Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338046253

Analisis Produktivitas PT. Perkebunan Nusantara V (PKS) Sei Galuh Dengan


Menggunakan Metode American Productivity Center (APC)

Article in Jurnal Teknik Industri Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri · December 2016
DOI: 10.24014/jti.v2i2.5098

CITATIONS READS

3 2,222

1 author:

Ismu Kusumanto
State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau
30 PUBLICATIONS 67 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Data Mining View project

All content following this page was uploaded by Ismu Kusumanto on 24 August 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Teknik Industri Vol. 2, No. 2, 2016
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri

Analisis Produktivitas PT. Perkebunan Nusantara V (PKS) Sei Galuh Dengan


Menggunakan Metode American Productivity Center (APC)

Isum Kusumanto1, Septend Hadyguna Hermanto2


1,2
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR. Soebrantas No. 155 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru, 28293
Email: ismu_uin@yahoo.co.id, septendhadyguna@yahoo.com

ABSTRAK

Data statistik perusahaan menunjukan kenaikan bahan baku berupa tandan buah segar yang diolah
tidak diikuti dengan peningkatan hasil produksi CPO (crude palm oil) dan inti, hal ini menunjukan terjadinya
penurunan produktivitas perusahaan yang akan berdampak menurunnya pendapatan bersih perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan indeks produktivitas dan indeks
profitabilitas perusahaan dengan menggunakan metode APC (American Productivity Center). Hasil dari
pengukuran produktivitas selama tahun 2014 adalah indeks produktivitas perusahaan mengalami penurunan,
hal ini disebabkan oleh jumlah input-input yang digunakan dalam proses produksi masih jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil produksi, untuk itu perusahaan perlu mengoptimalkan proses produksi agar
peningkatan TBS (tandan buah segar) yang diolah berbanding lurus dan positif dengan hasil produksi.

Kata Kunci: American Productivity Center, Indeks Perbaikan Harga, Indeks Produktivitas, Indeks
Profitbilitas, dan Produktivitas

Pendahuluan produktivitas mengandung pengertian pertambahan


hasil dan perbaikan cara produksi. Peningkatan
Dewasa ini intensitas persaingan bisnis terus produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan
mengalami peningkatan, khususnya perusahaan produktivitas, karena produksi dapat meningkat
yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit. walaupun produktivitas tetap atau menurun.
Data dari badan pusat statistik menunjukan jumlah Produktivitas merupakan salah satu
pabrik kelapa sawit yang terdapat di Indonesia terus indikator penentu bagi perusahaan untuk dapat terus
mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2000 membuktikan eksistensinya di tengah persaingan
tercatat jumlah pabrik kelapa sawit di Indonesia dengan perusahaan kompetitor. Untuk itu
adalah sebanyak 693 pabrik dan pada tahun 2014 perusahaan dituntut untuk dapat terus meningkatkan
tercatat jumlah pabrik kelapa sawit di Indonesia
produktivitasnya agar dapat memenangkan
sebanyak 1601 pabrik.
persaingan pasar (Nasution, 2006). Kendala yang
Hal ini memacu dunia usaha untuk lebih
dihadapi perusahaan dalam meningkatkan
peduli terhadap strategi yang membawa kepada dua
produktivitas dilantai produksi umumnya
hal, yaitu keunggulan dan nilai. Perusahaan terus
dipengaruhi oleh faktor penggunaan sumber daya
berupaya untuk merumuskan dan menyempurnakan
yang tidak tepat selama kegiatan produksi
strategi-strategi bisnis mereka dalam rangka
berlangsung (Avianda dkk., 2015).
memenangkan persaingan (the winning strategy).
Penelitian dilakukan di PT Perkebunan
Untuk mendukung efektifitas strategi tersebut maka
Nusantara V Sei Galuh, perusahaan ini bergerak di
manajemen perusahaan perlu mengukur kinerja
bidang pengolahan kelapa sawit menjadi CPO
bisnis mereka (susanto, 2006 dalam Susanti dkk.,
(Crude Palm Oil) dan inti sawit. Perusahaan ini
2008). Salah satu cara untuk menilai kinerja
memiliki moto “Jurney to Excellence” (menuju
perusahaan adalah dengan mengukur produktivitas
keunggulan) dan salah satu misi perusahaan adalah
perusahaan (Nopiandi, 2012). Hasil dari
“mengelola agro industri kelapa sawit secara efisien
pengukuran produktivitas dapat dijadikan informasi
bersama mitra untuk kepentingan stakeholder”,
dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi
namun dalam pengukuran tingkat pencapaiannya
faktor-faktor penyebab penurunan produktivitas.
perusahaan ini masih berpatokan terhadap target
Menurut dewan produktivitas nasional RI
produksi. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak
(Republik Indonesia) produksi dan produktivitas
dapat melihat sejauh mana perkembangan
merupakan dua pengertian yang berbeda.
efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam
Peningkatan produksi menunjukan pertambahan
melakukan proses produksi, selain itu terdapat
jumlah hasil yang dicapai, sedangkan peningkatan
beberapa pemborosan yang terjadi dalam proses

128
Jurnal Teknik Industri Vol. 2, No. 2, 2016
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri

produksi seperti pemborosan penggunaan air dan berdampak pada menurunnya pendapatan bersih
pemborosan penggunaan listrik, yang luput dari perusahaan, selain itu dalam proses produksi juga
perhatian perusahaan, hal ini tentunya berdampak terdapat peningkatan konsumsi air dan listrik,
tidak maksimalnya pendapatan total perusahaan. peningkatan ini juga menyebabkan biaya-biaya
Data statistik pengolahan di PT. Perkebunan produksi mengalami peningkatan dan pada akhirnya
Nusantara V Sei Galuh pada tahun 2015 pendapatan bersih yang diperoleh perusahaan tidak
menunjukan terjadi peningkatan jumlah tandan maksimal. Untuk itu diperlukan suatu ukuran yang
buah segar yang diolah dari awal bulan sampai dapat menggambarkan keadaan internal perusahaan
dengan akhir bulan. Berikut merupakan garafik terutama yang berkaitan dengan efisiensi dan
yang menunjukan kenaikan jumlah tandan buah efektivitas penggunaan sumber daya dalam
segar yang diolah selama tahun 2015 : menghasilkan cpo (crude palm oil) dan inti.
Sehingga kedepannya diharapkan informasi
mengenai tingkat produktivitas perusahaan dapat
dijadikan dasar dalam evaluasi serta penetapan
strategi perusahaan.
Berdasarkah permasalahan diatas, maka
rumusan masalah dari penilitian ini yaitu,
“melakukan analisis produktivitas pada bagian
produksi di PT Perkebunan Nusantara V Sei Galuh
dengan menggunakan metode The American
Productivity Center”.

Gambar 1. Grafik jumlah tandan buah segar yang diolah Tinjauan Pustaka
selama tahun 2015
Dari data statistik tersebut tandan buah segar
Definisi Produktivitas
yang diolah mengalami peningkatan, namun dari
Jika membicarakan masalah produktivitas
sisi produktivitas cpo (crude palm oil) dan inti yang munculah suatu situasi yang paradoksial (bertentangan) ,
dihasilkan mengalami penurunan. Berikut karena belum ada kesepakatan umum tentang maksud
merupakan grafik yang menunjukan penurunan pengertian produktivitas serta kriterianya dalam
produktivitas cpo (crude palm oil) dan inti yang mengukur petunjuk-petunjuk produktivitas. Dan tak ada
dihasilkan selama tahun 2015 : konsepsi, metode penerapan maupun cara pengukuran
yang bebas kritik (Sinungan, 2005).
Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan
efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-
jasa: “produktivitas mengutarakan cara pemanfaaatan
secara baik terhadap sumber-sumber dalam
memproduksi barang-barang” (Sinungan, 2005).
L. Greenberg mendefinisikan produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu
Gambar 2. Grafik cpo yang dihasilkan tiap 1 kg tbs tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut
(Sinungan, 2005).
Produktivitas didefinisikan sebagai hubungan
antara input dan output suatu sistem produksi. Hubungan
ini sering lebih umum dinyatakan sebagai rasio output
dibagi input. Jika lebih banyak output yang dihasilkan
dengan input yang sama, maka disebut terjadi
peningkatan produktivitas. Begitu juga kalau input yang
lebih rendah dapat menghasilkan output yang tetap, maka
produktivitas dikatakan meningkat (Nasution, 2006).
Produktivitas merupakan suatu istilah yang
Gambar 3. Grafik inti ang dihasilkan tiap 1 kg tbs seringkali disama artikan dengan kata produksi. Antara
produktivitas dan produksi mempunyai arti yang berbeda
Grafik diatas menunjukan adanya karena pada saat produksi tinggi belum tentu
permasalahan di perushaan dimana kenaikan jumlah produktivitasnya juga tinggi, bisa jadi produktivitasnya
tandan buah segar yang diolah tidak diikuti dengan malah semakin rendah. Tinggi rendahnya suatu
peningkatan hasil produksi CPO (crude palm oil) produktivitas berkaitan dengan efisiensi dari sumber daya
dan inti, hal ini menunjukan terjadinya penurunan (input) dalam menghasilkan suatu produk atau jasa
produktivitas pada bagian produksi di PT. (output) (Sinungan, 2005).
Perkebunan Nusantara V Sei Galuh yang akan Menurut Griffin (2004) dalam Sibarani (2012)
produktivitas (productivity) adalah ukuran efisiensi

129
Jurnal Teknik Industri Vol. 2, No. 2, 2016
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri

ekonomis yang mengikhtisiarkan nilai dari output relatif c. Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan
terhadap nilai dari input yang dipakai untuk jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan
menciptakannya. sumber daya (input) yang relative lebih kecil.
Produktivitas adalah suatu pendekatan 4. Sumber daya manusia memegang peranan yang
interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, utama dalam proses peningkatan produktivitas,
pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang karena alat produksi dan teknologi pada
produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara hakekatnya merupakan hasil karya manusia.
efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.
Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara Konsep Produktivitas
terpadu sumberdaya manusia dan keterampilan, barang Istilah produktivitas pertama kali muncul tahun
modal, teknologi, manajemen, informasi, energy, dan 1776 dalam naskah Qusney dari Perancis, namun filosofi
sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan dan keberadaan produktivitas sudah ada sejak awal
peningkatan standar.(Sinungan, 2005). peradaban manusia di muka bumi ini. Makna dari
Gasperz (2000) dalam Eko (2009) menyatakan produktivitas adalah suatu upaya atau keinginan manusia
hubungan antara profitabilitas dan produktivitas. “Jika untuk selalu meningkatkan kualitas hidupnya dengan
perusahaan memiliki tingkat produksi yang tinggi menggunakan sumber daya sekecil mungkin. Penerapan
sedangkan tingkat produktivitasnya rendah, maka yang aliran produksi yang searah dan lancer maupun
akan terjadi adalah tingkat profitabilitas tidak akan penanganan beberapa proses sekaligus sangat berguna
berlanjut dalam jangka panjang, dalam jangka panjang bagi penyempurnaan produktivitas kerja, kualitas, waktu
produktivitas yang rendah akan menggerogoti penyerahan produksi, tingkat persediaan, dan
perusahaan”. pemanfaatan ruang (Suzaki 1987, dalam Agustina dkk,
Profitabilitas merupakan konsep financial yang 2011).
diperoleh dengan mengurangi nilai penjualan dengan Produktivitas tidak sama dengan produksi tetapi
nilai biaya. Karena dinyatakan dalam “nilai” (rupiah) produksi, performa kualitas, hasil-hasil merupakan
maka nilai profitabilitas sangat dipengaruhi oleh variabel komponen dari usaha produktivitas. Dengan demikian
harga. Pada umumnya faktor yang menentukan tingkat produktivitas merupakan kombinasi dari efektivitas
harga berada diluar control perusahaan. misalnya, kalau dengan efisien (Gasperz 2000, dalam Agustina dkk
dalam pasar barang terjadi perubahan permintaan 2011).
terhadap suatu barang tertentu maka perusahaan yang Untuk menerapkan suatu konsep, adakalanya lebih
membuat barang tersebut cenderung mengalami laba efektif kalau dimulai dengan mebahas hal-hal yang justru
(windfall profit), kenaikan laba disebabkan faktor tidak termasuk dalam konsep tersebut. Jadi paragraph ini
eksternal perusahaan yang tidak dapat dikuasai oleh akan membahas beberapa pengertian yang bukan
perusahaan sedangkan konsep produktivitas termasuk konsep produktivitas (Sinungan, 2005).
memfokuskan pada hubungan output dan input yang Pertama, produktivitas bukan “produksi”.
dipakai. Berdasarkan Piagam Produktivitas Oslo tahun Pengertian produksi selalu berorientasi ke “output” saja
1994, antara lain (Sinungan, 2005): yang mempunyai unit satuan berdimensi satu (seperti : kg
1. Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan atau ton). Pertanyaan yang sering terkait dengan upaya
untuk menyediakan semakin banyak barang dan jasa peningkatan produksi adalah HOW MUCH ?, sedangkan
untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan pertanyaan yang terkait dengan upaya peningkatan
menggunakan sumber daya yang sedikit mungkin. produktivitas adalah HOW WELL ?. Hal ini disebabkan,
Produktivitas didasarkan pada pendekatan multi dalam pengertian produktivitas perhatian bukan hanya
disiplin yang secara efektif merumuskan tujuan, tertuju pada output saja melainkan juga pada input. Unit
rencana, pengembangan, dan pelaksanaan cara-cara satuan yang dipakai dalam produktivitas adalah
produktif, dengan menggunakan sumber daya secara berdimensi dua (seperti: ton per hektar) (Sinungan, 2005).
efsien namun tetap mempertahankan kualitas. Kedua, produktivitas bukan “efisiensi”. Pengertian
efisiensi selalu berorientasi ke input. Tindakan yang
2. Produktivitas secara terpadu melibatkan semua usaha efisien berarti menghemat penggunaan input atau dapat
manusia dengan menggunakan keterampilan, modal, mendekati suatu standar tertentu (Sinungan, 2005).
teknologi, manajemen, informasi, energy, dan Ketiga, produktivitas bukan “pengukuran kerja”
sumber-sumber daya lainnya, untuk perbaikan mutu (work measurement). Konsep pengukuran kerja
kehidupan yang baik bagi seluruh manusia, melalui bertujuan untuk mengetahui jumlah kerja yang
pendekatan konsep produktivitas secara total. dibutuhkan oleh seorang pekerja dalam menyelesaikan
3. Peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam tiga suatu tugas yang sesuai dengan suatu standar tertentu
bentuk : (Sinungan, 2005).
a. Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan Keempat, produktivitas bukan “profitabilitas”.
meningkat dengan menggunakan sumberdaya Konsep profitabilitas merupakan konsep financial yang
yang sama. diperoleh dengan mengurangi nilai penjualan dengan
b. Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan biaya-biaya. Karena dinyatakan dalam nilai (rupiah)
sama atau meningkat dicapai dengan maka nilai profitabilitas sangat dipengaruhi oleh variabel-
menggunakan sumber daya (input) yang lebih variabel harga (baik harga input maupun harga output).
sedikit. Pada umumnya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

130
Jurnal Teknik Industri Vol. 2, No. 2, 2016
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri

harga berada di luar control perusahaan. misalnya jika Secara garis besar setiap variabel dapat dinyatakan dalam
dalam pasar barang terjadi perubahan permintaan satuan fisik (berat, volume, hari, jam, panjang) atau
terhadap suatu barang tertentu, maka perusahaan yang satuan nilai rupiah (nilai produksi, nilai tambah).
membuat barang tadi cenderung akan mengalami Kemudian produktivitas dalam satuan fisik dapat
kenaikan laba. Jadi kenaikan laba tadi disebabkan oleh dinyatakan dalam konsep “stok”. Sedangkan kalau
faktor eksternal yang tidak dapat dikuasai oleh dinyatakan dalam bentuk: X ton per jam kerja adalah
perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan konsep konsep “arus” (Sinungan, 2005).
produktivitas tidak banyak dipengaruhi oleh fluktuasi Dalam kenyataan ada dua jenis perusahaan yaitu
harga karena memfokuskan pada hubungan output dan penghasil barang dan jasa. Dalam kasus perusahaa
input yang dipakai. Suatu perusahaan disebut produktif penghasil barang, mengukur output lebih mudah
kalau dapat mempertahankan tingkat output dengan input dibandingkan dengan mengukur input. Hal ini
yang semakin berkurang atau meningkat output tidak disebabkan karena jenis input yang digunakan relatif
menambah input. Jadi masalah output-input berada dalam lebih banyak jenisnya. Sebaliknya dalam kasus
kontrol perusahaan. dalam situasi pasar barang yang perusahaan penghasil jasa, output lebih sulit diukur
disebutkan di atas dapat saja suatu perusahaan yang tidak dibandingkan dengan input (Sinungan, 2005).
produktif tetap akan mengalami laba positif. Tetapi jika
pasar berubah menjadi “lesu” maka pada umunya Mana yang Lebih Penting Produktivitas atau
perusahaan yang tidak produktif akan mengalami Profitabilitas
kerugian yang besar. Sebaliknya perusahaan yang Di kalangan dunia usaha sering dipertanyakan
produktif meskipun pasar lesu tetap dapat mencapai laba tentang manfaat dari suatu upaya peningkatan
positif (Sinungan, 2005). produktivitas. Ada asumsi bahwa peningkatan
Setelah pembahasan di atas maka kini tiba saatnya produktivitas mempunyai implikasi terhadap
menjelaskan pengertian produktivitas. Dari uraian meningkatnya biaya. Dalam dunia usaha ada semacam
terdahulu dapat diketahui bahwa konsep produktivitas anggapan, bahwa yang lebih penting adalah laba dan
adalah hubungan antara output dan input. Jadi bukan produktivitas. Dunia usaha baru akan tertarik
orientasinya bukan hanya tertuju pada output atau input terhadap produktivitas apabila melalui cara tersebut akan
melainkan kepada keduanya. Oleh karena itu konsep meningkatkan laba. Hubungan antara tingkat
produktivitas “lebih luas” dari konsep-konsep yang produktivitas dengan tingkat laba memang tidak selalu
berorientasi pada satu segi saja (seperti efisiensi, berjalan atas korelasi searah (positif). Dapat juga arahnya
produksi, dan efektivitas). Jadi dalam kegiatan bertolak belakang. Faktor yang menyebabkan terjadinya
pengukuran produktivitas perlu diukur baik output arah yang sejalan atau berbeda adalah faktor price-
maupun input. Hubungan antara output dan input recovery (Sinungan, 2005).
biasanya dinyatakan dalam rasio atau indeks Pengertian price-recovery adalah suatu
(perbandingan rasio dengan rasio) (Sinungan, 2005). kebijaksanaan devaluasi cenderung akan meningkatkan
harga barang impor. Kalau harga masukan meningkat
Bagaimana Mengukur Produktivitas ada kecendrungan suatu perusahaan untuk menaikan
Di bagian muka telah dikatakan bahwa harga keluarannya. Kalau perusahaan itu dengan cepat
produktivitas adalah konsep yang menghubungkan dapat menggeserkan kenaikan harga masukan ke harga
output dan input. Dalam pengukuran produktivitas keluaran maka dikatakan perusahaan tersebut memiliki
dikenal dua pendekatan: price-recovery yang tinggi. Jadi meskipun perusahaan
1. Pendekatan produktivitas total atau faktor ganda yaitu meiliki tingkat produktivitas yang relatif tinggi tetapi
output dihadapkan dengan seluruh input yang dipakai memiliki price-recovery yang rendah maka perusahaan
(5M+E+I). tidak dapat mempertahankan laba pada tingkat sebelum
2. Pendekatan parsial atau faktor tunggal yaitu output devaluasi (Sinungan, 2005).
dihadapkan dengan satu input saja (seperti
produktivitas tenaga kerja atau produktivitas modal). Syarat Pengukuran Produktivitas
Syarat utama yang harus diikuti oleh setiap
Dalam pengukuran produktivitas dikenal 4 strata yaitu: organisasi atau perusahaan dalam melakukan pengukuran
1. Makro (seluruh ekonomi suatu Negara) produktivitas yang benar, yaitu (Bain, 1982 dalam Eko,
2. Sektoral (pertanian atau industri sepatu) 2009) :
3. Perusahaan (pabrik gula atau hotel) 1. Keabsahan (validity)
4. Individu Keabsahan (validity) yaitu ukuran yang dapat
menggambarkan perubahan tingkat produktivitas
Di strata perusahaan jika digunakan pendekatan yang sebenarnya secara tepat.
produktivitas parsial maka dapat diukur rasio atau indeks 2. Kelengkapan (completeness)
produktivitas tentang tenaga kerja, modal, organisasi, Keikutsertaan seluruh faktor yang berpengaruh baik
penjualan, produksi, dan produk (Sinungan, 2005). dari segi masukan maupun keluaran akan
Karena produktivitas menyatakan rasio antara memberikan ketelitian yang tinggi pada hasil
output dan input maka dalam pekerjaan pengukuran pengukuran produktivitas.
produktivitas terlebih dahulu harus disusun definisi kerja 3. Dapat dibandingkan (comparability)
dan kemudian cara mengukur baik output maupun input.

131
Jurnal Teknik Industri Vol. 2, No. 2, 2016
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri

Syarat utama dalam pengukuran tingkat produktivitas Pusat produktivitas Amerika (The American
adalah ketersediaan data dan data yang tersedia harus Productivity Center - APC)
dapat dibandingkan. Perbandingan dilakukan Mengemukakan ukuran produktivitas sebagai
terhadap hasil pengukuran produktivitas di dalam berikut (Nasution, 2007):
periode yang berbeda.
4. Ketermasukan (inclusiveness) Hasil penjualan
Pengukuran tingkat produktivitas menyatakan banyak Profitabilitas =
Biaya-Biaya
kegiatan dalam fumgsi-fungsi organisasi perusahaan.
Bayak output × harga per unit
5. Efektivitas ongkos (cost effectiveness) =
Disamping manfaat yang diperoleh, pengukuran Banyak input × harga per unit
tingkat produktivitas juga memerlukan ongkos diluar Banyak output Harga
= ×
ongkos produksi. Agar ongkos yang dikeluarkan Banyak input Biaya
untuk kegiatan pengukuran tingkat produktivitas = Produktivitas × (Faktor perbaikan harga)
tidak mengurangi nilai manfaat yang dihasilkan, perlu
dilakukan analisis rugi dalam pengukuran ini. Dari ukuran produktivitas yang
6. Tepat waktu (timeliness) dikemukakan APC tampak bahwa ada hubungan
Agar informasi yang diperoleh dari pengukuran profitabilitas dengan produktivitas dan faktor
produktivitas tepat guna maka periode waktu perbaikan harga. Rasio produktivitas memberikan
pengukuran produktivitas harus disesuaikan dengan
suatu indikasi penggunaan sumber-sumber dalam
kebutuhan perusahaan.
menghasilkan output perusahaan (Nasution, 2007).
Model APC untuk pengukuran
Pengukuran Produktivitas Model American
produktivitas pada tingkat perusahaan ditunjukan
Productivity Center (APC)
dalam gambar berikut:

Bisnis Lingkungan

Harga-harga input Harga-harga output

Pembelian Penjualan
(Rp) Input Proses Output (Rp)
Konversi

Fisik

Finansial

Gambar 4 Model APC untuk Pengukuran Produktivitas Perusahaan


(Sumber : Nasution, 2007)
Dalam model APC, kuantitas output dan tertentu sama dengan depresiasi ditambah (ROA
input setiap tahun digandakan dengan harga-harga periode dasar) dikalikan harta sekarang yang
tahun dasar untuk menghasilkan indeks dipergunakan.
produktivitas. Harga-harga dan biaya per unit setiap Adapun kelebihan pengukuran
tahun digandakan dengan kuantitas output dan input produktivitas dengan metode APC (American
pada tahun tertentu sehingga akan menghasilkan Productivity Center) adalah sebagai berikut :
indeks perbaikan harga di tahun itu (Nasution,
2007). 1. Model pengukuran dengan menggunakan angka
Indeks perbaikan harga menunjukan indeks lebih bisa digunakan untuk
perubahan dalam biaya input terhadap harga output membandingkan tingkat produktivitas antar
perusahaan. Dalam model APC, biaya per unit periode yang satu dengan periode yang lainnya.
tenaga kerja, material, dan energy dihitung atau 2. Pada model APC (American Productivity
ditentukan secara langsung, sedangkan perhitungan Center) dapat menentukan tingkat produktivitas,
input modal ditentukan berdasarkan depresi total tingkat profitabilitas, dan faktor perbaikan harga
ditambah keuntungan relatif terhadap harta total perusahaan.
(harta tetap + modal kerja) yang dipergunakan. 3. Pada model APC (American Productivity
Dengan demikian input modal untuk suatu periode Center) dapat memberikan informasi yang lebih

132
Jurnal Teknik Industri Vol. 2, No. 2, 2016
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri

jelas dan komprehensif tentang sumber-sumber O = Output


peningkatan profitabilitas perusahaan, apakah L = Input tenaga kerja
berasal dari peningkatan produktivitas , faktor M = Input material
perbaikan harga produk di pasar global, atau E = Input energi
produktivitas sekaligus faktor perbaikan harga K = Input modal
produk di pasar global. I = Input total
4. Pada model APC (American Productivity n = Tahun yang diukur
Center) dapat dibandingkan besarnya angka i = Tahun periode dasar
indeks antar fungsi produksi dalam satu periode
maupun antar periode, sehingga kita dapat Output dan input dihitung berdasarkan harga
mengetahui fungsi produksi dan periode dasar selanjutnya diukur lima indeks
produktivitasnya paling rendah serta fungsi produktivitas utama yang terdiri dari :
produksi yang paling berpengaruh, sehingga a. IPL=
On / Ln
=
PLn
dapat dijadikan pedoman untuk merencanakan Oi / Li PLi
On / Mn PMn
peningkatan produktivitas perusahaan. b. IPM= =
Oi / Mi PMi
On / En PEn
c. IPE= =
Metode APC (American Productivity Center) Oi / Ei PEi
On / Kn PKn
merupakan metode yang berasal dari pusat d. IPK= =
Oi / Ki PKi
produktivitas Amerika, dimana metode ini dapat On / Tn PTn
e. IPT= =
diterapkan pada perusahaan yang bergerak dibidang Oi / Ti PTi
manufaktur bukan perusahaan bergerak dibidang Keterangan :
jasa, karena dalam metode APC (American IPL = Indeks produktivitas tenaga kerja
Productivity Center) perhitungannya menggunakan IPM = Indeks produktivitas material
data input dan output. Ukuran produktivitas dan IPE = Indeks produktivitas energi
profitabilitas digunakan secara bersama sepanjang IPK = Indeks produktivitas modal
waktu, dimana ukuran profitabilitas digunakan IPT = Indeks produktivitas total
untuk memantau keadaan pasar (masalah eksternal) PL = Rasio produktivitas tenaga kerja
terutama yang berkaitan dengan efisiensi PM = Rasio produktivitas material
penggunaan sumberdaya dalam menghasilkan PE = Rasio produktivitas energi
output dari perusahaan (Gaspersz, 1998). PK = Rasio produktivitas modal
PT = Rasio produktivitas total

Perhitungan Angka Indeks Produktivitas Perhitungan Angka Indeks Profitabilitas


Angka indeks merupakan suatu besaran yang Apabila perhitungan angka indeks
menunjukan variasi perubahan dalam waktu atau menggunakan harga konstan, maka perhitungan
ruang mengenai suatu hal tertentu. Indeks indeks profitabilitas dilakukan dengan
produktivitas adalah angka produktivitas yang menggunakan harga-harga yang berlaku.
dibandingkan dengan angka tahun dasar untuk Angka indeks yang akan digunakan dalam
mengetahui perubahan atau turun naiknya pengukuran profitabilitas ini terdiri dari lima indeks
produktivitas (Eka, 2012). produktivitas utama, namun sebelumnya terlebih
Pada model APC perhitungan angka indeks dahulu dilakukan pengukuran terhadap enam indeks
yang produktivitas dilakukan dengan harga konstan. pendukung yang dapat mendukung dalam analisis
Angka indeks yang akan digunakan dalam selanjutnya, adapun indeks tersebut antara lain
pengukuran produktivitas ini terdiri dari lima indeks (Eka, 2012) :
On
produktivitas utama, namun sebelumnya dilakukan a. Indeks output (O) =
Oi
pengukuran terhadap enam indeks pendukung yang Ln
b. Indeks input tenaga kerja (L) =
dapat mendukung dalam analisis selanjutnya, Li
Mn
adapun indeks tersebut antara lain (Eka, 2012) : c. Indeks input material (M) =
On Mi
a. Indeks output (O) = En
Oi d. Indeks input energi (E) =
Ln Ei
b. Indeks input tenaga kerja (L) = .6 Kn
Li e. Indeks input modal (K) =
Ki
Mn In
c. Indeks input material (M) = 2.7 f. Indeks input total (I) =
Mi Ii
En
d. Indeks input energi (E) = 2.8 Keterangan :
Ei
Kn O = Output
e. Indeks input modal (K) = 2.9
Ki L = Input tenaga kerja
In
f. Indeks input total (I) = 2.10 M = Input material
Ii
Keterangan : E = Input energi

133
Jurnal Teknik Industri Vol. 2, No. 2, 2016
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri

K = Input modal yang ada sampai dengan penarikan kesimpulan dari


I = Input total permasalahan yang diteliti.
n = Tahun yang diukur
i = Tahun periode dasar Mulai
Output dan input dihitung berdasarkan
harga-harga yang berlaku tiap periodenya.
Selanjutnya diukur lima indeks profitabilitas untuk
msaing-masing input yang digunakan yang terdiri Studi Pendahuluan
dari (Eka, 2012) :
a. Indeks profitabilitas tenaga kerja (IPFL)
Indeks output
IPFL= ×100
Indeks input tenaga kerja
b. Indeks profitabilitas material (IPFM) Identifikasi Masalah
Indeks output
IPFM= ×100
Indeks input material
c. Indeks profitabilitas energi (IPFE)
IPFE=
Indeks output
×100 Perumusan Masalah
Indeks input energi

d. Indeks profitabilitas modal (IPFK)


Indeks output
IPFK= ×100 Penetapan Tujuan
Indeks input modal
e. Indeks profitabilitas total (IPFT)
Indeks output
IPFT= ×100
Indeks input total

Perhitungan Angka Indeks Perbaikan Harga A


Indeks perbaikan harga (IPH) pada dasarnya
merupakan rasio antara indeks profitabilitas (IPF) Gambar 5. Diagram alir penelitian
dengan indeks produktivitas (IP). Dengan demikian
perhitungan indeks perbaikan harga dilakukan
sebagai berikut :

a. Indeks perbaikan harga untuk input tenaga kerja


(IPHL)
IPFL
IPHL=
IPL
b. Indeks perbaikan harga untuk input material
(IPHM)
IPFM
IPHM=
IPM
c. Indeks perbaikan harga untuk input energi
(IPHE)
IPFE
IPHE=
IPE
d. Indeks perbaikan harga untuk input modal
(IPHK)
IPFK
IPHK=
IPK
e. Indeks perbaikan harga total (IPHT)
IPFT
IPHT=
IPT

Metode Penelitian

Metodologi penelitian menguraikan seluruh


kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan
penelitian berlangsung yang dimulai dari
menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data
baik melalui buku-buku panduan maupun studi
lapangan, melakukan penelitian berdasarkan data

134
Jurnal Teknik Industri Vol. 2, No. 2, 2016
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri

September 0.94 0.94 1


A
Oktober 0.93 0.93 1
November 0.92 0.92 1
Desember 0.87 0.89 1.03
Pengumpulan Data
- Profil perusahaan
- Struktur organisasi
- Proses produksi
- Data input-output

Pengolahan Data
- Perhitungan indeks
produktivitas
- Perhitungan indeks
profitabilitas
- Perhitungan indeks perbaikan Gambar 4. Grafik perkembangan IP, IPF, dan IPH
harga untuk input total tahun 2015
- Identifikasi penyebab naik
turunnya produktivitas Berdasarkan perhitungan indeks
produktivitas dengan metode APC (American
productivity center) dapat dilihat bahwa indeks
Analisis produktivitas total selama tahun 2015 terus
mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh
jumlah input – input yang digunakan dalam proses
produksi masih jauh lebih tinggi dibandingkan
Kesimpulan dan Saran dengan hasil produksi, seperti kenaikan input
material (tandan buah segar yang diolah) tidak
berbanding lurus dengan CPO (crude palm oil) dan
inti yang dihasilkan. Hal ini lah yang kemudian
Selesai menyebabkan turunnya indeks produktivitas total
perusahaan.
Gambar 5. Diagram alir penelitian (lanjutan) Berdasarkan perhitungan indeks
profitabilitas untuk input total dapat dilihat bahwa
indeks profitabilitas total selama tahun 2015
cenderung turun. Kenaikan indeks profitabilitas
Hasil dan Pembahasan hanya terjadi pada bulan Mei sebesar 3%.
Penurunan profitabilitas ini disebabkan oleh jumlah
Hasil Perhitungan Indeks Produktivitas, Indeks
input – input yang digunakan dalam proses produksi
Profitabilitas, dan Indeks Perbaikan Harga untuk
Input Total seperti kenaikan input material (tandan buah segar
yang diolah) masih jauh lebih tinggi dibandingkan
Tabel 1. Rekapitulasi indeks produktivitas, indeks dengan hasil produksi, tidak berbanding lurus
profitabilitas, dan indeks perbaikan harga untuk dengan CPO (crude palm oil) dan inti yang
input total dihasilkan, hal ini diperparah dengan melemahnya
harga jual CPO (crude palm oil) dan inti serta
Input Tenaga Kerja
Bulan naiknya harga solar.
IP IPF IPH Berdasarkan perhitungan indeks perbaikan
Februari 0.98 0.99 1.01 harga untuk input total dapat dilihat bahwa indeks
perbaikan harga total selama tahun 2015 cenderung
Maret 0.93 0.93 1
stabil. Kenaikan indeks perbaikan harga hanya
April 0.97 0.98 1.01 terjadi pada bulan Februari, April, Mei, dan
Mei 0.97 1.03 1.06 Desember sebesar 1%, 1%, 6%, dan 3%. Kondisi
ini dikarenakan indeks perbaikan harga untuk input
Juni 0.93 0.93 1
tertentu yang mengalami penurunan ditutupi dengan
Juli 0.91 0.91 1 indeks perbaikan harga untuk input lainnya yang
Agustus 0.95 0.95 1 mengalami peningkatan maupun stabil.

135
Jurnal Teknik Industri Vol. 2, No. 2, 2016
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri

Identifikasi penyebab naik turunnya produktivitas

Gambar 6. Diagram sebab akibat penurunan


produktivitas total Gambar 9. Diagram sebab akibat penurunan produktivitas
energi

Gambar 10. Diagram sebab akibat penurunan


produktivitas modal
Gambar 7. Diagram sebab akibat penurunan
produktivitas tenaga kerja Menentukan Strategi Untuk Meningkatkan
Produktivitas
Setelah dilakukan identifikasi penyebab naik
turunya produktivitas dengan menggunakan
diagram sebab akibat pada bab pengolahan data,
maka selanjutnya dilakukan analisa untuk
menentukan strategi peningkatan produktivitas
dengan menggunakan tree diagram.

Gambar 8. Diagram sebab akibat penurunan


produktivitas material

Gambar 11. Tree diagram untuk menentukan strategi


peningkatan produktivitas

136
Jurnal Teknik Industri Vol. 2, No. 2, 2016
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
dalam Bidang Teknik Industri

Kesimpulan Dengan Menggunakan Metode Marvin E


Mundel Di PTPN IV PKS Pabatu, Tebing
Indeks produktivitas total perusahaan selama Tinggi. Skripsi. Fakultas Teknik
tahun 2015 mengalami penurunan, hal ini Universitas Sumatera Utara. 146 hal.
disebabkan oleh jumlah input-input yang digunakan Gaspersz, Vincent. “Manajemen Produktivitas
dalam proses produksi masih jauh lebih tinggi Total”. PT. Gramedia Pustaka Utama,
dibandingkan dengan jumlah hasil produksi. Jakarta. 1998.
Sebagai contoh pada input material, TBS (tandan Ginting, Hendra Poerwanto. 2012. Zona
buah segar) yang diolah mengalami peningkatan Manajemen.
namun peningkatan jumlah input tersebut tidak https://sites.google.com/site/kelolakualitas/
berbanding lurus dengan CPO (crude palm oil) dan Diagram-Fishbone. diakses pada 24 Juni
inti yang dihasilkan. 2015. 23:25.
PT. Perkebunan Nusantara V Sei Galuh Hakim, Afif. 2010. Analisa Efisiensi Dan
belum efektif dalam menjalankan bisnisnya, ini Produktivitas Dengan Menggunakan
dapat dilihat dari indeks profitabilitas total Metode Data Envelopment Analysis Dan
perusahaan selama tahun 2015 cenderung Malmquist Productivity Index. Skripsi.
mengalami penurunan, hal ini menyebabkan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
perusahaan tidak maksimal dalam menghasilkan Islam Negeri Sunan Kalijaga. 49 hal.
laba. Nasution, Arman Hakim. “Manajemen Industri”,
Berdasarkan tree diagram usulan langkah- ed.1. Yogyakarta: Andi. 2007.
langkah peningkatan produktivitas yang dapat Nopiandi, Dedi. 2012. Pengukuran Produktvitas
diberikan antara lain : Mengoptimalkan proses Untuk Mengidentifikasi Pemborosan
produksi agar peningkatan TBS (tandan buah segar) Sumberdaya Produksi Menggunakan
yang diolah berbanding lurus dan positif terhadap Metode Objective Matrix (OMAX) PT.
hasil produksi CPO (crude palm oil) dan inti XYZ. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas
(kernel), melakukan pengawasan yang ketat dalam Tanjung Pura. 6 hal.
kegiatan sortir bahan baku TBS (tandan buah segar) Sinungan, Muchdarsyah. “Produktivitas Apa Dan
sesuai dengan standar kematangan yang bagus, Bagaimana”, ed.2. Jakarta: Bumi Aksara.
melakukan perhitungan secara tepat mengenai 2005.
penentuan harga beli TBS (tandan buah segar), hal Susanti, Lusi, Dicky Fatrias, Siviana Kalangi. 2008.
ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan bahan Pengukuran Produktivitas PTP Nusantara
baku agar tidak direbut oleh kompetitor, VI Unit Usaha Kayu Aro Dengan Metode
meningkatkan efektivitas penggunaan mesin-mesin Objective Matrix. Jurnal Teknik Industri,
produksi dengan cara melakukan penjadwalan 8(1): 17-21.
perbaikan berkala untuk mencegah kerusakan Sutikno, S. 2010. Sistem Pendukung Keputusan
mesin-mesin pada saat proses produksi serta Metode AHP Untuk Pemilihan Siswa
efisiensi penggunaan energi, dan melakukan reduksi Dalam Mengikuti Olimpiade Sains Di
terhadap biaya-biaya administrasi maupun biaya Sekolah Menengah Atas. Skripsi. Fakultas
produksi yang tidak perlu. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Daftar Pustaka Iniversitas Dipenogoro. 10 hal.
Zulkarnaen, NS. 2009. “Manajemen Produktivitas”.
Agustina, Fitri, Nina Aris Riana. 2011. Analisis Mei. 2015. [Online] Available
Produktivitas Dengan Metode Objective http://maidun-
Matrix (OMAX) Di PT.X. Jurnal. Teknik gleekapay.blogspot.com/2008/07/manajem
dan Manajemen Industri, 6(2): 150-158. en-produktivitas.html, diakses 27 Mei
Avianda, Dea, Yoanita Yuniati, Yuniar. Strategi 2015, 21:00.
Peningkatan Produktivitas di Lantai Wignjosoebroto, Sritomo. “Pengantar Teknik dan
Produksi Menggunakan Metode Objective Manajemen Industri”, Edisi 1. Jakarta:
Matrix (OMAX). Jurnal. Teknik Industri, Guna Widya. 2006.
1(4): 1-12.
Eka, Yusmalina. 2012. Penerapan Metode
American Productivity Center (APC)
Dalam Meningkatkan Produktivitas dan
Profitabilitas. Skripsi. Fakultas Teknik
Universitas Islam Sultan Syarif Kasim
Riau. 94 hal.
Eko, Muhammad Harizki. 2009. Analisis
Pengukuran Produktivitas Perusahaan

137

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai