01 (2019) 45-56
Abstract
Abstrak
Penelitian bertujuan
tujuan untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien
efisien lintasan produksi yang
digunakan pada proses produksi permen, serta menghitung waktu optimal yang dibutuhkan dalam
produksi. Pengambilan
engambilan data primer dilakukan dengan metode pengukuran langsung menggunakan
jam henti yang selanjutnya diuji keseragaman, dan kecukupan datanya sehingga diperoleh
sebuah nilai untuk kemudian dilakukan analisis
analis keseimbangan lini dengan menggunakan metode
Killbridge dan Wester dan Rank Position Weight.Weight Selanjutnya performansi lintasan awal
dibandingkan dengan hasil analisis
analis keseimbangan lini. Dari hasil analisis menggunakan kedua
metode line balancing tersebut diperoleh hasil efisiensi lini sebesar 76,1%, meningkat sebesar
43,1% dari efisiensi keadaan lintasan awal sebesar 33%.
33% Hasil perhitungan bbalance delay (BD)
adalah sebesar 23,92% turun 53% dari kondisi awal; dan smoothness index 17,79 turun sebesar
74,98 yang artinya hasil analisis
analis lintasan usulan lebih efisienn dibandingkan dengan keadaan
lintasan awal. Hasil analisis waktu
w optimum yang dibutuhkan untuk produksi mulai dari tipping
gula sampai proses pengemasan adalah 91,29 menit.
menit
Kata kunci: efisiensi lini produksi, keseimbangan lintasan; Killberg & Wester
Wester; Rank Position
Weight
Page | 45
Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) some rights reserved
Indrani Dharmayanti , Hafif Marliansyah / Jurnal Manajemen Industri dan Logistik – Vol. 03 No. 01, Mei 2019
& Wester dan Metode Ranked Positional Menurut Gasperz [2], line balancing yaitu
Weight, yang selanjutnya melakukan analisis penyeimbangan penugasan elemen tugas
performansi lini produksi dengan line dari suatu assembly line ke stasiun kerja
balancing. untuk meminimalkan stasiun kerja dan idle
time di semua stasiun pada output tertentu.
Tahapan penelitian digambarkan pada Waktu proses per unit produk di tiap tugas
kerangka penelitian berikut : dan hubungan sekuen perlu diketahui.
Page | 47
Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) some rights reserved
Indrani Dharmayanti , Hafif Marliansyah / Jurnal Manajemen Industri dan Logistik – Vol. 03 No. 01, Mei 2019
Page | 48
Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) some rights reserved
Indrani Dharmayanti , Hafif Marliansyah / Jurnal Manajemen Industri dan Logistik – Vol. 03 No. 01, Mei 2019
pemindahan, pencetakan permen, inspeksi, kemasan dan pengemasan akhir. Peta proses
naked production, pembungkusan, pengisian operasi dapat dilihat pada Gambar 2.
40 10(3922)-(39204
39204)
N′ =
198
N = 0,653
Dimana:
k = Tingkat Keyakinan
s = Derajat Ketelitian
N = Jumlah Data Pengamatan
N’ = Jumlah Data Teoritis
x = Data Pengamatan
Gambar 3. Peta Kontrol Uji Keseragaman Data
Karena 0,653 < 10, maka pengamatan yang
Data grafik diatas terlihat bahwa waktu
dilakukan di stasiun tipping dianggap
di cukup.
sampling berada pada daerah antara BKA
Dari hasil perhitungan kecukupan data di
dan BKB.. Demikian juga untuk stasiun kerja
semua stasiun terlihat bahwa data telah
yang lainnya
cukup memenuhi.
3.4. Efisiensi keadaan lintasan awal
3.3. Uji keseragaman data
Setelah data diketahui cukup dan seragam
Pengujian dilakukan untuk melihat apakah
selanjutnya kelompokan stasiun kerja
terdapat data (waktu siklus)
siklus pengamatan
berdasarkan data hasil pengamatan stasiun
yang berada diluar batas kontrol. Pengujian
kerja awal.
ini berdasarkan tingkat keyakinan 95%.
Pengujian keseragaman data waktu siklus Tabel 1. Pembagian Stasiun Kerja Lintasan Awal
untuk Operasi-11 adalah sebagai berikut:
berikut
Stasiun Elemen Ti Jumlah Waktu Efisiensi
Kerja
I O-1 19.8 19.8 43 %
(2) II O-2 29.6 45.62 100 %
O-3 2
O-4 10
(20-19,8)2 + (20 19,8))2 + (20 19,8)2 O-5 1
O-6 1
+ … … + (19 19,8))2 + (20 19,8)2 O-7 1
σ=
10 1 O-8 1
σ = 0,42 O-9 0.017
Page | 52
Indrani Dharmayanti , Hafif Marliansyah / Jurnal Manajemen Industri dan Logistik – Vol. 03 No. 01, Mei 2019
4. KESIMPULAN
adalah 91,29 menit. Penelitian ini dapat Industri, vol.1, no.2, Juni, hal 107-
mengefisienkan lintasan produksi dan 113, 2013.
mengurangi waktu tunggu dari stasiun
kerja ke stasiun kerja selanjutnya. [9] Sinaga dan T. Sarma, “Pengukuran
Keseimbangan Lintasan Produksi
5. DAFTAR PUSTAKA Keramik Dengan Metode Helgeson
Dan Birnie di PT.XYZ”, Jurnal
[1] Kementerian Perindustrian, Analisis Teknologi Technoscientia, vol. 7, no.
Perkembangan Industri, Pusdatin 1, Agustus , 2014.
Kemenperin, 2019.
[10] I. Purnamasari dan A.S. Cahyana,
[2] V. Gaspersz, Production Planning & “Line Balancing Dengan Metode
Inventory Control, Jakarta: Ranked Position Weight (RPW)”,
Gramedia Pustaka Utama, 2004. Spektrum Industri, vol. 13, no. 2, hal.
115 – 228, 2015.
[3] T. Baroto, Perencanaan dan
Pengendalian Produksi, Jakarta: [11] M. Djunaidi dan Angga, “Analisis
Ghalia Indonesia, 2002. Keseimbangan Lintasan (Line
Balancing) Pada Proses Perakitan
[4] A.H. Halim, Perencanaan dan Body Bus Pada Karoseri Guna
Pengendalian Produksi : Keseim- Meningkatkan Efisiensi Lintasan”,
bangan Lintasan, Bandung : Institut Jurnal Ilmiah Teknik Industri, vol. 5,
Teknologi Bandung, 2003. no. 2, hal. 77 – 84, 2017.
Page | 56
Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) some rights reserved