net/publication/359011337
CITATIONS READS
0 447
2 authors, including:
Safar Uddin
PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk. Indonesia
213 PUBLICATIONS 17 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Safar Uddin on 04 March 2022.
ABSTRACT
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Praise the author to the
presence of Allah SWT who has bestowed His grace and gifts. Shalawat and
greetings do not forget to pour out to the Prophet Muhammad Shalallahu
'alaihiwassalam, thanks to him this dark world has become bright as it is today.
so that the author can finish writing this article well. This article is based on
practical work, which is one of the compulsory subjects in the Diploma III
Mechanical Engineering curriculum at the Department of Mechanical
Engineering, Sriwijaya State Polytechnic. The purpose of this practical work is to
get to know the work environment firsthand and compare it with the theory
gained in college. In the implementation of work, practice and preparation of
articles entitled Maintenance and Analysis of Fan Engine Problems on Grate
Cooler at PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk the author received a lot of help
from various parties to the completion of this report from data collection to the
report preparation process. Copyright: © 2022 by the
author.Licensee.This article
is an open access article
Keywords: Maintenance, Fan Engine Problem Analysis, Grate Cooler.
distributed
How to cite:
Muharmansyah, Safaruddin (2022) Perawatan Dan Analisa Permasalahan Mesin Fan Pada Grate Cooler
Di PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk, Jurnal Ilmu Terapan JIRAN 3(3)
Vol.3 No.3 Maret 2022
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus meningkat yang semakin pesat, belum lagi di
sektor industri kini Indonesia telah memasuki era Revolusi Industri 4.0, hal tersebut berakibat pada
peningkatan kebutuhan akan sumber daya manusia yang professional untuk mendukung proses
pengembangan dunia industri. Politeknik Negeri Sriwijaya sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
bertujuan meningkatkan dan menghasilkan tenaga professional serta meningkatkan mutu dan kualitas
sumber daya manusia. Kerja Praktek (KP) sebagai salah satu program kurikulum Politeknik Negeri Sriwijaya,
dimana mahasiswa diwajibkan untuk terjun langsung kelapangan kerja untuk mengetahui secara langsung
proses produksi dari industri suatu perusahaan. Atas dasar itu, maka mahasiswa dapat
mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan dengan kondisi di lapangan. Kegiatan
kerja praktek ini tentunya sangat bermanfaat bagai para mahasiswa untuk mendapatkan ilmu yang tidak
pernah didapatkan di bangku perkuliahan, serta suatu proses bagi para mahasiswa sebagai generasi
penerus dimasa yang akan datang,
Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis memilih PT. Semen Baturaja (Persero)Tbk.
Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan, merupakan salah satu perusahaan
BUMN di sektor industri Portland Semen.. Di dalam industri terdapat berbagai macam proses dengan
menggunakan fluida gas. Untuk memperlancar proses, fluida gas tersebut dialirkan menggunakan sebuah
alat fan yang merupakan alat untuk mentransportasikan gas yang sering digunakan. Fan digunakan untuk
menggerakan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. TheAmericanSociety ofMechanical Engineers
(ASME) menggunakan rasio spesifik, yaitu rasio tekanan pengeluaran terhadap tekanan hisap, untuk
mendefinisikan fan. Dalam penulisan laporan kerja praktik ini agar tidak melebar dari topik,maka perlu
adanya pembatasan masalah. Dalam laporan kerja praktik hanya akan dibahas mengenai perawatan dan
analisa mesin fan pada grate cooler
TINJAUAN TEORI
Pada dasarnya sebuah perusahaan atau pabrik pasti memiliki mesin produksi atau mesin lainnya.
Operator mesin pada sebuah perusahaan atau pabrik tersebutlah yang bertanggung jawab pada mesin
tersebut. Seorang operator mesin, sudah pasti memiliki kemampuan mengoperasikan mesin tersebut.
Tetapi, mesin tidak selamanya dapat beroperasi dengan baik dan normal. Mereka harus melakukan
kegiatan maintenance ini secara rutin atau terjadwal. Maintenance adalah segala kegiatan yang bertujuan
untuk menjaga peralatan dalam kondisi terbaik. Proses maintenance meliputi pengetesan, pengukuran,
penggantian, menyesuaian, dan perbaikan. Dibagi menjadi 3 jenis maintenance yang dapat dilakukan,
yaitu: Preventive Maintenance; Predictive Maintenance; Breakdown Maintenance; Corrective
Maintenance
Pada artikel kali ini, kami akan membahas sedikit tentang predictive maintenance. Predictive
maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari
perawatan berkala (Preventive Maintenance). Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator
yang terpasang pada instalasi suatu alat dan juga dapat melakukan analisa vibrasi dan alignment untuk
menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya. Predictive maintenance, maintenance jenis ini
memiliki kemiripan dengan preventive maintenance namun tidak dijadwal secara teratur. Predictive
maintenance mengantisipasi kegagalan suatu peralatan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive
maintenance menganalisa suatu kondisi peralatan dari trend perilaku peralatan. Trend ini dapat digunakan
untuk memprediksi sampai kapan peralatan mampu beroperasi secara normal. Sedangkan preventive
maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen atau alat dan
menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi.
Maintenance jenis ini memiliki tujuan mencegah terjadinya kerusakan peralatan selama operasi
berlangsung. Maintenance peralatan dilakukan secara terjadwal sesuai dengan estimasi umur peralatan.
Kegiatan preventif maintenance dibuat berdasarkan tasklist maintenance sesuai dengan tingkat kritikal
peralatan tersebut.
Vol.3 No.3 Maret 2022
Tujuan dari kegiatan Predictive Maintenance sendiri adalah mengeleminasi gangguan pada mesin dengan
menerapkan teknologi yang sesuai untuk mengukur kondisi dari sebuah mesin, mengidentifikasi dan
melaporkan permasalahan secepatnya dan memprediksi waktu pelaksanaan tindakan korektif
dilaksanakan.
Dalam industri pabrik semen, rotary cooler merupakan bagian dari kiln system yang terletak di bagian
ujungdischarge Rotary Kiln. Cooler memiliki beberapa fungsi antara lain; Transport clinker, temperatur
clinker yang lebih dari 1.200 oC sangat tidak direkomendasikan untuk di transfer langsung karena akan
membuatperalatan mekanis transportnya rusak dan boros dalam hal biaya pemeliharaan; Mendinginkan
clinker yang keluar Kiln dari temperatur 1200 oC menjadi 150 oC saat keluar di Rotary Cooler System, dengan
cara mengalirkan udara secara proporsional (Desain Normal temperatur material keluaran Clinker Cooler
adalah 60°C + Ambient temperatur). Pendinginan clinker secara quenching atau secepat mungkin untuk
mendapatkan kualitas clinker yang terbaik (clinker mudah pecah) dan juga temperatur Clinker tinggi akan
berpengaruh negatif terhadap kinerja unit penggilingan semen, dimana temperatur semen yang di hasilkan
dijaga <120°C (menghindari proses hidrasi di dalam silo atau kantong); Heat recuperation dengan
memanfaatkan udara panas hasil pendinginan clinker yang keluar dari Kiln dan diperoleh dua jenis udara
yaitu udara secondary untuk pembakaran main burner dan udara tertiary untukpembakaran di calciner.
Pemanfataan udara panas dari Clinker Cooler merupakan langkah positive untuk menurunkan biaya energi
panas di sistem kiln.
Secara umum ada tiga tipe jenis clinker cooler, yakni :
a. Rotary cooler, memiliki bentuk dan desain sederhana seperti rotary Kiln namun pendek yang dipasang
dioutlet Kiln dan didalamnya dipasang lifterlifter. Kemiringan Rotary Cooler sama dengan kemiringan
Kiln sekitar 3%. Konsumsi energi dari rotary cooler cukup kecil namun pendinginan clinker lambat dan
panas recuperation yang diharapkan kurang optimal. Suhu Clinker keluar dari Rotary Cooler masih
cukup tinggi, yaitu 150 °C.
2. Misalignment. Ketidalurusan antara kedua poros. Terjadi karena adanya pergeseran atau penyimpangan
salah satu bagian mesin dari garis pusatnya.
Vol.3 No.3 Maret 2022
Ada 2 jenis misalignment:
1. Angular Misalignment 2. Parallel Misalignment
4. Rolling Element Bearing. Kondisi dimana bagian-bagian dari bearing mengalami keausan sehingga terjadi
getaran. Karakteristik getaran pada bearing adalah dari orde yang synchronous
Vol.3 No.3 Maret 2022
METODE
Metode yang digunakan dalam menyusun laporan Kerja Praktek ini antara lain:
1. Studi Lapangan Merupakan metode penulisan yang dilakukan dengan cara melihat langsung objek
pengamatan atau proses yang terjadi di lapangan. Dengan metode ini, penulis melakukan pengumpulan
data dengan cara : a. Wawancara-Wawancara merupakan metode pengambilan data dengan cara
berkomunikasi secara langsung kepada karyawan maupun pekerja lainnya di perusahaan yang
berwenang. Metode ini bertujuan untuk memberikan informasi dan data-data yang dibutuhkan dalam
pembuatan laporan ini; b.Observasi-Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan
melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan atau melakukan pekerjaan secara langsung.
2. Studi Literatur Merupakan metode penulisan berdasarkan informasi dan literatur-literatur yang
bersangkutan dengan objek yang dibahas.
3. Konsultasi atau Diskusi Metode yang dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada pembimbing serta
orang-orang yang relevan dengan memiliki pengetahuan dan wawasan terhadap permasalahan yang
dibahas pada Kerja Praktek.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan, Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan yaitu pada
Waktu 07 Februari – 07 Maret 2022, Tempat : PT. Semen Baturaja (Persero)Tbk. Alamat : Jl.
Raya Tiga Gajah Baturaja Ogan Komering Ulu 32117. Satuan Kerja : Perawatan Mesin
PEMBAHASAN
Vol.3 No.3 Maret 2022
Kondisi peralatan dapat diidentifikasi melalui vibrasi. Pengukuran vibrasi pada equipment 55FN04 yang
diukur pada motor bagian belakang dan depan, dan juga pada bearing fix dan loose. Arah pengukuran
dilakukan pada arah horizontal, vertikal, dan axial. Berikut pada tabel 1 merupakan hasil pengukuran
vibrasi pada 55FN04.
✓ Vibrasi pada bearing motor belakang baik arah vertikal dan horizontal mengalami kenaikkan dari
tanggal 3 Mei 2018 s/d 30 Januari 2019 dari 4,6 mm/s menjadi 5,3 mm/s dan 7,3 mm/s menjadi 8,9
mm/s.
✓ Vibrasi pada bearing motor depan baik arah vertikal, horizontal, dan axial juga mengalami kenaikkan
dari tanggal 3 Mei 2018 s/d 30 Januari 2019 dari 6,7 mm/s menjadi 11,5 mm/s, kemudian arah
horizontal dari 9,0 mm/s menjadi 9,9 mm/s, dan arah axial dari 7,6 mm/s menjadi 10,5 mm/s.
✓ Vibrasi pada bearing fan fix baik arah vertikal, horizontal, dan axial juga mengalami kenaikkan dari
tanggal 3 Mei 2018 s/d 30 Januari 2019 dari 6,2 mm/s menjadi 9,9 mm/s, kemudian arah horizontal
dari 2,9 mm/s menjadi 13 mm/s, dan arah axial dari 3,9 mm/s menjadi 20,2 mm/s.
✓ Vibrasi pada bearing fan loose baik arah vertikal, horizontal, dan axial juga mengalami kenaikkan dari
tanggal 3 Mei 2018 s/d 30 Januari 2019 dari 5,0 mm/s menjadi 6,4 mm/s, kemudian arah horizontal
dari 5,0 mm/s menjadi 8,8 mm/s, dan arah axial dari 3,0 mm/s menjadi 12,4 mm/s.
Vol.3 No.3 Maret 2022
Inspeksi adalah pemeriksa yang dilakukan dengan cara melakukan observasi secara langsung. (Salmah :
2006 )
Vol.3 No.3 Maret 2022
KESIMPULAN
Fan adalah equipment yang kritikal dalam pabrik semen, sehingga memerlukan perhatian khusus.
Salah satunya adalah dengan melakukan pengecekan vibrasi. Pengecekan vibrasi dapat memberikan
gambaran seperti apa kondisi kiln dan apabila terdapat abnormalitas dapat ditangani sebelum terjadi
kerusakan yang semakin parah. Fan 55FN04 mengalami vibrasi yang besar dikarenan kopling yang telah
aus, dan loosenes bearing yang diakibatkan bearing yang telah aus.
Lakukan pengecakan setiap minggu berupa vibrasi kopling, pengecekan suhu bearing dan lubrikasi
bearing; Penggantian Bearing Penggantian Housing Bearing; Siapkan spare bearing fix dan loose jika terjadi
kerusakan peralatan secara tiba tiba dan dapat diperbaiki secepatnya.
Vol.3 No.3 Maret 2022
PUSTAKA
http://www.vibrasindo.com/blogvibrasi/detail/136/mengenal-lebih-jauh-mengenai-predictive-
maintenance
Kiln Process and Operation Volume 1, FLS Institute 2009
Duda, Walter H. 1984. “Cement Data Book”, International Process Engineering in the Cement Industry,
2nd Edition. Boverlag Gm Bh. Weis Baden anfBerum, Mc Donald and Evan. London
Salmah. (2006). Definisi Menurut Ahli Tentang Pengertian Inspeksi (Online)
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-inspeksi/ diakses 01 Juli 2019
Hidayat Maulana ( 2013 ). Cooler Sytem Semen (Online)
https://maulhidayat.wordpress.com/2013/01/15/cooler-system/ diakses 01 Juli 2019