Anda di halaman 1dari 29

REVIEW JURNAL

TENTANG
PERANCANGAN MESIN OTOMATIS

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia, yang diampu oleh :
Karina Imelda, S. Kom.

Disusun oleh :

Soni Kuncoro
352010205

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
2021
1.
Judul Perancangan Mesin Bending untuk Menurunkan
Reject Mechanical Packing Kapasitor
Tahun 2018
Penulis Benedikta Anna Haulian Siboro,
Vera Methalina Afma,
Ardi Pratama Widyadana
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 18 Juni 2021
Latar Belakang Membuat rancangan mesin bending untuk
meningkatkan kapasitas proses packing ,
sehingga diharapkan dapat menurunkan reject
mechanical dan secara tidak langsung
menurunkan beban kerja pekerja.
Metode Penelitian Obyek penelitian ini pada perusahaan manufaktur
pada mesin packing bending yang hanya
melakukan proses packing untuk produk
kapasitor di kota Batam. Tahapan penelitian
dilakukan mulai dari studi lapangan dan
pengamatan secara langsung terhadap pekerja
dalam mengoperasikan packing bending untuk
mendapatkan identifikasi yang akan dijadikan
sebagai landasan penelitian. Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi dan kuesioner
Kesimpulan Berdasarkan analisis pengolahan data dapat
disimpulkan bahwa rancangan mesin bending
secara semi otomatis dapat meningkatkan
kapasitas proses packing produk kapasitor dengan
waktu baku sesudah perancangan naik dari 1,52
detik menjadi 1,02 detik. Penurunan reject
mechanical yang terjadi sesudah perancangan
menurun secara signifikan dari 13,39% menjadi
rata-rata 1,8%. Perbandingan beban kerja
manusia menurun setelah dilakukan perancangan
yaitu 6,23 menit dari sebelum perancangan 25,29
menit.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

2.

Judul PERANCANGAN SISTEM KERJA UNTUK


MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
DENGAN PENDEKATAN SISTEM
SOSIOTEKNIK
Tahun 2018
Penulis Puryani,
Intan Berlianty,
Purwanto
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 19 Juni 2021
Latar Belakang Pemilik ingin menaikkan kemampuan
produksinya dengan mengganti proses pengiratan
dengan teknologi yang baru yang memiliki
kemampuan produksi yang lebih tinggi. Dengan
demikian, perlu dilakukan pemilihan alternatif
teknologi yang baru sesuai keinginan pemilik
UKM. Selanjutnya dilakukan penerapan
ergonomi makro berdasarkan pendekatan sistem
sosioteknik untuk merancangan sistem kerja yang
baru dengan mempertimbangkan keinginan
teknologi dari pemilik UKM.
Metode Penelitian Adapun data yang digunakan untuk pemilihan
pemasok adalah sebagai berikut:

1. Data Alternatif
Alternatif dalam penelitian ini adalah teknologi
yang akan dipilih oleh pihak pemilik dan pekerja
dari UKM kerjinan kipas bambu.

2. Data Kriteria
Untuk mengidentifikasi kriteria dilakukan dengan
melakukan wawancara terhadap pemilik dari
UKM dengan menyesuaikan kondisi yang ada.

3. Data Bobot Kriteria


Data bobot kriteria diperoleh berdasarkan dari
penilaian oleh pihak UKM. Bobot kriteria ini
menunjukkan seberapa pentingkah kriteria
tersebut menurut pihak UKM. Semakin tinggi
bobot kriteria, maka semakin penting pula kriteria
tersebut bagi UKM. Begitu juga dengan semakin
rendahnya bobot kriteria, maka semakin tidak
penting kriteria tersebut bagi pihak UKM

4. Data Alternatif Ditinjau dari MasingMasing


Kriteria
Data ini merupakan data yang berkaitan dengan
penilaian pihak UKM terhadap alternatif dari
teknologi yang akan diterapkan ditinjau dari
masing-masing kriteria. Sehingga dari data ini
nantinya akan dilakukan perhitungan dan
penentuan teknologi.
Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis data
yang telah dilakukan didapatkan hasil dari
pembobotan pada alternatif teknologi dengan
menggunakan metode AHP yaitu teknologi
otomatis yang memiliki bobot paling tinggi
sebesar 0,658, perlu perancangan sistem kerja
yang baru berdasarakan pendekatan sistem
sosioteknik yaitu tenaga kerja yang digunakan
memiliki tingkat keahlian tinggi dengan tingkat
pendidikan minimal Diploma. Teknologi yang
digunakan yaitu mesin irat, disesuaikan dengan
kebutuhan proses produksi. Aspek lingkungan
eksternal diperlukan lingkungan sosio-ekonomi
yang dekat dengan bahan baku, supplier, area
pemasaran, dan penambahan tenaga kerja bagian
finishing. Lingkungan edukasi diperlukan
penambahan jaringan internet dan pelatihan kerja
dan manajemen produksi. Berdasarkan
perhitungan tingkat produktivitas untuk teknologi
otomatis yaitu sebesar 0,019 %. Hasil
produktivitas teknologi otomatis tidak jauh
berbeda dengan produktivitas kondisi sekarang
ini yaitu sebesar 0,026%. Teknologi otomatis dan
sistem kerja yang baru belum bisa diterapkan
pada UKM Banyu Biru Craft. Solusi untuk hal ini
yaitu menjalankan strategi alternatif teknologi
semi-otomatis yang dalam sistem kerjanya tidak
mengalami perbedaan dengan sistem kerja yang
diterapkan sekarang. Sehingga alternatif
teknologi semi-otomatis bisa dijadikan
pertimbangan untuk diterapkan pada UKM
Banyu Biru Craft. Namun hasil dari focus group
disscusion kali ini menghasilkan keputusan
bahwa UKM Banyu Biru Craft tetap masih
menggunakan sistem kerja yang lama untuk
menjalankan produksinya.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

3.

Judul PERANCANGAN MESIN PENYARINGAN


DALAM PROSES PEMBUATAN TAHU
GUNA MENINGKATKAN HASIL
PRODUKTIVITAS DALAM SKALA HOME
INDUSTRY
Tahun 2016
Penulis Aan Ardiawan,
Djoko Adi Walujo
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 19 Juni 2021
Latar Belakang Kesulitan yang dialami oleh pekerja merasakan
berat saat menggoyangkan, saat memeras kain
tangan merasakan hangat serta membutuhkan
tenaga yang lebih.
Metode Penelitian Dalam analisis data penelitian ini adalah
membandingkan dari hasil produktivitasnya dari
cara manual dengan mesin penyaringan dalam
proses pembuatan tahu, analisa perbandingan ini
menggunakan metode independent sample t-test.
Kesimpulan Rata-rata produktivitas mesin penyaringan bubur
kedelai, dilakukan percobaan sebanyak 2000
gram bubur kedelai, dengan pengujian sebanyak
30 kali percobaan pada masing- masing yaitu
menggunakan cara manual dan mesin
penyaringan, rata-rata produktivitas untuk cara
manual adalah 14 gram/detik. Mesin penyaringan
otomatis mempunyai rata – rata 26 gram/detik,
terjadi peningkatan sebanyak 12 gram/detik.
Dengan menggunakan mesin penyaringan
otomastis home industry dapat meningkan hasil
produktivitas. Dalam perencanaan mesin
penyaringan bubur kedelai, dalam
pengembangannya perlu ada penambahan
inverter sehingga kecepatan putaran mesin
motornya bisa diatur sesuainya kebutuhan.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

4.

Judul PERANCANGAN MESIN PEMECAH TELUR


OTOMATIS MENGGUNAKAN METODE
REVERSE ENGINEERING BERBASIS MEDIA
ONLINE
Tahun 2019
Penulis Ahmad Ali Ma’sum
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 20 Juni 2021
Latar Belakang Mayoritas industri makanan yang berbahan baku
telur di Indonesia masih menggunakan alat
tradisional untuk memecahkan telur, misalnya
menggunakan sendok, pisau atau alat sejenisnya,
sehingga dibutuhkan waktu dan tenaga yang lebih
banyak untuk kepentingan tersebut. Industri
makanan berbahan baku telur rata-rata
membutuhkan telur sebanyak 40 hingga 70
kg/hari, maka diperlukan alat yang mampu
memecahkan telur dengan cepat. Namun mesin
pemecah telur yang sudah ada harganya relatif
mahal dan sulit dalam melakukan perawatan dan
perbaikan, sehingga diperlukan penelitian tentang
perancangan mesin pemecah telur untuk
memenuhi kebutuhan industri domestik.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang
digunakan deskriptif karena pada penelitian ini
mendeskripsikan/menjelaskan fenomena
pemecahan telur menggunakan mesin RZ-1 yang
didapatkan dari observasi media online. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reverse engineering.
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
ditarik beberapa kesimpulan.

• Mekanisme gerak mesin pemecah telur


Mekanisme mesin pemecah telur membentuk
gerakan memecah telur secara siklus dan teratur.
Gerakan utama dalam mekanisme pemecah telur
adalah gerakan mengetuk telur, dan membelah
cangkang telur, yang apabila dijabarkan maka
akan terlihat siklus gerakan yang terdiri dari 4
perpindahan profil pengetuk dalam satu kali
proses pemecahan. Gerakan pertama adalah profil
pengetuk menutup untuk persiapan mengetuk,
terdapat perpindahan profil pengetuk dari pos A
menuju pos B. Gerakan selanjutnya adalah
gerakan mengetuk, profil pengetuk bergerak dari
pos B menuju pos C. Gerakan selanjutnya yaitu
membelah cangkang telur, profil pengetuk
bergerak saling berjauhan dari pos C menuju pos
D. Gerakan terakhir adalah gerakan
mengembalikan posisi profil pengetuk pada titik
awal siklus pemecahan telur.

• Desain mekanisme pemecah telur


Desain model mekanisme pemecah telur dibentuk
untuk menghasilkan gerakan mengetuk dan
membelah. Dari dua gerakan inilah maka
didapatkan model pengetuk dan pembelah telur
yang memiliki dua sumbu putar sebagai engsel
untuk bergerak, yaitu sumbu Y untuk gerakan
mengetuk, dan sumbu Z untuk gerakan
membelah. Sumbu Y menghasilakn gerakan
mengetuk diatur oleh alur pengetuk, sedangkan
sumbu Z membentuk gerakan membelah diatur
oleh alur pembelah.

• Dimensi dan spesifikas mesin pemecah telur


Dimensi dan spesifikasi komponen mesin
pemecah telur merupakan gambar detail
rancangan mekanisme mesin pemecah telur yang
telah dilampirkan. Gambar detail rancangan
mekanisme mesin pemecah telur berisi ukuran
setiap komponen mekanisme pemecah telur, dan
keterangan bahan yang digunakan.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini dan ditemukan kata yang
penulisannya typo.

5.

Judul PERANCANGAN MESIN PENAKAR


TEPUNG OTOMATIS BERBASIS REVERSE
ENGINEERING DAN KEBUTUHAN
CUSTOMER
Tahun 2019
Penulis Syeihan Syahrul Syah
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 20 Juni 2021
Latar Belakang Dalam proses produksi roti, diperlukan bahan-
bahan dalam takaran tertentu untuk menghasilkan
roti yang nikmat sesuai dengan resep. Salah satu
bahan utama yang digunakan adalah tepung,
tepung harus ditakar dengan berat tertentu agar
sesuai dengan resep. Selama ini di pabrik tersebut
menggunakan alat penakar dengan merk Fillmach
S01P kapasitas 25 Kg dengan sistem Auger
Filler. Namun masih ada kekurangan dari alat
tersebut diantaranya, dari segi kemudahan
perbaikan dan pembersihan pada hooper karena
masih menggunakan flens dan baut. Adanya
tepung yang jatuh dari output dan ketelitian
sistem penakaran. Sistem agitator yang masih
menyisakan tepung yang menempel di dinding
hooper.
Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian
ini penulis menggunakan reverse engineering
sebagai metode dalam mendesain ulang mesin
filler tepung,
Reverse engineering (RE) adalah proses
menduplikasi suatu produk, yaitu dengan
mendapatkan model geometri CAD (Computer
Aided Design) dari pengukuran yang diperoleh
melalui teknik pemindaian dari model fisik yang
ada (Kumar, Jain, & Pathak, 2013)
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakauan dapat
ditariik beberapa kesimpulan.

• Desain komponen sesuai karakteristik


tepung
Desain agitator dengan modifikasi tambahan
teflon yang dapat diatur jarak himpitannya
dengan permukaan corong input dapat menyapu
tepung dengan baik hingga tepung dapat bergeser
dan tidak menempel di permukaan corong input.
Desain Auger dengan modifikasi dimensi pitch
berbeda menghasilkan kepadatan tepung didalam
tabung output, sehingga debit aliran lebih
konsisten yang akan meningkatkan kepresisian
proses pengisian.

• Desain komponen setelah modifikasi


Desain komponen Auger setelah modifikasi
memiliki diameter Auger 38 mm dengan
diameter poros 10 mm, ukuran panjan Auger
234.5 mm dengan 2 pitch berbeda yaitu
sepanjang 60 mm dari ujung ukuran pitch 15 mm,
sedangkan 174.5 mm sisanya ukuran pitch 30
mm. Desain komponen agitator setelah
modifikasi adalah dengan penambahan teflon
dengan tebal 3 mm yang bisa diatur
pergeserannya sejauh 10 mm. Hal ini digunakan
untuk mengatur jarak himpitan dengan
permukaan corong inputan. Desain komponen
corong output setelah modifikasi adalah dengan
merubah sistem ppenguncian yang sebelumnya
menggunakan flens dengan 4 set mur baut,
dirubah menjadi menggunakan sistem
penguncian alur dengan 3 baut model T.
Perubahan ini menghasilkan percepatan proses
pelepasan corong saat melakukan repair atau
perawatan mesin menjadi 4 kali lebih cepat yaitu
hanya membutuhkan waktu 15 detik untuk
pelepasan, membutuhkan 4 langkah pada proses
pelepasan, dan juga tanpa menggunakan alat
bantu lain

• Setelah dilakukan perhitungan mesin setelah


modifikasi didapatkan kapasitas mesin sebesar
231.5 kg/jam dan menggunakan daya listrik
sebesar 0.229 kw (229 W) sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak perlu ada perubahan
motor penggerak dan transmisi pada mesin ini
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

6.

Judul RANCANG BANGUN MESIN PENGGILING


DAN POTONG KERUPUK IKAN DENGAN
MENGGUNAKAN GEARBOX
Tahun 2018
Penulis Etwin Fibrianie S,
Dwi Cahyadi,
Andi Farid Hidayanto
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 20 Juni 2021
Latar Belakang Tidak efisiennya waktu kerja operator bekerja
dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya.
Metode Penelitian
Kesimpulan Melalui serangkaian tahapan proses desain,
dihasilkan sebuah pengembangan mesin
penggiling dan pemotong kerupuk ikandari mesin
sebelumnya. Mesin yang dihasilkan digerakkan
dengan menggunakan motor berdaya 1pk, 1.500
rpm, dengan daya rencana 0,746 kW. Mesin
menggunakan transmisi pully dengan diameter
besar yaitu 100 mm, diameter kecil 60 mm dan
sprocket chain yang diperkecil kecepatan motor
mesin dengan gearbox 13 mata rantai sehingga
kecepatan luarannya menjadi 50 rpm. Kapasitas
potong mesin kerupuk ikan ini adalah 5,10 jam/
kg.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini dan tidak menyebutkan
jenis metode penelitian apa yang digunakan.

7.

Judul SISTEM OTOMASI SEBAGAI UPAYA


PERBAIKAN KUALITAS DENGAN METODE
SPC PADA LINE FINISHING (STUDI KASUS:
PT. X)
Tahun 2015
Penulis Alex Bagus Dewantara,
Muhammad Kholil
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 22 Juni 2021
Latar Belakang PT. X memiliki banyak kompetitor dan tetap
menjaga kualitas produk agar bisa bersaing
dengan perusahaan kompetitor.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis Statistical
Process Control (SPC) yaitu analisis pengambilan
keputusan secara analitis yang memperlihatkan
suatu proses berjalan dengan baik atau tidak
Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengolahan dan analisis
data maka diperoleh bahwa tidakan yang perlu
dilakukan untuk mengurangkan produk cacat
adalah: mengembangkan dan membuat mesin
Blowing and Vacuum yang bekerja secara
otomastis, memberikan peraturan untuk handling
produk harus memakai sarung tangan dan
dibuatkan one point lesson, memasang lakban di
sepanjang permukaan box yang terkena proses
cutting, memberikan sosialisasi WI kepada
operator dan dibuatkan WI untuk line finishing
goods, memasangan dinding pembatas antara
area WH dan area capping dengan menggunakan
sandwitchpanel dan memasang air conditioner
bermuatan ion positif yang sudah dimurnikan.
Dari hasil implementasi diperoleh penurunan
rata-rata produk yang reject dari 7,65% menjadi
1,14%, untuk defect reject dalam box yang kotor
turun dari 4,38% menjadi 0,64% dan
pengurangan failure cost dari Rp 120.842.300
menjadi Rp. 35.477.750.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

8.

Judul PERANCANGAN MESIN PEMOTONG


KERUPUK LABU KUNING SEMI OTOMATIS
DENGAN METODE ZERO ONE
Tahun
Penulis Angga Kesuma,
M Kumroni,
Ch. Desi Kusmindari
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 22 Juni 2021
Latar Belakang Perlu adanya penganekaragaman produk
sehingga mendorong pemanfaatan labu kuning
yang lebih luas..
Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah dengan
menggunakan pendekatan ergonomis dan metode
zero one.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian, maka peneliti
menyimpulkan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kriteria


mesin pemotong labu kuning harus
memenuhi kriteria dalam hal desain, dimensi,
jumlah mata pisau, mudah pengoperasian,
awet dan keamanan,
2. Berdasarkan kaidah ergonomi maka ukuran
mesin pemotong krupuk labu kuning adalah
tinggi mesin58 cm, panjang mesin 83 cm dan
lebar mesin 73 cm.
3. Harga Pokok Produksi mesin pemotong
krupuk labu kuning adalah Rp 3.429.000,-
4. Desain mesin pemotong labu kuning
dibedakan berdasarkan alternatif jumlah mata
pisau yaitu mata pisau jumlah 2, mata pisau
jumlah 3 dan mata pisau jumlah 4. Dan yang
terpilih adalah desain dengan jumlah mata
pisau 3,
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini dan penulis tidak
mencantumkan tahun pengesahannya.

9.

Judul Perancangan Alat Pemotong Tahu untuk


Mengurangi Waktu Proses dan Gerakan Repetitif
Tahun 2019
Penulis Anindya Ratna Lakhsita,
Rahmaniyah Dwi Astuti,
Bambang Suhardi
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 22 Juni 2021
Latar Belakang Proses produksi tahu di industri ini menggunakan
alat tradisional untuk menjaga kualitas dari tahu.
Salah satu proses dari keseluruhan proses
produksi mengandung beberapa gerakan repetitif
yaitu pada proses pemotongan tahu. Selain itu,
tingginya jumlah gerakan repetitif menyebabkan
tingginya waktu proses pemotongan. Maka dari
itu diperlukan adanya perancangan alat pemotong
tahu yang bertujuan untuk mengurangi waktu
proses pemotongan dan gerakan repetitif yang
dihasilkan.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan perhitungan waktu
baku untuk menghitung waktu yang diperlukan
pada proses pemotongan menggunakan alat saat
ini, penilaian Assessment of Repetitive Tasks
Tool untuk menilai faktor risiko yang menjadi
fokus kebutuhan perancangan alat, serta analisis
gerakan menggunakan peta tangan kiri dan
tangan kanan.
Kesimpulan Berdasarkan analisis gerakan menggunakan
Assessment of Repetitive Tasks Tool
menunjukkan bahwa pekerjaan dengan gerakan
berulang menimbulkan risiko pada anggota tubuh
bagian atas. Proses pemotongan tahu dengan alat
yang digunakan saat ini, yaitu penggaris kayu dan
pisau potong, menimbulkan gerakan repetitif
yang tinggi serta berisiko pada beberapa bagian
tubuh. Faktor risiko yang memiliki level risiko
medium yaitu pada pengulangan, pergerakan
lengan, dan kecepatan kerja. Sedangkan tekanan,
postur lengan, dan postur genggaman tangan
berada pada level risiko tinggi. Peta tangan kiri
dan tangan kanan menunjukkan adanya
ketidakseimbangan gerakan dan jarak yang
dilakukan oleh kedua tangan operator saat
melakukan proses pemotongan. Waktu baku yang
diperlukan oleh operator dalam melakukan proses
pemotongan yaitu 43,9 detik. Untuk menurunkan
nilai risiko dan waktu proses pemotongan tahu,
maka dilakukan adanya perancangan alat
pemotong tahu. Dengan menggunakan metode
NIDA diperoleh rancangan alat pemotong tahu
yang disesuaikan dengan kebutuhan di Industri
Tahu Sari Murni.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

10.

Judul Desain dan Manufaktur Mesin CNC Plasma 3


Sumbu PT. Bangun Mesin Sejahtera
Tahun 2019
Penulis Achmad Zaki Rahman,
Teguh Sentiko Prabowo,
Putu Mahayana Santika
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 23 Juni 2021
Latar Belakang Pengadaan mesin CNC plasma untuk pelaku
UMKM pada bidang industri pengolahan
pemotongan logam masih tergolong sulit
dikarenakan harga yang mahal. Aplikasi DFMA
diterapkan dalam menentukan keputusan desain
rangka mesin. Desain rangka mesin yang dipilih
adalah profil baja dengan material JIS G3466
SKTR490 75mm x 75mm x 2mm dengan
tegangan ijin σi = 162,5MPa, sedangkan
tegangan bending masksimum σb = 132,83MPa.
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, dibuatkan diagram
alir untuk mempermudah memahami alur
penelitian dari awal sampai dengan akhir.
Kesimpulan Desain rangka dari proses perancangan ini telah
mencapai standar keamanan untuk menampung
beban total dari kapasitas pemotongan pelat baja
setebal 10mm. Sistem mekanisme gerakan 3
sumbu yang dirancang juga memenuhi standar
keamanan yang telah ditentukan dalam dunia
teknik.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

11.

Judul RANCANG BANGUN HAND SANITIZER


OTOMATIS DAN SISTEM MONITORING
JARAK JAUH DALAM UPAYA
MENGURANGI PENYEBARAN COVID 19
Tahun 2020
Penulis Ari Rahayuningtyas,
Novita Dwi Susanti,
Eko Kuncoro Pramono,
Yusnan Hasani Siregar,
Agustami Sitorus,
Diang Sagita
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 23 Juni 2021
Latar Belakang Pandemi ini disebabkan oleh virus jenis baru
yaitu Coronavirus (COVID-19). Upaya untuk
mencegah penyebaran virus ini adalah dengan
menerapkan protokol kesehatan (memakai
masker, menjaga jarak, dan selalu membersihkan
tangan).
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan terdiri dari
perancangan fungsional dan struktural, analisis
biaya serta uji kinerja. Alat ini dirancang
menggunakan beberapa sensor yaitu sensor infra
merah (IR Proximity), sensor suhu (MLX90614),
dan sensor ultrasonik (HC-SR04).
Kesimpulan Perangkat hand sanitizer otomatis telah dirancang
dan dikonstruksi dengan ukuran 1000 mm x 150
mm. Alat ini dilengkapi dengan sensor infra
merah (IR Proximity), sensor suhu tipe
MLX90614 dan sensor ultrasonik tipe HC-SR04.
Alat ini mampu mengeluarkan cairan pembersih
sekitar 0,2 gram/semprotan. Konsentrasi sanitizer
adalah 90% gram alkohol / mililiter, sehingga 1
botol berisi cairan sebanyak 836,6 gram.
Diperkirakan 1 botol cairan sanitizer dapat
digunakan sebanyak 4183 kali. Pada penelitian
ini dilakukan uji karakteristik statik pada sensor
suhu dan ultrasonik. Pengujian karakteristik
sensor ultrasonik mengambil 50 sampel
berdasarkan perhitungan yang memiliki nilai
deviasi 1,16 cm. Untuk pengujian karakteristik
sensor suhu diperoleh nilai deviasi 1,07 °C,
kepresisian 0,12 °C, dan hasil pengukuran
pengulangan setiap 5 menit adalah 34,55 °C.
Besarnya biaya dasar penyediaan semua
komponen alat adalah Rp.1,500,000 dan total
biaya untuk memproduksi setiap unit alat tersebut
adalah Rp.2,375,000 per unit. Suhu tubuh yang
diukur dengan hand sanitizer dapat dipantau dari
jarak jauh sehingga memudahkan dalam proses
perekaman data.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

12.

Judul RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT


MINUMAN KOPI OTOMATIS
MENGGUNAKAN KONVEYOR
Tahun 2017
Penulis Irfan Nur Rosi
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 23 Juni 2021
Latar Belakang Aktivitas mengkonsumsi kopi bisa
menghilangkan fikiran jenuh akibat kesibukan
sehari-hari. Oleh karena itu, kopi sangat
bermanfaat bagi masyarakat khususnya para
penikmat kopi. Namun dalam penyajian takaran
membuat minuman kopi di warung atau café
masih menggunakan cara manual sehingga
takaran kopi sering tidak sesuai. Apabila
membuat minuman kopi dengan jumlah yang
banyak mungkin ada beberapa minuman kopi
memiliki rasa yang berbeda. Oleh karena itu
dibuat alat pembuat minuman kopi otomatis agar
takaran minuman kopi yang dihasilkan memiliki
rasa yang sama. Perancangan sistem pada alat
pembuat minuman kopi otomatis dibantu
menggunakan konveyor, dengan menggunakan
sensor LDR (Light Dependent Resistor) yang
dipancarkan sinar laser sebagai pendeteksi
keberadaan gelas. Motor servo sebagai pembuka
bahan penuangan kopi, sistem ini dikontrol oleh
Mikrokontroler arduino mega 2560.
Metode Penelitian Identifikasi masalah dan Studi literatur Mencari
dan menyiapkan berbagai sumber referensi
berupa jurnal, prosiding, artikel ilmiah, mengenai
pembahasan pada tugas akhir ini. Pembahasan
dapat mencakup cara kerja sistem, alat serta
bahan yang akan digunakan, proses analisis dan
kesimpulan.
Kesimpulan Setelah dilakukan beberapa pengujian secara
bertahap pada alat, maka dapat disimpulkan
bahwa:

1. Proses Pembuatan minuman kopi dapat


berjalan setelah menekan pilihan tombol menu,
yang terdiri dari black coffee dan coffee creamer.

2. Pembacaan sensor LDR sangat berpengaruh


pada motor servo dan konveyor, ketika sensor
mendeteksi gelas.

3. Konveyor berhenti pada saat sensor


mendeteksi gelas berada dibawah servo, sehingga
penuangan bahan minuman kopi tepat pada gelas.

4. Beberapa pengujian sensor LDR menghasilkan


nilai yang berbeda-beda.

5. Volume air yang dikeluarkan pada pembuatan


minuman kopi tergantung pada kondisi air yang
ada di wadah.

6. Pada saat pemilihan menu kopi hitam, sensor


LDR ke 3 tidak mendeteksi keberadaan gelas.

7. Pada akhir proses pembuatan minuman kopi


terdapat proses pengadukan yang menggunakan
motor servo torsi dan motor DC.

8. Setelah proses pembuatan minuman kopi


selesai, maka konveyor akan berhenti secara
otomatis.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik.
13.

Judul Perancangan Alat Bantu Angkat Brush Seal


Welding Fixture dengan Metode Reba dan Qfd
Tahun 2017
Penulis Sri Zetli,
Heru Kusbiantoro
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 25 Juni 2021
Latar Belakang Berdasarkan penilaian pada kuisioner Nordic
Body Map (NBM) menunjukkan potensi
timbulnya rasa sakit pada bagian tengkuk, bahu,
lengan, punggung, pinggang dan betis, sehingga
aktivitas ini kurang ergonomi bagi pekerja. Dari
paparan kondisi diatas, kemudian diadakan
survey dengan pendekatan quality function
deployment (QFD), bahwasanya dibutuhkan alat
bantu angkat untuk mengangkat fixture welding
pada saat proses loading dan unloading. Untuk
hal itu diusulkan perancangan sebuah alat bantu
angkat berupa trolley atau lifter yang bisa
menghilangkan kesulitan dan keluhan pekerja.
Metode Penelitian Metodelogi penelitian merupakan
langkahlangkah yang dilakukan dalam
melaksanakan sebuah penelitian.
Kesimpulan Simpulan yang dapat di ambil dari penelitian ini
sebagai berikut:

1. Dari penelitian ini di ketahui besarnya keluhan


dan kesulitan pada proses loading dan unloading
menggunakan metode Rapid Entire Body
Assesment (REBA) dengan skor akhir 9,
sehingga tergolong level resiko tinggi. Sehingga
diperlukan tindakan segera untuk mengurangi
keluhan dan kesulitan yang di alami pekerja pada
proses tersebut.

2. Penelitian ini menghasilkan usulan desain


perancangan alat bantu angkat brush seal welding
fixture, usulan pertama berupa trolley dan usulan
kedua berupa lifter. Hasil desain perancangan ini
diharapkan bisa menghilangkan kesulitan dan
keluhan yang dialami pekerja melalui pendekatan
quality function deployment (QFD) dengan
mengakomodir ide-ide, masukkan juga gagasan
yang terkumpul.

3. Dari kedua desain perancangan alat bantu


angkat brush seal welding fixture ini sudah
diketahui besarnya biaya dari tiap-tiap desain,
sehingga akan memudahkan pada saat hasil
penelitian ini yang berupa desain perancangan
alat bantu angkat ini untuk diusulkan agar di
jadikan bahan pertimbangan guna menghilangkan
kesulitan dan keluhan yang dialami pekerja.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

14.

Judul PERANCANGAN MESIN PENGGULUNG


KUMPARAN MOTOR LISTRIK SISTEM
OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER
Tahun 2019
Penulis Ahyar M,
Irdam
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 25 Juni 2021
Latar Belakang Untuk merancang mesin penggulung kumparan
motor listrik sistem otomatis berbasis
mikrokontroler untuk menggantikan sistem
manual. Alasan utamanya adalah mengurangi
resiko kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat
ditimbulkan oleh operator pengguna mesin
manual, meningkatkan efisiensi kerja mesin dan
alat, dan peningkatan produktifitas kerja.
Metode Penelitian Metodelogi penelitian ini adalah penelitian
eksperimental yang terdiri atas tahap
perencanaan, tahap perancangan dan pembuatan,
tahap pengujian dan analisa serta tahap finalisasi.
Kesimpulan Berdasarkan proses perancangan, pengujian dan
analisa hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa
mesin penggulung kumparan motor otomatis
yang telah dirancang menunjukkan kinerja yang
baik berdasarkan pengujian yang telah dilakukan
dengan tingkat akurasi rpm sebesar 99,3% dan
kecepatan penggulungan rata-rata sekitar 1,72
lilitan per detik. Untuk penelitian lebih lanjut
dapat dilakukan pengembangan program dan
perbaikan pada mekanisme sambungan poros
motor dan mal penggulung untuk meningkatkan
kecepatan kerja mesin.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

15.

Judul PERANCANGAN ULANG MESIN STUFFING


RIBBON PADA PT. XYZ DENGAN METODE
REVERSE ENGINEERING
Tahun 2012
Penulis Sunardi Tjandra,
Kang Ling Fang,
The Jaya Suteja
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 25 Juni 2021
Latar Belakang Mesin ini membutuhkan operator relatif banyak
dengan waktu idle cukup lama. Salah satu
penyebabnya adalah proses pemotongan pita
masih dilakukan secara manual, ditambah dengan
layout mesin yang kurang ergonomis. Oleh
karena itu pada penelitian ini dilakukan perbaikan
desain mesin stuffing ribbon yang sudah ada
dengan menggunakan metode reverse
engineering
Metode Penelitian Reverse engineering
Kesimpulan Metode reverse engineering sangat membantu
dalam proses perancangan ulang mesin stuffing
ribbon dari PT. XYZ. Model CAD mesin lama
memudahkan dalam perancangan layout mesin
maupun komponen-komponen baru, sehingga
penggunaan kertas dalam proses perancangan
dapat diminimalkan. Dari perancangan ulang ini,
dapat ditarik kesimpulan terkait dengan mesin
stuffing ribbon yang baru :

• Kapasitas mesin menjadi 1000 pcs/hari dengan


jumlah operator satu orang.
• Desain mesin stuffing ribbon menggunakan 2
buah dudukan pita roll vertikal (untuk 2 buah
liner).
• Menggunakan sistem pemotong otomatis
dengan kawat neckline sehinga waktu mesin
berhenti dapat dikurangi menjadi hanya 2 detik.
• Motor yang digunakan untuk proses stuffing
adalah motor listrik dengan
spesifikasi220VDC/130W/800rpm.
• Dimensi keseluruhan mesin (p x l x t) = (700 x
500 x 300) mm
• Perkiraan biaya pembuatan prototip mesin
sebesar Rp. 3.500.000,-, dimana biaya ini
mencakup biaya material, biaya komponen
standar dan kontrol, biaya proses pembuatan dan
perakitan.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

16.

Judul RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG


BALOK KAYU SERBAGUNA DENGAN
SISTEM KONTROL OTOMATIS
Tahun 2019
Penulis Aristyo Ardi,
Achmad Rijanto,
Suharto Eko Kurniawan
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 26 Juni 2021
Latar Belakang Hampir semua pekerjaan manusia dapat
dikerjakan dengan cepat dan mudah. Hal
inidikarenakan adanya mesin-mesin yang
sengaja diciptakan untuk mempermudah
pekerjaan manusia. Selain mempermudah
pekerjaan manusia, penggunaan mesin
sangat membantu dalam meningkatkan
produktifitas dengan waktu yang relatif lebih
cepat. Salah satunya adalahmesin pemotong
balok kayu serbaguna dengan menggunakan
kontrol otomatis.
Metode Penelitian Kerangka konsep penelitian adalah merupakan
tahap awal dari pembuatan sebuah produk, pada
tahap ini yang akan menentukan hasil akhir dari
sebuah produk yang akan dibuat hampir secara
keseluruhan dalam perancangan ini. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rancang bangun.Metode ini diawali mulai dari
perancangan, pembuatan dan pengujian mesin
pemotongbalok kayu serbaguna dengan sistem
otomatis.
Kesimpulan Dari hasil perancangan dan pembahasan maka
dapat disimpulkan bahwa yang pertama
pembuatan rancang bangun mesin pemotong
balok kayu serbaguna dengan sistem kontrol
otomatis ini merupakan rancang bagun
berbentuk miniatur yang dapat diaplikasikan
menjadi aslinya (nyata).Teknik pengoperasian
mesin pemotong kayu cukup mudah, yaitu
tinggal menyambungkan kesumber listrik
(PLN), untuk menghidupkan mesin, dan
menempatkan kayu diatas rangka utama untuk
diproses.Yang kedua, pada rancang bangun
mesin ini kontrol otomatis berfungsi sebagai
pengatur cara kerja mesin. Kontrol otomatis
pada mesin ini bisa menggerakkan lebih dari
satu mesin dengan cara mempararel
sambungan mesin. Mesin ini juga bisa
digunakan untuk memotong bahan selain kayu,
misalnya mika plastik dan yang lainya.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

17.

Judul PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN


ALAT PEMOTONG STYROFOAM SEMI
OTOMATIS MENGGUNAKAN METODE
RULA DI DESA KALISARI
Tahun 2020
Penulis Nur Syafiq,
Enty Nur Hayati
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 26 Juni 2021
Latar Belakang Salah satu kendala UKM yang dialami yaitu
kurangnya peralatan yang memadahi.Hal ini
terjadi di usaha pemotong Styrofoam di desa
kalisarisemarang, yang masih menggunakan
cutter dalam proses pemotongan Styrofoam.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka
dilakukan penelitian guna mendesain sebuah alat
berupa mesin pemotong Styrofoam yang dapat
membantu proses pemotongan Styrofoam.
Metode Penelitian
Kesimpulan Setelah melakukan pengamatan, pengambilan
data anthropometri dan postur tubuh pekerja,
perhitungan, pengujian lapangan, serta analisis
keseluruhan, maka dapat diambil kesimpulan
yang berkaitan dengan perancangan alat
pemotong Styrofoam semi otomatis dengan
metode RULA (Rpaid Upper Limb Assessment)
adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil


pengamatan foto/video pekerja saat melakukan
pemotongan Styrofoam secara manual dengan
melihat sudut yang terbentuk dari postur tubuh
pekerja, serta analisis dengan metode RULA,
didapatkan skor RULA sebesar 7, dengan level
tindakan tinggi.

2. Setelah melakukan pengolahan data


anthropometri yang telah dikumpulkan
didapatkan hasil perhitungan ukuran alat yang
ergonomis dapat dilihat pada tabel 5.1.

3. Setelah melakukan uji coba dengan


menggunakan alat yang telah dirancang, dengan
alat ini dapat memotong Styrofoam dengan rapi,
bisa juga diatur ukurnya sesuai keinginan, bisa
juga memotong hingga kemiringan 45◦ dan tidak
membuang bahan baku karena potongan yang
kurang tepat.

4. Setelah uji coba dan penggunaan alat,


kemudian dianalisis kembali dengan metode
RULA, didapatkan hasil skor RULA sebesar 2,
dengan level tindakan aman.

5. Penggunaan alat ini dapat diatur ukurannya


hingga 70 cm dan dapat juga memotong hingga
kemiringan 45◦.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini dan tidak menjelaskan
jenis metode penelitian apa yang digunakan.

18.

Judul RANCANG BANGUN MESIN POMPA AIR


DENGAN SISTEM RECHARGING
Tahun 2017
Penulis K. Lingga Yana,
K. Rihendra Dantes,
N. Arya Wigraha
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 26 Juni 2021
Latar Belakang Mesin pompa air dengan sistem recharging ini
mampu beroprasi dengan sumber daya dari
baterai sehingga sangat hemat energi, ramah
lingkungan dan mudah dibawa kemana saja
karena dimensinya tidak terlalu besar.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan
fungsional dan pendekatan structural, dengan
metode observasi,dokumentasi dan prototype.
Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat penulis berikan
dari proses perancangan dan pembuatan mesin
pompa air dengan sistem recharging ini, dengan
beberapa tahapan sebagi berikut

1. Mesin pompa air dengan sister recharging telah


dibuat di work shop 1 Pendidikan Teknik Mesin
Undiksha dengan beberapa tahapan yang diawali
dengan proses perancangan menggunakan Ansys
14,5,kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan
alat yang dibutuhkan. Setelah semua alat yang
dibutuhkan terkumpul kemudian dilakukan
pembuatan rangka sesuai dengan rancangan yang
telah dibuat sebelumnya, setelah proses
pembuatan rangka seselai langkah selanjutnya
dilakukan proses perakitan komponen-komponen
mesin pompa air dengan sistem recharging,
setelah itu dilanjutkan dengan poses pembuatan
kabel bodi. Setelah semua proses pembuatan alat
seselasi dilanjutkan dengan proses pengujian, dari
hasil pengujian mesin pompa air dengan sistem
recharging menunjukkan hasil sesuai diharapkan.

2. Dengan telah dibuatnya mesin pompa air


dengan sistem recharging ini penulis dapat
memberikan gambaran tentang mesin pompa air
hemat energi kepada masyrakat. Selain itu
dengan adanya sistem recharging ini, mesin
pompa air dapat bekerja tanpa perlu
menggunakan bahan bakar maupun sumber listrik
rumahan sehingga lebih ekonomis dan hemat
energy dari pada mesin pompa air pada
umumnya. Dan dari percobaan menggunakan
sistem recharging ini pada putaran 2000 rpm
mesin pompa air dengan sistem recharging ini
mampu menghasilkan arus sebesar 8 ampere dan
tegangan sebesar 14 volt serta mampu menghisap
air dari ketinggian 4 meter dengan semburan air
2,27 liter permenit.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

19.

Judul Perancangan Konsep Sistem Mekanik Mesin


Packing Buncis Otomatis Di Gabungan
Kelompok Tani Lembang Agri
Tahun 2018
Penulis Iwan Agustiawan,
Rizki Rhamadan
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 26 Juni 2021
Latar Belakang Buncis yang diekspor harus dijaga kualitasnya
agar dapat sampai kepada konsumen dengan
selamat, caranya yaitu dengan melakukan
pengemasan yang baik. Mesin packing buncis
otomatis dapat bekerja untuk melakukan
pengemasan secara kontinyu dan dalam jumlah
yang banyak.
Metode Penelitian Dalam makalah ini disajikan proses dan hasil
perancangan konsep mesin packing buncis
otomatis yang nantinya dapat digunakan untuk
membantu meringankan pekerjaan dan menaikan
kapasitas produksi. Untuk memperoleh hasil
rancangan konsep sistem mekanik mesin packing
buncis otomatis, akan dilakukan tahapan proses
perancangan yaitu, pendataan dan identifikasi
kebutuhan, penyusunan spesifikasi teknis mesin,
serta perancangan konsep mesin.
Kesimpulan Untuk mengubah material buncis dan plastik
menjadi produk packing buncis, memiliki
beberapa tahapan fungsional
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

20.

Judul MERANCANG DESAIN MESIN PENJUAL


PULSA ELEKTRIK OTOMATIS BERBASIS
FPGA
Tahun 2017
Penulis Priska Restu Utami
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 26 Juni 2021
Latar Belakang Sebagai inovasi, mesin penjual otomatis bisa
dibuat untuk pengisian pulsa elektrik. Mesin
penjual otomatis ini berbasis FPGA. Hal ini dapat
dibuat fleksibel untuk memodifikasi dan
mengkonfigurasi ulang data yang ada dalam
modul. Konsep yang digunakan dalam
merancang mesin penjual ini adalah dengan
menggunakan konsep finite state machine yang
berhingga dan logika pembentuk keluaran.
Metode Penelitian Penelitian terkait vending machine telah
dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya,
diantaranya adalah ”Microcontroller based sms
micro e-load vending machine”. Penelitian
tersebut dilakukan karena di bawah masalah yang
ada di negara mereka. Adanya kebutuhan untuk
mengotomatisasi sistem pemuatan otomatis saat
ini yang diterapkan di Filipina. Seperti yang
terlihat di kebanyakan toko, layanan reload
otomatis prabayar sedang dilakukan secara
manual dengan vendor menggunakan telepon
genggamnya untuk melakukan transaksi [Joshua,
2006]. Pada tahun yang sama, peneliti lainnya
melakukan penelitian tentang merancang dan
membangun vending machine untuk kantor
dengan menggunakan mikrokontroler. Proyeknya
bertujuan untuk merancang dan menerapkan
mesin penjual otomatis untuk penggunaan
kantor[Faizal, 2006]. Dalam penulisan lainnya,
menjelaskan bahwa, mesin penjual otomatis
dengan sistem control FPGAmemiliki cenderung
tidak statis dan tidak sulit untuk memodifikasi
input nominal uang serta harga dan variasiproduk
[Wini, 2007].
Kesimpulan Mesin vending sistem yang dirancang telah
berhasil dan disimulasikan dengan Xilinx ISE
(Project Navigator) berbasis FPGA. Hasil
simulasi menunjukkan bahwa sistem mesin
penjual pulsa elektrik otomatis mampu berjalan
sepertiskenario yang telah dibuat. Dari setiap
skenario, hasil simulasi tersebut sesuai dengan
output yang ditampilkan dan proses flow. Dengan
jumlah 4 input LUTs adalah 143, jumlah slice
yang ditempati adalah 73, jumlah IOBs bonded
adalah 91 dan jumlah gerbang ekuivalen untuk
desain adalah 901. Sistem kontrol mesin penjual
otomatis ini menggunakan FPGA sebagai
alternatif mikrokontroler yang memudahkan
dalam memodifikasi data dalam modul. Dapat
disimpulkan bahwa FPGA lebih baik daripada
mikrokontroler untuk merancang sistem mesin
penjual otomatis.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

21.

Judul RANCANG BANGUN MESIN ROLL


BENDING PORTABLE
Tahun 2018
Penulis Yusuf Eko Nurcahyo,
Mario Sariski Dwi Ellianto
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 26 Juni 2021
Latar Belakang Sebagian besar IMKM perbengkelan saat ini
masih menggunakan teknologi konvensional dan
sederhana dalam menghadapi perkembangan
Revolusi Industri 4.0. Maka perlu dilakukan
upgrading teknologi agar IMKM bisa bersaing.
Salah satu contoh proses produksinya yaitu
proses bending yang dilakukan secara manual,
sehingga hasil produk kurang memenuhi standar
yang diinginkan baik secara kualitas dan waktu
proses yang relatif cukup lama. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, maka diperlukan inovasi
pada proses bending tersebut dengan
menggunakan mesin roll bending portable yang
memakai penggerak mesin bubut atau jenis mesin
motor penggerak lainnya. Dengan penggunaan
mesin roll bending portable tersebut, diharapkan
IMKM perbengkelan mampu bertahan dan
menghadapi Revolusi Industri 4.0 melalui proses
produksi semi otomatis.
Metode Penelitian Diagram alir
Kesimpulan Pembuatan desain dan gambar kerja mesin roll
bending portable ini dikerjakan menggunakan
software Autodesk Autocad 2007. Gambar kerja
mesin roll bending portale terdiri dari : gambar
kerja rangka dan bagian-bagiannya, gambar kerja
pengelasan, gambar kerja slide dan
bagianbagiannya, gambar kerja poros geser dan
poros tetap, gambar kerja matras roll. Mesin roll
bending portable ini memiliki spesifikasi sebagai
berikut : Dimensi : 350 x 250 x 560 mm
Penggerak utama : Mesin bubut dibantu dengan
cross joint Mekanisme penekan : Tuas ulir linier
Sistem transmisi : Gear box reduser 1:60, 2 buah
gear sprocketrs 40 (36:36), rantai rs 40 Dari hasil
uji coba mesin didapatkan hasil proses
pengerolan sebagai berikut: pada pipa galvanis
diameter 1 inch dengan panjang mulamula
580mm dengan hasil radius 195 mm dengan
waktu 20 menit; dan pada pipa galvanis diameter
1 inch dengan panjang mula-mula 1200mm
dengan hasil radius 980 mm dengan waktu 30
menit.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

22.

Judul PERANCANGAN DAN PEMBUATAN


SISTEM PENGANTONGAN MATERIAL
OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPM
1A
Tahun 2013
Penulis Lovely Son,
Septia Rinaldi
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 26 Juni 2021
Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dewasa ini di bidang
teknologi elektronika secara tidak langsung
mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk
melangkah lebih maju (moderenisasi), berfikiran
praktis dan simple. Kondisi ini memerlukan
sarana pendukung yang sederhana, praktis dan
berteknologi tinggi. Salah satu contoh sederhana
yang dapat disaksikan saat ini adalah munculnya
peralatan-peralatan yang serba otomatis yang
mengesampingkan peran manusia sebagai subjek
pekerjaan. Untuk memenuhi kebutuhan
otomatisasi ini diperlukan peralatan kontrol yang
bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Alat-alat
kontrol ini diantaranya kontrol otomatis yang
dalam hal ini PLC, diharapkan mampu mengatasi
kendala yang muncul tersebut. PLC
(Programmable Logic Controller) dapat
dibayangkan seperti sebuah personal komputer
konvensional (konfigurasi internal pada PLC
mirip sekali dengan konfigurasi internal pada
personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini
PLC dirancang khusus untuk tujuan kontrol dan
otomasi.
Metode Penelitian Pada penelitian ini, dilakukan beberapa langkah
pengerjaan mulai dari identifikasi masalah
sampai dengan penyusunan laporan.
Kesimpulan Proses pengantongan (pengisian) material produk
merupakan suatu proses yang dibutuhkan di
industri yang menghasilkan produk dengan
ukuran berat yang sama pada setiap kemasan.
Untuk memenuhi kondisi tersebut dibutuhkan
sebuah alat yang mampu mengisi produk secara
otomatis ke dalam kemasan dengan berat yang
sama pada setiap kemasannya. Penelitian ini
dilakukan mulai dari tahap identifikasi masalah,
pengumpulan data dan studi literatur serta
dilanjutkan dengan tahap perencanaan alat,
perancangan alat dan pembuatan komponen
mekanik dan komponen elektronik. Dari
pembuatan dan pengujian alat, diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Pada pengujian yang dilakukan menggunakan


material sampel berupa beras dan kopi diperoleh
harga berat yang relatif sama untuk setiap kali
proses pengisian.

2. Berat yang diperoleh merupakan selisih berat


total dengan berat penampung. Hasil dari selisih
berat ini merupakan berat bersih material/produk
yang akan dikemas.

3. Posisi dari limit switch menentukan berat yang


diperoleh. Dengan demikian, untuk menentukan
berat yang diinginkan terlebih dahulu harus
dilakukan kalibrasi posisi limit switch.

4. Karena alat pengantongan yang dibuat hanya


berskala laboratorium maka kapasitas maksimal
pengisian berat akan terbatas. Untuk alat yang
telah dibuat ini kapasitas maksimal adalah sekitar
1 kg.

5. Waktu pengisian menggunakan sampel berat


1/2 kg berlangsung rata-rata selama 12 detik.
Pengisian dengan berat berbeda memerlukan
waktu yang juga berbeda. Faktor lain yang juga
berpengaruh adalah rancangan katup pengisian
yang digunakan.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik.

23.

Judul RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS


KULIT NANAS SEMI OTOMATIS
Tahun 2015
Penulis Achmad Dzulqornaini,
Priyo Heru Adiwibowo
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 27 Juni 2021
Latar Belakang Selama ini industri keripik dan selai nanas yang
mempergunakan nanas sebagai bahan baku
utamanya menggunakan pengupasan nanas
dengan metode tradisional yakni mengupas
dengan pisau secara manual. Pengupasan dengan
cara ini membutuhkan waktu kurang lebih 5
menit/buah. Ini sangat tidak efektif dan efisien
bila buah nanas sebagai bahan utama produksi.
Oleh karena itu diperlukan usaha untuk
meningkatkan hasil produksinya tersebut, salah
satunya dengan membuat mesin pengupas kulit
nanas semi otomatis. Peneliti akan membahas
dan merancang tentang “Rancang Bangun Mesin
Pengupas Kulit Nanas Semi Otomatis”.
Metode Penelitian Diagram alir
Kesimpulan • Spesifikasi dari mesin pengupas kulit nanas
semi otomatis adalah pisau pengupas berdiameter
60 mm dengan ketebalan 5 mm & rangka
menggunakan profil kanal U dengan ukuran 195
mm x 135 mm sebagai pondasi utama, plat siku
ukuran 700 mm x 700 mm sebagai penyangga
dan penggerak dinamo listrik 3/4 HP, 1400 rpm
dan keceptan putar mesin 110 rpm.

• Sistem transmisi mesin pengupas kulit nanas


semi otomatis menggunakan dinamo listrik
sebagai sumber tenaga utama dimana putarannya
dari putaran 1400 rpm menjadi 110 rpm dengan
komponen berupa 2 pulley diameter 30 mm dan
diameter 382 mm, menggunakan 2 buah v-belt
tipe A 73.

• Cara kerja dari mesin pengupas kulit nanas


semi otomatis adalah Mesin akan berkerja ketika
motor dialiri listrik sehingga motor ini akan
memutar pulley yang ada pada ujung poros motor
tersebut. Putaran pulley tersebut akan diteruskan
oleh sabuk V (V-Belt) sehingga memutar pulley
yang terpasang pada poros utama. Poros akan
dalam keadaan standby karena poros tersebut di
hambat putarannya oleh tuas yang digerakkan
secara manual & akan bergerak ke bawah apabila
tuas diinjak. Dan pisau yang dihubungkan pada
poros otomatis akan mengikuti gerakkan ke
bawah dan mengupas kulit buah nanas
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

24.

Judul Pengembangan Produk Tempat Sampah


Penghancur Plastik Berbasis Green Technology
Tahun 2018
Penulis Deyorizky Setyo Nugroho,
Farra Nabila Murti,
Max Dewar Rivero,
Muhammad Noviandy,
Siti Nurlelyza Trisaid,
Aprilia Tri Purwandari,
Seto Bayu Ismoyo,
Niken Parwati
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 27 Juni 2021
Latar Belakang Dalam upaya menghasilkan produk yang inovatif
dan berkualitas tinggi, diperlukan perencanaan
dan pengembangan produk yang komprehensif,
selain itu juga diharapkan memiliki manfaat yang
berkelanjutan dan bermanfaat bagi kelestarian
lingkungan. Salah satu orientasi yang ditujukan
pada perusahaan saat ini ialah mengembangkan
Green Technology yang merujuk pada
pembangunan dan aplikasi produk, peralatan
serta sistem untuk memelihara alam sekitar dan
meminimumkan dampak kerusakan lingkungan
yang diakibatkan oleh manusia.
Metode Penelitian
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan
data terkait dengan perencanaan dan
pengembangan produk tempat sampah
penghancur plastik “Trade”, maka dapat dianalisa
dan ditarik kesimpulan bahwa produk yang telah
dikembangkan memenuhi kebutuhan dan
permintaan konsumen yakni:

1. Sesuai dengan hasil penelitian pengembangan


produk tempat sampah “Trade” memiliki 2 fungsi
utama yakni menghancurkan sampah plastik
untuk mempermudah proses daur ulang sampah
plastik, dan mampu mengindikasikan level
sampah dengan sensor pada penampung agar
tidak terjadi penumpukan sampah.

2. Mengacu pada perhitungan biaya produksi dan


analisis ekonomi, agar produk yang
dikembangkan mampu bersaing dipasaran dan
menghasilkan pengembalian modal yang relatif
layak untuk produksi produk tempat sampah
“Trade”, produk tersebut harus dijual dipasaran
dengan harga yang terjangkau sebesar Rp.
259.000,00 untuk satu unit produk dengan
estimasi produksi sebesar 600 unit per tahun.
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini dan tidak menjelaskan
metode apa yang digunakan pada saat melakukan
penelitian.

25.

Judul PERANCANGAN MESIN PEMBUAT POLA


KERUPUK DENGAN KAPASITAS 1500
KERUPUK PER 4 JAM
Tahun 2016
Penulis Erny Listijorini,
Aswata,
Aditya Dwi Saputra
Reviewer Soni Kuncoro - 352010205
Tanggal Review 27 Juni 2021
Latar Belakang Keseragaman ukuran penting untuk memperoleh
penampakan dan penetrasi panas yang merata
sehingga memudahkan proses penggorengan dan
menghasilkan kerupuk goreng dengan warna
yang seragam. (Koswara, 2009). Mesin pencetak
kerupuk ini adalah suatu peralatan yang berfungsi
untuk mencetak kerupuk uyel dengan pola kurva
lissajous. Kapasitas yang direncanakan adalah
satu buah kerupuk dicetak dari satu buah nozzle
sehingga diharapkan untuk pencetakaanya per 4
jam adalah 1500 pola, sekitar sembilan detik per
satu pola kerupuk dengan dimensi kerupuk yang
tercetak berupa persegi dengan panjang 65 mm
dan lebar 65 mm dengan berat rata-rata ± 7 gram
per kerupuknya dan diameter lubang nozzle yang
digunakan 3 mm. Dengan adanya perancangan
mesin pembuat pola kerupuk ini diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas pada proses
pencetakan kerupuk yang selama ini dilakukan
dengan cara tradisional dan kebersihan produk
dapat terjaga selama proses pencetakan.
Metode Penelitian Diagram alir
Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan dan perhitungan
yang telah dilakukan dalam proses merancang
mesin pembuat pola kerupuk, maka dapat
disimpulkan beberapa data sebagai berikut:

1. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat


satu pola kerupuk. ttotal = 9,6 detik tpola
= 9 detik tconveyor = 0,6 detik
2. Diameter nosel adonan kerupuk. Nosel
yang akan digunakan untuk pembuat pola
kerupuk berlubang dengan diameter (d).
d = 3 mm
3. Debit adonan kerupuk. Debit untuk
adonan kerupuk harus terjaga konstan
agar kerupuk yang dibuat mempunyai
berat yang sama untuk setiap kerupuk
yang diproduksi. Q = 0,978 . 10-6 m 3 /s
4. Daya motor yang dibutuhkan. P = 22,7
watt
Kritik Menurut saya, jurnal ini sudah cukup baik. Akan
tetapi, penulis tidak menyertakan latar belakang
dari dibuatnya jurnal ini.

Anda mungkin juga menyukai