Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK

BAJA PROFIL MENGGUNAKAN METODE


STATISTICAL PROSES CONTROL dan 5W+1H DI PT
KRAKATAU WAJATAMA

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

ALDIN BAYU SEPTIADI


5150611009

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2018

i
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KERJA PRAKTIK

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK


BAJA TULANGAN SIRIP 32 MM MENGGUNAKAN
METODE STATISTICAL PROSES CONTROL DI PT
KRAKATAU WAJATAMA

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

Disusun oleh:
ALDIN BAYU SEPTIADI
5150611009

Nama Jabatan Tanda tangan Tanggal

Ari Zaky Al-Faritsy S. T, M. T Pembimbing ……………….. ………………...

Proposal Kerja Praktik ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
pendaftaran proses Kerja Praktik pada Program Studi Teknik Industri

Yogyakarta,
Ketua Program Studi Teknik Industri

Ferida Yuamita, ST. M.Sc


NIK 120810023

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

1.LATAR BELAKANG .........................................................................................1


2.PERMASALAHAN ............................................................................................5
2.1 Rumusan Masalah .........................................................................................5
2.2 Batasan Masalah ............................................................................................5
3.TUJUAN DAN MANFAAT ...............................................................................6
3.1 Tujuan Penelitian ...........................................................................................6
3.2 Manfaat Penelitian .........................................................................................6
4.TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................7
4.1 Pengertian Kualitas........................................................................................7
4.2 Pengendalian Kualitas ...................................................................................8
4.3 Dimensi Mutu Dan Kualitas ..........................................................................8
4.4 Metode Yang Digunakan Dalam Pengendalian Kualitas ..............................9
4.4.1 Lembar Periksa (Checklist) .................................................................9
4.4.2 Histogram ............................................................................................9
4.4.2 Diagram Pareto....................................................................................9
4.4.1 Diagram Fish Bone ..........................................................................10
4.4.1 Peta Kendali P ..................................................................................11
4.5 Penelitian Terdahulu ...................................................................................12
5.METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................14
5.1 Jenis Penelitian ............................................................................................14
5.2 Objek Penelitian ..........................................................................................14
5.3 Waktu dan Tempat Penelitian .....................................................................14
5.4 Metode Pengumpulan Data .........................................................................14
5.5 Tahapan Penelitian ......................................................................................15
6.JADWAL PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK ..........................................17

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18

iii
1. LATAR BELAKANG

Menurut Hatani (2007, dalam Al Fakhri 2010), permasalahan kualitas telah


mengarah pada taktik dan strategi perusahaan secara menyeluruh dalam rangka
untuk memiliki daya saing dan bertahan terhadap persaingan global dengan produk
perusahaan lain. Kualitas adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use)
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan (Juran, dalam Nasution,
2004). Kualitas yang baik akan dihasilkan dari proses yang baik dan sesuai dengan
standar kualitas yang telah ditentukan berdasarkan kebutuhan pasar atau dalam arti
lain sesuai tuntutan pasar. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa perusahaan
yang sukses dan mampu bertahan pasti memiliki program mengenai kualitas.
Pengendalian kualitas oleh seluruh pekerja, oleh seluruh aspek perusahaan adalah
pengendalian kualitas yang sebenarnya (Juran, 1950 dalam Tsutsui, 1996).
Bars & Section atau PT. Krakatau Wajatama didirikan pada tahun 1992.
Saat ini PT. Krakatau Wajatama telah menjadi produsen baja terkemuka di
Indonesia. PT. Krakatau Wajatama memproduksi produk-produk berumutu tinggi
dalam bentuk Baja Tulangan Sirip, Baja Tulangan Polos, Siku Sama Kaki, Kanal,
Wide flange, H Beam dan I Beam. Sebagai anak perusahaan PT. Krakatau Steel, PT.
Krakatau Wajatama berkomitmen untuk selalu menghasilkan produk-produk
berkualitas tinggi untuk kepuasan para pelanggan. Mengingat bahwa cukup banyak
perusahaan yang bergerak di Industri Baja, maka faktor persaingan pun tidak dapat
dihindarkan. Setiap perusahaan baja mengharapkan produksinya dapat terjual
dipasaran dalam jumlah besar, sedangkan konsumen selalu mencari produk dengan
kualitas yang baik, dan tidak peduli pabrik mana yang membuatnya atau
memproduksinya, sehingga peranan kualitas menjadi sangat penting. Untuk itu
dibutuhkan suatu usaha dalam mencapai, mempertahankan dan memperbaiki
kualitas produk yang dihasilkan agar dapat meningkatkan kemampuan bersaing
dengan perusahaan sejenis.
Dalam hal ini penelitian dilakukan di PT.Krakatau Wajatama dimana PT
Krakatau Wajatama salah satunya menghasilkan produk baja profil. Dalam proses
produksi PT. Krakatau Wajatama memproduksi baja tulangan dengan jenis baja
tulangan polos dan baja tulangan sirip dan juga memproduksi baja profil dengan

1
jenis siku sama kaki, kanal, wide flange, H Beam, dan I Beam dengan ukuran dan
spesifikasi yang berbeda-beda. Dari beberapa jenis produk baja tersebut masih
seringkali dijumpai produk cacat (defect) seperti over fill, Dimensi, dan Laps pada
produk baja profil.
Hal tersebut dapat ditinjau dari data-data historis yang dimiliki oleh pihak
Pengendalian Kualitas di PT. Krakatau Wajatama. Tingkat kecacatan cukup tinggi
akan menyebabkan pemborosan sumber daya perusahaan, baik dalam hal biaya,
tenaga kerja, waktu, dan bahan baku. Oleh karena nya perlu adanya perbaikan
proses produksi berdasarkan data inspeksi untuk mengetahui masalah, dan
merumuskan langkah-langkah perbaikan yang ada pada proses produksi produk
baja profil tersebut. Sehingga dapat diketahui jenis kecacatan, faktor penyebab
tingginya tingkat kecacatan, dan perbaikan proses produksi produk baja profil pada
PT. Krakatau Wajatama.

2
2. PERMASALAHAN

2.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka ada beberapa rumusan masalah,
berikut beberapa rumusan masalanya:
1. Jenis kecacatan apa saja yang terjadi pada produk baja profil?
2. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan kegagalan produk sehingga
menjadi produk reject atau tidak memenuhi standar kualitas?
3. Perbaikan apa yang perlu dilakukan pada proses produksi?

1.2 Batasan Masalah


Pada Penelitian kerja praktik ini memiliki cakupan masalah yang cukup luas,
oleh sebab itu perlu dilakukan pembatasan masalah, dan berikut beberapa batasan
masalah pada penelitian kerja praktik ini:
Penelitian yang dilakukan ini memiliki batasan-batasan agar fokus dalam
menjawab permasalahan penelitian. Batasan batasan tersebut:
1. Pengambilan data kecacatan produksi baja profil sangat terbatas karena
produksi dengan ukuran yang berbeda-beda.
2. Penelitian dilakukan dengan jangka waktu yang telah disetujui dan
ditetapkan oleh PT. Krakatau Wajatama.
3. Tidak memperhitungkan aspek biaya.

3
3. TUJUAN DAN MANFAAT

3.1 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang ada, berikut beberapa tujuan
dilaksanaannya penelitian ini:
Adapaun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi jenis-jenis kecacatan yang terjadi pada produk baja profil.
2. Menjelaskan terjadinya faktor yang menyebabkan produk cacat sehingga
menjadi produk reject karena tidak memenuhi standar kualitas.
3. Menjelaskan cara melakukan perbaikan untuk mengurangi cacat yang
sering terjadi pada produk.

3.2 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat,
diantaranya:
1. Meningkatkan kualitas pada produk.
2. Menciptakan produktifitas pada pekerja.
3. Dapat menjadi salah satu perbaikan pada divisi pengendalian kualitas
di PT Krakatau Wajatama.

4
4. TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Pengertian Kualitas
Adapun pengertian kualitas menurut American Society For Quality yang
dikutip oleh Heizer & Render (2009:301):
“Quality is the totality of features and characteristic of a product or service that
bears on it’s ability to satisfy stated or implied need.”
Artinya kualitas/mutu adalah keseluruhan corak dan karakteristik dari produk atau
jasa yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang tampak jelas maupun
yang tersembunyi.
Para ahli yang lainnya yang bisa disebut sebagai para pencetus kualitas juga
mempunyai pendapat yang berbeda tentang pengertian kualitas, diantaranya adalah:
Joseph Juran mempunyai suatu pendapat bahwa “quality is fitness for use” yang
bila diterjemahkan secara bebas berarti kualitas (produk) berkaitan dengan enaknya
barang tersebut digunakan (Suyadi Prawirosentono, 2007).
Berdasarkan pengertian dasar tentang kualitas, tampak bahwa kualitas selalu
berfokus pada pelanggan (customer focused quality). Dengan demikian produk
yang dihasilkan mampu memenuhi kepuasan pelanggan dengan sedikit toleransi
terhadap produk tersebut.

4.2 Pengendalian Kualitas
pengertian kualitas menurut Vincent Gasperz (2005:480), pengendalian
adalah:
“Control can mean an evaluation to indicate needed corrective responses, the act
guilding, or the state of process in which the variability is attribute to a constant
system of chance causes”.
Jadi pengendalian dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk
memantau aktivitas dan memastikan kinerja sebenarnya yang dilakukan telah sesuai
dengan yang direncanakan. Selanjutnya, pengertian pengendalian kualitas dalam
arti menyeluruh adalah sebagai berikut:
Pengertian pengendalian kualitas menurut Sofjan Assauri (1998, dalam Al-
Fakhri ,2010), adalah: Pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan
mutu/kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk
yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan.

5
Menurut Vincent Gasperz (2005: 480, pengendalian kualitas adalah:
“Quality control is the operational techniques and activities used to fulfill
requirements for quality”. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengendalian kualitas adalah suatu teknik dan aktivitas/tindakan
yang terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan dan
meningkatkan kualitas suatu produk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dan dapat memenuhi kepuasan konsumen.

4.3 Pengertian Pengendalian Kualitas Statistik


Pengendalian kualitas adalah suatu teknik dan aktivitas yang terencana yang
dilakukan untuk mencapai, mempertahanan, dan meningkatkan kualitas suatu
produk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat
memenuhi kepuasan konsumen.
Untuk melakukan analisa pada pengendalian kualitas ada beberapa metode
salah satunya ialah dengan metode Pengendalian Kualitas Statistik. Pengendalian
Kualitas Statistik dengan menggunakan alat bantu statistik yang terdapat pada SPC
(Statistical Process Control) dan SQC (Statistical Quality Control) merupakan
teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan,
menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk dan proses dengan
menggunakan metode-metode statistik. Pengendalian kualitas statistik (Statistical
Quality Control) sering disebut sebagai Pengendalian Proses Statistik (Statistical
Process Control / SPC).
Dr. W. Edward Deming adalah salah seorang yang memperkenalkan teknik
penyelesaian masalah dan pengendalian dengan metode statistik tersebut (yang
dikembangkan pertama kali oleh Shewart) agar perusahaan dapat membedakan
penyebab sistematis dan penyebab khusus dalam menangani kualitas. Ia
berkeyakinan bahwa perbedaan atau variasi merupakan suatu fakta yang tidak dapat
dihindari dalam kehidupan industri (Nasution, 2005).

4.4 Alat Bantu Pengendalian Kualitas Statistik


dalam melakukan pengendalian kualitas terdapat beberapa teknik atau alat
pengendalian kualitas yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan

6
menganalisis masalah-masalah kualitas yang sedang dihadapi agar masalah tersebut
dapat dikendalikan.
Pengendalian kualitas secara statistik dengan menggunakan SPC dan SQC
mempunyai 7 alat statistik yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
mengendalikan kualitas, yaitu: check sheet, histogram, control chart, diagram
pareto, diagram sebab akibat, satter diagram, dan diagram proses (Heizer dan
Render, 2006). Dr. W. Edwards Deming mengajukan cara pemecahan masalah
dengan Statistical Process Control (SPC) dan Statistical Quality Control (SQC)
yang dilandasi 7 alat statistik utama, yaitu Check Sheet, histogram, scatter diagram,
control chart, grafik, diagram pareto, dan fishbone. Alat ini dijadikan dalam
pengumpulan informasi yang objektif untuk dijadikan dasar pengambil keputusan.
4.4.1 Lembar Periksa (Check Sheet)
Lembar periksa adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan
data serta memudahkan dalam proses analisis selanjutnya. Dalam lembar periksa
hanya bersifat pengamatan yang berkaitan dengan sifat-sifat mutu yang telah
ditetapkan untuk diperiksa apakah telah memenuhi persyaratan.
4.4.2 Histogram
Histogram adalah suatu alat yang membantu untuk menentukan variasi
dalam proses. Berbentuk diagram batang yang menunjukka tabulasi dari data uamg
diatur berdasarkan ukurannya. Yabulasi data ini umunya dikenal seagai distribusi
frekuensi. Histogram menunjukkan karakteristik dari data yang dibagi-bagi
menjadi kelas-kelas. Histogram dapat berbentuk “normal” atau berbentuk seperti
lonceng yang menunjukkan bahwa banyak data yang terdapat pada nilai rata-
ratanya. Bentuk histogram yang miring atau tidak simetris menunjukkan bahwa
banyak data yang tidak berada pada nilai rata-ratanya tetapi kebanyakan datanya
berada pada batas atas atau batas bawah.

7
Gambar 1. Histogram

4.4.3 Diagram Pareto


Diagram pareto digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi tipe-tipe yang tak sesuai. Masalah yang paling banyak
terjadi ditunjukkan oleh grafik batang pertama tertinggi serta ditempatkan
pada sisi paling kiri, dan seterusnya sampai masalah yang paling sedikit
terjadi ditunjukkan oleh batang terakhir yang terendah. Serta ditempatkan
pada sisi paling kanan, pada dasarnya diagram pareto dapat digunakan
sebagai alat interprestasi untuk:
a. Menghitung persentase frekuensi untuk setiap kategori dan frekuensi
kumulatif.
b. Memfokuskan perhatian pada berita kritis dan penting melalui pembuatan
rangking terhadap masalah-masalah atau penyebab dalam bentuk yang
signifikan.
c. Menentukan frekuensi relative dan urutan penting masalah-masalah atau
penyebab dari masalah-masalah yang ada.

8
Gambar 2. Diagram Pareto

4.4.3 Diagram Sebab akibat (fishbone)

Diagram sebab akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan


hubungan sebab akibat. Diagram sebab akibat dipergunakan untuk
menunjukkan factor-faktor penybab dan karakteristik. Kualitas (akibat)
yang disebabkan oleh factor, enyebab itu, pada dasarnya diagram sebab
akibat dapat dipergunakan untuk kebutuhan=kebutuhan berikut:

a. Membantu mengidentifikasi penyebab dari suatu masalah.


b. Mencari sebab-sebabnya dan mengambil tindakan korektif.
c. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian factor lebih lanjut.
d. Menyeleksi metode analisis untuk penyelesaian masalah.

Gambar 3. Diagram Pareto

9
4.4.4 Peta Kendali P
Peta kendali merupakan salah satu alat terpenting dalam
pengendalian kualitas, atau sering disebut bagan kendali Shewart,
dinamakan demikian karena teknik ini dikembangkan oleh Dr. Walter
Andrew Shewart pada tahun 1920 sewaktu ia bekerja pada Bell Telefone
Laboratories. Dari seluruh bagan atau diagram yang ada , diagram yang
paling popular antara lain adalah diagram X, R, p, dan c.

Peta kendali p merupakan peta atribut data yang berdasarkan pada


pecahan produk yang tidak sesuai spesifikasi. Subgroup dari n item dipilih
dari proses dan masing-masing diinfeksi untuk dilihat ketidaksesuaiannya
dengan berbagai karakteristik. Setiap item yang ditemukan memiliki satu
atau lebih ketidaksesuaian dihitung sebagai item cacat. Jumlah item yang
tidak sesuai (x) dibagi dengan jumlah sampel (n) merupakan konstanta
ketidaksesuaian.
a) Menghitung nilai proporsi cacat
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡
P=
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑠𝑝𝑒𝑘𝑠𝑖

b) Menghitung nilai simpangan baku

3 𝑃(1−𝑝)
3σP = √
𝑛

c) Menghitung batas-batas kontrol 3 sigma dari


𝑔
∑𝑖 1𝑥𝑖
CL = P =
𝑛

UCL = P + 3σP
LCL = P - 3σP
Keterangan:

X= Jumlah produk cacat dalam sebuah sampel

N= Jumlah sampel yang diambil dalam setiap inspeksi

P= Centre line

10
4.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian pengendalian kualitas dengan metode peta kendali P bukan
merupakan hal baru, melainkan penelitian yang sudah pernah dilakukan
sebelumnya. Tentu saja setiap penelitian memiliki tujuan masing-masing
dimana tujuan tersebut adalah untuk meminimalisir produk reject atau gagal
untuk mengoptimalkan hasil produksi. Banyak sekali metode yang dipakai
dalam penelitian tentang pengendalian kualitas salah satunya adalah dengan
metode peta kendali P, berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu tentang
pengendalian kualitas dengan berbagai macam metode:
No Nama/Tahun Judul Metode Kesimpulan
1 Fajar Sidik N. Analisis Metode analisis Dari analisis tersebut dapat
dan Hotniar Cacat Produk dilakukan diketahui jenis cacat yang terjadi
Siringoringo Botol Milkuat menggunakan pada produk dan penyebabnya. Uji
(2008) 100 ml diagram tulang korelasi digunakan untuk menguji
ikan dan uji hipotesis mengenai ada atau
korelasi. tidaknya hubungan antara
penggunaan material bekas dengan
jumlah cacat yang terjadi. Dari
hasil pengujian menunjukkan
terjadinya penolakan terhadap
hipotesis nol (𝐻0 ) yang berarti
bahwa ada hubungan yang sangat
signifikan antara penggunaan
material bekas dengan jumlah
cacat yang terjadi.

2 Al-Fakhri Analisis Alat bantu Studi kasus pada perusahaan media


(2010) Pengendalian statistik cetak. Variabel penelitiannya
Kualitas adalah pelaksanaan quality control
Produksi di terhadap tingkat kerusakan produk
PT. Masscom di perusahaan. Metode analisis
Graphy menggunakan check sheet,
Dalam Upaya histogram, peta kendali p, diagram
Mengendalik pareto dan diagram sebab akibat.
an Tingkat Hasil analisis menunjukkan bahwa
Kerusakan tingkat kerusakan berdasarkan
Produk jenisnya adalah warna kabur
Menggunaka (28,31%), tidak register (19,79%)
n Alat Bantu dan terpotong (19,50%). Dari
Statistik analisis diagram sebab akibat dapat
diketahui faktor penyebab misdruk
berasal dari faktor
manusia/pekerja, mesin produksi,
metode kerja, material/bahan baku
dan lingkungan kerja, sehingga
perusahaan dapat mengambil
tindakan.
3 La Hatani Manajemen Statistical studi kasus pada perusahaan roti
(2008) Pengendalian Quality Control Rizki Kendari. Variabel
Mutu (SQC) penelitiannya adalah terjadi

11
Produksi Roti penyimpangan standar mutu
Melalui produk yang telah ditetapkan oleh
Pendekatan perusahaan. Padahal perusahaan
Statistical telah melakukan pengawasan
Quality kualitas terhadap produk secara
Control intensif dengan menetapkan batas
(SQC) toleransi kerusakan produk.
Metode analisis menggunakan
Statistical Quality Control (SQC)
dengan metode diagram kendali P
(P-Charts). Hasil analisis
memberitahukan bahwa tingkat
pencapaian standar yang
diharapkan oleh perusahaan belum
tercapai. Hal tersebut dibuktikan
oleh proporsi rata-rata produk
yang rusak/cacat untuk produk
yang dijadikan sampel perhari
masih berada diluar batas toleransi
kerusakan produk. Sehingga
pengawasan kualitas produksi
produksi roti secara SQC belum
sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
4 Sulaeman Analisa Quality Control Beberapa faktor penyebab NG
pengendalian Circle (QCC) kotor debu yaitu faktor mesin,
kualitas untuk metode, lingkungan dan manusia.
mengurangi Setelah dilakukan perbaikan
produk cacat
spedometer
terhadap faktor-faktor penyebab
dengan masalah, NG kotor debu berhasil
menggunakan berkurang dari 0.78 % menjadi
metode qcc di 0.11% . Dengan demikian
PT INS aktivitas QCC yang dilakukan
berhasil menyelesaikan masalah
yang terjadi pada proses produksi
speedometer mobil type 2MD
Honda Mobilio.
5 Sri Hermawati Analisis Mean Chart Variabel penelitian yaitu
dan Sunarto Pengendalian terjadinya penolakan bebarapa
(2007) Mutu Produk produk oleh konsumen. Metode
PT. Meiwa Analisis menggunakan mean-chart
Indonesia 35 untuk memonitor proses
Plant II produksi dan uji Z untuk menguji
Depok hipotesis. Untuk mengetahui
apakah kualitas produk Seat R4
masih ada batas standar A (standar
yang ditetapkan oleh pemesan),
dengan asumsi perlakuan produk
selama pengiriman sudah tepat.
Penelitian ini menggunakan data
sekunder berupa jumlah klaim
bulanan selama 3 tahun. Dengan
menggunakan mean-chart
diketahui bahwa produk
perusahaan masih berada pada
batas pengendalian mutu dan
masih dibawah batas toleransi
yang ditetapkan, terlepas dari

12
selalu terjadinya klaim dari
pelanggan. Hasil dari uji Z
menunjukkan diterimanya H0
yang berarti tidak ada perbedaan
antara persentase klaim yang
distandarkan oleh perusahaan,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
kualitas produk masih ada dalam
batas standar yang ditetapkan.

13
5. METODOLOGI PENELITIAN

5.1 Jenis Penelitian


Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis kuantitatif, yaitu
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan
data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

5.2 Objek Penelitian


Penelitian dilakukan di Dinas Pengendalian Kualitas dan Pelayanan
Teknik Pelanggan (Dinas PT & PTP) di PT. Krakatau Wajatama. Penulis
sangat tertarik untuk mempelajari mengenai pengendalian kualitas dan dapat
mengetahui tidak kesesuaian yang dialami produk baja tulangan sirip 32 mm
dan penyebab dari ketidaksesuain tersebut.

5.3 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian Kerja Praktik ini dilakukan selama satu bulan yaitu mulai dari
bulan Juli tanggal 2 sampai tanggal 31 Juli 2018. Sedangkan proses
pengambilan data berlangsung selama 10 hari yaitu pada tanggal 2 Juli 2018
sampai 12 Juli 2018. Penelitian ini bertempat pada PT Krakatau Wajatama,
Kota Cilegon, Banten.

5.4 Metode Pengumpulan Data


Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu
data berupa angka-angka yang ditentukan secara langsung dan diperoleh
dengan metode tertentu. Pengumpulan data dalam penilitan ini menggunakan
metode antara lain:
1. Dokumentasi
Dengan metode ini penulis mengumpulkan data dari laporan harian product
status report dinas pelayanan dan teknik pelanggan produksi baja tulangan
sirip 32 mm.

14
2. Literatur
Dengan metode literatur ini penulis mengumpulkan, memilih, dan
menganalisis beberapa sumber bacaan yang berkaitan dengan masalah
pengendalian kualitas.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik komunikasi penulis kepada orang-orang
yang ahli di PT. Krakatau Wajatama dengan mengadakan tanya jawab untuk
menggali data yang diperlukan yang berhubungan dengan pengendalian
kualitas.
Adapun sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Data primer
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung
dilapangan, berpartisipasi aktif dalam kegiatan dilapangan dan
wawancara dengan karyawan yang terkait untuk mendapatkan
gambaran tentang kondisi secara umum yang berlangsung
diperusahaan.
2. Data sekunder
Pengumpulan data yang diperoleh dari arsip-arsip dan catatan yang ada
di perusahaan dan referensi lain yang mendukung data primer.

15
5.5 Tahap Penelitian
Berikut tahapan-tahapan dalam penelitian mengenai pengendalian kualitas
menggunakan metode peta kendali P.

Mulai

Studi Literatur Studi Lapangan

Pengumpulan Data
Data Primer : Metode Wawancara
Data Sekunder : Metode Dokumentasi

Pengolahan Data
1. check cheet
2. Diagram Pareto
3. histogram
4. Peta Kendali P
5. fishbone
6. scatter diagram
7. diageam proses
8.5w+1h dan pembahasan

Kesimpulan Dan Saran

Selesai

16
1. Mulai
2. Studi Lapangan
Studi lapangan ini meliputi kegiatan observasi secara langsung guna
mengumpulkan data yang diperlukan.
3. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan untuk mebaca permasalahan yang ada pada
perusahaan dan mencari refrensi-refrensi mengenai permasalahaan tersebut
dengan metode yang sesuai. Kemudian dilakukan penyusunan proposal kerja
praktik dan merumuskan usulan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan
yang terdapat pada perusahaan.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilakukan secara langsung pada tahap observasi dan
berikutu beberapa data yang dukumpulkan:
a) Data Primer (wawancara)
Melakukan tanya jawab secara langsung yang dapat memberikan
informasi untuk kepentingan penelitian.
b) Data Sekunder (Dokumentasi)
Melekukan pengamatan secara langsung atau masuk ke objek
penelitian.
5. Pengolahan Data
Adapun tahapan dalam pengolahan data yang akan dilakukan pada penelitian
ini adalah :
a) Check sheet
b) Diagram Pareto
c) Histogram
d) Peta Kendali P
e) Fishbone
f) Scatter diagram
g) Diagram proses
h) 5W+1H dan pembahasan
6. Analisis
Setelah data diperoleh dan diolah dengan beberapa metode lalu data di analisis..

17
7. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dilakukan untuk memberikan kejelasan dari hasil penelitian yang
dilakukan, sedangkan saran untuk memberikan usulan kepada pihak
perusahaan mengenai pengendalian kualitas.

6. JADWAL PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK

Pelaksanaan kerja praktik ini akan dilakukan selama satu bulan, dimulai dari
tanggal 2 Juli 2018 hingga 31 Juli 2018. dengan rincian kegiatan dan waktu
penelitian pada tabel 6.1

Tabel 6.1 Jadwal Penelitian


Bulan Juli 2018
Kegiatan
I II III IV
Studi Lapangan
Studi Literatur
Identifikasi Masalah
Penentuan Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Pembuatan Laporan

18
DAFTAR PUSTAKA
Hatani, La. 2008. “Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui
Pendekatan Statistical Quality Control (SQC)”. Diakses 2 Juni 2018, dari
www.google.com
Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Nasution, M. N. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia.
Fakhri, Al. 2010. “Analisis Pengendalian Kualitas Pada PT. Masscom Graphy
Dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Menggunakan
Alat Bantu Statistik”. Semarang : Fakultas Ekonomi, Universitas
Diponegoro.
Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu
terpadu Abad 21 “Kiat Membangun Bisnis Kompetitif”. Jakarta : Bumi
Aksara.
Nasutin, M. N.,. 2005, Manajemen Mutu Terpadu, Ghalia Indonesia, Bogor.
Heizer, Jay and Barry Render. 2009. Operations Management (Manajemen
Operasi) 9th Edition. Jakarta : Salemba Empat.
Deming, W. Edwards. 1982. Guide to Quality Control. Cambirdge Massachussetts
Institute Of Technology.
Assauri, Sofjan. 1998. Manajemen Operasi Dan Produksi. Jakarta : LP FE UI

19

Anda mungkin juga menyukai