Anda di halaman 1dari 2

Syarat-Syarat Gigi Tiruan Jembatan

Menurut Martanto, suatu gigi tiruan jembatan hendaknya tidak sekedar menggantikan gigi-gigi
yang hilang (mengisi ruangan yang kosong), tetapi harus juga memulihkan dan menjamin
terpeliharanya semua fungsi dari gigi geligi dan mencegah kerusakan selanjutnya. Gigi tiruan
jembatan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Persyaratan Mekanis

Gigi-gigi penyangga harus mempunyai sumbu panjang yang sejajar sehingga gigi penyangga
dapat dipreparasi dengan baik agar dapat memberi retensi yang cukup bagi retainer. Pontik harus
menyerupai bentuk anatomi gigi asli yang diganti dan harus kuat menahan beban kunyah
sehingga tidak patah/bengkok. Konektor juga harus mempunyai kekuatan yang cukup sehingga
tidak patah oleh tekanan kunyah.
b. Persyaratan Fisiologis

Gigi tiruan jembatan tidak boleh mengganggu kesehatan gigi penyangga dan jaringan pendukung
lainnya. Retainer dan pontik tidak boleh mengiritasi jaringan lunak (gusi, lidah, pipi, bibir).
c. Persyaratan Hygiene

Pada gigi tiruan jembatan tidak boleh terdapat bagian-bagian yang dapat menyangkut sisa
makanan. Diantara pontik dan retainer harus ada celah yang cukup besar dan dapat dilalui seutas
benang sehingga dapat dibersihkan dengan mudah oleh air ludah atau lidah dan semua permukaan
gigi tiruan jembatan (kecuali permukaan dalam dari retainer) harus dipoles sampai licin dan
mengkilap agar kotoran atau sisa makanan tidak mudah melekat. 10
d. Persyaratan Estetik

Gigi tiruan jembatan terutama untuk gigi depan harus dibuat menyerupai gigi asli, tetapi tidak
boleh mengorbankan kekuatan dan kebersihannya. Permukaan logam yang tidak perlu sebaiknya
dicegah untuk kepentingan estetika. Pontik harus mempunyai kedudukan, bentuk dan warna yang
sesuai dengan keadaan sekitarnya dan mempunyai cici-ciri permukaan yang sepadan dengan gigi
tetangganya.
e. Persyaratan Fonetik

Pada umumnya otot-otot mulut segera dapat menyesuaikan diri untuk menghasilkan suara yang
sama sebelum adanya gigi yang hilang. Gigi tiruan jembatan mampu menyempurnakan
pemulihan ini dalam waktu yang pendek karena tidak adanya basis seperti pada gigi tiruan
lepasan. Bagian lingual dari retainer atau pontik dibuat bentuk dan ukuran yang sama dengan gigi
asli sehingga pasien mudah dan cepat dapat berbicara seperti biasa (Martanto, 1981 : 11-12).
7. Macam-

Anda mungkin juga menyukai