Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN IMUNISASI TETANUS TOXOID PADA IBU

HAMIL PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS RAMAN UTARA LAMPUNG TIMUR 2013

Yulistiana Evayanti1, Linda2

ABSTRAK

Berdasarkan laporan analisa uji coba di Indonesia pada tahun 2005-2006 yang
disusun oleh WHO (world health organization) yang bekerja sama dengan Departemen
Kesehatan RI, tetanus masih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan
maternal dan neonatal. Kematian akibat tetanus di negara berkembang 135 kali lebih
tinggi dibanding negara maju. Di Indonesia sekitar 9,8 % (18032 bayi) dari 184 ribu
kelahiran bayi menghadapi kematian akibat imunisasi tetanus tetap rendah (Depkes RI,
2006). Berdasarkan hasil pre survei dengan teknik wawancara bebas pada tanggal 5
Februari 2011 di Puskesmas Raman Utara Lampung Timur kepada 10 ibu hamil didapat 8
orang (80%) kurang memahami suntikan TT (Tetanus Toxoid) pada masa kehamilan, 7
orang (70%) ibu menganggap pemberian imunisasi tidak penting bagi bayi. Hasil
observasi buku KIA didapat 7 orang (70%) tidak teratur melakukan imunisasi TT. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang Berhubungan dengan imunisasi TT pada
ibu hamil primigravida di Puskesmas Raman Utara Lampung Timur 2013.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif desain penelitian korelasi dengan pendekatan
cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida di
Puskesmas Raman Utara Lampung Timur. Pengambilan sampel menggunakan accidental
sampling dengan jumlah sampel 38 responden. Uji statistik menggunakan Chi-Square.
Hasil penelitian diperoleh jumlah primigravida yang melakukan imunisasi TT
hanya 14 orang dan yang tidak melakukan imunisasi TT sebanyak 24 orang. Hasil
statistik diketahui ada hubungan antara pengetahuan dengan imunisasi TT, ada hubungan
antara sikap dengan imunisasi TT.
Saran bagi Puskesmas Raman Utara Lampung Timur adalah dapat terus
meningkatkan pelayanan Prenatal khususnya petugas KIA dan memberikan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat berupa penyuluhan kesehatan tentang pentingnya
melaksanakan imunisasi TT. sebagai pencegah terjadinya potensi tetanus neonatorum dan
infeksi masa nifas. Selain itu diupayakan untuk terus memberikan informasi secara
langsung dengan membagikan leaflet ata upun memasang poster-poster mengenai imunisasi
TT dan penggunannya di tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti Posyandu dan
Puskesmas.

Kata Kunci: Pengetahuan, sikap, imunisasi TT

PENDAHULUAN tetanus neonatorum. Penyakit tetanus


Kesehatan merupakan masalah merupakan penyakit yang disebabkan
yang penting dalam sebuah keluarga, oleh kuman bakteri Clostridium tetani
terutama yang berhubungan dengan (Wijaya, 2005).
bayi. Oleh karena itu bayi merupakan Berdasarkan laporan analisa uji
prioritas pertama yang harus dijaga coba di Indonesia pada tahun 2005-2006
kesehatannya. Sejak dalam kandungan yang disusun oleh WHO (world health
seorang bayi sudah harus menghadapi organization) yang bekerja sama dengan
berbagai ‘musuh’ yang mengancam jiwa. Departemen Kesehatan RI, tetanus
Virus, bakteri, dan berbagai bibit masih merupakan penyebab utama
penyakit sudah siap menerjang masuk kematian dan kesakitan maternal dan
ke tubuh janin. Salah satu masalah neonatal. Kematian akibat tetanus di
kesehatan yang menyebabkan kematian negara berkembang 135 kali lebih tinggi
bayi dinegara berkembang adalah dibanding negara maju. Di Indonesia

1)Dosen Program Studi Kebidanan Universitas Malahayati


2) Program Studi Kebidanan Universitas Malahayati

22 Jurnal Dunia Kesmas Volume 6. Nomor 1. Januari 2017


sekitar 9,8 % (18032 bayi) dari 184 ribu yang adekuat untuk kesehatan
kelahiran bayi menghadapi kematian masyarakat dan program
akibat imunisasi tetanus tetap rendah pencegahannya (Nelson, 2000).
(Depkes RI, 2006). Cakupan imunisasi TT1–TT 4 pada
Angka Kematian Bayi (AKB) di ibu hamil di Propinsi Lampung pada
Provinsi Lampung Tahun 2006 sebesar tahun 2007-2008 berfluktuatif turun.
28 per 1000 kelahiran hidup kemudian Sasaran imunisasi TT1–TT4 tahun 2007
meningkat pada tahun 2007 menjadi yaitu 77,4% dan menurun di tahun 2008
28,5 per 1000 kelahiran hidup dan sebesar 68,2% (Profil Kesehatan Propinsi
meningkat kembali pada tahun 2008 Lampung, 2008).Cakupan PWS Unit
menjadi 43 per 1.000 lahir hidup. Faktor Pelayanan Kesehatan cakupan imunisasi
penyebab kematian bayi tahun 2008 TT1–TT4 pada ibu hamil di Lampung
sebesar 5,3% disebabkan Tetanus Timur pada tahun 2009 sebesar 71,4%
Neonatarum (Profil Kesehatan Lampung, lebih kecil dari target yang ditetapkan
2008). 90% dan cakupan imunisasi TT1–TT4
Kematian bayi karena Tetanus tahun 2010 yaitu 70,2% lebih kecil dari
Neonatorum (TN) disebabkan oleh target yang ditetapkan 90% (Profil
infeksi basil tetani (Clostridium Tetani) Kesehatan Lampung Timur, 2010).
dalam bentuk spora tahan bertahun- Berdasarkan SP2TP (Sistem
tahun di tanah dan saluran cerna, oleh Pencatatan dan Pelaporan Tingkat
karena itu penyakit TN tidak dapat Puskesmas) Raman Utara tahun 2009
dibasmi tetapi dapat dicegah pemberian Cakupan imunisasi TT1–TT4 pada ibu
Imunisasi. Imunisasi yang berkaitan hamil sebesar 78,5% dan meningkat
dengan upaya penurunan kematian bayi pada tahun 2010 menjadi 81,2%, akan
diantaranya adalah pemberian imunisasi tetapi cakupan tersebut masih jauh dari
TT (Tetanus Toxoid) kepada calon target yang ditetapkan pada SPM
pengantin wanita dan ibu hamil. TT pada (Standar Pelayanan Minimal) Dinas
ibu hamil adalah Imunisasi yang Kesehatan Lampung Timur yaitu sebesar
diberikan selama masa kehamilannya 90%. Desa Kota Raman merupakan
dengan frekuensi dua kali dan interval cakupan imunisasi TT terendah di
waktu minimal empat minggu. Tujuan Wilayah Kerja Puskesmas Raman Utara
imunisasi ini adalah memberikan pada tahun 2010 yaitu sebesar 45,3%.
kekebalan terhadap penyakit tetanus Selama ini sosialisasi pentingnya
neonatorum kepada bayi dan ibu yang suntikan TT telah disosialisasikan oleh
akan dilahirkan dengan tingkat bidan pada ibu hamil. (SP2TP Raman
perlindungan vaksin sebesar 90-95 %. Utara, 2010).
Oleh karena itu cakupan imunisasi TT ibu Puskesmas Raman Utara
hamil perlu ditingkatkan secara Lampung Timur merupakan salah satu
sungguh-sungguh dan menyeluruh tempat pelayanan KIA di Lampung
(Azrul, 2002). Timur, selama ini sosialisasi imunisasi TT
Ibu yang melakukan imunisasi TT telah dilakukan oleh petugas kesehatan.
lengkap pada masa kehamilannya maka Berdasarkan hasil pre survei dengan
pada saat melahirkan, bayinya akan teknik wawancara bebas pada tanggal 5
memperoleh kekebalan maternal. Februari 2011 di Puskesmas Raman
Sehingga apabila bayi terkena infeksi Utara Lampung Timurkepada 10 ibu
tetanus neonatorum, ia telah hamil didapat 8 orang (80%) kurang
memperoleh kekebalan dari sang ibu memahami suntikan TT pada masa
(DepKes RI, 2003). kehamilan, 7 orang (70%) ibu
Kendala utama untuk menganggap pemberian imunisasi tidak
keberhasilan imunisasi TT dalam sistem penting bagi bayi. Hasil observasi buku
perawatan kesehatan yaitu rendahnya KIA didapat 7 orang (70%) tidak teratur
kesadaran yang berhubungan dengan melakukan imunisasi TT.
tingkat pengetahuan dan tidak adanya Berdasarkan latar belakang dan
kebutuhan masyarakat pada imunisasi, fenomena yang ada, peneliti tertarik
jalan masuk ke pelayanan imunisasi untuk meneliti tentang Faktor yang
tidak adekuat, melalaikan peluang untuk Berhubungan Dengan Imunisasi TT
pemberian vaksin dan sumber-sumber (tetenus Toxoid) Pada ibu hamil

Jurnal Dunia Kesmas Volume 6. Nomor 1. Januari 2017 23


primigravida di Puskesmas Raman Utara Tabel 1
Lampung Timurtahun 2013. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu
hamil primigravida terhadap imunisasi
METODE PENELITIAN TT di Puskesmas Raman Utara Lampung
Berdasarkan tujuan penelitian Timur tahun 2013
metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian kuantitatif. Kategori Jumlah %
Penelitian kuantitatif adalah penelitian Baik 15 39,5
yang mengambil sampel dari suatu Kurang Baik 23 60,5
populasi dan menggunakan kuesioner Total 38 100,0
sebagai alat pengumpulan data yang
pokok. Rancangandalam penelitan Tabel 2
inimenggunakan desain Analitik dengan Distribusi frekuensi sikap ibu hamil
pendekatan Cross Sectional. Desain primigravida terhadap imunisasi TT di
penelitian ini bertujuan untuk Puskesmas Raman Utara Lampung Timur
mengetahui faktor yang berhubungan tahun 2013
dengan Imunisasi TT.
Penelitian telah dilaksanakan Kategori Jumlah %
pada tahun bulan Juli-Agustus 2013. Positif 16 42,1
Tempat Penelitian ini dilakukan di Negatif 22 57,9
Puskesmas Raman Utara Lampung Timur Total 38 100,0
sejumlah 38 orang Ibu hamil
Primigravida. Berdasarkan tabel 2 diatas dapat
Populasi aktual adalah populasi diketahui distribusi frekuensi sikap ibu
yang memenuhi kriteria dalam penelitian hamil primigravida terhadap imunisasi
dan biasanya dapat dijangkau oleh TT lebih tinggi pada kategori negatif
peneliti dari kelompoknya. Sampel dalam sebesar 22 orang (57,9%).
penelitian ini adalah sebanyak 38
sampel. Tehnik yang digunakan dalam Tabel 3
pengambilan sample ini dengan teknik Distribusi frekuensi pelaksanaan
accidental sampling yaitu pengambilan imunisasi TT pada ibu hamil Primigravida
responden yang kebetulan ada atau di Puskesmas Raman Utara Lampung
tersedia di tempat sesuai dengan Timur tahun 2013
konteks penelitiannya. Variabel dalam
penelitian ini yaitu pengetahuan, dan Kategori Jumlah %
sikap sebagai variabel bebas dan Melaksanakan 14 36,8
imunisasi TT pada ibu hamil Tidak 24 63,2
primigravida. melaksanakan
Total 38 100,0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Berdasarkan tabel 5.3 diatas
Analisa Univariat dapat diketahui distribusi frekuensi
Analisa yang di gunakan dalam pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil
penelitian ini adalah analisa univariat Primigravida lebih tinggi pada kategori
yang dilakukan pada tiap variabel. Hasil tidak melaksanakan sebesar 24 orang
dari tiap variabel ini ditampilkan dalam (63,2%).
bentuk tabel pengetahuan, sikap dan
status imunisasi TT. Hasil penelitian Analisa Bivariat
terhadap 38 responden didapat dilihat Analisa Bivariat dalam penelitian
pada tabel 1. ini bertujuan untuk mengetahui
Berdasarkan tabel 1 dibawah hubungan pengetahuan dan sikap
dapat diketahui distribusi frekuensi dengan imunisasi TT pada ibu hamil
pengetahuan ibu hamil primigravida Primigravida di Puskesmas Raman Utara
terhadap imunisasi lebih tinggi pada Lampung Timur tahun 2013. Hasil
kategori kurang baiksebesar 23 orang penelitian didapat:
(60,5%).

24 Jurnal Dunia Kesmas Volume 6. Nomor 1. Januari 2017


Hubungan pengetahuan dengan dengan imunisasi TT

Tabel 4
Hubungan pengetahuan dengan imunisasi TT pada ibu hamil Primigravida di
Puskesmas Raman Utara Lampung Timurtahun 2013

Pelaksanaan Imunisasi TT
Melaksanakan Tidak P-
Pengetahuan N % OR
Melaksanakan value
n % n %
Baik 11 73,3 4 26,7 15 100 0,001 18,33
Kurang Baik 3 13,0 20 87,0 23 100
N 14 36,8 24 63,2 38 100

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dengan imunisasi TT pada ibu hamil


diketahui bahwa dari 15 orang ibu Primigravida di Puskesmas Raman Utara
dengan pengetahuan baik, ada sebanyak Lampung Timur tahun 2013. Nilai OR
11 orang (73,3%) yang melaksanakan 18,333 yang berarti responden dengan
imunisasi TT. Sedangkan dari 23 orang pengetahuan kurang baik memiliki
ibu dengan pengetahuan kurang baik peluang untuk tidak melaksanakan
ada sebanyak 20 orang (87,0%) yang imunisasi TT sebesar 18,333 kali
tidak melaksanakan imunisasi TT. Hasil dibandingkan responden dengan
uji statistik chi square didapat nilai p pengetahuan baik.
value < ά yaitu 0,001 < 0,05 artinya Ho
ditolak, ada hubungan pengetahuan

Hubungan sikap dengan dengan perilaku imunisasi TT

Tabel 5
Hubungan sikap dengan imunisasi TT pada ibu hamil Primigravida di Puskesmas
Raman Utara Lampung Timurtahun 2013

Pelaksanaan Imunisasi TT
Melaksanakan Tidak P-
Sikap N % OR
Melaksanakan value
n % n %
Positif 11 68,8 5 31,3 16 100 0,002 13,93
Negatif 3 13,6 19 86,4 22 100

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat 13,933 kali dibandingkan responden


diketahui bahwa dari 16 orang ibu dengan sikap positif.
dengan sikap positif ada sebanyak 11
orang (68,8%) yang melaksanakan PEMBAHASAN
imunisasi TT. Sedangkan dari 22 orang Pengetahuan
ibu dengan sikap negatif ada sebanyak Berdasarkan hasil penelitian pada
19 orang (86,4%) yang tidak tabel 1 diatas dapat diketahui distribusi
melaksanakan imunisasi TT. Hasil uji frekuensi pengetahuan ibu hamil
statistik chi square didapat nilai p value primigravida terhadap imunisasi lebih
< ά yaitu 0,002 < 0,05 artinya Ho tinggi pada kategori kurang baik sebesar
ditolak, ada hubungan sikap dengan 23 orang (60,5%).
imunisasi TT pada ibu hamil Primigravida Hasil ini sejalan dengan penelitian
di Puskesmas Raman Utara Lampung Wahyuni di Posyandu RW III Gendingan
Timurtahun 2013. Nilai OR 13,933 yang Kecamatan Ngampilan Yogyakarta tahun
berarti responden dengan sikap negatif 2005, hasil penelitian menunjukkan
memiliki peluang untuk tidak 75,3% tingkat pengetahuan ibu memiliki
melaksanakan imunisasi TT sebesar keterbatasan pengetahuan dalam

Jurnal Dunia Kesmas Volume 6. Nomor 1. Januari 2017 25


kategori kurang baik tentang imunisasi didapat 61 ibu, 69,02% ibu memiliki
(Wahyuni, 2005.). sikap negatif.
Pengetahuan merupakan hasil Menurut Azwar (2003) faktor-
tahu setelah seseorang melakukan faktor yang mempengaruhi sikap
pengindraan terhadap suatu objek terhadap objek sikap antara lain
(Notoatmodjo, 2003). pengalaman pribadi pengaruh orang lain
Menurut peneliti tingginya yang dianggap penting, pengetahuan
pengetahuan ibu tentang imunisasi TT dan media Massa.
lebih pada kategori kurang baik di Menurut peneliti tingginya sikap
Puskesmas Raman Utara Lampung ibu tentang imunisasi TT lebih pada
Timurtahun 2013 disebabkan karena kategori negatif di Puskesmas Raman
kurangnya sosialisasi informasi yang Utara Lampung Timurtahun 2013
intensif dari petugas kesehatan tentang disebabkan adanya kaitan dengan
manfaat imunisasi TT. Hasil wawancara tingginya proporsi pengetahuan
bebas menurut sebagian besar responden tentang imunisasi TT dalam
responden selama ini petugas kesehatan katgori kurang baik, responden dengan
hanya sekedar memberikan suntikan TT pengetahuan kurang baik cenderung
tetapi jarang memberikan informasi dan memiliki stigma atau pandangan salah
penjelasan tentang pengertian, waktu tentang bahaya jika tidak melakukan
dan manfaat imunisasi TT. Kemudian imunisasi TT yang diwujudkan kedalam
kurang aktifnya ibu hamil untuk mencari kognitif atau pemikiran bahwa meskipun
informasi tentang manfaat imunisasi TT tidak melakukan imunisasi TT tidak
baik bertanya kepada kepetugas menimbulkan masalah kesehatan.
kesehatan maupun berinisiatif mencari Kemudian kurangnya pengalaman
informasi melalui media cetak maupun karena pengalaman yang dirasakan oleh
media elektronik. Hal ini disebabkan ibu menurut sebagian besar responden
sibuknya pekerjaan ibu diluar rumah dan selama ini suntikan TT menimbulkan
dapat menjadi faktor predisposisi rasa sakit sehingga responden
rendahnya pengetahuan ibu tentang menganggap imunisasi TT kurang baik
imunisasi TT. Berdasarkan hasil dan dapat menimbulkan luka.
wawancara bebas didapat ibu Sedangkan ibu dengan kategori
mengatakan sibuknya pekerjaan diluar sikap positif dapat disebabkan karena
rumah untuk menambah pendapatan ibu telah memiliki pengetahuan yang
keluarga menyebabkan ibu lebih memilih cukup baik tentang imunisasi TT
bekerja dari pada mengikuti penyuluhan, sehingga memiliki pandangan bahwa
bertanya kepada kepetugas kesehatan imunisasi TT dapat mencegah infeksi.
maupun berinisiatif mencari informasi
melalui media cetak maupun media Pelaksanaan imunisasi TT
elektronik tentang imunisasi TT. Selain Berdasarkan tabel 3 diatas
itu pelaksanaan penyuluhan dipagi hari dapat diketahui distribusi frekuensi
bertepatan dengan jam kerja pasien pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil
sehingga ibu jarang mengikuti Primigravida lebih tinggi pada kategori
penyuluhan yang diadakan. tidak melaksanakan sebesar 24 orang
(63,2%).
Sikap Hasil ini sejalan dengan
Berdasarkan hasil penelitian pada penelitian Septaria di Posyandu
tabel 2 diatas dapat diketahui distribusi Gumukmas Kecamatan Pagelaran
frekuensi sikap ibu hamil primigravida Kabupaten Tanggamus 2003 yang
terhadap imunisasi TT lebih tinggi pada menyatakan ibu yang tidak melakukan
kategori negatif sebesar 22 orang imunisasi TT sebesar (81,6%).
(57,9%). Menurut peneliti tingginya
Hasil ini sejalan dengan penelitian status imunisasi TT pada ibu hamil
Agus (2002), gambaran perilaku Ibu Primigravida lebih pada kategori kategori
dalam melakukan imunisasi TT di tidak melaksanakan di Puskesmas
Puskesmas Mergangsan Kota Raman Utara Lampung Timur tahun
Yagyakarta. Hasil dari penelitian ini 2013 disebabkan karena kurangnya
pengetahuan ibu tentang manfaat

26 Jurnal Dunia Kesmas Volume 6. Nomor 1. Januari 2017


imunisasi TT. Rendahnya pengetahuan yang sangat penting untuk terbentuknya
dapat menyebabkan ibu tidak tindakan seseorang (ofert behafior).
melaksanakan imunisasi TT secara Berdasarkan teori diatas menurut
lengkap. Hal ini sesuai dengan pendapat peneliti terdapatnya hubungan
Muhiman (2004) yang menyatakan pengetahuan dengan pelaksanaan
pengetahuan akan mempengaruhi pola imunisasi TT pada ibu hamil Primigravida
fikir seseorang, selain itu kemampuan di Puskesmas Raman Utara Lampung
kognitif membentuk cara fikir seseorang, Timur tahun 2013 disebabkan karena
meliputi kemampuan untuk mengerti responden yang memiliki pengetahuan
faktor-faktor yang berpengaruh dalam baik tentang pentingnya imunisasi TT
kondisi sakit dan untuk menerapkan akan memiliki suatu pemahaman yang
pengetahuan tentang sehat dan sakit baik tentang manfaat imunisasi TT
dalam praktek kesehatan personal, secara kognitif yang dimanifestasikan
informasi baru dan penerimaan konsep kedalam tindakan untuk melaksanakan
baru.Kemudian dikarenakan responden imunisasi TT dengan lengkap.
dalam penelitian ini adalah ibu hamil Begitupun sebaliknya responden
primigravida yang belum memiliki yang memiliki pengetahuan kurang baik
pengalaman sebelumnya melakukan tentang pentingnya imunisasi TT akan
imunisasi TT, hal ini menyebabkan ibu bertindak sebaliknya untuk tidak
tidak memiliki suatu pengalaman yang melakukan imunisasi TT dengan lengkap.
membentuk perilaku bahwa ibu hamil Menurut Roger dalam Notoatmodjo
perlu melakukan imunisasi TT yang di (2012) bahwa faktor-faktor yang
manifestasikan kedalam perilaku ibu mempengeruhi prilaku kesehatan
tidak melaksanakan imunisasi TT. seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor pengetahuan saja (Predisposing
Hubungan pengetahuan dengan faktor) tetapi masih ada faktor lain yaitu
imunisasi TT kepercayaan, keyakinan.
Berdasarkan hasil penelitian pada Berdasarkan teori diatas menurut
tabel tabel 4 di atas dapat diketahui peneliti adanya responden yang memiliki
bahwa hasil uji statistik chi square pengetahuan kurang baik tetapi
didapat nilai p value < ά yaitu 0,001 < melaksanakan imunisasi TT dengan
0,05 artinya Ho ditolak, ada hubungan lengkap dan responden yang memiliki
pengetahuan dengan pelaksanaan pengetahuan baik tetapi tidak
imunisasi TT pada ibu hamil Primigravida melaksanakan imunisasi TT dengan
di Puskesmas Raman Utara Lampung lengkap di Puskesmas Raman Utara
Timurtahun 2013. Nilai OR 18,333 yang Lampung Timurtahun 2013 disebabkan
berarti responden dengan pengetahuan karena ibu tersebut memiliki
kurang baik memiliki peluang untuk kepercayaan dan keyakinan bahwa
tidak imunisasi TT sebesar 18,333 kali melakukan imunisasi TT dengan lengkap
dibandingkan responden dengan baik untuk mencegah dari berbagai
pengetahuan baik. macam penyakit Adanya kepercayaan
Hasil ini sejalan dengan penelitian dan keyakinan tersebut mendorong
Wahyuni di Posyandu RW III Gendingan ibuyang memiliki pengetahuan kurang
Kecamatan Ngampilan Yogyakarta tahun baik tetap melaksanakan imunisasi TT
2005 hubungan antara tingkat dengan lengkap. Begitupun sebaliknya
pengetahuan ibu dengan perilaku responden dengan pengetahuan baik
imunisasi TT dengan menggunakan tetapi tidak percaya dan yakin manfaat
metode penelitian non eksperimen imunisasi TT akan mempengaruhi
desain korelasional dan pendekatan perilaku untuk tidak melaksanakan
waktu cross sectional. Hasil uji statistic imunisasi TT dengan lengkap mereka
didapat p value < α (0,026 < 0,05) ada menganggap dengan mempunyai gizi
hubungan bermakna antara yang baik membuat mereka tidak perlu
pengetahuan ibu dengan kelengkapan melakukan imunisasi TT.
imunisasi TT. Untuk itu perlu adanya perhatian
Menurut Notoatmodjo (2012) khusus dari petugas kesehatan dalam
pengetahuan kognitif merupakan domain memberikan informasi kepada ibu
tentang manfaat, waktu dan dampak

Jurnal Dunia Kesmas Volume 6. Nomor 1. Januari 2017 27


negatif jika tidak melaksanakan Sikap masih merupakan reaksi yang
imunisasi TT dengan lengkap karena tertutup, bukan merupakan reaksi
sosialisasi secara berulang-ulang penting terbuka dan merupakan kesiapan untuk
untuk membentuk perilaku yang diawali bereaksi terhadap objek di lingkungan
dari pemahaman yang baik tentang tertentu sebagai suatu penghayatan
makna dari sebuah materi yang terhadap objek.
dipelajari secara jelas. Berdasarkan teori diatas menurut
peneliti adanya responden yang memiliki
Hubungan sikap dengan dengan sikap negatif tetapi lengkap dalam
perilaku ibu dalam melakukan melakukan imunisasi TT dan responden
imunisasi TT yang memiliki sikap positif tetapi tidak
Berdasarkan hasil penelitian pada lengkap dalam melakukan imunisasi TT
tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa di Puskesmas Raman Utara Lampung
hasil uji statistik chi square didapat nilai Timur tahun 2013 kemungkinan
p value < ά yaitu 0,002 < 0,05 artinya disebabkan karena ibuyang memiliki
Ho ditolak, ada hubungan sikap dengan sikap negatif terhadap imunisasi TT
pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil memiliki pertimbangan lebih lanjut
Primigravida di Puskesmas Raman Utara setelah melakukan penghayatan bahwa
Lampung Timurtahun 2013. Nilai OR pemberian imunisasi TT sebenarnya
13,933 yang berarti responden dengan bermanfaat. Begitupun sebaliknya
sikap negatif memiliki peluang untuk responden dengan sikap positif tetapi
tidak melaksanakan imunisasi TT tidak melaksanakan imunisasi TT
sebesar 13,933 kali dibandingkan kemungkinan dapat disebabkan karena
responden dengan sikap positif. responden hanya sebatas berpandangan
Hasil ini sejalan dengan penelitian positif terhadap imunisasi TT tetapi tidak
Yuliarti (2003) di Puskesmas mengaplikasikannya kedalam tindakan
Sambungmacan Kabupaten Sragen. Hasil melaksanakan imunisasi TT. Fenomena
uji Chi Square untuk masing-masing seperti ini bisa dikarenakan sibuknya
variabel bebas diperoleh Sikap ibu pekerjaan, rendahnya pengetahuan
secara bermakna meningkatkan perilaku tentang manfaat imunisasi TT.
ibu dalam kelengkapan imunisasi dasar Diperlukan dukungan dari
pada bayi (p =0.006, OR=2.81, CI petugas kesehatan melalui sosialisasi
95%). informasi yang intensif dari petugas
Menurut Notoatmodjo (2012) kesehatan tentang manfaat imunisasi TT
sikap adalah pandangan-pandangan atau agar ibu mampu memahami dengan baik
perasaan yang disertai kecendrungan dan menerapkan dalam aplikasi untuk
untuk bertindak sesuai objek. melaksanakan imunisasi TT.
Berdasarkan teori diatas menurut
peneliti adanya hubungan sikap dengan KESIMPULAN
pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil Berdasarkan hasil dan
Primigravida di Puskesmas Raman Utara pembahasanFaktor yang Mempengaruhi
Lampung Timur tahun 2013 disebabkan Imunisasi TT pada ibu hamil Primigravida
karena responden yang memiliki sikap di Puskesmas Raman Utara Lampung
positif terhadap imunisasi TT akan Timur tahun 2013 dapat disimpulkan:
memiliki pandangan yang baik tentang 1. Pengetahuan ibu hamil primigravida
imunisasi TT kemudian pandangan terhadap imunisasi lebih tinggi pada
tersebut diaplikasikan kedalam perilaku kategori kurang baik sebesar 23
melaksanakan imunisasi TT. Begitupun orang (60,5%).
sebaliknya responden yang memiliki 2. Sikap ibu hamil primigravida
pandangan negatif terhadap imunisasi TT terhadap imunisasi TT lebih tinggi
akan memiliki kecenderungan serta pada kategori negatifsebesar 22
mempengaruhi perilaku responden untuk orang (57,9%).
tidak melaksanakan imunisasi TT. 3. Pelaksanaan imunisasi TT pada ibu
Menurut Notoatmodjo (2012) sikap hamil Primigravida lebih tinggi pada
belum merupakan suatu tindakan atau kategori tidak melaksanakan sebesar
aktifitas, akan tetapi merupakan 24 orang (63,2%).
predisposisi tindakan suatu perilaku.

28 Jurnal Dunia Kesmas Volume 6. Nomor 1. Januari 2017


4. Ada hubungan pengetahuan dengan Provinsi Lampung, Lampung. 2006.
imunisasi TT pada ibu hamil _________, Gambaran imunisasi TT di
Primigravida (p value = 0,001 < Provinsi Lampung 2007, Dinkes
0,05). Provinsi Lampung-BKKBN,
5. Ada hubungansikap dengan Lampung. 2007.
imunisasi TT pada ibu hamil Manuaba, Ida Bagus, Ilmu Kebidanan,
Primigravida (p value = 0,002 < Penyakit Kandungan dan Keluarga
0,05). Berencana untuk Pendidikan
Bidan. EGC. Jakarta. 2008.
DAFTAR PUSTAKA _________, Memahami Kesehatan
Arikuntoo, Prosedur Penelitian Suatu Reproduksi Wanita, Archan.
Pendekatan Praktek: Jakarta. Jakarta. 2008.
Rineka Cipta. 2004. Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri.
Budiarto, Metodologi Penelitian Penerbit Buku Kedokteran-EGC.
Kedokteran: Sebuah Pengantar, Jilid I; Jakarta. 2007.
Jakarta. EGC. 2004. Moehji, ilmu gizibarat karya aksara.
Depkes RI, Profil Kesehatan Indonesia Jakarta. 2003.
2004, Depkes RI, Jakarta. 2005. Notoatmodjo, 2010, Metodologi
_________, Profil Kesehatan Indonesia Penelitian Kesehatan, Jakarta :P.T
2005, Depkes RI, Jakarta. 2006. Rineka Cipta
_________, Menuju Indonesia Sehat Notoatmodjo, 2012, Promosi Keshatan
2010, Depkes RI, Jakarta. 2006. dan Perilaku Kesehatan, Jakarta
Dinkes Provinsi Lampung, Profil :P.T Rineka Cipta
Kesehatan Lampung Tahun 2006, Sarwono, Prawiroharjo, 2009, Ilmu
Dinkes Kebidanan, EGC, Jakarta

Jurnal Dunia Kesmas Volume 6. Nomor 1. Januari 2017 29

Anda mungkin juga menyukai