Anda di halaman 1dari 7

PAPER

MEMBANGUN BUDAYA ANTI KORUPSI DI LINGKUNGAN KERJA RSU


FASTABIQ SEHAT PKU MUHAMMADIYAH PATI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Dosen Pengampu : Dr. Ida Untari. SKM., M.Kes

Disusun Oleh:

Arif Rahman (……………)

PRODI D-IV ALIH JENJANG KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Banyak diskusi tentang korupsi yg dilakukan dikalangan elit maupun
pemangku kekuasaan di sana, hal ini membuat orang-orang yangmenyaksikan
melalui berita di media turut mengkritik bahkan yang ironisnya sampai ikut dalam
menjustifikasi. Sadarkah kita bahwa di sekeliling kita banyak kecenderungan korupsi
atau bisa jadi secara tidak sadar telah kita telah memiliki perilaku korup. Dalam
KamusBahasa Indonesia, korupsi adalah penyelewengan ataupenyalahgunaan uang
negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain, 1 oleh
karena itu pemahaman korupsi sering dinisbatkan dengan money (uang). Korupsi
menunjukkan kerusakan atau penyimpangan. Istilah korupsi menyiratkan bahwa ada
tindakan penyimpangan dari fungsi atau kondisi standar alami atau normal. Ketika
berbicara tentang seseorang menjadi korup, yang dimaksud adalah mereka telah
melanggar aturan, norma-norma dasar etika sehingga tidak ada satupun alasan untuk
membenarkan tindakan ini. secara luar biasa.di Indonesia, korupsi dikategorikan
sebagai kejahatan luar biasa, hal tersebut dikarenakan tindak pidana korupsi yang
selama ini terjadi secara meluas tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga
telah merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara
luas, sehingga tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagai kejahatan yang
pemberantasannya harus dilakukan

1.2.  Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi
2. Pengertian integritas
3. Untuk mengetahui dimensi integritas
4. Untuk mengetahui penyebab atau latar belakang terjadinya korupsi waktu.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Korupsi


Dalam ensiklopedia indonesia kata korupsi diambil dalam bahasa latin
corruptio yang artinya penyuapan dan corrumpere yang artinya merusak. Dalam
kamus besar bahasa indonesia (KBBI) korupsi diartikan sebagai penyelewenang atau
penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk kepentingan pribadi.

Dalam undang-undang no 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana


korupsi adalah setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekomian negara.

Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa korupsi pada dasarnya tumbuh dari
pengaruh kebiasaan negatif yang manakala seseorang memiliki kesempatan maka
kebiasaan tersebut akan mendorongnya untuk melakukan tindakan korupsi, sekalipun
seseorang itu mengetahui bahwa tindakannya tersebut bertentangan dengan norma-
norma yang ada. Terlebihlagi jika lingkungan sosial tempat seseorang tersebut hidup
atau bekerja tidk memberikan kontrol yang cukup signifikan agar tidak melakukan
tindakan korupsi dan bahkan lingkungan sosial memberikan dorongan, rangsangan
maupun tekanan kedapadanya untuk melakukan tindakan korupsi.

2.2 pengertian integritas


Secara umum integritas diartikan sebagai sebuah konsistensi dan keteguhan yang
tidak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai nilai uhur serta keyakinan. Integritas
juga dapat diartikan sebagai suatu konsep yang menatap konsistensi antara suatu
tindakan dengan nilai atau prinsip. Dalam sudut pandang etika, integritas dikatakan
sebagai kejujuran dan kebenaran dari setiap tindakan seseorang.

2.3 Dimensi integritas


Pada dasarnya integritas memiiki 3 dimensi yaitu,
1. Dimensi kejujuran adalah dimensi integritas yang menunjukkan nilai dasar berupa
sikap kejujuran yang terdiri atas aspek empati, tidak mudah menuduh orang lain
bersalah dan rendah hati.
2. Dimensi konsistensi merupakan dimensi integritas yang menunjukkan konsistensi
dalam perbuatan, sesuai dengan apa yang dipikirkannya dan dikatakannnya.
3. Dimensi keberanian merupakan dimensi integritasyang menunjukkan keberanian
untuk menyampaikan kebenaran secara terbuka dengan penuh percaya diri
BAB III
ANALISIS
Korupsi seringkali dinisbatkan denan uang, karena kecenderungan korupsi selalu
berhubungan dengan kerugian yang bersifat materil, tetapi korupsi juga bia terjadi pada
“waktu” seperti penggunaan waktu dinas (bekerja) untuk urusan pribadi. Dimana seseorang
lali dengan amanah mengenai waktu yang telah dijanjikan atau disepakati misalnya dalam
hal pekerjaan atau sesuatu yang berkaitan dengan waktu.
Contoh korupsi waktu misalnya seorang karyawan yang tidak amanah dalam waktu,
masuk kerja terlambat tanpa ijin atau bahkan pulang bekerja disaaat jam kerja sebelum
waktu jam kerja selesai. Bagi seorang karyawan yang telah berjanji akan melaksanakan
tugasnya yaitu hendaknya berusaha melaksanakan tugasnya secara profesional.

1. cara mencegah korupsi waktu


a. Menginformasikan peraturan dengan jelas kepada karyawan.
Peraturan yang jelas akan menekankan para karyawan agar mematuhi
peraturan yang ada. Tidak ada perusahaan yang dapat berjalan dengan lancar tanpa
peraturan yang mengikat. Tujuan dari peraturan di perusahaan ini adalah untuk
membentuk suatu integritas dan profesionalisme pada setiap karyawan. Dan tujuan
tersebut bukan untuk mengekang karyawan, tetapi lebih kepada menciptakan
budaya yang disiplin, jujur dan bertanggung jaab
b. Prosedur kedisiplinan
Ketika kita membiarkan korupsi waktu berjalan secara terus menerus tanpa
ada teguran yang pasti, maka karyawan akan mulai berpikir “ yang saya lakukan ini
bukanlah suatu masalah yang besar karena bos tidak marah dan tidak menegur saya
sama sekali”. Inilah alasannya mengapa sebagai pemimpin harus menerapkan
disiplin prgresif yaitu tindakan tindakan yang harus dierapkan seperti, peringatan
lisan, peringatan tertulis, pemotongan gaji, dan bahkan pemutusan hubungan kerja
c. Pemimpin harus memberi contoh yang baik
Sudah seharusnya para pemimpin memberikan contoh yang baik dalam
bekerja kepada para bawahannya, seorang pemimpin harus berintegritas contohnya
dalam bekerja harus memiiki sifat yang jujur, tanggung jawab, disiplin, mandiri,
kerjakeras, sederhana, berani, peduli dan adil.
 
2. Saran
Dalam bekerja harus memiliki perbuatan integritas yang tinggi, contohnya seperti :

a. Datang tepat waktu ke tempat kerja


b. Dapat menjaga hal hal yang bersifat rahasia
c. Amanah dalam melaksanakan tugas yang diberikan
d. Berani menyampaikan kebenaran
e. Tidak melakkan tindak korupsi, kolusi dan nepotisme
DAFTAR PUSTAKA
Hadifa La. (2019). Membangun budaya antikorupsi di lingkungan organisasi pemerintah
daerah. Kendari: CV Adiprima Pustaka.
http://pta-banjarmasin.go.id/wp-content/uploads/2016/09/Korupsi-Waktu-adalah-Korupsi-
Uang.pdf.

Anda mungkin juga menyukai