Anda di halaman 1dari 65

70

BAB V
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

V.1. KONDISI EKSISTING DAN PENILAIAN KINERJA

V.I.1. Inventarisasi Ruas dan Simpang

Kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga merupakan kawasan


Central Bussines District (CBD) di Kota Salatiga dan merupakan
daerah yang memiliki karakteristik tata guna lahan
heterogen/campuran dimana di dalam kawasan tersebut terdapat
pusat perdagangan dan pemukiman. Kawasan pusat perdagangan
Kota Salatiga memiliki beberapa akses jalan dan simpang yang
dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengakses ke kawasan
pusat perdagangan di Kota Salatiga ini diantaranya:

a. Inventaris Ruas Jalan


Ruas – ruas jalan yang akan dijelaskan di bawah ini dengan
ruas – ruas jalan yang bersinggungan langsung dengan
kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga. Sehingga
diasumsikan ruas – ruas jalan berikut ini merupakan ruas jalan
yang terkena dampak penanganan lalu lintas. Berikut ini
merupakan data inventarisasi ruas jalan dapat dilihat pada
Tabel V.1 berikut ini.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
71

Tabel V.1. Inventarisasi Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga

Lebar
Lebar Lebar Tipe
Node Node Panjang Jalur Tipe
No. Nama Ruas Jalur Lajur Hambatan
Awal Akhir Jalan (m) Efektif Jalan
(m) (m) Samping
(m)
1 1 101 Jend. Sudirman I 130 18 11 5,5 2/2 UD VH
2 101 1 Jend. Sudirman I 130 18 11 5,5 2/2 UD VH
3 101 102 Jend. Sudirman II 240 12 6 3 2/1 UD VH
4 102 201 Jend. Sudirman III 110 12 6 3 2/1 UD VH
5 201 202 Jend. Sudirman IV 80 12 6 3 2/1 UD VH
6 202 301 Jend. Sudirman V 40 12 6 3 2/1 UD VH
7 301 701 Jend. Sudirman VI 100 12 6 3 2/1 UD VH
8 701 401 Jend. Sudirman VII 88 18 10 5 2/2 UD VH
9 401 701 Jend. Sudirman VII 88 18 10 5 2/2 UD VH
10 401 501 Jend. Sudirman VIII 62 18 10 5 2/2 UD VH
11 501 401 Jend. Sudirman VIII 62 18 10 5 2/2 UD VH
12 501 5 Jend. Sudirman IX 600 18 10 5 2/2 UD H
13 5 501 Jend. Sudirman IX 600 18 10 5 2/2 UD H
14 901 101 Langensuko 230 7,5 7,5 3,75 2/1 UD M
15 201 2 Taman Pahlawan 300 6 6 3 2/2 UD VH
16 2 201 Taman Pahlawan 300 6 6 3 2/2 UD VH
17 201 203 Pemotongan I 98 5 3 3 2/1 UD H
18 203 801 Pemotongan II 180 6 6 3 2/1 UD H
19 801 802 Pemotongan III 280 8 8 4 2/2 UD M

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA SALATIGA
72

Lebar
Lebar Lebar Tipe
Node Node Panjang Jalur Tipe
No. Nama Ruas Jalur Lajur Hambatan
Awal Akhir Jalan (m) Efektif Jalan
(m) (m) Samping
(m)
20 802 801 Pemotongan III 280 8 8 4 2/2 UD M
21 802 901 M. Yamin I 200 9,8 9,8 4,9 2/2 UD M
22 901 802 M. Yamin I 200 9,8 9,8 4,9 2/2 UD M
23 901 9 M. Yamin II 190 9,8 9,8 4,9 2/2 UD M
24 9 901 M. Yamin II 190 9,8 9,8 4,9 2/2 UD M
25 8 802 Kartini 60 8 8 4 2/2 UD M
26 802 8 Kartini 60 8 8 4 2/2 UD M
27 702 703 Kesambi I 140 6 3,5 3,5 2/1 UD H
28 703 203 Kesambi II 70 6 6 3 2/1 UD H
29 701 702 Sukowati I 188 10 7,5 3,75 2/1 UD H
30 702 8 Sukowati II 300 7,5 7,5 3,75 2/2 UD M
31 8 702 Sukowati II 300 7,5 7,5 3,75 2/2 UD M
32 601 702 Semeru 290 7 3,5 3,5 2/1 UD H
33 501 601 Ahmad Yani I 190 7 7 3,5 2/2 UD M
34 601 501 Ahmad Yani I 190 7 7 3,5 2/2 UD M
35 601 6 Ahmad Yani II 650 7 7 3,5 2/2 UD M
36 6 601 Ahmad Yani II 650 7 7 3,5 2/2 UD M
37 301 3 Kalinyamat 203 6 6 3 2/2 UD M
38 3 301 Kalinyamat 203 6 6 3 2/2 UD M
39 401 4 Kalipengging 310 5 5 2,5 2/2 UD M
40 4 401 Kalipengging 310 5 5 2,5 2/2 UD M

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA SALATIGA
73

Lebar
Lebar Lebar Tipe
Node Node Panjang Jalur Tipe
No. Nama Ruas Jalur Lajur Hambatan
Awal Akhir Jalan (m) Efektif Jalan
(m) (m) Samping
(m)
41 703 202 Johar 120 5 3 3 2/1 UD H
42 801 102 Bungur 150 5 3 3 2/1 UD H
Sumber: Hasil Analisis Data

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA SALATIGA
74

Dari Tabel V.1. dapat diketahui beberapa ruas jalan yang


memiliki akses keluar masuk kawasan pusat perdagangan di
Kota Salatiga, secara lebar jalur terdapat beberapa perbedaan
antara satu jalan dengan jalan yang lain.

b. Inventarisasi Simpang
Kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga terdiri dari
beberapa persimpangan yang tidak dikendalikan dan
dikendalikan. Persimpangan pada kawasan pusat perdagangan
di Kota Salatiga dapat dilihat pada Tabel V.2. berikut ini.

Tabel V.2. Inventarisasi Simpang Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga

Jumlah
Node Tipe
No Nama Simpang Kaki
Simpang Pengendalian
simpang

1 101 Simpang Langensuko-Jendsud 3 Uncontroll


2 102 Simpang Bungur 3 Uncontroll
3 201 Simpang Taman Pahlawan 4 Uncontroll
4 202 Simpang Johar 3 Uncontroll
5 203 Simpang Kesambi-Pemotongan 3 Uncontroll
6 301 Simpang Kalinyamat 3 Uncontroll
7 401 Simpang Kalipengging 3 Uncontroll
8 501 Simpang Pujasera 3 APILL
9 601 Simpang Semeru 3 Uncontroll
10 701 Simpang Sukowati-Jendsud 3 Uncontroll
11 702 Simpang Sukowati 4 APILL
12 703 Simpang Kesambi-Johar 3 Uncontroll
13 801 Simpang Pemotongan-Bungur 3 Uncontroll
14 802 Simpang Pegadaian 3 Prioritas
15 901 Simpang M. Yamin-Langensuko 3 Prioritas
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.2 dapat diketahui hasil survai inventarisasi


persimpangan pada kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga,
terdapat lima belas persimpangan jalan dengan tiga-tipe

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
75

pengendali simpang yang berbeda, yaitu APILL, prioritas, dan


Uncontroll.

V.I.2. Penilaian Kinerja Ruas dan Simpang

Penilaian kinerja di kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga


dibagi menjadi dua bagian yaitu penilaian kinerja ruas dan
penilaian kinerja simpang. Penilaian kinerja ruas dan simpang ini
merupakan penggambaran kondisi eksisting dari wilayah studi.
Data diperoleh dari survai inventarisasi ruas dan simpang. Survai
volume lalu lintas terklasifikasi dan survai kecepatan perjalanan.

a. Penilaian Kinerja Ruas Jalan


Secara umum, kinerja ruas jalan dapat dilihat pada kapasitas
jalan, V/C Ratio, kecepatan, dan jumlah kendaraan menit per
km. Dengan usaha mengoptimalkan kinerja ruas jalan maka
diharapkan V/C Ratio membaik dengan asumsi volume tetap
dan kapasitas jalan bertambah. Keempat indikator tersebut
dinilai sangat berpengaruh terhadap kelancaran arus lalu lintas
pergerakan kendaraan dapat diukur dengan Level Of Services
(LOS) kinerja ruas pada setiap ruas, sebagai berikut:

1) Kapasitas Ruas Jalan


Dalam perhitungan kapasitas ruas jalan diperlukan data tipe
jalan, hambatan samping, tata guna lahan, proporsi arus lalu
lintas, lebar efektif jalan dan jumlah penduduk yang
diperoleh dari survei inventarisasi jalan.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari kapasitas


pada ruas Jalan Jend. Sudirman I (1 – 101):
Diketahui ruas Jalan Jend. Sudirman I (1 – 101):
Tipe jalan = 2/2 UD

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
76

Lebar jalur efektif = 11 m


Persentase arus lalu lintas per arah = 50%:50%
Tata guna lahan = Komersial
Hambatan samping = Sangat tinggi
Jumlah penduduk = 186.420 jiwa
Maka setelah dilakukan penyesuian berdasarkan indikator
yang terdapat di dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI) didapatkan:
Kapasitas dasar (Co) = 2900
Faktor penyesuaian lebar jalur (Fcw) = 1,34
Faktor penyesuaian pemisah arah (FCsp) =1
Faktor penyesuaian hambatan samping (FCsf) = 0,73
Faktor penyesuaian ukuran kota (FCcs) = 0,9
Kapasitas ruas Jalan Jend. Sudirman I (1 – 101):
C = Co x Fcw x FCsp x FCsf x FCcs
1
= 2900(2)x 1,34 x 1 x 0,73 x 0,9

= 1276,55 smp/jam

Terkait dengan kapasitas per arah pada ruas jalan kawasan


pusat perdagangan di Kota Salatiga dapat dilihat pada
Tabel V.3 berikut ini.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
77

Tabel V.3. Kapasitas Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga

Kapasitas per
Co Fcw FCsp FCsf FCcs
Node Node Lajur
No. Nama Ruas
Awal Akhir Kapasitas Lebar Pemisah Hambatan Ukuran
c (smp/jam)
Dasar Lajur Arah Samping Kota
1 1 101 Jend. Sudirman I 1450 1,34 1 0,73 0,9 1276,55
2 101 1 Jend. Sudirman I 1450 1,34 1 0,73 0,9 1276,55
3 101 102 Jend. Sudirman II 3300 0,92 1 0,73 0,9 1994,65
4 102 201 Jend. Sudirman III 3300 0,92 1 0,73 0,9 1994,65
5 201 202 Jend. Sudirman IV 3300 0,92 1 0,73 0,9 1994,65
6 202 301 Jend. Sudirman V 3300 0,92 1 0,73 0,9 1994,65
7 301 701 Jend. Sudirman VI 3300 0,92 1 0,73 0,9 1994,65
8 701 401 Jend. Sudirman VII 1450 1,29 1 0,73 0,9 1228,92
9 401 701 Jend. Sudirman VII 1450 1,29 1 0,73 0,9 1228,92
10 401 501 Jend. Sudirman VIII 1450 1,29 1 0,73 0,9 1228,92
11 501 401 Jend. Sudirman VIII 1450 1,29 1 0,73 0,9 1228,92
12 501 5 Jend. Sudirman IX 1450 1,29 1 0,82 0,9 1380,43
13 5 501 Jend. Sudirman IX 1450 1,29 1 0,82 0,9 1380,43
14 901 101 Langensuko 3300 1,14 1 0,86 0,9 2911,79
15 201 2 Taman Pahlawan 1450 0,87 1 0,73 0,9 828,81
16 2 201 Taman Pahlawan 1450 0,87 1 0,73 0,9 828,81
17 201 203 Pemotongan I 1650 0,92 1 0,82 0,9 1120,28
18 203 801 Pemotongan II 3300 0,92 1 0,82 0,9 2240,57

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA SALATIGA
78

Kapasitas per
Co Fcw FCsp FCsf FCcs
Node Node Lajur
No. Nama Ruas
Awal Akhir Kapasitas Lebar Pemisah Hambatan Ukuran
c (smp/jam)
Dasar Lajur Arah Samping Kota
19 801 802 Pemotongan III 1450 1,14 1 0,86 0,9 1279,42
20 802 801 Pemotongan III 1450 1,14 1 0,86 0,9 1279,42
21 802 901 M. Yamin I 1450 1,29 1 0,86 0,9 1447,77
22 901 802 M. Yamin I 1450 1,29 1 0,86 0,9 1447,77
23 901 9 M. Yamin II 1450 1,29 1 0,86 0,9 1447,77
24 9 901 M. Yamin II 1450 1,29 1 0,86 0,9 1447,77
25 8 802 Kartini 1450 1,14 1 0,86 0,9 1279,42
26 802 8 Kartini 1450 1,14 1 0,86 0,9 1279,42
27 702 703 Kesambi I 1650 1 1 0,78 0,9 1158,30
28 703 203 Kesambi II 3300 0,92 1 0,78 0,9 2131,27
29 701 702 Sukowati I 3300 1,14 1 0,78 0,9 2640,92
30 702 8 Sukowati II 1450 1,14 1 0,86 0,9 1279,42
31 8 702 Sukowati II 1450 1,14 1 0,86 0,9 1279,42
32 601 702 Semeru 1650 1 1 0,78 0,9 1158,30
33 501 601 Ahmad Yani I 1450 1 1 0,88 0,9 1148,40
34 601 501 Ahmad Yani I 1450 1 1 0,88 0,9 1148,40
35 601 6 Ahmad Yani II 1450 1 1 0,86 0,9 1122,30
36 6 601 Ahmad Yani II 1450 1 1 0,86 0,9 1122,30
37 301 3 Kalinyamat 1450 0,87 1 0,89 0,9 1010,46
38 3 301 Kalinyamat 1450 0,87 1 0,89 0,9 1010,46
39 401 4 Kalipengging 1450 0,56 1 0,89 0,9 650,41

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA SALATIGA
79

Kapasitas per
Co Fcw FCsp FCsf FCcs
Node Node Lajur
No. Nama Ruas
Awal Akhir Kapasitas Lebar Pemisah Hambatan Ukuran
c (smp/jam)
Dasar Lajur Arah Samping Kota
40 4 401 Kalipengging 1450 0,56 1 0,89 0,9 650,41
41 703 202 Johar 1650 0,92 1 0,82 0,9 1120,28
42 801 102 Bungur 1650 0,92 1 0,82 0,9 1120,28
Sumber: Hasil Analisis Data

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA SALATIGA
80

Dari Tabel V.3. dapat diketahui bahwa kapasitas ruas jalan


tersebut berbeda – beda dikarenakan adanya beberapa
pengaruh signifikan seperti kapasitas dasar dan hambatan
samping. Jalan yang memiliki kapasitas tertinggi adalah
Jalan Langensuko dengan kapasitas 2911,79 smp/jam dan
kapasitas terendah adalah Jalan Kalipengging dengan
kapasitas 650,41 smp/jam.

2) Volume Lalu Lintas


Volume lalu lintas pada ruas jalan di kawasan pusat
perdagangan di Kota Salatiga didapatkan dari hasil survei
pencacahan lalu lintas. Volume lalu lintas lebih lanjut dapat
dilihat pada Tabel V.4. berikut ini.

Tabel V.4. Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Kawasan Pusat


Perdagangan Kota Salatiga

Node Node Volume


No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam)
1 1 101 Jend. Sudirman I 642,69
2 101 1 Jend. Sudirman I 478,04
3 101 102 Jend. Sudirman II 863,33
4 102 201 Jend. Sudirman III 1229,95
5 201 202 Jend. Sudirman IV 909,43
6 202 301 Jend. Sudirman V 1038,95
7 301 701 Jend. Sudirman VI 1044,44
8 701 401 Jend. Sudirman VII 835,88
9 401 701 Jend. Sudirman VII 478,59
10 401 501 Jend. Sudirman VIII 773,32
11 501 401 Jend. Sudirman VIII 428,64
12 501 5 Jend. Sudirman IX 547,19
13 5 501 Jend. Sudirman IX 456,63
14 901 101 Langensuko 685,89
15 201 2 Taman Pahlawan 267,68
16 2 201 Taman Pahlawan 241,95
17 201 203 Pemotongan I 313,11

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
81

Node Node Volume


No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam)
18 203 801 Pemotongan II 1139,14
19 801 802 Pemotongan III 1001,19
20 802 801 Pemotongan III 264,39
21 802 901 M. Yamin I 779,50
22 901 802 M. Yamin I 72,26
23 901 9 M. Yamin II 357,45
24 9 901 M. Yamin II 332,27
25 8 802 Kartini 394,68
26 802 8 Kartini 441,75
27 702 703 Kesambi I 976,01
28 703 203 Kesambi II 820,55
29 701 702 Sukowati I 729,14
30 702 8 Sukowati II 211,84
31 8 702 Sukowati II 225,53
32 601 702 Semeru 262,20
33 501 601 Ahmad Yani I 366,21
34 601 501 Ahmad Yani I 110,03
35 601 6 Ahmad Yani II 353,62
36 6 601 Ahmad Yani II 350,88
37 301 3 Kalinyamat 181,19
38 3 301 Kalinyamat 176,81
39 401 4 Kalipengging 174,62
40 4 401 Kalipengging 192,14
41 703 202 Johar 168,05
42 801 102 Bungur 378,80
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.4. dapat diketahui bahwa ruas jalan yang


memiliki volume lalu lintas tertinggi adalah Jalan Jend.
Sudirman III (102 – 201) dengan volume sebesar 1229,95
smp/jam dan untuk volume lalu lintas terendah adalah Jalan
M. Yamin I (901 – 802) dengan volume sebesar 72,26
smp/jam.

3) V/C Ratio
Perhitungan V/C ratio di dapatkan dari perhitungan volume
di bagi dengan kapasitas jalan, yang mana perhitungan V/C

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
82

ratio digunakan untuk mengetahui tingkat pelayanan pada


ruas jalan.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari V/C ratio


pada ruas Jalan Jend. Sudirman I (1 – 101):
Diketahui ruas Jalan Jend. Sudirman I (I – 101):
Volume = 642,69 smp/jam
Kapasitas = 1276,55 smp/jam
V/C ratio pada ruas Jalan Jend. Sudirman I (1 – 101):
Volume
V/C ratio =
Kapasitas
642,69 smp/jam
=
1276,55 smp/jam

= 0,50

Terkait dengan V/C ratio pada ruas jalan kawasan pusat


perdagangan di Kota Salatiga dapat dilihat pada Tabel V.5.
berikut ini.

Tabel V.5. V/C Ratio Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga

Node Node Volume Kapasitas V/C


No. Nama Jalan LOS
Awal Akhir (smp/jam) (smp/jam) Ratio
1 1 101 Jend. Sudirman I 642,69 1276,55 0,50 C
2 101 1 Jend. Sudirman I 478,04 1276,55 0,37 B
3 101 102 Jend. Sudirman II 863,33 1994,65 0,43 B
4 102 201 Jend. Sudirman III 1229,95 1994,65 0,62 C
5 201 202 Jend. Sudirman IV 909,43 1994,65 0,46 B
6 202 301 Jend. Sudirman V 1038,95 1994,65 0,52 C
7 301 701 Jend. Sudirman VI 1044,44 1994,65 0,52 C
8 701 401 Jend. Sudirman VII 835,88 1228,92 0,68 C
9 401 701 Jend. Sudirman VII 478,59 1228,92 0,39 B
10 401 501 Jend. Sudirman VIII 773,32 1228,92 0,63 C
11 501 401 Jend. Sudirman VIII 428,64 1228,92 0,35 B
12 501 5 Jend. Sudirman IX 547,19 1380,43 0,40 B
13 5 501 Jend. Sudirman IX 456,63 1380,43 0,33 B

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
83

Node Node Volume Kapasitas V/C


No. Nama Jalan LOS
Awal Akhir (smp/jam) (smp/jam) Ratio
14 901 101 Langensuko 685,89 2911,79 0,24 B
15 201 2 Taman Pahlawan 267,68 828,81 0,32 B
16 2 201 Taman Pahlawan 241,95 828,81 0,29 B
17 201 203 Pemotongan I 313,11 1120,28 0,28 B
18 203 801 Pemotongan II 1139,14 2240,57 0,51 C
19 801 802 Pemotongan III 1001,19 1279,42 0,78 D
20 802 801 Pemotongan III 264,39 1279,42 0,21 A
21 802 901 M. Yamin I 779,50 1447,77 0,54 C
22 901 802 M. Yamin I 72,26 1447,77 0,05 A
23 901 9 M. Yamin II 357,45 1447,77 0,25 B
24 9 901 M. Yamin II 332,27 1447,77 0,23 B
25 8 802 Kartini 394,68 1279,42 0,31 B
26 802 8 Kartini 441,75 1279,42 0,35 B
27 702 703 Kesambi I 976,01 1158,30 0,84 D
28 703 203 Kesambi II 820,55 2131,27 0,39 B
29 701 702 Sukowati I 729,14 2640,92 0,28 B
30 702 8 Sukowati II 211,84 1279,42 0,17 A
31 8 702 Sukowati II 225,53 1279,42 0,18 A
32 601 702 Semeru 262,20 1158,30 0,23 B
33 501 601 Ahmad Yani I 366,21 1148,40 0,32 B
34 601 501 Ahmad Yani I 110,03 1148,40 0,10 A
35 601 6 Ahmad Yani II 353,62 1122,30 0,32 B
36 6 601 Ahmad Yani II 350,88 1122,30 0,31 B
37 301 3 Kalinyamat 181,19 1010,46 0,18 A
38 3 301 Kalinyamat 176,81 1010,46 0,17 A
39 401 4 Kalipengging 174,62 650,41 0,27 B
40 4 401 Kalipengging 192,14 650,41 0,30 B
41 703 202 Johar 168,05 1120,28 0,15 A
42 801 102 Bungur 378,80 1120,28 0,34 B
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.5. dapat diketahui bahwa ruas jalan yang


memiliki V/C Ratio tertinggi adalah Jalan Kesambi I (702 –
703) dengan V/C Ratio sebesar 0,84 dan ruas jalan yang
memiliki V/C Ratio terendah adalah jalan Jalan M. Yamin
I (901 – 802) dengan V/C Ratio sebesar 0,05.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
84

4) Kecepatan Ruas Jalan


Kecepatan ruas jalan merupakan indikator utama yang
digunakan sebagai penentuan kinerjan jaringan jalan.
Kecepatan ruas jalan dapat diketahui dengan cara membagi
panjang ruas jalan tersebut dengan waktu perjalanan.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari kecepatan


pada ruas Jalan Jend. Sudirman I (1 – 101):
Diketahui ruas Jalan Jend. Sudirman I ( 1 – 101):
Panjang jalan = 0,13 km
Waktu perjalanan = 0,0046 jam
Kecepatan ruas Jalan Jend. Sudirman I (1 – 101):
Panjang Perjalanan
Kecepatan = Waktu Perjalanan

0,13 km
=
0,0046 jam

= 28,3 km/jam

Kecepatan ruas jalan kawasan pusat perdagangan Kota


Salatiga dapat dilihat pada Tabel V.6.

5) Kepadatan Ruas Jalan


Kepadatan ruas jalan dapat dihitung dengan cara volume
lalu lintas hasil survai pencacahan lalu lintas yang sudah
dikonversikan dalam satuan mobil penumpang dibagi
dengan kecepatan hasil survai pengamatan kendaraan
bergerak.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari kepadatan


pada ruas Jalan Jend. Sudirman I (1 – 101):
Diketahui ruas Jalan Jend. Sudirman (1 – 101):
Volume = 642,69 smp/jam
Kecepatan = 28,3 km/jam

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
85

Kepadatan ruas Jalan Jend. Sudirman (1 – 101):


Volume
Kepadatan =
Kecepatan
642,69 smp/jam
=
28,3 km/jam

= 22,71 smp/km

Terkait dengan kepadatan ruas jalan kawasan pusat


perdagangan di Kota Salatiga dapat dilihat pada Tabel V.6.

Tabel V.6. Kecapatan dan Kepadatan Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan di
Kota Salatiga

Node Node Kecepatan Kepadatan


No. Nama Jalan
Awal Akhir (km/jam) (smp/km)
1 1 101 Jend. Sudirman I 28,30 22,71
2 101 1 Jend. Sudirman I 31,28 15,28
3 101 102 Jend. Sudirman II 30,03 28,75
4 102 201 Jend. Sudirman III 24,03 51,18
5 201 202 Jend. Sudirman IV 29,02 31,34
6 202 301 Jend. Sudirman V 26,90 38,62
7 301 701 Jend. Sudirman VI 26,60 39,26
8 701 401 Jend. Sudirman VII 25,50 32,78
9 401 701 Jend. Sudirman VII 29,02 16,49
10 401 501 Jend. Sudirman VIII 22,30 34,68
11 501 401 Jend. Sudirman VIII 29,28 14,64
12 501 5 Jend. Sudirman IX 31,66 17,28
13 5 501 Jend. Sudirman IX 31,87 14,33
14 901 101 Langensuko 42,04 16,32
15 201 2 Taman Pahlawan 22,72 11,78
16 2 201 Taman Pahlawan 23,37 10,35
17 201 203 Pemotongan I 32,43 9,66
18 203 801 Pemotongan II 27,49 41,44
19 801 802 Pemotongan III 19,31 51,85
20 802 801 Pemotongan III 31,41 8,42
21 802 901 M. Yamin I 29,50 26,42
22 901 802 M. Yamin I 38,31 1,89
23 901 9 M. Yamin II 35,79 9,99
24 9 901 M. Yamin II 31,74 10,47

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
86

Node Node Kecepatan Kepadatan


No. Nama Jalan
Awal Akhir (km/jam) (smp/km)
25 8 802 Kartini 32,05 12,31
26 802 8 Kartini 31,40 14,07
27 702 703 Kesambi I 18,40 53,04
28 703 203 Kesambi II 31,22 26,28
29 701 702 Sukowati I 32,68 22,31
30 702 8 Sukowati II 34,83 6,08
31 8 702 Sukowati II 34,19 6,60
32 601 702 Semeru 36,75 7,13
33 501 601 Ahmad Yani I 31,31 11,70
34 601 501 Ahmad Yani I 33,46 3,29
35 601 6 Ahmad Yani II 30,27 11,68
36 6 601 Ahmad Yani II 34,80 10,08
37 301 3 Kalinyamat 31,30 5,79
38 3 301 Kalinyamat 23,64 7,48
39 401 4 Kalipengging 21,04 8,30
40 4 401 Kalipengging 23,79 8,08
41 703 202 Johar 27,63 6,08
42 801 102 Bungur 24,64 15,37
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.6 dapat diketahui bahwa ruas jalan yang


memiliki kecepatan tertinggi adalah Jalan Langensuko (901
– 101) dengan kecepatan sebesar 42,04 km/jam dan ruas
jalan yang terendah adalah Jalan Kesambi I (702 – 703)
dengan kecepatan sebesar 18,40 km/jam. Dan pada Tabel
V.6 juga dapat diketahui bahwa ruas jalan yang memiliki
kepadatan terbesar adalah Jalan Kesambi I (702 – 703)
dengan kepadatan sebesar 53,04 smp/km dan ruas jalan
yang terendah adalah Jalan M. Yamin I (901 – 802) dengan
kepadatan sebesar 1,89 smp/km.

b. Penilaian Kinerja Simpang


Pengolahan data simpang pada prinsipnya sama dengan ruas
jalan, yaitu dengan perhitungan kapasitas simpang dan
hambatan persimpangan sebagai indikator penentuan tingkat
pelayanannya. Komponen kinerja persimpangan terdiri dari

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
87

kapasitas simpang, derajat kejenuhan (DS), dan tundaan lalu


lintas (DT).

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari kapasitas (C)


pada simpang Langensuko-Jendsud (101):
Diketahui simpang Langensuko-Jendsud (101):
Tipe simpang = 322
Lebar pendekat =
Jl. Jend. Sudirman I = 5,5 m
Jl. Jend. Sudirman II = 3 m
Jl. Langensuko = 3,75 m
Median = Tidak ada
Jumlah penduduk = 186.420 jiwa
Tata guna lahan = Komersial
Hambatan samping = Tinggi
Rasio belok kiri = 0,34
Rasio belok kanan = 0,16
Rasio arus jalan minor = 0,5
Maka setelah dilakukan penyesuian berdasarkan indikator yang
terdapat di dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
didapatkan:
Kapasitas dasar (Co) = 2700
Faktor penyesuaian lebar pendekat (Fw) = 0,96
Faktor penyesuaian median jalan (Fm) =1
Faktor penyesuaian ukuran kota (Fcs) = 0,88
Faktor penyesuaian hambatan samping (Frsu) = 0,93
Faktor penyesuaian belok kiri (Flt) = 1,39
Faktor penyesuaian belok kanan (Frt) = 0,95
Faktor penyesuaian arus jalan minor (Fmi) = 0,89
Kapasitas (C) simpang Langensuko-Jendsud (101):
C = Co x Fw x Fm x Fcs x Frsu x Flt x Frt x Fmi
= 2700 x 0,96 x 1 x 0,88 x 0,93 x 1,39 x 0,95 x 0,89

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
88

= 2.493 smp/jam

Selanjutnya merupakan perhitungan dalam mencari derajat


kejenuhan (DS) pada simpang Langensuko-Jendsud (101):
Diketahui simpang Langensuko Jendsud (101):
Arus lalu lintas (Q) = 1.548 smp/jam
Kapasitas (C) = 2.493 smp/jam
Derajat kejenuhan (DS) simpang Langensuko-Jendsud (101):
Q
DS =
C
1.548 smp/jam
=
2.493 smp/jam

= 0,62

Dan selanjutnya merupakan perhitungan dalam mencari


tundaan (D) pada simpang Langensuko-Jendsud (101):
Diketahui simpang Langensuko Jendsud (101):
Derajat kejenuhan (DS) = 0,62
Maka tundaan (D) pada simpang Langensuko-Jendsud (101)
Tundaan lalu lintas simpang (DT1)
1,0504
DT1 = – (1-DS) x 2
(0,2742−0,2042 x DS)
1.0504
= – (1-0,62) x 2
(0,2742−0,2042 x 0,62)

= 6,37 det/smp

Terkait perhitungan kapasitas (C), derajat kejenuhan (DS), dan


tundaan lalu lintas (DT) yang ada di kawasan pusat
perdagangan Kota Salatiga pada Tabel V.7. dan Tabel V.8.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
89

Tabel V.7. Penilaian Kinerja Simpang Prioritas di Kawasan Pusat Perdagangan


Kota Salatiga

Tundaan
Kapasitas Derajat Lalu
No Node Nama Simpang (C) Kejenuhan Lintas
(smp/jam) (DS) (DT)
(det/smp)
1 101 Simpang Langensuko-Jendsud 2493 0,62 6,37
2 102 Simpang Bungur 1455 0,82 9,54
3 201 Simpang Taman Pahlawan 1911 0,98 11,24
4 202 Simpang Johar 1556 0,94 12,51
Simpang Kesambi-
5 203 Pemotongan 1715 0,76 8,3
6 301 Simpang Kalinyamat 2035 0,83 9,6
7 401 Simpang Kalipengging 2346 0,81 9,24
8 601 Simpang Semeru 3656 0,26 2,64
9 701 Simpang Sukowati-Jendsud 3524 0,59 6,04
10 703 Simpang Kesambi-Johar 1563 0,83 9,66
11 801 Simpang Pemotongan-Bungur 3903 0,39 3,93
12 802 Simpang Pegadaian 1058 1,26 60,65
Simpang M. Yamin-
13 901 Langensuko 1576 0,72 7,69
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.7. dapat diketahui bahwa simpang prioritas yang


memiliki kapasitas terbesar, yaitu Simpang Semeru sebesar
3903 smp/jam dan kapasitas terendah, yaitu Simpang Simpang
Pegadaian sebesar 1058 smp/jam. Untuk simpang yang
memiliki derajat kejenuhan (DS) tertinggi, yaitu Simpang
Pegadaian sebesar 1,26 dan derajat kejenuhan (DS) terendah,
yaitu Simpang Semeru sebesar 0,64. Dan untuk simpang yang
memiliki tundaan lalu lintas terbesar, yaitu Simpang Pegadaian
sebesar 60,65 detik dan tundaan terendah, yaitu Simpang
Semeru sebesar 2,64.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
90

Tabel V.8. Penilaian Kinerja Simpang Bersinyal di Kawasan Pusat Perdagangan


Kota Salatiga

Tundaan
Kapasitas Derajat Lalu
Nama
No Node Pendekat (C) Kejenuhan Lintas
Simpang
(smp/jam) (DS) (DT)
(det/smp)
Jl. Jend Sudirman VIII 1287 0,57 12,31
Simpang
1 501 Jl. Jend Sudirman IX 2168 0,24 11,24
Pujasera
Jl. Ahmad Yani I 828 0,21 10,04
Jl. Kesambi I - - -
Simpang Jl. Sukowati I 2382 0,09 13,12
2 702
Sukowati Jl. Semeru 718 0,41 12,7
Jl. Sukowati II 1188 0,39 13,1
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.8. dapat diketahui bahwa simpang yang memiliki


kapasitas terbesar, yaitu Simpang Sukowati dengan pendekat
Jalan Sukowati II sebesar 2382 smp/jam dan kapasitas
terendah, yaitu Simpang Sukowati dengan pendekat Jalan
Semeru sebesar 718 smp/jam. Untuk simpang yang memiliki
derajat kejenuhan (DS) tertinggi adalah Simpang Pujasera
dengan pendakat Jalan Jend. Sudirman VIII sebesar 0,57 dan
derajat kejenuhan (DS) terendah, yaitu Simpang Sukowati
dengan pendekat Jalan Sukowati I sebesar 0,09. Dan untuk
simpang yang memiliki tundaan lalu lintas terbesar, yaitu
Simpang Sukowati I dengan pendekat Jalan Sukowati I sebesar
13,12 detik dan tundaan lalu lintas terendah, yaitu Simpang
Pujasera dengan pendekat Jalan Ahmad Yani I sebesar 10,04
detik.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
91

V.I.3. Analisis Karakteristik Parkir

Untuk mengetahui kondisi parkir eksisting yang berada pada badan


jalan yang berada di ruas Jalan Kesambi I, dilakukan survai statis
(inventarisasi) dan survai dinamis (patroli parkir).

Survai patroli parkir dilaksanakan dengan rentan waktu 15 menit


selama 12 jam, yaitu dimulai pada pukul 06.00 WIB sampai
dengan 18.00 WIB. Waktu dilakukannya survai adalah waktu
dimulainya kegiatan di kawasan sampai dengan berhentinya
kegiatan.

a. Inventarisasi Parkir
Inventarisasi parkir dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
ruang parkir pada lokasi yang telah dilakukan yang dapat
dilihat pada Tabel V.9.

Tabel V.9. Data Inventarisasi Parkir Kendaraan di Wilayah


Studi

Lokasi Panjang Efektif Jenis


Tipe Parkir
Parkir Parkir (m) Kendaraan
Kesambi I 90 Mobil On Street
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.9. dapat diketahui bahwa hasil survai


inventarisasi parkir di Kawasan Pusat Perdagangan Kota
Salatiga Kota Salatiga di ruas Jalan Kesambi I memiliki
panjang efektif sebesar 90 meter dengan jenis kendaraan parkir
mobil dan tipe parkir On Street.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
92

b. Kapasitas Statis
Kapasitas Statis adalah jumlah ruang yang disediakan atau
tersedia untuk parkir.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari kapasitas statis


(KS) parkir pada Jalan Kesambi I:
Diketahui parkir pada Jalan Kesambi I:
Panjang parkir (L) = 90 m
Lebar kaki ruang parkir (X) =6m
Kapasitas statis (KS) parkir pada Jalan Kesambi I
L
KS =
X
90 m
=
6m
= 15 SRP

Terkait kapasitas statis parkir pada Jalan Kesambi I dapat


dilihat pada Tabel V.10.

Tabel V.10. Kapasitas Statis Parkir di Wilayah Studi

Lebar
Nama Panjang Kaki Kapasitas
Sudut
Jalan Parkir Ruang Statis
(x0)
(m) Parkir (SRP)
(m)
Kesambi I 90 0 6 15
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.10. diatas dapat diketahui bahwa kapasitas ruang


parkir untuk mobil pada ruas Jalan kesambi I adalah 15 SRP
dengan sudut 00.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
93

c. Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir
pada suatu saat tertentu, di suatu tempat taman parkir atau
pelataran parkir dan akumulasi yang digunakan adalah
akumulasi maksimal yang ada di interval patroli parkir tiap 15
menit.
Berikut merupakan perhitungan dalam mencari akumulasi
parkir pada Jalan Kesambi I:
Diketahui parkir pada Jalan Kesambi I:
Jumlah kendaraan parkir = 11 kendaraan
Jumlah kendaraan masuk = 4 kendaraan
Jumlah kendaran keluar = 1 kendaraan
Akumulasi kendaraan pada Jalan Kesambi I:
Akumulasi = Parkir + Masuk – Keluar
= 11 kendaraan + 4 kendaraan – 1 kendaran
= 14 kendaraan

Terkait perhitungan akumulasi parkir dapat dilihat pada Tabel


V.11. berikut ini.

Tabel V.11. Akumulasi Parkir di Wilayah Studi

Akumulasi
Nama Parkir Masuk Keluar
Maksimal
Jalan (kendaraan) (kendaraan) (kendaraan)
(kendaraan)
Kesambi I 11 4 1 14
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.11. dapat diketahui bahwa akumulasi parkir pada


ruas Jalan Kesambi I adalah 14 kendaraan.

d. Durasi Parkir
Durasi parkir merupakan rentang waktu sebuah kendaraan
parkir di suatu tempat dalam satuan menit atau jam. Dengan
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI
KOTA SALATIGA
94

kata lain durasi parkir adalah waktu yang digunakan sebuah


kendaraan yang parkir di suatu tempat tanpa berpindah-pindah.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari durasi parkir


(D) pada Jalan Kesambi I:
Diketahui parkir pada Jalan Kesambi I:
Total akumulasi parkir = 322 kendaraan
Interval patroli parkir = ¼ jam
Volume kendaraan = 72 kendaraan
Durasi parkir (D) pada Jalan Kesambi I:
Total Akumulasi Parkir x Interval patroli parkir
D =
Volume Kendaraan
1
322 kendaraan x jam
4
=
72 kendaraan
= 1,12 jam

Terkait perhitungan durasi parkir dapat dilihat pada Tabel


V.12. data durasi parkir dari hasil survai patroli parkir.

Tabel V.12. Durasi Parkir di Wilayah Studi

Interval
Total Rata-rata
Nama Patroli Volume
Akumulasi Durasi
Jalan Parkir Kendaraan
Parkir Parkir (jam)
(jam)
Kesambi I 0,25 322 72 1,12
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.12. dapat diketahui bahwa durasi parkir mobil


pada ruas Jalan Kesambi I adalah 1,12 jam.

e. Kapasitas Dinamis
Kapasitas dinamis adalah kapasitas yang diukur berdasarkan
daya tampung untuk satuan waktu, jadi tidak hanya didasarkan

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
95

pada daya tampung luasan parkir namun juga perputaran dan


durasi parkir.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari kapasitas


dinamis (KD) parkir pada Jalan Kesambi I:
Diketahui parkir pada Jalan Kesambi I:
Kapasitas statis (KS) = 15 kendaraan
Interval survai (P) = 12 jam
Rata-rata durasi parkir (D) = 1,12 jam
Kapasitas dinamis (KD)parkir pada Jalan Kesambi I:
KS x P
KD =
D
15 kendaraan x 12 jam
=
1,12 jam

= 161 kendaraan

Terkait kapasitas dinamis parkir pada Jalan Kesambi I dapat


dilihat pada Tabel V.13.

Tabel V.13. Kapasitas Dinamis di Wilayah Studi

Rata-
Interval rata Kapasitas
Nama Ruas Kapasitas
Survai Durasi Dinamis
Jalan Statis
(jam) Parkir (kendaraan)
(jam)
Kesambi I 12 15 1,12 161
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.13. dapat diketahui bahwa kapasitas dinamis


pada ruas Jalan Kesambi I, yaitu sebesar 161 kendaraan.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
96

f. Volume Parkir
Volume Parkir adalah jumlah keseluruhan kendaraan yang
melakukan aktivitas parkir di tempat tersebut. Volume ini
berdasarkan lamanya survai dilakukan, yaitu selama 12 jam.
Berdasarkan hasil survai maka diketahui volume parkir pada
Tabel V.14.

Tabel V.14. Volume Parkir di Wilayah Studi

Nama Jalan Volume


Kendaraan
Kesambi I 72
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.14. dapat diketahui bahwa volume kendaraan


parkir pada ruas Jalan Kesambi I adalah 72 kendaraan selama
survai 12 jam.

g. Penggunaan Parkir (Indeks Parkir)


Indeks parkir adalah jumlah kendaraan yang parkir pada waktu
tertentu dalam suatu pelataran parkir. Indeks parkir merupakan
gambaran efektivitas penggunaan ruang parkir.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari penggunaan


parkir (indeks parkir) pada Jalan Kesambi I:
Diketahui parkir pada Jalan Kesambi I:
Akumulasi maksimal = 14 kendaraan
Kapasitas Statis (KS) = 15 kendaraan
Indeks Parkir (IP) Jalan Kesambi I:
Akumulasi maksimal x 100%
IP =
KS
14 kendaraan x 100%
=
15 kendaraan

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
97

= 93%

Terkait dengan indeks parkir pada Jalan Kesambi I dapat


dilihat pada Tabel V.15.

Tabel V.15. Penggunaan Parkir di Wilayah Studi

Indeks
Nama Kapasitas Akumulasi
Parkir
Jalan Statis maksimal
(%)
Kesambi I 15 14 93%
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.15. dapat diketahui bahwa indeks parkir pada


ruas Jalan Kesambi I adalah 93%.

h. Tingkat Pergantian Parkir (Parking Turn Over)


Tingkat pergantian parkir adalah tingkat penggunaan ruang
parkir dan diperoleh dengan membagi volume parkir dengan
jumlah ruang parkir untuk satu periode tertentu.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari tingkat


pergantian parkir (TO) pada Jalan Kesambi I:
Diketahui parkir pada Jalan Kesambi I:
Volume kendaraan = 72 kendaraan
Kapasitas statis (KS) = 15 kendaraan
Tingkat pergantian parkir (TO) di Jalan Kesambi:
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐾𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛
TO =
KS
72 kendaraan
=
15 kendaraan
= 4,80 kali

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
98

Terkait dengan tingkat pergantian parkir di Jalan Kesambi I


dapat dilihat pada Tabel V.16.

Tabel V.16. Tingkat Pergantian Parkir di Wilayah Studi

Volume
Nama Kapasitas TO
Kendaraan
Jalan Statis (kali)
(kendaraan)
Kesambi I 15 72 4,80
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.16 dapat diketahui bahwa tingkat pergantian


parkir pada ruas Jalan Kesambi I adalah 4,80 kali.

i. Permintaan Terhadap Penawaran


Hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui kapasitas
parkir yang disediakan (penawaran) dan ruang parkir yang
dibutuhkan (permintaan), sehingga terlihat apakah ruang parkir
yang tersedia telah memenuhi atau tidak memenuhi seluruh
permintaan parkir.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari permintaan


terhadap penawaran parkir pada Jalan Kesambi I:
Diketahui parkir pada Jalan Kesambi I:
Permintaan parkir = 14 kendaraan
Penawaran parkir = 15 kendaraan
Permintaan terhadap penawaran parkir pada Jalan Kesambi I:
Permintaan Terhadap Penawaran = Penawaran – Permintaan
= (15 – 14) kendaraan
= 1 kendaraan

Terkait dengan permintaan terhadap penawaran parkir di Jalan


Kesambi I dapat dilihat pada Tabel V.17.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
99

Tabel V.17. Permintaan Terhadap Penawaran Parkir di


Wilayah Studi

Permintaan
Nama
Permintaan Penawaran Terhadap
Jalan
Penawaran
Kesambi I 14 15 1
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.17 dapat diketahui bahwa penawaran kapasitas


parkir lebih besar dari permintaan parkir di Jalan Kesambi I.

V.2. PERGERAKAN LALU LINTAS (EKSISTING) TAHUN 2017

V.2.1. Pembuatan Zona Kawasan Pusat Perdagangan di Kota


Salatiga

Sebelum melakukan identifikasi dan analisis, hal yang dilakukan


yakni melakukan pembagian wilayah studi menjadi beberapa zona
lalu lintas. Zona ini dibuat berdasarkan arus lalu lintas yang masuk
serta keluar pada kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga
yang digunakan untuk mengidentifikasikan jumlah perjalanan dari
zona satu ke zona lainnya untuk mendapatkan tarikan serta
bangkitan perjalanan. Berikut Gambar V.1. merupakan peta zona
kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
100

Sumber: Hasil Analisis Data


Gambar V.1. Peta Zona Kawasan Pusat Perdagangan di Kota
Salatiga.

Dari hasil analisis pembuatan zona, Kawasan Pusat Perdagangan di


Kota Salatiga dibagi menjadi 9 zona. Berikut Tabel V.18. adalah
tabel zona kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga.

Tabel V.18. Zona Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga

No Zona Akses
1 1 Jalan Jendral Sudirman I
2 2 Jalan Taman Pahlawan
3 3 Jalan Kalinyamat
4 4 Jalan Kalipengging
5 5 Jalan Jendral Sudirman IX
6 6 Jalan Ahmad Yani II
7 7 Jalan Sukowati II

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
101

No Zona Akses
8 8 Jalan Kartini
9 9 Jalan M. Yamin II
Sumber: Hasil Analisis Data

V.2.2. Distribusi Perjalanan Kawasan Pusat Perdagangan di Kota


Salatiga

Distribusi perjalanan kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga


dituangkan dalam matriks asal tujuan. Data matriks asal tujuan ini
didapatkan dari hasil survai pencacahan lalu lintas jam tersibuk di
kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga dengan
memperhatikan proporsi jenis kendaraan yang melintasi
persimpangan dan volume kendaraan yang terdistribusi menuju
kaki simpang. Dari survai tersebut didapatkan matriks asal tujuan
secara keseluruhan yang dapat dilihat pada Tabel V.19.

Tabel V.19. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Total (kend/jam)

O/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ai
1 0 124 86 84 247 164 101 201 164 1171
2 87 0 24 23 95 55 29 73 56 442
3 63 26 0 15 69 39 19 52 39 322
4 68 29 17 0 75 42 21 57 43 352
5 176 87 59 57 0 118 69 148 118 832
6 128 60 39 38 137 0 47 107 84 640
7 80 35 21 20 87 51 0 67 51 412
8 148 71 47 46 157 98 56 0 98 721
9 122 57 37 36 130 79 44 102 0 607
Pi 872 489 330 319 997 646 386 807 653 5499
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.19. dapat diketahui bahwa zona lalu lintas bangkitan
tertinggi yakni dari zona 4 pada ruas Jalan Jend. Sudirman I
dengan total perjalanan 1171 kend/jam, sedangkan bangkitan

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
102

terendah yakni dari zona 3 pada ruas Jalan Kalinyamat dengan total
perjalanan 322 kend/jam.

V.2.3. Pembebanan Lalu Lintas

Tahapan pembebanan lalu lintas yang dilakukan yakni dengan


menggunakan Software Visum. Dari hasil pembebanan
menggunakan software ini akan diperoleh hasil keluaran (output)
berupa kinerja ruas jalan dan kinerja jaringan jalan.

V.2.4. Uji Statistik dan Validasi Model

Permodelan lalu lintas pada analisis pembebanan lalu lintas yang


telah dilakukan sebelumnya perlu dilakukan validasi. Validasi
model dimaksudkan untuk menguji apakah hasil model yang
didapatkan mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dengan
hasil survai sehingga model dapat diterima. Apabila terdapat
perbedaan yang tidak terlalu signifikan maka hasil dapat diterima,
apabila terdapat perbedaan yang signifikan maka model tidak dapat
diterima. Untuk validasi model dilakukan berdasarkan hasil tes chi-
kuadrat antara hasil survai lalu lintas dengan model yang telah
dibuat.

Dalam memvalidasi hasil model dengan survai lalu lintas untuk


ruas jalan, yaitu menggunakan volume lalu lintas. Prosedur dalam
melakukan pengujian yakni sebagai berikut:
a. Menyatakan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
H0 : hasil model = hasil observasi
H1 : hasil model ≠ hasil observasi
b. Batas daerah penolakan atau batas kritis dari tabel X2
menentukan tingkat signifikasi dengan derajat keyakinan 95%
atau α = 5%, terdapat 42 kondisi dalam observasi, yang berarti
k = 42, sehingga:
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI
KOTA SALATIGA
103

df : v = k – 1
= 42 – 1 = 41
Dengan melihat tabel distribusi 𝑋 2 dapat diketahui nilai
𝑋 2 (0,05;13) = 56,94
c. Aturan keputusan
Menentukan kriteria uji
H0 : diterima jika 𝑋 2 hitung < 56,94
H1 : diterima jika 𝑋 2 hitung > 56,94

Validasi model dimaksudkan untuk menguji apakah volume lalu


lintas hasil model yang didapatkan mempunyai perbedaan yang
cukup signifikan atau tidak dengan hasil survai. Jika dapat diterima
model tersebut dapat mempresentasikan lalu lintas sesuai dengan
keadaan di lapangan. Hasil perhitungan validasi model dapat
dilihat pada Tabel V.20.

Tabel V.20. Hasil Validasi Model Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan di
Kota Salatiga

Volume Uji Chi-


Node (smp/jam) Square (X²)
No. Node Nama Ruas
Akhir Survey Model
Awal X² = (O-E)/E
(O) (E)
1 1 101 Jend. Sudirman I 642,69 641,50 0,00221
2 101 1 Jend. Sudirman I 478,04 476,20 0,00711
3 101 102 Jend. Sudirman II 863,33 851,50 0,16423
4 102 201 Jend. Sudirman III 1229,95 1239,50 0,07357
5 201 202 Jend. Sudirman IV 909,43 896,50 0,18643
6 202 301 Jend. Sudirman V 1038,95 1056,90 0,30472
7 301 701 Jend. Sudirman VI 1044,44 1052,10 0,05573
8 701 401 Jend. Sudirman VII 835,88 818,50 0,36919
9 401 701 Jend. Sudirman VII 478,59 487,60 0,16655
10 401 501 Jend. Sudirman VIII 773,32 761,10 0,19606
11 501 401 Jend. Sudirman VIII 428,64 413,20 0,57725
12 501 5 Jend. Sudirman IX 547,19 547,90 0,00091
13 5 501 Jend. Sudirman IX 456,63 456,60 0,00000
14 901 101 Langensuko 685,89 686,20 0,00014
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI
KOTA SALATIGA
104

Volume Uji Chi-


Node (smp/jam) Square (X²)
No. Node Nama Ruas
Akhir Survey Model
Awal X² = (O-E)/E
(O) (E)
15 201 2 Taman Pahlawan 267,68 266,80 0,00289
16 2 201 Taman Pahlawan 241,95 241,80 0,00009
17 201 203 Pemotongan I 313,11 318,00 0,07511
18 203 801 Pemotongan II 1139,14 1145,40 0,03422
19 801 802 Pemotongan III 1001,19 1016,60 0,23345
20 802 801 Pemotongan III 264,39 259,20 0,10409
21 802 901 M. Yamin I 779,50 765,60 0,25228
22 901 802 M. Yamin I 72,26 55,20 5,27055
23 901 9 M. Yamin II 357,45 355,60 0,00965
24 9 901 M. Yamin II 332,27 331,40 0,00229
25 8 802 Kartini 394,68 393,60 0,00294
26 802 8 Kartini 441,75 440,60 0,00301
27 702 703 Kesambi I 976,01 987,80 0,14062
28 703 203 Kesambi II 820,55 827,40 0,05667
29 701 702 Sukowati I 729,14 721,20 0,08734
30 702 8 Sukowati II 211,84 211,80 0,00001
31 8 702 Sukowati II 225,53 225,20 0,00048
32 601 702 Semeru 262,20 253,20 0,32023
33 501 601 Ahmad Yani I 366,21 352,60 0,52538
34 601 501 Ahmad Yani I 110,03 96,00 2,04967
35 601 6 Ahmad Yani II 353,62 352,60 0,00295
36 6 601 Ahmad Yani II 350,88 349,20 0,00812
37 301 3 Kalinyamat 181,19 180,60 0,00192
38 3 301 Kalinyamat 176,81 175,80 0,00580
39 401 4 Kalipengging 174,62 174,00 0,00221
40 4 401 Kalipengging 192,14 191,00 0,00677
41 703 202 Johar 168,05 160,40 0,36503
42 801 102 Bungur 378,80 388,00 0,21811
TOTAL 11,89
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.20 di atas dapat diketahui bahwa H0 : diterima karena


𝑋 2 hitung <56,94 yakni memiliki nilai sebesar 11,89, sehingga
data dari model tersebut diterima dan dapat digunakan selanjutnya
untuk analisis data.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
105

V.2.5. Unjuk Kerja Kinerja Jaringan Jalan

Dari hasil analisis pada proses pembebanan ruas jalan dengan


Software Visum, dapat diketahui bahwa kinerja lalu lintas pada
kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga menunjukan
permasalahan. Hal tersebut berpengaruh terhadap menurunnya
kinerja jaringan jalan. Berikut merupakan hasil permodelan
pembebanan lalu lintas eksisting pada tahun 2017 di jalan kawasan
pusat perdagangan di Kota Salatiga dapat dilihat pada Tabel V.21.

Tabel V.21. Hasil Permodelan Lalu Lintas (Eksisting) Tahun 2017

Node Node Volume Kecepatan Kepadatan V/C


No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam) (km/jam) (smp/km) Ratio
1 1 101 Jend. Sudirman I 641,5 26,8 23,94 0,49
2 101 1 Jend. Sudirman I 476,2 29,37 16,21 0,36
3 101 102 Jend. Sudirman II 851,5 29,6 28,77 0,43
4 102 201 Jend. Sudirman III 1239,5 25,25 49,09 0,62
5 201 202 Jend. Sudirman IV 896,5 29,11 30,80 0,45
6 202 301 Jend. Sudirman V 1056,9 27,33 38,67 0,53
7 301 701 Jend. Sudirman VI 1052,1 27,38 38,43 0,53
8 701 401 Jend. Sudirman VII 818,5 22,58 36,25 0,67
9 401 701 Jend. Sudirman VII 487,6 28,16 17,32 0,40
10 401 501 Jend. Sudirman VIII 761,1 23,56 32,30 0,62
11 501 401 Jend. Sudirman VIII 413,2 29,28 14,11 0,34
12 501 5 Jend. Sudirman IX 547,9 31,62 17,33 0,40
13 5 501 Jend. Sudirman IX 456,6 32,99 13,84 0,33
14 901 101 Langensuko 686,2 43,69 15,71 0,24
15 201 2 Taman Pahlawan 266,8 23,99 11,12 0,32
16 2 201 Taman Pahlawan 241,8 24,4 9,91 0,29
17 201 203 Pemotongan I 318 35,99 8,84 0,28
18 203 801 Pemotongan II 1145,4 30,92 37,04 0,51
19 801 802 Pemotongan III 1016,6 21,9 46,42 0,81
20 802 801 Pemotongan III 259,2 34,9 7,43 0,21
21 802 901 M. Yamin I 765,6 30,35 25,23 0,53
22 901 802 M. Yamin I 55,2 38,78 1,42 0,04
23 901 9 M. Yamin II 355,6 36,63 9,71 0,25
24 9 901 M. Yamin II 331,4 36,91 8,98 0,23
25 8 802 Kartini 393,6 33,26 11,83 0,31

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
106

No. Node Node Nama Jalan Volume Kecepatan Kepadatan V/C


Awal
26 802 Akhir
8 Kartini (smp/jam)
440,6 (km/jam)
32,54 (smp/km)
13,54 Ratio
0,34
27 702 703 Kesambi I 987,8 23,15 42,67 0,85
28 703 203 Kesambi II 827,4 32,15 25,74 0,39
29 701 702 Sukowati I 721,2 38,48 18,74 0,27
30 702 8 Sukowati II 211,8 35,44 5,98 0,17
31 8 702 Sukowati II 225,2 35,31 6,38 0,18
32 601 702 Semeru 253,2 38,08 6,65 0,22
33 501 601 Ahmad Yani I 352,6 31,76 11,10 0,31
34 601 501 Ahmad Yani I 96 34,52 2,78 0,08
35 601 6 Ahmad Yani II 352,6 30,93 11,40 0,31
36 6 601 Ahmad Yani II 349,2 30,98 11,27 0,31
37 301 3 Kalinyamat 180,6 31,99 5,65 0,18
38 3 301 Kalinyamat 175,8 32,04 5,49 0,17
39 401 4 Kalipengging 174 25,66 6,78 0,27
40 4 401 Kalipengging 191 25,31 7,55 0,29
41 703 202 Johar 160,4 28,4 5,65 0,14
42 801 102 Bungur 388 25,87 15,00 0,35
Sumber: Hasil Analisis Data

Data pada Tabel V.21. diatas yang didapatkan dari hasil


permodelan lalu lintas diketahui bahwa terdapat ruas – ruas di
kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga memiliki tingkat
pelayanan yang buruk. Ruas jalan yang paling bermasalah adalah
ruas Jalan Kesambi I (702 – 703) dengan V/C Ratio sebesar 0,85,
kecepatan sebesar 23,15 km/jam dan Jalan Pemotongan III (801 –
802) dengan V/C Ratio sebesar 0,81, kecepatan sebesar 21,9
km/jam. Hal ini disebabkan karena disepanjang Jalan Kesambi I
terdapat parkir badan jalan dan pada Jalan Pemotongan III terjadi
perubahan kapasitas dari jalan sebelumnya yang memiliki sistem
satu arah menuju menuju dua arah.

Setelah didapatkan permodelan pembebanan ruas jalan lalu lintas


pada tahun 2017 (eksisting), secara makro dapat diketahui pula
kinerja lalu lintas pada jaringan jalan di kawasan pusat
perdagangan Kota Salatiga. Terkait dengan kinerja jaringan jalan
eksisting dapat dilihat pada Tabel V.22.
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI
KOTA SALATIGA
107

Tabel V.22. Kinerja Jaringan Jalan Eksisting

No Parameter Kinerja
1 Kecepatan Jaringan (km/jam) 30,36
2 Total Jarak Perjalanan (km) 70.371
3 Total Waktu Perjalanan (detik) 8.457
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.22 diatas dapat diketahui bahwa kinerja jaringan


jalan di Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga tahun 2017
memiliki kecepatan jaringan 30,26 km/jam, total jarak perjalanan
70.371 km dan total waktu perjalanan 8.457 detik.

V.2.6. Alternatif Pemecahan Masalah Arus Lalu Lintas Tahun


Eksisting

Rekomendasi di perlukan dalam penyelesaian suatu masalah


transportasi pada suatu wilayah perkotaan, salah satu alternatif
masalah yang dapat dilakukan yakni dengan pengoptimalan sarana
dan prasarana yang telah tersedia. Beberapa permasalahan yang
ada pada kawasan pusat perdagangan Kota Salatiga perlu
dilakukan suatu perbaikan agar dapat memberikan suatu pelayanan
terhadap masyarakat berupa kenyamanan dan untuk meningkatkan
unjuk kerja ruas serta jaringan jalan. Beberapa skenario yang dapat
dilakukan yakni antara lain:

a. Skenario 1

Merupakan skenario peningkatan kinerja lalu lintas dengan


cara melakukan perubahan sirkulasi arus lalu lintas pada Jalan
Sukowati 1 dari satu arah menjadi dua arah dan melakukan
perubahan kapasitas berdasarkan lebar pemisah arah pada Jalan
Pemotongan III.
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI
KOTA SALATIGA
108

SKALA 1:60

Sumber: Hasil Analisis Data

Gambar V.2. Skenario 1 Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
109

Dari hasil analisis penerapan skenario 1 didapatkan hasil data


kinerja ruas yang dapat dilihat pada Tabel V.23.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
110

Tabel V.23. Kinerja Ruas Per Arah Skenario 1

Tahun Eksisting (Tanpa Skenario)

Node Node Kapasitas Volume V/C Kecepatan Kepadatan LOS


No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam) (smp/jam) Ratio (km/jam) (smp/km)

1 801 802 Pemotongan III 1249 1016,6 0,81 21,9 46,42 D


2 702 703 Kesambi I 1158 987,8 0,85 23,15 42,67 E
Tahun Eksisting (Skenario 1)

Node Node Kapasitas Volume V/C Kecepatan Kepadatan LOS


No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam) (smp/jam) Ratio (km/jam) (smp/km)

1 801 802 Pemotongan III 1514 1016,60 0,67 25,00 40,66 C


2 702 703 Kesambi I 1158 901,00 0,78 24,92 36,16 D
Sumber: Hasil Analisis Data

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA SALATIGA
111

Berdasarkan Tabel V.23. dapat diketahui bahwa kinerja ruas


jalan di kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga terjadi
peningkatan setelah skenario 1 diterapkan yakni perubahan
sirkulasi pada ruas Jalan Sukowati I dari satu arah menjadi dua
arah dan mempengaruhi VC Ratio di Jalan Kesambi I dengan
V/C Ratio semula 0,85 turun menjadi 0,78 dan melakukan
perubahan kapasitas berdasarkan lebar pemisah arah pada Jalan
Pemotongan dengan V/C Ratio semula 0,81 turun menjadi
0,67. Adapun kinerja jaringan jalan setelah dilaksanakan
skenario 1 dapat dilihat pada Tabel V.24.

Tabel V.24. Kinerja Jaringan Jalan Eksisting Skenario 1

No Parameter Kinerja
1 Kecepatan Jaringan (km/jam) 30,46
2 Total Jarak Perjalanan (km) 69.622
3 Total Waktu Perjalanan (detik) 8.308
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.24. diatas dapat diketahui bahwa kinerja jaringan


jalan di Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga tahun 2017
memiliki kecepatan jaringan 30,46 km/jam, total jarak
perjalanan 69.622 km dan total waktu perjalanan 8.308 detik.

b. Skenario 2
Merupakan skenario peningkatan kinerja lalu lintas dengan
cara melakukan perubahan sirkulasi arus lalu lintas pada Jalan
Langensuko dari satu arah menjadi dua arah dan memindahkan
parkir On Street menjadi Off Street pada Jalan Kesambi I.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
112

SKALA 1:60

Sumber: Hasil Analisis Data

Gambar V.3. Skenario 2 Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
113

Dari hasil analisis penerapan skenario 2 didapatkan hasil data


kinerja ruas yang dapat dilihat pada Tabel V.25.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
114

Tabel V.25. Kinerja Ruas Per Arah Skenario 2

Tahun 2017 (Tanpa Skenario)

Node Node Kapasitas Volume V/C Kecepatan Kepadatan LOS


No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam) (smp/jam) Ratio (km/jam) (smp/km)

1 801 802 Pemotongan III 1249 1016,6 0,81 21,9 46,42 D


2 702 703 Kesambi I 1158 987,8 0,85 23,15 42,67 E
Tahun 2017 (Skenario 2)

Node Node Kapasitas Volume V/C Kecepatan Kepadatan LOS


No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam) (smp/jam) Ratio (km/jam) (smp/km)

1 801 802 Pemotongan III 1249 817 0,65 26,00 31,42 C


2 702 703 Kesambi I 2131 987,8 0,46 33,00 29,94 C
Sumber: Hasil Analisis Data

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA SALATIGA
115

Berdasarkan Tabel V.25. dapat diketahui bahwa kinerja ruas


jalan di kawasan pusat perdagangan Kota Salatiga terjadi
peningkatan setelah skenario 2 diterapkan yakni perubahan
sirkulasi pada ruas Jalan Langensuko dari satu arah menjadi
dua arah dan mempengaruhi VC Ratio di Jalan Pemotongan III
dengan V/C Ratio semula 0,81 turun menjadi 0,65 dan
memindahkan parkir On Street menjadi Off Street pada Jalan
Kesambi I dengan V/C Ratio semula 0,85 turun menjadi 0,46.
Adapun kinerja jaringan jalan setelah dilaksanakan skenario 2
dapat dilihat pada Tabel V.26.

Tabel V.26. Kinerja Jaringan Jalan Eksisting Skenario 2

No Parameter Kinerja
1 Kecepatan Jaringan (km/jam) 31,26
2 Total Jarak Perjalanan (km) 69.040
3 Total Waktu Perjalanan (detik) 8.005
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.26. diatas dapat diketahui bahwa kinerja jaringan


jalan di Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga tahun 2017
memiliki kecepatan jaringan 31,26 km/jam, total jarak
perjalanan 69.040 km dan total waktu perjalanan 8.005 detik.

V.3. KONDISI PERAMALAN PADA TAHUN RENCANA

Peramalan kinerja pada tahun rencana diperlukan untuk menganalisis


manajemen rekayasa lalu lintas yang akan atau sudah diterapkan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah suatu manajemen rekayasa yang telah
dibuat masih dapat di aplikasikan pada tahun rencana.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
116

Sebelum melakukan suatu peramalan yang harus dilakukan terlebih dahulu


yakni mengetahui tingkat pertumbuhan jumlah kepemilikan kendaraan.
Tingkat pertumbuhan kendaraan merupakan rata – rata pertumbuhan di
suatu wilayah per tahun yang selanjutnya tingkat pertumbuhan ini
digunakan untuk meramalkan jumlah volume kendaraan pada tahun
rencana. Tingkat pertumbuhan kendaraan di Kota Salatiga dapat dilihat
pada Tabel V.27.

Tabel V.27. Tingkat Pertumbuhan Kendaraan di Kota Salatiga

Kendaraan
Tingkat
Tahun Jumlah Selisih
Pertumbuhan

2012 8960
2013 9373 413 0,04406273
2014 9874 501 0,05073932
Rata-rata 0,04740102
Sumber: Hasil Analisis Data

Dalam melakukan peramalan terhadap volume kendaraan yang


direncanakan diperlukan data jumlah volume tahun sekarang dan tingkat
pertumbuhan. Peramalan pergerakan lalu lintas diprediksi dengan
menggunakan persamaan Compounding Factor dan pendistribusian
dilakukan dengan metode furness, sehingga akan didapat pola pergerakan
lalu lintas pada tahun 2022. Dalam memprediksi pola pergerakan lalu
lintas pada tahun target tingkat pertumbuhan kendaraan yang digunakan
sebesar 4,74%.

Berikut merupakan perhitungan untuk mengetahui total bangkitan dan


tarikan tahun 2022.
Diketahui = Total bangkitan eksisting zona 1 = 1171 kend/jam
Maka total bangkitan tahun 2022 =
Pt = Po (i + 1)n

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
117

= 1171 kend/jam (0,0474 + 1)5


= 1476 kend/jam

Setelah menghitung nilai bangkitan dan tarikan, langkah selanjutnya


merupakan pendistribusian dengan metode furness. Berikut merupakan
matriks asal tujuan sebelum iterasi dapat dilihat pada Tabel V.28.

Tabel V.28. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Sebelum Iterasi (kend/jam)

O/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ai Ai' Ei
1 0 124 86 84 247 164 101 201 164 1171 1476 1,26
2 87 0 24 23 95 55 29 73 56 442 557 1,26
3 63 26 0 15 69 39 19 52 39 322 406 1,26
4 68 29 17 0 75 42 21 57 43 352 444 1,26
5 176 87 59 57 0 118 69 148 118 832 1049 1,26
6 128 60 39 38 137 0 47 107 84 640 807 1,26
7 80 35 21 20 87 51 0 67 51 412 519 1,26
8 148 71 47 46 157 98 56 0 98 721 909 1,26
9 122 57 37 36 130 79 44 102 0 607 765 1,26
Pi 872 489 330 319 997 646 386 807 653 5499
Pi' 1099 616 416 402 1257 814 487 1017 823 6932
Ed 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26 1,26
Sumber: Hasil Analisis Data

Hasil perhitungan distribusi perjalanan dengan metode furness didapatkan


pada iterasi keenam. Berikut merupakan peramalan pertumbuhan volume
kendaraan di Kota Salatiga 5 tahun kedepan yakni tahun 2022 terdapat
pada Tabel V.29.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
118

Tabel V.29. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Total Tahun Rencana 2022
(kend/jam)

OD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ai Ai'
1 0 156 108 106 311 207 127 253 207 1476 1476
2 110 0 30 29 120 69 37 92 71 557 557
3 79 33 0 19 87 49 24 66 49 406 406
4 86 37 21 0 95 53 26 72 54 444 444
5 222 110 74 72 0 149 87 187 149 1049 1049
6 161 76 49 48 173 0 59 135 106 807 807
7 101 44 26 25 110 64 0 84 64 519 519
8 187 90 59 58 198 124 71 0 124 909 909
9 154 72 47 45 164 100 55 129 0 765 765
Pi 1099 616 416 402 1257 814 487 1017 823 6932
Pi' 1099 616 416 402 1257 814 487 1017 823 6932
Sumber: Hasil Analisis Data

V.3.1. Unjuk Kerja Jaringan Jalan Tahun Rencana (2022)

Dari hasil peramalan dapat diketahui kinerja ruas jalan dan


jaringan jalan pada tahun rencana. Berikut merupakan data
jaringan jalan kawasan pusat perdagangan di Kota Salatiga pada
tahun rencana yakni tahun 2022 yang terdapat pada Tabel V.30.

Tabel V.30. Peramalan Kinerja Ruas Jalan Tahun Rencana 2022

Node Node Volume Kecepatan Kepadatan V/C


No. Nama Ruas
Awal Akhir (smp/jam) (km/jam) (smp/km) Ratio
1 1 101 Jend. Sudirman I 848,1 23,4 36,24 0,65
2 101 1 Jend. Sudirman I 599,8 27,47 21,83 0,46
3 101 102 Jend. Sudirman II 1113,9 26,68 41,75 0,56
4 102 201 Jend. Sudirman III 1603,9 21,25 75,48 0,80
5 201 202 Jend. Sudirman IV 1129,3 26,51 42,60 0,57
6 202 301 Jend. Sudirman V 1331,7 24,21 55,01 0,67
7 301 701 Jend. Sudirman VI 1328,5 24,25 54,78 0,67
8 701 401 Jend. Sudirman VII 1031,7 19,12 53,96 0,84
9 401 701 Jend. Sudirman VII 613,4 26,09 23,51 0,50
10 401 501 Jend. Sudirman VIII 958,9 20,27 47,31 0,78

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
119

No. Node Node Nama Ruas Volume Kecepatan Kepadatan V/C


11 Awal
501 Akhir
401 Jend. Sudirman VIII (smp/jam)
517,8 (km/jam)
27,68 (smp/km)
18,71 Ratio
0,42
12 501 5 Jend. Sudirman IX 687,7 29,32 23,45 0,50
13 5 501 Jend. Sudirman IX 572,6 31,22 18,34 0,41
14 901 101 Langensuko 865,6 42,38 20,42 0,30
15 201 2 Taman Pahlawan 336,6 22,73 14,81 0,41
16 2 201 Taman Pahlawan 305,2 23,32 13,09 0,37
17 201 203 Pemotongan I 443,2 33,62 13,18 0,40
18 203 801 Pemotongan II 1489 27,06 55,03 0,66
19 801 802 Pemotongan III 1325,8 17,12 77,44 1,06
20 802 801 Pemotongan III 326,8 34,07 9,59 0,26
21 802 901 M. Yamin I 965 26,89 35,89 0,67
22 901 802 M. Yamin I 70,2 38,75 1,81 0,05
23 901 9 M. Yamin II 449,8 35,42 12,70 0,31
24 9 901 M. Yamin II 420,6 35,82 11,74 0,29
25 8 802 Kartini 495,4 31,65 15,65 0,39
26 802 8 Kartini 599,6 29,84 20,09 0,47
27 702 703 Kesambi I 1248,2 18,5 67,47 1,08
28 703 203 Kesambi II 1045,8 29,81 35,08 0,49
29 701 702 Sukowati I 910,2 36,96 24,63 0,34
30 702 8 Sukowati II 265,6 34,9 7,61 0,21
31 8 702 Sukowati II 282,6 34,71 8,14 0,22
32 601 702 Semeru 321 37,05 8,66 0,28
33 501 601 Ahmad Yani I 446,4 30,19 14,79 0,39
34 601 501 Ahmad Yani I 120,4 34,38 3,50 0,10
35 601 6 Ahmad Yani II 446,4 29,33 15,22 0,40
36 6 601 Ahmad Yani II 441,4 29,42 15,00 0,39
37 301 3 Kalinyamat 227,8 31,41 7,25 0,23
38 3 301 Kalinyamat 224,6 31,46 7,14 0,22
39 401 4 Kalipengging 220,4 24,66 8,94 0,34
40 4 401 Kalipengging 243,2 24,12 10,08 0,37
41 703 202 Johar 202,4 28,06 7,21 0,18
42 801 102 Bungur 490 24,3 20,16 0,44
Sumber: Hasil Analisis Data

Berdasarkan Tabel V.30. dapat diketahui bahwa setelah dilakukan


peramalan pada kondisi rencana yakni tahun 2022 dapat dilihat
bahwa V/C Ratio tertinggi, yakni 1,08 yang terdapat pada Jalan
Kesambi I, yang sebelumnya 0,84 dan Jalan Pemotongan III, yakni

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
120

1,06 yang sebelumnya 0,81. Oleh karena itu, diperlukan suatu


manajemen rekayasa untuk mengantisipasi kondisi mendatang.

Berikut merupakan data kinerja jaringan jalan kawasan pusat


perdagangan Kota Salatiga pada tahun rencana yakni tahun 2022
yang terdapat pada Tabel V.31.

Tabel V.31. Kinerja Jaringan Jalan Tahun 2022

No Parameter Kinerja
1 Kecepatan Jaringan (km/jam) 27,54
2 Total Jarak Perjalanan (km) 70.371
3 Total Waktu Perjalanan (detik) 9.452
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.31. dapat diketahui bahwa kinerja jaringan jalan


rencana tahun 2022 dengan kecepatan rata – rata 27,54 km/jam,
total jarak perjalanan 70.371 km, dan total waktu perjalanan 9.452
detik.

V.3.2. Alternatif Pemecahan Masalah Lalu Lintas Tahun Rencana


2022

Dalam salternatif pemecahan masalah kawasan pusat perdagangan


di Kota Salatiga pada tahun rencana, dilakukan beberapa skenario
yang kemudian akan dipilih sebagai alternatif dengan tolak ukur
dari sisi kinerja jaringan jalan.

a. Skenario 1
Merupakan skenario peningkatan kinerja lalu lintas dengan
cara melakukan perubahan sirkulasi arus lalu lintas pada Jalan
Sukowati I dari satu arah menjadi dua arah dan melakukan
perubahan kapasitas berdasarkan lebar pemisah arah pada Jalan

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
121

Pemotongan III pada tahun rencana. Dari hasil analisis


penerapan skenario 1 didapatkan hasil data kinerja ruas yang
dapat dilihat pada Tabel V.32.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
122

Tabel V.32. Kinerja Ruas Per Arah Tahun Rencana 2022 Skenario 1

Tahun Rencana 2022 (Tanpa Skenario)


Node Node Kapasitas Volume V/C Kecepatan Kepadatan LOS
No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam) (smp/jam) Ratio (km/jam) (smp/km)
1 801 802 Pemotongan III 1249 1325,8 1,06 17,12 77,44 F
2 702 703 Kesambi I 1158 1248,2 1,08 18,5 67,47 F
Tahun Rencana 2022 (Skenario 1)
Node Node Kapasitas Volume V/C Kecepatan Kepadatan LOS
No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam) (smp/jam) Ratio (km/jam) (smp/km)
1 801 802 Pemotongan III 1514 1325,8 0,88 21,00 63,14 E
2 702 703 Kesambi I 1158 1140 0,98 20,00 57,00 E
Sumber: Hasil Analisis Data

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA SALATIGA
123

Berdasarkan Tabel V.32. dapat diketahui bahwa kinerja ruas


jalan di kawasan pusat perdagangan Kota Salatiga terjadi
peningkatan setelah skenario 1 diterapkan yakni perubahan
sirkulasi pada ruas Jalan Sukowati I dari satu arah menjadi dua
arah dan mempengaruhi VC Ratio di Jalan Kesambi I dengan
V/C Ratio semula 1,08 turun menjadi 0,98 dan melakukan
perubahan kapasitas berdasarkan lebar pemisah arah pada Jalan
Pemotongan III dengan V/C Ratio semula 1,06 turun menjadi
0,88. Adapun kinerja jaringan jalan setelah dilaksanakan
skenario 1 dapat dilihat pada Tabel V.33.

Tabel V.33. Kinerja Jaringan Jalan Tahun Rencana 2022


Skenario 1

No Parameter Kinerja
1 Kecepatan Jaringan (km/jam) 27,74
2 Total Jarak Perjalanan (km) 69.622
3 Total Waktu Perjalanan (detik) 9.224
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.33. diatas dapat diketahui bahwa kinerja jaringan


jalan di Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga tahun
rencana 2022 memiliki kecepatan jaringan 27,74 km/jam, total
jarak perjalanan 69.622 km dan total waktu perjalanan 9.224
detik.

b. Skenario 2
Merupakan skenario peningkatan kinerja lalu lintas dengan
cara melakukan perubahan sirkulasi arus lalu lintas pada Jalan
Langensuko dari satu arah menjadi dua arah dan memindahkan
parkir On Street menjadi Off Street pada Jalan Kesambi I pada
tahun rencana. Dari hasil analisis penerapan skenario 2

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
124

didapatkan hasil data kinerja ruas yang dapat dilihat pada


Tabel V.34.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
125

Tabel V.34. Kinerja Ruas Per Arah Tahun Rencana 2022 Skenario 2

Tahun Rencana 2022 (Tanpa Skenario)


Node Node Kapasitas Volume V/C Kecepatan Kepadatan LOS
No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam) (smp/jam) Ratio (km/jam) (smp/km)
1 801 802 Pemotongan III 1249 1325,8 1,06 17,12 77,44 F
2 702 703 Kesambi I 1158 1248,2 1,08 18,5 67,47 F
Tahun Rencana 2022 (Skenario 2)
Node Node Kapasitas Volume V/C Kecepatan Kepadatan LOS
No. Nama Jalan
Awal Akhir (smp/jam) (smp/jam) Ratio (km/jam) (smp/km)
1 801 802 Pemotongan III 1249 1032,00 0,83 22,00 46,99 E
2 702 703 Kesambi I 2131 1248,2 0,59 30,00 41,6 C
Sumber: Hasil Analisis Data

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI KOTA SALATIGA
126

Berdasarkan Tabel V.34. dapat diketahui bahwa kinerja ruas


jalan di kawasan pusat perdagangan Kota Salatiga terjadi
peningkatan setelah skenario 2 diterapkan yakni perubahan
sirkulasi pada ruas Jalan Langensuko dari satu arah menjadi
dua arah dan mempengaruhi VC Ratio di Jalan Pemotongan III
dengan V/C Ratio semula 1,06 turun menjadi 0,83 dan
memindahkan parkir On Street menjadi Off Street pada Jalan
Kesambi I dengan V/C Ratio semula 1,08 turun menjadi 0,59.
Adapun kinerja jaringan jalan setelah dilaksanakan skenario 2
dapat dilihat pada Tabel V.35.

Tabel V.35. Kinerja Jaringan Jalan Tahun Rencana 2022


Skenario 2

No Parameter Kinerja
1 Kecepatan Jaringan (km/jam) 28,94
2 Total Jarak Perjalanan (km) 69.040
3 Total Waktu Perjalanan (detik) 8.703
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.35. diatas dapat diketahui bahwa kinerja jaringan


jalan di kawasan pusat perdagangan Kota Salatiga tahun
rencana 2022 memiliki kecepatan jaringan 28,94 km/jam, total
jarak perjalanan 69.040 km dan total waktu perjalanan 8.703
detik.

V.4. PERBANDINGAN KINERJA SKENARIO

Perbandingan kinerja ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah skenario


dapat dijalankan pada kondisi eksisting maupun peramalan. Karena faktor
pertumbuhan kendaraan dapat menyebabkan penanganan pada suatu ruas
jalan dapat berbeda. Berikut merupakan perbandingan kinerja jaringan

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
127

jalan berdasarkan skenario yang telah dibuat dapat dilihat pada Tabel
V.36.

Tabel V.36. Perbandingan Skenario Kinerja Jaringan Jalan Eksisting

Kecepatan Total Jarak Total Waktu


Skenario Jaringan Perjalanan Perjalanan
(km/jam) (km) (detik)
Do Nothing 30,36 70.371 8.457
Skenario 1 30,46 69.622 8.308
Skenario 2 31,26 69.040 8.005
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.36. dapat diketahui bahwa untuk kondisi saat ini diperlukan
untuk dibuat manajemen rekayasa lalu lintas karena memiliki kecepatan
rata – rata yang rendah yakni 30,36 km/jam, total jarak perjalanan 70.371
km, dan total waktu perjalanan 8.457 detik. Setelah dilakukan penerapan
skenario 1 yakni perubahan sirkulasi arus lalu lintas pada Jalan Sukowati I
dari satu arah menjadi dua arah dan melakukan perubahan kapasitas
berdasarkan lebar pemisah arah pada Jalan Pemotongan III kecepatan rata
– rata meningkat dengan nilai 30,46 km/jam, total jarak perjalanan 69.622
km, dan total waktu perjalanan 8.308 detik. Dan setelah dilakukan
penerapan skenario 2 yakni perubahan sirkulasi arus lalu lintas pada Jalan
Langensuko dari satu arah menjadi dua arah dan memindahkan parkir On
Street menjadi Off Street pada Jalan Kesambi kecepatan rata – rata
meningkat dengan nilai 31,26 km/jam, total jarak perjalanan 69.040 km,
dan total waktu perjalanan 8.005 detik.

Setelah melakukan skenario pada kondisi ini diperlukan suatu perencanaan


untuk kondisi perencanaan. Berikut merupakan perbandingan kinerja
jaringan jalan berdasarkan skenario yang telah dibuat dapat dilihat pada
Tabel V.37.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
128

Tabel V.37. Perbandingan Kinerja Jaringan Jalan Tahun Rencana 2022

Kecepatan Total Jarak Total Waktu


Skenario Jaringan Perjalanan Perjalanan
(km/jam) (km) (detik)
Do Nothing 27,54 70.371 9.452
Skenario 1 27,74 69.622 9.224
Skenario 2 28,94 69.040 8.703
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.37. dapat diketahui bahwa kinerja jaringan jalan tahun 2022
apabila tidak dilakukan skenario kecepatan rata – rata dengan nilai 27,54
km/jam, total jarak perjalanan 70.371 km, dan total waktu perjalanan
9.452 detik. Setelah dilakukan penerapan skenario 1 yakni perubahan
sirkulasi arus lalu lintas pada Jalan Sukowati I dari satu arah menjadi dua
arah dan melakukan perubahan kapasitas berdasarkan lebar pemisah arah
pada Jalan Pemotongan III kecepatan rata – rata meningkat dengan nilai
27,74 km/jam, total jarak perjalanan 69.622 km, dan total waktu
perjalanan 9.224 detik. Dan setelah dilakukan penerapan skenario 2 yakni
perubahan sirkulasi arus lalu lintas pada Jalan Langensuko dari satu arah
menjadi dua arah dan memindahkan parkir On Street menjadi Off Street
pada Jalan Kesambi kecepatan rata – rata meningkat dengan nilai 28,94
km/jam, total jarak perjalanan 69.040 km, dan total waktu perjalanan
8.703 detik.

Dari kedua perbandingan dapat diketahui kinerja jaringan jalan yang


ditandai dengan perbedaan kinerja jaringan yang ada pada kawasan pusat
perdagangan Kota Salatiga, baik kondisi eksisting tahun 2017 maupun
kondisi tahun rencana 2022 tanpa adanya penanganan (skenario) dan
setelah adanya penanganan pada tiap – tiap penanganan (skenario) yang
dinilai unjuk kerja jaringannya berdasarkan indikator kecepatan jaringan

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
129

(km/jam), total jarak perjalanan (km), dan total waktu perjalanan (detik).
Dengan demikian hasil kinerja jaringan jalan terbaik adalah dengan
skenario 2 yakni pelarangan parkir pada badan jalan dan perubahan
sirkulasi arus lalu lintas.

V.5. REKOMENDASI PARKIR DI LUAR BADAN JALAN

V.5.1. Data Kebutuhan Ruang Parkir

Luas lahan parkir merupakan besarnya luas lahan yang diperlukan


agar mampu menampung banyaknya kendaraan yang akan diparkir
dalam periode waktu tertentu. Perhitungan luas lahan parkir yang
dibutuhkan adalah dengan mengalikan indeks parkir dengan
jumlah ruang parkir dan luas SRP.

Berikut merupakan perhitungan dalam mencari luas lahan parkir


yang dibutuhkan pada Jalan Kesambi I:
Diketahui parkir pada Jalan Kesambi I:
Indeks Parkir (IP) = 93%
Jumlah Ruang Parkir = 15 SRP
Luas SRP = 12,5 m2
Maka luas lahan yang dibutuhkan:
Luas lahan yang dibutuhkan = IP x Jumlah Ruang Parkir X Luas
SRP
= 93% x 15 SRP x 12,5 m2
= 175 m2

Terkait perhitungan luas lahan parkir Jalan Kesambi dapat dilihat


pada Tabel V.38.

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
130

Tabel V.38. Luas Lahan Parkir yang Dibutuhkan di Wilayah Studi

Jumlah Luas Lahan


Luas
Nama Indeks Ruang yang
SRP
Jalan Parkir Parkir Dibutuhkan
(m2)
(SRP) (m2)
Kesambi I 93% 15 12,5 175
Sumber: Hasil Analisis Data

Dari Tabel V.38. dapat diketahui bahwa luas lahan parkir yang
dibutuhkan untuk parkir badan jalan pada Jalan Kesambi I adalah
175 m2.

V.5.2. Parkir Di Luar Badan Jalan

Lokasi parkir pada pada badan jalan dapat mempengaruhi dari


kinerja ruas jalan, karena menyebabkan berkurangnya kapasitas
jalan. Sehingga perlunya dilakukan pemindahan parkir dari badan
jalan yakni di luar badan jalan agar hambatan samping yang
terdapat pada ruas jalan yang terdapat pada ruas Jalan Kesambi I
dapat berkurang dan arus dapat menjadi lancar. Lokasi penempatan
parkir luar badan jalan di Jalan Kesambi I terdapat di belakang
pertokoan Jalan Kesambi. Lokasi tersebut sangat berdekatan
dengan ruas jalan yang merupakan terdapat parkir On Street
dengan luas lahan sebesar 480 m2.

Kecukupan lahan parkir = 480 m2 – 175 m2 = 305 m2

Dapat disimpulkan bahwa lahan parkir yang tersedia masih dapat


menampung kendaraan parkir dari badan jalan, yaitu seluas 305
m2 .

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
131

Berikut merupakan desain parkir luar badan jalan dapat dilihat


pada Gambar V.4

1:600

Sumber: Hasil Analisis Data

Gambar V.4. Desain Parkir Luar Badan Jalan

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
132

BAB V................................................................................................................................. 70
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA .................................................................................. 70
V.1. KONDISI EKSISTING DAN PENILAIAN KINERJA .................................................. 70
V.I.1. Inventarisasi Ruas dan Simpang ................................................................ 70
V.I.2. Penilaian Kinerja Ruas dan Simpang ......................................................... 75
V.I.3. Analisis Karakteristik Parkir ....................................................................... 91
V.2. PERGERAKAN LALU LINTAS (EKSISTING) TAHUN 2017 ..................................... 99
V.2.1. Pembuatan Zona Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga .............. 99
V.2.2. Distribusi Perjalanan Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga ...... 101
V.2.3. Pembebanan Lalu Lintas ......................................................................... 102
V.2.4. Uji Statistik dan Validasi Model .............................................................. 102
V.2.5. Unjuk Kerja Kinerja Jaringan Jalan .......................................................... 105
V.2.6. Alternatif Pemecahan Masalah Arus Lalu Lintas Tahun Eksisting ........... 107
V.3. KONDISI PERAMALAN PADA TAHUN RENCANA.............................................. 115
V.3.1. Unjuk Kerja Jaringan Jalan Tahun Rencana (2022) ................................. 118
V.3.2. Alternatif Pemecahan Masalah Lalu Lintas Tahun Rencana 2022 .......... 120
V.4. PERBANDINGAN KINERJA SKENARIO .............................................................. 126
V.5. REKOMENDASI PARKIR DI LUAR BADAN JALAN .............................................. 129
V.5.1. Data Kebutuhan Ruang Parkir ................................................................. 129
V.5.2. Parkir Di Luar Badan Jalan ....................................................................... 130

Contents
Tabel V.1. Inventarisasi Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga .......... 71
Tabel V.2. Inventarisasi Simpang Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga ............. 74
Tabel V.3. Kapasitas Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga ............... 77

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
133

Tabel V.4. Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga .... 80
Tabel V.5. V/C Ratio Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga .................. 82
Tabel V.6. Kecapatan dan Kepadatan Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan di Kota
Salatiga .............................................................................................................................. 85
Tabel V.7. Penilaian Kinerja Simpang Prioritas di Kawasan Pusat Perdagangan Kota
Salatiga .............................................................................................................................. 89
Tabel V.8. Penilaian Kinerja Simpang Bersinyal di Kawasan Pusat Perdagangan Kota
Salatiga .............................................................................................................................. 90
Tabel V.9. Data Inventarisasi Parkir Kendaraan di Wilayah Studi .................................... 91
Tabel V.10. Kapasitas Statis Parkir di Wilayah Studi......................................................... 92
Tabel V.11. Akumulasi Parkir di Wilayah Studi ................................................................. 93
Tabel V.12. Durasi Parkir di Wilayah Studi ....................................................................... 94
Tabel V.13. Kapasitas Dinamis di Wilayah Studi ............................................................... 95
Tabel V.14. Volume Parkir di Wilayah Studi ..................................................................... 96
Tabel V.15. Penggunaan Parkir di Wilayah Studi.............................................................. 97
Tabel V.16. Tingkat Pergantian Parkir di Wilayah Studi ................................................... 98
Tabel V.17. Permintaan Terhadap Penawaran Parkir di Wilayah Studi ........................... 99
Tabel V.18. Zona Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga .................................... 100
Tabel V.19. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Total (kend/jam) ....................................... 101
Tabel V.20. Hasil Validasi Model Ruas Jalan Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga
........................................................................................................................................ 103
Tabel V.21. Hasil Permodelan Lalu Lintas (Eksisting) Tahun 2017 ................................. 105
Tabel V.22. Kinerja Jaringan Jalan Eksisting ................................................................... 107
Tabel V.23. Kinerja Ruas Per Arah Skenario 1 ................................................................ 110
Tabel V.24. Kinerja Jaringan Jalan Eksisting Skenario 1.................................................. 111
Tabel V.25. Kinerja Ruas Per Arah Skenario 2 ................................................................ 114
Tabel V.26. Kinerja Jaringan Jalan Eksisting Skenario 2.................................................. 115
Tabel V.27. Tingkat Pertumbuhan Kendaraan di Kota Salatiga ...................................... 116
Tabel V.28. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Sebelum Iterasi (kend/jam) ...................... 117
Tabel V.29. Matriks Asal Tujuan Perjalanan Total Tahun Rencana 2022 (kend/jam) ... 118
Tabel V.30. Peramalan Kinerja Ruas Jalan Tahun Rencana 2022 ................................... 118
Tabel V.31. Kinerja Jaringan Jalan Tahun 2022 .............................................................. 120
Tabel V.32. Kinerja Ruas Per Arah Tahun Rencana 2022 Skenario 1.............................. 122
Tabel V.33. Kinerja Jaringan Jalan Tahun Rencana 2022 Skenario 1 .............................. 123
Tabel V.34. Kinerja Ruas Per Arah Tahun Rencana 2022 Skenario 2.............................. 125

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA
134

Tabel V.35. Kinerja Jaringan Jalan Tahun Rencana 2022 Skenario 2 .............................. 126
Tabel V.36. Perbandingan Skenario Kinerja Jaringan Jalan Eksisting ............................. 127
Tabel V.37. Perbandingan Kinerja Jaringan Jalan Tahun Rencana 2022 ........................ 128
Tabel V.38. Luas Lahan Parkir yang Dibutuhkan di Wilayah Studi ................................. 130

Gambar V.1. Peta Zona Kawasan Pusat Perdagangan di Kota Salatiga. ......................... 100
Gambar V.2. Skenario 1 Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga ............................. 108
Gambar V.3. Skenario 2 Kawasan Pusat Perdagangan Kota Salatiga ............................. 112
Gambar V.4. Desain Parkir Luar Badan Jalan.................................................................. 131

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS KAWASAN PUSAT PERDAGANGAN DI


KOTA SALATIGA

Anda mungkin juga menyukai