Anda di halaman 1dari 7

Nama : Kenneth Septian Theodorrus

NIM: B011191236
Tugas Hukum Acara Perdata
Tugas: Baca seluruh materi undang-undang kekuasaan kehakiman yang terbaru dan buat kata
kunci minimal 2 kata dan maksimal 5 kata pada setiap pasal dan/atau ayat mulai dari
pasal 1 sampai terakhir.

Jawab:
Pasal 1
1. Kekuasaan Kehakiman untuk menyelenggarakan peradilan.
2. MA adalah pelaku kekuasaan kehakiman.
3. MK adalah pelaku kekuasaan kehakiman.
4. KY adalah lembaga negara.
5. Hakim pada MA dan badan peradilan lainnya
6. Hakim Agung adalah hakim MA
7. Hakim Konstitusi adalah hakim MK
8. Pengadilan Khusus menangani perkara tertentu
9. Hakim ad hoc bersifat sementara
Pasal 2
(1). Peradilan berdasarkan asas keadilan
(2). Hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila
(3). Semua peradilan diatur oleh UU
(4). Peradilan sederhana, cepat, biaya murah
Pasal 3
(1). Hakim wajib menjaga kemandirian peradilan
(2). Larangan campur tangan dalam peradilan
(3). Orang yang sengaja melanggar dipidana
Pasal 4
(1). Pengadilan mengadili dengan tidak membedak-bedakan
(2). Pengadilan membantu pencari keadilan
Pasal 5
(1). Hakim wajib menegakkan hukum dan keadilan
(2). Hakim wajib berintegritas dan profesional
(3). Kewajiban menaati kode etik
Pasal 6
(1).Tidak seorang dapat dihadapkan di pengadilan
(2). Tidak dapat dipidana kecuali bersalah
Pasal 7
Tak dapat ditindak kecuali atas perintah tertulis
Pasal 8
(1). Asas praduga tak bersalah
(2). Hakim wajib memperhatikan sifat terdakwa
Pasal 9
(1). Berhak menuntut ganti rugi & rehabilitasi
(2). Ancaman pidana bagi pejabat
(3). Ketentuan ganti rugi dan rehabilitasi
Pasal 10
(1). Pengadilan dilarang menolak perkara
(2). Perkara perdata dapat diselesaikan secara damai
Pasal 11
(1). Hakim pengadilan sekurang-kurangnya tiga orang
(2). Hakim terdiri dari ketua dan anggota
(3). Tugas panitera adalah membantu hakim
(4). Penuntut umum wajib hadir
Pasal 12
(1). Kewajiban hadir terdakwa pada perkara pidana
(2). Perkara selesai apabila terdakwa alpa
Pasal 13
(1). Pemeriksaan persidangan terbuka untuk umum
(2). Putusan sah jika sidang terbuka untuk umum
(3). Putusan batal demi hukum
Pasal 14
(1). Sidang permusyawaratan hakim bersifat rahasia
(2). Hakim wajib menyampaikan pertimbangan
(3). Pendapat hakim wajib dimuat pada putusan
(4). Ketentuan lain diatur dalam perturan MA
Pasal 15
Pengadilan wajib saling memberikan bantuan
Pasal 16
Tindak pidana wajib diperiksa oleh pengadilan
Pasal 17
(1). Pihak yang diadili mempunyai hak ingar
(2). Hak ingar untuk mengajukan keberatan
(3). Hakim, mengundurkan diri, hubungan keluarga
(4). Pejabat pengadilan, mengundurkan diri, keluarga
(5). Pejabat pengadilan, mengundurkan diri, kepentingan khusus
(6). Putusan tidak sah jika terjadi pelanggaran
(7). Susunan majelis hakim berbeda
Pasal 18
Kekuasaan kehakiman dilakukan MA, badan peradilan lainnya
Pasal 19
Semua hakim adalah pejabat negara
Pasal 20
(1). MA adalah pengadilan negara tertinggi
(2). Wewenang MA
(3). Putusan tidak sah, pengujian
Pasal 21
(1). Organisasi, administrasi, finansial di bawah MA
(2). Ketentuan lain diatur dalam UU
Pasal 22
(1). MA memberi bantuan hukum kepada lembaga negara&pemerintahan
(2). Ketentuan lain diatur dalam UU
Pasal 23
Putusan tingkat banding dapat dikasasi oleh MA
Pasal 24
(1). Putusan banding dapat dikasasi MA
(2). Putusan PK tidak dapat PK lagi
Pasal 25
(1). Badan peradilan di bawah MA
(2). Wewenang peradilan umum
(3). Wewenang peradilan agama
(4). Wewenang peradilan militer
(5). Wewenang PTUN
Pasal 26
(1). Putusan tingkat pertama dapat dibanding
(2). Putusan tingkat pertama, banding, PT
Pasal 27
(1). Pengadilan khusus, satu lingkungan, MA
(2). Ketentuan lain diatur dalam UU
Pasal 28
Susunan, kekuasaan, hukum acara MA dan badan peradilan diatur oleh UU
Pasal 29
(1). Wewenang MK
(2). Wewenang lain dari MK
(3). Susunan, kekuasaan, hukum acara MK diatur UU
(4). Organisasi, administrasi, finansial MK
Pasal 30
(1). Hakim agung berasal dari hakim karier&nonkarier
(2). Hakim agung dipilih DPR, diusulkan KY
(3). Ketentuan lain diatur UU
Pasal 31
(1). Hakim di bawah MA, pejabat negara
(2). Hakim tidak dapat rangkap jabatan
Pasal 32
(1). Hakim ad hoc untuk Pengadilan khusus
(2). Pengangkatan dan pemberhentian hakim ad hoc
Pasal 33
Syarat pengangkatan hakim MK
Pasal 34
(1). Hakim MK diajukan MA,DPR,Presiden
(2). Pencalonan hakim MK transparan & partisipatif
(3). Pemilihan hakim MK objektif & akuntabel
Pasal 35
Syarat&tata cara pengangkatan hakim MK diatur UU
Pasal 36
Semua Hakim dapat diberhentikan
Pasal 37
Tata cara pemberhentian hakim diatur UU
Pasal 38
(1). Badan kehakiman lain
(2). Fungsi badan kehakiman lain
(3). Ketentuan lain diatur UU
Pasal 39
(1). Pengawasan tertinggi dilakukan oleh MA
(2). MA juga mengawasi tugas administrasi&keuangan
(3). Pengawasan internal hakim dilakukan oleh MA
(4). Pengawasan tidak mengurangi kebebasan hakim
Pasal 40
(1). Pengawasan internal dilakukan oleh KY
(2). Pengawasan berdasarkan kode etik
Pasal 41
(1). Kewajiban KY & MA dalam mengawasi
(2). Tidak boleh mengurangi kebebasan hakim
(3). Kode etik & pedoman perilaku hakim diatur MA & KY
(4). Ketentuan lain diatur UU
Pasal 42
KY, analisis putusan, mutasi hakim
Pasal 43
Pelanggaran hakim diperiksa MA & KY
Pasal 44
(1). Majelis kehormatan hakim konstitusi mengawasi hakim konstitusi
(2). Ketentuan lain diatur UU
Pasal 45
Komponen selain hakim
Pasal 46
Panitera dilarang merangkap jabatan
Pasal 47
Ketentuan lain mengenai komponen lain selain hakim
Pasal 48
(1). Jaminan untuk hakim
(2). Pengaturan jaminan keamanan dan kesejahteraan
Pasal 49
(1). Tunjangan hakim ad hoc
(2). Ketentuan diatur oleh Perpu
Pasal 50
(1). Putusan pengadilan harus disertai alasan & dasar putusan
(2). Putusan harus ditandatangani ketua,hakim,dan panitera
Pasal 51
Semua dokumen persidangan ditandatangani ketua majelis hakim dan panitera
Pasal 52
(1). Akses informasi terkait persidangan
(2). Kewajiban menyampaikan salinan putusan
(3). Putusan pidana, instansi terkait
Pasal 53
(1). Tanggung jawab hakim atas putusan
(2). Pertimbangan hukum oleh hakim
Pasal 54
(1). Pelaksanaan putusan perkara pidana dilakukan oleh jaksa
(2). Pelaksanaan putusan perdata, panitera, jurusita, ketua pengadilan
(3). Putusan dilaksanakan dengan nilai kemanusiaan dan keadilan
Pasal 55
(1). Kewajiban ketua pengadilan
(2). Pengawasan pelaksaan putusan berdasarkan Perpu
Pasal 56
(1). Hak memperoleh bantuan hukum
(2). Negara menanggung biaya perkara bagi pihak tidak mampu
Pasal 57
(1). Pos bantuan hukum bagi pihak yang tidak mampu
(2). Bantuan hukum secara cuma-Cuma
(3). Dilaksanakan sesuai dengan Perpu
Pasal 58
Penyelesaian sengketa perdata di luar pengadilan
Pasal 59
(1). Arbitrase, di luar pengadilan, perjanjian
(2). Putusan arbitrase final dan mempunyai kekuatan hukum
(3). Putusan, tidak terlaksana, sukarela, perintah
Pasal 60
(1). Alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan
(2). Kesepakatan tertulis
(3). Kesepakatan bersifat final dan mengikat, itikad baik
Pasal 61
Ketentuan arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa diatur UU
Pasal 62
UU lama dicabut dan tidak berlaku
Pasal 63
Peraturan pelaksanaan tetap berlaku
Pasal 64
UU berlaku sejak diundangan

Anda mungkin juga menyukai