NIM : 204110399
Selain itu, pada tahap ini juga penting untuk diberikan pemahaman dan
sikap terhadap kematian. Karena apa yang dipelajari sejak kecil akan
mempengaruhinya ketika dewasa. Anak yang mengetahuu tentang kematian dan
cara sikap yang benar, mungkin saja suatu saat nanti tidak terlalu berduka yang
berkepanjangan.
2. Kepribadian
3. Peran Sosial
Ketika salah satu orang meninggal, maka ada peran khusus yang harus
dipenuhi. Misalnya sang ayah meninggal dalam keluarga, maka sang ibu
sebagai anggota keluarga harus mampu mengganti peran ayah, jadi dang ibu ini
akan memiliki dua peran yaitu sebagai ayah sekaligus menjadi sorang ibu.Hal
ini tentu akan mempersulit sang ibu, sehingga dapat mempengaruhi rasa
berduka ketika suaminya meninggal.
5. Budaya
Faktor lainnya yang mempengaruhi rasa berduka adalah status sosial dan
ekonomi. Dimana orang yang memiliki perekonomian lebih baik, seperti
memiliki asuransi atau biaya untuk masa depan, cenderung lebih mudah
merelakan pasangan hidupnya.
2.Tahapan berduka
Kubler-Ross menggambarkan tahapan berduka terdiri dari lima tahap
diantaranya:
1. Tahap Pengingkaran (Danial)
4. Tahap Depresi
Namun, perlu diingat bahwa depresi ini hanya sementara dan tidak ada
kaitannya dengan masalah kesehatan mental. Kita mungkin akan mengurung
diri atau menutup hati untuk beberapa saat. Lalu, kita akan sadar bahwa
kesedihan yang berlarut-larut ini tidak ada gunanya dan kita akan memutuskan
untuk melanjutkan hidup.
4.Gejala berduka
Secara fisiologi, tubuh merespons pada kejadian atau antisipasi kehilangan
dengan reaksi stres. Perawat mengkaji berduka klien dan keluarga tentang
kehilangan untuk mendeteksi fase atau tahap berduka. Gambaran gejala berduka
adalah sebagai berikut:
Konfrontasi : Pada tahap ini terjadi luapan emosi yang sangat tinggi
ketika klien secara berulang-ulang melawan kehilangan mereka dan kedukaan
mereka paling dalam dan dirasakan paling akut.