Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENGKAJIAN KELUARGA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Komunitas dan Keluarga

Dosen Pembimbing :
Ns. Artika Nurrahima, M.Kep
Nur Setiawati Dewi, M.Kep., Sp.Kom

Disusun Oleh :
Putri Erlina Febrianti
22020119220120

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXV


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARAGA

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Santoso
2. Alamat : Ds. Dawungsari RT.03 RW.01
3. No. Telp./HP :-
4. Pekerjaan : Pedagang
5. Pendidikan : SMP
6. Komposisi Keluarga
Umur Jenis Hubungan
No. Nama TTL Pekerjaan Pendidikan
(Th) Kelamin dengan KK

Kepala 4 Januari
1 Santoso 44 Laki-laki Pedagang SMP
keluarga 1976

Ibu
19 Maret
2 Mujiati 40 Perempuan Istri Rumah SD
1980
Tangga

Risalla
3 Annas 11 Laki-laki Anak 7 Juli 2009 Pelajar SD
Rosidin

2 8 Juni
4 Salsa Perempuan Anak - -
bulan 2020
7. Genogram

8. Tipe keluarga
Keluarga inti (nuclear family) berdasarkan keterangan dari Ibu M bahwa anggota
keluarga ada suami sebagai kepala keluarga, ada ibu M dan ada kedua anaknya
Ibu M berkata: “Anggota keluarga saya ada suami saya Bapak Santoso sebagai
kepala keluarga, ada saya, kemudian ada kedua anak saya yang pertama
Namanya Annas, yang kedua Salsa.”
9. Budaya
Keluarga klien berasal dari suku Jawa dan dari Indonesia. Kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan. Keluarga ini sehari-harinya
menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi.
Ibu M berkata: “Saya asli sini, dan suami saya asli Kendal juga dari Desa Galih.”
“Kalau sehari-hari biasanya memakai Bahasa Jawa.”
10. Agama
Seluruh anggota keluarga Bapak S beragama Islam dan taat beribadah. Bapak S,
Ibu M dan anak A sering mengikuti kegiatan yasinan setiap malam jumat.
Ibu M berkata: “Agamanya Islam. Kalua sholat ya selalu sholat 5 waktu. Tapi
anak saya yang pertama itu kadang susah, jadi harus saya perintah terus.”
“Kami setiap malam Jum’at itu mengikuti kegiatan yasinan di mushola.”
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
a. Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari penghasilan Bapak S sebagai
pedagang yaitu sebesar ± Rp 2.000.000,00 per bulan
Ibu M berkata: “Cuma suami saya saja yang bekerja, dan bekerjanya sebagai
pedagang, pendapatan ya kira-kira sebulan cuma 2 juta saja.”
Rincian biaya:
Keterangan Biaya (Rp)
Makan Rp 1.500.000,00
Listrik Rp 100.000,00
Pendidikan (biaya sekolah, uang saku, membeli Rp 200.000,00
buku, membeli alat tulis, dll)
Lain-lain (sumbangan, hajatan, periksa ke dokter, Rp 200.000,00
dll)
TOTAL Rp 2.000.000,00
b. Hal tersebut juga ditambah keterangan tambahan berikut.
1) Ibu M mengatakan selalu berusaha meluangkan waktu untuk berkumpul
bersama keluarga seperti makan bersama dan menonton TV bersama suami
dan anak.
Ibu M berkata:“Kalau ada waktu luang ya biasanya nonton TV bareng.”
2) Ibu M mengatakan selalu berusaha meluangkan waktunya untuk berekreasi
walaupun hanya sekedar jalan-jalan di sekitar rumah.
Ibu M berkata: “Kalau rekreasi jarang si, cuma seringnya ya main ke
rumah tetangga aja rekreasinya.”
3) Ibu M mengatakan keluarganya mengikuti kegiatan pengajian di mushola
dekat rumah.
Ibu M berkata: “Setiap malam Jum’at ya pasti ke mushola buat yasinan”

4) Ibu M mengatakan mendapatkan informasi melalui berbagai sumber,


seperti cerita dari tetangga, serta media elektronik
Ibu M berkata: “Biasanya tau info-info itu ya dari tetangga, dari berita-
berita di TV.”
5) Ibu M mengatakan dalam kesehariannya, seperti bekerja dan antar-jemput
Anak A menggunakan alat transportasi sendiri berupa sepeda bermotor.
Ibu M berkata: “Alat transportasi punyanya ya sepeda motor, yang satu
untuk suami berdagang, yang satu untuk di rumah jika saya ada keperluan
mengantar anak atau apa.”
Jadi keluarga Bapak S tergolong Keluarga Sejahtera Tingkat II
12. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang Keluarga
Ibu M mengatakan untuk mengisi waktu luang keluarga biasanya digunakan
untuk menonton TV dan terkadang berkunjung ke rumah tetangga.
Ibu M berkata: “Palingan kalau ada waktu luang ya momong sambal main ke
rumah tetangga.”
B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga
13. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga dengan anak usia sekolah.
Hal tersebut berdasarkan keterangan dari Ibu M yang menceritakan perjalanan
hidupnya. Ibu M mengatakan menikah dengan Bapak S pada tahun 2007 dan
mempunyai anak yaitu anak A, pada tahun 2009. Untuk saat ini anak A sedang
menempuh pendidikan di bangku Sekolah Dasar kelas 6 SD.
Ibu M mengatakan bahwa: “Anak yang pertama umurnya sebelas tahun dan
sekarang masih kelas 6 SD.”
14. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Membantu untuk meningkatkan prestasi belajar anak.
Ibu M mengatakan bahwa anaknya sekarang karena ada pandemi jadi hanya
belajar berkelompok dengan teman-temanya dan kadang gurunya mendatangi ke
rumah. Anak A sangat sulit untuk diminta belajar jika di rumah dan kalaupun bela
jar hanya sebentar karena mudah merasa bosan. Ibu M juga mengatakan kalua
sudah diminta belajar tetapi tidak ma uterus akhirnya membiarkan anaknya sepert
i itu tanpa mengatasi kesulitan belajar pada anaknya. Ibu M juga mengatakan jika
belum menemukan cara agar anaknya rajin belajar.

Ibu M berkata: “Kalau sekarang kan belajar di rumah, belajarnya ya diminta


berkelompok oleh gurunya dan gurunya terkadang mnedatangi rumah, gitu.
Anak saya yang pertama itu susah banget dibilangin, susah kalua diminta
belajar. Karna udah diminta belajar ngga mau ya sudah saya biarkan.”
15. Riwayat Keluarga Inti
Ibu M mengatakan memiliki penyakit asama
Berdasarkan keterangan dari Ibu A, dalam keluarganya hanya ibu A yang sering
mengalami sakit, yaitu sakit asma yang mana sakitnya sudah sejak Ibu M masih
gadis. Ibu M sering merasa sesak jika kelelahan atau cuaca dingin atau ada debu.
Selama ini selalu obat jalan ke dokter yang dekat rumah. Akan tetapi, saat ini
obatnya sudah habis dan belum kontrol lagi.
Ibu M berkata: “Saya sendiri punya sakit asma. Sering sesak nafas jika cuaca
dingin seperti sekrang ini, atau kena debu atau kelelahan.”
“Kalau anggota keluarga yang lain sehat-sehat semua ngga ada yang sakit.”
16. Riwayat Keluarga Sebelumnya
a. Riwayat keluarga dari pihak Bapak S
Orangtua dari Bapak S sudah meninggal. Ibu Bapak S sudah meninggal sejak
6 tahun yang lalu dan Ayah dari Bapak S sudah meninggal sejak 9 tahun yang
lalu.
Ibu M berkata:”Orang tua saya sudah tidak ada semua dan orang tua suami
juga sudah tidak ada semua. Yang masih ada ya saudara-saudara.”
b. Riwayat keluarga dari pihak Ibu A
Orang tua dari Ibu M juga sudah meninggal, ayah Ibu Meninggal sekitar 4
tahun yang lalu dan ibu dari Ibu M meninggal 3 tahun yang lalu.
Ibu M berkata:”Orang tua saya sudah tidak ada semua dan orang tua suami
juga sudah tidak ada semua. Yang masih ada ya saudara-saudara.”
C. Data Lingkungan
17. Karakteristik Rumah
Status rumah yang ditempati adalah rumah milik sendiri.
Ibu M mengatakan bahwa rumah yang ditempatinya saat ini adalah hak miliki
sendiri. Rumah tersebut permanen dengan ukuran 6 x 9 m2. Rumah berlantai
keramik dan bahan dinding dari kayu. Ruangan dalam rumah terdiri dari teras,
ruang tamu, kamar Bapak S dan Ibu M, kamar Anak A, dapur, kamar mandi,
tempat menonton TV. Sinar matahari bisa masuk ke dalam rumah. Sirkulasi
udaranya baik. Terdapat jendela pada setiap kamar dan samping rumah. Rumah
setiap hari disapu. Akan tetapi untuk mengepelnya tidak setiap hari karena
kadang sedikit kerepotan dalam mengasuh anak ke duanya. Sumber air minum
biasanya membeli air mineral galon. Untuk mencuci baju dan alat makan dari air
sumur. Pembuangan sampah dan limbah menggunakan septic tank dan untuk
sampah biasanya dibakar.
Ibu M berkata: “Untuk rumahnya ini milik saya sendiri. Kalau membersihkan
rumah ya biasanya kalau bisa setiap hari saya bersihkan. Tetapi kadang repot
momong anak jadi ya paling setiap harinya mesti disapu aja ngga selalu dipel.”
“Kalau untuk air minum saya langganan air mineral gallon, untuk cuci alat
masak dan cuci baju memakai air sumur.”
“Pembuangan limbah air di septic tank, sekitar 10 m dari rumah, kalau sampah
biasanya dibakar.”
18. Denah Rumah

WC Tempat
mencuci
Dapur
Kamar Mandi

Ruang
menonton TV
Kamar ibu A
dan Bp. S

Ruang Tamu
Kamar Anak A
19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Hubungan baik dengan tetangga di sekitar tempat tinggal.
Ibu M mengatakan hubungan dengan tetangga sebelah kanan dan kiri rumah
akrab dengan keluarga. Anak Ibu M juga sering bermain dan bergaul bersama
teman-teman di sekitar rumah. Dimana anak-anak tersebut adalah putra atau putri
dari tetangganya.
Ibu M berkata: “Tetangga di sini sering saling membantu, saya juga sering
bermain ke rumah tetangga. Anak saya juga sering main Bersama teman-teman
di sekitar rumah.”
20. Mobilitas Geografis Keluarga
Tidak pernah berpindah rumah.
Ibu M mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah berpindah tempat tinggal
sejak menikah (2007). Bapak S dan Ibu M menetap di Ds. Dawungsari Rt.03
Rw.01.
Ibu M berkata: “Dari dulu di sini terus, ngga pernah pindah-pindah. Dulu
tinggal bersama orang tua, tetapi karena sudah meninggal jadi tinggal bersama
suami dan anak-anak saja.”
21. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Menyempatkan untuk berkumpul dengan keluarga. Interaksi dengan masyarakat
baik.
Ibu M berkata: “Saya kalau ada waktu luang ya pasti mai ke rumah tetangga dari
pada bosan di rumah.”
22. Sistem Pendukung Keluarga
a. Memiliki asuransi kesehatan BPJS
Ibu M mengatakan bahwa keluarganya terdaftar dalam asuransi kesehatan
BPJS
Ibu M berkata: “Waktu lahiran mau hampir lahiran anak saya yang kedua ini
saya baru bikin BPJS. Jadi sekarang saya dan keluarga saya sudah punya
BPJS.”
b. Anak A belum pernah mendapatkan beasiswa.
Ibu A mengatakan bahwa Anak A belum pernah mendapatkan beasiswa.
Biaya sekolah gratis, hanya memenuhi kebutuhan Anak A seperti membeli
buku, membeli peralatan sekolah, uang saku dan jajan.
Ibu M berkata: “Anak saya belum pernah mendapatkan beasiswa di
sekolahnya. Kalau biaya sekolahnya kan gratis, tinggal mencukupi kebutuhan
buku-buku, alat tulis dan uang saku anak.”
D. Struktur Keluarga
23. Pola Komunikasi Keluarga
a. Ibu M mengatakan bahwa bahasa yang biasa digunakan adalah Bahasa Jawa,
b. Ibu M mengatakan bahwa komunikasi dengan suami terjalin setiap hari, suami
selalu menceritakan apapun itu, tetapi memang anak A itu sering main
sehingga lumayan jarang berkomunikasi
Ibu M berkata: “Bahasa yang biasa kami gunakan Bahasa Jawa.”
“Kalau suami say aitu selalu cerita apapun ya diceritakan. Tetapi kalau anak say
aitu main-main terus jadi jarang komunikasi.”
24. Struktur Kekuatan Keluarga
Ibu M mengatakan bahwa yang mengambil keputusan biasanya adalah suami Ibu
M atau Bapak. S. Namun sebelum dicapai keputusan final dilakukan musyawarah
terlehih dahulu. Kata mufakat dicapai atas pertimbangan bersama.
Ibu M berkata: “Kalau yang mengambil keputusan biasanya ya Bapaknya, tetapi
tetap musyawarah terlebih dahulu.”
25. Struktur Peran
Ibu A mengatakan bahwa peran kepala keluarga adalah mencari nafkah,
sedangkan istri bertugas merawat anak serta seorang anak berkewajiban berbakti
kepada orangtua dan belajar. Pendidikan anak menjadi tanggung jawab orangtua.
26. Nilai dan Norma Keluarga
a. Ibu M mengatakan nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan
dengan nilai dan norma agama yang dianut dan yang berlaku di
lingkungannya.

b. Ibu M mengatakan bahwa norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan


adalah bila ada keluarga yang sakit dibawa ke dokter terdekat. Kalau nilai
kegamaan yaitu selalu menaati perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.
Ibu M berkata: “Kalau norma dan nilai ya mengikuti nilai dan norma yang
ada di masyarakat sini, harus menyapa dan bertanya jika bertemu keluarga,
menjaga sopan-santun.”

“Untuk norma agama ya harus sholat 5 waktu, menaati segala yang


diperintahkan Allah dan menjauhi segala yang dilarang.”

E. Fungsi Keluarga
27. Fungsi Afektif
Ibu M mengatakan selalu menanamkan nilai kepada Anak A untuk selalu
berhubungan baik dengan teman-teman sekitarnya dan selalu bersikap sopan dan
santun kepada siapapun, selalu mendirikan sholat 5 waktu dan makan secara
teratur
Ibu M berkata bahwa: “Kalau saya menasehati anak itu ya harus berhubungan
baik dengan teman-teman sekitarnya dan selalu bersikap sopan dan santun
kepada siapapun, kalau waktunya sholat ya sholat kalau makan ya makan.”
28. Fungsi Sosialisasi
a. Ibu M mengatakan selalu mendiskusikan bersama permasalahan dalam
keluarga.
b. Ibu M mengatakan Anak A sering bermain dengan teman-teman sebanyanya
di sekitar rumahnya.
c. Ibu M mengatakan suaminya, Bapak S selalu mengikuti yasinan di mushola
setiap malam jum’at
Ibu M berkata:” Kalau ada masalah ya pasti dimusyawarahkan dulu.”
“Anak saya selalu bermain dengan teman-teman sebayanya di sekitar rumah.”
“Kalau setiap malam jum’at bapaknya selalu mengikuti yasinan di mushola.”
29. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Ibu M mengatakan masalah kesehatan yang dialami ibu M adalah asma dan
untuk anggota keluarga yang lain beberapa hari terakhir tidak mengalami
masalah kesehatan, cuma paling flu saja.
Ibu M berkata: “Saya sendiri punya sakit asma.”
“Kalau anggota keluarga yang lain beberapa hari terakhir ini ngga ada yang
sakit, sehat semua.”
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Ibu M mengatakan untuk sakit asmanya selalu obat jalan ke dokter. Untuk
anggota keluarga yang sakit seperti flu akan dirawat di rumah terlebih dahulu.
Biasanya dibelikan obat di warung. Jika masalah belum teratasi bahkan
semakin parah, barulah dibawa ke dokter atau RS terdekat.
Ibu M berkata: “Kalau saya sendiri selalu obat jalan ke dokter, akan tetapi ini
obatnya sudah habis dan sudah waktunya control, tetapi saya belum kontrol.”
“Jika ada yang flu biasanya dirawat di rumah dulu, dibelikan obat warung,
membatasi minum es.”
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Ibu M mengatakan keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang
sakit dengan semampunya karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki,
Ibu M berkata: “Jika ada yang sakit ya dirawat setaunya, dibelikan obat di
warung dan menasehati untuk tidak minum es terlebih dahulu.”
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat
Ibu M mengatakan menyapu rumah setiap hari dan mengepel jika ada waktu
luang, dan tiadk repot mengurus anak.”
Ibu M berkata:”Kalau menyapu setiap hari pasti menyapu, tetapi kalau
mengepel itu ya pas ngga repot momong.”
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Ibu M mengatakan kontrol ke dokter jika obat habis.
Ibu M berkata:” Saya obat jalan ke dokter, kalau obatnya habis ya ke dokter
lagi, tetapi ini belum ke dokter lagi.”
30. Fungsi Reproduksi
Ibu M mengatakan tidak akan menambah anak lagi. Ibu M mengatakan berencana
untuk melakukan KB suntik.
Ibu M berkata: “Kalau menambah anak lagi, engga si. Rencananya mau KB
suntik tapi belum.”
31. Fungsi Ekonomi
Ibu M mengatakan walaupun hidup sederhana seperti ini, namun yang dirasakan
adalah tetap bahagia.
Ibu M berkata: “Walaupun hidupnya sederhana tapi ya tetep harus disyukuri yang
penting sehat.”
F. Stres dan Koping Keluarga
32. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek
1) Ibu M mengatakan masalah yang membebaninya sekarang adalah anak A
yang susah untuk dinasehati serta susah dalam belajar.
2) Ibu M juga mengatakan anak A lebih suka bermain daripada belajar
sehingga waktu belajarnya menjadi berkurang.
3) Ibu M mengatakan anak A sering pergi bermain dan tidak memakai masker,
kalau tidak diminta cuci tangan ya tidak cuci tangan
Ibu M berkata: “Yang bikin saya pusing itu ya anak saya susah banget kalau
dinasehati, ngga mau bantu-bantu juga, seringnya main, jadi lupa belajar,
kalau main ngga pake masker, kalau pulang dari main itu selalu saya suruh
cuci tangan kalau mau makan dan pegang adeknya, tapi kalau pas main si
kayanya lupa buat cuci tangan.”
b. Stressor jangka panjang
1) Ibu M mengatakan kadang khawatir dengan masa depan anaknya.
2) Ibu A mengatakan masih belum mempunyai cara dalam mengatasi keadaan
sulit belajar untuk anak A
Ibu M berkata: “Saya itu kadang ya khawatir masa depan anak nanti gimana,
susah sekali kalau diminta belajar dan kalau udah saya suruh terus tapi ngga
mau ya saya biarkan dan saya belum tau cara mengatasinya.”
33. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
a. Ibu M mengatakan memberi batasan waktu bagi anaknya untuk bermain.
b. Ibu M mengatakan belum mempunyai solusi untuk meningkatkan kemauan
anak untuk belajar
c. Ibu M mengatakan selalu meminta anaknya cuci tangan jika pulang dari
bermain.
Ibu M berkata: “Saya tu selalu bilang, dzhuhur harus pulang sholat, makan
kalau sore sebelum asar harus di rumah.”
“kalau pulang dari main itu selalu saya suruh cuci tangan kalau mau makan
dan pegang adeknya, tapi kalau pas main si kayanya lupa buat cuci tangan.”
34. Strategi koping yang digunakan
a. Ibu M mengatakan jika ada masalah dalam keluarga maka dibicarakan
bersama dengan anggota keluarga yang lain terutama Bapak S.
b. Ibu M mengatakan apabila dalam melakukan aktivitas sehari-hari merasa
kecapekan, Ibu M lebih memilih untuk tidur beristirahat tanpa memikirkan
terlalu berat.
Ibu M berkata: “Kalau saya ada masalah dibicarakan dengan suami saya.
Kadang misal capek ya saya buat istirahat saja ngga usah dipikirin, kalau
masalah masa depan anak saya ya tetep dinasehati semampunya, dibatasi
waktu bermainya ya diserahkan saja sama Allah tentang masa depan.”
G. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
35. Praktik diet keluarga (nutrisi dan cairan)
a. Nutrisi
1) Ibu M mengatakan, Ibu M dan suaminya makan 3x sehari dengan menu
standar, yaitu nasi, sayur, dan lauk (tempe, tahu, ikan), kalau anak A makan
kadang 2x sehari, lebih suka makan jajan daripada makan nasi
2) Ibu M mengatakan anak keduanya hanya diberi ASI saja
3) Ibu M mengatakan berusaha untuk melakukan variasi menu, walaupun
hanya sederhana, yang terpenting menunya berbeda setiap harinya.
Ibu M berkata: “Kalau saya dan suami saya makan teratur 3x sehari, kalau
anak saya itu kadang mau makan kadang engga, sehari paling 2x makanya,
lebih suka makan jajan daripada nasi.”
“Kalau menunya ya standar, nasi, sayur itu pasti ada, kalau lauknya ya
kadang tempe, tahu, telur, ikan gitu.”
b. Cairan
Ibu A mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami masalah
dalam pemenuhan kebutuhan cairan, karena tiap-tiap anggota keluarga
minimal minum air putih 7 gelas dalam sehari. Air yang dikonsumsi seperti air
mineral, teh dan susu.
Ibu M berkata: “Tidak ada yang jarang minum si, sehari kira-kira minumnya
7 gelas, ya minum teh, air putih atau susu.”
36. Istirahat dan tidur keluarga
a. Ibu M mengatakan waktu istirahat Bapak S dan Ibu M cukup, yaitu dengan
waktu rata-rata sekitar 7 jam dalam sehari.
b. Ibu M mengatakan sedangkan anak A tidur dalam waktu 8-9 jam dalam sehari.
c. Ibu M mengatakan anak keduanya juga nyenyak tidurnya di malam hari, mulai
dari jam 8, biasanya jam 3 terbangun, dan tidur lagi.
d. Ibu M mengatakan anggota keluarga Bapak S tidak ada yang mengalami
gangguan tidur.
Ny. M berkata: “Masalah tidur tidak ada, tidurnya cukup dan nyenyak semua,
saya dan suami saya tidur biasanya jam 10-00 samoai subuh, kalau missal
anak saya yang kedua terbangun ya paling jam 3 itu terbangun sebentar dan
tidur lagi, anak saya yang kecil ini jam 08.00 itu sudah mulai tidur, kalau
yang anak pertama saya paling tidur jam 9 bangun jam setengah 6.”
37. Olah raga atau mobilisasi
Ibu M dan keluarganya biasanya berolahraga dengan jalan-jalan pagi.
Ibu M berkata: ”Olahraga yang biasa dilakuin paling jalan-jalan pagi si.”
38. Eliminasi
Ibu M mengatakan BAK semua anggota keluarganya lancar, tidak ada keluhan,
akan Ny. M biasanya BAB 3 hari sekali dan perutnya terasa sembelit padahal
sudah rutin makan sayur.
Ny. M berkata: “BAK nya lancar semua si. Cuma kalau BAB itu 3 hari sekali
baru bisa BAB, perutnya sembelit juga padahal sudah rutin makan sayur.”
39. Personal hygiene
a. Mandi 2x sehari.
b. Sikat gigi 2x sehari.
c. Keramas 3 hari sekali.
d. Ganti pakaian 2x sehari.
e. Mencuci baju 1x sehari.
H. Pengkajian Psikiatrik
40. Konsep diri
Ibu M berkata: “Saya sebagai istri dan ibu dari dua anak saya berkewajiban
untuk mendidik dengan baik kedua anak saya, agar nantinya bisa menjadi anak
yang bermanfaat untuk oarng lain.”
“Saat ini yang saya belum bisa ya meningkatkan kemauan anak saya untuk
belajar dan sehingga saya perlu mencari tau cara meningkatkan kemuan anak
untuk belajar.”
41. Status kesehatan mental
Ibu M berkata: “Di keluarga saya tidak ada yang mengalami sakit mental,
semuanya sehat”
Ibu M berkata: “Kalau cemas si saya ngga merasa cemas ya. Yang penting di
masa pandemi ini jika kita jaga kesehatan dan rajin mencuci tangan serta
memakai masker jika keluar rumah, sesuai anjuran pemerintah.”
42. Pengkajian risiko
Ibu M berkata: “Anak pertama saya sering main bersama teman-temanya dan
tidak memakai masker ketika bermain. Anak saya juga belum memiliki kesadaran
untuk cuci tangan secara rutin. Hal ini mungkin disebabkan karena dia belum
memahami tentang virus korona, bagaimana pencegahanya dan bagaimana
tanda dan gejala pada orang yang terinfeksi virus.”
I. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang
dihadapi
Ibu berkata: “Harapanya anak saya itu kemauanya belajar meningkat, bisa
membatasi waktu bermain, memahami dan berperilaku sesuai protokol kesehatan
yang diterapkan pemerintah karena biasanya jika saya kasih tahu untu susah
banget.”
J. Keadaan Umum
Keadaan Umum Bp. S Ibu M An. A An. S
Kesadaran Komposmentis Komposmentis Komposmentis Komposmentis
Keadaan Warna Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang
Turgor Elastis Elastis Elastis Elastis
Kulit
Kebersihan Bersih Bersih Bersih Bersih
Luka Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
TTV TD 120/80 mmHg 110/70 mmHg 110/80 mmHg -
Nadi 80 x/ menit 86 x/ menit 84 x/menit 140 x/ menit
RR 16 x/menit 20 x/menit 18 x/ menit 40 x/ menit
Suhu 36.5 0C 36.5 0C 37 0C 37 0C
CRT < 2 detik < 2 detik < 2 detik < 2 detik

K. Pemeriksaan Fisik (Head to toe)

Keadaan Fisik Bp. S Ibu M An. A An. S


Kepala Inspeksi: Rambut Inspeksi: Rambut Inspeksi: Rambut Inspeksi: Bentuk kepala
berwarna hitam, berwarna hitam, berwarna hitam, mesochepal, persebaran
penyebaran rambut penyebaran rambut penyebaran rambut rambut merata, rambut
merata, rambut rapi merata, rambut rapi, merata, rambut rapi belum tumbuh, baru saja
Palpasi: Tidak teraba panjangnya sebahu Palpasi: Tidak teraba dicukur
benjolan, tidak terdapat Palpasi: Tidak teraba benjolan, tidak terdapat Palpasi: Tidak terdapat
nyeri tekan benjolan, tidak terdapat nyeri tekan benjolan, tidak terdapat
nyeri tekan nyeri tekan
Mata ata kanan dan kiri pasien Mata kanan dan kiri Mata kanan dan kiri Inspeksi: Kedua
simetris, tidak ada lesi di pasien simetris, tidak ada pasien simetris, tidak ada mata simetris,
sekitar mata, refleks lesi di sekitar mata, lesi di sekitar mata, respon pupil baik,
berkedip normal, refleks berkedip normal, refleks berkedip normal, konjungtiva tidak
konjungtiva anemis (-), konjungtiva anemis (-), konjungtiva anemis (-), anemis, sklera
sklera ikterik (-), refleks sklera ikterik (-), refleks sklera ikterik (-), refleks tidak ikterik,
pupil normal. pupil normal. pupil normal. tidak ada
gangguan
penglihatan
Palpasi: Tidak
ada
massa/pembengk
akan dan tidak
terdapat nyeri
tekan
Hidung Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk Inspeksi: Bentuk
simetris, tidak terdapat simetris, tidak terdapat simetris, tidak terdapat lubang hidung
lesi disekitar hidung, lesi disekitar hidung, lesi disekitar hidung, simetris, tidak ada
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat lesi, tidak ada
pembengkakan, dan pembengkakan, dan pembengkakan, dan keluaran sekret,
tidak terlihat adanya tidak terlihat adanya tidak terlihat adanya tidak terdapat
massa. massa. massa. pernafasan cuping
Palpasi: Tidak teraba Palpasi: Tidak teraba Palpasi: Tidak teraba hidung.
massa, tidak terdapat massa, tidak terdapat massa, tidak terdapat Palpasi: Tidak
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan ada
massa/pembengk
akan dan tidak
terdapat nyeri
tekan
Mulut Gigi Gigi Gigi Inspeksi: Tidak
tampak tampak tampak ada mukositis,
bersih, bersih, bersih, tidak ada
lidah lidah lidah perdarahan gusi,
berwarna berwarna berwarna bibir tidak
pink, pink, pink, sianosis
mukosa mukosa mukosa Palpasi: Tidak
bibir bibir bibir ada
lembab lembab lembab massa/pembengk
akan
Telinga Inspeksi: Telinga kanan Inspeksi: Telinga kanan Inspeksi: Telinga kanan Inspeksi: Bentuk
dan kiri simetris, dan kiri simetris, dan kiri simetris, telinga kanan dan
berwarna sawo matang, berwarna sawo matang, berwarna sawo matang, kiri simetris, tidak
tidak terdapat lesi, dan tidak terdapat lesi, dan tidak terdapat lesi, dan terdapat lesi atau
tidak ada gangguan tidak ada gangguan tidak ada gangguan kemerahan, tidak
pendengaran. pendengaran. pendengaran. ada cairan
Palpasi: Tidak ada Palpasi: Tidak ada Palpasi: Tidak ada berlebih, tidak
benjolan/ pembengkakan benjolan/ pembengkakan benjolan/ pembengkakan terpasang alat
bantu dengar
Palpasi: Tidak
ada
massa/pembengk
akan dan tidak
terdapat nyeri
tekan
Leher Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Tidak
Refleks menelan pasien Refleks menelan pasien Refleks menelan pasien ada lesi, tidak ada
baik, tidak terdapat lesi, baik, tidak terdapat lesi, baik, tidak terdapat lesi, jaringan parut,
tidak terlihat adanya tidak terlihat adanya tidak terlihat adanya tidak terlihat
massa/benjolan, bentuk massa/benjolan, bentuk massa/benjolan, bentuk pembesaran
simetris, dan tidak ada simetris, dan tidak ada simetris, dan tidak ada tiroid.
pembesaran tiroid, leher pembesaran tiroid, leher pembesaran tiroid, leher Palpasi: Tidak
kaku kuduk kaku kuduk kaku kuduk teraba
Palpasi: Palpasi: Palpasi: pembesaran
Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan, tiroid, tidak
tidak teraba massa/ tidak teraba massa/ tidak teraba massa/ terdapat
benjolan. benjolan benjolan. pembengkakan,
dan tidak ada
nyeri tekan.
Dada Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Bentuk
Tidak terlihat ada Tidak terlihat ada Tidak terlihat ada dada simetris,
lesi, ada retraksi lesi, ada retraksi lesi, ada retraksi pengembangan
dinding dada, dinding dada, dinding dada, dada kanan dan
tidak terlihat tidak terlihat tidak terlihat kiri simetris, tidak
adanya adanya adanya tampak retraksi
massa/benjolan, massa/benjolan, massa/benjolan, subcostal kanan-
pergerakan dada pergerakan dada pergerakan dada kiri
terlihat simetris, terlihat simetris, terlihat simetris, Palpasi: Teraba
dan pernapasan dan pernapasan dan pernapasan taktil fremitus
regular/ tidak ada regular/ tidak ada regular/ tidak ada simetris
suara napas suara napas suara napas Perkusi: Resonan
tambahan tambahan tambahan dan pekak di area
Palpasi: Palpasi: Palpasi: jantung
Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Auskultasi: suara
simetris, tidak ada nyeri simetris, tidak ada nyeri simetris, tidak ada nyeri napas terdengar
tekan dan benjolan, taktil tekan dan benjolan, taktil tekan dan benjolan, taktil vesikuler, tidak
fremitus teraba seimbang fremitus teraba seimbang fremitus teraba seimbang terdapat suara
pada paru kiri dan pada paru kiri dan pada paru kiri dan napas tambahan
kanan. kanan. kanan.
Perkusi: Perkusi: Perkusi:
Perkusi suara paru sonor Perkusi suara paru sonor Perkusi suara paru sonor
pada semua lapang paru. pada semua lapang paru. pada semua lapang paru.
Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi:
Suara napas vesikuler di Suara napas vesikuler di Suara napas vesikuler di
seluruh lapang paru, seluruh lapang paru, seluruh lapang paru,
suara bronkovesikuler di suara bronkovesikuler di suara bronkovesikuler di
area bronkus, dan tidak area bronkus, dan tidak area bronkus, dan tidak
ada suara napas ada suara napas ada suara napas
tambahan. tambahan. tambahan.
Jantung Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Ictus cordis
Bentuk datar dan Bentuk datar dan Bentuk datar dan tidak terlihat
simetris pada kedua sisi, simetris pada kedua sisi, simetris pada kedua sisi, Palpasi: Tidak terdapat
tidak nampak iktus tidak nampak iktus tidak nampak iktus nyeri tekan
kordis kordis kordis Perkusi: Pekak pada area
Palpasi: Palpasi: Palpasi: jantung, batas jantung
Pulsasi teraba di ICS V Pulsasi teraba di ICS V Pulsasi teraba di ICS V normal
midklavikularis sinistra midklavikularis sinistra midklavikularis sinistra Auskultasi: Bunyi
Perkusi: Perkusi: Perkusi: jantung S1 dan S2
Terdengar bunyi pekak. Terdengar bunyi pekak. Terdengar bunyi pekak. reguler
Batas kiri jantung ICS 2 Batas kiri jantung ICS 2 Batas kiri jantung ICS 2
sternal kiri, ICS 4 sternal sternal kiri, ICS 4 sternal sternal kiri, ICS 4 sternal
kiri dan batas kanan ICS kiri dan batas kanan ICS kiri dan batas kanan ICS
2 sterna kanan dan ICS 4 2 sterna kanan dan ICS 4 2 sterna kanan dan ICS 4
mid axilla kanan. mid axilla kanan. mid axilla kanan.
Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi:
Bunyi jantung 1 dan 2 Bunyi jantung 1 dan 2 Bunyi jantung 1 dan 2
reguler, tidak terdengar reguler, tidak terdengar reguler, tidak terdengar
bunyi tambahan bunyi tambahan bunyi tambahan
Abdomen Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Tidak
Perut tampak normal, Perut tampak normal, Perut tampak normal, tampak
tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi tidak terdapat lesi pembesaran
Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi: abdomen, warna
Bising usus 15 x/menit. Bising usus 5 x/menit. Bising usus 15 x/menit.
kulit merata, tidak
Palpasi: Palpasi: Palpasi:
ada asites
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
Auskultasi:
tekan, tidak ada tekan, tidak ada tekan, tidak ada
Bising usus
hepatomegali hepatomegali hepatomegali
Perkusi: Perkusi: Perkusi: normal (15 x)
Timpani, Timpani, Timpani, Palpasi: Tidak
terdengar bunyi terdengar bunyi terdengar bunyi ada nyeri tekan,
pekak pada area pekak pada area pekak pada area tidak ada
hepar hepar hepar hepatomegali
Perkusi: Timpani,
terdengar bunyi
pekak pada area
hepar
Ekstremitas Atas Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
dan Bawah Ekstremitas atas- Ekstremitas atas- Ekstremitas atas- Ekstremitas atas-
bawah simetris bawah simetris bawah simetris bawah simetris
kanan kiri, tidak kanan kiri, tidak kanan kiri, tidak kanan kiri, tidak
ada kelainan, ada kelainan, ada kelainan, ada kelainan,
akral teraba akral teraba akral teraba akral teraba
hangat hangat hangat hangat
Palpasi: Tidak Palpasi: Tidak Palpasi: Tidak Palpasi: Tidak
ada ada ada ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
maupun nyeri maupun nyeri maupun nyeri maupun nyeri
tekan, kekuatan tekan, kekuatan tekan, kekuatan tekan
otot 5 otot 5 otot 5
KUESIONER HARS
Ibu M

Pertanyaan 0 1 2 3 4
NO

1. Perasaan Ansietas √
- Cemas
- Firasat Buruk
- Takut Akan Pikiran Sendiri
- Mudah Tersinggung
2. Ketegangan √
- Merasa Tegang
- Lesu
- Tak Bisa Istirahat Tenang
- Mudah Terkejut
- Mudah Menangis
- Gelisah
3.Ketakutan √
- Pada Gelap
- Pada Orang Asing
- Ditinggal Sendiri
- Pada Binatang Besar
- Pada Keramaian Lalu Lintas
- Pada Kerumunan Orang Banyak

4.Gangguan Tidur √
- Sukar Masuk Tidur
- Terbangun Malam Hari
- Tidak Nyenyak
- Bangun dengan Lesu
- Banyak Mimpi-Mimpi
- Mimpi Buruk
- Mimpi Menakutkan

5.Gangguan Kecerdasan √
- Sukar Konsentrasi
- Daya Ingat Buruk
6.Perasaan Depresi √
- Hilangnya Minat
- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi
- Sedih
- Bangun Dini Hari
- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang
Hari

7.Gejala Somatik (Otot) √


- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
Kaku
- Kedutan Otot
- Gigi Gemerutuk
- Suara Tidak Stabil

Gejala Somatik (Sensorik) √


- Tinitus
- Penglihatan Kabur
- Muka Merah atau Pucat
- Merasa Lemah
- Perasaan ditusuk-Tusuk
9.Gejala Kardiovaskuler √
- Takhikardia
- Berdebar
- Nyeri di Dada
- Denyut Nadi Mengeras
- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan
- Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
Gejala Respiratori √
0. - Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
- Perasaan Tercekik
- Sering Menarik Napas
- Napas Pendek/Sesak
Gejala Gastrointestinal √
1. - Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Perasaan Terbakar di Perut
- Rasa Penuh atau Kembung
- Mual
- Muntah
- Buang Air Besar Lembek
- Kehilangan Berat Badan
- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
Gejala Urogenital √
2. - Sering Buang Air Kecil
- Tidak Dapat Menahan Air Seni
- Amenorrhoe
- Menorrhagia
- Menjadi Dingin (Frigid)
- Ejakulasi Praecock
Gejala Otonom √
3. - Mulut Kering
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Pusing, Sakit Kepala
- Bulu-Bulu Berdiri
Tingkah Laku Pada Wawancara √
4. - Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
- Kerut Kening
- Muka Tegang
- Tonus Otot Meningkat
- Muka Merah

Total skor: 10

Keterangan :
Kurang dari 14 Tidak ada kecemasan
14 – 20 : kecemasan ringan
21 – 27 : kecemasan sedang
28 – 41 : kecemasan berat
42 – 56 : kecemasan berat sekali

Anda mungkin juga menyukai