Anda di halaman 1dari 4

D.

Implementasi Kedaulatan Rakyat di Indonesia

Kedaulatan rakyat secara harfiah berarti kekuasaan tertinggi pada rakyat,


negara yang menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat bisa digolongkan
kepada negara demokrasi. 1 Sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2002, telah
dilakukan amandemen sebanyak empat kali terhadap UUD 1945. Dalam setiap
amandemennya terdapat perubahan dalam banyak hal, mulai dari sistem
pemerintahan hingga dimasukannya beberapa ketentuan Hak Asasi Manusia ke
dalam UUD RI.

Negara yang benar-benar menganut prinsip kedaulatan rakyat, pembagian


fungsi pemerintahan (legislatif, eksekutif dan yudikatif) sama sekali tidak
mengurangi makna bahwa yang sesungguhnya berdaulat adalah rakyat, semua
fungsi pemerintahan tunduk pada kemauan rakyat atau majelis yang mewakilinya.
Dibidang legislatif, rakyat mempunyai otoritas tertinggi untuk menetapkan
berlaku tidaknya suatu produk legislatif, dibidang eksekutif rakyat mempunyai
kekuasaan untuk melaksanakan atau setidak-tidaknya mengawasi jalannya roda
pemerintahan dan menjalankan peraturan hukum yang ditetapkanya sendiri, begitu
pula dibidang yudikatif, rakyatlah yang mutlak berkuasa untuk mengambil
keputusan akhir dan tertinggi dalam fungsi-fungsi yudisial. melaksanakan fungsi-
fungsi itu didalam praktek penyelengaraan negara, memeroleh kekuasaan yang
tergenggam ditanganya dari rakyat juga.

Pemerintah yang menganut kedaulatan rakyat dalam melaksanakan


kebijakan harus berdasarkan keinginan rakyat. Pemerintah yang ada di badan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
1. Legislatif
Lembaga legislatif merupakan lembaga atau dewan yang mempunyai
tugas serta wewenang membuat atau merumuskan UUD yang ada di
sebuah negera. Selain itu, lembaga legislatif juga diartikan sebagai

1
Sirajuddin dan Winardi, Dasar-dasar Hukum Tata Negara Indonesia(Malang: Setara Press, 2015),
hlm. 38
lembaga legislator, yang mana jika di negara Indonesia lembaga ini
dijalankan oleh DPD (Dewan Perwakilan Daerah) DPR (Dewan
Perwakilan Rakyat, dan MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dalam
membuat atau merumuskan Undang-Undang (UU), pemerintah yang ada
di lembaga legislatif harus sesuai dengan aspirasi rakyat. Dalam
pemilihannya pun mereka langsung dipilih oleh rakyat dengan sistem
voting melalui Pemilihan Umum (Pemilu).

2. Eksekutif
Badan eksekutif yang dipilih oleh rakyat melalui sistem Pemilihan Umum
(Pemilu) harus melaksanakan ketentuan tersebut. Ketika pemerintah dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya tidak sesuai dengan keinginan
rakyat, maka rakyat bisa mengkritik dan menolak dengan berbagai cara,
seperti unjuk rasa atau tulisan di media. Dalam hal ini kebebasan
berpendapat dengan cara mengkritik presiden atau pemerintah diatur
dalam konstitusi yaitu pada Pasal 28E ayat 3 UUD 1945 “Setiap orang
berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat”.

3. Yudikatif
Lembaga yudikatif adalah lembaga negara yang tugas utamanya sebagai
pengawal, pengawas, dan pemantau proses berjalannya UUD, dan juga
pengawasan hukum di sebuah negara.2 Di Indonesia, fungsi lembaga
yudikatif ini dijalankan oleh MA (Mahkamah Agung), MK (Mahkamah
Konstitusi), dan KY (Komisi Yudisial) yang mana ketiganya memiliki
peran sebagai pengawas dan pemantau berjalannya UUD dan hukum yang
ada di Indonesia. Bila rakyat mendapati suatu undang-undang (UU)

2
Pemerintah Kabupaten Buleleng Sekretariat DPRD, Fungsi lembaga legeslatif dalam
pembangunan bangsa
inkonstitusional maka rakyat bisa mengajukan judicial review pada MK
dan MA sebagai permohonan untuk merubah atau membatalkan undang-
undang atau setidaknya substansi tertentu dalam suatu undang-undang.4

Jimly Asshiddiqie bahwa pada dasarnya rakyatlah yang berdaulat dalam


negara demokrasi, maka rakyat pulalah yang menentukan kebijakan-kebijakan
kenegaraan yang akan mengikat bagi seluruh rakyat. Pemerintah sebagai pihak
yang diberikan mandat kepercayaan melalui pemilihan langsung tidak boleh
menetapkan sendiri segala sesuatu yang menyangkut kebjakan bernegara yang
akan mengikat warga negara dengan beban-beban kewajiban yang tidak disepakati
oleh mereka sendiri baik yang menyangkut kebebasan (liberty), prinsip persamaan
(equality), ataupun pemilikan (property) yang menyangkut kepentingan rakyat.3

Jika sekiranya kebijakan-kebijakan kenegaraan tersebut akan membebani


rakyat, maka rakyat harus menyatakan persetujuanya melaluiperantaraan wakil-
wakil mereka dilembaga legislatif. Karena itu, kebijakan-kebijakan kenegaraan
tersebut harus dituangkan dalam bentuk undang-undang sebagi produk legislatif
(legislative act).

3
Jimly Asshiddiqie, Perihal Undang-Undang (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. 3, 2014),
hlm. 22-23
4
Nurul Qamar, Kewenangan Judicial Review Mahkamah Konstitusi, Jurnal Konstitusi, Vol. I, No.
1, November 2012.
Daftra Pustaka
Asshiddiqie, Jimly. 2010. Perihal Undang-Undang. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Qamar, Nurul. 2012. Kewenangan Judicial Review Mahkamah Konstitusi, Jurnal


Konstitusi Volume 1.

Sekretariat DPRD, Pemerintah Kabupaten Buleleng. 2018. “Fungsi lembaga


legeslatif dalam Pembangunan Bangsa”.
https://dprd.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/fungsi-lembaga-legeslatif-
dalam-pembangunan-bangsa-18

Sirajuddin dan Winardi. 2015. Dasar-dasar Hukum Tata Negara Indonesia.


Malang: Setara Press.

Anda mungkin juga menyukai