Anda di halaman 1dari 4

RESUME

Nama : Yoza Silfa Asanah


NIM : 204110399
Tingkat : 1 C Kebidanan
Tugas : KDM (Kebutuhan Dasar Manusia)
Dosen : Rati Purnama Sari, M.Tr.Keb

1. Resume Materi Konsep Dasar Aktivitas dan Imobilitas


A. Pengertian Aktivitas dan Mobilitas
 Kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur,
bertujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat
B. Tujuan Aktivitas dan Mobilitas
 Memenuhi kebutuhan dasar (termasuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari
dan aktivitas rekreasi)
 Mempertahankan diri (melindungi diri dari trauma)
 Mempertahankan konsep diri
 Mengekspresikan emosi dengan gerakan tangan nonverbal
C. Manfaat Aktivitas dan Mobilitas
 Merangsang pertumbuhan
 Aktualisasi diri
 Tubuh menjadi segar
 Memicu peredaran darah
 Mengontrol berat badan
 Mengurangi stress
 Memperlambat proses penyakit
 Meningkatkan relaksasi
 Memperbaiki tonus otot

MOBILISASI
 Dipengaruhi oleh sistem neuromuscular meliputi sistem otot, skeletal, sendi, ligament,
tendon, kartilago dan saraf
 TULANG : Menunjang jaringan tubuh dan membantu pergerakan
 OTOT : Untuk kontraksi dan membantu menghasilkan
gerakan, mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panas
 SISTEM SARAF : Mengatur pergerakan dan postur tubuh
Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi
 Sistem neuromuskular
 Gaya hidup
 Ketidakmampuan
 Tingkat energi
 Tingkat Perkembangan
 Kondisi patologik

IMOBILITAS
 Pembatasan gerak karena kondisi tertentu untuk pengobatan atau terapi seperti pada penderita
tindakan pembedahan, penderita luka pada tungkai dan lengan

Macam-Macam Imobilitas
1. Imobilitas Fisik
 Keadaan dimana seseorang mengalami pembatasan fisik yang disebabkan oleh
faktor lingkungan maupun keadaan orang tersebut
2. Imobilitas Intelektual
 Kurangnya pengetahuan untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya contohnya
pada kasus kerusakan otak
3. Imobilitas Emosional
 Terjadi akibat pembedahan atau kehilangan seseorang yang dicintai
4. Imobilitas Sosial
 Perubahan interaksi sosial yang sering terjadi akibat penyakit

Tingkatan Imobilitas
 Imobilitas Komplit : Mengalami gangguan tingkat kesadaran
 Imobilitas Parsial : Gangguan fraktur
 Imobilitas Alasan Pengobatan : Gangguan pernapasan

Imobilitas Pada Bedrest


 Bedrest Total :Tidak boleh bergerak dari tempat tidur dan tidak boleh
bergerak ke kamar mandi atau duduk di kursi
 Bedrest Parsial : Istirahat di tempat tidur boleh bergerak dari tempat tidur dan
boleh bergerak ke kamar mandi atau duduk di kursi
Keuntungan Bedrest
 Mengurangi kebutuhan oksigen dalam tubuh
 Menyakurkan sumber energi untuk proses penyembuhan
 Mengurangi respon nyeri

Dampak Bedrest
 Fisik : Kerusakan integrumen/integrumen kulit, gangguan sistem
kardiovaskuler, sistem eliminasi, musculoskeletal, sistem pencernaan dam respirasi
 Psikologi : Depresi dan istirahat tidur
 Tumbuh Kembang

Mencegah Dampak Buruk Imobilisasi


 Latihan rentang gerak (range of motion – ROM) secara aktif maupun pasif dan
ambulansi

2. Dampak Imobilisasi
A. Sistem Integumen
 Turgor Kulit Menurun : Kulit mengalami atropi akibat imobilisasi dan perpindahan
cairan antar komportemen pada area yang mengantung, yang dapat mengganggu
keutuhan dan kesehatan dermis serta jaringan subkutan
 Kerusakan Kulit : Kondisi imobilisasi mengganggu sirkulasi dan suplai nutrisi pada
area tertentu, yang berakibatkan iskemia dan nekrosis jaringan superfisial yang dapat
menimbulkan ulkus subkutan
B. Sistem Kardiovaskular
 Hipotensi Ortostatik : Terjadi karena sistem saraf otonom tidak dapat menjaga
keseimbangan suplai darah ke tubuh saat klien bangun dari posisi berbaring yang
lama
 Darah Berkumpul Di Eksteremitas : Tekanan darah menurun drastis dan perfusi di
otak mengalami gangguan, akibatnya klien dapat mengalami pusing, berkunang-
kunang, bahkan pingsan
 Pembentukan Trombus : Disebabkan oleh gangguan aliran balik vena menuju
jantung, hiperkoagulabilitas darah dan cedera dinding pembuluh darah. Jika thrombus
lepas dari dinding pembuluh darah dan masuk ke sirkulasi disebut embolus
 Edema Dependen : Terjadi pada area yang menggantung seperti kaki dan tungkai
bawah. Edema akan menghambat aliran balik vena menuju jantung yang akan
menimbulkan lebih banyak edema
C. Sistem Eliminasi
 Statis Urine : Terhentinya atau terhambatnya aliran urine. Klien berbaring terlalu
lama sehingga terjadi pengosongan ginjal dan kantung urine terlambat, akibat dari
gravitasi yang memainkan peran dalam proses pengosongan urine
 Batu Ginjal : Terjadi ketidakseimbangan antara kalsium dan asam sitrat yang
menyebabkan kelebihan kalsium, akibatnya urine menjadi lebih basa dan garam
kalsium mempresipitasi terbentuknya batu ginjal
 Retensi Urine : Penurunan tonus otot kandung kemih sehingga menghambat
kemampuan mengosongkan kandung kemih secara tuntas
 Infeksi Perkemihiha : Urine yang statis dan sifat urine yang basa akibat
hiperkalsiurua merupakan media baik pertumbuhan bakteri. Organisme penyebab
infeksi saluran kemih adalah Eschericia Coli
D. Sistem Moskuloskletal
 Osteoporosis : Tanpa aktivitas yang memberi beban pada tulang akan mengalami
demineralisasi (osteoporosis) yang menyebabkan tulang kehilangan kekuatan dan
kepadatan sehingga menjadi kropos serta mudah patah
 Atrofi Otot : Otot yang tidak digunakan dalam waktu yang lama akan kehilangan
sebagian besar kekuatan dan fungsi normalnya
 Kontraktur dan Nyeri Sendi : Jaringan kolagen pada sendi mengalami ankilosa dan
tulang menjadi demineralisasi yang menyebabkan akumulasi kalsium pada sendi yang
berakibatkan kekuatan serta nyeri pada sendi
E. Sistem Pencernaan
 Konstipas : Penurunan peristaltik dan mobilitas usus. Jika konstipasi berlanjut dan
feses sangat keras maka perlu upaya yang kuat untuk mengeluarkannya
F. Sistem Respirasi
 Penurunan Gerakan Pernapasan : Disebabkan oleh pembatasan gerak sehingga
hilangnya koordinasi otot
 Penumpukan Secret : Normalnya secret pada saluran pernapasan dikeluarkan
dengan perubahan posisi, postur tubuh dan batuk. Pada klien imobilisasi secret
terkumpul pada jalan nafas akibat gravitasi sehingga mengganggu proses difusi
oksigen dan karbon dioksida di alveoli serta pengeluaran secret dengan batuk
terhambat karena melemahnya tonus otot pernapasan
 Atelektasis : Perubah aliran darah regional dan menurunkan produksi surfaktan
ditambah sumbatan secret pada jalan pernapasan, dapat mengakibatkan atelektasis

Anda mungkin juga menyukai