Anda di halaman 1dari 38

Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Alqur ’an

Materi Ketiga Mata Kuliah Studi Alqur’an

Al-Jam’u Fi al-Shudur = Menghafal


Fil al-Shutur = Menulis

ِ ۡ ِ ۡ ۡ
َ ‫و‬‫ظِف‬‫ح‬‫ل‬ ‫ۥ‬ ‫ه‬‫ل‬
‫ح ح ح ُ حح ُ ح‬ ‫ا‬
‫َّن‬ِ
‫إ‬‫و‬ ‫ر‬‫ك‬ ‫ٱلذ‬ ‫ا‬‫إ ُ حا ح‬
‫ن‬ ‫ل‬
‫ز‬ ‫ن‬ ‫ن‬‫َن‬ ‫ح‬ ‫ا‬
‫َّن‬ِ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS. al-Hijr [15]: 9)
Sejarah Pengumpulan dan Penulisan Alqur ’an
Materi Ketiga Mata Kuliah Studi Alqur’an
Pengumpulan al-qur ’an masa
nabi saw
• Allah memberikan keistimewaan kepada
Rasulullah Saw. kemampuan otomatis
membaca, menghafal dan memahami
Alqur’an (QS. Al-Qiyamah [75]: 16 – 19)
• Rasulullah Saw. mengajarkan Alqur’an
kepada para Sahabat
• Rasulullah Saw. melaporkan hafalannya
kepada Malaikat Jibril setiap tahunnya
• Para sahabat bersemangat dalam
menghafal dan menjaga hafalan mereka
• Zaid bin Sabit ra. adalah orang terakhir
yang membacakan (melaporkan
hafalannya) Alqur’an dihadapan Rasulullah
Saw.
Pengumpulan al-qur ’an masa
nabi saw

Sebelum Nabi Saw. wafat, beliau


telah mencocokan al-Qur’an yang
diturunkan Allah kepadanya
dengan yang dihafal para hafidz,
surat demi surat, ayat demi ayat.
Maka al-Qur’an yang dihafal para
hafidz itu merupakan duplikat al-
Qur’an yang dihafal Nabi Saw.
Penulisan al-qur ’an masa nabi
saw
• Kattib al-Wahyu = ‘Ali bin Abi Thalib ra,
Mu’awiyah ibn Abi Sufyan ra, ‘Ubbay bin
Ka’ab, Zaid bin Tsabit ra, dll..
• Setiap kali ayat turun, Nabi Saw. meminta
penulis wahyu untuk menulis dan
menunjukkan tempat ayat tersebut dalam
surah
• Penyusunan ayat-ayat di dalam suatu surat
berikut tata letaknya didasarkan atas
petunjuk Nabi Saw. (tawqifi)
• Media penulisan berupa pelepah kurma,
lempengan batu, daun lontar, kulit/ daun
kayu, pelana, potangan tulang belulang
binatang, dll.
Penulisan al-qur ’an masa nabi
saw
Faktor penulisan al-Qur’an masa Nabi Saw.,
adalah:
1. Mem-backup hafalan Nabi Saw., dan
Sahabat
2. Meski ditulis ditempat-tempat tertentu dan
tercecer penulisan al-Qur’arn
merepresentasikan wahyu secara sempurna
Penulisan al-qur ’an masa nabi
saw
Belum tersusunnya mushaf al-Qur’an masa
Nabi Saw., disebabkan oleh:
1. Wahyu masih proses turun berangsur-
angsur
2. Belum ada kebutuhan mendesak
3. Susunan ayat-ayat dan surat-surat al-
Qur’an tidaklah berdasarkan kronologis
turunnya
Penulisan al-qur ’an masa nabi
saw

Ibnu Abbas mengatakan: “Jika satu


surat diturunkan kepada Rasullah
Saw., beliau memanggil sebagian
penulis wahyu, kemudian
memerintahkan: “Letakkan surat
ini pada tempat ini, begini-begini”
(HR. Tirmidzi)
penulisan al-qur ’an masa sahabat
Abu Bakar As - Siddiq
• Gugurnya para sahabat penghafal Alqur’an
pada perang Yamamah 12 H.
• Umar bin Khattab ra. mengusulkan kepada
Abu Bakar agar dilakukan kodifikasi
Alqur’an
• Sempat menolak karena hal itu tidak pernah
terjadi di masa Nabi Saw.
• Zaid bin Tsabit diutus untuk mengumpulkan
dan membukukan Alqur’an
Penulisan al-qur ’an masa sahabat
Abu Bakar As - Siddiq
Abu Bakar mengatakan, "Saya
katakan
pada 'Umar, 'bagaimana mungkin
kami melakukan satu tindakan
yang
Nabi Muhammad tidak pernah
melakukan?' 'Umar menjawab, ‘Ini
merupakan upaya terpuji…”
penulisan al-qur ’an masa sahabat
Abu Bakar As - Siddiq
• Zaid bin Tsabit dipilih karena memiliki
banyak keistimewaan
• Zaid bin Tsabit tidak hanya mengandalkan
hafalan saja
• Zaid bin Tsabit mula-mula mengumpulkan
catatan Alqur’an yang berserakan
• Catatan yang diterima benar-benar dicatat
dihadapan Nabi Saw.,
• Catatan-catatan yang terkumpul
dikumpulkan dan diurutkan
• Ditulis ulang mencakup tujuh huruf
sebagaimana Alqur’an diturunkan
Penulisan al-qur ’an masa sahabat
Abu Bakar As - Siddiq

“Demi Allah, seandainya ia


menugasiku untuk memindahkan
sebuah
gunung, tidak akan lebih berat
dibanding tugas untuk
mengumpulkan alQur’an”
Zaid bin Tsabit
penulisan al-qur ’an masa sahabat
Abu Bakar As - Siddiq
Prinsip-prinsip Zaid bin Tsabit dalam
penulisan al-Qur’an adalah:
1. Menggunakan catatan yang ditulis
dihadapan Nabi Saw.
2. Ayat atau surat yang ditulis diperkuat
dengan hafalan minimal 2 orang sahabat
3. Catatan Alqur’an yang diterima benar-
benar ditulis dihadapan Nabi Saw.
4. Tidak menerima hafalan para sahabat
kecuali diterima dari Nabi Saw.
Penulisan al-qur ’an masa sahabat
Abu Bakar As - Siddiq
“Orang yang paling besar
pahalanya dalam hal mushaf ialah
Abu Bakar ra. Semoga Allah
melimpahkan rahmat-Nya kepada
Abu Bakar ra. Dialah orang
pertama yang mengumpulkan
kitab Allah”
Ali bin Abi Thalib ra.
penulisan al-qur ’an masa sahabat
Abu Bakar As - Siddiq
• Lembaran-lembaran yang telah terkumpul
disimpan oleh Abu Bakar sampai wafat
• Kompilasi Alqur’an pada masa ini disebut
dengan istilah suhuf.
• Kemudian disimpan oleh Umar bin
Khattab,
• Hingga kemudian disimpan oleh Hafshah
bint Umar. Istri Nabi Saw.
• Pada saat itu masih terdapat catatan
Alqur’an milik pribadi sahabat, seperti:
Mushaf Ali, Mushaf Ubai, dan Musahf Ibn
Mas’ud
penulisan al-qur ’an masa sahabat
Abu Bakar As - Siddiq
Karakteristik penulisan Alqur’an masa Abu
Bakar yaitu:
• Seluruh ayat dan surat telah tersusun
secara teliti sesuai susunan yang
disampaikan oleh Nabi Saw.
• Meniadakan ayat-ayat yang telah
dimansukhkan
• Mencakup tujuh bahasa (tujuh huruf)
sebagaimana al-Qur’an diturunkan
• Diterima secara luas dan semua ayat-
ayatnya bersifat mutawatir
Penulisan al-qur ’an masa sahabat
Utsman bin ‘Affan

Huzaifah berkata kepada Utsman


ra,”Selamatkanlah umat ini sebelum
mereka terlibat dalam perselisihan
(dalam masalah kitab) sebagaimana
perselisihan orang-orang Yahudi
dan Nasrani.”
penulisan al-qur ’an masa sahabat
Utsman bin ‘Affan
• Beragamnya dialek membaca Alqur’an
• Variatifnya qira’at dikhawatirkan merusak
persatuan umat Islam
• Hudzaifah Ibn al-Yaman melaporkan
kejadian perselisihan perbedaan qira’at
• Akhir tahun 24 H dan awal 25 H,
membentuk panitia penulisan Alqur’an
• Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Az-Zubair,
Said bin ‘Ash, & Abdurrahman bin Harits
(Tiga orang Quraish)
Penulisan al-qur ’an masa sahabat
Utsman bin ‘Affan

“Anda semua yang dekat denganku


berbeda pendapat, apalagi orang-orang
yang bertempat tinggal jauh dariku,
mereka pasti lebih berebda lagi” (HR.
Abu Daud)
penulisan al-qur ’an masa sahabat
Utsman bin ‘Affan
• Meminjam mushaf yang disimpan oleh
Hafshah
• Membuat salinan dan memperbanyak
Mushaf dengan menggunakan dialek
Quraish
• Membakar setiap mushaf yang tidak ditulis
oleh negara
• Menyebarkannya ke penjuru wilayah Islam
• 4 salinan mushaf Imam (mushaf resmi)
dikirim ke Mekkah, Kuffah, Basrah, & Syam
Penulisan al-qur ’an masa sahabat
Utsman bin ‘Affan

“Bila kamu berselisih pendapat dengan


Zaid bin Tsabit tentang sesuatu dari
Qur’an, maka tulislah dengan logat
Quraisy, karena sesungguhnya Qur’an
itu diturunkan dalam bahasa Quraisy”
penulisan al-qur ’an masa sahabat
Utsman bin ‘Affan
Manfaat penulisan mushaf masa Utsman:
• Menyatukan kaum muslimin pada satu
mushaf yang seragam ejaan tulisannya
• Menyatukan bacaan
• Menyatukan tertib susunan surat-surat
Penulisan al-qur ’an masa sahabat
Utsman bin ‘Affan

“…bersatulah wahai sahabat-sahabat


Muhammad, tulislah untuk semua satu
mushaf saja sebagai pedoman”
Perbedaan penulisan al-
qur ’an
Perbedaan Abu Bakar ‘Utsman
Faktor Gugurnya para Perselisihan umat
sahabat banyak dari Islam akibat
penghafal Qur’an perbedaan bacaan
dalam peperangan (qiraat)
Inisiator ‘Umar bin Khattab Hudzaifah bin al-
Yaman
Konsep Pengumpulan catatan Menulis ulang dan
Alqur’an yang menggandakannya
tersebar dan namun dengan
menulisnya sesuai model bacaan yang
dengan susunan Nabi sama dan seragam,
Saw. dalam satu meninggalkan 6
jilidan bacaan lain
Pelaksana Zaid bin Tsabit, ‘Ali Zaid bin Tsabit, Sa’id
bin Abi Thalib, bin Ash, ‘Abdullah
‘Utsman bin ‘Affan, bin Zubair,
Ubay bin Ka’ab Abdurrahman bin
Harits
Perbedaan penulisan al-
qur ’an
Metode Menggunakan Mushaf standar
catatan dan hafalan awal, versi bacaan
yang masing-masing Quraish
dikuatkan oleh 2
saksi
Hasil Mengumpulkan Menghindarkan
Alqur’an secara fitnah dan mengikis
lengkap menjadi sumber
satu mushaf/suhuf perselisihan,
menjaga isi Qur’an
dari penambahan
dan penyimpangan
sepanjang zaman
Tindak lanjut Disimpan secara Mushaf Imam
turun menurun disebarkan ke 4
hingga Hafshah. wilayah Islam
Penyempurnaan mushaf dan rasm al-
qur ’an
Pemeliharaan Mushaf Pasca Khalifah
‘Utsman
• Meski telah tersusun, namun penulisannya
masih sangat sederhana, tanpa titik
(nuqath al-i’jam) dan tanda baca (nuqath
al-’irab)
• Tersebarnya kekuasaan Islam
mengakibatkan persigungan antara
masyarakat muslim Arab dan muslim non-
Arab
• Terjadinya kesalahan dalam menentukan
jenis huruf (al-’ujmah) dan kesalahan
membaca harakat huruf (al-lahn)
Penyempurnaan mushaf dan rasm al-
qur ’an
Pemeliharaan Mushaf Pasca Khalifah
‘Utsman
“Sesungguhnya orang-orang non-Arab
itu telah semakin banyak dan telah
merusak bahasa orang-orang Arab.
Maka cobalah Anda menuliskan sesuatu
yang dapat memperbaiki bahasa orang-
orang itu dan membuat mereka
membaca Alqur’an dengan benar”
Penyempurnaan mushaf dan rasm al-
qur ’an
Pemberian Harakat ( Nuqath al-I’rab )
• Abu Aswad al-Du’ali (w. 69 H./ 688 M)
memplopori penyempurnaan penulisan
Alqur’an dengan memberikan tanda baca
• Pada masa pemerintahan Khalifah
Mu’awiyah bin Abi Sufyan.
• Abu Aswad pertama memberikan tanda
harakat (nuqath i’rab)
• Dibantu oleh muridnya, Abu Aswad
membaca hafalannya, dengan
memberikan harakat diakhir kata muridnya
memberikan warna berbeda pada mushaf
Penyempurnaan mushaf dan rasm al-
qur ’an
Pemberian Harakat ( Nuqath al-I’rab )
• fathah berupa titik diatas awal hurul, tanda
kasrah berupa titik dibawah awal huruf,
zhamma berupa wawu kecil diantara dua
huruf, dst
• Masa Khalifah ‘Abbasiyah (132 H) tanda-
tanda vokal disempurnakan oleh Khalil ibn
Ahmad al-Farahidy
• Penyempurnaan meliputi pembubuhan alif
kecil diatas untuk vokal ‘a’
Penyempurnaan mushaf dan rasm al-
qur ’an
Pemberian Harakat ( Nuqath al-I’rab )
• Huruf ya’ kecil dibawah untuk vokal ‘i’
• Wau kecil didepan huruf untuk tanda vokal
‘u’
• Digandakan tandanya untuk
melambangkan vokal rangkap (tanwin)
• Membubuhkan ‘ha’ diatas untuk tanda
sukun
• Tanda ‘sin’ pada kepala huruf untuk
menunjukkan konsonan rangkap (syiddah)
• Menurut riwayat tidak seluruh huruf diberi
tanda, hanya tertentu saja yang
dikhawtirkan sering terjadi kekeliruan
Penyempurnaan mushaf dan rasm al-
qur ’an
Pemberian Titik Huruf ( Nuqath al-I’jam )
• Muncul belakangan setelah pemberian
harakat
• Tujuannya untuk membedakan bentuk
huruf yang memiliki bentuk penulisan yang
sama, namun berbeda pengucapannya
• Pendapat paling kuat menyebut Nashr bin
‘Ashim dan Yahya bin Ya’mar sebagai
pelopor penyempurnaan huruf
• Tepatnya kekhalifahan Abdul Malik bin
Marwan memerintahkan al-Hajjaj bin
Yusuf al-Tsaqafy untuk mengatasi masalah
al-’Ujmah
Penyempurnaan mushaf dan rasm al-
qur ’an
Pemberian Titik Huruf ( Nuqath al-I’jam )
• Metode al-Ihmal dan al-‘ijam digunakan
untuk memberikan titik pada huruf
• Al-Ihmal berarti membiarkan huruf tanpa
titik pada huruf pertama
• Dan al-’Ijam memberikan titik pada huruf
pasangan huruf kedua
• Tanda titik sebenarnya telah dikenal dalam
tradisi Arab kuno pra Islam
• Terbukti dengan adanya penemuan
inskripsi Arab yang diduga ditulis pada
267 M dan lainnya.
Mengenal ilmu rasm al-qur ’an
Pengertian Rasm Alqur ’an
• Rasm = rasama – yarsumum –rasmun
• Menggambar/ melukis, gambaran, bentuk,
rupa
• Secara istilah yaitu pola atau bentuk
tulisan yang digunakan dalam penulisan
mushaf ‘Utsmani.
• Sebagai standar dalam setiap
menggandakan Alqur’an
• Kemudian populer dengan rasm ‘Utsmani
• Secara umum para ulama mengenal dua
istilah dalam penulisan Alqur’an, yaitu:
rasm ‘Utsmani dan rasm Imlai
Mengenal ilmu rasm al -qur ’an
Pandangan Ulama Tentang Rasm
‘Utsmani
“Letakkanlah tinta, pergunakan pena,
tegakkan ya’, bedakan sin, jangan kamu
miringkan mim, baguskan tulisah lafad
Allah, panjangkan ar-Rahman, baguskan
ar-Rahim, dan letakkanlah penamu pada
telinga kirimu, karena demikian akan
lebih dapat mengingatkan kamu”
Mengenal ilmu rasm al-qur ’an
Pandangan Ulama Tentang Rasm ‘Utsmani
• Rasm ‘Utsmani merupaka pola penulisan
yang khusus digunakan untuk Alqur’an.
• Sedangkan rasm imlai digunakan untuk
menulis lafal Arab pada umumnya sesuai
pengucapan
• Rasm ‘Utsmani telah disepakati pada masa
khalifah ‘Utsman bin ‘Affan dalam penulisan
Alqur’an
• Digunakan untuk menyatukan dan
membakukan bacaan Alqur’an
• Ulama terpecah menjadi 3 golongan dalam
menyikapi keberadaan rasm ‘Utsmani
Mengenal ilmu rasm al-qur ’an
Pandangan Ulama Tentang Rasm ‘Utsmani
• Pertama, Jumhur ulama berpendapat
bahwa pola penulisan Alqur’an dalam
mushaf ‘Utsmani bersifat tauqifi
• Kedua, rasm ‘Utsmani tidak bersifat tauqifi
melainkan hasil kesepakatan cara penulisan
yang disetujui ‘Utsman dan diterima umat
• Ketiga, segolongan orang berpendapat
bahwa rasm itu hanya istilah tata cara
penulisan, tidak ada halangan untuk
menyalahinya tatkala suatu generasi
sepakat menggunakan cara untuk
menuliskan Alqur’an dengan yang lain
Mengenal ilmu rasm al-qur ’an
Pandangan Ulama Tentang Rasm ‘Utsmani
• al-Qaththan lebih condong pada pendapat
kedua
• Karena lebih memungkinkan untuk
memelihara Alqur’an dari perubahan dan
penggantian hurufnya
Alhamdulillah
Terimakasih dan semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai