Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan tabel

Pada percobaan distilasi ekstraktif dengan menggunakan etanol 90%, setelah dilakukan
perhitungan sebanyak 4 kali diperoleh beberapa data seperti pada tabel diatas. Dimana untuk data
kadar etanol dalam bottom tertinggi diperoleh nilai sebesar 27,4712% pada densitas 0,9519 gr/ml
dan kadar etanol dalam bottom terendah sebesar 19,3092% pada densitas 0,9650 gr/ml.
Sedangkan untuk data kadar etanol dalam distilat tertinggi diperoleh nilai sebesar 97,3232%
pada densitas 0,7888 gr/ml dan kadar etanol dalam distilat terendah sebesar 94,4571% pada
densitas 0,7968gr/ml. Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa percobaan yang dilakukan
telah berhasil membuka kurva azeotrope yang dimiliki oleh Ethanol air yakni 96%. Dimana pada
percobaan ke 4 diperoleh hasil kadar etanolnya sebesar 97,3232%.

Pada suhu bottom (Tw) serta suhu distilat (Tc) diperoleh nilai rata-rata secara berturut-
turut sebesar 76,5°C dan 63°C. Dari kedua data rata-rata suhu tersebut dapat digunakan untuk
menentukan besarnya nilai α campurannya. Untuk mencari nilai α diperlukan data lainnya
berupa nilai P° atau tekanan parsial dari dua komponen tersebut. Pada suhu rata-rata dibottom
sebesar 76,5°C diperoleh nilai P° etanol sebesar 0,9307 atm dan nilai P° air sebesar 0,4055 atm.
Dari kedua data tersebut dapat diperoleh nilai α bottomnya sebesar 2,2952. Sedangkan pada suhu
rata-rata didistilat sebesar 63°C diperoleh nilai P°ethanol dan P°air yakni sebesar 0,5297 atm dan
0,2258 atm. Dari kedua data tersebut dapat diperoleh nilai α distilatnya sebesar 2,3456. Dari data
α destilat dan α bottom yang telah diketahui, maka diperoleh nilai relative volatility campuran
sebesar 2,3203

Pembahasan grafik

Iki data grafik e wes tak ubah sitik, gawe iki wae mben gak podo

Pada grafik kurva kesetimbangan etanol-air pada literatur dapat diketahui bahwa kurva
kesetimbangan etanol-air memiliki titik azeotrop. Dimana pada percobaan distilasi ekstraktif ini
memiliki tujuan yaitu untuk membuka titik azeotrop pada kurva kesetimbangan etanol-air
menjadi terbuka. Sehingga dari hal tersebut dapat diperoleh etanol sebagai distilat yang memiliki
kemurnian yang tinggi. Sedangkan pada kurva kesetimbangan etanol-air yang diperoleh pada
percobaan menunjukkan titik azeotrop yang telah terbuka, hal ini sesuai dengan teori (Billah,
2014) yaitu dikarenakan keberadaan entrainer sebagai pengikat air maka dapat meingkatkan titik
didih air dan membuka titik azeotrop. Semakin kurva kesetimbangan mengembang ke atas dari
kurva 45° maka dapat diketahui bahwa campuran mudah untuk dipisahkan (α > 1). Begitu juga
sebaliknya, apabila kurva kesetimbangan mengembang ke bawah dari kurva 45° maka campuran
semakin susah untuk dipisahkan (α ≤ 1). Menurut (Billah, 2009) terdapat beberapa factor yang
mempengaruhi data hasil percobaan distilasi ekstraktif salah satunya yaitu relative volatilitas,
dimana relative volatilitas merupakan factor yang sangat penting dalam proses pemisahan pada
system distilasi, dimana dua komponen yang saling melarut seperti ethanol-air dapat dipisahkan
jika relative volatilitasnya tidak mendekati satu atau sama dengan satu. Selain itu penambahan
garam juga dapat mempengaruhi hasil percobaan, dimana penambahan garam yang bervariasi
dapat meningkatkan kadar kemurnian ethanol, dengan cara meningkatkan titik didih salah satu
komponen sehingga nantinya diperoleh etanol dengan kemurnian yang tinggi.

Billah, M ‘General Criterion for Rating Heat - Exchanger Performance’, Jurnal Penelitian Ilmu
Teknik, Vol. 9, No. 1, Hal. 25-29

Tujuan e ganti iki wae

1. Untuk memperoleh etanol dengan kemurnian tinggi melalui proses


pemisahan distilasi ekstraktif.

2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan entrainer pada proses distilasi


ekstraktif.

3. Untuk menentukan serta menghilangkan titik azeotrop pada kurva


kesetimbangan distilasi azeotrop

kesimpulan

Pada percobaan distilasi ekstraktif yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa :
1. Kemurnian etanol tertinggi yang diperoleh melalui proses pemisahan
distilasi ekstraktif yaitu sebesar 97,3232 %.
2. Pengaruh penambahan entrainer pada proses distilasi ekstraktif yaitu untuk
meningkatkan titik didih dari salah satu komponen campuran yang akan
dipisahkan.
3. Titik azeotrop etanol-air yaitu pada konsentrasi etanol 96% dapat
dihilangkan dan diperoleh konsentrasi etanol sebesar 97,3232 % dan relative
volatility atau α sebesar 2,3203.
Saran

1. Sebaiknya praktikan menjaga temperatur bottom agar tidak melebih titik didih
pelarut air, supaya tidak ada air yang ikut teruapkan ke kolom distilat yang
menyebabkan etanol yang diperoleh tidak murni.
2. Sebaiknya praktikan melakukan kalibrasi terhadap thermometer agar temperatur
yang dibaca akurat dan data perhitungan yang didapatkan valid

Anda mungkin juga menyukai