- Prosedur Pembuatan
- Komponen GTJ
Komponen gigi tiruan jembatan terdiri atas empat bagian yaitu abutment
(penyangga), retainer, pontic, dan connector.
a) Abutment (penyangga)
Abutment adalah gigi asli yang digunakan sebagai tempat diletakannya gigi
tiruan jembatan. Mahkota gigi yang baik untuk dijadikan gigi penyangga hendaknya
mempunyai panjang yang normal dan ketebalan dentin yang cukup.
b) Connector
Connector adalah alat yang menghubungkan pontik ke retainer, retainer ke retainer
dan pontik ke pontik. Connector dapat berupa sambungan yang disolder, struktur cor
(alumunia derajat tinggi jika terbuat dari porselen seluruhnya), dovetail atau
stressbreaker, retainer presisi atau lengan spring yang panjang.
c) Pontic
Menurut Allan dan Foreman, pontik adalah gigi buatan pengganti dari gigi-gigi yang
hilang. Fungsi pontic adalah untuk mengembalikan fungsi kunyah dan bicara,
mempertahankan hubungan antara gigi sehingga mencegah migrasi/ekstrusi.
Ada beberapa desain pontic yang dapat digunakan dalam pembuatan gigi tiruan
jembatan,yaitu:
1) Saddle
Pontic ini paling mirip dengan gigi asli, menggantikan semua bagian gigi yang
hilang. Desain ini membentuk kontak cekung yang besar dengan daerah ridge,
menutupi bagian facial, lingual dan proksimal. Biasa juga disebut ridge lap karena
menutupi seluruh bagian dari ridge (Setiawan, 2015 : 16)
2) Modified Ridge Lap
Desain ini memberikan gambaran gigi asli. Pada bagian lingual dibuat sedikit
pembelokan kontur untuk mencegah impaction makanan dan meminimalkan
akumulasi plak (Setiawan, 2015 : 16)
3) Hygiene (sanitary)
Istilah hygiene digunakan untuk menggambarkan pontic yang tidak
berkontak dengan edentulous ridge. Pada desain ini ketebalan oklusal gingival tidak
boleh kurang dari 3mm, dan harus ada ruang kosong dibawahnya untuk
memfasilitasi pembersihan (Setiawan, 2015 : 16)
4) Conical
Pontic ini memiliki bentuk yang bulat dan dapat dibersihkan, tapi pada
bagian ujung lebih kecil dari pada ukuran keseluruhan pontic. Pontic ini cocok
digunakan untuk ridge mandibular yang tipis (Setiawan, 2015 : 16)
5) Ovate
Ovate pontic sudah digunakan sebelum tahun 1930 dan dipertimbangkan
sebagai pengganti pontik tipe saddle untuk mendapatkan estetika yang baik dan
kemudahan untuk dibersihkan (Setiawan, 2016 : 16)
d) Retainer
Menurut Martanto, retainer merupakan restorasi (mahkota, inlay, pasak/dowel)
yang menghubungkan jembatan dengan penyangga. Retainer dapat dibuat
ekstrakoronal, intrakoronal dan dowel crown (Martanto, 1981 : 5).
1) Retainer ekstrakoronal
Menurut Allan dan Foreman, retainer ini dapat dibuat dari porselen-logam yang
mengikat jaringan gigi bersama- sama (Allan dan Foreman, 1994 : 87). Menurut
Martanto Macam-macam retainer ekstrakoronal yaitu:
- Mahkota penuh
Mahkota penuh merupakan suatu restorasi yang menutupi seluruh permukaan
mahkota klinis dari suatu gigi. Mahkota ini dapat merupakan restorasi yang
berdiri sendiri (single unit restoration) atau sebagai retainer dari jembatan.
Mahkota penuh yang yang dibuat dari logam dipakai sebagai retainer pada gigi-
gigi posterior dimana estetika tidak dibutuhkan. Pada gigi-gigi anterior yang
terlihat ketika mulut dibuka, dibuatkan mahkota penuh dari logam yang dilapisi
porselen atau akrilik pada bagian labial atau bukal untuk estetika (Martanto,
1981 : 61)
- Mahkota sebagian
Mahkota sebagian yang dipakai sebagai retainer jembatan, preparasinya
memerlukan pembuangan jaringan gigi yang lebih sedikit dibandingkan dengan
mahkota penuh. Pada mahkota ini dari 4 permukaan gigi seri (labial, mesial,
distal dan lingual) hanya 3 permukaan yang ditutup oleh mahkota. Pada gigi yang
mempunyai 5 permukaan seperti premolar hanya sebagian dari permukaan gigi
yang tertutup oleh mahkota sehingga retorasi ini disebut mahkota sebagian
(Martanto, 1981 : 76)
2) Retainer intrakoronal
Menurut Allan dan Foreman, retainer ini memerlukan preparasi yang
sebagian besar ada didalam dentin (Allan dan Foreman, 1994 : 87). Menurut
Martanto macam-macam retainer intrakoronal yaitu :
a) Inlay retainer
Inlay digunakan sebagai retainer untuk gigi tiruan jembatan yang pendek,
menggantikan tidak lebih dari satu gigi pada mulut yang karies indeks nya rendah
(Martanto, 1981 : 95)
- Desain
- Rasionalisasi pemilihan desain retainer dan pontik