Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA TN. G DI RT 03 RW 12


KELURAHAN KALONGAN, KECAMATAN UNGARAN TIMUR,
KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar program profesi ners


praktik keperawatan keluarga

Dosen Pembimbing:
Nur Setiawati Dewi, M.Kep., Sp.Kom

Disusun oleh:
Cici Melati Nur Khanifa
(22020119220119)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXV


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
2

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA TN. G DI RT 03 RW 12
KELURAHAN KALONGAN, KABUPATEN SEMARANG

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. G
2. Alamat : Jl. Pringgading II No.1 Perum. Bukit Prin
g Kurung RT 03 RW 12 Kalongan,
Ungaran Timur, Kab. Semarang
3. No. Telp/HP : -
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta
5. Pendidikan : SMA
6. Komposisi keluarga :
Jenis Hub
No Nama Umur TTL Pekerjaan Pendidikan
Kelamin dengan KK
1 Tn. G 55 tahu L Kepala Kel Kudus,
n uarga 20
Karyawan SMA
Februari
1965
2 Ny. N 46 tahu P Istri Blora, 18
Ibu rumah ta
n Agustus SMP
ngga
1974
3 Nn. C 22 P Anak Blora, 11
tahun Oktober Mahasiswa S1
1997
3 An. M 9 L Anak Semaran
tahun g, 03
Pelajar SD
Januari
2010
3

7. Genogram: (paling sedikit menggambarkan 3 generasi)

Tn.M
Ny. L Ny.S Tn.S Ny. H

Tn.S Ny. M Tn.S Ny.K Ny.B Ny.E

Ny.N Tn. G

Nn. C An. M

Keterangan:

Laki-Laki Klien

Perempuan Memiliki Keturunan

Menikah Meninggal

Tinggal Serumah

8. Tipe keluarga
Berdasarkan hasil observasi tipe keluarga Ny. N adalah keluarga inti
(nuclear family). Keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak-anak yang hidup dalam rumah tangga yang sama.
4

Pada keluarga ini Tn. G sebagai kepala keluarga, Ny. N sebagai istri dan
memiliki dua orang anak (Nn. C dan An. M).
Ny. N berkata “Saya ini ya tinggalnya sama anak saya yang laki-laki saja.
Suami saya kerja di Bandung, pulangnya sebulan 2 kali. Kalo anak saya
yang pertama kuliah. Jadi ya berdua aja dirumah.”
9. Budaya
a. Suku bangsa dan bahasa yang digunakan
- Latar belakang keluarga Ny. N berasal dari Suku Jawa. Ny. N berkat
a, “Saya orang Jawa. Kalo orang tua saya aslinya ya Jawa, asalnya
Blora. Kalo suami lahirnya di Kudus. Orang tua suami juga asli
dari Jawa”
- Bahasa yang digunakan oleh keluarga dalam kehidupan sehari-hari
adalah bahasa Jawa dan Indonesia. Ny. N berkata, “Kalo saya ke sua
mi biasanya pake bahasa karma, untuk menghormati. Sekalian ngasi
h contoh ke anak-anak. Kalo anak ke orang tua ya saya biasakan pa
ke bahasa krama. Tapi ya begitulah anak jaman sekarang, jadinya y
a campur antara bahasa Indonesia sama bahasa krama. Kalo ke tet
angga ya bahasa krama kalo ke orang yang lebih tua. Kalo seumura
n yang pakai bahasa Indonesia.”
b. Pantangan dan kebiasaan budaya yang berhubungan dengan kesehatan
- Ny. N berkata, “Ndak ada sih kalo pantangan makan. Yaa makan
aja apa yang ada. Kalo suami harus ngurangi yang asin-asin mba
soalnya suami ada hipertensi.”
- Perihal budaya, Ny. N berkata, “Ndak ada sih mba budaya di
keluarga yang pengaruh sama kesehatan.”
10. Agama
a. Agama yang dianut
Agama yang dianut oleh keluarga adalah agama Islam. Ny. N
berkata, ”Semuanya Islam, alhamdulillah mba.”
b. Kegiatan keagamaan di rumah dan di masyarakat
5

Ny. N berkata, “Yaa kadang-kadang aja ikut pengajian. Kalo


sekarang ya lebih sering denger pengajian itu di hape, pengajianya
Gus Baha, seneng saya kalo denger pengajian beliau.”
c. Persepsi anggota keluarga tentang agama
Ny. N berkata, “Saya selalu pesan ke anak-anak, jangan
meninggalkan sholat 5 waktu. Kan sholat itu wajib mba. Kalo mau
minta apa-apa yang berdoa ke Allah.”
d. Kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
Ny. N berkata, “Biasanya saya puasa senin-kamis mba, insyaAllah
badan jadi sehat dan bisa nabung pahala juga to. Kadang anak saya
yang kecil juga pengen ikut puasa, tapi saya yang belum tega mba.
Lha dia dulu pernah sakit tipes, kalo kecapekan trus telat makan ya
gitu langsung panas, biasanya tipes.”
11. Status sosial ekonomi keluarga
a. Kelas sosial
Tingkat kesejahteraan keluarga Tn. G termasuk kedalam kategori
keluarga sejahatera III. Lima indikator keluarga sejahtera III
diantaranya adalah (BKKBN, 2011):
- Keluarga berusaha meningkatkan pengetahuan keagamaan. Ny. N
berkata, “Kalo pandemi seperti ini ya paling dengerin pengajian
pakai hp mba Kalo dulu waktu anak kedua masih bayi itu, suami
saya ke pondok mba.”
- Keluarga menyisihkan sebagian penghasilan untuk disimpan
(tabungan). Ny. N berkata, “Ya berusaha nabung sedikit-sedikit
nanti kan lama-lama juga jadi banyak Mba.”
- Komunikasi dilakukan minimal satu kali seminggu dengan
memanfaatkan kebiasaan keluarga untuk makan bersama-sama.
Ny. N berkata, “Kalau pas suami pulang ya makan bareng-
bareng, trus ngobrol bareng suami dan anak. Kalo pas ndak
pulang ya saya makan bareng sama anak kedua saja, sambil
dengerin cerita si kecil juga mba.”
6

- Keluarga mengikuti berbagai kegiatan yang ada di masyarakat. Ny.


N berkata, “Kalo saya ikut PKK, Dawis Mba. Dulu sebelum coron
a malah kegiatan Dawis nya di rumah saya sambil makan bakso b
areng.”
- Keluarga mendapatkan informasi dari berbagai media. Ny. N berka
ta, “Biasanya sih saya dapet info itu dari grup WA, dari
puskesmas”
b. Penanggung jawab ekonomi
Penanggung jawab ekonomi adalah Tn. G. Ny. N berkata, “Kalo
utamanya ya dari suami, trus saya juga ada penghasilan sendiri Mba
untuk bantu-bantu suami. Ya dari itu, produksi sambel dirumah.”
c. Dukungan ekonomi
Ny. N berkata, “Alhamdulillah semua kebutuhan bisa terpenuhi. Ya
kerjasama suami istri Mba.”
d. Jumlah pendapatan
Ny. N berkata, “Kalo ditotal ya sekitar tiga sampai empat jutaan lah
Mba. Itu dari saya dan suami kalo digabung.”
e. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Ny. N berkata, “Kebutuhan sehari-hari insya allah terpenuhi mbak.”
f. Tabungan/asuransi yang dimiliki keluarga
Ny. N berkata, “Kalo keluarga pake BPJS mba. Kalo suami ya dapet j
uga dari tempat kerjanya.”
12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
- Ny. N berkata, “Keluarga saya jarang sih kalo piknik kemana giu.
Paling kalo si kecil pengen jalan-jalan, ya tak ajak ke alun-alun,
trus beli jajan Mba. Kalo pas ayahnya pulang, ya jalan-jalan nya
paling makan malem bareng trus muter-muter kota Semarang. Tapi
kalo sekarang ini lebih banyak dirumah karena masih masa
pandemi, paling ya hiburannya liat video di hp, nonton TV.”
7

B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. G adalah keluarga dengan anak remaja
(family with teenagers). Tahap perkembangan keluarga dengan anak
remaja (family with teenagers) diantaranya adalah (Friedman, 2010):
- Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
Ny. N berkata, “Ya saya sih kasih kebebasan aja ke anak saya yang
pertama, dia kan sudah besar, sudah tau mana yang baik mana yang
tidak baik.”
- Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
Ny. N berkata, “Alhamdulillah keluarga baik Mba, ya kalo ada
permasalahan dalam rumah tangga kan wajar, kita selesakan dengan
baik-baik. Misal ayahnya anak-anak lagi ndak bisa pulang karena diajak
bos nya ke luar jawa, ya ndak apa-apa, yang penting kan tetap jaga
komunikasi.”
- Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua
Ny. N berkata, “Komunikasi ya tetap dijaga mba, anak saya itu sering
cerita ke saya kalo misal dia ada masalah.”
- Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
Ny. N berkata, “InshaAllah saya bisa ikhlas kalo nanti anak saya sudah
waktunya menikah dan harus meninggalkan rumah. Baiknya kan kalo
sudah menikah nanti, perempuan ikut sama suami. Saya nanti ya tinggal
sama si kecil dan suami aja Mba dirumah.”
14. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. G sudah dapat memenuhi seluruh tugas tahap perkembangan
pada family with teenagers. Keluarga Tn. G dapat memberi kebebasan
yang tanggung jawab pada remaja yang sudah meningkat otonominya,
tetap mempertahankan hubungan intim dengan keluarga, mempertahankan
komunikasi yang terbuka antara anak dan orangtua, serta mampu
meminimalisir adanya perdebatan maupun kecurigaan.
15. Riwayat keluarga inti
8

a. Proses pembentukan keluarga


Ny. N berkata, “Dulu saya ketemu sama suami itu waktu saya merantau
ke Kudus. Trus akhirnya menikah.”
Ny. N berkata, “Setelah saya menikah, saya punya anak pertama
perempuan di tahun 1997. Sekarang lagi kuliah. Trus dikasih hamil lagi
13 tahun setelah punya anak yang pertama. Anak kedua saya laki-laki
kelahiran tahun 2010, sekarang sudah kelas 4 SD. Memang sengaja
jaraknya dibuat jauh, supaya kakaknya bisa momong adeknya.”
9

b. Riwayat kesehatan keluarga inti


Ny. N berkata, “Kalo saya sih ndak pernah sakit parah sampe dirawat
di rumah sakit. Kalo saya paling ini lho Mba, tangan kanan sama kiri
itu suka kesemutan kalo pas dipake nyetir motor. Nanti kalo dibiarin b
isa sampe kebas gitu Mba. Dulu setelah saya lahiran anak kedua, itu s
elama tiga sampe empat bulan tangan saya rasanya kesemutan trus te
bel, sampe ndak bisa ngerasain dan rasanya cenut-cenut. Dulu sampe
dibawa ke dokter, katanya masalahnya di saraf, trus disuntik sama dok
ternya. Sekali suntik yang kanan satu juta, yang kiri lima ratus ribu. Al
hamdulillah setelah beberapa hari, tangan udah ndak kebas lagi.”
Ny. N berkata, “Kalo suami alhamdulillah sehat Mba. Tapi suami ada
darah tinggi Mba dan dia juga udah tau kalo makan ndak boleh banya
k asin-asin nya.”
Ny. N berkata, “Anak saya yang pertama dulu itu pernah operasi
amandel, sekarang udah sembuh, ndak pernah sakit lagi. Dia juga ada
alergi sama udara dingin. Jadi kalo dingin gitu, dia bersin-bersin.
Kalo anak yang kedua, pernah dirawat di rumah sakit karena sakit
tipes. Jadi kalo dia kecapekan, telat makan, itu bisa panas badannya.”
c. Perhatian terhadap pencegahan penyakit
Ny. N berkata, “Kalo buat si kecil ini ya harus dijaga makannya,
jangan telat. Kalo sore juga biasanya main bola di lapangan, biar
sehat.”
Ny. N berkata, “Saya paling-paling ikut senam aja sih Mba, biar
sehat”
d. Sumber pelayanan kesehatan
Ny. N berkata, “Saya dan keluarga kalo sakit biasanya ke klinik
Mba.”
16. Riwayat keluarga sebelumnya
a. Riwayat kesehatan pada keluarga sebelumnya
Ny. N berkata, “Orang tua sudah ndak ada semua. Dulu bapak saya
itu meninggal karena hipertensi. Ibu saya juga udah meninggal kare
10

na dulu stroke. Kalo dari keluarga suami juga sama, orang tua nya y
ang perempuan meninggal karena stroke, yang laki-laki meniggal
karena memang udah tua. ”
b. Konflik antar keluarga pasangan dan riwayat hubungan keluarga
Ny. N berkata, “Saya sama suami kalau ada masalah ndak pernah
rebut-ribut.”

C. Data Lingkungan
17. Karakteristik rumah
a. Status rumah : milik sendiri
b. Tipe rumah : permanen
c. Luas rumah : 200m2 (10mx20m)
d. Jumlah ruangan : 4 kamar tidur, dapur, 3 kamar mandi, ruang
makan dan dapur, ruang tamu, garasi, teras, pekarangan.
e. Jumlah jendela : 8 jendela
f. Peletakan perabotan rumah tangga : rapi
g. Jenis sepic tank :-
h. Jarak sepic tank dengan sumber air : ±30 m
i. Sumber air minum yang digunakan : air galon Aqua
j. Kondisi air : bersih
k. Keadaan umum sanitasi rumah : baik
l. Sistem pembuangan sampah :
Ny. N berkata, “Biasanya dibuang di tempat sampah di sbernag
depan rumah. Nanti tiap tiga hari sekali ada petugas yang ngambil
sampah.”
m. Keamanan
Ny. N berkata, “Kalo di RT sini ya Alhamdulillah aman Mba. Tiap
malem itu ada petugas yang jaga di pos ronda.”
n. Kepuasan penataan rumah
11

Ny. N berkata, “Saya berusaha supaya rumah tetep rapi dan bersih.
Alhamdulillah masih bisa nata sebisa saya. Saya paling rishi kalo liat
sesuatu yang berantakan Mba.”
o. Pengetahuan tentang lingkungan
Ny. N berkata, “Kalau lingkungan ya harus dijaga supaya tetep berih.
Saya kalo sore ya nyapu halaman supaya keliatan bersih dan rapi..”
q. Denah

18. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


a. Kebiasaan
Ny. N berkata, “Warga di RT 3 itu biasanya kerja bakti, kegiatan PKK,
Dawis, pengajian. Tapi kalosekarang ini ya lebih banyak yang diminta
untuk tidak mengadakan kegiatan.”
12

b. Lingkungan fisik
Ny. N berkata, “Lingkungan di RT 03 termasuk yang bersih Mba.
Petugas sampah selalu ambil sampah. Kadang juga warga bakar
sampah bersama setelah bersih-bersih bersama.”
c. Aturan/kesepakatan penduduk setempat
Ny. N berkata, “Kalo waktu masa pandemi seperti ini ya aturannya nda
k boleh mengadakan kegiatan yang mengumpulkan orang, misalnya PK
K, Dawis. .”
d. Budaya setempat (kesehatan, usia, pendidikan, pekerjaan dan persepsi
keluarga terhadap komunitas)
Ny. N berkata, “Kalau warga disini ya rukun-rukun mbak, kalau ada
kerja bakti ya bareng-bareng. Biasanya warga kumpul saat ada dawis,
PKK, kerja bakti.”
Ny. N berkata, “Ada juga posyandu tiap bulan, tapi sekarang ini belum
ada posyandu sepertinya. Biasanya kalo kegiatan posyandu setau saya
itu ada di depan rumah bu RW.”
19. Mobilitas geografis keluarga
a. Tempat tinggal keluarga
Ny. N berkata, “Saya lahirnya di Blora, trus merantau ke Kudus. Ndak
sengaja ketemu.Setelah menikah, saya langsung ikut suami. Dulu ikut
ke Ungaran karena suami ada kerjaan disini, beli rumah juga, dan
sampe sekarang di Ungaran.”
b. Keluarga mencapai fasilitas kesehatan
Ny. N berkata, “Kalau sakit langsung aja bu bidan, jaraknya sekitar
500 meter dari rumah. Biasanya saya kesana naik motor.”
c. Sarana transportasi
Ny. N berkata, “Ya pake motor Mba, adanya motor ini dirumah.”
13

20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


a. Perkumpulan keluarga
Ny. N berkata, “Kalo dirumah ya ngobrolnya sama anak ayng kedua,
lha saya kan tinggalnya berdua. Kalo sore-sore gitu, kadang ngobrol
ke tetangga sambil nyiram bunga sore hari.”
Ny. N berkata, “Kalau kumpul keluarga besar paling ya pas lebaran
gitu mba.”
b. Interaksi dengan masyarakat
Ny. N berkata, “Hubungan dengan tetangga baik mbak, sering ngobrol
kalau lagi kegiatan.”
21. Sistem pendukung keluarga
a. Formal
1) Fisik
Ny. N berkata, “Kalau berobat ya saya pakai BPJS itu mbak.
Biasannya saya pakai kalau ke puskesmas buat minta rujukan
periksa ke rumah sakit. Kalau periksa ke dokter ya bayar sendiri..”
2) Finansial
Ny. N berkata, “Saya punya BPJS mbak buat periksa kalau sakit.”
b. Non formal
1) Informasi
Ny. N berkata, “Kalau ada informasi kesehatan ya dari puskesmas
mba. Kadang ada juga dari grup WA.”
2) Sosial
Ny. N berkata, “Alhamdulillah kalo di RT 03 warganya baik-baik
mbak. Tapi lebih banyak yang sibuk kerja masing-masing sih.”
14

D. Struktur Keluarga
22. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. G jika mengalami permasalahan akan dibicarakan dengan
baik-baik dan diambil keputusan untuk mencari solusi dari permasalahan
keluarga. Keluarga Tn. G juga saling menghargai pendapat masing-masing
anggota keluarga.
Ny. N berkata, “Ya kalau ada apa apa ya pada cerita mbak. Kalau saya
cenderung suka bicara mbak kalau suami saya juga suka ngobrol tapi
lebih banyak guyon. Kalau sama An. M saya sering ngobrol mba, kalau
komunikasi sama Nn. C yang di Semarang bawah ya lewat telepon atau
lewat chat WA jadi bisa ngobrol-ngobrol terus meskipun jauh dari
rumah.”
23. Struktur kekuatan keluarga
- Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang mengalami masalah adal
ah diselesaikan bersama-sama dengan keluarga besar. Ny. N berkata,
“Kalau saya semua masalah termasuk kesehatan ya anak dan suami
semua cerita ke saya mba terus kadang juga anak ngasih informasi juga
ke ibunya.”
- Pengambilan keputusan dan power berada di Tn. G dan Ny. N dengan be
rdiskusi dan komunikasi 2 arah. Ny. N berkata, “Kita kalau ada apa
yang harus diobrolin dan biasanya keputusan disepakati bersama-sama
mbak.”
24. Struktur peran
Anggota Peran formal Peran Informal
keluarga
Tn. G Sebagai kepala keluarga, pembuat Ny. N berkata, “Kami sama
keputusan dan pencari nafkah sama kasih masukan satu
Ny. N berkata, “Disini yang bekerja ndak sama lain, diskusi, jadi tidak
hanya suami, tapi saya juga bekerja. Tapi ada yang dominan mba.”
utamanya ya dari suami. Untuk pembuat
keputusan, lebih dominan ke suami tapi
tetap ada diskusi berdua sebelumnya.”
Ny. N Sebagai istri. Ny. N berkata, “Kalau saya
Ny. N berkata, “Sebenernya, saya sebagai ibu ya ngasih
sebagai istri ya tugasnya mengurus nasehat ke anak-anak. Kalo
15

Anggota Peran formal Peran Informal


keluarga
rumah, mengurus anak. Tapi ini saya anak cerita, ya saya
mampu untuk bantu-bantu nambah mendengarkan”
pemasukan ya alhamdulillah”
An. M Sebagai anak Ny. N berkata, “Kalau di
An.M berkata, “Tugasmya ya belajar, rumah An. L ya ada tugas
sholat, ngaji, ndak nakal, manut sama membantu orang tua seperti
ibu.” ngelap meja, kaca, masukin
ayam ke kandang, ya yang
gampang-gampang aja mba,
terus nurut juga kalau
semisal dibilangi.”

25. Nilai dan norma keluarga


Nilai dan norma keluarga Tn. G berdasarkan agama yang dianut adalah
agama Islam.
Ny. N berkata, “Keluarga ya menerapkan sholat 5 waktu, berdoa dan
beribadah kepada Allah karena ya kewajiban sebagai seorang muslim
mbak, saya selalu mengajari anak saya untuk selalu menerapkan solat 5
waktu. Karena sholat iut kan wajib mba.”

E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi Afektif

Tn. G

An. M
Ny.
N

Keterangan:

: Laki-laki
16

: Perempuan
Simbol Pertalian :
: Sangat kuat
: Sedang/cukup
: Lemah
: Sangat lemah
: Negatif
: Sangat negatif

a. Bagaimana keluarga mengapresiasikan perasaan kasih sayang


Ny. N berkata, “Kalau suami biasanya lebih ke tindakan, kalo anak
saya yang pertama juga lebih ke tindakan sih, tapi kalau si kecil ini dia
masih suka bilang kalau sayang begitu trus mencium ibunya.”
17

b. Perasaan saling memiliki dan menghargai


Ny. N berkata, “Ya kalau menurut saya ya saling menyayangi gitu
mba, saling mengingatkan satu sama lain.”
c. Dukungan terhadap anggota keluarga
Ny. N berkata, “Keluarga saling dukung satu sama lain mbak. Kalau
saya sakit ya disuruh buat berobat. Anak saya yang laki-laki pengen
jadi professor ya saya dukung keinginan dan cita-cita yang positif,
saya kasih motivasi gitu.”
d. Kedekatan antar keluarga
Ny. N berkata, “Semuanya deket kok mba, sama anak juga sering komu
nikasi walaupun jarang ketemu langsung.”
27. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. G mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tetap menjaga
sopan santun dengan orang tua dan orang lain. Keluarga juga
menyempatkan waktu untuk berkumpul serta berinteraksi dengan tetangga
dan warga sekitar.
Ny. N berkata, “Saya selalu mengajarkan ke anak-anak untuk pakai
bahasa krama kalo bicara ke orang yang lebih tua karena kita kan
asalnya orang jawa yang punya unggah-ungguh, trus biasanya anak-anak
disuruh bagi makanan ke tetangga supaya bisa bersosialisasi.”
Ny. N berkata, “Kalau sama tetangga ya baik, mereka juga baik sama
keluarga saya. An. M juga sering sering main sama anak-anak tetangga
disini.”
28. Fungsi perawatan kesehatan
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah (apa yang terjadi, apa yan
g dirasakan, dan terjadi karena apa)
Ny. N berkata,“Saya Alhamdulillah ndak ada sakit yang macem-ma
cem Mba. Paling ini lho mba, tangan saya suka kesemutan, tangan
kanan sama kiri kalo pas lagi nyetir motor. Kadang sampe kebas m
ba, saya sampe ndak bisa ngerasain itu setirnya. Trus saya ya ming
gir dulu, trus tangannya tak gerak-gerakke biar ndak kesemutan. H
18

abis itu, kesemutannya ya hilang. Sama ini lho mba saya ketombean
udah lama ndak sembuh-sembuh. Gatel banget rasanya.”
Ny. N berkata, “Iya Mba, itu anak saya giginya ada item-itemnya.
Kalo disuruh sikat gigi, alesannya lupa. Jadi misal udah mandi sor
e ya Mba, trus tak tanya, udah sikat gigi apa belum. Dia bilang, oh
iya lupa. Tapi trus ndak balik lagi ke kamar mandi, langsung pergi
ganti baju. Sukanya juga makan permen, cokelar, es krim, yang ma
nis-manis pokoknya. Tapi sekarang dia ndak sakit Mba giginya. Pe
rnah sih dulu, tapi kapan ya, kayaknya waktu kelas 3 SD kayaknya
pernah sakit gigi.”
An. M berkata, “Lha lupa mau sikat gigi. Ndak, ndak sakit kok gigi
nya. Pas kelas 3 pernah cenut-cenut giginya, ngilu.”
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan
Ny. N berkata,”Dulu itu yang setelah lahiran, pas tangan saya ini
sampe mati rasa, sampe dibawa sama suami ke dokter, trus
disuntik, alhamdulillah sembuh. Yang sekarang ini, kalo tangan
sering kesemutan, ya saya pake untuk gerak-gerak aja. Kalo yang
ketombean ini dulu saya pernah gosok pake jeruk nipis Mba. Iya
ilang ketombenya, tapi sebulan kemudian trus ketombean lagi.”
Ny. N berkata, “Kalo pas panas, saya bawa ke bu bidan. Biasanya
langsung sembuh. Kalo pas anak saya sakit gigi itu, tak kasih es di
pipinya, di deket giginya yang sakit.”
3) Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. N berkata, “Kalo pas anak panas, biasanya saya kompres pake
handuk panas, sama beli paracetamol ke apotek. Kalo masih panas
sampe tiga hari, saya bawa ke bu bidan supaya dikasih obat biar
sembuh.”
4) Kemampuan keluarga menciptakan atau memodifikasi lingkungan
19

Ny. N berkata, “Saya kalo naik motor ya pelan-pelan Mba, soalnya


kan tangan saya suka kesemutan pas nyetir, jadi kalo mau berhenti
untuk gerak-gerakke tangan itu ndak mendadak.”
Ny. N berkata, “Saya udah beliin sikat gigi sama pasta gigi Mba,
tapi ya itu sukanya alesan kalo disuruh sikat gigi, sukanya makan
cokelat, permen, es krim, pokoknya yang manis-manis itu.”
5) Kemampuan keluarga mempertahankan hubungan terapeutik dan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. N berkata, “Biasanya kalo berobat itu ke klinik Mba. Tapi kalo
untuk anak biasanya ke bidan yang deket rumah.”
29. Fungsi reproduksi
Ny. N berkata, “Saya punya 2 anak mba perempuan dan laki-laki, jadi
sudah cukup lah mba bagi saya sama suami.”
30. Fungsi ekonomi
a. Keadaan ekonomi keluarga dan cara pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Ny. N berkata, “Kalau soal ekonomi ya udah bersyukur dengan
penghasilan suami dan saya juga bisa bantu sehingga meringankan
suami. Alhamdulillah cukup buat makan sehari-hari buat tabungan
dan keperluan lainnya.”
Ny. N berkata, “Yang pegang uang semuanya saya mba, kalau
masalah uang saya lebih mengutamakan kebutuhan anak-anak mba.”
b. Manajemen keuangan dan rencana keuangan di masa depan
Ny. N berkata, “Semua uang yang megang saya mba, kalau ada sisa s
aya biasa tabung di bank.”
c. Cara membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga
Ny. N berkata, “Suami kan kerjanya di luar kota, jadi ya pulangnya
sebulan paling dua kali. Kalo saya sendiri kan kerjanya dari rumah
Mba, jadi ya masak-masak gitu di dapur. Kalo anak saya kan udah
bisa mandiri, makan sendiri, mandi sendiri, belajar sendiri, dia juga
mudah paham kalo dikasih tugas.”
20

d. Kemampuan keluarga memanfaatkan sumber daya yang ada di masyar


akat untuk meningkatkan status kesehatan
Ny. N berkata, “Kalau ada kegiatan senam ya kadang ikut Mba.”
e. Persiapan keadaan tidak terduga
Ny. N berkata, “Persiapannya ya itu Mba pake tabungan. Makannya s
aya nabung sedikit-sedikit gitu Mba.”
f. Rencana meningkatkan keadaan ekonomi
Ny. N berkata, “Alhamdulillah ini dengan produksi sambel bisa
bantu-bantu penghasilan suami. Pengennya ya usahanya kebih dikemb
angkan jadi lebih banyak penjualannya.”
F. Stres dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Komponen Stressor jangka Stressor jangka Kemampuan
pendek panjang berespon terhadap
situasi/stressor
Ny. N Ny. N berkata, Ny. N berkata, Ny. N berkata, “Ya
”Kalo saya paling “Stres sampe kalau ada apa apa ya
stress itu pas anak lama pasti saya cerita mba
dikasih tugas alhamdulillah sama suami kalau
yang bikin saya kayaknya ngga ngga sama anak
ikut stress. Saya pernah mbak.” yang pertama gitu
trus nanya ke ibu- Mba.”
ibu lainnya. Biar
bisa kerjasama
ngerjainnya.”
An. M Ny. N berkata, Ny. N berkata, Ny. N berkata,
“Kalau kalau “Alhamdulillah “Biasanya ya
anak stress kayaknya juga ngobrol, main hp,
palingan masalah ngga pernah main sama
tugas sekolah mbak.” temannya.”
nanti kalau main
hape udah ilang
stressnya.”

32. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan strategi


koping yang digunakan
21

Ny. N berkata, “Kalau ada masalah kita biasanya ya sama sama cerita
mba. Kalau anak saya suka cerita sama saya mba jarang cerita ke
ayahnya.”
22

G. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia


Praktik pemenuhan (nutrisi dan cairan) Istirahat dan tidur Olah raga/mobilisasi Eliminasi Personal Hygiene
keluarga
Ny. N Ny. N berkata, “Kalau saya makan ya biasa Ny. N berkata, “Saya Ny. N berkata, “Kalo Ny. N Ny. N berkata,
tiga kali sehar, lauknya ya seadanya aja.” kalo tidur jam 9 Mba, hari minggu biasanya berkata, “Mandi rutin 2x
trus nanti bangun jam jalan-jalan ke alun alun “BAB saya 1 sehari mba, pagi
Food recall 24 jam : 11 sholat hajat trus trus senam sebelum kali biasanya dan sore. Kalo
Pagi 08.00 WIB tahajud sekalian. Trus pandemi.” pagi, BAK keramas dua kali
Nasi 1,5 centong paginya subuh.” sekitar 4-5 seminggu. Ya
Sayur sop kali sehari.” shampoo nya apa
Tumis cumi item 3 sendok aja sih mba.”
Pepaya ¼ bagian
Air putih 1 gelas
Kopi 1 cangkir

Siang 12.30 WIB


Nasi 1,5 centong
Tumis cumi item 3 sendok
Sambel 1 sendok kecil
Air putih 2 gelas

Malam 18.30 WIB


Nasi 1,5 centong
Ayam goreng 1 buah
Air putih 3 gelas
An. M Ny. N berkata, “Anak saya ndak susah sih Ny. N berkata, “An.M Ny. N berkata, Ny. N Ny. N berkata,
makannya, tapi ndak semua sayur dia suka, kalo tidur ya biasanya “Biasanya kalo sore, berkata, “An.M Mandi
paling maunya itu sayur bayem sama sop jam 9 mba, trus pagi anak saya main di “BAB rutin 2x sehari
aja. Kalo makan sehari 3 kali.” jam setengah lima itu depan rumah, main biasanya 2 mba, pagi dan
bangun sholat subuh.” bola, sepeda” hari sekali, sore. Kalo sikat
Food recall 24 jam : pas pagi gitu gigi ya biasanya
Pagi 07.30 WIB BAK sekitar pas mandi kalo
23

Praktik pemenuhan (nutrisi dan cairan) Istirahat dan tidur Olah raga/mobilisasi Eliminasi Personal Hygiene
keluarga
Nasi 2 centong 5-6 kali dia ndak alesan
Sayur sop 1 sendok sayur sehari.” lupa”
Telur goreng
Air putih1 gelas

Siang 12.30 WIB


Nasi 2 centong
Oseng cumi item 3 sendok
Pepaya ¼ bagian
Air putih 1 gelas

Malam 18.30 WIB


Nasi 2 centong
Ayam goreng
Air putih 1 gelas
24

H. Pengkajian Psikiatrik
Citra diri Identitas diri Ideal Diri Peran Harga Diri
Ny. N Ny. N berkata, Ny. N berkata, “Saya Ny. N berkata, “Ya Ny. N berkata, “Bisa Ny. N berkata, “Di
“Saya merasa di disini ya sebagai istri gimana ya mba, tugas jadi istri dan ibu yag lingkungan saya masih
senang dan dan ibu.” saya ya jadi ibu rumah baik.” di hormati dan di
bersyukur saya tangga bisa membimbing hargai mba, masih
masih diberikan anak, memenuhi bisa ikut aktif kegiatan
kesehatan oleh kebutuhan anak dan juga di sekitar rumah
Allah.” alhamdulillah bisa bantu- kayak PKK, Dawis.”
bantu suami juga.”
An. An. M berkata, An. M berkata, “Aku An. M berkata, An. M berkata, An. M berkata,
M “Iya suka lah sama kan anak laki-laki.” “Tugasnya ya belajar, “Tugasnya belajar, “Temennya ada
badan sendiri.” main, seneng-seneng.” sholat sama bantu banyak.”
ibu.”
25

33. Status kesehatan mental


a. Penampilan Umum
Ny. N : bersih, memakai hijab, pakaian bersih dan rapi
An. M : bersih, rambut ikal, warna hitam, pakaian rapi
b. Pembicaraan
Keluarga Tn. G berbicara dengan bahasa yang baik dan mudah
dipahami, mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diajukan.
c. Tingkat Kesadaran
Ny. N : Tingkat kesadara Ny.N adalah sadar penuh, dapat bekerj
a sama dengan baik selama pengkajian.
d. Orientasi
Seluruh anggota keluarga Tn. G memiliki orientasi yang baik ditunjukk
an dengan dapat mengetahui waktu dan tanggal dan menjawab dengan
tepat pertanyaan mengenai masa kini dan masa lalu.
e. Afek
Ekspresi yang ditunjukkan selalu tepat, sesuai dengan apa yang
dibicarakan pada keluarga Tn. G
f. Alam Perasaan
Ny. N berkata,“Kalo ada tetangga yang omongannya kurang baik ya d
isenyumin aja, ndak usah diurusin, dibiarin aja.”
26

g. Perilaku dan Aktivitas Motorik


Tidak terdapat perilaku dan aktivitas motorik yang menunjukkan adany
a penyimpangan kesehatan mental.
h. Memori
Seluruh anggota keluarga dapat menceritakan dengan baik masa lalu y
ang pernah dialami yang dibuktikan dengan adanya kesesuaian cerita d
ari setiap anggota keluarga.
i. Proses Pikir dan Isi Pikir (Pembicaraan)
Seluruh anggota keluarga Tn. G dapat merespon pertayaan mahasiswa
dengan tepat dan memuaskan. Tidak ditemukan isi pikir yang menyim
pang atau menunjukkan gangguan kejiwaan.
j. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara yaitu terjadi interaksi dua arah dengan res
pon yang sesuai harapan dari penanya atau mahasiswa.
34. Pengkajian risiko
Dari pengkajian yang dilakukan, keluarga Tn. G tidak ditemukan data
yang mengarah ke resiko terjadinya gangguan jiwa.

I. Pemeriksaan Penunjang
Hasil cek tekanan darah pada Ny. N
No Tanggal Pemeriksaan Hasil
1. 11/08/2020 (12.00 Tekanan Darah 110/80 mmHg
WIB)
2. 12/08/2020 (12.00 Tekanan Darah 100/80 mmHg
WIB)

J. Harapan keluarga terhadap perawat berhubungan dengan masalah yang


dihadapi
Ny. N berkata, “Harapan saya ya pengennya bisa sama sama sehat dan terus
bersama mba baik suami sama anak anak saya mba.”
27

K. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Ny. N An. M
Fisik
TB : 155 cm TB : 132 cm
BB : 52 kg BB : 27 kg
TD : 110/80 mmHg (11 IMT: 15,49 (normal)
Agustus 2020)

Kepala Bentuk kepala messochepal, Bentuk kepala messochepal,


tidak ada nyeri tekan dan penyebaran rambut, merata,
benjolan, terlihat ketombe rambut hitam dan ikal, tidak
pada kulit kepala. Rambut ada lesi. Tidak ada nyeri
dan kulit kepala terlihat tekan dan benjolan
berminyak.
Leher Tidak ada lesi, tidak ada Tidak ada lesi, tidak ada
perbesaran kelenjar tiroid, perbesaran kelenjar tiroid,
tidak ada kelainan dalam tidak ada kelainan dalam
reflex menoleh, nadi karotis reflex menoleh, nadi karotis
teraba, tidak ada peningkatan teraba, tidak ada peningkatan
JVP JVP
Mata Sklera tidak ikterik, Sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis konjungtiva tidak anemis
berwarna merah muda, bola berwarna merah muda, bola
mata bulat berwarna hitam, mata bulat berwarna hitam,
pupil isokor, tidak ada lesi, pupil isokor, tidak ada lesi,
dan tidak menggunakan dan tidak menggunakan
kacamata. kacamata.
Hidung Bersih, tidak ada sekret Bersih, tidak ada sekret
berlebih, tidak ada lesi, tidak berlebih, tidak ada lesi, tidak
ada napas cuping hidung, ada napas cuping hidung,
tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
Mulut Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab, warna
stomatitis (-), warna bibir bibir pink kecoklatan, gigi
merah muda, gigi bersih, ada berwara kekuningan, tercium
gigi yang tanggal, tidak ada bau napas, terdapat 6 gigi
gigi yang berlubang. yang berwarna hitam dan
sudah keropos, kemampuan
indra perasa baik, stomatitis
(-)
Telinga Simetris, tidak ada lesi, Simetris, tidak terdapat lesi,
bersih, tidak terdapat bersih, tidak ada haluaran
haluaran cairan/serumen, cairan/serumen, tidak ada
tidak ada nyeri tekan, dan nyeri tekan, alat bantu
tidak memakai alat bantu pendengaran (-)
pendengaran
Dada/paru-paru Inspeksi : Pengembangan Inspeksi : Pengembangan
dada simetris, tidak ada dada simetris, tidak ada
retraksi dada, nafas reguler retraksi dada, nafas reguler
28

Palpasi : Tidak ada nyeri Palpasi : Tidak ada nyeri


tekan di dada sebelah kanan tekan di dada sebelah kanan
maupun kiri dan kiri
Perkusi : terdengar bunyi Perkusi : Bunyi resonan
resonan Auskultasi : suara nafas
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada suara
vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
napas tambahan
Jantung Jantung: Jantung:
Inspeksi : Ictus cordis tidak Inspeksi : Ictus cordis tidak
terlihat terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak ada Perkusi : Tidak ada
pembesaran jantung, bunyi pembesaran jantung, bunyi
jantung pekak jantung pekak
Auskultasi : Tidak Auskultasi : Tidak
terdengar bunyi tambahan terdengar bunyi tambahan
Abdomen Abdomen: Abdomen:
Inspeksi : Tidak ada Inspeksi : Tidak ada
pembesaran abdomen, tidak pembesaran abdomen, tidak
ada lesi ada lesi
Auskultasi: Terdengar bising Auskultasi: Terdengar bising
usus 8 x/menit usus 10 x/menit
Palpasi: Abdomen tidak Palpasi: Abdomen tidak
keras dan tidak tegang, keras dan tidak tegang,
Perkusi: Terdengar bunyi Perkusi: Terdengar bunyi
timpani timpani
Ekstermitas atas Tidak ada lesi, bentuk jari Tidak ada lesi, bentuk jari
normal dan tidak ada sianosis normal dan tidak ada sianosis
dan inflamasi. Tidak ada dan inflamasi. Tidak ada
fraktur dan nyeri tekan, CRT fraktur dan nyeri tekan, CRT
<3 detik, tidak ada edema, <3 detik, tidak ada edema,
akral hangat, kekuatan otot akral hangat, kekuatan otot
5ǀ5. 5ǀ5.
Ekstermitas Tidak terlihat adanya lesi, Tidak terlihat adanya lesi,
bawah tidak ada jaringan parut, tidak ada jaringan parut,
tidak ada sianosis. CRT <3 tidak ada sianosis. CRT <3
detik, tidak ada fraktur dan detik, tidak ada fraktur dan
nyeri tekan, tidak ada edema, nyeri tekan, tidak ada edema,
akral hangat, tidak ada akral hangat, tidak ada
keterbatasan pergerakan, keterbatasan pergerakan,
kekuatan otot 5ǀ5. kekuatan otot 5ǀ5.
Kulit Bersih, warna kulit kuning Bersih, warna kulit sawo
langsat, tidak ada lesi, turgor matang, tidak ada lesi, turgor
elastis, kulit lembab. elastis, kulit terlihat lembab.
29

Pengkajian Tambahan
Pengkajian Fokus Kesepian (UCLA Lonelines Scale)
Tidak Jarang- Kadang-
No Pertanyaan Sering
Pernah Jarang Kadang
1 Apakah anda pernah merasa √
cocok dengan orang-orang 2
disekitar anda?
2 Apakah anda pernah merasa √
tidak/ kurang memiliki teman? 1
3 Apakah anda pernah merasa √
tidak ada seorang pun yang dapat 1
diandalkan /anda mintai tolong?
4 Apakah anda pernah merasa √
sendiri? 1
5 Apakah anda pernah merasa √
menjadi bagian dari kelompok teman- 2
teman anda?
6 Apakah anda merasa bahwa anda √
memiliki banyak persamaan dengan 2
orang-orang di sekitar anda?
7 Apakah anda pernah merasa bahwa √
anda tidak dekat dengan siapapun? 2
8 Apakah anda pernah merasa bahwa √
minat dan ide anda tidak dibagikan 2
dengan orang-orang di sekitar anda?
9 Apakah anda pernah merasa √
ramah/mudah bergaul dan 1
bersahabat?
10 Apakah anda pernah merasa dekat √
dengan orang lain? 2
11 Apakah anda pernah merasa √
ditinggalkan? 2
12 Apakah anda pernah merasa √
hubungan anda dengan orang lain 2
tidak berarti?
13 Apakah anda pernah merasa tak satupun √
orang mengerti anda dengan baik? 1
14 Apakah anda pernah merasa √
terasing dari orang lain? 1
15 Apakah anda dapat menemukan teman √
/ persahabatan ketika anda 2
menginginkannya?
16 Apakah anda merasa bahwa ada √
seseorang yang benar-benar dapat 2
mengerti anda?
17 Apakah anda pernah merasa malu? √
2
30

Tidak Jarang- Kadang-


No Pertanyaan Sering
Pernah Jarang Kadang
18 Apakah anda pernah merasa bahwa √
orang-orang banyak di sekitar anda, 2
tetapi tidak bersama Anda?
19 Apakah anda merasa bahwa ada orang √
yang dapat anda ajak bicara 2
(ngobrol) ?
20 Apakah anda merasa bahwa ada orang √
yang dapat anda andalkan/ dimintai 2
tolong?

Keterangan:
20-34: Tidak kesepian
35-49: Kesepian rendah
50-64: Kesepian sedang
65-80: Kesepian berat
Hasil pengukuran tingkat kesepian menunjukkan bahwa Ny. N tidak
mengalami kesepian dengan total skor 34.
Ny. N berkata, “Ya saya seringnya dirumah sama anak saya, kan suami
kerjanya diluar kota Mba. Tapi kan terus komunikasi. Ya memang sepi sih
Mba, tapi ya biasa aja. Terkadang juga pengennya sih suami ndak jauh-
jauh kerjanya, biar rumahnya ndak terlalu sepi ya mau gimana lagi. Nanti
kan ada waktunya pulang. Kalo sebelum pandemi ini pulangnya sebulan
bisa tiga kali, setelah pandemi ini memang dari bos nya diminta untuk
pulangnya dikurangi karena takut nanti kalo sampe kena itu pas di
perjalanan.”
31

Pengkajian HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale)


Keterangan: 0 = tidak ada, 1 = ringan, 2 = sedang, 3 = berat, 4 = berat
sekali
NO PERNYATAAN 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
Cemas
Firasat Buruk √
Takut Akan Pikiran Sendiri
Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
Merasa Tegang
Lesu
Tak Bisa Istirahat Tenang
Mudah Terkejut √
Mudah Menangis
Gemetar
Gelisah
3 Ketakutan
Pada Gelap
Pada Orang Asing

Ditinggal Sendiri
Pada Binatang Besar
Pada Keramaian Lalu Lintas
Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur
Sukar Masuk Tidur
Terbangun Malam Hari
Tidak Nyenyak √
Bangun dengan Lesu
Banyak Mimpi-Mimpi
Mimpi Buruk
Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
Sukar Konsentrasi √
Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi
Hilangnya Minat
Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi

Sedih
Bangun Dini Hari
Perasaan Berubah ubah Sepanjang Hari
7 Gejala Somatik (Otot)
Sakit dan Nyeri di Otot-Otot
Kaku

Kedutan Otot
Gigi Gemerutuk
Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik (Sensorik) √
32

NO PERNYATAAN 0 1 2 3 4
Tinitus
Penglihatan Kabur
Muka Merah atau Pucat
Merasa Lemah
Perasaan ditusuk
Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
Takhikardia
Berdebar
Nyeri di Dada
Denyut Nadi Mengeras √
Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau
Pingsan
Detak Jantung Menghilang (Berhenti
Sekejap)
10 Gejala Respiratori
Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada
Perasaan Tercekik √
Sering Menarik Napas
Napas Pendek/Sesak
11 Gejala Gastrointestinal
Sulit Menelan
Perut Melilit
Gangguan Pencernaan
Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
Perasaan Terbakar di Perut √
Rasa Penuh atau Kembung
Mual
Muntah
Buang Air Besar Lembek
Kehilangan Berat Badan
Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)
12 Gejala Urogenital √
Sering Buang Air Kecil
Tidak Dapat Menahan Air Seni
Amenorrhoe
Menorrhagia
Menjadi Dingin (Frigid)
Ejakulasi Praecocks
Ereksi Hilang
Impotensi
13 Gejala Otonom
Mulut Kering
Muka Merah
Mudah Berkeringat
Pusing, Sakit Kepala √
Bulu-Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku Pada Wawancara √
Gelisah
33

NO PERNYATAAN 0 1 2 3 4
Tidak Tenang
Jari Gemetar
Kerut Kening
Muka Tegang
Tonus Otot Meningkat
Napas Pendek dan Cepat
Muka Merah
SKOR TOTAL 7

Total Skor: 7 (tidak ada kecemasan)


< 14 = tidak ada kecemasan
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42– 56 = kecemasan berat sekali
Data wawancara
Ny. N berkata, “Ya yang penting kan jaga kesehatan Mba, ndak usah
khawatir lah, jaga diri, jaga kebersihan.”

Anda mungkin juga menyukai