Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEKNIK MENGEMBANGKAN MEDIA VISUAL : CARA MEMBUAT PETA KONSEP

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Nama : Ade Restanti Wardah (4191131035)

Cindi Katarina Br Perangin Angin (4193331045)

Hanna Maria Siahaan (4193331041)

Kelas : PSPK B 2019

Dosen Pengampu : Dr. AJAT SUDRAJAT, M.Si.

M. ISA SIREGAR, S.Si, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah tentang “Pengertian dan Manfaat Media Pembelajaran”. Kami juga
berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Kimia
yang telah bersedia membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi
kata, bahasa, dan juga susunan kalimat. Oleh karena itu kami meminta maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan, dan kami juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini kedepannya.

Semoga tugas ini dapat berguna kedepannya dan memberikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi kita semua.

Akhir kata kami ucapkan terimakasi

Medan, 20 Agustus 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ iii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3
A. Pohon Jaringan (Network Tree) ........................................................................................................ 3
Contoh Pohon Jaringan ......................................................................................................................... 3
B. Rantai Kejadian (Events Chain) ........................................................................................................ 3
C. Peta Konsep Siklus (cycle concept map) ......................................................................................... 4
D. Peta konsep laba-laba (spider concept map) ..................................................................................... 5
E. Perbedaan Peta Konsep Dan Mimdmap............................................................................................ 6
BAB III ......................................................................................................................................................... 8
PENUTUP .................................................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan adalah pendekatan pembelajaran
berpusat pada guru, siswa lebih banyak bertindak sebagai pendengar. Pembelajaran yang
didominasi oleh guru mengakibatkan guru hanya sebagai penyampai informasi, sehingga siswa
lebih banyak menghafal dari pada memahami makna yang dipelajarinya. Bahkan dikatakan oleh
dalam pembelajaran ada kesan bahwa kegiatan utama siswa adalah mendengar dan mencatat apa
yang diceramahkan guru. (Sudradjat, 2004)
Untuk membangun kerangka kerja konseptual yang diorganisir dengan baik, memerlukan
komitmen dari siswa untuk memilih belajar bermakna daripada dengan hafalan. Belajar
bermakna (meaningful learning) merupakan suatu proses dalam belajar dimana informasi baru
dikaitkan pada konsep-konsep relevan yang telah ada dengan struktur kognitif pebelajar.
Keuntungan belajar bermakna dibanding dengan belajar hafalan adalah informasi yang dipelajari
lebih mudah dipahami dan akan lebih lama diingat serta memudahkan proses belajar berikutnya.
Pemahaman materi pelajaran dapat lebih mudah dipelajari hendaknya setiap orang belajar secara
bermakna yaitu dengan mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui
sebelum-nya. (Ausubel,1978)
Dengan adanya kemampuan guru mengaitkan pengetahuan awal dengan pengetahuan
yang akan dipelajari, dapat diharapkan bahwa siswa akan terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran. mengemukakan belajar bermakna sebagaimana dikemukakan Ausubel di atas
dapat dilakukan dengan pertolongan peta konsep atau pemetaan konsep. Peta konsep adalah
suatu alat yang dapat membantu para siswa melihat dan memahami keterkaitan antar konsep
yang telah dikuasainya. Pemetaan konsep sangat efektif untuk membantu siswa belajar
bermakna, yaitu memahami hubungan logika antara konsep yang satu dengan konsep yang lain
Sampai sekarang guru terbiasa dengan pengajaran klasikal dan jarang menggunakan
kelompok kecil untuk diskusi kelompok. Proses pembelajaran di sekolah selama ini senantiasa
menekankan pengembangan siswa sebagai individu. Sekolah tidak pernah mengembangkan

1
siswa secara bersama sebagai suatu kelompok, mulai dari tugas-tugas harian, tanya jawab, dan
diskusi di kelas sampai evaluasi akhir hasil studi, semua itu merupakan tugas individual. Dalam
persaingan untuk mencapai prestasi di antara siswa ini, sekolah sama sekali tidak menanamkan
semangat kerjasama dan solidaritas sosial.
Siswa secara kolaboratif membentuk peta konsep mencapai pembelajar-an bermanfaat
yang lebih baik dari pada para siswa yang bekerja secara individu.
Beberapa kelemahan belajar secara individu yaitu:
(1) kompetisi kadang tidak sehat,
(2) siswa rendah akan kurang termotivasi,
(3) siswa rendah akan semakin tertinggal, dan
(4) dapat membuat siswa frustrasi. (Slavin,1995)

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta konsep
2. Apa saja jenis jenis peta konsep
3. Bagaimana cara membuat peta konsep yang baik dan benar
4. Apa perbedaan peta konsep dengan mindmap

C. Tujuan
1. Pembaca mengetahui jenis jenis dari peta konsep
2. Pembaca mampu membuat peta konsep yang baik dan benar
3. Pembaca memahami perbedaan antara peta konsep dengan mindmap

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pohon Jaringan (Network Tree)


Peta konsep pohon jaringan merupakan peta konsep yang ide-ide pokok suatu konsep dibuat
dalam sebuah persegi empat, sedangkan beberapa kata yang lain dituliskan dan dihubungkan
dengan garis-garis penghubung, dan garis-garis penghubung tersebut menunjukkan hubungan
antara ide-ide tersebut. Adapun langkah-langkah dalam membuat Peta Konsep Pohon Jaringan
adalah :

1. Pertama, tulislah topik yang akan dibuat menjadi Peta Konsep berbentuk Pohon
Jaringan
2. Daftarlah konsep-konsep utama yang berkaitan dengan konsep itu.
3. Periksalah kembali daftar tersebut apakah berhubungan satu sama lain dan
4. Kemudian mulai menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu susunan dari
umum ke khusus.
5. Cabangkan konsep-konsep yang berkaitan itu dari konsep utama dan berikan
hubungannya pada garis-garis itu.

Contoh Pohon Jaringan

B. Rantai Kejadian (Events Chain)


Peta konsep rantai kejadian, merupakan peta konsep yang dapat digunakan untuk
menunjukkan suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam sebuah prosedur, atau suatu tahapan
dalam suatu proses, seperti halnya dapat digunakan dalam melakukan suatu eksperimen.
Adapaun langkah-langkah dalam membuat Peta Konsep rantai kejadian adalah :

3
1. Pertama, temukan suatu kejadian yang akan dibuat Peta Konsep Berbentuk Rantai
Kejadian yang nantinya akan disebut kejadian awal
2. Kemudian, temukan kejadian berikutnya dalam rantai itu dan lanjutkan dengan panah
kebawah sampai mencapai suatu hasil.

Contoh Rantai Kejadian

C. Peta Konsep Siklus (cycle concept map)


Peta konsep siklus adalah peta konsep yang didalamnya memuat rangkaian kejadian yang
tidak menghasilkan suatu hasil atau final. Kejadian terakhir pada rantai tersebut
menghubungkan kembali pada kejadian awal, sehingga siklus berulang dengan sendirinya. Peta
konsep siklus cocok diterapkan untuk menunjukkan hubungan bagaimana suatu rangkaian
kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang. Contoh
peta konsep siklus dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

4
D. Peta konsep laba-laba (spider concept map)
Peta konsep laba-laba merupakan peta konsep yang biasanya digunakan untuk curah
pendapat. Dalam melakukan curah pendapat, ide-ide berasal dari suatu ide yang sentral, sehingga
dapat memperoleh beberapa ide yang bercampur aduk. Banyak ide-ide yang tumbuh dan
berkaitan dengan ide sentral, namun belum tentu ide-ide tersebut berhubungan antara ide satu
dengan yang lain. Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang
tidak menurut hierarki, kategori yang tidak paralel dan hasil curah pendapat. Contoh peta konsep
laba-laba dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Seperti digambarkan di atas, peta laba-laba memiliki tiga komponen. Topik utama,
konsep, atau tema yang ditempatkan dalam sebuah lingkaran di tengah halaman atau kartu
catatan, ini merupakan "tubuh" dari laba-laba. Sedangkan “kaki” laba-laba mewakili ide-ide
utama yang terkait dengan topik sentral, konsep, atau tema. Rincian pendukung ditempatkan
pada garis pendek dari garis gagasan utama.

Peta konsep "laba-laba", merupakan peta konsep yang dibuat dengan menempatkan ide
sentral dari sebuah topik di tengah peta. Gagasan utama ditandai dengan kaki yang memancar
keluar. Setiap jumlah rincian atau ide bawahan dapat melekat pada ide utama yang terkait.
Cabang dari setiap kaki dapat mencakup rincian pendukung, fakta, dan contoh. Peta konsep laba
– laba dapat menggambarkan topik dalam sebuah novel, cerita pendek, film, atau sebuah games,
hal, proses, konsep. Peta ini dapat digunakan untuk mengatur ide-ide atau brainstorming ide-ide
untuk proyek penulisan.

5
Salah satu keuntungan dari laba-laba peta adalah dapat membantu siswa membuat
asosiasi (hubungan sebab-akibat) dan melihat hubungan antara konsep sentral, ide utama, dan
rincian pendukung. Informasi yang berkaitan dengan berbagai topik dapat diatur menggunakan
peta konsep laba-laba.

E. Perbedaan Peta Konsep Dan Mimdmap


1. Berdasarkan Pengertian dan Konsep
1.1 Peta Konsep
Peta konsep adalah suatu bagan skematis atau ilustrasi grafis untuk mewakili hubungan
yang bermakna antara satu konsep dengan konsep lainnya sehingga menjelaskan suatu
pengertian konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan. Peta konsep adalah
suatu cara atau strategi untuk menyajikan informasi dalam bentuk konsep-konsep yang
saling terhubung dalam suatu rangkaian.

1.2 Mindmap
Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu tekhnik pembuatan catatan-catatan yang
dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan perencanaan,
penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur, pengumpulan ide-ide, untuk
membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara. Mind map adalah cara termudah
untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar otak-Mind
Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan”
pikiran-pikiran kita.
Mind Mapp (Peta Pikiran)
· Berupa tulisan, symbol dan gambar
· Berwarna-warni
· Untuk mereview ulang diperlukan waktu yang pendek
· Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif
· Membuat individu menjadi lebih kreatif

2. Berdasarkan ciri ciri


2.1 Peta Konsep
Menurut Dahar (2006), ciri-ciri peta konsep adalah sebagai berikut:

6
1. Pemetaan konsep yaitu suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan
proposisi-proposisi suatu bidang. Dengan menggunakan peta konsep siswa dapat
melihat bidang studi itu lebih jelas dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna.
2. Suatu peta konsep merupakan gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu
bagian dari suatu bidang studi. Ciri inilah yang dapat memperlihatkan hubungan
yang proporsional antar konsep.
3. Tidak semua konsep mempunyai bobot yang sama, ini berarti ada konsep lain yang
lebih inklusif.
4. Bila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif,
maka terbentuklah suatu hierarki pada peta konsep tersebut.
2.2 Mindmap
Rose dan Malcolm menambahkan strategi visual ini mempunyai beberapa ciri, diantaranya
sebagai berikut :
1. Mengingat melalui penglihatan, mengingat kata-kata dengan melihat tetapi perlu
waktu yang lebih lama untuk mengingat susunan atau urutan abjad jika tidak disebutkan
awalnya.
2. Jika memberi atau menerima penjelasan arah lebih suka memakai peta/gambar.
3. Aktifitas reatif : menulis, menggambar, melukis merancang.
4. Mempunyai ingatan visual yang bagus, dimana ketika kita ingat saat meninggalkan
sesuatu dalam beberapa hari yang lalu.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Peta konsep adalah suatu bagan skematis atau ilustrasi grafis untuk mewakili hubungan
yang bermakna antara satu konsep dengan konsep lainnya sehingga menjelaskan suatu
pengertian konseptual seseorang dalam suatu rangkaian pernyataan.
2. Jenis-jenis dari peta konsep yaitu : Pohon jaringan , rantai kejadian, peta konsep siklus,
peta konsep laba laba
3. Tiap jenis peta konsep memiliki perbedaan, oleh karena itu langkah untuk membuat
masing masing jenis peta konsep juga berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yaitu
untuk memutuskan konsep yang merupakan ide penting atau inti dan kemudian
menyajikannya dalam bentuk konsep yang tersusun dari hal umum sampai hal khusus
yang lebih rinci.
4. Peta konsep dan mindmap memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari beberapa aspek,
diantaranya dari pengertian serta konsep, dan juga dari ciri-cirinya.
5. Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan
mengambil informasi keluar otak-Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif,
dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ausubel, D. P. 1963. The Psychology of Meaningful Verbal Learning. New York. Grune

& Stratton.

Budi, Kartika. 1990. Essensi dalam Pembelajaran Peta Konsep. Yogyakarta: Cipta
Mandiri.

Colin Rose dan Malcolm J. 2006. Accelered Learning. Bandung : Nusantara.

Muhimmati, Ifa. 2014. Penerapan Tugas Peta Konsep dalam Project Based Learning
(PJBL) untuk Mahasiswa Pendidikan Biologi UMM di Mata Kuliah Sumber
Belajar dan Media Pembelajaran. Jurnal Saintifika, Vo.16, No.2. Jember:
Universitas Jember.

Slavin, Robert E. 1995. Educational Psychology: Theory and Practice. (Fourth Edition)

Massachusetts: Allyn and Bacon.

Suderadjat. H. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi; Pembaharuan

Pendidikan dalan Undang-Undang Sisdiknas 2003. Bandung: Cipta Cikas


Grafika.

Anda mungkin juga menyukai