Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GAGAL JANTUNG

Disusun oleh

Kelompok 1

Desi Safitri Wagola


Siti Wahyuni
Wa Astrid
Rosalina N Rumlus

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes )

MALUKU HUSADA

KAIRATU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GAGAL JANTUNG” ini, meskipun masih jauh dari
kesempurnaan.

Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu tugas pada
mata kuliah Keperawatan Kritis. Dalam kesempatan ini tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Atas bantuan dan dorongannya, semoga mendapat balasan dari Allah SWT, dan kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya serta bagi pembaca pada
umumnya.
Karena sifat keterbatasan yang dimiliki, maka saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan, dan semoga makalah ini dapat menjadi titik sumbangan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan .

Kairatu, 20 November 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan

Bab II Tinjauan Pustaka


A. Pengertian
B. Etiologi
C. Manifestasi klinis
D. Patofisiologi
E. Komplikasi
F. Penatalaksaan
G. pendidikan kesehatan
H. Pencegahan

Bab III PENUTUP


A. Kesimpulan

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehar-hari sering kita menjumpai berbagai macam penyakit yang
membahayakan kehidupan manusia, penyakit yang salah satu yang sering kita jumpai
yaitu penyakit yang berhubungan dengan jantung manusia. Penyakit yang cukup
berbahaya bagi manusia yaitu salah satunya penyakit gagal jantung yang merupakan
gagalnya fungsi jantung untuk memmompakan darah keseluruh tubuh, penyakit ini
sering kita temui pada anak-anak, gagal jantung harus segera ditangai karena apabila
tidak cepat untuk ditangani maka akan berakibat fatal bagi orang tersebut. Gagal
jantung di kenal dengan beberapa istilah, yaitu: 1. Gagal jantung kiri: terdapat
bendungan paru,hipotensi, dan vasokontriksi perifer dengan penurunan perfusi
jaringan. 2.Gagal jantung kanan: di tanadai dengan adanya edema perifer, asites, dan
peningkatan vena jagularis. 3.Gagal jantung kongestif: adalah gabungan kedua
gambaran tersebut.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara pencegahan gagal jantung?
2. Cara pendidikan kesehatan tentang gagal jantung?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu gagal jantung
2. Untuk mengetahui cara pencegahan pasien dengan gagal jantung
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk
metabolisme jaringan tubuh, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih
cukup tinggi.
Kelainan primer pada gagal jantung adalah berkurang atau hilangnya sebagian
fungsi miokardium yang menyebabkan penurunan curah jantung. Ada beberapa definsi
gagak jantung, namun tidak ada satupun yang benar-benar memuaskan semua pakar
atau klinisi yang menangani masalah gagal jantung. Gagal jantung adalah suatu
keadaan ketik jantung tidak mampu mempertahankan sirkulasi yang cukup bagi
kebtuhan tubuh, meskipun tekanan pengisian vena normal. Namun, definisi-definisi
lain menyatakan bahwa gagal jantung bukanlah suatu penyakit yang tebatas pada satu
system organ, malainkan suatu sindrom klinis akibat kelainan jantung yang di tandai
dengan respon hemodinamik, renal, neural dan hormonal, serta suatu keadaan
patologis dimana kelainan fungsi jantung menyebabkan kegagalan jantung memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan, atau hanya data memenuhinya dengan
meningkatkan yekanan pengisian.

B. Etiologi
Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh :
1. Kelainan otot jantung
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot
jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari
penyebab kelainan fungsi otot mencakup ateriosklerosis koroner, hiprtensi
arterial, dan penyakit degeneratif atau inflamasi.
2. Aterosklerosis koroner
mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot
jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpuikan asam laktat). Infark
miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal
jantung. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif, berhubungan dengan
gagal jantung karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktilitaas menurun.
3. Hipertensi sistemik atau pulmonal
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada
gilirannya mngakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.
4. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif, berhubungan dengan gagal
jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktilitas menurun.
5. Penyakit jantung lain
Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung
yang sebenarnya, yang ssecara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme
biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung (stenosis
katup semiluner), ketidak mampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade,
perikardium, perikarditif konstriktif, atau stenosis AV), peningkatan mendadak
afteer load.
6. Faktor sistemik
Terdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam
perkembangan dan beratnya gagal jantung. Meningkatnya laju metabolism
(misal : demam, tirotoksikosis ), hipoksia dan anemia peperlukan peningkatan
curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. Hipoksia dan anemia
juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis respiratorik atau
metabolik dan abnormalita elektronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung
Grade gagal jantung menurut New york Heart Associaion Terbagi menjadi 4
kelainan fungsional : I. Timbul gejala sesak pada aktifitas fisik berat II. Timbul
gejala sesak pada aktifitas fisik sedang III. Timbul gejala sesak pada aktifitas
ringan IV. Timbul gejala sesak pada aktifitas sangat ringan/ istirahat

C. Manifestasi klinis
Gagal Jantung Kiri
Gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya gangguan
pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan
akibat tekanan akhir diastolic dalam ventrikel kiri dan volum akhir diastolic dalam
ventrikel kiri meningkat.
GEJALA :
1. Perasaan badan lemah
2. Cepatl lelah
3. Berdebar-debar
4. Sesak nafas
5. Batuk Anoreksia
6. Keringat dingin.
7. Takhikardia
8. Dispnea
9. Paroxysmal nocturnal dyspnea
10. Ronki basah paru dibagian basal
11. Bunyi jantung III

Gagal jantung kanan


Gagal jantung kanan karena gangguan atau hambatan pada daya pompa ventrikel
kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului oleh adanya
gagal jantung kiri.
GEJALA :
1. Edema tumit dan tungkai bawah
2. Hati membesar, lunak dan nyeri tekan
3. Bendungan pada vena perifer (jugularis)
4. Gangguan gastrointestinal (perut kembung, anoreksia dan nausea) dan asites.
5. Berat badan bertambah
6. Penambahan cairan badan
7. Kaki bengkak (edema tungkai)
8. Perut membuncit
9. Perasaan tidak enak pada epigastrium.
10. Edema kaki
11. Asites
12. Vena jugularis yang terbendung
13. Hepatomegali

D. Patofisiologi
Gagal jantung bukanlah suatu keadaan klinis yang hanya melibatkan satu sistem
tubuh melainkan suatu sindroma klinik akibat kelainan jantung sehingga jantung tidak
mampu memompa memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung ditandai
dengan dengan satu respon hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal yang nyata serta
suatu keadaan patologik berupa penurunan fungsi jantung.
Respon terhadap jantung menimbulkan beberapa mekanisme kompensasi yang
bertujuan untuk meningkatkan volume darah, volume ruang jantung, tahanan
pembuluh darah perifer dan hipertropi otot jantung. Kondisi ini juga menyebabkan
aktivasi dari mekanisme kompensasi tubuh yang akut berupa penimbunan air dan
garam oleh ginjal dan aktivasi system saraf adrenergik. Kemampuan jantung untuk
memompa darah guna memenuhi kebutuhan tubuh ditentukan oleh curah jantung
yang dipengaruhi oleh empar faktor yaitu: preload; yang setara dengan isi diastolik
akhir, afterload; yaitu jumlah tahanan total yang harus melawan ejeksi ventrikel,
kontraktilitas miokardium; yaitu kemampuan intrinsik otot jantung untuk
menghasilkan tenaga dan berkontraksi tanpa tergantung kepada preload maupun
afterload serta frekuensi denyut jantung.
Dalam hubungan ini, penting dibedakan antara kemampuan jantung untuk
memompa (pump function) dengan kontraktilias otot jantung (myocardial function).
Pada beberapa keadaan ditemukan beban berlebihan sehingga timbul gagal jantung
sebagai pompa tanpa terdapat depresi pada otot jantung intrinsik. Sebaliknya dapat
pula terjadi depresi otot jantung intrinsik tetapi secara klinis tidak tampak tanda-tanda
gagal jantung karena beban jantung yang ringan. Pada awal gagal jantung, akibat CO
yang rendah, di dalam tubuh terjadi peningkatan aktivitas saraf simpatis dan sistem
renin angiotensin aldosteron, serta pelepasan arginin vasopressin yang kesemuanya
merupakan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan tekanan darah yang
adekuat. Penurunan kontraktilitas ventrikel akan diikuti penurunan curah jantung
yang selanjutnya terjadi penurunan tekanan darah dan penurunan volume darah arteri
yang efektif. Hal ini akan merangsang mekanisme kompensasi neurohumoral.
Vasokonstriksi dan retensi air untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan
darah sedangkan peningkatan preload akan meningkatkan kontraktilitas jantung
melalui hukum Starling. Apabila keadaan ini tidak segera teratasi, peninggian afterload,
peninggian preload dan hipertrofi/ dilatasi jantung akan lebih menambah beban
jantung sehingga terjadi gagal jantung yang tidak terkompensasi.
Mekanisme yang menasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan
kontraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantng lebih rendah dari curah jantng
normal. Konsep curag jantung paling baik dijelaskan dengan persamaan CO=HR X SV
dimana curah jantung (CO:Cardiac Output) adalah fungsi frekuensi jantung (HR: Heart
Rate) X volume sekuncup (SF:Stroke Volume).
Frekuensi jantung adalah fungsi system saraf otonom. Bila curah jantung
berkurang, system saraf simpatis akan mempercepat frekuensi jantung untuk
memperthankan curah jantung bila mekanisme kompensasi untuk mempertahankan
perfusi jaringan yang memadai, maka volume sekuncup jantunglah yang harus
menyesuaikan diri ntuk mempertahan curah janung.
Tapi pada gagal jantung dengan masalah utama kerusakan dan kekakuan serabut
otot jantung, volume sekuncup berkurang dan curah jantung normal masih dapat
dipertahankan.
Volume sekuncup, jumlah darah yang dipompa pada setiap kontraksi tergantung
pada tiga faktor; preload; kontraktilitas dan efterload. ·
Preload adalah sinonim dengan Hukum Starling pada jantung yang menyatakan
bahwa jumlah darah yang mengisi jantung berbanding langsung dengan tekanan yang
ditimblukan oleh panjangnya regangan serabut jantung. ·
Kontraktilitas mengacu pada perubahan kekuatan kontraksi yang terjadi pada
tingkat sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar
kalsium. ·
Afterload mengacu pada besarnya ventrikel yang harus di hasilkan untuk
memompa darah melawan perbedaan tekanan yang di timbulkan oleh tekanan
arteriole.

E. Komplikasi
Komplikasi dapat berupa :
1. Kerusakan atau kegagalan ginjal
Gagal jantung dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, yang akhirnya dapat
menyebabkan gagal ginjal jika tidak di tangani. Kerusakan ginjal dari gagal jantung
dapat membutuhkan dialysis untuk pengobatan.
2. Masalah katup jantung
Gagal jantung menyebabkan penumpukan cairan sehingga dapat terjadi kerusakan
pada katup jantung.
3. Kerusakan hati
Gagal jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan yang menempatkan terlalu
banyak tekanan pada hati. Cairan ini dapat menyebabkab jaringan parut yang
mengakibatkanhati tidak dapat berfungsi dengan baik.
4. Serangan jantung dan stroke.
Karena aliran darah melalui jantung lebih lambat pada gagal jantung daripada di
jantung yang normal, maka semakin besar kemungkinan Anda akan
mengembangkan pembekuan darah, yang dapat meningkatkan risiko terkena
serangan jantung atau stroke
F. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah :
1. Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.
2. Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraktilitas miokarium dengan preparat
farmakologi
3. Membuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan cara memberikan
terapi antidiuretik, diit dan istirahat.

G. Pendidikan kesehatan
Pencegahan gagal jantung
Banyak cara pencegahan gagal jantung. Pencegahan gagal jantung bisa dilakukan
dengan pencegahan primer, pencegahan sekunder maupun pencegahan tersier.
Pencegahan gagal jantung meski dilakukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan.
1. Pencegahan primordial
Pencegahan primodial ditujukan pada masyarakat dimana belum tampak adanya
resiko gagal jantung. Upaya ini bertujuan memelihara kesehatan setiap orang yang
sehat agar tetap sehat dan terhindar dari segala jenis penyakit termasuk penyakit
jantung. Cara hidup sehat merupakan dasar pencegahan primordial penyakit gagal
jantung seperti mengonsumsi makanan sehat, tidak merokok, berolahraga secara
tratur, menghindari stress, serta memelihara lingkungan hidup yang sehat.
2. Pencegahan primer
Pencegahan primer diujukan pada masyarakat yang sudah menunjukan adanya
factor resiko gagal jantung. Upaya ini dapat dilakukan dengan membatasi
konsumsi makanan yang mengandung kadar garam tinggi, mengurangi makan yang
mengandung kolestrol tinggi, mengontrol berat badan dengan membatasi kalori
dalam makanan sehari-hari serta menghindari rokok dan alkohol.
3. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder ditujukan pada orang yang sudah terkena gagal jantung
bertujuan untuk mencegah gagal jantung berlanjut ke stadium yang lebih berat.
Pada tahap ini dapat dilakukan dengan diagnose gagal jantung, tindakan
pengobatan dengan tetap mempertahankan gaya hidup dan menghindari factor
resiko gagal jantung.
4. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mencegah komplikasi yang lebih berat atau
kematian akibat gagal jantung. Upaya yang dilakukan berupa latihan fisik yang
teratur untuk memperbaiki fungsional pasien gagal jantung.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gagal jantung adalah suatu keadaan ketik jantung tidak mampu mempertahankan
sirkulasi yang cukup bagi kebtuhan tubuh, meskipun tekanan pengisian vena normal.
Namun, definisi-definisi lain menyatakan bahwa gagal jantung bukanlah suatu
penyakit yang tebatas pada satu system organ, malainkan suatu sindrom klinis akibat
kelainan jantung yang di tandai dengan respon hemodinamik, renal, neural dan
hormonal, serta suatu keadaan patologis dimana kelainan fungsi jantung
menyebabkan kegagalan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
jaringan, atau hanya data memenuhinya dengan meningkatkan yekanan pengisian.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth.2002.Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8.Jakarta:EGC. Muttaqin,


Arif.2009.Asuhan Keperwatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan
Hematologi.Jakarta:Salemba Medika. Muttaqin, Arif.2010.Pengkajian Keperawatan Aplikasi
Pada Pratik Klianik.Jakarta:Salemba Medika. Moyet Carpenito,Lynda Juall.2006.Buku Saku
Diagnosis Keperawatan Edisi 10.Jakarta.EGC Udjianti Juni, Wajan.2010.Keperawatan
Kardiovaskular.Jakarta:Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai