gambaran klinis
Sumber makanan: Daging, ikan, telur, produk susu, sereal yang diperkaya
Fungsi: sintesis purin dan pirimidin
- Atropi glossitis
- SAR
- Displasia
- Angular cheilitis
- candidosis
Defisiensi Vitamin D
Sumber makanan: minyak ikan, margarin yang diperkaya, telur, sinar matahari
Fungsi: homeostasis kalsium
Akibat dari defisiensi:
- Enamel hipoplasia apabila terjadi defisiensi saat mineralisasi gigi
- Pada bayi menyebabkan rickettsia, pada dewasa menyebabkan osteomalacia
- Manigestasi klinis secara umum: kemunduran pertumbuhan, rachitic rosary (costochondral
junction) menonjol, osteomalacia karena mineralisasi kurang pada tulang
Defisiensi vitamin E/ α-tocopherol
Sumber makanan: Minyak sayur, biji bunga matahari, biji- bijian, telur
Fungsi: Antioksidan
Akibat dari defisiensi:
- Sering terjadi pada anak yang menderita cholestatic liver kronis
- Gejala neurologic multiple akibat abnormalitas CNS dan system saraf perifer
Defisiensi Vitamin K
Sumber makanan: Sayur-sayuran, biji-bijian, liver
Fungsi: Pembentukkan faktor pembekuan darah
Akibat dari defisiensi:
- Terjadi pada pasien pengguna antikoagulan oral golongan dicumarol karena dapat
menghambat aktivitas enzimatik normal vit K; sindroma malabsorbsi pada vitamin larut
lemak, keterbatasan microflora intestinal
- Koagulopati akibat sintesis prothrombin yang tidak adekuat
- Perdarahan gingiva, jika tidak dikoreksi dapat menyebabkan kematian akibat perdarahan
meluas hingga sistemik dan tidak dapat terkontrol
- Perdarahan setelah pencabutan
Folat
Sumber makanan: Hati, jantung, sayur-sayuran berdaun hijau, jeruk, sereal yang diperkaya folat,
pulses
Fungsi: sintesis purin dan pirimidin
Akibat dari defisiensi:
- glossitis
- Stomatitis recurrent aphtae
- Candidosis
- Angular cheilitis
Zat Besi
Sumber makanan: Daging, ikan, sayuran berwarna hijau tua, pulseses, cocoa, sereal yang diperkaya
Fungsi: pembentukan Hb dan myoglobin, komponen enzim
Akibat dari defisiensi:
Selenium
Sumber makanan: Produk hewani
Fungsi: komponen enzim dalam glutathione peroksida, melindungi dari kerusakan oksidatif.
Akibat dari defisiensi:
- dapat protektif melawan kanker mulut (apabila terlalu tinggi menyebabkan karies)
GAMBARAN KLINIS
Defisiensi protein saat tahap awal pembentukan kelenjar, kelenjar submandibula dapat menjadi
lebihh kecil. Selain itu, malnutrisi protein juga menyebabkan perubahan pada volume saliva, berat
kelenjat dan komposisi saliva.
1. LEUKOPLAKIA
Merupakan patch atau plak putih yang tidak dapat hilang ketika dikerok dari rongga mulut
dan biasanya merujuk ke arah keganasan
2. ENAMEL HIPOPLASIA
Merupakan agenesis enamel yang terlihat seperti bentukan kecil horizontal pada regio bukal
3. ANGULAR CHEILITIS
Keterlibatan sudut mulut yang ditandai dengan eritema, fisuring dan adanya penglupasan
pada sudut mulut
4. BURNING MOUTH SYNDROME
Merupakan distorsi dari indera perasa yang dideskripsikan pasien sebagain sensasi terbakar
dari mukosa oral, namun secara klinis tidak terdapat perubahan mukosa