Dosen Pembimbing:
Nur Setiawati Dewi, M.Kep., Sp.Kom
Disusun oleh:
Cici Melati Nur Khanifa
(22020119220119)
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA TN. G DI RT 03 RW 12
KELURAHAN KALONGAN, KABUPATEN SEMARANG
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. G
2. Alamat : Jl. Pringgading II No.1 Perum. Bukit Prin
g Kurung RT 03 RW 12 Kalongan,
Ungaran Timur, Kab. Semarang
3. No. Telp/HP : -
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta
5. Pendidikan : SMA
6. Komposisi keluarga :
Jenis Hub
No Nama Umur TTL Pekerjaan Pendidikan
Kelamin dengan KK
1 Tn. G 55 tahu L Kepala Kel Kudus,
n uarga 20
Karyawan SMA
Februari
1965
2 Ny. N 46 tahu P Istri Blora, 18
Ibu rumah ta
n Agustus SMP
ngga
1974
3 Nn. C 22 P Anak Blora, 11
tahun Oktober Mahasiswa S1
1997
3 An. M 9 L Anak Semaran
tahun g, 03
Pelajar SD
Januari
2010
3
Tn.M
Ny. L Ny.S Tn.S Ny. H
Ny.N Tn. G
Nn. C An. M
Keterangan:
Laki-Laki Klien
Menikah Meninggal
Tinggal Serumah
8. Tipe keluarga
Berdasarkan hasil observasi tipe keluarga Ny. N adalah keluarga inti
(nuclear family). Keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak-anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
4
Pada keluarga ini Tn. G sebagai kepala keluarga, Ny. N sebagai istri dan
memiliki dua orang anak (Nn. C dan An. M).
Ny. N berkata “Saya ini ya tinggalnya sama anak saya yang laki-laki saja.
Suami saya kerja di Bandung, pulangnya sebulan 2 kali. Kalo anak saya
yang pertama kuliah. Jadi ya berdua aja dirumah.”
9. Budaya
a. Suku bangsa dan bahasa yang digunakan
- Latar belakang keluarga Ny. N berasal dari Suku Jawa. Ny. N berkat
a, “Saya orang Jawa. Kalo orang tua saya aslinya ya Jawa, asalnya
Blora. Kalo suami lahirnya di Kudus. Orang tua suami juga asli
dari Jawa”
- Bahasa yang digunakan oleh keluarga dalam kehidupan sehari-hari
adalah bahasa Jawa dan Indonesia. Ny. N berkata, “Kalo saya ke sua
mi biasanya pake bahasa karma, untuk menghormati. Sekalian ngasi
h contoh ke anak-anak. Kalo anak ke orang tua ya saya biasakan pa
ke bahasa krama. Tapi ya begitulah anak jaman sekarang, jadinya y
a campur antara bahasa Indonesia sama bahasa krama. Kalo ke tet
angga ya bahasa krama kalo ke orang yang lebih tua. Kalo seumura
n yang pakai bahasa Indonesia.”
b. Pantangan dan kebiasaan budaya yang berhubungan dengan kesehatan
- Ny. N berkata, “Ndak ada sih kalo pantangan makan. Yaa makan
aja apa yang ada. Kalo suami harus ngurangi yang asin-asin mba
soalnya suami ada hipertensi.”
- Perihal budaya, Ny. N berkata, “Ndak ada sih mba budaya di
keluarga yang pengaruh sama kesehatan.”
10. Agama
a. Agama yang dianut
Agama yang dianut oleh keluarga adalah agama Islam. Ny. N
berkata, ”Semuanya Islam, alhamdulillah mba.”
b. Kegiatan keagamaan di rumah dan di masyarakat
5
na dulu stroke. Kalo dari keluarga suami juga sama, orang tua nya y
ang perempuan meninggal karena stroke, yang laki-laki meniggal
karena memang udah tua. ”
b. Konflik antar keluarga pasangan dan riwayat hubungan keluarga
Ny. N berkata, “Saya sama suami kalau ada masalah ndak pernah
rebut-ribut.”
C. Data Lingkungan
17. Karakteristik rumah
a. Status rumah : milik sendiri
b. Tipe rumah : permanen
c. Luas rumah : 200m2 (10mx20m)
d. Jumlah ruangan : 4 kamar tidur, dapur, 3 kamar mandi, ruang
makan dan dapur, ruang tamu, garasi, teras, pekarangan.
e. Jumlah jendela : 8 jendela
f. Peletakan perabotan rumah tangga : rapi
g. Jenis sepic tank :-
h. Jarak sepic tank dengan sumber air : ±30 m
i. Sumber air minum yang digunakan : air galon Aqua
j. Kondisi air : bersih
k. Keadaan umum sanitasi rumah : baik
l. Sistem pembuangan sampah :
Ny. N berkata, “Biasanya dibuang di tempat sampah di sbernag
depan rumah. Nanti tiap tiga hari sekali ada petugas yang ngambil
sampah.”
m. Keamanan
Ny. N berkata, “Kalo di RT sini ya Alhamdulillah aman Mba. Tiap
malem itu ada petugas yang jaga di pos ronda.”
n. Kepuasan penataan rumah
11
Ny. N berkata, “Saya berusaha supaya rumah tetep rapi dan bersih.
Alhamdulillah masih bisa nata sebisa saya. Saya paling rishi kalo liat
sesuatu yang berantakan Mba.”
o. Pengetahuan tentang lingkungan
Ny. N berkata, “Kalau lingkungan ya harus dijaga supaya tetep berih.
Saya kalo sore ya nyapu halaman supaya keliatan bersih dan rapi..”
q. Denah
b. Lingkungan fisik
Ny. N berkata, “Lingkungan di RT 03 termasuk yang bersih Mba.
Petugas sampah selalu ambil sampah. Kadang juga warga bakar
sampah bersama setelah bersih-bersih bersama.”
c. Aturan/kesepakatan penduduk setempat
Ny. N berkata, “Kalo waktu masa pandemi seperti ini ya aturannya nda
k boleh mengadakan kegiatan yang mengumpulkan orang, misalnya PK
K, Dawis. .”
d. Budaya setempat (kesehatan, usia, pendidikan, pekerjaan dan persepsi
keluarga terhadap komunitas)
Ny. N berkata, “Kalau warga disini ya rukun-rukun mbak, kalau ada
kerja bakti ya bareng-bareng. Biasanya warga kumpul saat ada dawis,
PKK, kerja bakti.”
Ny. N berkata, “Ada juga posyandu tiap bulan, tapi sekarang ini belum
ada posyandu sepertinya. Biasanya kalo kegiatan posyandu setau saya
itu ada di depan rumah bu RW.”
19. Mobilitas geografis keluarga
a. Tempat tinggal keluarga
Ny. N berkata, “Saya lahirnya di Blora, trus merantau ke Kudus. Ndak
sengaja ketemu.Setelah menikah, saya langsung ikut suami. Dulu ikut
ke Ungaran karena suami ada kerjaan disini, beli rumah juga, dan
sampe sekarang di Ungaran.”
b. Keluarga mencapai fasilitas kesehatan
Ny. N berkata, “Kalau sakit langsung aja bu bidan, jaraknya sekitar
500 meter dari rumah. Biasanya saya kesana naik motor.”
c. Sarana transportasi
Ny. N berkata, “Ya pake motor Mba, adanya motor ini dirumah.”
13
D. Struktur Keluarga
22. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. G jika mengalami permasalahan akan dibicarakan dengan
baik-baik dan diambil keputusan untuk mencari solusi dari permasalahan
keluarga. Keluarga Tn. G juga saling menghargai pendapat masing-masing
anggota keluarga.
Ny. N berkata, “Ya kalau ada apa apa ya pada cerita mbak. Kalau saya
cenderung suka bicara mbak kalau suami saya juga suka ngobrol tapi
lebih banyak guyon. Kalau sama An. M saya sering ngobrol mba, kalau
komunikasi sama Nn. C yang di Semarang bawah ya lewat telepon atau
lewat chat WA jadi bisa ngobrol-ngobrol terus meskipun jauh dari
rumah.”
23. Struktur kekuatan keluarga
- Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalami masalah adal
ah diselesaikan bersama-sama dengan keluarga besar. Ny. N berkata,
“Kalau saya semua masalah termasuk kesehatan ya anak dan suami
semua cerita ke saya mba terus kadang juga anak ngasih informasi juga
ke ibunya.”
- Pengambilan keputusan dan power berada di Tn. G dan Ny. N dengan be
rdiskusi dan komunikasi 2 arah. Ny. N berkata, “Kita kalau ada apa
yang harus diobrolin dan biasanya keputusan disepakati bersama-sama
mbak.”
24. Struktur peran
Anggota Peran formal Peran Informal
keluarga
Tn. G Sebagai kepala keluarga, pembuat Ny. N berkata, “Kami sama
keputusan dan pencari nafkah sama kasih masukan satu
Ny. N berkata, “Disini yang bekerja ndak sama lain, diskusi, jadi tidak
hanya suami, tapi saya juga bekerja. Tapi ada yang dominan mba.”
utamanya ya dari suami. Untuk pembuat
keputusan, lebih dominan ke suami tapi
tetap ada diskusi berdua sebelumnya.”
Ny. N Sebagai istri. Ny. N berkata, “Kalau saya
Ny. N berkata, “Sebenernya, saya sebagai ibu ya ngasih
sebagai istri ya tugasnya mengurus nasehat ke anak-anak. Kalo
15
E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi Afektif
Tn. G
An. M
Ny.
N
Keterangan:
: Laki-laki
16
: Perempuan
Simbol Pertalian :
: Sangat kuat
: Sedang/cukup
: Lemah
: Sangat lemah
: Negatif
: Sangat negatif
abis itu, kesemutannya ya hilang. Sama ini lho mba saya ketombean
udah lama ndak sembuh-sembuh. Gatel banget rasanya.”
Ny. N berkata, “Iya Mba, itu anak saya giginya ada item-itemnya.
Kalo disuruh sikat gigi, alesannya lupa. Jadi misal udah mandi sor
e ya Mba, trus tak tanya, udah sikat gigi apa belum. Dia bilang, oh
iya lupa. Tapi trus ndak balik lagi ke kamar mandi, langsung pergi
ganti baju. Sukanya juga makan permen, cokelar, es krim, yang ma
nis-manis pokoknya. Tapi sekarang dia ndak sakit Mba giginya. Pe
rnah sih dulu, tapi kapan ya, kayaknya waktu kelas 3 SD kayaknya
pernah sakit gigi.”
An. M berkata, “Lha lupa mau sikat gigi. Ndak, ndak sakit kok gigi
nya. Pas kelas 3 pernah cenut-cenut giginya, ngilu.”
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Ny. N berkata,”Dulu itu yang setelah lahiran, pas tangan saya ini
sampe mati rasa, sampe dibawa sama suami ke dokter, trus
disuntik, alhamdulillah sembuh. Yang sekarang ini, kalo tangan
sering kesemutan, ya saya pake untuk gerak-gerak aja. Kalo yang
ketombean ini dulu saya pernah gosok pake jeruk nipis Mba. Iya
ilang ketombenya, tapi sebulan kemudian trus ketombean lagi.”
Ny. N berkata, “Kalo pas panas, saya bawa ke bu bidan. Biasanya
langsung sembuh. Kalo pas anak saya sakit gigi itu, tak kasih es di
pipinya, di deket giginya yang sakit.”
3) Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. N berkata, “Kalo pas anak panas, biasanya saya kompres pake
handuk panas, sama beli paracetamol ke apotek. Kalo masih panas
sampe tiga hari, saya bawa ke bu bidan supaya dikasih obat biar
sembuh.”
4) Kemampuan keluarga menciptakan atau memodifikasi lingkungan
19
Ny. N berkata, “Kalau ada masalah kita biasanya ya sama sama cerita
mba. Kalau anak saya suka cerita sama saya mba jarang cerita ke
ayahnya.”
22
Praktik pemenuhan (nutrisi dan cairan) Istirahat dan tidur Olah raga/mobilisasi Eliminasi Personal Hygiene
keluarga
Nasi 2 centong 5-6 kali dia ndak alesan
Sayur sop 1 sendok sayur sehari.” lupa”
Telur goreng
Air putih1 gelas
H. Pengkajian Psikiatrik
Citra diri Identitas diri Ideal Diri Peran Harga Diri
Ny. N Ny. N berkata, Ny. N berkata, “Saya Ny. N berkata, “Ya Ny. N berkata, “Bisa Ny. N berkata, “Di
“Saya merasa di disini ya sebagai istri gimana ya mba, tugas jadi istri dan ibu yag lingkungan saya masih
senang dan dan ibu.” saya ya jadi ibu rumah baik.” di hormati dan di
bersyukur saya tangga bisa membimbing hargai mba, masih
masih diberikan anak, memenuhi bisa ikut aktif kegiatan
kesehatan oleh kebutuhan anak dan juga di sekitar rumah
Allah.” alhamdulillah bisa bantu- kayak PKK, Dawis.”
bantu suami juga.”
An. An. M berkata, An. M berkata, “Aku An. M berkata, An. M berkata, An. M berkata,
M “Iya suka lah sama kan anak laki-laki.” “Tugasnya ya belajar, “Tugasnya belajar, “Temennya ada
badan sendiri.” main, seneng-seneng.” sholat sama bantu banyak.”
ibu.”
25
I. Pemeriksaan Penunjang
Hasil cek tekanan darah pada Ny. N
No Tanggal Pemeriksaan Hasil
1. 11/08/2020 (12.00 Tekanan Darah 110/80 mmHg
WIB)
2. 12/08/2020 (12.00 Tekanan Darah 100/80 mmHg
WIB)
K. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Ny. N An. M
Fisik
TB : 155 cm TB : 132 cm
BB : 52 kg BB : 27 kg
TD : 110/80 mmHg (11 IMT: 15,49 (normal)
Agustus 2020)
Pengkajian Tambahan
Pengkajian Fokus Kesepian (UCLA Lonelines Scale)
Tidak Jarang- Kadang-
No Pertanyaan Sering
Pernah Jarang Kadang
1 Apakah anda pernah merasa √
cocok dengan orang-orang 2
disekitar anda?
2 Apakah anda pernah merasa √
tidak/ kurang memiliki teman? 1
3 Apakah anda pernah merasa √
tidak ada seorang pun yang dapat 1
diandalkan /anda mintai tolong?
4 Apakah anda pernah merasa √
sendiri? 1
5 Apakah anda pernah merasa √
menjadi bagian dari kelompok teman- 2
teman anda?
6 Apakah anda merasa bahwa anda √
memiliki banyak persamaan dengan 2
orang-orang di sekitar anda?
7 Apakah anda pernah merasa bahwa √
anda tidak dekat dengan siapapun? 2
8 Apakah anda pernah merasa bahwa √
minat dan ide anda tidak dibagikan 2
dengan orang-orang di sekitar anda?
9 Apakah anda pernah merasa √
ramah/mudah bergaul dan 1
bersahabat?
10 Apakah anda pernah merasa dekat √
dengan orang lain? 2
11 Apakah anda pernah merasa √
ditinggalkan? 2
12 Apakah anda pernah merasa √
hubungan anda dengan orang lain 2
tidak berarti?
13 Apakah anda pernah merasa tak satupun √
orang mengerti anda dengan baik? 1
14 Apakah anda pernah merasa √
terasing dari orang lain? 1
15 Apakah anda dapat menemukan teman √
/ persahabatan ketika anda 2
menginginkannya?
16 Apakah anda merasa bahwa ada √
seseorang yang benar-benar dapat 2
mengerti anda?
17 Apakah anda pernah merasa malu? √
2
30
Keterangan:
20-34: Tidak kesepian
35-49: Kesepian rendah
50-64: Kesepian sedang
65-80: Kesepian berat
Hasil pengukuran tingkat kesepian menunjukkan bahwa Ny. N tidak
mengalami kesepian dengan total skor 34.
Ny. N berkata, “Ya saya seringnya dirumah sama anak saya, kan suami
kerjanya diluar kota Mba. Tapi kan terus komunikasi. Ya memang sepi sih
Mba, tapi ya biasa aja. Terkadang juga pengennya sih suami ndak jauh-
jauh kerjanya, biar rumahnya ndak terlalu sepi ya mau gimana lagi. Nanti
kan ada waktunya pulang. Kalo sebelum pandemi ini pulangnya sebulan
bisa tiga kali, setelah pandemi ini memang dari bos nya diminta untuk
pulangnya dikurangi karena takut nanti kalo sampe kena itu pas di
perjalanan.”
31
NO PERNYATAAN 0 1 2 3 4
Tinitus
Penglihatan Kabur
Muka Merah atau Pucat
Merasa Lemah
Perasaan ditusuk
Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
Takhikardia
Berdebar
Nyeri di Dada
Denyut Nadi Mengeras √
Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan
Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
10 Gejala Respiratori
Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
Perasaan Tercekik √
Sering Menarik Napas
Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal
Sulit Menelan
Perut Melilit
Gangguan Pencernaan
Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
Perasaan Terbakar di Perut √
Rasa Penuh atau Kembung
Mual
Muntah
Buang Air Besar Lembek
Kehilangan Berat Badan
Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
12 Gejala Urogenital √
Sering Buang Air Kecil
Tidak Dapat Menahan Air Seni
Amenorrhoe
Menorrhagia
Menjadi Dingin (Frigid)
Ejakulasi Praecocks
Ereksi Hilang
Impotensi
13 Gejala Otonom
Mulut Kering
Muka Merah
Mudah Berkeringat
Pusing, Sakit Kepala √
Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara √
Gelisah
33
NO PERNYATAAN 0 1 2 3 4
Tidak Tenang
Jari Gemetar
Kerut Kening
Muka Tegang
Tonus Otot Meningkat
Napas Pendek dan Cepat
Muka Merah
SKOR TOTAL 7