Anda di halaman 1dari 13

Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Governance

Keberlanjutan Bagi Unilever Indonesia, keberlanjutan merupakan keseimbangan antara Manusia, Planet,
dan Profit dimana kami mengartikannya sebagai upaya untuk mengembangkan usaha seraya
meningkatkan dampak sosial yang positif dan mengurangi dampak negatif dari kegiatan operasi
Perseroan terhadap lingkungan. Kami percaya bahwa pertumbuhan bisnis dengan mengorbankan
masyarakat ataupun lingkungan tidak hanya sekedar tidak bisa diterima, namun juga tidak berkelanjutan
dilihat dari sisi komersial. Kami percaya dengan banyaknya bukti pendukung bahwa ada hubungan yang
tak terpisahkan antara menciptakan masa depan yang lebih baik dan mencapai tujuan bisnis jangka
panjang kami. Tujuan dan Komitmen Unilever Indonesia Kami percaya bahwa menjalankan bisnis yang
sukses menuntut standar perilaku perusahaan tertinggi terhadap mereka yang bekerja bersama kami,
komunitas tempat kami terlibat, dan lingkungan yang terkena dampaknya. Oleh karena itu, kami
memiliki Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis yang menjelaskan standar operasional dan etika yang harus
dijunjung tinggi oleh seluruh insan Unilever, dimanapun di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sejalan
dengan perubahan perilaku, kemajuan teknologi dan jenis tantangan yang kita hadapi sebagai
masyarakat, dan didorong oleh tujuan utama kami untuk memasyarakatkan kehidupan yang
berkelanjutan (kehidupan yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat sosial), kami terus mencari
cara baru untuk mengoptimalkan kinerja kami dan mewujudkan tujuan Unilever dan memenuhi
tanggung jawab kami terhadap semua pemangku kepentingan. Hingga saat ini, kami telah mampu
meningkatkan kepercayaan konsumen, menciptakan bisnis yang solid dengan risiko rendah, dan
menghasilkan pertumbuhan yang konsisten, kompetitif, dan menguntungkan serta menempatkan
keberlanjutan sebagai inti dari semua yang kami lakukan. Oleh karena itu, kami melihat penerapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) sebagai aspek yang melekat dalam mengelola keberlanjutan
Perusahaan. Komitmen Keberlanjutan Komitmen kami secara global terhadap tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dalam Unilever Sustainable Living Plan (“USLP”), yang diluncurkan pada tahun 2010.
USLP adalah cetak biru kami untuk pertumbuhan berkelanjutan menuju tujuan dan visi kami untuk
bisnis. Tujuan keseluruhan USLP sendiri adalah untuk memisahkan pertumbuhan kami dari dampak
negatif kegiatan usaha kami terhadap lingkungan seraya meningkatkan dampak sosial positif kami.
Unilever Indonesia mengambil langkah nyata untuk mengimplementasikan strategi USLP di seluruh
rantai bisnis. Yayasan Unilever Indonesia (YUI), yang didirikan pada tanggal 27 November 2000 adalah
salah satu sarana utama untuk mengimplementasikan USLP. Misi YUI adalah untuk mencari dan
memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menyatukan kekuatan
para mitranya dan bertindak sebagai katalis untuk membangun kemitraan. Transformasi Unilever
Pertumbuhan bisnis Unilever Indonesia yang kuat telah didorong oleh serangkaian transformasi yang
berkelanjutan, dari peluncuran inovasi hingga porsi dalam digitalisasi kegiatan bisnis kami yang
meningkat dan penguatan kemampuan kami yang berkelanjutan di bidang-bidang baru. Transformasi ini
secara konsisten didorong oleh perspektif keberlanjutan dimana kami memasuki kategori bisnis baru,
memberikan format produk baru, mengembangkan inisiatif baru untuk memasuki pasar dan digitalisasi
sistem distribusi sebagai upaya menjadikan bisnis ini cocok dalam menghadapi tantangan masa depan.
Pada tahun 2019, kami terus fokus pada generasi milenial. Generasi ini memegang kunci menuju masa
depan yang lebih baik sebagai agen perubahan sosial, perkembangan dan potensi mereka harus dipupuk
dan diberdayakan. Oleh karena itu, kami berupaya melibatkan mereka secara lebih aktif melalui
berbagai inisiatif seperti program beasiswa, proyek kebersihan dan pengelolaan bank sampah melalui
sekolah mereka, yang juga telah membawa peningkatan yang signifikan dalam jumlah partisipan bank
sampah. Uji Kelayakan Terhadap Dampak Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan dari Aktivitas Perseroan Kami
memahami bahwa keberhasilan kami terletak pada komitmen kami untuk menegakkan standar tertinggi
perilaku perusahaan dalam interaksi kami dengan orangorang yang bekerja sama dengan kami,
masyarakat yang terlibat dengan kami, dan lingkungan yang terpengaruh oleh kegiatan operasi kami.
Standar-standar ini ditetapkan dalam Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis, dan harus dijunjung tinggi oleh
semua orang di dalam organisasi. Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis Unilever › Standar Perilaku ›
Kepatuhan terhadap Hukum › Karyawan › Pelanggan › Pemegang saham › Mitra Bisnis › Keterlibatan
Masyarakat › Kegiatan Kemasyarakatan › Lingkungan › Inovasi › Persaingan › Integritas Usaha › Benturan
Kepentingan › Kepatuhan – Pemantauan – Pelaporan Dalam menerapkan standar-standar ini, kami
melakukan uji kelayakan secara berkelanjutan untuk menentukan dampak kegiatan operasi Perseroan
dan kontribusi nyata yang dapat kami berikan sejalan dengan tujuan keberlanjutan kami. Penilaian uji
kelayakan didasarkan pada informasi yang kami kumpulkan melalui keterlibatan kami dengan berbagai
pemangku kepentingan, termasuk data dari pusat layanan konsumen kami, interaksi dan diskusi harian
kami di masyarakat, dan interaksi dengan para pemangku kepentingan lainnya, termasuk para
pemegang saham (melalui Rapat Umum Pemegang Saham), serikat pekerja, mitra bisnis, mitra CSR dan
penerima manfaat, serta penilaian kami terhadap kondisi pasar dan peraturan perundang-undangan
nasional dan daerah yang berlaku. Uji Kelayakan terhadap Dampak Lingkungan dan Sosial bagi Para
Pemasok Kami juga menerapkan proses uji kelayakan pada calon mitra pemasok kami untuk menilai
integritas mereka. Hasil uji kelayakan tersebut akan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
untuk mengadakan kerjasama dengan mereka atau tidak. Uji kelayakan ini didasarkan pada Sistem
Kualifikasi Pemasok Unilever. Sistem ini terdiri dari Pembaruan Kualitas Pemasok dan Audit Perolehan
Bahan Baku yang Bertanggung Jawab untuk memastikan bahwa pemasok kami dan cara mereka
menjalankan bisnis, memenuhi standar kami mengenai ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan,
kepatuhan lingkungan, dan integritas bisnis, yang ditetapkan dalam Kebijakan Perolehan Bahan Baku
yang Bertanggung Jawab. Kebijakan Perolehan Bahan Baku yang Bertanggung Jawab Kami menerapkan
kebijakan tersebut secara konsisten untuk memastikan bahwa setiap calon pemasok Unilever memenuhi
kriteria pemasok yang bertanggung jawab. Kebijakan Perolehan Bahan Baku yang Bertanggung Jawab
berisi 12 Prinsip Dasar yang harus dijunjung tinggi oleh pemasok saat bermitra dengan Unilever. Setiap
pemasok harus menjalani proses uji kelayakan yang sangat ketat dan penilaian risiko. Audit Perolehan
Bahan Baku yang Bertanggung Jawab Unilever (URSA) juga dapat dilakukan jika diperlukan. Tim
Pengadaan Unilever memantau secara ketat kinerja pemasok selama periode kontrak dengan secara
rutin melakukan uji kelayakan guna memastikan bahwa mereka tetap memenuhi persyaratan yang
ditentukan. Kebijakan Mitra Bisnis yang Bertanggung Jawab Melalui Kebijakan Mitra Bisnis yang
Bertanggung Jawab, kami memastikan bahwa kami hanya bekerja dengan mitra bisnis yang memiliki
standar integritas bisnis yang sama dengan Unilever. Hal ini konsisten dengan persyaratan Pedoman-
Pedoman Prinsip Bisnis kami, termasuk Kebijakan Anti-Suap, yang mewajibkan karyawan Unilever untuk
memastikan bahwa sebelum menandatangani kontrak dengan mitra bisnis potensial, tim yang
bertanggung jawab harus melakukan uji kelayakan untuk menilai integritas mereka. Rincian lebih lanjut
tentang RSP dan RBPP dapat dilihat di situs web kami di www.unilever.co.id/investor-relations pada
bagian Pedoman Tata Kelola Perusahaan. Pemangku Kepentingan Dalam mengimplementasikan inisiatif
keberlanjutan, kami memprioritaskan peran aktif para pemangku kepentingan. Dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan harapan mereka, kami bermaksud untuk mensinergikan kinerja
Perusahaan dengan prinsipprinsip keberlanjutan. Untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan yang
secara signifikan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh dampak kegiatan Perseroan, kami melakukan
penilaian berdasarkan ketergantungan, tanggung jawab, tekanan, pengaruh, beragam perspektif, dan
kedekatan. Tabel di bawah ini menjelaskan kepentingan dan ekspektasi pemangku kepentingan
berkenaan dengan kegiatan Perseroan. Bidang Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Kami melakukan
penilaian materialitas untuk mengidentifikasi topik keberlanjutan yang menjadi prioritas di seluruh
rantai nilai kami. Pemilihan topik prioritas didasarkan pada dampaknya terhadap bisnis kami dalam hal
pertumbuhan, biaya, risiko atau kepercayaan, dan pemangku kepentingan kami. Dalam menentukan
materialitas suatu topik, kami juga mempertimbangkan sejauh mana hal tersebut selaras dengan Visi
dan Tujuan kami. roRuang Lingkup Tanggung Jawab Sosial Pelaksanaan strategi dan inisiatif di bawah
USLP tidak hanya berada dalam ruang lingkup kewajiban hukum kami, namun juga melampaui
ketentuan tersebut, dengan mempertimbangkan skala yang lebih luas dan besarnya dampak di seluruh
rantai nilai kami. Tindakan-tindakan dalam USLP sangat terkait dengan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan PBB. Scope of Corporate Social Responsibility Our execution of the strategies and
initiatives under the USLP is within the scope of our statutory obligations, but also goes beyond them,
taking into account the broader scale and extent of impacts across our entire value chain. The actions in
the USLP are closely aligned with the UN Sustainable Development Goals. Strategi Keyakinan bahwa
bisnis berkelanjutan mendorong kinerja yang unggul berada pada inti dari Unilever Compass yang
merupakan strategi kami untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan. Visi
Kami Visi kami adalah menjadi pemimpin global dalam bisnis berkelanjutan. Kami akan menunjukkan
bagaimana model bisnis kami yang berlandaskan tujuan mulia serta relevan dan mampu bersaing untuk
masa depan mendorong kinerja yang unggul dan secara konsisten menghasilkan kinerja keuangan yang
berada di tiga besar industri. Menghadapi tantangan global yang semakin mendesak seperti perubahan
iklim dan ketidaksetaraan, Perseroan sekarang membangun momentum dan pencapaian USLP untuk
menanamkan keberlanjutan lebih jauh ke dalam strategi perusahaan yang baru yaitu Unilever Compass.
Berangkat dari keyakinan kami bahwa bisnis yang berkelanjutan mendorong kinerja yang unggul,
strategi kami berlandaskan tujuan mulia serta relevan dan mampu bersaing untuk masa depan untuk
menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan. Melalui strategi Unilever
Compass, kami memasyarakatkan kehidupan yang berkelanjutan (kehidupan yang ramah lingkungan
dan memberikan manfaat sosial) dalam dua cara utama. Pertama, dengan memanfaatkan ukuran dan
skala Perseroan untuk mendorong perubahan melalui rantai nilai kami; contohnya adalah komitmen
ambisius kami akan kemasan plastik. Kedua, kami akan bekerja lebih intensif melalui merek kami untuk
mendorong perubahan sosial dan lingkungan. Kami telah melihat bagaimana merek yang berlandaskan
tujuan mulia mengungguli portofolio lainnya dimana saat ini setiap merek akan dikaitkan dengan suatu
tujuan. Dengan jutaan orang Indonesia yang menggunakan produk Unilever setiap hari, kami memiliki
peluang unik untuk mempengaruhi kesadaran, sikap, dan perilaku, serta membawa perubahan yang
positif.
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Programme

Tujuan dan inisiatif keberlanjutan Unilever Indonesia sepenuhnya sejalan dengan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), dimana setiap langkah yang kami ambil untuk
mencapai target USLP secara berkesinambungan merupakan langkah menuju pencapaian SDGs. Sejauh
mana inisiatif kami melampaui kewajiban kami ditunjukkan di bawah ini. Pendanaan dan Anggaran
Tanggung Jawab Sosial Implementasi Unilever Sustainability Living Plan adalah bagian integral dari
strategi pertumbuhan berkelanjutan kami, yang memasukkan tanggung jawab social dan lingkungan
(CSR) dalam kegiatan operasi kami. Oleh karena itu, Unilever Indonesia tidak memiliki anggaran terpisah
untuk kegiatan tanggung jawab sosial dimana seluruh anggaran dikelola oleh unit bisnis terkait. Evaluasi
Pencapaian USLP Direksi mengkaji pencapaian USLP dan penerapan Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis
sepanjang tahun terhadap tiga tujuan utama USLP sesuai dengan target dan risiko terkait. Direksi
meninjau pencapaian di bawah setiap pilar USLP setiap kuartal dan melaporkan hasilnya kepada Dewan
Komisaris. Hasilnya diungkapkan kepada publik, sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Pencapaian USLP di Indonesia juga dilaporkan ke perusahaan induk. Peran Manajemen dalam USLP dan
Pelaporan Di Indonesia, USLP dijalankan oleh masing-masing unit dan divisi serta Yayasan Unilever
Indonesia. Direktur kami meninjau pencapaian pada setiap pilar USLP sebelum disampaikan kepada
publik melalui Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan, sesuai dengan ketentuan hukum. Mereka
juga meninjau seluruh informasi yang disajikan dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan
sebelum dipublikasikan.

Tanggung Jawab Sosial terhadap Hak Asasi Manusia Social Responsibility for Human Rights

Komitmen dan Tanggung Jawab terhadap Human Rights Commitment and Hak Asasi Manusia
Responsibility Sejalan dengan Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Hak Asasi Manusia dan Bisnis,
komitmen kebijakan hak asasi manusia kami didasarkan pada hukum hak asasi manusia internasional,
termasuk Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik dan
Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan
hakhak dasar yang ditetapkan dalam Deklarasi Organisasi Buruh Internasional (ILO) tentang Prinsip dan
Hak Dasar di Tempat Kerja. Kami juga mematuhi Pedoman OECD untuk Perusahaan Internasional, dan
telah mendaftar untuk pendirian United Nations Global Compact. Selain itu, Unilever Indonesia adalah
salah satu penandatangan dan anggota dari Indonesian Global Compact Network (IGCN). Kami
berkomitmen untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia yang diakui secara internasional yang relevan
dengan kegiatan operasi kami. Kami bekerja berdasarkan prinsip bahwa di mana ada perbedaan antara
hukum nasional dan hak asasi manusia internasional, maka kami akan mengikuti standar hukum yang
lebih tinggi; dimana ada konflik, kami akan mematuhi hukum nasional serta mencari jalan untuk
menghormati hak asasi manusia internasional sepenuhnya. Ruang Lingkup Tanggung Jawab terhadap
Scope of Human Rights Responsibility Hak Asasi Manusia Sesuai dengan Pedoman-Pedoman Prinsip
Bisnis Unilever, kami menjalankan bisnis kami dengan jujur, terbuka dan dengan integritas,
menghormati hak asasi manusia dan kepentingan karyawan kami. Selain itu, kami juga menghargai
kepentingan para pemangku kepentingan yang telah menjalin hubungan dengan kami. Sejak tahun
2015, Unilever telah melaporkan pemenuhan komitmen HAM berdasarkan Kerangka Pelaporan
Prinsipprinsip Panduan PBB. Kami melakukannya melalui audit, termasuk audit terhadap pemasok dan
pabrik pihak ketiga. Isu-isu penting yang tercakup dalam pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan
adalah sebagai berikut: Perencanaan untuk Tanggung Jawab terhadap Hak Asasi Manusia Komitmen
Unilever untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia secara jelas dinyatakan dalam PedomanPedoman
Prinsip Bisnis dan Kebijakan Pedoman. Tidak semua masalah penting yang diidentifikasi oleh Unilever
relevan dengan kegiatan operasi Unilever Indonesia. Namun, tabel di bawah ini menunjukkan area Hak
Asasi Manusia yang mencakup ruang lingkup bisnis kami. Unilever Indonesia berkomitmen untuk
membina hubungan yang saling menguntungkan dengan seluruh pemasok, pelanggan, dan mitra bisnis.
Dalam melakukan transaksi bisnis, kami mengharapkan mitra kami untuk mematuhi prinsip-prinsip
bisnis yang konsisten dengan prinsip-prinsip bisnis kami sendiri. Berkenaan dengan perencanaan
strategis jangka panjang, komitmen kami untuk meningkatkan cara kami dalam menegakkan hak asasi
manusia juga secara jelas ditetapkan setidaknya dalam dua target USLP, yaitu Keadilan di Tempat Kerja
dan Peluang bagi Perempuan. Pencapaian dan Penghargaan di bidang Hak Asasi Manusia Foundation for
International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) menunjukkan penghargaannya kepada
Unilever Indonesia atas komitmennya untuk menghormati hak asasi manusia dan menerapkan Prinsip
Panduan PBB. Hal ini dibuktikan melalui kebijakan dan kinerja hak asasi manusia Perseroan sehubungan
dengan pelaporan hak asasi manusia dalam Laporan Keberlanjutan Perseroan. Unilever Indonesia
berada di peringkat 100 besar organisasi paling beragam dan inklusif dalam Indeks Keragaman dan
Inklusi (D&I) global Refinitiv. Pemeringkatan dilakukan berdasarkan data tentang Lingkungan, Sosial dan
Tata Kelola Perusahaan yang dirancang untuk memberikan ukuran kinerja yang transparan dan efektif
terhadap lebih dari 7.000 perusahaan yang mewakili 70% dari kapitalisasi pasar global di lebih dari 400
titik data Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola Perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial Terkait Praktik Operasi yang Adil Social Responsibility for Fair Operating
Practices

Komitmen dan Tanggung Jawab Terkait Praktik Operasi yang Adil Praktik operasi yang adil menyangkut
perilaku etis Perseroan dalam berurusan dengan organisasi lain, termasuk mitra bisnis pihak ketiga,
pemasok barang dan jasa, pelanggan, dan pesaing. Dalam menjalankan praktik operasi yang adil, kami
menerapkan Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis dan Kebijakan Pedoman untuk memastikan bahwa kami
menjalankan bisnis dengan integritas dan menghormati orang lain. Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis
berlaku untuk, dan harus dijunjung tinggi oleh seluruh karyawan, kontraktor, dan mitra bisnis kami.
Perencanaan untuk Tanggung Jawab terhadap Praktik Operasi yang Adil Komitmen Unilever terhadap
praktik operasi yang adil dinyatakan dengan jelas dalam Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis dan Kebijakan
Pedoman. Kami berkomitmen untuk membina hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok,
pelanggan, dan mitra bisnis kami. Dalam urusan bisnis dengan mereka, kami mengharapkan mitra kami
untuk mematuhi prinsip-prinsip bisnis yang konsisten dengan prinsip kami. Mekanisme Pelaporan
terkait Praktik Operasi yang Adil Unilever Indonesia memiliki whistleblower system untuk melaporkan
dugaan, potensi dan pelanggaran terhadap Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis dan Kebijakan Pedoman
kami, serta pelanggaran lainnya yang terkait dengan prinsip-prinsip bisnis kami. Petugas Integritas Bisnis
menangani laporan secara rahasia dan memastikan bahwa laporan-laporan tersebut ditindaklanjuti.
Rincian tentang mekanisme pelapor dapat ditemukan di bab Tata Kelola Perusahaan dalam laporan ini.
Pencapaian dan Penghargaan atas Praktik Operasi yang Adil › Unilever Indonesia memenangkan Forbes
Award (50 Best of the Best Companies) dari Forbes Indonesia dan mendapat peringkat 1 untuk kategori
Personal Goods Company. › Unilever Indonesia menerima penghargaan untuk kategori Best Non-
Financial di ajang Good Corporate Governance Awards 2019 yang diselenggarakan oleh IICD (Indonesia
Institute for Corporate Directorship). › Di ajang Anugerah Perusahaan Tbk Indonesia 2019 yang
diselenggarakan Economic Review, Unilever Indonesia memenangkan “Best Public Company 2019”di
kategori industri Rumah Tangga.

Tanggung Jawab Sosial terhadap Lingkungan Social Responsibility for the Environment

Komitmen dan Kebijakan Lingkungan Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang
bertanggung jawab ditetapkan secara jelas dalam USLP, yang menyatakan bahwa pada tahun 2030,
tujuan kami adalah untuk mengurangi separuh dampak negatif terhadap lingkungan yang dihasilkan dari
pembuatan dan penggunaan produk kami serta terus mengembangkan bisnis. Area-area penting yang
terkait dengan pengelolaan lingkungan Unilever Indonesia adalah: › Gas rumah kaca; › Penggunaan Air; ›
Limbah dan Kemasan; › Pengadaan bahan baku yang berkelanjutan. Komitmen Menangani Limbah
Plastik Pada tahun 2019, Unilever mengeluarkan kebijakan baru, sejalan dengan komitmen kami untuk
menangani limbah plastik. Unilever telah membuat komitmen jangka panjang, lengkap dengan langkah-
langkah nyata dan terukur, untuk membantu mengatasi masalah limbah plastik di Indonesia, khususnya
yang berkaitan dengan limbah kemasan plastik sekali pakai yang biasa digunakan dalam industri FMCG.
Upaya kami untuk mengurangi limbah plastik bersifat komprehensif, meliputi sektor hulu, menengah,
dan hilir rantai bisnis kami. Komitmen ini merupakan bagian integral dari implementasi strategi
keberlanjutan global Unilever, yaitu USLP. Dampak dan Risiko Lingkungan Penting Unilever Indonesia
telah membuat identifikasi komprehensif tentang dampak dan risiko keberlanjutan yang terkait dengan
seluruh rantai pasokan kami, mulai dari pengadaan bahan baku dari petani, hingga konsumen.
Berdasarkan penilaian ini, kami telah menentukan bahwa aspek terpenting dari pengelolaan lingkungan
untuk bisnis kami adalah sebagai berikut: Perencanaan Pengelolaan Lingkungan USLP adalah strategi
keberlanjutan jangka panjang kami terkait lingkungan. Inisiatif utama dalam USLP adalah sebagai
berikut: Tujuan Lingkungan Tujuan kami adalah untuk mengurangi separuh dampak negatif terhadap
lingkungan yang dihasilkan dari pembuatan dan penggunaan produk kami pada tahun 2030, sambil terus
mengembangkan bisnis. Inisiatif Lingkungan dalam Program CSR Unilever Indonesia memiliki tanggung
jawab sosial dan lingkungan yang luas dalam hal dampaknya pada sisi pemasok dan sisi konsumen.
Pemenuhan komitmen ini merupakan bagian integral dari proses dan strategi bisnis kami, tidak hanya
terbatas pada filantropi dan donasi. Komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan kami diuraikan
dalam Unilever Sustainable Living Plan. Berikut ini adalah garis besar inisiatif utama kami. Mengurangi
Limbah Kemasan Kami sangat menyadari dampak lingkungan dari penggunaan dan pembuangan produk
kami oleh konsumen. Sampah plastik adalah salah satu masalah paling luas dan mendesak dalam
pengelolaan limbah secara keseluruhan, dimana Indonesia adalah penghasil sampah plastik terbesar
kedua di dunia. Unilever Indonesia telah melakukan pengelolaan sampah plastik sebagai bentuk
kontribusi terhadap upaya pengurangan sampah nasional, tidak hanya dengan mengurangi penggunaan
plastik dan mempercepat penggunaan plastik daur ulang, tetapi juga dengan membantu menciptakan
ekonomi sirkuler untuk plastik. Hal ini melibatkan tindakan di semua titik dalam siklus plastik, melalui
kerangka tiga bagian: 1. Tanpa Plastik. 2. Mengurangi Plastik. 3. Plastik yang lebih baik. Tiga komitmen
Unilever adalah: 1. Pada tahun 2025 secara global, 100% dari kemasan plastik kami dapat didaur ulang,
digunakan kembali atau diuraikan; 2. Mengurangi setengah dari penggunaan virgin plastic atau plastik
baru, dengan cara mengurangi penggunaan kemasan plastik sebanyak lebih dari 100.000 ton dan
mempercepat penggunaan plastik daur ulang pada tahun 2025 secara global; 3. Membantu
pengumpulan dan memroses lebih banyak kemasan plastik daripada yang dijualnya pada tahun 2025
secara global. Pengurangan kemasan plastik dimulai dari inovasi pada tahap desain. Hingga tahun 2019,
kami telah berhasil mengurangi sampah plastik dengan: › mengurangi ketebalan dan dimensi
pembungkus untuk beberapa varian es krim, › mengurangi ketebalan penutup untuk beberapa varian es
krim, › mengurangi ketebalan kotak dalam pada produk teh, › mengurangi ketebalan kemasan luar, ›
mengurangi ketebalan kemasan Mini Cornetto. Unilever Indonesia adalah salah satu dari enam
perusahaan yang mendirikan aliansi PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia
Sustainable Environment). Salah satu tujuan utamanya adalah untuk mendorong pembentukan
ekosistem yang tepat untuk ekonomi sirkuler. Salah satu program prioritas kami dengan PRAISE adalah
Proyek Dropbox Kolektif, sebuah inisiatif yang melibatkan konsumen dalam mengumpulkan dan
mereklamasi sampah kemasan. Melalui Proyek Dropbox Kolektif, pada akhir tahun 2019 kami telah
mendistribusikan 100 dropbox di Jakarta untuk mengumpulkan sampah kemasan pasca pakai dan
bekerja sama dengan Watsons untuk memasang 60 dropbox Jakarta, Bandung, Surabaya, Kalimantan
dan Bali serta di Pepsodent Dental Expert, Gandaria City untuk mengumpulkan sikat gigi bekas yang
nantinya bisa digunakan untuk membuat meja lipat bagi anak-anak yang membutuhkan. Sementara itu,
kampanye media sosial kami menjangkau 800-1.000 orang setiap bulan. Perolehan Bahan Baku yang
Bertanggung Jawab Inti dari program ini adalah Unilever Sustainable Agriculture Code (USAC), yang
dikembangkan untuk memberi serangkaian standar ketat bagi kami, petani, dan pemasok yang akan
memacu perbaikan di seluruh rantai pasokan. USAC terdiri dari 11 indikator sosial, ekonomi dan
lingkungan: kesuburan tanah, erosi, nutrisi, penanggulangan hama, keanekaragaman hayati, ekonomi
pertanian, energi, air, sosial dan sumber daya manusia, ekonomi lokal serta kesejahteraan hewan. Selain
USAC, pemasok juga diharuskan mematuhi Kebijakan Bahan Baku yang Bertanggung Jawab yang
memuat kebijakan dan ketentuan untuk memverifikasi penerapan Persyaratan Wajib melalui
pernyataan independen dan penilaian online pemasok. Untuk negara dan jenis pemasok yang berisiko
tinggi, kami melakukan verifikasi independen, termasuk audit pihak ketiga. Secara global, 62% dari total
pembelian bahan baku pertanian Unilever diperoleh dari sumber yang berkelanjutan. Di Indonesia, kami
mencapai hal-hal berikut dalam pengadaan bahan baku yang bertanggung jawab pada tahun 2019: ›
Tiga pabrik bersertifikasi Kebijakan Pengadaan Minyak Sawit Berkelanjutan, yang mencakup komitmen
NDPE, yaitu Tanpa Deforestasi, Tanpa Pembukaan Gambut, dan Tanpa Eksploitasi Manusia dan
Masyarakat. › Unilever Indonesia bekerja dengan pemasok seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN)
untuk membantu pabrik-pabrik lokal dan petani kecil untuk memproduksi minyak sawit sesuai dengan
standar NDPE. Kolaborasi juga dilakukan dengan PT SKIP, Yayasan Penelitian Inovasi Bumi (INOBU), dan
Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) dalam Program Inklusi Petani Kecil yang bertujuan ‘‘untuk membuat
minyak kelapa sawit berkelanjutan menjadi hal yang lumrah’. › Unilever adalah salah satu pembeli
terbesar dari petani kecil bersertifikasi RSPO independen, khususnya di Indonesia. Kami membeli dari
lima kelompok petani mandiri dari total sebanyak enam kelompok petani mandiri yang bersertifikat
RSPO di Indonesia pada tahun 2017. Pada akhir tahun 2019, 95% volume inti minyak sawit dan minyak
inti sawit bersumber dari pemasok fisik bersertifikasi RSPO dan dengan tambahan dari petani
bersertifikat menjadi sebanyak 99,6% dari sumber berkelanjutan. › Penerapan USAC untuk pengadaan
kedelai hitam akan membantu memastikan bahwa 100% kedelai hitam Unilever berasal dari sumber
yang berkelanjutan pada tahun 2020. › Unilever Indonesia mendukung pemasok teh untuk
mendapatkan sertifikasi Rainforest Alliance (RA). Sebanyak 100% volume pembelian teh Lipton kami
berasal dari pemasok bersertifikat RA. Bank Sampah Yayasan Unilever Indonesia telah aktif dalam
mendidik masyarakat Indonesia tentang pentingnya memilah sampah sejak tahun 2001. Melalui
program Green and Clean, kami telah bekerja sama dengan pemerintah, LSM dan masyarakat di
berbagai kota besar di Indonesia. Pada tahun 2008, kami mulai lebih fokus pada pembentukan dan
pengembangan bank sampah yang menyerap sampah sekaligus menghasilkan nilai ekonomi bagi
masyarakat. Hingga saat ini, Unilever Indonesia telah mendukung dan/atau memfasilitasi sekitar 40%
dari semua bank sampah yang terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Saat
ini terdapat 3.859 Bank Sampah di bawah pengawasan Unilever Indonesia di 37 kabupaten dan kota di
12 provinsi. Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan Setiap anggota masyarakat yang ingin
menyampaikan keluhan atau melaporkan tentang tindakan yang dilakukan oleh Unilever Indonesia atau
vendor kami yang dapat berpotensi merusak lingkungan dapat dilakukan melalui saluran telepon (Suara
Konsumen) kami atau situs web Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis. Semua laporan yang masuk dinilai
oleh tim Integritas Bisnis dan, jika diperlukan, akan ditingkatkan ke Komite Integritas Bisnis untuk
tindakan lebih lanjut. Penghargaan Terkait Lingkungan › Unilever Indonesia menerima penghargaan
untuk Efisiensi Energi Nasional Terbaik dalam kategori Gedung Hijau Besar dari Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral dalam ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSDE) 2019. Ini
merupakan penghargaan atas upaya Unilever dalam menerapkan aspek manajemen lingkungan yang
baik. Penghargaan ini diberikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak Ignasius Jonan,
pada tanggal 27 September 2019. › Pabrik Unilever Indonesia di Cikarang dan Rungkut menerima
Peringkat Biru dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan
(PROPER) 2018 -2019, yang menunjukkan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan lingkungan yang
relevan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor SK.1049/Menlhk/Setjen/ Pkl.4/ 12/2019 tentang Penilaian Hasil Kinerja Perusahaan dalam
Pengelolaan Lingkungan 2018- 2019. › Unilever Indonesia mendapat penghargaan “Best” atau “Special
Recognition” di ajang Sustainable Business Award dalam kategori Waste and Material Productivity,
berdasarkan penilaian perusahaan atas kinerja luar biasa mereka dalam pelestarian lingkungan dan
sosial.

Tanggung Jawab Sosial terhadap Ketenagakerjaan Social Responsibility for Employment

Kebijakan dan praktik kami yang terkait dengan praktik ketenagakerjaan dan kesetaraan gender
disajikan di bagian 'Karyawan Kami’ di Laporan Tahunan ini. Unilever Indonesia sepenuhnya mematuhi
semua peraturan perundang-undangan daerah dan nasional tentang ketenagakerjaan dan lingkungan
kerja. Hal ini juga termasuk peraturan tentang upah minimum wajib, cuti, tunjangan hari raya, lembur,
jaminan sosial dan asuransi kesehatan. Komitmen dan Kebijakan Ketenagakerjaan Pada tahun 2020,
kami akan terus mendorong keadilan di tempat kerja dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia di
seluruh operasi kami, memajukan hak asasi manusia di seluruh rantai pasokan kami yang diperluas,
mengembangkan roadmap untuk peningkatan berkelanjutan, dan mendorong praktik-praktik terbaik.
Kami akan membuat dan menerapkan kerangka kerja untuk kompensasi yang wajar, dan membantu
karyawan mengambil tindakan untuk meningkatkan kesehatan mereka (fisik dan mental), nutrisi dan
kesejahteraan. Kami juga akan mengurangi insiden cedera dan kecelakaan di pabrik dan kantor. Ruang
Lingkup Tanggung Jawab Ketenagakerjaan Tanggung jawab kami terhadap ketenagakerjaan berlaku di
seluruh operasi kami yang meliputi area sebagai berikut: Perencanaan untuk Tanggung Jawab
Ketenagakerjaan Komitmen Unilever terhadap praktik operasi yang adil secara jelas tercantum dalam
Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis dan Kebijakan Pedoman serta Unilever Sustainable Living Plan. Kami
mengharapkan mitra bisnis kami untuk mematuhi prinsip-prinsip bisnis yang konsisten dengan prinsip
kami sendiri. Pencapaian Target dan Dampak Program PKB 2019-2020 Unilever Indonesia telah
mengimplementasikan perjanjian kerja bersama selama lebih dari 40 tahun. Pada bulan April 2019,
Unilever Indonesia dan serikat pekerja menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ke-23 untuk
periode 2019 - 2020. Penandatanganan berlangsung di Graha Unilever, disaksikan oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Haiyani Rumondang, MA.
Penandatanganan PKB ini menunjukkan kematangan hubungan industrial di Unilever Indonesia; kedua
belah pihak telah sepakat tentang mekanisme hubungan kerja antara Perseroan dan pekerja
berdasarkan prinsip kepatutan dan kontinuitas. Mekanisme Pengaduan Ketenagakerjaan Jika ada
karyawan yang memiliki keluhan atau klaim terhadap Perseroan, mereka dapat mencari solusi melalui
mekanisme whistleblower atau mekanisme bipartit. Mekanisme bipartit adalah forum untuk
manajemen dan karyawan yang menangani keluhan karyawan yang telah diterima dan diteruskan oleh
atasan karyawan yang bersangkutan. Jika pengaduan tidak dapat diselesaikan di tingkat terendah,
pengaduan tersebut akan diteruskan ke tingkat berikutnya, seperti yang ditunjukkan di bawah ini,
hingga terselesaikan. 1. Manajer lini; 2. Forum Bipartit lokal di setiap pabrik yang difasilitasi oleh
Assistant HR Business Partner Manager; 3. Forum Bipartit tingkat Regional di setiap lokasi operasi yang
difasilitasi oleh HR Business Partner Manager; 4. Forum Bipartit tingkat Nasional yang mencakup seluruh
operasi Unilever Indonesia yang difasilitasi oleh Senior HR Business Partner Manager atau Industrial
Relations Manager Perseroan. Mekanisme whistleblower dijelaskan secara rinci pada Bab Tata Kelola
Perusahaan di laporan ini. Penghargaan terkait Ketenagakerjaan › Unilever Indonesia memenangkan
Stellar Workplace Award 2019 dari GML Performance Consulting bekerja sama dengan Kontan Business
& Investment Media. Stellar Workplace Awards diberikan kepada perusahaan yang menciptakan tempat
kerja atau lingkungan yang sangat baik sehingga mencapai tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi. ›
Unilever Indonesia memenangkan penghargaan untuk Subjek Inti CSR berdasarkan ISO 26000: “Labour
Practices” Project-Based CSR & Business Sustainability: Sustainable Living Initiative dari Centre for
Entrepreneurship, Change and Third Sector (CECT) Universitas Trisakti di ajang CECT Awards 2019.

Tanggung Jawab Sosial terhadap Konsumen Social Responsibility for Consumers

Komitmen terhadap Konsumen Komitmen Unilever terhadap konsumen, yang secara jelas tercantum
dalam target Unilever Sustainable Living Plan dan Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis, adalah untuk secara
konsisten menyediakan produk dan layanan yang menawarkan nilai baik dari segi harga maupun
kualitas, serta aman digunakan sesuai kebutuhan. Kami juga berkomitmen untuk memberi label
dan/atau mengiklankan dan mengkomunikasikan produk dan layanan kami secara akurat dan jujur.
Perencanaan Tanggung Jawab Konsumen Pada tahun 2020, Unilever akan membantu lebih dari satu
miliar orang dalam mengambil tindakan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Komitmen Unilever Indonesia yang berkaitan dengan konsumen adalah sebagai berikut: Mekanisme
Pengaduan Konsumen Suara Konsumen adalah hotline khusus untuk layanan konsumen Unilever
Indonesia, yang dapat dihubungi melalui telepon di 0800 1 55 8000 (BEBAS PULSA) dan 021 5299 5299.
Semua umpan balik yang diterima melalui Suara Konsumen akan menerima respons langsung dan
ditindaklanjuti oleh unit terkait. Keluhan ditangani oleh Consumer Advisory Service (CAS) kami sesuai
dengan protokol yang ketat. Keluhan harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu dan solusinya
harus disetujui oleh semua fungsi yang relevan. Keluhan dikategorikan normal, prioritas tinggi atau
mendesak. Jika Agen CAS tidak dapat memberikan solusi segera, masalah tersebut akan diteruskan ke
departemen atau divisi terkait melalui kontak yang ditunjuk. Umumnya Suara Konsumen menerima
sepuluh keluhan setiap bulan yang kemudian meneruskannya ke manajemen senior untuk ditinjau.
Penghargaan atas Produk dan Jasa › Unilever Indonesia menerima penghargaan di ajang WOW Brand
Awards 2019 dari MarkPlus untuk 22 kategori. › Unilever Indonesia melalui Kecap Bango memenangkan
World Brand Award 2019 dari World Brand Awards, UK. › Halal Top Brand Awards 2019 diberikan
kepada lima merek Unilever Indonesia, yatu Bango, Pepsodent, Rinso, Royco, Es Krim Walls (selama 5
tahun berturut turut).

Tanggung Jawab terhadap Pengembangan Sosial dan Masyarakat Responsibility for Social and
Community Development

Komitmen terhadap Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Sebagai bagian integral dari masyarakat
tempat kami beroperasi, Unilever berupaya menjadi warga korporasi tepercaya dengan memenuhi
tanggung jawab terhadap masyarakat. Melalui Unilever Sustainable Living Plan, Unilever telah
berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lebih dari satu miliar orang,
mengurangi dampak lingkungan hingga 50%, dan meningkatkan mata pencaharian jutaan orang. Risiko
Sosial dan Masyarakat dan Isu yang Dikelola Setiap tahun, kami mengidentifikasi risiko utama pada
bisnis kami yang terkait dengan pengembangan sosial dan masyarakat, serta masalah terkait dalam USLP
dan Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis kami. Pada tahun 2019, hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

Surat Pernyataan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Tentang Tanggung Jawab atas Laporan
Tahunan 2019 PT Unilever Indonesia Tbk
Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Governance

...Sejalan dengan perubahan perilaku, kemajuan teknologi dan jenis tantangan yang kita hadapi
sebagai masyarakat, dan didorong oleh tujuan utama kami untuk memasyarakatkan kehidupan yang
berkelanjutan (kehidupan yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat sosial), kami terus
mencari cara baru untuk mengoptimalkan kinerja kami dan mewujudkan tujuan Unilever dan
memenuhi tanggung jawab kami terhadap semua pemangku kepentingan....

...Uji Kelayakan Terhadap Dampak Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan dari Aktivitas Perseroan Kami
memahami bahwa keberhasilan kami terletak pada komitmen kami untuk menegakkan standar
tertinggi perilaku perusahaan dalam interaksi kami dengan orangorang yang bekerja sama dengan
kami, masyarakat yang terlibat dengan kami, dan lingkungan yang terpengaruh oleh kegiatan operasi
kami....

Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Programme

...Pendanaan dan Anggaran Tanggung Jawab Sosial Implementasi Unilever Sustainability Living Plan
adalah bagian integral dari strategi pertumbuhan berkelanjutan kami, yang memasukkan tanggung
jawab social dan lingkungan (CSR) dalam kegiatan operasi kami....

...Peran Manajemen dalam USLP dan Pelaporan Di Indonesia, USLP dijalankan oleh masing-masing
unit dan divisi serta Yayasan Unilever Indonesia....

...Direktur kami meninjau pencapaian pada setiap pilar USLP sebelum disampaikan kepada publik
melalui Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan, sesuai dengan ketentuan hukum....

Tanggung Jawab Sosial terhadap Hak Asasi Manusia Social Responsibility for Human Rights

...Komitmen dan Tanggung Jawab terhadap Human Rights Commitment and Hak Asasi Manusia
Responsibility Sejalan dengan Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Hak Asasi Manusia dan Bisnis,
komitmen kebijakan hak asasi manusia kami didasarkan pada hukum hak asasi manusia internasional,
termasuk Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik dan
Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan
hakhak dasar yang ditetapkan dalam Deklarasi Organisasi Buruh Internasional (ILO) tentang Prinsip
dan Hak Dasar di Tempat Kerja....

Tanggung Jawab Sosial Terkait Praktik Operasi yang Adil Social Responsibility for Fair Operating
Practices

...Dalam menjalankan praktik operasi yang adil, kami menerapkan Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis
dan Kebijakan Pedoman untuk memastikan bahwa kami menjalankan bisnis dengan integritas dan
menghormati orang lain....

...Mekanisme Pelaporan terkait Praktik Operasi yang Adil Unilever Indonesia memiliki whistleblower
system untuk melaporkan dugaan, potensi dan pelanggaran terhadap Pedoman-Pedoman Prinsip
Bisnis dan Kebijakan Pedoman kami, serta pelanggaran lainnya yang terkait dengan prinsip-prinsip
bisnis kami....

Tanggung Jawab Sosial terhadap Lingkungan Social Responsibility for the Environment

...Dampak dan Risiko Lingkungan Penting Unilever Indonesia telah membuat identifikasi komprehensif
tentang dampak dan risiko keberlanjutan yang terkait dengan seluruh rantai pasokan kami, mulai dari
pengadaan bahan baku dari petani, hingga konsumen....

...Berdasarkan penilaian ini, kami telah menentukan bahwa aspek terpenting dari pengelolaan
lingkungan untuk bisnis kami adalah sebagai berikut: Perencanaan Pengelolaan Lingkungan USLP
adalah strategi keberlanjutan jangka panjang kami terkait lingkungan....

Tanggung Jawab Sosial terhadap Ketenagakerjaan Social Responsibility for Employment

...Kami akan membuat dan menerapkan kerangka kerja untuk kompensasi yang wajar, dan membantu
karyawan mengambil tindakan untuk meningkatkan kesehatan mereka (fisik dan mental), nutrisi dan
kesejahteraan....

...Ruang Lingkup Tanggung Jawab Ketenagakerjaan Tanggung jawab kami terhadap ketenagakerjaan
berlaku di seluruh operasi kami yang meliputi area sebagai berikut: Perencanaan untuk Tanggung
Jawab Ketenagakerjaan Komitmen Unilever terhadap praktik operasi yang adil secara jelas tercantum
dalam Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis dan Kebijakan Pedoman serta Unilever Sustainable Living
Plan....

...Mekanisme bipartit adalah forum untuk manajemen dan karyawan yang menangani keluhan
karyawan yang telah diterima dan diteruskan oleh atasan karyawan yang bersangkutan....

Tanggung Jawab Sosial terhadap Konsumen Social Responsibility for Consumers

...Komitmen terhadap Konsumen Komitmen Unilever terhadap konsumen, yang secara jelas
tercantum dalam target Unilever Sustainable Living Plan dan Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis,
adalah untuk secara konsisten menyediakan produk dan layanan yang menawarkan nilai baik dari segi
harga maupun kualitas, serta aman digunakan sesuai kebutuhan....

...Komitmen Unilever Indonesia yang berkaitan dengan konsumen adalah sebagai berikut: Mekanisme
Pengaduan Konsumen Suara Konsumen adalah hotline khusus untuk layanan konsumen Unilever
Indonesia, yang dapat dihubungi melalui telepon di 0800 1 55 8000 (BEBAS PULSA) dan 021 5299
5299....

Tanggung Jawab terhadap Pengembangan Sosial dan Masyarakat Responsibility for Social and
Community Development

...Komitmen terhadap Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Sebagai bagian integral dari
masyarakat tempat kami beroperasi, Unilever berupaya menjadi warga korporasi tepercaya dengan
memenuhi tanggung jawab terhadap masyarakat....
...Risiko Sosial dan Masyarakat dan Isu yang Dikelola Setiap tahun, kami mengidentifikasi risiko utama
pada bisnis kami yang terkait dengan pengembangan sosial dan masyarakat, serta masalah terkait
dalam USLP dan Pedoman-Pedoman Prinsip Bisnis kami....

Anda mungkin juga menyukai