Anda di halaman 1dari 47

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

A. BENTUK KEGIATAN KERJA PRAKTIK

Pelaksanaan kegiatan kerja praktik di Terminal Penumpang Tipe A


Harjamukti Kota Cirebon dilaksanakan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan
dari tanggal 12 Januari 2018 sampai dengan 30 Maret 2018. Kegiatan
kerja praktik dilakukan sesuai dengan peraturan kerja yang berlaku di
Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon. Jam kerja dimulai
pada pukul 08.00 WIB s.d. 16.00 WIB dengan 1 (satu) jam istirahat pada
pukul 12.00 WIB s.d. 13.00 WIB. Setiap hari dilakukan pencatatan
absensi jam masuk dan jam pulang yang diawasi secara langsung oleh
pimpinan terminal, selaku pembimbing selama kegiatan kerja praktik di
Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon.

Adapun bentuk kegiatan kerja praktik yang dilaksanakan di Terminal


Penumpang Tipe A Harjamukti Cirebon meliputi kegiatan dibidang
operasional terminal. Pada bidang ini kegiatan yang dilakukan berupa:

1. Mencatat kendaraan yang melewati pos kedatangan dan


keberangkatan. Kegiatan ini dilakukan di 3 (tiga) pos yang berbeda
dimana terdapat 2 (dua) pos kedatangan yang disebut pos I dan pos
II, dan pos keberangkatan yang disebut pos III. Pada pos I data yang
diambil diantaranya nomor kendaraan, nama PO bus, trayek
kendaraan, dan waktu kedatangan. Pada pos II data yang diambil
sama dengan pos I hanya ditambah dengan jumlah penumpang. Dan
pada pos III data yang diambil sama dengan pos II hanya waktu
kedatangan diubah menjadi waktu keberangkatan.

2. Membantu dalam administrasi terminal. Data yang telah didapat dari


pos kedatangan dan pos keberangakatan selanjutnya direkap dan

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 1
data tersebut dimasukkan ke dalam laporan harian terminal dan
menjadi acuan untuk pemeriksaan kendaraan bus berikutnya.

3. Melakukan pengawasan kendaraan di pos kedatangan dan jalur


keberangkatan berupa memeriksa kelengkapan surat-surat dan
komponen setiap kendaraan yang masuk di terminal. Setiap bus wajib
menunjukan surat kelengkapan kendaraan yang dibawa seperti Buku
Uji Berkala yaitu tanda bukti lulus uji berkala berbentuk buku yang
berisi data hasil pengujian kendaraan bus, KPS yaitu kartu tanda izin
usaha angkutan umum yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan
setempat, STNK yaitu tanda bukti pendaftaran dan pengesahan suatu
kendaraan bermotor berdasarkan identitas dan kepemilikannya yang
telah terdaftar, dan SIM yaitu bukti registrasi yang diberikan oleh
kepolisian kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan
administrasi, sehat jasmasni dan rohani, memahami peraturan lalu
lintas dan terampil menggunakan kendaraan terutama kendaraan bus.

4. Membantu dalam pelayanan informasi. Kegiatan ini dilakukan dengan


memberikan pelayanan intensif kepada penumpang terminal. Bagian
ini memberikan pemberitahuan menggunakan pengeras suara pada
setiap keberangkatan bus dan tujuannya untuk memudahkan
penumpang untuk informasi keberangkatan bus. Penumpang juga
dapat mengetahui informasi apa saja mengenai operasional terminal
seperti daftar trayek, dan jadwal kedatangan dan keberangkatan bus.

5. Membantu kegiatan wawancara kepada penumpang yang disebut


dengan program “Sapa Penumpang”. Fungsi kegiatan ini adalah untuk
mengetahui pendapat penumpang terkait pelayanan sarana dan
prasarana yang ada didalam terminal.

6. Pada bidang operasional terminal taruna/i juga diberikan pekerjaan


berupa mengidentifikasi masalah sistem operasional terminal.
Identifikasi masalah dilakukan dengan menganalisis setiap kinerja

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 2
operasional terminal. Setiap data dari indikator yang dianalisis
didapatkan survai. Berdasarkan hasil survai ini taruna/i diminta dapat
menjelaskan gambaran eksisting dan mengevaluasi kinerja
operasional angkutan sebagai bahan rekomendasi terminal guna
peningkatan pelayanan.

B. PROSEDUR KERJA PRAKTIK

1. Penjadwalan Kerja Praktik

Dibawah ini adalah prosedur kerja yang dilakukan selama kegiatan kerja
praktik di Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon.

Tabel III. 1 Prosedur kerja selama kerja praktik

MINGGU KE-
I PROSEDUR KERJA
I II III IV V VI VII VIII IX X XI
Melapor kepada Pimpinan
1 V
Terminal Harjamukti Cirebon
Pengenalan dan beradaptasi
2 V
dengan lingkungan kerja
Mempelajari tugas yang akan
3 V
diberikan oleh pimpinan
Melaksanakan tugas yang
4 V V V V V V V V V V V
diberikan selama kerja praktik
5 Pembuatan laporan kerja praktik V V V

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 3
2. Bagan Alir Pelaksanaan Tugas Praktik Kerja

Identifikasi Permasalahan

1. Kurangnya informasi mengenai harga tiket dan jadwal


keberangkatan.
2. Kurang optimal pendataan jumlah penumpang.
3. Tidak adanya data mengenai identitas penumpang.

Survei Pendahuluan

Rancangan Formulir Survei

Pengumpulan Data dan Metode Sampling

Data Sekunder Data Primer

1. Data Keberangkatan 1. Survei Wawancara


Bus kepada Pengguna Jasa
2. Data Keberangkatan 2. Survei Wawancara
Penumpang kepada Penyedia Jasa

Analisis Hasil Survei Wawancara di Terminal


Harjamukti Cirebon

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar III. 1 Bagan alir pelaksanaan tugas kerja praktik

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 4
3. Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktik

a. Prosedur Awal Kegiatan Kerja Praktik


Sebelum kegiatan kerja dilaksanakan, taruna/i melapor kepada
pimpinan terminal dan diberikan pengarahan mengenai Terminal
Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon oleh pimpinan terminal
dan pegawai terminal.

Kegiatan selanjutnya, yaitu kegiatan orientasi lapangan dengan


tujuan beradaptasi dengan lingkungan terminal. Hasil orientasi
lapangan di terminal menjadi acuan untuk proses survai yang akan
dilakukan guna memberikan solusi terhadap suatu masalah. Kegiatan
yang dilakukan setelah orientasi lapangan adalah pengumpulan data
sekunder, yaitu jumlah keberangkatan penumpang per hari.
Selanjutnya, diberikan pengarahan dan bimbingan yang dilakukan
langsung oleh pimpinan dan pegawai terminal.

b. Pelaksanaan Survai
1) Survai Wawancara kepada Pengguna Jasa
Survai wawancara kepada pengguna jasa di terminal merupakan
survai yang dilakukan kepada penumpang yang akan melakukan
perjalanan yang menggunakan bus AKAP dan bus AKDP.
Kegiatan survai ini untuk mengetahui ketersediaan pengguna
jasa terkait perencanaan program penggunaan tiket secara
elektronik.

a) Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakan survai ini adalah untuk mengumpulkan
data yang berkaitan dengan perencanaan program
penggunaan tiket secara elektronik.
Tujuan pelaksanaan dari survai ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar pengguna jasa yang bersedia dan tidak

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 5
terhadap perencanaan program penggunaan tiket secara
elektronik.
b) Target Data
Data yang diamati dan dikumpulkan adalah sebagai berikut:
(1) Identitas pengguna jasa;
(2) Tujuan perjalanan;
(3) Frekuensi penggunaan bus;
(4) Lokasi pembelian tiket;
(5) Persepsi pengguna jasa berdasarkan aspek pelayanan
berupa sistem pembelian tiket.

c) Langkah-langkah Survai
Adapun prosedur survai wawancara kepada pengguna jasa di
Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon, yaitu:
(1) Perumusan permasalahan yang akan dijadikan pertanyaan
kepada pengguna jasa;
(2) Tenaga pelaksana (Surveyor) yang melakukan survai
wawancara kepada pengguna jasa di terminal adalah
seluruh anggota Tim Kerja Praktik Terminal Penumpang
Tipe A Harjamukti Kota Cirebon yang berjumlah 3 (tiga)
taruna/i;
(3) Surveyor melaksanakan survai kepada pengguna jasa di
ruang tunggu penumpang dan di dalam bus;
(4) Pelaksanaan survai dilaksanakan selama 1 (satu) minggu
dari tanggal 5 Februari 2018 sampai dengan 11 Februari
2018.

2) Survai Wawancara Kepada Penyedia Jasa


Survai wawancara kepada penyedia jasa dilakukan secara 2 kali,
yang pertama kepeda pengurus penyedia jasa di Terminal
Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon dan perusahaan
otobus yang ada di Cirebon. Penyedia jasa di terminal terdapat

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 6
19 (sembilan belas) perusahaan dan 2 (dua) perusahaan otobus
di Cirebon.

a) Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakan survai ini adalah untuk mengumpulkan
data yang berkaitan dengan perencanaan program
penggunaan tiket secara elektronik.
Tujuan pelaksanaan dari survai ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar penyedia jasa yang bersedia dan tidak
terhadap perencanaan program penggunaan tiket secara
elektronik.

b) Target Data
Data yang diamati dan dikumpulkan adalah sebagai berikut:
(1) Nama PO bus;
(2) Lokasi penjualan tiket;
(3) Jumlah penjualan tiket per kendaraan;
(4) Persepsi penyedia jasa berdasarkan aspek pelayanan
berupa sistem penjualan tiket.

c) Langkah-langkah Survai
Adapun prosedur survai wawancara kepada penyedia jasa di
Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon, yaitu:
a) Perumusan permasalahan yang akan dijadikan pertanyaan
kepada penyedia jasa;
b) Tenaga pelaksana (Surveyor) yang melakukan survai
wawancara kepada penyedia jasa di terminal adalah
seluruh anggota Tim Kerja Praktik Terminal Penumpang
Tipe A Harjamukti Cirebon yang berjumlah 3 (tiga)
taruna/i dan di perusahaan otobus adalah seluruh anggota
Tim Kerja Praktik Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 7
Cirebon yang berjumlah 3 (tiga) taruna/i dan didampingi 2
(dua) orang pegawai terminal;
c) Surveyor melaksanakan survai kepada penyedia jasa di
terminal, seperti di loket untuk bus AKAP dan di jalur
keberangkatan untuk bus AKDP dan Surveyor
melaksanakan survai kepada perusahaan otobus di
Cirebon;
d) Pelaksanaan survai di terminal dilaksanakan selama 2
(satu) hari dari tanggal 12 Februari 2018 sampai dengan
13 Februari Januari 2018 dan survai di perusahaan otobus
dilaksanakan selama 1 (satu) hari, yaitu tanggal 14
Februari 2018.

4. Pengolahan Data

a. Pengumpulan Data
Data yang didapat adalah data primer dan data sekunder. Data primer
berupa hasil wawancara kepada pengguna jasa dan penyedia jasa.
Data sekunder berupa jumlah keberangakatan penumpang per hari
dan data kendaraan bus AKAP dan AKDP.

b. Penentuan Jumlah Sampel Data


Menurut Sumaatmadja (1988 : 112) mengungkapkan bahwa :
“Sampel merupakan bagian dari populasi (cuplikan, contoh) yang
mewakili populasi yang bersangkutan.”

Tentang besarnya jumlah sampel yang harus diambil dari populasi


tidak ada aturan tertentu yang pasti. Keabsahan sampel terletak pada
sifat dan karakteristik yang mendekati populasi, bukan pada besar
atau banyaknya yang paling penting sampel itu representatif artinya
dapat mewakili populasi.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 8
Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang dilakukan yaitu
dengan cara menggunakan rumus Taro Yamane (Ridwan, 2009:65),
yaitu:

N
n= .........................III.1
Nd 2+ 1

Dimana:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

d : presesi

c. Teknik Analisis Data


Berdasarkan data yang didapat dari hasil survai dapat dianalisis
dengan menghitung besarnya persentase ketersediaan pengguna jasa
dan penyedia jasa dengan perencanaan program penggunaan tiket
secara elektronik di Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota
Cirebon.

C. PENYAJIAN DATA

1. Data Jumlah Penumpang


Berdasarkan Tabel III.2 adalah data jumlah penumpang yang
diperoleh dari survai pendahuluandi Terminal Penumpang Tipe A
Harjamukti Kota Cirebon yang dilakukan selama 1 (satu) minggu.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 9
Tabel III.2 Data statistik penumpang selama 1 minggu di Terminal
Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon
JUMLAH
HARI/TANGGAL PENUMPANG
(orang)
Sabtu, 13 Januari 2018 605
Minggu, 14 Januari 2018 684
Senin, 15 Januari 2018 617
Selasa, 16 Januari 2018 622
Rabu, 17 Januari 2018 516
Kamis, 18 Januari 2018 567
Jumat, 19 Januari 2018 691
Jumlah 4302

GRAFIK JUMLAH PENUMPANG HARIAN DALAM 1 MINGGU


800
684 691
700
605 617 622
600 567
Jumlah Penumpang (orang)

516
500

400

300

200

100

0
Sabtu, 13 Minggu, 14 Senin, 15 Selasa, 16 Rabu, 17 Kamis, 18 Jumat, 19
Januari 2018 Januari 2018 Januari 2018 Januari 2018 Januari 2018 Januari 2018 Januari 2018

Hari/Tanggal

Gambar III.2 Grafik jumlah penumpang harian dalam 1 minggu

2. Penentuan Jumlah Sampel Data


Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini, berdasarkan Rumus
III.1 diperoleh jumlah sampel (n) minimum, dengan nilai presisi
10% (0,1):

605
n= =86
( 605 x 0,01 )+ 1

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 10
Dari hasil perhitungan sampel minimal penumpang per hari
didapatkan jumlah sampel minimal untuk mewakili semua populasi
penumpang adalah 86 diambil sampel 90. Survai dilakukan selama 1
(satu) minggu dengan jumlah sampel penumpang yang di survai per
hari diambil 90 sampel. Sehingga didapatkan jumlah sampel minimal
selama 1 (satu) minggu adalah 630 sampel.

Tabel III.3 Jumlah sampel penumpang yang mewakili jumlah


penumpang dalam 1 (satu) minggu
JUMLAH
JUMLAH SAMPEL JUMLAH SAMPEL YANG
HARI/TANGGAL PENUMPANG
(orang) DIPEROLEH (orang)
(orang)
Sabtu, 13 Januari 2018 605 86 90
Minggu, 14 Januari 2018 684 87 90
Senin, 15 Januari 2018 617 86 90
Selasa, 16 Januari 2018 622 86 90
Rabu, 17 Januari 2018 516 84 90
Kamis, 18 Januari 2018 567 85 90
Jumat, 19 Januari 2018 691 87 90
Jumlah 4302 601 630

Berdasarkan Tabel III.3 menunjukan bahwa besarnya jumlah


sampel untuk survai wawancara kepada pengguna jasa yang akan
berangkat ke tempat tujuan dari Terminal Penumpang Tipe A
Harjamukti Kota Cirebon. Total penumpang dalam satu hari
merupakan populasi yang akan diteliti dan jumlah sampel di atas
merupakan jumlah yang dapat mewakili karakteristik populasi
dimasing-masing hari.

3. Data Hasil Survai Wawancara Kepada Pengguna Jasa


Data yang diperoleh dari hasil survai wawancara kepada pengguna
jasa terhadap 630 responden di Terminal Penumpang Tipe A
Harjamukti Kota Cirebon yang memuat indikator yang berpengaruh
terhadap sistem penjualan tiket di terminal. Secara umum hasil
penelitian responden berdasarkan survai wawancara mencakup
komponen identitas dan aspek pelayanan berupa sistem tiket.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 11
a. Identitas Responden
Identitas responden meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, tujuan
perjalanan, frekuensi penggunaan bus (dalam 1 bulan), lokasi
pembelian tiket dan bukti pembelian tiket. Berdasarkan hasil
survai diperoleh data sebagai berikut:

1) Jenis Kelamin

Tabel III.4 Karakteristik responden berdasarkan jenis


kelamin
Jenis
Frekuensi Persentase
Kelamin
Laki-laki 354 56%
Perempuan 276 44%
TOTAL 630 100%

JENIS KELAMIN

Perempuan
44%
Laki-laki
56%

Laki-laki Perempuan

Gambar III.3 Karakteristik responden berdasarkan jenis


kelamin

Berdasarkan Gambar III.3 dapat diketahui presentase paling


tinggi selaku pengguna jasa yang akan melakukan perjalanan
adalah jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 56%, sedangkan
untuk jenis kelamin perempuan sebesar 44%.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 12
2) Usia Responden
Pengelompokan usia responden dibagi menjadi 4 kelompok,
yaitu usia 17 – 27 tahun, 28 – 38 tahun, 39 – 49 tahun, dan
lebih dari 49 tahun.

Tabel III.5 Karakteristik responden berdasarkan usia


Usia
Frekuensi Persentase
Responden
17 - 27 197 31%
28 - 38 193 31%
39 - 49 179 28%
> 49 Tahun 61 10%
TOTAL 630 100%

USIA RESPONDEN
> 49 Tahun 17 - 27
10% 31%

39 - 49
28%

28 - 38
31%

17 - 27 28 - 38 39 - 49 > 49 Tahun

Gambar III.4 Karakteristik responden berdasarkan usia

Berdasarkan Gambar III.4 dapat diketahui bahwa usia


pengguna jasa dalam melakukan perjalanan menggunakan bus
di Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon
didominasi usia antara 17 - 27 tahun, yaitu sebesar 31%,
sedangkan usia antara 28 – 38 tahun sebesar 31%, usia 39 –
49% sebesar 28%, dan usia lebih dari 49 tahun sebesar 10%.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 13
3) Pekerjaan Responden
Pengelompokan pekerjaan responden dibagi menjadi 6 (enam)
kelompok, yaitu PNS/TNI/POLRI, pegawai swasta, wiraswasta,
ibu rumah tangga, pelajar/mahasiswa, dan pensiunan.

Tabel III.6 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan


responden

Pekerjaan Responden Frekuensi Persentase

PNS/TNI/POLRI 42 7%
PEGAWAI SWASTA 307 49%
WIRASWASTA 107 17%
IBU RUMAH TANGGA 130 21%
PELAJAR/MAHASISWA 30 5%
PENSIUNAN 14 2%
TOTAL 630 100%

PEKERJAAN RESPONDEN
PENSIUNAN PNS/TNI/POLRI
2% 7%
PELAJAR/MAHASISWA
5%
IBU RUMAH TANGGA
21%

PEGAWAI SWASTA
49%
WIRASWASTA
17%

PNS/TNI/POLRI PEGAWAI SWASTA WIRASWASTA


IBU RUMAH TANGGA PELAJAR/MAHASISWA PENSIUNAN

Gambar III.5 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan


responden

Dari Gambar III.5 dapat diketahui bahwa pekerjaan


pengguna jasa didominasi oleh pegawai swasta, yaitu sebesar

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 14
49%. Sedangkan untuk PNS/TNI/POLRI sebesar 7%,
wiraswasta sebesar 17%, ibu rumah tangga sebesar 21%,
pelajar/mahasiswa sebesar 5%, dan pensiunan sebesar 2%.

4) Tujuan Perjalanan
Pengelompokan tujuan perjalanan dibagi menjadi 7 jenis, yaitu
Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bandung,
Tasikmalaya, dan Sukabumi.

Tabel III.7 Karakteristik responden berdasarkan tujuan


perjalanan

Tujuan Perjalanan Frekuensi Persentase

JAKARTA 132 21%


BANTEN 145 23%
JAWA TENGAH 199 32%
JAWA TIMUR 33 5%
BANDUNG 47 7%
TASIKMALAYA 53 8%
SUKABUMI 21 3%
TOTAL 630 100%

TUJUAN PERJALANAN
SUKABUMI
3%
TASIKMALAYA
8% JAKARTA
BANDUNG 21%
7%
JAWA TIMUR
5%

JAWA TENGAH BANTEN


32% 23%

JAKARTA BANTEN JAWA TENGAH JAWA TIMUR


BANDUNG TASIKMALAYA SUKABUMI

Gambar III.6 Karakteristik responden berdasarkan tujuan


perjalanan

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 15
Dari Gambar III.6 dapat diketahui bahwa tujuan perjalanan
yang paling tinggi, yaitu menuju Jawa Tengah sebesar 32%.
Sedangkan untuk tujuan Jakarta sebesar 21%, untuk tujuan
Banten sebesar 23%, untuk tujuan Jawa Timur sebesar 5%,
untuk tujuan Bandung sebesar 7%, untuk tujuan Tasikmalaya
sebesar 8%, dan untuk tujuan Sukabumi sebesar 3%.

5) Frekuensi Penggunaan Bus


Pengelompokan frekuensi penggunaan bus dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu 1 kali, 2 -3 kali, dan lebih dari 3 kali dalam 1
(satu) bulan.

Tabel III.8 Karakteristik responden berdasarkan frekuensi


penggunaan bus dalam 1 bulan
Frekuensi Penggunaan Bus
Frekuensi Persentase
(dalam 1 bulan)
1 KALI 452 72%
2-3 KALI 130 21%
> 3 KALI 48 8%
TOTAL 630 100%

FREKUENSI PENGGUNAAN BUS (DALAM 1 BULAN)


> 3 KALI
8%
2-3 KALI
21%

1 KALI
72%

1 KALI 2-3 KALI > 3 KALI

Gambar III.7 Karakteristik responden berdasarkan frekuensi


penggunaan bus dalam 1 bulan

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 16
Berdasarkan Gambar III.7 dapat diketahui frekuensi
penggunaan bus dalam 1 bulan yang paling tinggi, yaitu 1 kali
sebesar 72%. Sedangkan untuk frekuensi penggunaan bus
dalam 1 bulan 2 - 3 kali sebesar 21%, dan untuk frekuensi
penggunaan bus dalam 1 bulan lebih dari 3 kali sebesar 8%.

6) Lokasi Pembelian Tiket Bus


Pengelompokan lokasi pembelian tiket bus dibagi menjadi 2,
yaitu di loket dan di dalam bus.

Tabel III.9 Karakteristik responden berdasarkan lokasi


pembelian tiket bus
Lokasi Pembelian
Frekuensi
Tiket Bus
Loket 230
Di dalam Bus 400
TOTAL 630

Lokasi Pembelian Tiket Bus


Loket
37%

Di dalam Bus
63%

Loket Di dalam Bus

Gambar III.8 Karakteristik responden berdasarkan lokasi


pembelian tiket bus

Berdasarkan Gambar III.8 dapat diketahui lokasi pembelian


tiket bus pengguna jasa berdasarkan hasil survai terhadap 630
responden Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota
Cirebon, sebanyak 63% responden menyatakan lokasi

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 17
pembelian tiket bus terjadi di dalam bus dan 37% responden
menyatakan pembelian tiket terjadi di loket.

7) Bukti Pembelian Tiket


Pengelompokan Bukti Pembelian Tiket dibagi menjadi 2, yaitu
ada dan tidak tiket kertas.

Tabel III.10 Karakteristik responden berdasarkan bukti


pembelian tiket
Bukti Pembelian
Frekuensi Persentase
Tiket
Ada 514 82%
Tidak Ada 116 18%
TOTAL 630 100%

Bukti Pembelian Tiket


Tidak Ada
18%

Ada
82%

Ada Tidak Ada

Gambar III.9 Karakteristik responden berdasarkan bukti


pembelian tiket

Dari Gambar III.9 dapat diketahui bukti pembelian tiket bus


berdasarkan hasil survai terhadap 630 responden, sebanyak
82% responden menyatakan mereka mendapatkan bukti
pembelian tiket bus berupa tiket kertas untuk melakukan
perjalanan menggunakan bus dan sebanyak 18% responden
menyatakan mereka tidak mendapatkan bukti pembelian tiket

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 18
bus berupa tiket kertas untuk melakukan perjalanan
menggunakan bus. Untuk bus AKDP rata-rata tidak terdapat
tiket.

b. Aspek Pelayanan
Aspek pelayanan meliputi sistem penjualan tiket, kondisi loket
penjualan tiket, informasi kesesuaian tarif, informasi kesesuaian
jadwal keberangkatan, dan perencanaan penggunaan tiket secara
elektronik. Berdasarkan hasil survai diperoleh data sebagai
berikut:

1) Sistem Penjualan Tiket

Tabel III.11 Penilaian responden terhadap sistem penjualan


tiket saat ini di Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota
Cirebon
Sistem Penjualan
Frekuensi Persentase
Tiket
Sangat Baik 0 0%
Baik 39 6%
Cukup Baik 222 35%
Buruk 369 59%
TOTAL 630 100%

Sistem Penjualan Tiket


Baik
6%

Cukup Baik
35%

Buruk
59%

Sangat Baik Baik Cukup Baik Buruk

Gambar III.10 Penilaian responden terhadap sistem


penjualan tiket saat ini di Terminal Penumpang Tipe A
Harjamukti Kota Cirebon

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 19
Dari Gambar III.10 dapat diketahui berdasarkan pertanyaan
mengenai sistem penjualan tiket saat ini di Terminal
Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon dalam kondisi
buruk dapat dilihat bahwa dari 630 responden yang menjadi
objek penelitian yang menyatakan buruk sebesar 59%, yang
menyatakan sangat baik sebesar 0%, yang menyatakan baik
sebesar 6%, dan yang menyatakan cukup baik sebesar 35%.
Hal ini dikarenakan masih terdapatnya ‘calo’ di Terminal
Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon yang
mengganggu kenyamanan dari pengguna jasa.

2) Kondisi Loket Penjualan Tiket

Tabel III.12 Penilaian responden terhadap kondisi loket


penjualan tiket
Kondisi Loket
Frekuensi Persentase
Penjualan Tiket
Sangat Baik 0 0%
Baik 49 8%
Cukup Baik 184 29%
Buruk 397 63%
TOTAL 630 100%

Kondisi Loket Penjualan Tiket


Baik
8%

Cukup Baik
29%

Buruk
63%

Sangat Baik Baik Cukup Baik Buruk

Gambar III.11 Penilaian responden terhadap kondisi loket


penjualan tiket

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 20
Dari Gambar III.11 dapat diketahui berdasarkan pertanyaan
mengenai kondisi loket penjualan tiket saat ini di Terminal
Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon dalam kondisi
buruk dapat dilihat bahwa dari 630 responden yang menjadi
objek penelitian yang menyatakan buruk sebesar 63%, yang
menyatakan sangat baik sebesar 0%, yang menyatakan baik
sebesar 8%, dan yang menyatakan cukup baik sebesar 29%.
Hal ini dikarenakan banyak PO bus terutama trayek tujuan
Jakarta, Banten dan seluruh bus AKDP yang melakukan
transaksi penjualan tiket di dalam bus dan ada beberapa PO
bus yang tidak memiliki loket.

3) Informasi Kesesuaian Tarif

Tabel III.13 Penilaian responden terhadap informasi


kesesuaian tarif

Kesesuaian Tarif Frekuensi Persentase

Sangat Sesuai 18 3%
Sesuai 289 46%
Tidak Sesuai 311 49%
Sangat Tidak Sesuai 12 2%
TOTAL 630 100%

Informasi Kesesuaian Tarif


Sangat Tidak Sesuai Sangat Sesuai
2% 3%

Sesuai
Tidak Sesuai 46%
49%

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai

Gambar III.12 Penilaian responden terhadap informasi


kesesuaian tarif

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 21
Dari Gambar III.12 dapat diketahui berdasarkan pertanyaan
mengenai informasi kesesuaian tarif saat ini di Terminal
Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon tidak sesuai
dengan kondisi dilapangan atau mahal dapat dilihat bahwa
dari 630 responden yang menjadi objek penelitian yang
menyatakan tidak sesuai sebesar 49%, yang menyatakan
sangat sesuai sebesar 3%, yang menyatakan sesuai sebesar
46%, dan yang menyatakan sangat tidak sesuai sebesar 2%.

4) Informasi Kesesuaian Jadwal Keberangkatan

Tabel III.14 Penilaian responden terhadap informasi


kesesuaian jadwal keberangkatan
Kesesuaian Jadwal
Frekuensi Persentase
Keberangkatan
Sangat Sesuai 11 2%
Sesuai 292 46%
Tidak Sesuai 305 48%
Sangat Tidak Sesuai 22 3%
TOTAL 630 100%

Informasi Kesesuaian Jadwal Keberangkatan


Sangat Tidak Sesuai Sangat Sesuai
3% 2%

Sesuai
46%
Tidak Sesuai
48%

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai

Gambar III.13 Penilaian responden terhadap informasi


jadwal keberangkatan

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 22
Dari Gambar III.13 dapat diketahui berdasarkan pertanyaan
mengenai informasi kesesuaian jadwal keberangkatan saat ini
di Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon tidak
sesuai dengan kondisi dilapangan dapat dilihat bahwa dari 630
responden yang menjadi objek penelitian yang menyatakan
tidak sesuai sebesar 48%, yang menyatakan sangat sesuai
sebesar 2%, yang menyatakan sesuai sebesar 46%, dan yang
menyatakan sangat tidak sesuai sebesar 4%. Hal ini
dikarenakan banyak bus yang terlambat masuk terminal salah
satu penyebabnya adalah kemacetan yang menyebabkan
perjalanan bus menjadi terhambat.

5) Perencanaan Penggunaan Tiket Secara Elektronik

Tabel III.15 Penilaian responden terhadap perencanaan


penggunaan tiket secara elektronik
Perencanaan Penggunaan
Frekuensi Persentase
Tiket Secara Elektronik
Sangat Setuju 124 20%
Setuju 399 63%
Tidak Setuju 86 14%
Sangat Tidak Setuju 21 3%
TOTAL 630 100%

Perencanaan Penggunaan Tiket Secara Elektronik

Sangat Tidak Setuju


Tidak Setuju 3%
14% Sangat Setuju
20%

Setuju
63%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Gambar III.14 Penilaian responden terhadap perencanaan


penggunaan tiket secara elektronik

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 23
Dari Gambar III.14 dapat diketahui berdasarkan pertanyaan
mengenai perencanaan penggunaan tiket secara elektronik di
Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon setuju
dengan perencanaan tersebut dapat dilihat bahwa dari 630
responden yang menjadi objek penelitian yang menyatakan
setuju sebesar 63%, yang menyatakan sangat setuju sebesar
20%, yang menyatakan tidak setuju sebesar 14%, dan yang
menyatakan sangat tidak setuju sebesar 3%.

Dari Tabel III.16 dapat diketahui berdasarkan pertanyaan


mengenai perencanaan penggunaan tiket secara elektronik
alasan pengguna jasa setuju dan sangat setuju dengan
perencanaan tersebut adalah akan lebih praktis dalam
penggunaannya dapat dilihat bahwa dari 523 responden yang
menyatakan setuju dengan perencanaan tersebut, yang
menyatakan praktis sebesar 89%, yang menyatakan hemat
waktu sebesar 6%, yang menyatakan hemat tenaga 4%, yang
menyatakan keamanan sebesar 1%.

Tabel III.16 Alasan setuju pengguna jasa terhadap


perencanaan program penggunaan tiket secara elektronik

Alasan Setuju Frekuensi Persentase

Praktis 466 89%


Hemat Waktu 31 6%
Hemat Tenaga 19 4%
Keamanan 7 1%
TOTAL 523 100%

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 24
Alasan Setuju

Hemat Tenaga Keamanan


4% 1%
Hemat Waktu
6%

Praktis
89%

Praktis Hemat Waktu Hemat Tenaga Keamanan

Gambar III.15 Alasan setuju pengguna jasa terhadap


perencanaan program penggunaan tiket secara elektronik

Dari Tabel III.17 dapat diketahui berdasarkan pertanyaan


mengenai perencanaan penggunaan tiket secara elektronik
alasan pengguna jasa tidak setuju dan sangat tidak setuju
dengan perencanaan tersebut adalah kurang dimengerti dalam
penggunaan alat elektronik untuk membeli tiket dapat dilihat
bahwa dari 107 responden yang menyatakan tidak setuju
dengan perencanaan tersebut, yang menyatakan praktis
sebesar 89%, yang menyatakan hemat waktu sebesar 6%,
yang menyatakan hemat tenaga 4%, yang menyatakan
keamanan sebesar 1%.

Tabel III.17 Alasan tidak setuju pengguna jasa terhadap


perencanaan program penggunaan tiket secara elektronik

Alasan Tidak Setuju Frekuensi Persentase

Kurang Dimengerti 101 94%


Jaminan Keamanan 6 6%
TOTAL 107 100%

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 25
Alasan Tidak Setuju

Jaminan
Keamanan
6%

Kurang Dimengerti
94%

Kurang Dimengerti Jaminan Keamanan

Gambar III.16 Alasan tidak setuju pengguna jasa terhadap


perencanaan program penggunaan tiket secara elektronik

4. Data Hasil Survai Wawancara Kepada Penyedia Jasa


Data yang diperoleh dari hasil survai wawancara kepada penyedia
jasa yang berada di Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota
Cirebon dan perusahaan otobus yang ada di Cirebon yang memuat
indikator yang berpengaruh terhadap sistem penjualan tiket secara
terminal. Secara umum hasil penelitian responden berdasarkan survai
wawancara mencakup aspek pelayanan berupa sistem tiket angkutan
umum.

a. Penyedia Jasa di Terminal


Penyedia jasa di Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota
Cirebon terdapat 19 PO bus atau responden dan survai
wawancara kepada pengurus penyedia jasa meliputi lokasi
penjualan tiket, jumlah penjualan tiket per kendaraan per hari,
jumlah penumpang terdata dengan jelas, identitas penumpang
terdata dengan jelas, dan perencanaan penggunaan tiket secara
elektronik. Berdasarkan hasil survai diperoleh data sebagai
berikut:

1) Lokasi Penjualan Tiket


Pengelompokan lokasi penjualan tiket dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu di loket dan di dalam bus.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 26
Tabel III.18 Karakteristik responden terhadap lokasi
penjualan tiket

Lokasi Penjualan
Frekuensi Persentase
Tiket

a. Di Loket 10 53%
b. Di dalam Bus 9 47%
JUMLAH 19 100%

Lokasi Penjualan Tiket

b. Di dalam Bus
47%
a. Di Loket
53%

a. Di Loket b. Di dalam Bus

Gambar III.17 Karakteristik responden terhadap lokasi


penjualan tiket

Dari Gambar III.17 dapat diketahui berdasarkan hasil survai


terhadap 19 responden, lokasi penjualan tiket terbesar di loket
sebesar 53%, sedangkan lokasi penjualan tiket di dalam bus
sebesar 47%.

2) Rata-rata Jumlah Penjualan Tiket Per Kendaraan Per Hari


Pengelompokan rata-rata jumlah penjualan tiket per
kendaraan per hari dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kurang
dari ¼ dari kapasitas kendaraan, ¼ - ½ dari kapasitas
kendaraan, ½ - ¾ dari kapasitas kendaraan, dan ¾ - full dari
kapasitas kendaraan.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 27
Tabel III.19 Rata-rata jumlah penjualan tiket per kendaraan
per hari
Jumlah Penjualan
Tiket Per Kendaran Frekuensi Persentase
(Seat)
< 1/4 16 84%
1/4 - 1/2 3 16%
1/2 - 3/4 0 0%
3/4 - Full 0 0%
JUMLAH 19 100%

Rata-rata Jumlah Penjualan Tiket Per Kendaran Per Hari (Seat)

1/4 - 1/2
16%

< 1/4
84%

< 1/4 1/4 - 1/2 1/2 - 3/4 3/4 - Full

Tabel III.18 Rata-rata jumlah penjualan tiket per kendaraan


per hari

Dari Gambar III.18 dapat diketahui berdasarkan hasil survai


terhadap 19 responden, rata-rata jumlah penjualan tiket per
kendaraan per hari terbesar adalah kurang dari ¼ dari
kapasitas kendaraan, yaitu sebesar 84%. Sedangkan ¼ - ½
dari kapasitas kendaraan sebesar 16 %, ½ - ¾ dan ¾ - full
dari kapasitas kendaraan sebesar 0%.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 28
3) Jumlah Penumpang Terdata dengan Jelas

Tabel III.20 Jumlah penumpang terdata dengan jelas

Jumlah Penumpang
Frekuensi Persentase
Terdata dengan Jelas

Ya 10 53%
Tidak 9 47%
JUMLAH 19 100%

Jumlah Penumpang Terdata dengan Jelas

Tidak
47%
Ya
53%

Ya Tidak

Gambar III.19 Jumlah penumpang terdata dengan jelas

Dari Gambar III.19 dapat diketahui berdasarkan hasil survai


wawancara terhadap 19 responden, persentase terbesar
adalah 53% menyatakan jumlah penumpang tidak terdata
dengan jelas, sedangkan jumlah penumpang terdata dengan
jelas sebesar 43%. Untuk bus AKDP dan AKAP trayek Cirebon
– Jakarta dan Cirebon – Banten, jumlah penumpang tidak
terdata dengan jelas dikarenakan lokasi pembelian tiket
langsung di dalam bus dan pada umumnya tidak ada
pendataan jumlah penumpang oleh pihak perusahaan,
perusahaan hanya menerima target setoran yang diberikan
oleh sopir kendaraan per harinya.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 29
4) Identitas Penumpang Terdata dengan Jelas

Tabel III.21 Identitas penumpang terdata dengan jelas


Identitas Penumpang
Terdata dengan Jelas Frekuensi Persentase
(Nama, No. KTP, No. Telp)
Ya 1 5%
Tidak 18 95%
JUMLAH 19 100%

Identitas Penumpang Terdata dengan Jelas (Nama, No. KTP, No.


Telp)

Ya
5%

Tidak
95%

Ya Tidak

Gambar III.20 Identitas penumpang terdata dengan jelas

Dari Gambar III.20 dapat diketahui berdasarkan hasil survai


wawancara terhadap 19 responden, persentase terbesar
sebanyak 95% menyatakan tidak, identitas penumpang yang
terdata hanya nama, untuk No. KTP dan No. Telp tidak didata.
Dan 5% menyatakan ya, identitas terdata dengan lengkap.
Hanya ada satu PO bus yang mendata identitas penumpang
dengan jelas, yaitu PO Bus Pahala Kencana dikarenakan sudah
menggunakan sistem penjualan tiket secara elektronik.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 30
5) Perencanaan Program Penggunaan Tiket Secara Elektronik

Tabel III.22 Penilaian responden terhadap perencanaan


program penggunaan tiket secara elektronik

Perencanaan Penggunaan Tiket


Frekuensi Persentase
Secara Elektronik

Sangat Setuju 1 5%
Setuju 11 58%
Tidak Setuju 7 37%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
JUMLAH 19 100%

Perencanaan Penggunaan Tiket Secara Elektronik


Sangat Setuju
5%
Tidak Setuju
37%

Setuju
58%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Gambar III.21 Penilaian responden terhadap perencanaan


program penggunaan tiket secara elektronik

Dari Gambar III.21 dapat diketahui berdasarkan pertanyaan


mengenai perencanaan program penggunaan tiket secara
elektronik di Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota
Cirebon kepada pengurus penyedia jasa sebanyak 58%
menyatakan setuju dengan perencanaan program tersebut.
Sedangkan sebanyak 37% tidak setuju dengan perencanaan
program tersebut, dan sebanyak 5% sangat setuju dengan
program tersebut.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 31
Dari Tabel III.23 dapat diketahui berdasarkan pertanyaan
mengenai perencanaan penggunaan tiket secara elektronik
alasan penyedia jasa setuju dan sangat setuju dengan
perencanaan tersebut adalah akan lebih praktis dalam
penggunaannya, dapat dilihat bahwa dari 12 responden yang
menyatakan setuju dengan perencanaan tersebut, yang
menyatakan praktis sebesar 58%, yang menyatakan lebih
hemat biaya sebesar 33% dan yang menyatakan lebih hemat
tenaga sebesar 8%.

Tabel III.23 Alasan setuju penyedia jasa terhadap


perencanaan program penggunaan tiket secara elektronik

Alasan Setuju Frekuensi Persentase

Praktis 7 58%
Hemat Biaya 4 33%
Hemat Tenaga 1 8%
TOTAL 12 100%

Alasan Setuju
Hemat Tenaga
8%

Hemat Biaya
33%

Praktis
58%

Praktis Hemat Biaya Hemat Tenaga

Gambar III.22 Alasan setuju penyedia jasa terhadap


perencanaan program penggunaan tiket secara elektronik

Dari Tabel III.24 dapat diketahui berdasarkan pertanyaan


mengenai perencanaan penggunaan tiket secara elektronik,
alasan pengguna jasa tidak setuju dengan perencanaan

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 32
tersebut adalah jaminan keamanan data, karena akan sangat
mudah diretas, dapat dilihat dari 7 responden yang
menyatakan setuju tidak setuju dengan progaram tersebut,
sebanyak 86% menyatakan jamianan keamanan dan sebanyak
14% menyatakan kestabilan jaringan yang masih diragukan.

Tabel III.24 Alasan tidak setuju penyedia jasa terhadap


perencanaan program penggunaan tiket secara elektronik

Alasan Tidak
Frekuensi Persentase
Setuju

Jaminan Keamanan 6 86%


Kestabilan Jaringan 1 14%
TOTAL 7 100%

Alasan Tidak Setuju


Kestabilan Jaringan
14%

Jaminan Keamanan
86%

Jaminan Keamanan Kestabilan Jaringan

Gambar III.23 Alasan tidak setuju penyedia jasa terhadap


perencanaan program penggunaan tiket secara elektronik

b. Perusahaan Otobus di Cirebon


Perusahaan otobus di Cirebon terdapat 2 perusahaan PO bus atau
responden, yaitu PO Bus Sahabat Prima Abadi dan PO Bhinneka
Sangkuriang. Survai wawancara kepada perusahaan meliputi
lokasi penjualan tiket, jumlah penumpang terdata dengan jelas,
identitas penumpang terdata dengan jelas, dan penjualan tiket

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 33
secara elektronik. Berdasarkan hasil survai diperoleh data sebagai
berikut:

1) Lokasi Penjualan Tiket


Pengelompokan lokasi penjualan tiket dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu di loket dan di dalam bus.

Tabel III.25 Karakteristik responden terhadap lokasi


penjualan tiket

Sistem Penjualan
Frekuensi Persentase
Tiket

Di Loket 0 0%
Di dalam Bus 2 100%
JUMLAH 2 100%

Dari Tabel III.25 dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil


survai wawancara terhadap 2 responden, seluruh responden
menyatakan lokasi penjualan tiket di dalam bus.

2) Jumlah Penumpang Terdata dengan Jelas

Tabel III.26 Jumlah penumpang terdata dengan jelas

Jumlah Penumpang
Frekuensi Persentase
Terdata dengan Jelas

Ya 0 0%
Tidak 2 100%
JUMLAH 2 100%

Dari Tabel III.26 dapat diketahui bahwa jumlah penumpang


terdata dengan jelas berdasarkan hasil survai wawancara

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 34
terhadap 2 responden, seluruh responden menyatakan selama
ini jumlah penumpang tidak didata dengan jelas.

3) Identitas Penumpang Terdata Dengan Jelas

Tabel III.27 Identitas penumpang terdata dengan jelas


Identitas Penumpang
Terdata dengan Jelas Frekuensi Persentase
(Nama, No. KTP, No. Telp)
Ya 0 0%
Tidak 2 100%
JUMLAH 2 100%

Dari Tabel III.27 dapat diketahui bahwa identitas


penumpang terdata dengan jelas meliputi nama, No. KTP, dan
No. Telp berdasarkan hasil survai wawancara terhadap 2
responden, seluruh responden menyatakan selama ini identitas
penumpang tidak pernah dicatat saat penumpang membeli
tiket.

4) Perencanaan Penggunaan Tiket Secara Elektronik

Tabel III.28 Penilaian responden terhadap perencanaan


program penggunaan tiket secara elektronik

Perencanaan Penggunaan Tiket


Frekuensi Persentase
Secara Elektronik

Sangat Setuju 2 100%


Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
JUMLAH 2 100%

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 35
Dari Tabel III.28 dapat diketahui bahwa perencanaan
program penggunaan tiket secara elektronik terhadap 2
responden, seluruh responden menyatakan sangat setuju
dengan perencanaan sistem penjualan tiket secara elektronik.
Alasan perusahaan otobus setuju dengan rencana program
tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat
untuk menggunakan bus dalam melakukan perjalanan.

D. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

1. Analisis Masalah
Dalam proses pelaksanaan program kerja praktik yang dilakukan
terdapat beberapa masalah, diantaranya:
a. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada pengguna jasa
didapat beberapa indikator yang masih dianggap kurang oleh
masyarakat. Berikut beberapa indikator yang masih dalam kondisi
buruk :
1) Lokasi Pembelian Tiket
Dari data yang diperoleh dapat diketahui pengguna jasa lebih
banyak membeli tiket langsung di dalam bus kepada kondektur
sebesar 400 responden dengan presentase 63%. Pembelian
tiket di loket hanya dilakukan oleh pengguna jasa yang
menggunakan bus AKAP, seperti trayek Cirebon – Jawa
Tengah dan Cirebon – Jawa Timur. Untuk trayek yang
pembelian tiket langsung di dalam bus banyak terjadi pada
bus AKAP trayek Cirebon – Jakarta, trayek Cirebon – Banten,
dan bus AKDP mengakibatkan pengguna jasa dapat naik dan
turun selain di terminal. Hal ini dapat menyulitkan penumpang
yang belum pernah menggunakan bus sebagai alat
transportasi.
2) Sistem Penjualan Tiket

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 36
Dari data yang diperoleh dapat diketahui lebih banyak
pengguna jasa yang menyatakan sistem penjualan tiket yang
ada di terminal saat ini dalam kondisi buruk sebesar 369
responden dengan presentase 59%, dikarenakan banyaknya
transaksi yang dilakukan di dalam bus dan masih adanya
‘calo’. Hal ini menyebabkan tidak tetapnya harga tiket bus,
banyak kios loket yang terbengkalai, dan pengguna jasa yang
kurang nyaman dengan hadirnya ‘calo’.
3) Kondisi Loket Penjualan Tiket
Dari data yang diperoleh dapat diketahui lebih banyak
pengguna jasa yang menyatakan kondisi loket penjualan tiket
yang ada di terminal saat ini dalam kondisi buruk sebesar 397
responden 59%. Hal ini disebabkan lebih banyak pengguna
jasa dan penyedia jasa yang langsung bertransaksi di dalam
bus mengakibatkan kios loket terbengkalai.
4) Informasi Kesesuaian Tarif
Dari data yang diperoleh dapat diketahui lebih banyak
pengguna jasa yang menyatakan informasi kesesuaian tarif
yang ada di terminal saat ini tidak sesuai dengan kondisi
dilapangan seperti lebih mahal sebesar 311 responden dengan
presentase 49%. Hal ini karena banyak pembelian tiket yang
langsung di dalam bus mengakibatkan kurangnya informasi
yang jelas kepada penumpang dan masih adanya ‘calo’ yang
menaikan tarif guna mendapatkan keuntungan.
5) Informasi Kesesuaian Jadwal Keberangkatan
Dari data yang diperoleh dapat diketahui lebih banyak
pengguna jasa yang menyatakan informasi kesesuaian jadwal
yang ada di termnial saat ini tidak sesuai dengan kondisi
dilapangan sebesar 305 responden dengan presentase 48%.
Hal ini dikarenakan banyak bus yang terlambat masuk terminal
salah satu penyebabnya adalah kemacetan yang menyebabkan
perjalanan bus menjadi terhambat.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 37
6) Perencanaan Program Penggunaan Tiket Secara Elektronik
Dari data yang diperoleh dapat diketahui lebih banyak
pengguna jasa yang menyatakan setuju dengan rencana
program penggunaan tiket secara elektronik di terminal
sebesar 399 responden dengan presentase 63%, tetapi
beberapa masyarakat menyatakan tidak setuju dengan adanya
program tersebut dengan alasan terbesar adalah kurang
paham dengan penggunaan alat elektronik.

b. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada penyedia jasa di


terminal didapat beberapa indikator yang masih terdapat masalah
adalah untuk beberapa penyedia jasa tidak memiliki data jumlah
penumpang yang jelas diantaranya seleuruh bus AKDP dan bus
AKAP trayek Cirebon – Jakarta dan Cirebon – Banten sehingga
akan lebih sulit untuk mengetahui jumlah penumpang dengan
jelas. Dan identitas penumpang tidak terdata dengan jelas sebesar
18 responden dengan persentase 95%. Selama ini pencatatan
identitas penumpang meliputi nama, no. KTP, no. Telp tidak
pernah dicantunkam, yang dicantumkan hanya nama penumpang.
Tidak adanya data identitas penumpang menyebabkan tidak
adanya data valid sehingga saat terjadi kecelakaan akan sulit
mengenali identitas penumpang.

c. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada perusahaan otobus


yang ada di Cirebon didapat beberapa indikator yang masih
terdapat masalah diantaranya tidak adanya pendataan yang jelas
jumlah penumpang dan identitas penumpang tidak terdata dengan
jelas. Hal ini dikarenakan sistem yang digunakan perusahaan
adalah sistem setoran yang diberikan supir bus kepada
perusahaan per hari menyebabkan akan lebih sulit untuk
mengetahui jumlah penumpang dengan jelas dan tidak adanya
data identitas penumpang menyebabkan tidak adanya data valid

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 38
sehingga saat terjadi kecelakaan akan sulit mengenali identitas
penumpang.

ALUR PEMBELIAN TIKET BUS DI TERMINAL SAAT INI

atau

Beli tiket di atas bus,


Beli tiket di loket Naik ke bus
bayar langsung kepada
agen tiket dengan
crew bus di lapangan atau
pembayaran tunai
supir bus

Gambar III.24 Alur pembelian tiket bus di terminal saat ini

Pada Gambar III.24 merupakan gambaran sistem penjualan tiket


yang ada di Terminal Penumpang Tipe A Harjamukti Kota Cirebon
berdasarkan hasil survai wawancara kepada pengguna jasa dan
penyedia jasa. Penumpang dapat membeli tiket di loket atau langsung
di dalam bus dan langsung melakukan transaksi dengan kondektur
bus atau supir bus. Sistem ini masih melakukan pencatatan manual,
dimana tingkat keamanan data masih sangat rendah karena data
tersebut akan mudah hilang atau rusak sehingga akan sangat sulit jika
data tersebut diperlukan kembali dan kecurangan akan sangat mudah
terjadi oleh pihak-pihak tertentu.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 39
Gambar
III.25 Data Keberangkatan Bus Terminal Penumpang Tipe A
Harjamukti Kota Cirebon

Pada gambar III.25 dapat diketahui pendataan keberangakatan bus


meliputi nama PO bus, trayek tujuan, jam keberangkatan dan jumlah
penumpang masih menggunakan pendataan secara manual oleh
petugas terminal, dimana human error sangat mudah terjadi terutama
untuk pendataan jumlah penumpang yang bisa saja berbeda dengan
data penumpang yang dimiliki oleh penyedia jasa. Hal ini
mengakibatkan tidak relevan antara data yang dimiliki terminal
dengan data yang dimiliki penyedia jasa.
2. Pemecahan Masalah

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 40
a. Untuk mengatasi permasalahan seperti penertiban lokasi
penjualan tiket, sistem penjualan tiket, kondisi loket penjualan
tiket, dan informasi kesesuaian tarif perlu adanya pembaharuan
sistem dengan cara mengaplikasikan sistem informasi berbasis
Intelegent Technology (IT) atau sering disebut tiket secara
elektronik (e-Ticketing) pada loket di Terminal Penumpang Tipe A
Harjamukti Kota Cirebon untuk mendukung dan mempermudah
pelayanan penjualan tiket dan administrasi yang efektif dan
efisien. Dengan adanya sistem e-Ticketing dapat memberikan
manfaat, diantaraya:
1) Pengguna Jasa
a) Secara otomatis penjualan tiket berada di loket agen resmi
atau melalui handphone dengan jaringan internet. Dengan
ini tidak ada lagi pengguna jasa yang membeli tiket di
dalam bus, secara tidak langsung dapat mengahapuskan
‘calo’ di terminal, dan pengguna jasa akan lebih nyaman
dalam menggunakan bus sebagai alat tranportasi umum.
b) Kondisi loket akan lebih terawat karena penyedia jasa akan
menggunakan loket agen dalam penjualan tiket.
c) Mempermudah pengguna jasa untuk mengetahui informasi
tarif bus.
2) Penyedia Jasa sebagai Operator
a) Jumlah penumpang dan identitas penumpang akan terdata
dengan jelas.
b) Tingkat keamanan data perusahaan semakin meningkat.
c) Penghitungan pendataan akan lebih mudah.
d) Perusahaan otobus tidak perlu melakukan pengawasan
terhadap bus di tengah jalan.
3) Terminal sebagai Regulator
Terminal mempunyai data valid penumpang yang
diberangkatkan dari terminal yang relevan dengan data yang
dimiliki dengan penyedia jasa, dapat dipertanggungjawabkan

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 41
dan pemerintah akan lebih mudah dalam melakukan
pengawasan.

TAHAPAN PEMBELIAN TIKET BUS AKAP DAN AKDP


SECARA ELEKTRONIK

HANDPHONE

MEMESAN
MELALUI

KOMPUTER
PENUMPANG

INPUT DATA
TICKET LOKET AGEN

LOKET
TERPUSAT

VENDING
MACHINE
SIMPAN DI
DATABASE

MINIMARKET

KODE
PEMESANAN

Gambar III.26 Tahapan pembelian tiket bus secara elektronik

Berdasarkan Gambar III.26 merupakan tahapan pembelian tiket


bus AKAP dan AKDP dengan sistem e-Ticketing:
1) Pengguna jasa memesan tiket dapat melalui alat elektronik
secara mandiri seperti handphone atau komputer, membeli
langsung di loket atau vending machine di terminal, atau
membeli langsung di minimarket terdekat.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 42
2) Pengguna jasa menentukan jumlah penumpang, memasukan
data pribadi, menentukan tujuan perjalanan, memilih PO bus
yang akan digunakan, jam keberangkatan, dan tarif yang
sesuai. Setelah itu data disimpan oleh sistem.
3) Setelah itu data disimpan oleh sistem dan diberikan kode
pembayaran.
4) Melakukan validasi atau pembayaran dapat melalui ATM
(Automatic Teller Machine), Internet Banking, Credit Card,
minimarket terdekat, atau pembayaran tunai untuk pembelian
di loket agen.
5) Setelah melakukan pembayaran, akan keluar kode pemesanan
tiket.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 43
TAHAPAN PENGECEKAN (CHECK-IN)

CHECK-IN DI MESIN CETAK VERIFIKASI


PENUMPANG
CHECK-IN MANDIRI BOARDIN BOARDING
G PASS PASS OLEH
PETUGAS

SIMPAN DATA
DI DATABASE

NAIK KE BUS

Gambar III.27 Tahapan Pengecekan (Check-in)

Berdasarkan Gambar III.27 merupakan tahapan pengecekan


(Check-in):
1) Pengguna jasa yang telah melakukan validasi dapat melakukan
tahapan pengecekan (Check-in) dengan cara mengetikkan
kode pemesanan yang tercantum pada bukti transaksi
pembelian tiket di mesin check-in mandiri.
2) Setelah itu, mesin akan mengeluarkan boarding pass yang
mencantumkan identitas penumpang, nama PO bus, kode
trayek, jam pemberangkatan, dan nomor kursi di bus.
3) Setelah boarding pass keluar, petugas akan melakukan
verifikasi boarding pass dengan perangkat scanner serta

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 44
memeriksa kecocokan data dengan kartu identitas sesuai
dengan yang tertera di boarding pass.
4) Penumpang bisa menunggu kedatangan dan waktu
keberangkatan bus di ruang tunggu terminal.

Data penumpang saat melakukan tahapan pengecekan ( Check-in)


disimpan di database. Database ini bisa diakses oleh perusahaan
otobus dan terminal. Database ini tidak hanya berguna untuk
perusahaan otobus melainkan terminal juga membutuhkan data
tersebut, diantaranya:
1) Untuk mengetahui jumlah penumpang yang berangkat.
2) Untuk mengetahui kapan penumpang masuk ke dalam
terminal.
3) Untuk mengetahui identitas penumpang.
4) Untuk mengetahui PO bus yang digunakan.
5) Untuk mengetahui tujuan penumpang.
6) Untuk mengetahui PO bus dan trayek bus yang masuk
terminal.
7) Untuk mengetahui jam keberangkatan bus.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 45
DATABASE
BOARDING
PASS

No. Nama Penumpang No. KTP Alamat No. Telp Tujuan Perjalanan Nama PO No. Kend Trayek No Kursi Status Ket.

1 Kirey 01234567XXX P Kesambi 0812334471XX Surabaya Handoyo E 7887 IW CRB - SBY Eks 08.00 2A 07.30 V
2 Sevilya 02314622XXX P Plered 0813711522XX Solo Handoyo E 7887 IW CRB - SBY Eks 08.00 8C 07.32 V
3 Alvin 98707713XXX L Tuparev 0853421614XX Semarang Handoyo E 7887 IW CRB - SBY Eks 08.00 4B 07.42 V

PRINT
OPTIONS

Gambar III.28 Format penyimpanan data di database saat penumpang melakukan ( Check-in)

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 46
b. Untuk mengatasi permasalahan informasi kesesuaian jadwal
keberangkatan perlu adanya pemasangan GPS yang dipasang di
dalam bus maupun di tempat asal atau tujuan (terminal) untuk
mengetahui posisi bus yang sedang beroperasi saat itu agar lebih
terjamin ketepatan waktu pelayanan.
c. Perlunya sosialisasi yang dilakukan dengan beberapa cara, seperti
pembuatan iklan, melalui media sosial maupun media massa,
pembuatan spanduk yang dipasang di terminal maupun tempat
yang dapat dilihat banyak orang agar dapat meningkatkan daya
tarik masyarakat.

RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK SISTEM E-TICKETING ANGKUTAN UMUM


TERMINAL PENUMPANG TIPE A HARJAMUKTI KOTA CIREBON
LAPORAN KERJA PRAKTIK - 2018 47

Anda mungkin juga menyukai