Abstrak
Penelitian ini dilakukan pada PT Kartika Cipta Anugrah Bandung yang merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bidang konveksi dan pengadaan barang dan jasa di wilayah Bandung
tepatnya Buah Batu.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses produksi
pakaian dinas harian, apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proses produksi, dan
bagaimana solusi untuk mengatasi kendala-kendala dalam proses produksi pakaian dinas harian pada PT
Kartika Cipta Anugrah Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif yaitu dimana penulis ingin memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya
mengenai objek penelitian, dan data yang didapat akan diolah dan dapat ditarik kesimpulan. Data yang
diperoleh adalah data sekunder, yaitu data yang bersumber langsung dari perusahaan dengan cara
menganalisis data produksi dari bulan Januari hingga Desember 2021, dan studi pustaka dari buku-buku
yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Hasil penelitian pada PT Kartika Cipta Anugrah Bandung
mengenai proses produksi menunjukan bahwa data produksi pakaian dinas harian mengalami kenaikan
dan penurunan. Kondisi ini diakibatkan kurang baiknya pelaksanaan produksi yang dilakukan oleh
perusahaan seperti kekurangan tenaga kerja, keterbatasan mesin dan kesalahan dalam proses pembuatan .
Kesimpulan dari penelitian ini, proses produksi yang dilakukan oleh PT Kartika Cipta Anugrah Bandung
adalah masih banyaknya kekurangan dalam proses produksi.
Abstract
This research was conducted at PT Kartika Cipta Anugrah Bandung which is a company
engaged in the convection and procurement of goods and services in the Bandung area,
precisely in Buah Batu. faced in the implementation of the production process, and what are the
solutions to overcome the obstacles in the production process of daily official clothing at PT
Kartika Cipta Anugrah Bandung. The research method used is a descriptive method with a
qualitative approach, where the author wants to provide an overview of the actual situation
regarding the object of research, and the data obtained will be processed and conclusions can be
drawn. The data obtained are secondary data, namely data sourced directly from the company
by analyzing production data from January to December 2021, and literature study from books
related to the material discussed. The results of research at PT Kartika Cipta Anugrah Bandung
regarding the production process show that the production data of daily official clothing has
increased and decreased. This condition is caused by the poor implementation of production
carried out by the company such as a shortage of manpower, limited machines and errors in the
manufacturing process. The conclusion of this study, the production process carried out by PT
Kartika Cipta Anugrah Bandung is that there are still many shortcomings in the production
process.
47
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021
48
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021
49
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021
6. John Robert Beishline : Planning, organizing, kualitatif. Metode penelitian deskriptif ini dilakukan
commanding, controlling. untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik
7. Luther Gullich : Planning, organizing, staffing, hanya pada saat variabel atau lebih ( variabel yang
directing, coordinating, reporting, budgeting. sendiri dan mencari hubungan bebas ) tanpa
8. Koontz dan O’Donnel : Organizing, staffing, membuat perbandingan variabel itu sendiri dan
directing, planning, controlling. mencari hubungan dengan variabel lain menurut
9. Willian H. Newman : Planning, organizing, (Sugiyono,2017:9). Metode penelitian kualitatif
assembling resources, directing, controlling. adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
Menurut Sofyan Assauri (2018:17) menjelaskan : filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
“Produksi adalah kegiatan yang mentranformasikan pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawanya
masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan instrument kunci, teknik pengumpulan data
barang atau jasa, serta kegiatan – kegiatan lain yang dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
mendukung atau menunjang usaha unutk data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
menghasilkanproduk tersebut yang berupa barang – kulitatif lebih menekankan makna dari pada
barang atau jasa” generalisasi ( Sugiyono,2017:9 ).
Menurut Irham Fahmi (2016 : 2) Produksi adalah Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan
sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik data yang sebenarnya, data yang pasti yang
berbentuk barang (goods) maupun jasa (services) merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.
dalam suatu periode waktu yang selanjutnya dihitung oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak
sebagai nilai tambah bagi perusahaan. Bentuk hasil menekankan pada generalisasi, tetapi lebih
produksi dengan kategori barang dan jasa sangat menekankan pada makna. Generalisasi dalam
tergantung pada kategori aktivitas bisnis yang penelitian kualitatif dinamakan transferability.
dimiliki perusahaan yang bersangkutan. Jika Metode penilitian kualitatif adalah metode
perusahaan manufacture (pabrik) sudah jelas penelitian yang berlandaskan pada filsafat
produksi yang dihasilkan dalam bentuk barang, postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
sedangkan untuk bsinis perhotelan, travel, kondisi obyek yang alamiah, ( sebagai lawannya
pendidikan adalah berbentuk jasa. Barang bersifat adalah eksperimen ) dimana peneliti adalah sebagai
tangible asset dan jasa bersifat intangible asset. Jika instrument kunci, teknik pengumpulan data
diteliti lebih lanjut, pengertian produksi menurut dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
Alma Buchari (2009 : 50) dalam Irham Fahmi (2016 data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
: 2) dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu: kualitatif lebih menekankan makna dari pada
1. Pengertian produksi dalam arti sempit, yaitu generalisasi.( Sugiyono,2017:9 ).
mengubah bentuk barang menjadi barang baru, Adapun teknik pengumpulan data yang penulis
ini menimbulkan form utility. gunakan dalam penyusunan lapotan Tugas Akhir ini
2. Pengertian produksi dalam arti luas, yaitu usaha sebagai berikut:
yang menimbulkan kegunaan karena place, 1. Wawancara ( Interview )
time, dan possession. Merupakan proses tanya jawab dalam penelitian
Menurut Sofjan Assauri (2017 : 17) istilah yang diajukan secara lisan dengan pihak
produksi dan operasi sering dipergunakan dalam organisasi atau perusahaan baik pimpinan
suatu organisasi yang menghasilkan keluaran atau maupun karyawan.
output, baik yang berupa barang maupun jasa. Secara 2. Observasi ( Observasi )
umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau Merupakan pengamatan langsung terhadap
proses yang mentransformasikan masukan (input) karyawan yang bekerja serta aktivitas yang
menjadi hasil keluaran (output). dilakukan di suatu organisasi atau perusahaan.
Menurut Sofjan Assauri (2017 : 18) pengertian 3. Kepustakaan ( Library Research )
produksi dan operasi dalam ekonomi adalah Merupakan pengumpulan data yang dilakukan
merupakam kegiatan yang berhubungan dengan dengan mempelajari buku - buku, referensi atau
usaha untuk menciptakan dan manambah kagunaan sumber data lainnya yang relevan dengan
atau utilitas suatu barang atau jasa. masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini.
Proses produksi dalam suatu perusahaan Dinas Harian pada PT Kartika Cipta Anugrah
merupakan suatu kegiatan yang sangat penting. Bandung secara lebih jelas dapat dilihat dalam
Baik buruknya proses produksi dalam suatu bentuk bagan alir atau flowmap sebagai berikut :
perusahaan akan mempengaruhi pelaksanaan Berikut adalah penjelasan proses pembuatan
produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. pakaian dinas harian pada PT Kartika Cipta Anugrah
Demikian pula proses produksi yang sangat baik Bandung sebagai berikut:
belum tentu dapat menghasilkan pelaksanaan 1. Menerima Pesanan
proses produksi yang baik pula apabila tidak Menerima pesanan adalah proses awal dari
diikuti dengan pengendalian yang memadai. pembuatan pakaian dinas harian, Setiap PT
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Kartika Cipta Anugrah Bandung menerima
pakaian dinas harian dalam satu hari produksi pesanan, biasanya PT Kartika Cipta Anugrah
dapat dilihat dari tabel berikut: Bandung mengarahkan pemesan untuk memilih
bahan baku.
Tabel 1. Bahan baku produksi 2. Bagian Pemilihan Bahan Baku
Pemilihan bahan baku dilakukan setelah
No Bahan Baku Jumlah Satuan kesepakatan bahwa klien telah memilih bahan
apa yang ingin mereka pilih, setelah klien
1 Kain American 4 roll menentukan pilihan bahan, PT Kartika Cipta
Drill
Anugrah Bandung biasanya menghitung jumlah
Benang 5 pesanan pakaian dinas harian untuk menentukan
2 Gulung
berapa bahan yang harus disiapkan.
Kancing 6
sesudah selesai menghitung, PT Kartika Cipta
3 pack Anugrah Bandung membeli bahan-bahan yang
sudah dihitung sebelumnya.
3. Pemotongan Bahan Baku
Sesudah bahan disiapkan langkah selanjutnya
Gambar 1. adalah proses pemotongan bahan baku. Karena
Proses Pembuatan Pakaian Dinas Harian pada pabrikannya 1 roll kain untuk pembuatan
Pada PT Kartika Cipta Anugrah Bandung pakaian dinas harian mencapai 30 yard (27
meter) maka, PT Kartika Cipta Anugrah
Untuk mengetahui proses pembuatan Pakaian Bandung memotong bahan baku tersebut
menjadi beberapa bagian hingga bias
ditempatkan diatas meja potong. Biasanya
dalam tahap ini PT Kartika Cipta Anugrah
Bandung memotong bahan sembari mengecek
apakah pada bahan ada reject yang
mengganggu ke proses pembuatan Pakaian
Dinas Harian.
4. Pemberian pola
Kain yang sudah dipotong menjadi beberapa
bagian, disimpan di atas meja potong untuk
diberikan pola pola tertentu. PT Kartika Cipta
Anugrah Bandung sudah menyiapkan pola
(Cetakan yang terbuat dari karton) sesuai
dengan kebutuhannya seperti, pola bagian
lengan, pola bagian badan , pola bagian
punggung dan pola lainnya.
5. Penjahitan Tahap Pertama
Setelah Bahan kain dipotong menjadi beberapa pola
pakaian dinas harian, tahap selanjutnya adalah
menyatukan pola pola tersebut menjadi pakaian
dinas harian setengah jadi, proses ini hanya
menyatukan bagian punggung dengan bagian
depan pakaian dinas harian. Kemudian PT
Kartika Cipta Anugrah Bandung juga
51
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021
menjahitkan pola pada bagian lengan namun masih bias diperbaiki dan pakaian mana yang
tidak disambungkan dengan bagian badan. reject sehingga tidak bias diperbaiki dan harus
dilakukan pembuatan ulang.
6. Proses Bordir
Karena PT. Kartika Cipta Anugrah Bandung 10. Setrika Uap
belum memiliki mesin bordir dengan kapasitas Setelah pakaian dinas harian selesai dipilih mana
yang banyak. Maka dalam proses ini PT Kartika yang layak pakai dan mana yang tidak layak,
Cipta Anugrah Bandung menyiapkan semua tahap selanjutnya adalah proses merapihakan
pola yang akan diberikan gambar/tulisan pada pakaian dengan cara setrika uap. Setiap pakaian
bagian bagian tertentu dalam pakaian dinas dinas harian disetrika menggunakan setrika uap
harian lalu membawa semua pola yang akan secara satu persatu lalu dilipat dan ditumpuk
diberikan gambar kesebuah tempat yang untuk dimasukan kedalam pelastik packing.
menyediakan jasa bordir. Dalama proses ini PT 11.Pacing
Kartika Cipta Anugrah Bandung cukup Setelah pakaian dinas harian dirapihkan
menunggu proses bordir sampai selesai. Proses menggunakan setrika uap, satu persatu pakaian
ini cukup membutuhkan waktu yang lumayan dinas harian dimasukan kedalam pelastik packing
lama. lalu ditumpuk sampai dengan sepuluh tumpuk
PT Kartika Cipta Anugrah Bandung beruntung sesuai dengan ukuran pakaian. Sesudah semua
biasanya dalam bordir penyedia jasa bordir selesai dimasukan kedalam plastik packing
membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk biasanya PT Kartika Cipta Anugrah Bandung
menyelesaikan proses pemberian bordir pada menghitumg terlebih dahulu pakaian dinas harian
bagian pakaian dinas harian. Namun bila kurang yang sudah selesai dibuat untuk memastikan
beruntung PT Kartika Cipta Anugrah Bandung bahwa pesanan yang dibuat sesuai dengan yang
harus menunggu beberapa bulan sampai antiran diminta oleh klien. Sesudah semua dipastikan
pada penyedia bordir selesai. sesuai dengan pesanan klien tahap selanjutnya
7. Penjahitan Tahap Kedua yaitu memasukan pakaian dinas harian kedalam
Sesuah pola pola selesai dibordir tahapan karung berukuran besar.
selanjutnya dalam proses pembuatan pakaian Dalam melaksanakan kegiatan produksi, PT
dinas harian pada PT Kartika Cipta Anugrah Kartika Cipta Anugrah Bandung menghadapi
Bandung yaitu penjahitan tahap kedua. beberapa masalah, masalah yang dihadapi adalah
Penjahitan tahap kedua ini menyambungkan sebagai berikut:
beberapa pola sebelumnya menjadi pakaian 1. Perhitungan bahan baku yang masih dikira-kira.
dinas harian yang utuh. Pola pada bagian lengan Akibat perhitungan bahan baku yang dikira-
disambungkan dengan pola bagian badan kira, PT Kartika Cipta Anugrah Bandung sering
hingga membentuk satu kemeja yang utuh. melakukan perhitungan yang meleset.
8. Pemberian Kancing Contohnya : ada klien yang memesan pakain
Proses pemberian kancing ini sekaligus dengan dinas harian sejumlah 100 pcs dan PT Kartika
proses pemberian lubang kancing menggunakan Cipta Anugrah memperkirakan bahan untuk
satu mesin yang sama. Pakain dinas harian yang pakaian dinas harian 100 pcs yakni 7 roll,
sudah hampir jadi diukur terlebih dahulu pada padahal PT Kartika Cipta Anugrah Bandung
bagian depan pakaian, lalu diberikan tanda hanya membutuhkan 6.5 roll untuk pembuatan
menggunakan kapur jahit. Sesudah pakaian pakaian dinas harian 100 pcs
diberi tanda tahapan selanjutnya yaitu 2. Proses bordir yang memakan banyak waktu
melubangi setiap tanda yang ada pada bagian Karena PT Kartika Cipta Anugrah Bandung
bagian pakaian, Sesudah diberikan lubang, belum mempunyai mesin bordir, mengakibatkan
setiap lubang pada pakaian diberikan kancing setiap proses bordir memakan banyak waktu.
dengan mesin yang sama. Dan biasanya PT Kartika Cipta Anugrah
9. Pemilahan Bandung selalu berhubungan dengan deadline
Setelah pakaian dinas harian selesai diberikan yang sudah ditentukan oleh keduabelah pihak
kancing dan lubang kancing tahap selanjutnya 3. Gambar/Bordiran kurang sesuai
adalah pemilihan atau quality control pakaian Karena proses bordiran yang kurang
dinas harian. Biasanya sesudah pakaian controlling, sering terjadi miskomunikasi antara
diberikan kancing PT Kartika Cipta Anugrah gambar yang dipesan oleh klien dengan gambar
Bandung menyortir pakaian mana yang lulus yang dibuat oleh penyedia jasa bordir. Yang
qulity control, pakaian mana yang reject dan sering terjadi adalah warna logo/tulisan yang
52
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021
tidak sesuai dengan yang diinginan klien (klien kepada klien jika pembayaran yang sudah
ingin tulisan dengan merah cabe sedangkan disepakati oleh kedua belah pihak meleset.
penyedia jasa bordir membuat tulisan dengan
warna merah tua)
4. Keterlambatan pembayaran
Keterlambatan pembayaran dari klien V. KESIMPULAN
mengakibatkan proses produksi menjadi
terganggung karena perputaran uang yang Berdasarkan pembahasan yang telah penulis
macet mengakibatkan proses produksi bahas dalam penelitian yang dilakukan pada PT
terhambat. Kartika Cipta Anugrah Bandung, maka penulis dapat
Dalam menghadapi hambatan-hambatan menyimpulkan sebagai berikut :
dalam pelaksanaan proses produksi pakaian dinas 1) PT Kartika Cipta Anugrah Bandung melakukan
harian pada PT Kartika Cipta Anugrah Bandung, proses produksi dengan berbagai tahap, dari
berikut merupak solusi yang dilakukan oleh PT proses pemotongan bahan pakaian dinas harian
Kartika Cipta Anugrah Bandung sampai pakaian dinas harian siap untuk
1. Perhitungan bahan baku yang dikira kira dikenakan, semua dibuatn dengan sebuah mesin
Karena perhitungan bahan baku yang dikira-kira PT khusus yang mempermudah proses produksi
Kartika Cipta Anugrah Bandung membuat pakaian dinas harian.
perhitungan yang matang sebelum melakukan 2) Proses produksi pakaian dinas harian pada PT
pembelian bahan baku. PT Kartika Cipta Kartika Cipta Anugrah Bandung belum cukup
Anugrah Bandung menuliskan rumus produksi baik, mengingat masih banyak kekurangan pada
untuk setiap pembelian bahan produksi agar bebera bagian proses produksi yang
sesuai dengan pesanan. menghambat seperti, Pembelian bahan pakaian
dinas harian yang sering meleset, proses bordir
2. Proses bordir yang memakan banyak waktu yang memakan banyak waktu, hasil bordiran
Proses bordir yang menyita banyak waktu membuat yang kurang sesuai dengan pesanan klien dan
proses produksi pakaian dinas harian menjadi juga keterlamabatan pembayaran yang
molor. Karena PT Kartika Cipta Anugrah mengakibatkan proses produksi terhambat.
Bandung belum mempunyai mesin bordir maka 3) Sebagian besar kendala dari PT Kartika Cipta
dari itu mengakibatkan sulitnya diproduksi Anugrah Bandung merupakan, Ketidak punyaan
berapa lamanya proses produksi pakaian dinas mesin bordir yang membuat proses produksi
harian. PT Kartika Cipta Anugrah Bandung menyita waktu yang lama dan juga
membeli mesin bordir sendiri agar meringkas mengakibatkan bordiran yang tidak sesuai
waktu untuk proses bordir dan juga lebih dengan yang diinginkan.
menghemat biaya.
3. Gmbar bordiran yang tidak sesuai REFERENSI
Karena kurangnya pengawasan terhadap proses
bordir, membuat bordiran terkadang berbeda [1]Athoillah Anton. 2017. “Dasar-dasar
dengan desain yang diinginkan ataupun warna Manajemen”. Bandng : Pustaka Setia.
pada bordiran yang tidak sesuai. PT Kartika [2]Karyoto, 2016. “Dasar-Dasar Manajemen: Teori
Cipta Anugrah Bandung sudah membeli mesin Definisi dan Konsep”. Yogyakarta: CV. Andi
bordir sendiri dan juga memperkerjakan Offset.
seseorang yang akhli terhadap mesin bordir [3]Kuswantoro, Agung. 2017. “Manajemen
yang bias menjamin kuliatas bordiran akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”,Bandung:
sesuai dengan sebagaimana mustinya. Alfabeta
4. Keterlambatan pembayaram [4]Hasibuan, S. P. Malayu. 2017. Manajemen
Keterlambatan pembayaran dari klien membuat Sumber Daya Manusia. Cetakan ke 18. Jakarta :
proses produksi terhambat dikarenakan setiap Bumi Aksara
klien hanya membayar 50% pembayaran dari [5]Karim Abdul, 2021,”Sistem informasi manajemen
total keseluruhan pesanan. Maka dari itu PT bisnis”. Yogyakarta : Yayasan Kita Menulis.
Kartika Cipta Anugrah Bandung menetapkan [6]Rohman.ABD. 2017. “Dasar Dasar
bahwa minimal DP pembuatan pakaian dinas Manajemen”.Cetakan ke 1. Malang :
harian pada PT Kartika Cipta Anugrah Bandung Intlegensia Media.
sebesar 70% dan juga memberikan sanksi
53
Prosiding SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)
Politeknik Sukabumi, 23 Oktober 2021
54