Anda di halaman 1dari 29
BAB IV Ls esr) BANGUNAN PANTAI 41. Pendahuluan Salah satu dari masalah yang ada di daerah pantai adalah erosi pantai. Erosi pantai-dapat menimbulkan kerugian sangat besar dengan rusaknya kawasan pemukiman dan fasilitas-fasilitas yang ada di daerah tersebut. Untuk menanggulangi erosi pantai, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari penyebab terjadinya erosi. Dengan mengetahui penyebabnya, sclanjutnya dapat ditentukan cara penanggulangannya, yang biasanya adalah dengan membuat bangunan pelindung pantai. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai, seperti diberikan berikut ini. |. Memperkuat/melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang, 2. Mengubah, laju transpor sedimen sepanjang pantai, : Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai, 4. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain. Sesuai dengan fungsinya seperti tersebut di atas, bangunan pantai a iklaci: : “pat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu: 135 Scanned with CamScanner = Ping Pang, PERENCANAAN p, 136 ANgy konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar den yang berupa revelmen dan dinding pantai konstruksi yang dibangun Aire-kira tegak lurus panta ke pantai, yang disebut groin konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan Sejajar a ‘ pantai yang disebut pemecah gelombang lepas pantaj Pai te jorok ke arah laut yang disebut pemecah gelomb; ang sambung os ‘ ‘i i, 820 Baris v Sabu, we 4.2. Perlindungan Pantai Gambar 4.1. adalah beberapa altemnatif penanganan untuk rangi kerusakan pantai. Gambar (a) adalah kondisi pantai saat is kzitis akibat serangan gelombang dan sudah membahayakan in seperti pemukiman, jalan, dan fasilitas umum lainnya. Apabila kondisi pantai yang sudah kritis tidak dilakukan penanganan, maka Pantai akan tererosi dan infrastruktur di daerah pantai akan mengalami kerusakan, se. perti ditunjukkan dalam Gambar (b). Agar kerusakan pantai tidak berlan. jut perlu dilakukan perlindungan pantai. Ada beberapa cara penanganan di antaranya adalah pembuatan bangunan pelindung pantai seperti ditunjukkan dalam Gambar (c). Dengan adanya bangunan pelindung pantai maka infrastruktur yang terancam dapat dilindungi. Altematif () adalah melakukan. pengisian pasir (sand nourishment) ke pantai yang mengalami kerusakan sehingga garis pantai maju dan gelombang berge ser ke arah laut. Pada Gambar (e) apabila tanpa dilakukan penanganat dan bangunan yang terancam dipindah ke lokasi yang aman. Gambar 4.2. menunjukkan kerangka penanggulangan eros pa beserla jenisjenis bangunan pelindung pantai. Perlindungan pasta! opel dilakukan secara alami atau dengan perlindungan buatan. Perlinduree alami dapat dilakukan dengan penanaman tanaman yang dapat vai =o Pelindung pantai, seperti pohon bakau, api-apis sip engan adanya bukit atau gumuk pasir (sand dunes). Perlindunge™ ‘ik dapat dilakukan apabila kerusakan pantai tidak parah ony di qeeneam Keselamatan penduduk atau fasilitas umum y= daerah pantai, Scanned with CamScanner ni Yang INTAT Iv. BANGUNAN PA 137 Infrastruktur Rumah Pantai Kritis : Gelombang Dasar Pantai Garis Referensi—=t (a) Kondisi Saat Ini (b) Tanpa Penanganan Bangunan Pantai (c) Perlindungan Posisi Gelombang Bergeser ‘Pengisian Pasir Sand Nourishment (d) Pengisian Pasir 7 Infrastruktur/ Rumah Pindah (e) Infrastruktur dipindah Gambar 4.1. Penanganan kerusakan pantai Scanned with CamScanner Beg-025] Beq-0a5) deuny| deuny| uorag 4018} uoveg yoI8 uoiag sing uojag sing reyued ueSunpunpod tsexyisepy "Zp ABquIES) owe Teg sed] ‘Beq-085) (nhey ‘efeq uoyag sing] Buofucig) ‘uoyaq) desny| uoyag nyeg| Jseujquioy| njeg ueyndwing | nyeg ueyndwiny | qney sed jueg Sunquies Og] | (ieduns exenw) Maer] | ueyeudg jeaueg Wana EQ AISed| snynduay 9d {yequed 1p) wou] Buypuid Suipuia & = é 5 g = 3 = g s S [rear T (5a) Suequiojaa yerourad Taar wep uloiy I aueiey ‘Bunpuijad yeqwed 152103594 Buequiojad yequeg Buefuedas uaw 1819u3 (Buesnduayw ~tpas sodsue, ueyeuaw Jequeg ueyenjied jis ueundueg 138 ueyeng ueBunpulyiag jewed ueSunpuijiad ueweuel requeg mey ueSunpuyyiod Scanned with CamScanner ert ANTAL WwW. pANGUNAN P 139 Perlindungan alami dapat diterapkan, misalnya pada Pantai yang rusak tidak ada penghuninya atau masih jauh dari pemukiman dan daerah ancam tidak mempunyai nilai ekonomi tinggi. Apabila kondisi pont sudah sangat kritis dan membahayakan pemukiman atau fasilitas unum, maka perlu perlindungan segera yang dapat dilakukan dengan ‘membuat perlindungan buatan dan pengisian pasir. Gambar 4.2. menun- jukkan jenis bangunan pantai yang akan dibahas dalam Sub Bab berikut yang te ini. 43. Perlindungan alami Alam pada umumnya telah menyediakan mekanisme perlindungan pantai secara alami yang efektif. Dibawah ini akan dibahas secara ring- kas mengenai perlindungan pantai secara alami di pantai pasir, pantai lumpur, dan pantai karang. 1. Pantai Pasir Lindungan alami pada pantai pasir adalah berupa hamparan pasir yang dapat berfungsi sebagai penghancur energi gelombang. Hamparan pasir ini sangat efcktip sebagai penghancur gelombang apabila jumlah- nya cukup banyak. Biasanya di tepi pantai terdapat bukit pasir atau sand dunes yang dapat berfungsi sebagai cadangan pasir pada saat terjadi badai atau gelombang besar. Pembentukan sand dunes terutama terjadi pada musim kemarau di mana butir-butir pasir kering lebih mudah digerakkan oleh tiupan angin. Pada saat air pasang dan kondisi gelombang normal (bukan gelombang besar) uprush gelombang akan membawa pasir ke bagian atas dari pantai. Ketika air surut, pasir yang ‘ertimbun tersebut menjadi kering. Angin yang bethembus ke arah darat dapat mengangkut pasir kering ke arah darat di backshore atau lebih jaub logi di pesisir dan membentuk sand dunes. Sand dunes ini dapat berfungsi scbagai pelindung pantai terhadap serangan gelombang- dan Daerah Istimewa ai 1 sampai 2 km ka air laut rerata- akumulasi dari 7 Di sepanjang pantai selatan Jawa Tengah oe terbentuk sand dunes dengan lebar mencap’ 1 elevasi puncaknya sampai setinggi 2-3 m di atas mul ‘sir dalam jumlah yang sangat besar tersebut merupakan Scanned with CamScanner | 140 PERENCANAAN Bancuy ' YAN Pai pasir Gunung Merapi yang terangkut olch Sun, ‘tna laut selama ribuan tahun. Gambar 4.3.a. adal Pantai Pandansimo Kabupaten Bantul DIY. Bai Opak dan p, lah contoh sand an! qj Selain berfungsi sebagai pelindung Pantai, dunes yang cepat dan besar di pantai selatan Jawa Ten, menyebabkan tertutupnya muara-muara sungai, ‘erutama sungai kecil. Debit aliran yang kecil di musim Kemarau ak mengerosi endapan pasir di muara sungai sehingga muara sungai benar-benar tertutup oleh pasir (sand dunes), Keadaan ini dapat. batkan banjir di daerah hulu pada musim penghujan karena srt | tidak lancar mengalir ke laut. Gambar 4.3.b. adalah peoutupan : Sungai Serang. lerbentukn ya gah dan Dry —_ Sungai. 2 anit | Tara (b) Gambar 4.3, Sand dues di Pantai Selatan DIY dan penutupan m8" Serang set idl Scanned with CamScanner 1v, BANGUNAN PANTAT 2, Pantai lumpur Pantai berlumpur terjadi di daerah pantai di mana terdapat banyak muara sungai yang membawa sedimen suspensi dalam jumlah besar ke jaut. Sedimen suspensi tersebut berasal dari erosi lahan di daerah hulu, Sclain itu kondisi gelombang di pantai yang relatif tenang tidak mampu membawa (dispersi) sedimen ke perairan dalam di laut lepas. Sedimen suspensi dapat menyebar pada suatu daerah perairan luas sehingga mem- bentuk pantai yang luas, datar, dan dangkal. Kemiringan dasar Jaut/pantai sangat kecil. Biaszaya pantai berlumpur sangat rendah dan merupakan daerah rawa yang terendam air pada saat muka air tinggi (pasang). Daerah ini sangat subur bagi tumbuhan pantai seperti pohon bakau (mangrove), pohon api-api dan pohon nipah. Tanaman tersebut tumbuh di tempat- tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik, seperti di teluk yang terlindung dari gelombang dan di sekitar muara sungai di mana air tenang dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu sungai. Mangrove adalah tumbuhan berujud semak dan pohon dengan akar tunjang, yaitu akar yang banyak tumbuh dari batang menjadi Penopang tumbuhan tersebut. Selain itu ada juga mangrove yang Mempunyai akar pernapasan yang menyembul dari tanah. Mangrove dengan akar tunjang dan akar pernapasan yang saling silang menyilang dapat menangkap lumpur sehingga terjadi sedimentasi. Hutan bakau dapat berfungsi sebagai peredam energi gelombang, Schingga pantai dapat terlindung terhadap crosi. Pada saat musim gelom- bang mungkin beberapa pohon akan rusak dan tumbang akibat gempuran Sclombang, namun bila musim gelombang telah berlalu tanaman tersebut akan tumbuh kembali. Oleh karena itu perlindungan dengan tanaman Pantai ini membutuhkan jumlah tanaman yang banyak, atau paling tidak Setebal 50 sampai dengan 100 m. Hutan bakau yang difungsikan sebagai ‘bufer zone", membutuhkan ketebalan sebesar 130 P, dimana P adalah *neei pasang surut rerata di lokasi tersebut. Gambar 4.4. adalah conto Man api-api dan bakau yang tumbuh di pantai berlumpur. Scanned with CamScanner PERENCANAAN 144 BANGUN, tn Pay . Mi inti yang terdiri dari tumpukan batu dengan ukuran lebih. keg Pelindung kaki dibuat pada dasar di depan kakj bad ej] lag, mencegah gerusan pada kaki bangunan. Gambar 4.6." ty bentuk bangunan sisi miring. "Uke Lapis Bawah Lapis Lindung ae oe oa aS Gambar 4.6, Pemecah gelombang sisi miring dari tumpukan baty Bangunan sisi tegak terbuat dari pasangan batu, kaison beton, tumpukan buis beton, dinding turap baja atau beton, dan sebagainya, Gambar 4.7. adalah pemecah gelombang sisi tegak dari kaison beton, Kaison adalah konstruksi berbentuk kotak dari beton bertulang yang di dalamnya diisi pasir atau batu. Bangunan tersebut diletakkan di ats tumpukan batu yang berfungsi sebagai fondasi. Untuk menanggulangi gerusan pada fondasi, maka dibuat perlindungan kaki yang terbuat dat batu atau blok beton. Perlindungan buatan bisa berupa perkuatan pantai, bangunan sti lisasi pantai yang meliputi groin, jetty dan pemecah gelombang, set restorasi pantai yang berupa pengisian pasir pada pantai yang Bentuk dari beberapa tipe bangunan pantai diberikan dala Gambar 48 yang meliputi dinding pantai atau revetmen, groin, jetty, dan pemesth gelombang. Penjelasan dari masing-masing tipe diberikan erikut in!- > | Scanned with CamScanner >_> pamehttoneeemar"- fia. Il v. BANGUNAN PANTAT 145 Sisi laut Sisi darat ick belon patindung kak Gambar 4.7. Pemecah gelombang sisi tegak dati kaison Tipe bangunan pantai yang digunakan biasanya ditentukan oleh ketersediaan material di dekat lokasi pekerjaan, kondisi dasar laut, kedalaman air, dan ketersediaan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan. Batu adalah salah satu bahan utama yang digunakan untuk membuat bangunan. Mengingat jumlah yang diperlukan sangat besar maka ketersediaan batu di sekitar lokasi pekerjaan harus diperhatikan. Faktor penting Jainnya adalah karakteristik dasar laut yang mendukung bangunan tersebut di bawah pengaruh gelombang. Tanah dasar (fondasi bangunan) harus mempunyai daya dukung yang cukup sehingga stabilitas bangunan dapat terjamin. Pada pantai dengan tanah dasar Tunak, di mana daya dukung tanah kecil, maka konstruksi harus dibuat tingan (memperkecil dimensi) atau memperlebar dasar schingga bangun- an bisa berbentuk trapesium (sisi miring) yang terbuat dari tumpukan batu atau blok beton. Bangunan berbentuk trapesium mempunyai luas alas besar schingga tekanan yang ditimbulkan oleh berat bangunan kecil. Apabila daya dukung tanah besar maka dapat digunakan pemecah ae sisi tegak. Bangunan ini dapat dibuat dari buis beton atau Bok beton yang ditumpuk atau berupa kaison. Sering dijumpai tanah ‘sar sangat Iunak sehingga tidak mampu mendukung beban diatasnya. ntuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan perbaikan tanah dasar gan mengeruk tanah lunak tersebut dan menggantinya dengan pasir, as dengan memancang terucuk bambu yang akan berfungsi sebagai ‘asi, Scanned with CamScanner PERENCANAAN pany Gi 146 UNA Pang Ng Revetmen (dinding pantaiy garis pantal a. Dinding pantai atau revetment 4. Jetty Pemecah gelombang Aw Pemecah gelombang aN et pata ©. Pemecah gelombang lepas pantai Perakan plabunan e. Pemecah gelombang sambung pantai Gambar 4.8, Beberapa tipe bangunan pantai 45. Revetment, dinding pantai dan dinding penahan i Perkuatan pantai diperlukan di sepanjang pantai dan digustlit agai pelindung pantai tethadap serangan gelombang, menalaa di belakan, ra ian belakangn enya, serta mengurangi limpasan gelombang ke ors ya. Bangunan perkuatan pantai bisa berupa revetment, ‘ a dinding penahan (bulkhead). Bangunan ini bisa ‘ 4 = Sehingga tinggi gelombang meningkat dan menimbu Pat mengerosi tanah dasar di depan bangunan. Pantai d; gelomb: yang d ee a Scanned with CamScanner 1, BANGUNAN PANTAL 147 45.1. Revetment Revetmen adalah bangunan yang dibangun pada Saris pantai dan digunakan untuk melindungi pantai dari serangan gelombang dan limpasan gelombang (overtopping) ke darat. Revetmen Mempunyai sisj miring dan bisa terbuat dari tumpukan batu atau bronjong, Schingga lebih fieksibel dan dapat menyesuaikan diri tethadap gerusan di kaki bangunan. Bangunan ini terdiri dari beberapa bagian utama yaitu lapis lindung, lapis filter, dan pelindung kaki. Lapis lindung bisa berupa batu atau beton dengan bentuk tertentu yang mampu menahan serangan gelombang. Filter berfungsi untuk menahan butiran tanah agar tidak keluar dan memungkinkan air bisa mengalir melintasinya. Pelindung kaki diperlukan untuk memberikan stabilitas terhadap gerusan pada dasar bangunan. Gambar 4.9 adalah contoh bentuk revetment dari tumpukan batu dan revetmen di Pantai Cermin Aceh. Filter/geotekstit a : mba 49. Revetmen dan Tevetmen di Pantai Cermin Aceh (Multidecon Internal, 2004) Scanned with CamScanner {i 48 PERENCANAAN BANGy Nay oe ral, Beberapa gambar berikut menunjukkan beberapa Denture, seperti revetmen dari bronjong (Gambar 4.10), revetmen dar ran en, i Pelabuhan Ikan Cilacap (Gambar 4.1 2), dan revetmen dex me geotekstil yang diisi pasir (Gambar 4 1 : a, A Bronjong— yaitu kantong dari bahan ‘le Filter Geotekstit Glagah s2zmuws Dom is) cilsco? G ‘ambar 4.11. Revetmen dari beton bertulang precast di Pelabuban Ikan (PT PP, 2011) ee Scanned with CamScanner | Pe eee eee) W. BANGUNAN PANTAT 149 G mbar 4.13. Revetmen buis beton dengan pelindung tumit batu pecah — | Scanned with CamScanner PERENCANAAN BANGUw, IN Pann, 150 ray Fz tai juga dapat terbuat dari groyy ngunan pelindung pa sree ’ Sane terbuat dari serat polyester yang dijahit/didesain dua leg ee menghasilkan kekuatan yang optimal. Grout mattress inj Giaplig a dengan cara dipompakan campuran mortar. Metode Penangey, sil mpunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan si ini met _ f sn eivcaeioail diantaranya adalah biaya lebih murah, Wakty rte lebih cepat, memiliki nilai estetika tinggi, tahan lama gay pel i i (mattress merupakan i emeliharaan rendah. Mengingat grow tre pakan fa nae Indonesia sehingga belum banyak diketahui tingkat Kchandalan. amun diperkirakan bahwa bahan ini lebih cocok untuk tanah n tinggi gelombang kecil. Gambar 4.14. adalah contoh grow Mattress nya. Ni lunak dai mattress. Gambar 4.14. Grout Mattress (Multidecon Internal, 2004) 4.5.2. Tembok Laut (seawall) Tembok laut berfungsi sebagai pelindung pantai terh ie gelombang dan untuk menahan terjadinya limpasan selon daratan di belakangnya. Biasanya tembok Jaut digunakan sangtt dungi daerah pemukiman dan/atau fasilitas umum yans sn vortikt dekat dengan garis pantai, Bangunan ini bisa berbentuk dinding nba miring, lengkung, atau bertangga; dan bisa terbuat dari past"? dinding beton, atau buis beton. adap serangat ___ Dalam perencanaan tembok laut perlu diperhatikan komt io ‘erjadinya erosi di kaki bangunan dan limpasan gelombans ¥° a | Scanned with CamScanner | | WF ANGUNAN PANTAT 151 pelakangny@- Kedalaman erosi di kaki bangunan tergantung pada bentuk ; bangunan, gelombang dan sifat tanah dasar. Untuk melindunginya, da kaki bangunan ditempatkan bain pelindung atau dengan membuat ep yang dipancang di bawah sisi depan bangunan, Kedalaman crosi maksimum terhadap tanah dasar asii adalah sama dengan tinggi gelom- maksimum yang mungkin terjadi di depan bangunan (CERC,1984). sisi bang. Elevasi puncak bangunan harus cukup tinggi untuk bisa menahan jimpasan gelombang. Limpasan yang terjadi dapat mengakibatkan keru- sakan bangunan. Air yang melimpas di belakang bangunan akan terinfil- trasi melalei permukaan tanah dan mengalir kembali ke laut. Apabila perbedaan elevasi muka air di belakang dan di depan bangunan cukup besar dapat menimbulkan kecepatan aliran cukup tinggi yang dapat menarik butiran tanah di belakang dan pada fondasi bangunan (piping). Keadaan ini dapat mengakibatkan runtuhnya bangunan. Penanggulangan dari keadaan tersebut dapat dilakukan dengan 1) membuat elevasi pun- cak bangunan cukup tinggi sehingga tidak terjadi limpasan, 2) di bela- kang bangunan dilindungi dengan lantai beton atau aspal dan dilengkapi dengan saluran drainasi, atau 3) dengan membuat konstruksi yang dapat menahan terangkutnya butiran tanah/pasir, misalnya dengan mengguna- kan geotekstil yang berfungsi sebagai saringan. Gambar 4.15. adalah contoh tembok laut, dengan puncak dinding dibuat lengkung yang berfungsi untuk memantulkan gelombang kembali ke laut, sehingga gelombang tidak melimpas ke darat. Gambar 4.16. adalah tembok laut di Pantai Kuta Bali. : Gambar 4.16. adalah dinding pantai yang terbuat dari tumpukan ae (busy beton. Bangunan pelindung pantai dari susunan pipa beton eee digunakan di Indonesia, seperti di beberapa pantai di deen is Menado, Pangandaran, Pekalongan, Tuban, Bali dan beberapa Yang ee ini terbuat dari buis beton berbentuk silinder, a eos dijumpai di pasaran dan biasanya digunakan untuk mem- 'g-gorong, sumur gali, dan scbagainya. > ——— Scanned with CamScanner 152 PERENCANAAN Bancuy, YAN p, (b) Gambar 4.15, Tembok laut (a) (Multidecon Internal, 2004 Pantai Kuta Bali (b) r ambar 4.16.2) 3180 ae Sn siklop. AP tau beto yond sid ) dan Tembok itd Buis beton disusun secara berjajar (G: puk (4.16.b), dan di dalamnya dapat diisi batu al di dalamnya diisi beton siklop, ikatan antara pip satu a ig dapat dilakukan dengan memberi angker dari besi beC™ jie cl yang disusun secara berjajar, angker-angker dipasang ™ uk, oi Yang dibuat pada pipa. Sedang yang disusun seca in en ipasang pada bidang gabungan. Gambar 4. 17. adalah dindine buis beton di Bengkulu. Scanned with CamScanner 153 Pelindung kaki POT MELINTANG POT MELINTANS Gambar 4.16. dinding pantai dari susunan buis beton Gambar 4.17. Dinding pantai dari buis beton (Multidecon Internal, 2004) G ost i gate ma 4.18. adalah dinding pantai dari beton bertulang yang menahan tanah di belakangnya, dan dinding pantai di Propinsi Riau. 453. Dindi 3, Dinding Penahan Tanah (bulkheads) . Bul ara here nee pantai yang fungsi utamanya adalah untuk Selombang a es sedang perlindungan terhadap serangan 82 pada pel sekunder. Bangunan ini biasa digunakan sebagai alam tanah Pel labuhan, Bulkhead bisa berupa turap yang dipancang ke a dilengkapi dengan angker. Gambar 4.19. adalah contoh bent bulkhea ~~ Scanned with CamScanner 154 PERENCANAAN BANGUyyy IP, 4g Perkerasan Dinding pantai Camb: a 3¥ 418, Dinding pata beton bertulang (Multidecon Inter 20%) id Scanned with CamScanner wd iNGUNAN PANTAI i Batang Angher ‘Turap Gambar 4.19, Bulkhead dari turap dan turap beton di Pelabuhan Glagah 46, Groin Groin adalah bangunan pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurus garis pantai, dan berfungsi untuk menahan transpor sedimen Sepanjang pantai, sehingga bisa mengurangi/ menghentikan erost yang ‘eriadi, Bangunan ini juga bisa digunakan untuk menahan masuknya transpor sedimen sepanjang pantai ke pelabuhan atau muara sungel. 461. Fungsi groin Apabila kerusakan pantai terjadi karena adanya angkutan sedimen “panjang pantai, maka groin dapat digunakan untuk mencegah ae tersebut. Fungsi groin adalah menahan sedimen: yang terme ‘panjang pantai, schingga sedimen tidak berpindah ke tempat Iain. — Scanned with CamScanner PERENCAN, 156 MAN BANCO Gambar 4.20. menunjukkan transpor sedimen stpant (Q,) yang terjadi di sepanjang pantai. Groin yang diterpatkay = akan menahan gerak sedimen, schingga sedimen Mengendap ¢ a Iah hulu (terhadap arah transpor sedimen sepanjang Panta ao hilir groin angkutan sedimen masih tetap terjadi, sementar, i set sebelah hulu terhalang oleh bangunan, akibat h di pat mengalami defisit sedimen sehingga pantai philic tersebut menycbabkan terjadinya perubahan garis pantai Yang aes berlangsung sampai dicapai suatu keseimbangan baru, Kesein, baru tersebut tercapai pada saat sudut yang dibentuk olch clo a pecah terhadap garis pantai baru adalah nol (04-0), di mana ida angkutan sedimen sepanjang pantai. Garis pantzi selelah ada groin ‘Erosi Sambar 4.20, Groin tunggal dan perubahan garis pantai yang ditimbulken adanya sistem eat Pantai yang terjadi tidak terlal best. oe keluar dari a 10, angkutan sedimen sepanjang pantai td ‘ethalang oleh '& Yang berada di antara dua groin. Sedimen *. Dulunya, Apap Y2Re berada di hilimya dan diendopt mengendap te dari arah yang berlawanan, ah Y BE ADT dag ep kD feFerosi dan terangkut ke aah tethalang oleh groin di sebelaby® Scanned with CamScanner er GUNAN PANTAT 157 yw. BA ikian sedimen akan tetap berada di ruas antara dua groin sehingga - pantai akan stabil. Groin Garis pantai setelah ada groin Garis pantai asli Gambar 4.21. Seri groin dan perubahan garis pantai yang ditimbulkan . Tipe Groin Pada umumnya groin berupa bangunan lurus yang menjorok ke laut dan tegak lurus pantai, Gambar 4.23 adalah beberapa bentuk Yang lain yaitu tipe T dan L. Groin tipe J dapat menaban angkutan Sepanjang pantai dan mengendapkannya di sisi hulu bangunan. : Fy Perubohan bentuk garis pantai terhadap garis pantai aslinya, tunjukkan pada Gambar 4.24.a. Angkutan sedimen Qj terjadi di Scanned with CamScanner 158 PERENC, sae, FANGUN yy ‘ is i is 7 4 sepanjang garis pantai baru dan dimungkinkan sedimen My Nr arah laut. Untuk menahan agar sedimen tidak bergerak digunakan groin tipe T. Groin T juga dapat menahan iets k yang menuju pantai sehingga perairan di belakangnya tena L mempunyai fungsi serupa dengan tipe 7. 8. Graig ® * | “Tipe lurus akan b _ Ber al us Bi Bel Garis Pantai Garis Pes Gosis Pontai : Garis Pantai Ast Setelah ada groin Sete ada go @ ® Gambar 4.24, Groin tipe J dan T Penggunaan groin tipe 7 didasarkan pada beberapa alasan beri 1. Untuk mengurang energi gelombang datang oleh bagian grin sejajar pantai. 2. Daerah dibelakang bagian groin yang sejajar Pa tenang sehingga dapat mencegah hilangnya pasir 3. Groin tersebut dapat digunakan untuk inspeksi dan FN" pe sak Pembuatan groin untuk melindungai pantai Ya" rank nc dikombinasikan dengan pengisian pasir. Groin et ai Kot tahankan agar pasir yang telah diisikan tidak teres ani dasar dari konservasi pantai ini adalah membast = Scanned with CamScanner pant iat ke arab laut ariwisall- | | yAN PANTAI BANG 159 ditinjau menjadi sejumlah pias dan menstabilkan Pantai d; but. Groin berfungsi sebagai pembatas dari masing-masii demikian pasir hanya bergerak di dalam pias. lalam pias terse- ing pias. Dengan Gambar 4.25. menunjukkan bangunan pelindung pantai di Pantai Kuta Bali. Pantai tersebut mengalami erosi cukup besar sejak dibangun- nya landasan pacu (runway) Bandara Ngurah Rai yang menjorok ke laut sepanjang 800 m. Gelombang dari Samudera Indonesia dengan arah dominan dari barat laut menyebabkan transpor sedimen Sepanjang pantai yang bergerak dari selatan ke utara. Landasan pacu menghalangi transpor sedimen, sehingga suplai sedimen di pantai sebelah utara (Pantai Kuta) terhenti. Akibatnya garis pantai tererosi, yang diperkirakan lebih dari 50 m dalam 10 tahun terakhir dan lebih dari 100 m sejak tahun 1960. Untuk menanggulangi erosi pantai tersebut telah direncanakan perlindungan pantai secara terpadu (JICA, 1988). Konsep dasar dari rencana perlin- dungan Pantai Kuta adalah mengembalikan pantai yang hilang dengan pengisian pasir (sand nourishment) dan mempertahankannya, Daerah yang diisi pasir sepanjang kurang lebih 2,7 km dan lebar pantai mini- mum 50 m yang berada di daerah I, IJ, dan III. Sepanjang daerah tersebut mengalami erosi, terutama di daerah IJ. Kemiringan pantai adalah 1 : 17. Volume pasir yang diisikan adalah sekitar 783.000 m’, Seperti terlihat dalam Gambar 4.25, diperlukan empat buah groin tipe T untuk menstabilkan pasir yang diisikan dan mengurangi serangan 8elombang yang sampai ke pantai. Di ujung utara dibuat groin kecil ‘wntuk mempertahankan pasir yang diisikan tidak meninggalkan daerah Yang dilindungi. 463 Perencanaan groin ean renoanaan groin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tinggi, pe dan sudut datang gelombang pecah, pasang surut, profil ines dan karakteristik sedimen di daerah pantai. Groin cocok untuk mem autéi Kerusakan pada pantai berpasir di mana gelombang datang Yan cituk sudut culup besar terhadap garis pantai. Gelombang pecal ™embentuk sudut terhadap garis pantai dapat menimbulkan arus Scanned with CamScanner | 60 PERENCANAAN BANU gy, 1 i it) dalam arah sepanj; kcutan sedimen (pasir) : i208 ante « cena menahan sedimen meninggalkan daerah yang Aitindung in antai berlumpur di mana sedimen terbawa arus Sepanjang Pant ‘ada rons melayang (suspensi), groin tidak efektif untuk menahan ap ne sedimen tersebut. Perencanaan groin meliputi penentuan Panjang a profil memanjang groin, jarak antara groin, dan bahan ban, = digunakan, Penentuan masing-masing parameter tersebut dibahas being mM | di Gambar 4.25. Seri groin di Pantai Kuta Bali (JICA, 1988) ___ 1. Suplai sedimen ke hilir. _ Di dalam perencanaan groin masih dimungkinkan terjadiny2 90! Pasir melintasi groin ke daerah hilir. Gambar 4.26 menunjukkan beer mae dari fungsi groin. Pantai yang mengalami erosi re tersebut en Peneisian pasir dan pembuatan seri groin. Dalam £ ey tusiukkan garis pantai asti dan garis pantai setelah pene Pasir. Karena ai ais P berubah, An, Pengaruh gelombang dominan, bentuk ie tt: Apabila di eon Sedimen bergerak dalam arah dari kiri Ke schingga garg pCO "988, di sebelah huluaya tradi Sti Satis pantai_majy terhadap batas garis pantai P® “4 Scanned with CamScanner a Bi sANGUNAN PANTAT 161 pensisian pasir. Kondisi di sebelah hilirnya adal, terjadi erosi. Panjang groin terhadap posisi garis sian pasir adalah L,, sedang panjangnya tethadap garis pantai dj hilimya berturut-turut adalah L, dan L,. Jarak antara pt cw 5 Ce. Fee Ky End passing reel Through passing ah kebalikannya, yaity Pantai pada awal pengi- ly Over passing GP setelah ada ergin GP dng pengisian pasir Shore passing Garis pantai (GP) Gambar 4.26. Beberapa parameter dalam fungsi groin Dimungkinkan terjadinya suplai pasir ke daerah hilir. Pasir dapat melintasi groin dengan melewati sisi atasnya (overpassing), melewati ‘Wungnya (endpassing), menerobos di sela-sela groin (through passing), Melintasi_ puncak groin di bagian pantai (shore passing). Over- Passing tergantung pada elevasi pasir di sekitar groin dan elevasi puncak ae Apabila elevasi pasir terlalu rendah terhadap puncak groin, trans- Por'pasir sepanjang pantai tidak bisa melompati groin, dan pasir akan ‘cumpul di hulu groin sehingga elevasi pasir bertambah sampai "nya pasir akan melompati groin. Proses terjadinya endpassing ada- Scrupa dengan overpassing, hanya faktor pengontrolnya adalah Fertumbuhan endapan pasir ke arah laut, Endapan di sebelah hulu groin hi ‘aju ke arah laut schingga daerah gelombang pecah juga gaia! oe laut, sedemikian sehingga transpor sedimen sepanjans a : ‘melintasi ujung groin. Pasang surut dan gelombang mempengaru™! Scanned with CamScanner ‘PERENCANAAN Ba 1 - INGUNAN Dy my | NT | perubahan elevasi muka air di groin. Pada saat pasang elevag; : | naik sehingga overpassing meningkat, sementara pada seat sng a gelombang pecah bergeser ke arah Jaut sehingga endpassing by Apabila groin permeabel maka pasir bisa menerobos melaly seh groin ke daerah hilirnya. 2. Panjang groin dan. jarak antara groin. Telah dijelaskan dalam Bab II, gelombang yang pecal if membentuk sudut terhadap garis pantai dapat menimbulkan arus sa jang pantai (longshore current). Arus ini terjadi di daerah = gelombang pecah dan garis pantai (surf zone) yang apabila k 4 cukup besar bisa mengangkut sedimen. Daerah transpor sedimen Ras ini terbentang dari garis pantai sampai tepat di luar daerah gelombang pecah. ‘Transpor Sedimen Sepanjang Pantai Lokasi Gelombang Pecah Garis Pantai Gambar 4.27. Altemnatif panjang groin Gambar 4.27. menunjukkan alternatif penentuan panjang sr Transpor sedimen sepanjang pantai terjadi di surf zone, yaitu antara lokasi gelombang pecah dan garis pantai. Apabila digunakan alter nhatif groin I, di mana panjang groin L, sama dengan lebar suf zone le @e=L), maka groin akan efektip menahan sedimen. Seluuh angi ae tertahan oleh groin. Tetapi bangunan seperti itu dapat met enon Suplai sedimen ke dacrah hilir terhenti sehingga mengakihe™ 1 yang besar di daerah tersebut (Gambar 4.20). Oleh karen Scanned with CamScanner er ANTAL W. ANGUNAN 163 sebaikniya masih dimungkinkan terjadinya suplai sedimen ke dacrah hilir, buat groin yang tidak terial panjang dan tinggi. yaitu dengan met Pada groin alternatif II di mana panjang groin Ly lebih kecil dari iehar st rf zone L, (L,

Anda mungkin juga menyukai