MOBILISASI
Dipengaruhi oleh sistem neuromuscular meliputi sistem otot, skeletal, sendi, ligament,
tendon, kartilago dan saraf
TULANG : Menunjang jaringan tubuh dan membantu pergerakan
OTOT : Untuk kontraksi dan membantu menghasilkan
gerakan, mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panas
SISTEM SARAF : Mengatur pergerakan dan postur tubuh
Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi
Sistem neuromuskular
Gaya hidup
Ketidakmampuan
Tingkat energi
Tingkat Perkembangan
Kondisi patologik
IMOBILITAS
Pembatasan gerak karena kondisi tertentu untuk pengobatan atau terapi seperti pada penderita
tindakan pembedahan, penderita luka pada tungkai dan lengan
Macam-Macam Imobilitas
1. Imobilitas Fisik
Keadaan dimana seseorang mengalami pembatasan fisik yang disebabkan oleh
faktor lingkungan maupun keadaan orang tersebut
2. Imobilitas Intelektual
Kurangnya pengetahuan untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya contohnya
pada kasus kerusakan otak
3. Imobilitas Emosional
Terjadi akibat pembedahan atau kehilangan seseorang yang dicintai
4. Imobilitas Sosial
Perubahan interaksi sosial yang sering terjadi akibat penyakit
Tingkatan Imobilitas
Imobilitas Komplit : Mengalami gangguan tingkat kesadaran
Imobilitas Parsial : Gangguan fraktur
Imobilitas Alasan Pengobatan : Gangguan pernapasan
Dampak Bedrest
Fisik : Kerusakan integrumen/integrumen kulit, gangguan sistem
kardiovaskuler, sistem eliminasi, musculoskeletal, sistem pencernaan dam respirasi
Psikologi : Depresi dan istirahat tidur
Tumbuh Kembang
2. Dampak Imobilisasi
A. Sistem Integumen
Turgor Kulit Menurun : Kulit mengalami atropi akibat imobilisasi dan perpindahan
cairan antar komportemen pada area yang mengantung, yang dapat mengganggu
keutuhan dan kesehatan dermis serta jaringan subkutan
Kerusakan Kulit : Kondisi imobilisasi mengganggu sirkulasi dan suplai nutrisi pada
area tertentu, yang berakibatkan iskemia dan nekrosis jaringan superfisial yang dapat
menimbulkan ulkus subkutan
B. Sistem Kardiovaskular
Hipotensi Ortostatik : Terjadi karena sistem saraf otonom tidak dapat menjaga
keseimbangan suplai darah ke tubuh saat klien bangun dari posisi berbaring yang
lama
Darah Berkumpul Di Eksteremitas : Tekanan darah menurun drastis dan perfusi di
otak mengalami gangguan, akibatnya klien dapat mengalami pusing, berkunang-
kunang, bahkan pingsan
Pembentukan Trombus : Disebabkan oleh gangguan aliran balik vena menuju
jantung, hiperkoagulabilitas darah dan cedera dinding pembuluh darah. Jika thrombus
lepas dari dinding pembuluh darah dan masuk ke sirkulasi disebut embolus
Edema Dependen : Terjadi pada area yang menggantung seperti kaki dan tungkai
bawah. Edema akan menghambat aliran balik vena menuju jantung yang akan
menimbulkan lebih banyak edema
C. Sistem Eliminasi
Statis Urine : Terhentinya atau terhambatnya aliran urine. Klien berbaring terlalu
lama sehingga terjadi pengosongan ginjal dan kantung urine terlambat, akibat dari
gravitasi yang memainkan peran dalam proses pengosongan urine
Batu Ginjal : Terjadi ketidakseimbangan antara kalsium dan asam sitrat yang
menyebabkan kelebihan kalsium, akibatnya urine menjadi lebih basa dan garam
kalsium mempresipitasi terbentuknya batu ginjal
Retensi Urine : Penurunan tonus otot kandung kemih sehingga menghambat
kemampuan mengosongkan kandung kemih secara tuntas
Infeksi Perkemihiha : Urine yang statis dan sifat urine yang basa akibat
hiperkalsiurua merupakan media baik pertumbuhan bakteri. Organisme penyebab
infeksi saluran kemih adalah Eschericia Coli
D. Sistem Moskuloskletal
Osteoporosis : Tanpa aktivitas yang memberi beban pada tulang akan mengalami
demineralisasi (osteoporosis) yang menyebabkan tulang kehilangan kekuatan dan
kepadatan sehingga menjadi kropos serta mudah patah
Atrofi Otot : Otot yang tidak digunakan dalam waktu yang lama akan kehilangan
sebagian besar kekuatan dan fungsi normalnya
Kontraktur dan Nyeri Sendi : Jaringan kolagen pada sendi mengalami ankilosa dan
tulang menjadi demineralisasi yang menyebabkan akumulasi kalsium pada sendi yang
berakibatkan kekuatan serta nyeri pada sendi
E. Sistem Pencernaan
Konstipas : Penurunan peristaltik dan mobilitas usus. Jika konstipasi berlanjut dan
feses sangat keras maka perlu upaya yang kuat untuk mengeluarkannya
F. Sistem Respirasi
Penurunan Gerakan Pernapasan : Disebabkan oleh pembatasan gerak sehingga
hilangnya koordinasi otot
Penumpukan Secret : Normalnya secret pada saluran pernapasan dikeluarkan
dengan perubahan posisi, postur tubuh dan batuk. Pada klien imobilisasi secret
terkumpul pada jalan nafas akibat gravitasi sehingga mengganggu proses difusi
oksigen dan karbon dioksida di alveoli serta pengeluaran secret dengan batuk
terhambat karena melemahnya tonus otot pernapasan
Atelektasis : Perubah aliran darah regional dan menurunkan produksi surfaktan
ditambah sumbatan secret pada jalan pernapasan, dapat mengakibatkan atelektasis