Dibuat pada daerah MOD gigi yang karies sehingga perlu adanya perlindungan dengan cara
menghilangkan tonjolan-tonjolan yang lemah.
Gambar 2.16
Inlay klas II
(Sumber: Messing and Ray, 1982) 21
c. Inlay klas III dan IV
Dibuat pada restorasi dengan preparasi jaringan gigi yang lebih sedikit dan cara pembuatan yang
lebih mudah. Inlay klas ini dapat digunakan sebagai attachment gigi tiruan jembatan semi cekat.
Gambar 2.17
Inlay klas III dan IV
(Sumber: Messing and Ray, 1982)
d. Inlay klas V
Dapat membentuk restorasi yang baik bila segi estetik dapat diterima dan diperoleh retensi yang
memadai. Karies pada klas ini termasuk luas mengenai bagian incisal/oklusal sampai ke bagian
mesial/distal. (Eccles, J.D, 1994 : 126).
Gambar 2.18
Inlay klas V
(Sumber: Messing and Ray, 1982) 22
4. Kekuatan Rastorasi Inlay Full Metal
Menurut Martanto penggunaan inlay sebagai retensi lebih baik pada gigi tiruan jembatan yang
pendek dan menggantikan tidak lebih dari satu gigi (Martanto, 1981 : 95).
Bahan-bahan untuk restorasi inlay dapat berupa logam dan non logam (Tarigan, 1989 : 9).
Restorasi inlay dengan bahan logam (full metal) memiliki keuntungan yang lebih baik dari segi
kekuatan untuk menerima tekanan kunyah yang besar (Desphande; dkk, 2016 : 134). Secara
umum inlay full metal dianggap lebih berumur panjang dan mempunyai kestabilan yang tinggi
dari pada non logam (Bindslev, 1998 : 134).