Anda di halaman 1dari 2

Nama: Niarti Rahim

NIM: 422419010
Kelas: A
Prodi: S1 Fisika
Jurusan: Fisika
Mata kuliah: Eksperimen Fisika1

Opini tentang makna hari Pahlawan

Tepat 10 November 2020, bangsa Indonesia memperingati hari ini sebagai hari
Pahlawan. Berbicara tentang kepahlawanan tentunya tidak akan pernah usai, karena bangsa
Indonesia terlahir dari pengorbanan para Pahlawan. Dalam memperingati hari Pahlawan
intinya adalah mengenang jerih payah para pejuang pembela tanah air. Sekarang kita sudah
menikmati kemerdekaan, sehingga kita dituntut untuk mengisi kemerdekaan tersebut dengan
melanjutkan cita-cita yang luhur bangsa Indonesia yaitu menjadikan negara ini maju dalam
segala bidang jadi karena kita bukan terlahir di zaman kolonialis sepantasnya kita belajar
setinggi-tingginya agar bisa memajukan bangsa Indonesia. Oleh karena itu saya berharap hari
pahlawan ini kita jadikan sebagai momen penyadaran diri baik secara pribadi, masyarakat,
dan seluruh jajaran pemerintah. Bahwasanya betapa sulitnya berjuang membela bangsa ini.
Di zaman sekarang ini kita malah sibuk memperjuangkan kepentingan pribadi, golongan,
terlebih lagi kepentingan partai. Semoga kita tidak akan pernah melupakan jasa para
Pahlawan yang telah berkorban untuk bangsa sehingga sampai hari ini kita telah menikmati
kemerdekaan Indonesia. Menjadi pahlawan dimasa sekarang bukan lagi bertarung melawan
penjajah, tetapi bertarung melawan "penjajah-penjajah" diera global termasuk menyaring
pengaruh era teknologi sekarang ini.

Peringatan Hari Pahlawan tahun 2020 ini dilakukan berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya mengingat masih dalam suasana pandemi COVID-19. Upacara bendera menjadi
salah satu agenda utama namun wajib dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan.
Demi kelancaran memperingati hari pahlawan 10 november, kami Indonesia tetap
melaksanakan upacara penaikan bendera untuk menghargai dan menghormati jasa pahlawan.
Walaupun dalam kondisi dunia yang sedang mengalami pandemi ini. Ada istilah umum yang
mengatakan bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang meghargai dan menghormati jasa
pahlawannya.” Seperti kata Bung Karno yang juga mengatakan “Negara yang besar adalah
yang tidak melupakan jas merah,” artinya tidak akan melupakan sejarah suatu bangsa
tersebut. Para pahlawan yang rela mengorbankan hidupnya demi menjaga dan
mempertahankan negara Indonesia. Kita memang tidak ikut serta dalam perjuangan yang
mengorbankan ribuan nyawa di Surabaya pada waktu itu. Namun kita, khususnya generasi
muda sebagai penerus bangsa sudah sepatutnya memberi makna baru kepahlawanan dan
mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman. Dalam mengisi kemerdekaan, di era
globalisasi saat ini kita semua dituntut untuk dapat memerankan diri kita menjadi pahlawan.
Tentu hal itu harus disesuaikan dengan potensi dan kapasitas kita masing-masing. Kita tahu
bersama makna lain dari pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan
pengorbanannya dalam membela kebenaran, untuk itu kita harus berani menonjolkan diri di
tengah-tengah lautan manusia yang sangat heterogen. Satu modal utama yang harus dimiliki
untuk menonjolkan diri kita, yaitu prestasi. Kita memiliki cita-cita untuk membentuk
Indonesia sebagai negara yang damai, adil, sejahtera dan tentunya jujur. Tetapi melihat
kondisi generasi muda saat ini, rasanya jauh sekali jika dikatakan sudah menerapkan nilai
juang dari para pahlawan. Banyak generasi muda saat ini yang bersikap apatis, bersikap acuh
yang tingkat kepedulian terhadap sesama dan masalah dalam negeri sangat tipis. Padahal,
tugas generasi muda memiliki tugas lainnya, memang bukan lagi melawan para penjajah,
tetapi bertempur dengan segala ketertinggalan seperti kebodohan dan kemiskinan dalam
negeri. Belum lagi masalah tawuran antar pemuda, narkotika di kalangan remaja, dan
perilaku seks bebas yang terus meningkat, merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa
Indonesia. Semakin jauh generasi muda dari kegiatan yang produktif dan positif, semakin
jauh juga jalan bagi Indonesia untuk menjadi negara yang makmur karena sang pembaharu
masa depan yang masih belum memahami peran mereka sesungguhnya. Generasi muda
sudah seharusnya memiliki jiwa kepemimpinan yang harus selalu maju ke depan karena masa
depan bangsa ada ditangan anak-anak muda. Penting untuk memiliki sikap kepemimpinan
dengan kepekaan terhadap masalah sosial, lingkungan, dan politik sebagai representasi wajah
baru bangsa Indonesia. Jangan jadikan Hari Pahlawan ini sebagai unsur seremoni belaka
tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan dari pahlawan kita. Sebagai generasi mudah sudah
saatnya kita mengambil nilai-nilai tersebut yang direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hari Pahlawan memang diperingati setiap 10 November, tapi jadilah pahlawan setiap harinya
dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menjadi pahlawan yang dimulai untuk diri sendiri
dan keluarga dengan mencetak prestasi hingga akhirnya kita menjadi pahlawan bagi negeri
ini.

Anda mungkin juga menyukai