Anda di halaman 1dari 5

GIGI TIRUAN JEMBATAN

1. Definisi

Gigi tiruan jembatan didefinisikan sebagai protesa sebagian yang secara

permanen direkatkan dengan semen pada satu atau beberapa gigi yang telah

dipersiapkan dan menggantikan kehilangan satu atau beberapa gigi.

2. Tujuan

Tujuan pembuatan gigi tiruan jembatan adalah untuk memulihkan daya

kunyah (masticating efficiency) yang menjadi kurang karena hilangnya satu atau

lebih gigi, untuk memperbaiki estetika, memelihara/mempertahankan kesehatan

gusi, memulihkan fungsi fonetik (pengucapan), serta mencegah terjadinya

pergeseran gigi keruangan yang kosong akibat kehilangan gigi berupa migrasi,

rotasi, miring, atau ekstrusi. Selain itu juga dapat meningkatkan kenyamanan

pasien, menjaga kesehatan dan integritas lengkung gigi, serta meningkatkan

penampilan pasien.

3. Indikasi dan Kontra indikasi

Indikasi dari gigi tiruan jembatan, adalah:

 Gigi penyangga

Kondisi dan posisi dari gigi asli yang masih ada dijadikan pertimbangan

untuk dijadikan gigi penyangga. Gigi penyangga tidak boleh goyang dan

mempunyai kedudukan sejajar dengan gigi lainnya.


 Jumlah gigi yang diganti

Luas permukaan ligamen periodontal dari gigi-gigi penyangga hendaknya

sama atau lebih besar dari luas permukaan ligamen periodontal dari gigi-

gigi yang akan diganti. Jika gigi yang diganti lebih banyak dari gigi

penyangga, maka akan merusak gigi penyangga itu sendiri dan jaringan-

jaringan disekitarnya. Keadaan yang baik adalah jika ada dua gigi

penyangga ditiap ujung yang memenuhi syarat untuk menggantikan satu

gigi.

 Umur penderita

Gigi tiruan jembatan sebaiknya tidak dibuat pada usia dibawah 17 tahun

karena ruang pulpa masih besar, gigi belum tumbuh sempurna, dan tulang

rahang belum cukup padat atau keras.

 Kesehatan gusi, akar dan tulang

Pada sekitar gigi penyangga keadaan gusi harus sehat, warna dan

konsistensi gusi dapat dijadikan pedoman untuk gusi yang normal. Oklusi

traumatis dapat menyebabkan ligamen periodontal meradang dan tulang

alveolar mengalami resorbsi, sehingga dapat menjadikan gigi goyang dan

tidak mampu untuk dijadikan penyangga yang kuat.

Kontra Indikasi dalam pembuatan gigi tiruan jembatan adalah

 Kebersihan mulut
Pada penderita yang kebersihan mulutnya (oral hygiene) tidak terpelihara

atau tidak dapat memeliharanya karena cacat, pemakaian gigi tiruan

jembatan tidak disarankan dan sebaiknya dibuatkan protesa lepasan.

 Indeks karies

Indeks karies yang tinggi tidak disarankan untuk memakai retainer yang

tidak menutupi seluruh permukaan mahkota gigi karena mudah terserang

karies.

 Oklusi

Tekanan kunyah pada oklusi yang abnormal seperti gigitan silang dapat

menekan retainer pada gigi penyangga.

 Keadaan atau posisi gigi antagonis

Gigi hilang yang tidak segera diganti akan mengakibatkan migrasi dan

ekstrusi. Migrasi dan ekstrusi yang parah merupakan kontra indikasi untuk

dibuatkan gigi tiruan jembatan.

4. Syarat

Suatu gigi tiruan jembatan hendaknya tidak sekedar menggantikan gigi-gigi

yang hilang (mengisi ruangan yang kosong), tetapi juga harus memulihkan dan

menjamin terpeliharanya semua fungsi dari gigi geligi dan mencegah kerusakan

selanjutnya. Gigi tiruan jembatan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Persyaratan Mekanis

Gigi-gigi penyangga harus mempunyai sumbu panjang yang sejajar

sehingga gigi penyangga dapat dipreparasi dengan baik agar dapat memberi
retensi yang cukup bagi retainer. Pontik harus menyerupai bentuk anatomi

gigi asli yang diganti dan harus kuat menahan beban kunyah sehingga tidak

patah/bengkok. Konektor juga harus mempunyai kekuatan yang cukup

sehingga tidak patah oleh tekanan kunyah.

b. Persyaratan Fisiologis

Gigi tiruan jembatan tidak boleh mengganggu kesehatan gigi penyangga dan

jaringan pendukung lainnya. Retainer dan pontik tidak boleh mengiritasi

jaringan lunak (gusi, lidah, pipi, bibir).

c. Persyaratan Hygiene

Pada gigi tiruan jembatan tidak boleh terdapat bagian-bagian yang dapat

menyangkut sisa makanan. Diantara pontik dan retainer harus ada celah

yang cukup besar dan dapat dilalui seutas benang sehingga dapat

dibersihkan dengan mudah oleh air ludah atau lidah dan semua permukaan

gigi tiruan jembatan (kecuali permukaan dalam dari retainer) harus dipoles

sampai licin dan mengkilap agar kotoran atau sisa makanan tidak mudah

melekat.

d. Persyaratan Estetik

Gigi tiruan jembatan terutama untuk gigi depan harus dibuat menyerupai

gigi asli, tetapi tidak boleh mengorbankan kekuatan dan kebersihannya.

Permukaan logam yang tidak perlu sebaiknya dicegah untuk kepentingan

estetika. Pontik harus mempunyai kedudukan, bentuk, dan warna yang

sesuai dengan keadaan sekitarnya dan mempunyai cici-ciri permukaan yang

sepadan dengan gigi tetangganya.


e. Persyaratan Fonetik

Pada umumnya otot-otot mulut segera dapat menyesuaikan diri untuk

menghasilkan suara yang sama sebelum adanya gigi yang hilang. Gigi tiruan

jembatan mampu menyempurnakan pemulihan ini dalam waktu yang

pendek karena tidak adanya basis seperti pada gigi tiruan lepasan. Bagian

lingual dari retainer atau pontik dibuat bentuk dan ukuran yang sama dengan

gigi asli sehingga pasien mudah dan cepat dapat berbicara seperti biasa

Anda mungkin juga menyukai