Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KERJA PRAKTIK

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP KECACATAN


PANEL PRINTING DENGAN MENGGUNAKAN METODE
STATISTICAL PROCESS CONTROL
(Studi Kasus: PT Pan Brothers Tbk & Group)

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk


memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Teknik Industri

Oleh:
Fariq Fadhilah
D 600.190.050

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
LAPORAN KERJA PRAKTIK

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP KECACATAN


PANEL PRINTING DENGAN MENGGUNAKAN METODE
STATISTICAL PROCESS CONTROL
(Studi Kasus: PT Pan Brothers Tbk & Group)

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk


memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Teknik Industri

Oleh:
Fariq Fadhilah
D 600.190.050

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan Kerja Praktik diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta


untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana
Teknik Industri.

Hari, Tanggal :

Oleh:
Fariq Fadhilah
D 600.190.050

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Yogi Agus Priatna Hari Prasetyo, S.T., M.T., Ph.D

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri

Etika Muslimah, S.T., M.M., M.T

ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktik dengan judul ANALISIS PENGENDALIAN


KUALITAS TERHADAP KECACATAN PANEL PRINTING DENGAN
MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL
(Studi Kasus: PT Pan Brothers Tbk & Group) telah diuji dan dipertahankan
dihadapan Dewan Penguji sebagai salah satu persayaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta, pada:
Hari :
Tanggal :

Mengesahkan,
Dewan Penguji

Hari Prasetyo, S.T., M.T., Ph.D

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Industri

Etika Muslimah, S.T., M.M., M.

iii
ABSTRAK

PT Pan Brothers Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang garmen.


Hasil produk yang dibuat di ekspor ke destinasi negara tujuan. Dengan hal ini untuk
memberikan kepercayaan kepada konsumen maka perusahaan harus melakukan
pengendalian kualitas untuk mengontrol hasil produksi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi jenis defect yang paling dominan atau sering terjadi, untuk
mengidentifikasi data defect yang diperoleh apakah masih berada pada batas
kendali atau tidak, dan untuk menganalisis akibat dari reject fabric karena proses
sekaligus memberikan usulan perbaikan. Metode yang digunakan pada penelitian
ini yaitu Statistical Process Control (SPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jenis defect yang paling dominan adalah reject fabric karena proses dengan
presentase sebesar 70% dan jumlah cacat sebanyak 481 produk. Pada perhitungan
peta kendali terdapat 6 hari produksi berada diluar batas kendali atas dan 18 hari
produksi berada didalam batas kendali. Usulan perbaikan yang dapat dilakukan
yaitu dengan menyesuaikan waktu pelatihan sesuai dengan prosedur perusahaan
yaitu selama 14 hari, mengoleskan harter/obat afdruk ke permukaan screen sablon
secara merata dan pada area sisi screen dilapisi oleh lakban yang bertujuan untuk
menahan basahnya tinta agar tidak merembes ke sisi screen, membuat SOP secara
tertulis berkaitan dengan persiapan sebelum produksi, membersihkan dinding
secara periodic 2 kali per tahun dan pada lubang ventilasi ruangan minimal 15%
dari luas lantai produksi dengan menerapkan sistem ventilasi silang.
Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Defect, SPC

ABSTRACT

PT Pan Brothers Tbk is a company engaged in the garment sector. The


products made are exported to the destination country. With this in mind to give
confidence to consumers, companies must carry out quality control to control
production results. This study aims to identify the most dominant or frequent type
of defect, to identify the defect data obtained whether it is still within the control
limits or not, and to analyze the effects of reject fabric due to the process as well as
to provide suggestions for improvement. The method used in this research is
Statistical Process Control (SPC). The results showed that the most dominant type
of defect was reject fabric due to the process with a percentage of 70% and the
number of defects was 481 products. In the calculation of the control chart, there
are 6 days of production outside the upper control limits and 18 days of production
within the control limits. Proposed improvements that can be made are by adjusting
the training time in accordance with company procedures, namely for 14 days,
freeing harter/afdruk drugs to the surface of the screen printing screen evenly and
covering the side areas of the screen with duct tape which aims to keep the ink from
getting wet so it does not seep to the side of the screen , make SOPs in writing
relating to preparations before production, clean walls regularly 2 times per year
and at room ventilation holes at least 15% of the production floor area by
implementing a cross ventilation system.
Keywords: Quality Control, Defect, SPC

iv
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kerja Praktik dengan lancar dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan tugas Laporan Kerja Praktik adalah untuk
membekali penulis dalam menghadapi permasalahan industri di perusahaan
sebelum memasuki dunia kerja nanti.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang terlibat, oleh karena itu penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga laporan kerja praktik dapat terselesaikan.
2. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungannya.
3. Bapak Hari Prasetyo, S.T., M.T., Ph.D selaku dosen pembimbing kerja praktik
yang telah memberikan bimbingan untuk menyelesaikan kerja praktik.
4. Saudara Yogi selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan arahan,
informasi, dan ilmu selama pelaksanaan kerja praktik.
5. Saudara Sakti Budhi Utomo dan Hilqim Afif Wijaya yang telah menemani suka
dan duka menjalani kerja praktik.
6. Keluarga besar PT Pan Brothers Tbk Factory Prima Sejati Sejahtera 3 yang
telah menerima penulis dalam pelaksanaan kerja praktik.
7. Semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung membantu penulis
dalam penyusunan laporan ini.
Besar harapan Laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
perusahaan yang diteliti serta bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
laporan ini. Untuk itu penulis memohon pembaca untuk dapat memaklumi.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Bekasi, 23 September 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .......................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................................. 1
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan .................................................................... 1
B. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................................. 1
C. Struktur Organisasi dan Job Description ..................................................... 2
D. Sistem Produksi dan Peta Proses Operasi .................................................... 3
E. Hasil Produksi dan Pemasaran ..................................................................... 4
F. Lokasi dan Layout Pabrik ............................................................................ 6
G. Personalia ..................................................................................................... 6
H. Identifikasi Permasalahan Umum dan Khusus ............................................ 8
BAB II ANALISIS PERMASALAHAN KHUSUS .......................................... 10
A. Pendahuluan ............................................................................................... 10
B. Tujuan ........................................................................................................ 10
C. Metode........................................................................................................ 11
D. Hasil dan Pembahasan................................................................................ 11
E. Kesimpulan ................................................................................................ 16
F. Ucapan Terimakasih................................................................................... 17
G. Daftar Pustaka ............................................................................................ 17
BAB III DESKRIPSI LAPORAN HARIAN .................................................... 18
LAMPIRAN ......................................................................................................... 21

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Waktu Kerja Shift 1 PT.Pan Brothers Tbk ........................................... ..7
Tabel 1.2 Waktu Kerja Shift 2 PT.Pan Brothers Tbk ........................................... ..8
Tabel 2.1 CheckSheet Data ................................................................................... 12

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Proses Operasi ........................................................................... . 4


Gambar 1.2 Hasil Produksi ................................................................................... . 5
Gambar 1.3 Lokasi PT. Pan Brothers Tbk ............................................................ . 6
Gambar 1.4 Layout Factory Prima Sejati Sejahtera 3........................................... . 6
Gambar 2.1 Histogram Data Kecacatan ................................................................ 12
Gambar 2.2 Peta Kendali P ................................................................................... 13
Gambar 2.3 Diagram Pareto .................................................................................. 14
Gambar 2.4 Fishbone Diagram............................................................................. 15

viii
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan


PT Pan Brothers Tbk merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang
produsen garmen nasional yang memiliki kantor pusat di Tangerang, Banten. Awal
mula berdirinya PT Pan Brothers berlokasi di Tangerang, Banten pada tanggal 21
Agustus 1980. Pada tahun 1990 PT Pan Brothers Tbk terdaftar sebagai perusahaan
terbuka (PBRX) di Indonesia Bursa Efek dengan saham yang ditawarkan kepada
pabrik yang pertama kali. Pada tahun 1992 menerbitkan saham bonus hingga total
saham meningkat menjadi 38,4 juta saham. Pada tahun 1996 PT Pan Brothers Tbk
menerima penawaran tender atas saham PBRX oleh pengelolaan yang baru. Pada
tahun 1997 melakukan pemecahan saham dengan jumlah saham yang meningkat
sebesar 76,8 juta saham. Pada tahun 2003 melakukan pemecahan saham dengan
jumlah saham yang meningkat sebesar 384 juta saham. Pada tahun 2013 PT Pan
Brothers Tbk mendirikan anak perusahaan yang bernama PT Apparelindo Prima
Sentosa atau biasa disebut APS dan PT Prima Sejati Sejahtera atau biasa disebut
PSS. Kedua Perusahaan tersebut terlibat dalam sumber produk. Pada tahun 2014
kembali mendirikan anak perusahaan yang bernama Cosmic Gear Ltd., Teodore
Pan Garmindo (TPG), Victory Pan Multitex (VPM), dan melakukan peningkatan
saham sebesar 6,478 miliar saham. Pada tahun 2015 mendirikan perusahaan yang
bernama Berkah Indo Garment (BIG) dan PB Industri BV Internasional serta
memperluas industri kapasitas Teodore Pan Garmindo (TPG) hingga Tasikmalaya.
Pada tahun 2017 kembali mendirikan perusahaan yang bernama PB Island Pte. Ltd.
Dan pada tahun 2019 memperluas PT Teodore Pan Garmindo (TPG) untuk kedua
kalinya.
PT Pan Brothers Tbk memiliki beberapa hasil produk seperti celana, kaos,
jaket, dress, dan pants. PT Pan Brothers Tbk memproduksi polo tshirt, golf shirt,
track suit, sweat tshirt, dan pants dengan menggunakan bahan seperti single jersey,
pique, fieci in cotton, polyester, dan lain sebagainya. Untuk produk bagi wanita
seperti short pants, casual pants, dan dress tshirt dengan menggunakan bahan
seperti poplin, twil, dubby, dan sebagainya. Sedangkan untuk produksi jaket seperti
jacket, coat, ski jacket, down jacket, truck suit, travel pants, dan lain-lain
menggunkan bahan nylon, polyester, micro fiber, dan lain sebagainya.

B. Visi dan Misi Perusahaan


1. Visi
Visi merupakan suatu statement untuk menunjukkan suatu kondisi dimana
sebuah organisasi atau perusahaan akan mewujudkan tujuan yang ingin dicapai
dimasa yang akan datang (Anisa dan Rahmatullah, 2020). Visi dan tujuan dari PT
Pan Brothers Tbk yaitu:
“Menjadi perusahaan pemasok pakaian yang terpadu dan mendunia”.
2. Misi
Misi adalah serangkaian faktor-faktor yang dapat diterapkan untuk
mewujudkan suatu visi yang sudah ditetapkan pada perusahaan atau organisasi
(Ginanjar dan Purwanto, 2022). PT Pan Brothers Tbk memiliki beberapa misi yang
dapat diterapkan diantaranya yaitu:

1
2

a. Meningkatkan kinerja dan produk perusahaan dengan menerapkan praktik


manajemen terbaik secara berkesinambungan dengan dampak negatif yang
seminimal mungkin terhadap ekosistem.
b. Untuik menciptakan peluang terbaik bagi karyawan dan pemangku
kepentingan kami sehingga mereka dapat berkembang dan mencapai potensi
penuh mereka.
c. Untuk memaksimalkan nilai pemegang saham dan memanfaatkan sumber daya
keuangan kami secara efisien untuk memberikan peluang yang menarik.
d. Untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan senantiasa terus
beruaha mencapai yang terbaik.
e. Menjadi pemimpin dalam rantai pasokan pakaian jadi dengan memasok produk
pakaian jadi yang berkualitas tinggi, ramah lingkungan, dan bertanggung jawab
secara sosial.
f. Menjadi pemimpin dalam rantai pasokan pakaian jadi dengan memasok produk
pakaian jadi dengan kepuasan pelanggan yang maksimal.
g. Mencapai kepuasan pelanggan yang tinggi dengan menyediakan produk yang
tepat.
h. Menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan ramah
lingkungan.
i. Berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

C. Struktur Organisasi dan Job Description


1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu penggambaran yang mendeskripsikan tipe
organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan, jenis wewenang pejabat,
bidang, dan hubungan pekerjaan, tanggung jawab, garis perintah, serta sistem
pimpinan organisasi (Ratnasari et al., 2020). Struktur organisasi PT Pan Brothers
Tbk pada factory Prima Sejati Sejahtera 3 dapat dilihat pada lampiran.
2. Job Description
Job Description merupakan uraian tugas-tugas dan tanggung jawab serta
gambaran kegiatan yang harus dilakukan oleh posisi jabatan terkait. Berikut
merupakan penjelasan posisi jabatan beserta deskripsi pekerjaan yang harus
dilakukan pada PT Pan Brothers Tbk.
a. CEO
CEO merupakan pemegang saham yang memiliki kepemimpinan tertinggi
disebuah perusahaan yang bertanggung jawab dalam menentukan keputusan
strategis, mengelola perusahaan, mengayomi karyawannya dan
mengoperasikan perusahaan dengan baik.
b. Direktur
Direktur utama bertanggung jawab dalam menentukan dan merencanakan
strategi bisnis untuk perusahaan serta sebagai pimpinan utama yang
bertanggung jawab untuk mengambil keputusan untuk kepentingan
perusahaan.
c. General Manager
General manager merupakan pemimpin dari seluruh manajemen yang ada pada
suatu perusahaan yang bertugas menaikkan efektivitas manajemen, membuat
kebijakan pada sisi lingkupnya, mengimplementasi dan mengorganisir visi
3

misi perusahaan untuk nantinya disampaikan kepada karyawan supaya


perusahaan yang berdiri dapat mencapai tujuannya.
d. Factory Manager
Factory Manager bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan dan
pengorganisasian jadwal produksi, menentukan standar kontrol kualitas,
mengawasi proses produksi.
e. Manager Divisi
Manager divisi bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengatur divisi
yang di pimpinnya. mengembangkan kualitas bekerja antar staff, dan
mengevaluasi hasil dari pekerjaan staff divisi.
f. Asisten Manager Divisi
Asisten manager divisi bertanggung jawab untuk membantu tugas dari
manager divisi, menjadi penengah antara atasan dan bawahan, mengenali dan
mengatasi masalah karyawan supaya karyawan tetap nyaman dalam bekerja.
g. Chief
Chief memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengontrol proses produksi
dari input hingga output nya serta mengatur di setiap line mulai dari mesin yang
digunakan, jumlah pekerja yang dibutuhkan hingga perhitungan cycle time
untuk dapat mencapai target.

D. Sistem Produksi dan Peta Proses Operasi


1. Sistem Produksi
Sistem produksi yang diterapkan pada PT Pan Brothers Tbk adalah make to
order (MTO) karena setiap proses produk dibuat melalui permintaan dari customer
baik itu dari segi kuantitas, kualitas, ataupun desainnya. Hasil produk yang telah
dibuat maka akan dikirim ke customer yang memesan. Untuk destinasi pemesanan
biasanya ke beberapa negara seperti Amerika, German, Jepng, Chili, Kanada,
Ukraina, Mexico, Australia, dan China. Customer yang biasanya melakukan
pemesanan merupakan negara-negara asing karena sistem produksi PT Pan
Brothers Tbk dibuat untuk di ekspor.
2. Peta Proses Operasi
Proses Operasi PT Pan Brothers Tbk pada Factory Prima Sejati Sejahtera 3
dimulai dari order management. Setelah mengetahui style yang diinginkan oleh
buyer maka bahan baku dari supplier akan masuk ke dalam warehouse. Kemudian
bahan baku tersebut akan masuk kedalam proses cutting untuk pemotongan fabrik
menjadi sebuah panel. Panel-panel yang sudah melalui proses cutting akan masuk
ke area artwork untuk proses pemberian logo sesuai dengan permintaan. Setelah itu
untuk panel-panel kecil seperti komponen lengan, wesben dan pocket akan masuk
ke dalam proses Preparation Area (PPA) dan untuk panel-panel besar seperti
bagian front body dan back body akan masuk ke dalam proses Quilting. Kemudian
dilakukan proses mengeset (setting) setiap panel tersebut yang dilakukan pada area
DC (Distribution Centre). Jika setiap panel sudah diset sesuai dengan jumlah dan
style nya maka akan masuk ke proses sewing untuk proses perakitan setiap panel
tersebut. Selanjutnya masuk ke proses pengecekan hasil produksi pada bagian
Quality Control. Dan washing merupakan proses pencucian garmen yang bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat kecacatan atau tidak pada garmen tersebut
setelah dicuci. Kemudian proses packing merupakan proses pengemasan barang
yang dilanjut dengan proses scan pack. Setelah barang-barang tersebut dikemas
4

maka akan masuk ke dalam area finish goods yang merupakan area penyimpanan
untuk hasil produksi yang sudah siap dikirim. Kemudian yang terakhir merupakan
proses shipping yaitu proses pengiriman barang kepada buyer. Berikut merupakan
gambar 1.1 menunjukkan Peta Proses Operasi PT Pan Brothers Tbk.
Mulai

Order Management

Warehouse

Cutting

Artwork

PPA DC Quilting

Sewing

QC

Washing

Packing

Scan Pack

Finish Good

Shipping

Selesai

Gambar 1.1 Peta Proses Operasi

E. Hasil Produksi dan Pemasaran


1. Hasil Produksi
PT Pan Brothers Tbk pada Factory Prima Sejati Sejahtera 3 memiliki beberapa
hasil produksi seperti celana, kaos, jaket, vest, dan pants. Selama ini PT Pan
Brothers Tbk sudah berhasil membuat produk-produk ternama didunia seperti
Adidas, Uniqlo, Nike, The North Face, Tommy Hilfiger, dan S Oliver. Tetapi untuk
beberapa bulan terakhir ini PT Pan Brothers Tbk hanya berfokus pada produksi
merek Adidas saja dengan berbagai jenis produk. Hasil produksi lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 1.2.
5

Gambar 1.2 Hasil Produksi

2. Pemasaran
Sistem Pemasaran yang diterapkan pada PT Pan Brothers Tbk khususnya di
Factory Prima Sejati Sejahtera 3 yaitu hasil produksi garmen yang telah finish maka
akan di ekspor keluar negeri sesuai dengan lokasi buyer yang dituju. Factory Prima
Sejati Sejahtera 3 saat ini hanya menerima order dari buyer asing karena sistem
pemasaran saat ini hanya melakukan ekspor produk. Untuk destinasi pemesanan
biasanya ke beberapa negara seperti Amerika, German, Jepang, Chili, Kanada,
Ukraina, Mexico, Australia, dan China.
6

F. Lokasi dan Layout Pabrik


1. Lokasi
PT Pan Brothers berlokasi di Desa Butuh RT. 01, RW. 02, Kecamatan
Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Gambar 1.3
menunjukkan lokasi dari PT Pan Brothers Boyolali.

Gambar 1.3 Lokasi PT. Pan Brothers Tbk

2. Layout Pabrik
Gambar layout dari PT Pan Brothers Tbk pada Factory Prima Sejati Sejahtera
3 dapat dilihat pada gambar 1.4 berikut.

Gambar 1.4 Layout Factory Prima Sejati Sejahtera 3

G. Personalia
1. Status Karyawan
PT Pan Brothers Tbk pada Factory Prima Sejati Sejahtera 3 memiliki karyawan
sebanyak 2800 orang yang terdiri dari karyawan kontrak dan karyawan tetap.
2. Penggajian Karyawan
Penggajian karyawan diberikan atas dasar kerja keras dan loyalitas karyawan
untuk membantu perusahaan dalam berkembang. Karena dengan memiliki
karyawan yang memiliki kerja keras yang tinggi maka dapat membantu semua
7

operasional perusahaan. Sistem penggajian karyawan diberikan setiap satu bulan


sekali pada tanggal 5 dengan UMK Rp 2.100.000.
3. Kesejahteraan karyawan
PT Pan Brothers Tbk memiliki beberapa fasilitas untuk menunjang
kesejahteraan karyawan, Berikut merupakan fasilitas-fasilitas yang ada pada PT
Pan Brothers Tbk:
a. Jaminan Sosial
PT Pan Brothers Tbk memberikan jaminan sosial kepada para karyawannya
berupa BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan yang digunakan untuk
memberikan biaya pengobatan, santunan tunai dari kecacatan ataupun
kematian, dan tabungan hari tua.
b. Tempat Ibadah
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menyediakan tempat ibadah
untuk para karyawannya untuk bisa saling menghormati dan toleransi. PT Pan
Brothers Tbk memberikan fasilitas masjid untuk karyawannya yang beragama
islam supaya dapat beribadah dengan nyaman dan khusyu.
c. Poliklinik
Sebagai tempat penolongan pertama PT Pan Brothers Tbk menyediakan
poliklinik untuk keryawannya. Sehingga apabila terjadi kecelakaan kerja atau
hal lain yang berkaitan dengan kesehatan karyawan maka dapat di periksakan
di poliklinik yang sudah tersedia sebagai pertolongan pertama.
d. Koperasi Karyawan
Perusahaan memberikan fasilitas koperasi karyawan untuk mengembangkan
perekonomian dan mensejahterakan karyawan. Karena dengan adanya
koperasi karyawan pekerja dapat melakukan simpan pinjam uang pada
koperasi tersebut.
4. Pembagian Jam Kerja Karyawan
PT Pan Brothers Tbk menerapkan aturan jam kerja kepada karyawan yaitu
untuk jam masuk 07.30 dan jam pulang 16.30 serta istirahat pada jam 12.00-13.00
ini berlaku untuk hari senin-kamis dan untuk hari jumat jam masuk 07.30 dan jam
pulang 17.00 serta istirahat pada jam 11.30-13.00. Sehingga setiap harinya para
karyawan bekerja kurang lebih selama 9 jam/hari. Dan untuk pembagian shift hanya
berlaku untuk karyawan produksi (operator) saja. Terdapat 2 shift kerja untuk
operator yaitu shift 1 untuk jam masuk 07.30 dan jam pulang 16.30 dan shift 2 untuk
jam masuk 21.00 dan untuk jam pulang 06.00. Berikut merupakan aturan jam kerja
PT Pan Brothers Tbk yang dapat dilihat pada tabel 1.1 dan tabel 1.2.
Tabel 1.1 Waktu Kerja Shift 1 PT Pan Brothers Tbk
Hari Jam Kerja Jam Istirahat
Senin 07.30 - 16.30 12.00 - 13.00
Selasa 07.30 - 16.30 12.00 - 13.00
Rabu 07.30 - 16.30 12.00 - 13.00
Kamis 07.30 - 16.30 12.00 - 13.00
Jumat 07.30 – 17.00 11.30 – 13.30
8

Tabel 1.2 Waktu Kerja Shift 2 PT Pan Brothers Tbk


Hari Jam Kerja Jam Istirahat
Senin 21.00 – 06.00 24.00 – 01.00
Selasa 21.00 – 06.00 24.00 – 01.00
Rabu 21.00 – 06.00 24.00 – 01.00
Kamis 21.00 – 06.00 24.00 – 01.00
Jumat 21.00 – 06.00 24.00 – 01.00

5. Pusat Pendidikan Karyawan


Setiap karyawan di PT. Pan Brothers Tbk khususnya di Factory Prima Sejati
Sejahtera 3 akan menjalankan Prima Training School (PTS) selama kurang lebih 2
minggu. Setelah dirasa sudah memiliki kemampuan dalam bekerja maka akan di
letakkan sesuai departemennya masing-masing.
6. Rekruitmen Karyawan
Proses rekruitmen karyawan di PT Pan Brothers Tbk melewati beberapa tahap
yaitu:
a. Seleksi Administrasi
b. Tes tertulis dan keterampilan
c. Interview HR
d. Interview User
e. Medical Check Up
f. Lolos seleksi dan bergabung
7. Organisasi Perusahaan
PT Pan Brothers Tbk mengikuti organisasi yaitu Serikat Pekerja Nasional atau
biasa disebut dengan SPN. Serikat Pekerja Nasional ini menyatukan semua tenaga
kerja di Indonesia. Serikat Pekerja Nasional bertujuan untuk memperjuangkan,
melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja.

H. Identifikasi Permasalahan Umum dan Khusus


1. Permasalahan Umum
a. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang kurang nyaman dengan suhu ruangan mencapai 39˚C.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/Menkes/SK/XI/2002 bahwa syarat untuk udara dalam ruangan adalah 18-28
˚C. Suhu ruangan PT Pan Brothers mencapai 39˚C dapat berdampak terhadap
konsentrasi karyawan dalam bekerja yang menyebabkan kinerja dan performa
karyawan akan menurun. Permasalahan lain yang terjadi yaitu pada bagian input
data disetiap line dan di stasiun kerja QC pada area Hanger Line tidak disediakan
kursi untuk bekerja sehingga para karyawan harus berdiri lebih dari 8 jam per hari
untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tentu hal ini sangat tidak efektif dan efisien
bagi para karyawan.
b. Tenaga Kerja
Adanya karyawan yang tidak multitasking menyebabkan terjadinya bottleneck
pada proses produksi. Permasalahan ini terjadi karena karyawan tidak memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan jobdesk yang berbeda. Dengan
menerapkan sistem pertukaran jobdesk diharapkan karyawan dapat memiliki
kemampuan untuk mengoperasikan mesin-mesin lain yang akan digunakan pada
9

saat proses produksi serta untuk menghindari terjadinya kendala seperti bottleneck,
kecelakaan kerja ataupun kualitas produk yang tidak memenuhi standar.
c. Mesin
Faktor permasalahan yang terjadi pada bagian mesin adalah adanya mesin yang
rusak secara mendadak yang biasanya dipengaruhi karena oli bocor, benang putus,
dan jarum yang putus. Mesin yang mengalami rusak akan menyebakan idle time
karena harus diperbaiki terlebih dahulu dan proses produksi akan mengalami
bottleneck yang menyebabkan produk menumpuk pada stasiun kerja tersebut
sampai mesin yang rusak dapat beroperasi kembali. Perusahaan telah membuat
prosedur untuk pengecekan mesin secara berkala yang dilakukan selama 6 bulan 1
kali. Tetapi faktanya divisi maintenance kurang memperhatikan jadwal perawatan
mesin yang seharusnya dilakukan.
d. Material Handling
Material handling yang digunakan untuk mentransfer barang dari proses satu
ke proses lainnya tidak efektif karena masih mengunakan hand pallet untuk proses
pemindahannya yang mana perlu membutuhkan 2-4 pekerja untuk proses
pemindahan. Hal ini sering terjadi pada proses pemindahan kain fabrik dari gudang
ke proses cutting. Menurut Permenaker No. 8 Tahun 2020 bahwa tujuan dari adanya
pesawat angkat dan pesawat angkut adalah sebagai bentuk upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Pada kain fabrik beban yang diangkut
oleh hand pallet seberat 100kg-200kg. Hal ini akan berdampak terhadap gangguan
kesehatan pekerja.
2. Permasalahan Khusus
Permasalahan khusus yang terjadi yaitu pada departemen artwork dalam setiap
harinya banyaknya hasil produksi yang mengalami cacat, maka perlu dilakukan
pengendalian untuk meminimumkan terjadinya produk cacat. Artwork merupakan
departemen yang bertugas untuk pemasangan aksessoris logo pada setiap panel.
Terdapat 3 jenis style aksessoris yaitu embro (border), HT (Heat Transfer), dan
printing. Dari 3 jenis style ini yang perlu diperhatikan yaitu printing karena setiap
harinya selalu mengalami kendala pada kecacatan produk yang dihasilkan.
BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN KHUSUS

A. Pendahuluan
Kualitas adalah faktor-faktor yang terdapat pada suatu barang atau jasa yang
menunjukkan barang atau jasa tersebut sesuai dengan fungsinya dan sesuai dengan
harapan pelanggan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan
tersebut (Puspasari, Mustomi dan Anggraeni, 2019). Pengendalian kualitas adalah
suatu aktivitas yang digunakan untuk mencapai, mempertahankan, dan
meningkatkan kualitas produksi (Wirawati, 2019). Kegiatan pengendalian dan
perbaikan kualitas tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali ketika mengalami
permasalahan saja, tetapi harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus untuk
mempertahankan kualitas serta sebagai bahan evaluasi ketika terjadinya kecacatan
produk (Haryanto, 2019).
PT Pan Brothers Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang garmen.
Terdapat beberapa produk yang dihasilkan seperti celana, baju, jaket, dan rompi.
Dari setiap produk yang dihasilkan memiliki beberapa varian style atau type. Style
dari suatu fabrik dapat dilihat dari warna, model, ataupun bahan yang digunakan.
Proses inspeksi yang dilakukan pada PT Pan Brothers Tbk dilakukan pada bagian
QC (Quality Control). Untuk dapat mencapai produk yang berkualitas setiap
departemen memiliki karyawan QC nya masing-masing agar disetiap prosesnya
dari awal hingga akhir kualitas produk dapat dipantau dengan mudah. PT Pan
Brothers Tbk memiliki standar kualitas produk yang harus dicapai, tetapi pada
kenyataanya masih sering terjadi produk yang mengalami kecacatan. Produk yang
mengalami kecacatan akan langsung diperbaiki pada stasiun kerja terkait. Tentu hal
ini akan menyebabkan bottleneck dan waktu produksi yang semakin lama. Karena
karyawan harus memperbaiki produk yang mengalami defect terlebih dahulu baru
melanjutkan produksi yang lainnya.
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengendalian kualitas
menggunakan metode Statistical Process Control (SPC). Statistical Process
Control merupakan suatu teknik statistik pengendalian kualitas yang digunakan
untuk memonitor, mengendalikan, menganalisa, mengelola, dan memperbaiki
produk dan proses (Ningrum, 2020). Pengendalian kualitas dengan menggunakan
metode Statistical Process Control menggunakan 7 alat bantu (seven tools). Alat
bantu yang digunakan yaitu check sheet, histogram, diagram pareto, diagram
pencar, stratifikasi, peta kendali, dan diagram sebab akibat. Pada penelitian ini
menerapkan 5 alat bantu untuk proses pengolahan data diantara alat bantu tersebut
yaitu check sheet, histogram, diagram pareto, peta kendali (P chart), dan fishbone
diagram (Hardiyanti, Mawadati dan Wibowo, 2021).

B. Tujuan
Tujuan dari penelitian yang dilakukan di PT Pan Brothers Tbk pada Factory
Prima Sejati Sejahtera 3 diantaranya yaitu:
a. Mengidentifikasi jenis defect yang paling dominan atau sering terjadi.
b. Mengidentifikasi data defect yang diperoleh apakah masih berada pada batas
kendali atau tidak.

10
11

c. Menganalisis akibat dari reject fabric karena proses sekaligus memberikan


usulan perbaikan.

C. Metode
Metode penelitian merupakan langkah dalam menyelesaikan permasalahan
yang ada pada penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan selama 1 bulan yaitu
pada 1 Agustus 2022 – 1 September 2022. Pada tahapan penelitian terdapat
beberapa langkah seperti melakukan observasi, mengidentifikasi masalah,
menentukan metode penelitian, melakukan pengumpulan data, melakukan
pengolahan data, membuat kesimpulan dan saran.
a. Melakukan Observasi
Observasi dilakukan pada departemen Artwork untuk mengetahui jenis-jenis
kecacatan pada produksi printing dan seberapa banyak hasil produksi yang
mengalami kecacatan setiap harinya.
b. Identifikasi Masalah
Dari hasil observasi pada departemen Artwork didapatkan permasalahan yang
sering terjadi pada proses produksi printing dari segi kualitas produksinya.
Banyaknya jumlah produk cacat yang dihasilkan setiap harinya maka akan
merugikan perusahaan tersebut. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil
tema Quality Control untuk mengidentifikasi masalah dan berharap dapat
memberikan usulan perbaikan untuk dapat diterapkan pada perusahaan tersebut.
c. Menentukan Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Statistical Process
Control (SPC) untuk proses pengendalian kualitas produksi pada departemen
artwork.
d. Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data yang dikumpulkan berupa data primer dan data
sekunder yaitu pada data primer berupa data hasil wawancara dengan staff QC di
area artwork dan staff IE (Industrial Engineering). Sedangkan untuk data sekunder
didapatkan dari data jenis-jenis kecacatan, jumlah produksi dan jumlah kecacatan
pada bulan Juli 2022.
e. Pengolahan Data
Alat pengendalian kualitas yang digunakan pada penelitian ini berupa check
sheet, histogram, diagram pareto, peta kendaali P, diagram sebab-akibat (fishbone)
dan memberikan usulan perbaikan pada hasil pengolahan data.
f. Kesimpulan dan Saran
Langkah yang terakhir adalah pemberian kesimpulan dan saran dari hasil
analisis dan pengolahan data sekaligus memberikan usulan perbaikan untuk
memperbaiki faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya kecacatan produk
supaya proses produksi dapat lebih efisien dan produk yang dihasilkan memiliki
kualitas sesuai standar perusahaan.

D. Hasil dan Pembahasan


1. Check sheet
Check sheet atau lembar pemeriksaan merupakan alat pengumpul dan
penganalisis data yang disajikan dalam bentuk tabel yang berisi data jumlah
produksi, jenis-jenis kecacatan, dan jumlah kecacatan produk. Tujuan
digunakannya check sheet ini adalah untuk mempermudah proses pengumpulan
12

data dan analisis, serta untuk mengetahui permasalahan berdasarkan frekuensi dari
jenis atau penyebab dan mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan atau
tidak. Untuk lebih jelasnya sampel data checksheet dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut.
Tabel 2.1 CheckSheet Data
Tanggal Jumlah Quantity
Jenis Defect Quantity Defect
Produksi Defect Proses

Reject Fabric karena proses 56


01-Juli-2022 1501 82 Peel off/Pecah/Terkelupas 19
Unevent Print/Print tidak rata 7
Reject Fabric karena proses 10
02-Juli-2022 186 11
Unevent Print/Print tidak rata 1
Reject Fabric karena proses 7
04-Juli-2022 155 14
Peel off/Pecah/Terkelupas 7
05-juli-2022 63 1 Reject Fabric karena proses 1
Peel off/Pecah/Terkelupas 1
06-juli-2022 745 11 Reject Fabric karena proses 6
Dirty/Kotor Print 4

2. Histogram
Histogram merupakan grafik yang berguna untuk melihat lebih jelas kerusakan
produk yang terjadi sesuai frekuensi kerusakan (Ratri, G dan Singgih, 2018). Untuk
melihat histogram dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 HistogramData Kecacatan

Berdasarkan gambar 2.1 menunjukan histogram jumlah produksi dan jumlah


kecacatan produk pada bulan Juli 2022 selama 24 hari. Histogram tersebut
menunjukan perbandingan antara jumlah produksi dengan jumlah kecacatan
produk. Dapat dilihat bahwa perbandingan banyaknya jumlah produksi dengan
jumlah produk cacat sangat jauh. Tetapi dengan adanya jumlah produk yang cacat
setiap harinya perlu dilakukan perbaikan supaya kecacatan produk lebih minimum
bahkan mencapai zero defect. Karena dengan adanya produk yang mengalami cacat
maka akan memberikan kerugian terhadap perusahaan.
13

3. Peta Kendali (P-Chart)


Peta kendali atau biasa disebut peta kontrol merupakan alat untuk mengontrol
dan mengetahui penyimpangan data produk cacat yang melebihi batas kontrol.
Pengolahan data menggunakan peta kendali p karena ukuran data yang digunakan
berupa data proporsi produk cacat. Peta kendali p digunakan untuk memantau dan
mengawasi jumlah produk yang cacat apakah masih berada dalam batas kontrol
atau melebihi batas kontrol.
Dalam pembuatan peta kendali p langkah perhitungan yang perlu dilakukan
yaitu:
a. Perhitungan Proporsi Produk Cacat
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑎𝑐𝑎𝑡 82
𝑝= = = 0,055
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 1501
b. Perhitungan CL (Center Line)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑎𝑐𝑎𝑡 689
𝐶𝐿 = = = 0,007
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 91943
c. Perhitungan UCL (Upper Control Limit)
√𝐶𝐿 (1−𝐶𝐿) √0,007(1−0,007)
𝑈𝐶𝐿 = 𝐶𝐿 + 3 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 0,007 + 3 = 0,012
3830,958
d. Perhitungan LCL (Lower Control Limit)
√𝐶𝐿 (1−𝐶𝐿) √0,007(1−0,007)
𝐿𝐶𝐿 = 𝐶𝐿 − 3 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 0,007 - 3 = 0,003
3830,958

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dapat diketahui data
yang melebih batas kontrol terdapat 6 data yaitu data 1, data 2, data 3, data 4, data
5, dan data 6. Sedangkan data yang berada pada batas kontrol atas dan bawah yaitu
sebanyak 18 data. Untuk lebih jelasnya grafik peta kendali p dapat dilihat pada
gambar 2.2 berikut.
Peta Kendali P
0,100

0,080

0,060

0,040

0,020

0,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Proporsi Produk Cacat CL UCL LCL

Gambar 2.2 Peta Kendali P

4. Diagram Pareto
Diagram pareto adalah diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengurutkan jumlah kecacatan produk mulai dari yang paling tinggi (dominan)
hingga yang paling rendah sebagai perbandingan terhadap keseluruhan jenis
kecacatan tersebut. Dengan diagram pareto dapat diketahui jenis kecacatan yang
dominan atau yang paling sering terjadi. Jenis kecacatan yang dominan merupakan
14

perioritas utama dalam perbaikan (Margarette dan Pujotomo, 2018). Adapun


tampilan dari diagram pareto dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Diagram Pareto

Berdasarkan Gambar 2.3 Diagram pareto dapat diketahui bahwa jenis defect
yang paling dominan adalah reject fabric karena proses dengan persentase sebesar
70%. Setelah itu jenis defect yang paling dominan adalah peel of/pecah/terkelupas
dengan persentase sebesar 18%. Berikutnya jenis defect yang paling dominan
adalah uninvent print/print tidak rata dengan persentase sebesar 7%. Selanjutnya
adalah shaded/berbayang dengan persentase 3%. Setelah itu adalah dirty/kotor print
dengan persentase sebesar 1%. Dan yang terakhir dengan persentase 0% adalah
jenis defect Wrong Position/Geser/Salah Pola, Out of Marking/ Bleber, dan
Unconsistant/Bergerigi. Dengan demikian yang perlu di perioritasi untuk dilakukan
perbaikan adalah jenis defect reject karena proses karena memiliki nilai persentase
paling tinggi diantara yang lain yaitu sebesar 70% dengan jumlah defect sebanyak
481 produk.
5. Fishbone Diagram
Fishbone diagram (tulang ikan) merupakan diagram yang memiliki bentuk
moncong kepalanya yang menghadap ke bagian kanan. Fishbone diagram
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab permasalahan beserta akibat yang
ditimbulkan dari permasalahan tersebut. Pada penulisan fishbone diagram efek atau
akibat dituliskan pada bagian mocong kepala dan sebab permasalahan dituliskan
pada bagian tulang ikannya (Monoarfa, Hariyanto dan Rasyid, 2021). Apabila
sebab akibat permasalahan sudah teridentifikasi dengan jelas maka dapat dengan
mudah menentukan langkah selanjutnya untuk usulan perbaikan yang akan
dilakukan. Berikut merupakan gambar 2.4 fishbone diagram dari jenis kecacatan
reject fabric karena proses.
15

Metode Manusia

Tidak menggunakan
sarung tangun Kurang Terampil

Reject Fabric
Karena Proses

Lingkungan kotor Screen Bocor


dengan debu

Lingkungan Mesin

Gambar 2.4 Fishbone Diagram

6. Usulan Perbaikan
Berdasarkan identifikasi akar permasalahan dari fishbone diagram yang
telah dibuat didapatkan 4 faktor yang menyebabkan reject fabric karena proses
yaitu faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan. Berikut merupakan
usulan perbaikan untuk meminimalisir terjadinya reject fabric karena proses.
a. Kurang terampil
Departemen artwork telah menerapkan pelatihan bagi pekerja, akan tetapi
pelatihan tersebut tidak berkembang karena tidak sesuai standar waktu dari
perusahaan. Dengan standar waktu yang diberikan perusahaan selama 14 hari
sebaiknya digunakan dengan sebaik mungkin untuk pelatihan bagi pekerja.
Sekaligus SOP yang sudah dibuat disosialisasikan kepada pekerja pada saat
pelatihan. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2013 bahwa pelatihan kerja berguna
untuk meningkatkan produktivitas, mengembangkan kompetensi kerja dan
meningkatkan keterampilan pekerja.
b. Screen bocor
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan akibat dari reject
fabric karena proses didapatkan persentase sebesar 70% dari faktor screen
bocor. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan mengoleskan harter/obat
afdruk ke permukaan screen sablon secara merata sebagai pengeras untuk
menghindari terjadinya bocor pada screen dan pada area sisi screen dilapisi
oleh lakban yang bertujuan untuk menahan basahnya tinta agar tidak merembes
ke sisi screen. Dengan ini dapat menghindari terjadinya produk cacat pada
pakaian printing.
c. Tidak menggunakan sarung tangan
Sarung tangan sangat penting digunakan untuk produksi di artwork karena
untuk menghindari terjadinya kotor pada garmen ketika proses produksi
berlangsung. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia No Per.08/Men/2010 menyatakan bahwa APD wajib
digunakan di tempat kerja untuk menghindari resiko dan potensi terjadinya
kecelakaan kerja. Sebelumnya perusahaan hanya menerapkan SOP tertulis
untuk proses produksi saja. Dengan faktor permasalahan ini sebaiknya
16

perusahaan juga membuat SOP yang berkaitan dengan persiapan sebelum


proses produksi seperti menggunakan sarung tangan dan menyiapkan material
yang akan digunakan seperti garmen, cat, dan minyak. Dengan SOP yang
lengkap akan memberikan efektivitas pada proses produksi dan
meminimumkan produk cacat.
d. Lingkungan kotor dengan debu
Menurut Kepmenakes No. 1405 Th. 2002 untuk menciptakan lingkungan
kerja yang memiliki kandungan debu minimum perlu dilakukan upaya
pembersihan dinding secara periodik 2 kali per tahun dan pada lubang ventilasi
ruangan minimal 15% dari luas lantai produksi dengan menerapkan sistem
ventilasi silang. Hal ini dapat menghindari debu-debu yang menempel pada
material atau mesin yang menyebabkan reject fabric karena proses.

E. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data pada diagram pareto didapatkan jenis kecacatan
yang paling dominan adalah Reject fabric karena proses dengan persentase 70%
dan jumlah cacat sebanyak 481 produk pada periode bulan Juli 2022. Oleh karena
itu prioritas utama dalam usulan perbaikan adalah pada jenis cacat Reject fabric
karena proses.
Berdasarkan pengolahan data peta kendali p didapatkan hasil perhitungan CL
(Center Line) sebesar 0,007, UCL (Upper Control Limit) sebesar 0,012, dan LCL
(Low Control Limit) sebesar 0,003. Dapat diketahui untuk data yang melebihi batas
kontrol atas terdapat 6 data yaitu data 1, data 2, data 3, data 4, data 5, dan data 6.
Sedangkan data yang berada dibatas kontrol sebanyak 18 data dari total keseluruhan
data sebanyak 24 data.
Berdasarkan identifikasi akar permasalahan dari fishbone diagram yang telah
dilakukan didapatkan 4 faktor yang menyebabkan reject fabric karena proses yaitu
faktor manusia, mesin, metode, dan lingkungan. Identifikasi dari faktor manusia
yaitu pekerja kurang terampil. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan
menyesuaikan waktu pelatihan sesuai dengan prosedur perusahaan yaitu selama 14
hari. Identifikasi dari faktor mesin yaitu terjadinya screen bocor. Usulan yang dapat
diterapkan yaitu dengan mengoleskan harter/obat afdruk ke permukaan screen
sablon secara merata dan pada area sisi screen dilapisi oleh lakban yang bertujuan
untuk menahan basahnya tinta agar tidak merembes ke sisi screen. Identifikasi dari
faktor metode yaitu pekerja tidak menggunakan sarung tangan pada saaat proses
produksi. Perbaikan yang dapat diterapkan yaitu perusahaan dapat membuat SOP
secara tertulis berkaitan dengan persiapan sebelum produksi. Identifikasi dari faktor
lingkungan yaitu lingkungan kotor dengan debu. Perbaikan yang dapat diterapkan
yaitu membersihan dinding secara periodik 2 kali per tahun dan pada lubang
ventilasi ruangan minimal 15% dari luas lantai produksi dengan menerapkan sistem
ventilasi silang.
17

F. Ucapan Terimakasih
Dalam pelaksanaan kerja praktik dan penyusunan laporan dapat terselesaikan
dengan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis berterimakasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Saudara Yogi selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan arahan,
informasi, dan ilmu selama pelaksanaan kerja praktik.
2. Saudara Sakti Budhi Utomo dan Hilqim Afif Wijaya yang telah menemani suka
dan duka menjalani kerja praktik.
3. Keluarga besar PT. Pan Brothers Tbk Factory Prima Sejati Sejahtera 3 yang
telah menerima dan memberikan informasi selama pelaksanaan kerja praktik.

G. Daftar Pustaka
Anisa, C & Rahmatullah, R 2020, 'Visi Dan Misi Menurut Fred R. David Perspektif
Pendidikan Islam', Journal Evaluasi, vol. 4, no. 1, hh. 70-87.
Ginanjar, M.H & Purwanto, E 2022, 'Implementasi Manajemen Pembiayaan
Pendidikan di SMK Informatika Bina Generasi 3 Kabupaten Bogor', Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, vol. 5, no. 1, hh. 99-110.
Hardiyanti, A, Mawadati, A & Wibowo, A.H 2021, 'Analisis Pengendalian Kualitas
Proses Penyamakan Kulit Menggunakan Metode Statistical Process Control
(SPC)', Industrial Engineering Journal of the University of Sarjanawiyata
Tamansiswa, vol. 5, no. 1, hh. 41–47.
Haryanto, E 2019, 'Analisis Pengendalian Kualitas Produk Bos Rotor Pada Proses
Mesin Cnc Lathe Dengan Metode Seven Tools', Jurnal Teknik, vol. 8, no.
1, hh. 69-77.
Margarette, A & Pujotomo, D 2018, 'Analisis Pengendalian Kualitas Proses
Produksi Kain Batik Menggunakan Metode Statistical Process Control
(Spc)', Industrial Engineering Online Journal, vol. 6, no. 4, hh. 16-23.
Monoarfa, M.I, Hariyanto, Y & Rasyid, A 2021, 'Analisis Penyebab Bottleneck
Pada Aliran Produksi Briquette Charcoal Dengan Menggunakan Diagram
Fishbone Di PT. Saraswati Coconut Product', Jambura Industrial Review,
vol. 1, no. 1, hh. 15-21.
Ningrum, H.F 2020, 'Analisis Pengendalian Kualitas Produk Menggunakan Metode
Statistical Process Control (SPC) Pada PT Difa Kreasi', Jurnal Bisnisman :
Riset Bisnis dan Manajemen, vol. 1, no. 2, hh. 61–75.
Puspasari, A, Mustomi, D & Anggraeni, E 2019, 'Proses Pengendalian Kualitas
Produk Reject dalam Kualitas Kontrol Pada PT', Jurnal Sekretari dan
Manajemen, vol. 3, no. 1, hh. 71–78.
Ratnasari, S.L. et al 2020, 'Analisis Manajemen Perubahan, Kepemimpinan
Transformasional, Struktur Organisasi, Budaya Organisasi Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan', Jurnal Benefita, vol. 5, no, 2, hh. 225-
237.
Ratri, E.M, G, E.B & Singgih, M 2018, 'Peningkatan Kualitas Produk Roti Manis
pada PT Indoroti Prima Cemerlang Jember Berdasarkan Metode Statistical
Process Control (SPC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)', e-
Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, vol. 5, no. 2, hh. 200-207.
Wirawati, S.M 2019, 'Kemasan Botol Plastik dengan Metode Statistical Process
Control (SPC)', Jurnal InTent, vol. 2, no. 1, hh. 94-102.
BAB III
DESKRIPSI LAPORAN HARIAN

LEMBAR KEGIATAN HARIAN KERJA PRAKTIK


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FT-UMS

Nama : Fariq Fadhilah


Nim : D600190050
Nama Perusahaan : PT. Pan Brothers Tbk & Group
Dosen Pembimbing : Hari Prasetyo, S.T., M.T., Ph.D
Pembimbing Lapangan : Yogi Agus Priatna
Hari, Mengetahui
No Tanggal Uraian Kegiatan Pembimbing Dosen
Lapangan Pembimbing
1 Senin, 01 - Perkenalan dengan
Agustus karyawan divisi IE
2022 - Pengenalan factory PSS 3
2 Selasa, 02 - Pengenalan mesin beserta
Agustus kegunaannya
2022
3 Rabu, 03 - Pengenalan Area Cutting
Agustus
2022
4 Kamis, 04 - Pengenalan standar Bahasa
Agustus garment
2022 - Pengenalan istilah jahit
5 Jumat, 05 - Membuat
Agustus poster
2022 kemerdekaan
- Menyusun laporan kerja
praktek
6 Senin, 08 - Menyicil laporan
Agustus
2022
7 Selasa, 09 - Pengenalan proses produksi
Agustus hanger line
2022 - Belajar perhitungan cycle
time

18
19

8 Rabu, 10 - Belajar perhitungan target


Agustus produksi
2022 - Pengamatan di area hanger
line 20
9 Kamis, 11 - Pengenalan preparation area
Agustus - Melakukan study time proses
2022 produksi
10 Jumat, 12 - Membuat
Agustus proposal
2022 kemerdekaan
- Pengenalan office
QC/QA
11 Senin, 15 - Menyusun laporan
Agustus kerja praktek
2022 - Pengambilan data kecacatan
produk area hanger line 20
12 Selasa, 16 - Pengamatan area hanger line
Agustus 20
2022 - Wawancara dengan
karyawan
13 Kamis, 18 - Pengambilan data awal di
Agustus area artwork
2022 - Wawancara admin artwork
14 Jumat, 19 - Menyusun laporan
Agustus kerja praktek
2022
15 Senin, 22 - Menyusun laporan
Agustus kerja praktek
2022
16 Selasa, 23 - Pengamatan area artwork
Agustus
2022
17 Rabu, 24 - Menyusun laporan
Agustus kerja praktek
2022
18 Kamis, 25 - Observasi area artwork
Agustus
2022
20

19 Jumat, 26 - Izin
Agustus
2022
20 Senin, 29 - Membuat materi review
Agustus magang
2022 - Melakukan
simulasi presentasi
21 Selasa, 30 - Melakukan presentasi
Agustus review hasil kerja praktek
2022 - Pengamatan area artwork
- Pengambilan data kecacatan
produk printing
22 Rabu, 31 - Membuat laporan magang
Agustus untuk perusahaan
2022
23 Kamis, 1 - Menyerahkan vendel dan
September absensi
2022 - Mengambil surat keterangan
kerja praktek
- Pamitan
21

LAMPIRAN
22

Lampiran 1. Struktur Organisasi


23

Lampiran 2. Data Checksheet


Quantity
Jumlah Quantity
Tanggal Defect Jenis Defect
Produksi Defect
Proses
Reject Fabric karena proses 56
01-Juli-2022 1501 82 Peel off/Pecah/Terkelupas 19
Unevent Print/Print tidak rata 7
Reject Fabric karena proses 10
02-Juli-2022 186 11
Unevent Print/Print tidak rata 1
Reject Fabric karena proses 7
04-Juli-2022 155 14
Peel off/Pecah/Terkelupas 7
05-Juli-2022 63 1 Reject Fabric karena proses 1
Peel off/Pecah/Terkelupas 1
06-Juli-2022 745 11 Reject Fabric karena proses 6
Dirty/Kotor Print 4
Reject Fabric karena proses 14
07-Juli-2022 1099 15
Peel off/Pecah/Terkelupas 1
08-Juli-2022 530 4 Reject Fabric karena proses 4
Reject Fabric karena proses 3
11-Juli-2022 833 8 Unevent Print/Print tidak rata 3
Peel off/Pecah/Terkelupas 2
Reject Fabric karena proses 16
12-Juli-2022 2143 17
Peel off/Pecah/Terkelupas 1
Reject Fabric karena proses 21
13-Juli-2022 5183 30 Peel off/Pecah/Terkelupas 5
Unevent Print/Print tidak rata 4
Reject Fabric karena proses 30
Peel off/Pecah/Terkelupas 17
14-Juli-2022 8129 59
Shaded/Berbayang 9
Unevent Print/Print tidak rata 3
Reject Fabric karena proses 26
15-Juli-2022 10197 46 Peel off/Pecah/Terkelupas 16
Unevent Print/Print tidak rata 4
Reject Fabric karena proses 17
16-Juli-2022 4423 24
Peel off/Pecah/Terkelupas 7
Reject Fabric karena proses 33
Peel off/Pecah/Terkelupas 6
Unevent Print/Print tidak rata 4
18-Juli-2022 7125 46
Wrong Position/Geser/Salah Pola 1
Shaded/Berbayang 1
Out of Marking/ Bleber 1
Reject Fabric karena proses 21
Peel off/Pecah/Terkelupas 11
19-Juli-2022 6289 38
Unevent Print/Print tidak rata 5
Wrong Position/Geser/Salah Pola 1
Reject Fabric karena proses 13
Peel off/Pecah/Terkelupas 5
20-Juli-2022 5766 23
Shaded/Berbayang 4
Unevent Print/Print tidak rata 1
21-Juli-2022 5681 53 Reject Fabric karena proses 43
24

Quantity
Jumlah Quantity
Tanggal Defect Jenis Defect
Produksi Defect
Proses
Unevent Print/Print tidak rata 6
Peel off/Pecah/Terkelupas 2
Shaded/Berbayang 2
Reject Fabric karena proses 30
Peel off/Pecah/Terkelupas 4
22-Juli-2022 3995 37
Unconsistant/Bergerigi 2
Unevent Print/Print tidak rata 1
Reject Fabric karena proses 15
23-Juli-2022 1838 18 Unevent Print/Print tidak rata 2
Peel off/Pecah/Terkelupas 1
Reject Fabric karena proses 28
25-Juli-2022 3488 34
Peel off/Pecah/Terkelupas 6
Reject Fabric karena proses 16
Peel off/Pecah/Terkelupas 6
26-Juli-2022 3666 25
Unevent Print/Print tidak rata 2
Out of Marking/ Bleber 1
Reject Fabric karena proses 27
Peel off/Pecah/Terkelupas 5
27-Juli-2022 7926 39 Shaded/Berbayang 4
Unevent Print/Print tidak rata 2
Wrong Position/Geser/Salah Pola 1
Reject Fabric karena proses 13
28-Juli-2022 6237 21 Peel off/Pecah/Terkelupas 4
Unevent Print/Print tidak rata 4
Reject Fabric karena proses 31
29-Juli-2022 4745 33 Peel off/Pecah/Terkelupas 1
Shaded/Berbayang 1
25

Lampiran 3. Pengolahan Data Peta Kendali P


Hari Jumlah Jumlah Proporsi
Tanggal CL UCL LCL
Ke-n Produksi Produk Cacat Produk Cacat
1 01-Juli-2022 1501 82 3830,958 0,007 0,012 0,003
2 02-Juli-2022 186 11 3830,958 0,007 0,012 0,003
3 04-Juli-2022 155 14 3830,958 0,007 0,012 0,003
4 05-juli-2022 63 1 3830,958 0,007 0,012 0,003
5 06-juli-2022 745 11 3830,958 0,007 0,012 0,003
6 07-juli-2022 1099 15 3830,958 0,007 0,012 0,003
7 08-juli-2022 530 4 3830,958 0,007 0,012 0,003
8 11-juli-2022 833 8 3830,958 0,007 0,012 0,003
9 12-Juli-2022 2143 17 3830,958 0,007 0,012 0,003
10 13-Juli-2022 5183 30 3830,958 0,007 0,012 0,003
11 14-Juli-2022 8129 59 3830,958 0,007 0,012 0,003
12 15-Juli-2022 10197 46 3830,958 0,007 0,012 0,003
13 16-Juli-2022 4423 24 3830,958 0,007 0,012 0,003
14 18-Juli-2022 7125 46 3830,958 0,007 0,012 0,003
15 19-Juli-2022 6289 38 3830,958 0,007 0,012 0,003
16 20-Juli-2022 5766 23 3830,958 0,007 0,012 0,003
17 21-Juli-2022 5681 53 3830,958 0,007 0,012 0,003
18 22-Juli-2022 3995 37 3830,958 0,007 0,012 0,003
19 23-Juli-2022 1838 18 3830,958 0,007 0,012 0,003
20 25-Juli-2022 3488 34 3830,958 0,007 0,012 0,003
21 26-Juli-2022 3666 25 3830,958 0,007 0,012 0,003
22 27-Juli-2022 7926 39 3830,958 0,007 0,012 0,003
23 28-Juli-2022 6237 21 3830,958 0,007 0,012 0,003
24 29-Juli-2022 4745 33 3830,958 0,007 0,012 0,003
Jumlah 91943 689
26

Lampiran 4. Pengolahan Data Diagram Pareto


Jumlah Persentase
Jenis Defetct Kumulatif Persentase
defect Kumulatif
Reject Fabric karena proses 481 481 70% 70%
Peel off/Pecah/Terkelupas 127 608 18% 88%
Unevent Print/Print tidak rata 49 657 7% 95%
Shaded/Berbayang 21 678 3% 98%
Dirty Kotor Pritn 4 682 1% 99%
Wrong Position/Geser/Salah Pola 3 685 0% 99%
Out of Marking/ Bleber 2 687 0% 100%
Unconsistant/Bergerigi 2 689 0% 100%
27

Lampiran 5. Dokumentasi
28

Lampiran 6. Surat Keterangan Kerja Praktik


29

Lampiran 7. Form Penilaian Pembimbing Lapangan

Anda mungkin juga menyukai