Anda di halaman 1dari 18

SOSIOHUMANITAS, VOL.

XX Edisi 1 MARET 2018


ISSN: p1410-9263, e2654-6205

PENGARUH PENJADWALAN PRODUKSI DAN TATA LETAK


TERHADAP KELANCARAN PROSES PRODUKSI
DI PT. SINAR MULIA MEGAH ABADI

Oleh:
Aji Nurjaman, Dudi Haryadi
duem.isdudi@gmail.com
Fakultas Ekonomi, Universitas Langlangbuana Bandung

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang
penjadwalan produksi dan tataletak terhadap kelancaran proses produksi sehingga dapat
dilihat pengaruh penjadwalan produksi dan tata letak terhadap kelancaran proses produksi
di PT. Sinar Mulia Megah Abadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dan metode verifikatif. Variabel bebas adalah penjadwalan produksi
dan tata letak sedangkan variabel terikat adalah kelancaran proses produksi. Teknik
pengumpulan data menggunakan data sampel perusahaan dari tahun 2014 sampai tahun
2016, wawancara dan studi kepustakaan. Metode analisis menggunakan analisis jalur
(Path Analysis), analisis korelasi, Uji f, danUji t. Dengan menggunakan program SPSS
Versi 21. Hasil analisis jalur menyimpulkan bahwa penjadwalan produksi dan tata letak
berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi. Besarnya pengaruh penjadwalan
produksi dan tata letak terhadap kelancaran proses produksi secara simultan adalah
penjadwalan produksi dan tataletak berpengaruh secara signifikan terhadap kelancaran
proses produksi.
Kata Kunci: Penjadwalan Produksi, Tata Letak dan Kelancaran Proses Produksi.

ABSTRACT
The purpose of this study is to gather data and information about the production
scheduling and layout to smooth production, so that can be seen the influence of
production scheduling and layout to smooth production in PT. Sinar Mulia Megah Abadi.
The method used in this research is descriptive method and verifying method. The
independent variables are production scheduling and layout while the dependent variable
is smooth production. Data collection techniques used data in sample company year 2014
until 2016, interviews and literature studies. Analysis method using path analysis,
analysis correlation tes ( f) tes (t) and Using SPSS Version 21 program. The result of
path analysis concluded that production scheduling and layout affect smooth production.
The amount of influence of production scheduling and layout of service to the smooth
production simultaneously is the production scheduling and layout significantly influence
the smooth production.
Keywords: Production Scheduling, Layout And Smooth Production

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 14


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

PENDAHULUAN maupun tenaga kerja, dan menentukan


urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan
Pada era globalisasi ini ruang lingkup
operasi. Dalam suatu perusahaan industri,
bisnis sudah sangat luas, setiap
penjadwalan diperlukan antara lain dalam
perusahaan bahkan setiap orang berhak
mengalokasikan tenaga operator, mesin
mendapatkan peluang membuka suatu
dan peralatan produksi, urutan proses,
bisnis dimulai dari yang kecil hingga
jenis produk, dan pembelian material.
bisnis yang besar sehingga mendapatkan
Mengenai penjadwalan produksi
hasil yang maksimal dan mendapatkan
diungkapkan oleh Ginting (2010). Salah
keuntungan. Kondisi seperti ini
satu masalah yang penting dalam sistem
menimbulkan persaingan yang semakin
produksi adalah bagaimana pengaturan
ketat antar perusahaan. Hal ini
penjadwalan kerja, agar kebutuhan
menyebabkan manajemen setiap
konsumen dapat terpenuhi tepat waktu.
perusahaan mendapat tantangan untuk
Disamping itu sumber-sumber daya yang
berusaha secara kompentitif. Perusahaan
tersedia juga dapat dimanfaatkan
yang ingin berhasil memperoleh laba serta
seoptimal mungkin. Salah satu usaha
bertahan bertahun-tahun tumbuh dan
untuk mencapai tujuan tersebut adalah
berkembang harus mampu mengelola
melakukan penjadwalan produksi yang
usahanya dengan menggunakan
terencana. Penjadwalan proses produksi
manajemen yang baik. Dalam menghadapi
dapat mengurangi waktu menganggur
persaingan yang semakin pesat,
pada unit-unit produksi dan
perusahaan dituntut agar lebih cermat dan
meminimumkan barang yang dalam
tepat dalam menentukan strategi agar
proses.
dapat memenangkan persaingan, sehingga
PT. Sinar Mulia Megah Abadi adalah
pada akhirnya perusahaan dapat berjalan
perusahaan yang bergerak di bidang
sesuai dengan apa yang diharapkan dan
packaging (Carton Box) untuk
mendorong setiap perusahaan untuk
perusahaan-perusahaan sepatu seperti
berlomba-lomba memberikan yang terbaik
merek WEIDENMEN, GATS,
bagi konsumen melalui produk yang
JEEPMEEN, GIORMORENTO,
dihasilkan.
VALLEVERDE, CROCODILE.
Penjadwalan (scheduling) merupakan
Perusahaan ini, sedang bekembang di
salah satu kegiatan penting dalam
wilayah Jl. Rancaekek Bandung dimana
perusahaan, pengertian penjadwalan
hal ini masih mengalami beberapa
adalah pengaturan waktu suatu kegiatan
masalah di bagian penjadwalan produksi
operasi, yang mencakup kegiatan
dan tata letak. Untuk fenomena yang ada
mengalokasikan fasilitas, peralatan

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 15


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

di perusahaan PT. Sinar Mulia Megah menambahkan apabila hanya satu yang di
Abadi yaitu beberapa masalah di bagian minta itu masih bisa dikerjakan cepat
penjadwalan produksi diantaranya adalah masih mudah ditangani, tetapi apabila
karyawan PT. Sinar Mulia Megah Abadi lebih dari satu yang minta segera
kesulitan dalam menyesuaikan diselesaikan (Urgency Order) itu bisa
penjadwalan produksi untuk memenuhi membuat jadwal berantakan.
jumlah order masuk dengan target Tata letak (layout) merupakan suatu
produksi harian. Misalnya, target harian proses dalam penentuan bentuk dan
1000 pcs per hari sedangkan orderan penempatan fasilitas yang dapat
masuk yaitu 2 PO yang digabung menentukan efisiensi produksi/operasi.
jumlahnya menjadi 1.300 pcs. Di satu sisi Tata letak dirancang berkenaan dengan
apabila diselesaikan sehari membebani produk, proses, sumber daya manusia, dan
produksi, tetapi apabila tidak diselesaikan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi
PO maka pengiriman menjadi telat. operasi. (Kasmir dan Jakfar, 2012:157).
Masalah penjadwalan produksi untuk Fenomena tata letak fasilitas produksi di
orderan tertentu yang pengerjaannya perusahaan mengalami kendala dalam hal
susah, membutuhkan waktu lebih banyak. jarak pemindahan bahan baku (material
Misalnya, ada orderan yang ingin handing) yang kurang efesien. Seperti
menggunakan dua warna, otomatis dalam dalam proses produksinya terdapat aliran
pengerjaan orderan tersebut bakal masuk pemindahan berpotongan dikarenakan tata
mesin printnya dua kali atau lebih, atau letak mesin atau letak bahan baku yang
dalam pembuatan jarak coakan dalam kurang teratur sehingga dapat
carton box terlalu kecil sedang yang di mengakibatkan proses produksi
inginkan adalah coakan carton box yang terganggu. Terdapat jarak antar
besar sehingga bahan harus di coak dua departemen produksi yang cukup jauh
kali, ada juga bahannya yang terlalu besar sehingga menimbulkan ongkos material
sehingga finishingnya dua kali hal ini handing uang cukup besar. Oleh karena
menyebabkan target harian tidak itu perlu adanya suatu pertimbangan
terpenuhi. Terkadang ada order yang bagaimana membuat atau mengubah tata
minta diselesaikan segera (Urgency letak fasilitas yang lebih efektif dan
Order) ini jelas menyebabkan perubahan efisien. Penerapan model simulasi
jadwal pekerjaan yang sedang dikerjakan, diharapkan dapat membantu manajemen
pekerjaan bisa dipending dan beralih dalam analisis terhadap rencana-rencana
mengerjakan orderan yang minta penata ulang fasilitas produksi di saat ini
diselesaikan segera. Bahkan mereka kondisi layout fasilitas produksi di

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 16


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

perusahaan mengalami kendala jarak produksi karena kurang efektifnya


pemindahan bahan baku yang kurang peletakan fasilitas-fasilitas perusahaan
efisien. contohnya penempatan bahan baku yang
PT. Sinar Mulia Megah Abadi kurang teratur sehingga dapat
menggunakan 9 mesin dan 1 gudang menghambat proses kelancaran proses
penyimpanan bahan baku yang digunakan produksi. Dengan adanya pengendalian
dalam melakukan proses produksinya. terhadap penjadwalan produksi dan tata
Disini mereka mengatakan bahwa ada letak diharapkan memberikan dampak
masalah di bagian penempatan bahan yang positif bagi perusahaan. Karena
baku yang datang, jadi bahan baku yang dengan adanya pengendalian terhadap
datang itu terkadang ditumpuk bersamaan penjadwalan produksi dan tata letak yang
dengan berbagai jenis bahan baku lainnya, secara optimal dapat menghasilkan
sehingga karyawan PT. Sinar Mulia kelancaran proses produksi yang di
Megah Abadi yang akan mengambil harapkan perusahaan. Sebab penjadwalan
bahan baku yang akan digunakan duluan produksi dan tata letak berpengaruh
terkadang terhalangi oleh bahan baku terhadap kelancaran proses produksi
yang akan digunakan berikutnya sehingga salah satunya pada penentuan keutungan
ketika akan melakukan produksi perusahaan.
mengalami hambatan karena bahan baku
Tujuan Penelitian
terhalang sama bahan baku lainya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Tata letak yang tepat menunjukkan
mengetahui bagaimana penjadwalan
ciri-ciri adanya penyesuaian tata letak
produksi, tata letak, dan kelancaran proses
fasilitas operasional itu dengan produk
produksi, serta pengaruhnya antar variabel
atau jenis jasa yang dihasilkan dan proses
secara parsial dan simultan di PT. Sinar
konversinya. Tata letak yang baik akan
Mulia Megah Abadi.
memberikan kontribusi terhadap
peningkatan produktivitas perusahaan. TINJAUAN PUSTAKA
Hal tersebut disebabkan oleh adanya
kelancaran arus faktor-faktor produksi Penjadwalan
yang akan diproses, mulai sejak disiapkan Penjadwalan (scheduling) merupakan
dan diserahkan ke dalam pemrosesan salah satu kegiatan penting dalam
sampai menjadi produk akhir (final perusahaan. Penjadwalan adalah
product). pengaturan waktu suatu kegiatan operasi,
Tata letak (layout) juga ikut yang mencakup kegiatan mengalokasikan
mempengaruhi kelancaran proses fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja,

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 17


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

dan menentukan urutan pelaksanaan bagi Tata letak (Layout)


suatu kegiatan operasi. Dalam suatu
Tata letak dapat didefinisikan sebagai
perusahaan industri, penjadwalan
tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas
diperlukan antara lain dalam
perusahaan guna menunjang kelancaran
mengalokasikan tenaga operator, mesin
proses produksi. Pengaturan tersebut akan
dan peralatan produksi, urutan proses,
memanfaatkan luas area untuk
jenis produk, dan pembelian material.
penempatan mesin atau fasilitas
(Eddy Herjanto 2010:307).
penunjang produksi lainnya, kelancaran
Menurut Eddy Herjanto (2010:320),
gerak gerak material, penyimpanan
Penjadwalan bertujuan meminimalkan
material baik yang bersifat temporer
waktu proses, waktu tunggu langganan,
maupun permanen, personil dan
dan tingkat persediaan, serta penggunaan
sebagainya.
yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja dan
Definisi mengenai tata letak yang
peralatan. Istilah penjadwalan dapat
dikemukakan oleh T.Hani Handoko
diartikan sebagai proses penentuan waktu
(2015:105) adalah sebagai berikut: Layout
mulai dan selesainya tugas. Sementara
(tata letak) fasilitas harus dirancang untuk
pengurutan (sequencing) mencakup
memungkinkan perpindahan yang
penentuan urutan pekerjaan yang diproses.
ekonomis dari orang-orang dan bahan-
Dalam praktek, perbedaan ini mungkin
bahan dalam berbagai proses dan operasi
tidak terlalu kelihatan, penjadwalan
perusahaan. Jarak angkut hendaknya
seringkali sudah mencakup waktu dan
sependek mungkin dan pengambilan serta
urutan pekerjaan. Urutan yang dipilih
peletakan produk-produk dan peralatan-
tentu harus disesuaikan dengan tujuan
peralatan diminimumkan.
yang hendak dicapai yaitu sebagai berikut:
Menurut T. Hani Handoko (2015:138)
a. FCFS (first come first serve), efektifitas dari pengaturan tata letak suatu
pekerjaan yang datang lebih awal kegiatan produksi di pengaruhi oleh
pada suatu pusat kerja akan beberapa faktor adalah sebagai berikut:
dikerjakan lebih dulu.
1. Penanganan material
b. SPT (shortest processing time),
Perancangan tata letak harus
pekerjaan yang paling cepat
memperhatikan gerakan dari material
selesainya mendapat prioritas pertama
atau manusia yang bekerja. Gerakan
untuk dikerjakan lebih dulu.
material akan berdampak pada biaya
c. EED (earliest due date), pekerjaan
penaganan material (material handing
yang harus selesai paling awal
cost) biasanya mempunyai pengaruh
dikerjakan lebih dahulu.

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 18


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

yang cukup signifikan bagi biaya 5. Orientasi produk


produksi. Jenis produk yang dibuat sangat
2. Utilasi ruang berpengaruh dalam perencanaan tata
Utilasi ruang dan energi merupakan letak. Misalnya, produk dengan
salah satu faktor yang diperhatikan ukuran besar dan berat atau
dalam perencanaan tata letak. memerlukan perhatian khusus dalam
Perkembangan teknologi penanganannya, umumnya
memungkinkan penataan mesin-mesin menghendaki suatu tata letak yang
tidak dalam arah horizontal, berbeda tidak membuat produknya berpindah-
dalam satu lantai, melainkan dapat ke pindah. Sebaiknya, produk yang
arah vertikal. berukuran kecil dan ringan yang
3. Mempermudah pemeliharaan dengan mudah dapat diangkut akan
Pemeliharaan/perawatan mesin selain menjadi lebih ekonomis apabila
berpengaruh terhadap mutu produk diproduksi dengan suatu tata letak
juga berpengaruh terhadap usia mesin. yang berdasarkan proses.
Tata letak mesin harus menyediakan 6. Perubahan produk atau desain produk
ruang gerak yang cukup bagi Perencanaan tata letak juga
pemeliharaan mesin. Oleh karena itu, memperhatikan perubahan jenis
perencanaan harus produk atau desain produk. Bagi
mempertimbangkan karakteristik perusahaan yang jenisnya produk atau
pekerjaan yang dilakukan oleh mesin desainnya sering berubah. Dalam hal
yang bersangkutan, dan besar/bentuk ini, tata letak berdasarkan fungsi atau
peralatan yang diperlukan dalam tata letak proses lebih efisien, karena
perawatan mesin. arus prosesnya yang tidak kaku.
4. Kelonggaran gerak
Menurut T. Hani Handoko (2015:158)
Perencanaan tata letak tidak saja
pada umumnya jenis layout (tata letak)
untuk memperoleh efisiensi ruang
didasari pada situasi sebagai berikut:
tetapi juga harus memperhatikan
a. Posisi tetap (Fixed Position)
kelonggaran gerak bagi
Layout jenis ini ditujukan pada proyek
operator/karyawan. Selain
karena ukuran, bentuk, atau hal lain
meningkatkan kepuasan karyawan
yang menyebabkan tak mungkin
atas kondisi kerja, kelonggaran gerak
untuk memindah-memindahkan
dapat mengurangi kecelakaan kerja.
produknya. Jadi produk tetap di
tempat, sedangkan peralatan dan

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 19


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

tenaga kerja yang mendatangi produk. Yaitu layout yang berkenaan dengan
Contohnya: gedung, pembuatan kapal. pengaturan dan aklokasi tempat serta
b. Orientasi proses (Process Oriented) arus bermacam produk atau barang
Layout orentasi proses didasarkan agar lebih banyak barang yang dapat
pada proses produksi barang atau dipajang sehingga lebih besar
pelayanan jasa. Biasanya layout jenis penjualan.
ini dapat secara bersamaan menagani e. Tata letak gudang (Warehouse
suatu produk atau jasa yang berbeda. Layout)
Contohnya, rumah sakit. Process Layout ini lebih ditujukan pada
layout (functional layout), merupakan efesiensi biaya penanganan gudang
jenis layout dengan menepatkan dan memaksimalkan pemanfaatan
mesin-mesin atau peralatan yang gudang. Jadi, tujuan dari layout ini
sejenis atau memiliki fungsi yang adalah untuk memperoleh optimum
sama dalam suatu kelompokatu satu trade-off antara biaya penanganan dan
ruangan. Contohnya untuk industri ruang gudang.
tektil, semua mesin pemotong f. Tata letak produk (Product Layout)
dikelompokan dalam satu area atau Layout jenis ini mencari pemanfaatan
semua mesin jahit dikelompokan personal dan mesin yang terbaik
dalam satu area. Jenis layout ini dalam produksi yang berulang-ulang
biasaanya untuk usaha job order dan berlanjut atau kontinu. Biasanya
(sesuai pesanan). layout ini cocok apabila proses
c. Tata letak kantor (Office Layout) produksinya telah distandarisasikan
Layout jenis ini berkaitan dengan serta diproduksi dalam jumlah yang
layout posisi kerja, peralatan kerja, besar. Setiap produk akan melewati
tempat yang diperuntukkan untuk tahapan operasi yang sama dari awal
pemindahan informasi. Jika sampai akhir. Contohnya perakitan
perpindahan informasi semuanya mobil.
diselesaikan dengan telepon/alat
Menurut T. Hani Handoko (2015:157)
telekomunikasi, masalah layout akan
dengan adanya layout akan diperoleh
sangat mudah, jika perpindahan orang
berbagai keuntungan antara lain sebagai
dokumen dilakukan secara alamiah
berikut:
layout perlu dipertimbangkan dengan
1. Memberikan ruang gerak yang
matang.
memadai untuk beraktivitas dan
d. Tata letak pedagang eceran/pelayanan
pemeliharaan.
(Retail And Service Layout)
2. Pemakaian ruangan yang efisien.

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 20


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

3. Mengurangi biaya produksi. atau penciptaan faedah tersebut


4. Aliran material menjadi lancar. dilaksanakan”.
5. Pengangkutan material dan barang Dari definisi tersebut dapat
jadi yang rendah. disimpulkan bahwa proses produksi
6. Kebutuhan persediaan yang rendah. merupakan suatu aktivitas yang berupa
7. Memberikan kenyamanan, kesehatan, kerjasama antar tenaga kerja, mesin,
dan keselamatan kerja yang lebih bahan-bahan, dan dana untuk menambah
baik. kegunaan dari suatu produksi. Seperti kita
ketahui, metode dan teknik menghasilkan
Proses Produksi
produk cukup banyak kita temui. Menurut
Proses produksi diartikan sebagai
Sofjan Assauri (2010:105) proses
suatu cara, metode dan teknik bagaimana
produksi dalam hal ini secara ekstrem
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga
dapat dibedakan menjadi dua bagian
kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
yaitu:
diubah untuk memperoleh suatu hasil.
1. Proses produksi terus menerus
Produksi adalah kegiatan untuk
(continuous processes)
menciptakan atau menambah kegunaan
Perusahaan yang beroperasi secara
barang atau jasa. (Sofjan Assauri
terus-menerus untuk memenuhi
2010:105). Pada umumnya, kelancaran
permintaan pasar. Selama stok-stok
proses produksi merupakan hal yang
barang hasil produksi yang terdapat
sangat diinginkan oleh produsen dan
dipasarkan masih diperlukan
sangat penting bagi perusahaan karena hal
konsumen perusahaan akan terus
tersebut sangat berpengaruh terhadap
melakukan produksi barang tersebut.
tingkat penjualan dan laba yang diperoleh
2. Proses produksi terputus-putus
perusahaan.
(intermident processes)
Proses produksi dapat diartikan
Perusahaan yang berproduksi secara
sebagai cara, metode dan teknik untuk
terputus-putus mengantungkan proses
menciptakan atau menambah kegunaan
produksinya kepada pesanan. Artinya
suatu barang atau jasa dengan
perusahaan ini akan beroperasi
menggunakan sumber-sumber (tenaga
membuat sejenis barang bila barang
kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang
tersebut ada yang memesannya. Oleh
ada. (Sofjan Assauri 2010:105),
karena itu proses produksi tersebut di
Sedangkan proses produksi menurut
kenal dengan istilah “job order” atau
Ahyari Agus (2011:3) “proses produksi
bekerja atas dasar pemesanan.
merupakan cara, metode maupun teknik
bagaimana kegiatan penambahan faedah

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 21


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

Kelancaran proses produksi untuk dapat digunakan, sehingga


merupakan salah satu tujuan yang sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan
diharapkan perusahaan. Suatu proses mesin dan peralatan.
produksi dapat dikatakan lancarnya 4. Pengendalian mutu
apabila proses produksi tersebut tidak Terjadinya keluaran dari proses
mengalami hambatan dalam memproduksi produksi dan operasi menentukan
suatu barang. Sehingga dapat keberhasilan dari pengoperasian
menghasilkan produk-produk yang sesuai sistem produksi dan operasi.
dengan kualitas dan kuantitas yang Pembahasaan yang tercakup
direncanakan. didalamnya adalah maksud dan tujuan
Proses produksi dapat dikatakan dari kegiatan pengendalian mutu,
lancar jika ditunjang oleh unsur-unsur proses kegiatan perencanaan dan
proses produksi. Pengoperasian sistem pengendalian mutu, peran
produksi dan operasi tersebut menurut pengendalian mutu, peran
Sofjan Assauri (2010:18) mencakup: pengendalian proses dan produk
dalam pengendalian mutu, teknik dan
1. Penyusunan rencana produksi dan
peralatan pengendalian mutu, serta
operasi
pengendalian mutu secara statistik.
Kegiatan pengoperasian sistem
5. Manajemen tenaga kerja (sumber
produksi dimulai dengan penyusunan
daya manusia)
perencanaan produksi. Dalam rencana
Pelaksanaan pengoperasian sistem
produksi harus tercakup penetapan
produksi dan operasional ditentukan
target produksi, scheduling, routing,
oleh kemampuan dan keterampilan
dispatching, dan follow-up.
para tenaga kerja atau sumber daya
2. Perencanaan produksi dan
manusianya. Dalam pembahasan
pengendalian persediaan
manajemen tenaga kerja atau sumber
Kelancaran kegiatan produksi dan
daya manusia akan mencakup
operasi sangat ditentukan dari
pengelolaan tenaga kerja dalam
kelancaran tersedianya bahan atau
produksi dan operasi, desain tugas dan
masukan yang dibutuhkan bagi
pekerjaan, serta pengukuran kerja
produksi dan operasi tersebut.
(work measurement).
3. Pemeliharaan atau perawatan
(maintenance) mesin atau peralatan Jadi dengan adanya unsur-unsur
Mesin dan peralatan yang digunakan kelancaran proses produksi di atas
dalam proses produksi dan operasi diharapkan dapat memenuhi kuantitas
harus selalu terjamin tetap tersedia produk yang diperlukan pada waktu yang

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 22


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

tepat, sesuai dengan total biaya minimum jumlah penjadwalan terendahnya


serta sesuai dengan kualitas yang diminati mencapai 24 kali penjadwalan, dengan
oleh konsumen. rata-rata penjadwalan produksi pada tahun
2014,2015 dan 2016 adalah 31,22 kali
METODE PENELITIAN
penjadwalan.

Metode yang digunakan adalah studi PT. Sinarmulia Megah Abadi

empiris dengan pendekatan deskriptif memiliki kendala dalam melaksanakan

verifikatif, karena adanya variabel- proses produksi disebabkan tata letak

variabel yang akan ditelaah hubungannya (bahan baku) yang terlalu berdekatan dan

serta tujuannya untuk menyajikan tertumpuk bersamaan. Hal ini disebabkan

gambaran secara terstruktur, faktual, jarak antar bahan baku terlalu berdekatan

mengenai fakta-fakta serta hubungan antar sehingga bisa menghambat dalam

variable yang diteliti mengunakan metode melaksanakan proses produksi. Jumlah

statistika deskriptif dan metode verifikatif. tertinggi jarak antar bahan baku dalam

Dari populasi data perusahaan diambil penempatanya mencapai 31 cm,

hanya dari tahun 2014 sampai 2016 saja sedangkan jumlah terendahnya mencapai

sehingga menggunakan sampel. Metode 13 cm dengan rata-rata pada kurun tiga

penarikan sampel yang digunakan pada tahun 2014, 2015, 2016 sebesar 25,39 cm.

penelitian ini yaitu Probabilitas Sampling, Proses kegiatan produksi yang

yang merupakan teknik pengambilan dilakukan oleh PT. Sinarmulia Megah

sampel yang memberikan peluang yang Abadi dimulai dengan penjadwalan dan

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi pengambilan bahan baku di gudang,

untuk dipilih menjadi anggota sampel. Proses selanjutnya adalah pembuatan pola
untuk dus (carton box) sesuai dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN yang telah ditentukan. Setelah pembuatan
pola selesai maka bahan baku di bentuk
Pelaksanaan penjadwalan produksi
mengikuti pola yang telah ditentukan
pada PT. Sinarmulia Megah Abadi
kemudian di masukan ke mesin-mesin
dilakukan secara rutin, sesuai dengan
agar di cetak sesuai dengan permintaan
permintaan pesanaan konsumen. Sejauh
konsumen. Jumlah produk yang
ini dalam melakukan produksinya PT.
dihasilkan selalu mengalami penurunan
Sinarmulia Megah Abadi mengacu kepada
dan kenaikan secara fluktuaktif setiap
target produksi harian walaupun yang
bulan yang disebabkan oleh proses
menjadi patokan tetap dari datangnya
produksi yang tidak menentu. Dari tabel
pesan itu sendiri. Jumlah penjadwalan
4.5 diketahui pula jumlah produksi yang
tertinggi mencapai 39 kali, sedangkan

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 23


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

dihasilkan terendah (minimum) mencapai dan kenaikan secara fluktuaktif setiap


50.000 pcs kardus, dengan jumlah bulan yang disebabkan oleh proses
produksi yang dihasilkan tertinggi produksi yang tidak menentu dengan
(maksimum) mencapai 92.500 sedangkan mengacu kepada target produksi
rata-rata dari tiga tahun tahun tersebut perusahaan setiap bulannya 70.000 pcs
mencapai 78.701,39 pcs. produksi yang dus (carton box) yang harus dihasilkan.
dihasilkan selalu mengalami penurunan

Tabel 1. Korelasi Antar Variabel Penelitian


Correlations
Tata Letak Kelancaran
Penjadwalan
(Bahan Baku) Proses Produksi
Penjadwalan Pearson Correlation 1 ,918** ,918**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 36 36 36
Tata Letak (Bahan Baku) Pearson Correlation ,918** 1 ,959**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 36 36 36
Kelancaran ProsesPearson Correlation ,918** ,959** 1
Produksi Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 36 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel hasil output SPSS tersebut positif yang termasuk kategori kuat,
dapat dijelaskan bahwa : yang menunjukan bahwa terjadi
hubungan positif yang kuat antara
1. Hubungan antara (X1) dengan (X2)
penjadwalan produksi dengan
sebesar 0,918. Nilai korelasi bertanda
kelancaran proses produksi dimana
positif yang termasuk kategori kuat,
semakin baik melakukan penjadwalan
yang menunjukan bahwa terjadi
produksi maka akan diikuti semakin
hubungan positif yang kuat antara
baiknya kelancaran proses produksi
penjadwalan produksi dengan tata
begitupun sebaliknya.
letak (bahan baku) dimana semakin
3. Hubungan antara (X2) dengan (Y)
baik melakukan penjadwalan produksi
sebesar 0,959. Nilai korelasi bertanda
maka akan diikuti semakin baiknya
positif yang termasuk kategori sangat
tata letak (bahan baku) begitupun
kuat, yang menunjukan bahwa terjadi
sebaliknya.
hubungan positif yang kuat antara tata
2. Hubungan antara (X1) dengan (Y)
letak (bahan baku) dengan kelancaran
sebesar 0,918. Nilai korelasi bertanda

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 24


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

proses produksi dimana semakin baik


tata letak (bahan baku) maka akan
diikuti semakin baiknya kelancaran
proses produksi begitupun sebaliknya.

Tabel 2
Koefisien jalur Pada Variabel Eksogen Terhadap Variabel Endogen

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 20316,593 3608,187 5,631 ,000
Penjadwalan 562,743 270,733 ,244 2,079 ,046
Tata Letak (Bahan Baku) 1607,582 256,515 ,735 6,267 ,000
Dependent Variable: Kelancaran Proses Produksi

Nilai Standardized Coefficients Beta produksi (PYX1 = -0,224) dan tata letak
pada masing-masing variabel memliki (bahan baku) (PYX2 = ,735) terhadap
nilai sebesar -,224 dan ,735 menunjukan kelancaran proses produksi.
nilai koefisien jalur dari penjadwalan

Tabel 3
Koefisien Determinasi (Rsquare)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
1 ,963a ,892 ,924 2596,034
a. Predictors: (Constant), Tata Letak (Bahan Baku), Penjadwalan

Nilai koefisien determinasi (R Square) pengaruh sebesar 0,892 atau 89,2%


diinterpretasikan sebagai besaran terhadap kelancaran proses produksi,
pengaruh dari penjadwalan produksi dan sedangkan sisanya sebesar 0,108 atau
tata letak terhadap kelancaran proses 10,8% merupakan pengaruh dari variabel
produksi. Sehingga terlihat bahwa lain diluar penelitian.
penjadwalan produksi dan tata letak

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 25


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

Melalui diagram jalur tersebut selanjutnya dihitung besar pengaruh dari masing-
masing variabel sebagai berikut:
1. Pengaruh Variabel X1 terhadap Y
Pengaruh X1 terhadap Y secara langsung = PYX1.PYX1 = 0,050
Pengaruh X1 terhadap Y melalui X2 = P YX1. rX1X2.P YX2 = 0,151 +
Pengaruh Total = 0,201
2. Pengaruh Variabel X2 terhadap Y
Pengaruh X2 terhadap Y secara langsung = PYX2.P YX2 = 0,540
Pengaruh X2 terhadap Y melalui X1 = P YX2. rX2X1.P YX1 = 0,151 +
Pengaruh Total = 0,691
3. Total Pengaruh Variabel X1 dan X2 terhadap Y
Pengaruh X1 terhadap Y = P YX1 = 0,201
Pengaruh X2 terhadap Y = PYX2 = 0,691 +
Pengaruh Total = 0,892
• Pengaruh langsung (X1 Y)
Pengaruh langsung dari penjadwalan produksi (X1) terhadap Kelancaran Proses
Produksi (Y) adalah 0,050 sebesar 5%. Hal ini menujukan bahwa penjadwalan
produksi memberikan pengaruh langsung terhadap kelancaran proses produksi
sebesar 0,050 atau 5%.

1. Pengaruh tidak langsung (X1 X2 Y)


Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui tata letak (bahan baku) sebesar
(0.050x0,918x0,735)=0,151 atau 15,1%.
2. Total pengaruh (X1 Y)
Sehingga total pengaruh dari penjadwalan produksi terhadap kelancaran proses
produksi sebesar 5% + 15,1%= 20,1%

• Pengaruh langsung (X2 Y)

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 26


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

Pengaruh langsung dari tata letak (bahan baku) (X2) terhadap kelancaran proses
produksi (Y) adalah 0,540 sebesar 54%. Hal ini menujukan bahwa tata letak (bahan
baku ) memberikan pengaruh langsung terhadap kelacaran prose produksi sebesar
0,540 atau 54%.

1. Pengaruh tidak langsung (X2 X1 Y)


Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui tata letak (bahan baku) sebesar
(0.050x0,918x0,735) = 0,151 atau 15,1%.
2. Total pengaruh (X2 Y)
Sehingga total pengaruh dari tata letak (bahan baku terhadap kelancaran proses
produksi sebesar 54% + 15,1% = 69,1%

• Hubungan antar X1 dan X2 adalah sebesar (0,201 = 0,691).


Penjadwalan dan tata letak bahan berpengaruh signifikan terhadap kelancaran proses
produksi.
Tabel 4
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2880702447,878 2 1440351223,939 213,721 ,000b
Residual 222399982,678 33 6739393,414
Total 3103102430,556 35
a. Dependent Variable: Kelancaran Proses Produksi
b. Predictors: (Constant), Tata Letak (Bahan Baku), Penjadwalan

Berdasarkan output SPSS di atas 3,47) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05
diketahui nilai Fhitung sebesar 213,721 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
dengan p-value (sig.) = 0,000. Dengan α = penjadwalan produksi dan tata letak
0,05, df1 = 2, dan df2= (n-k-1) = 33, maka (bahan baku) berpengaruh signifikan
di dapat Ftabel = 3,47. Dikarenakan nilai terhadap kelancaran proses produksi di
Fhitung lebih besar dari Ftabel (213,721 > PT. Sinar Mulia Megah Abadi.

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 27


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

Tabel 5
Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T)

Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 20316,593 3608,187 5,631 ,000
Penjadwalan 562,743 270,733 ,244 2,079 ,046
Tata Letak
1607,582 256,515 ,735 6,267 ,000
(Bahan Baku)

Hipotesis PYX1 Kriteria: Tolak H0 jika thitung > ttabel atau -thitung < -
Dengan tingkat signifikan (α) sebesar ttabel, terima H1
5%, df = 55, sehingga diperoleh ttabel untuk Tolak H1 jika thitung < ttabel atau -thitung > -
uji dua pihak sebesar -2,034 dan 2,034. ttabel, terima H0
Kriteria: Dari tabel 4.12 hasil output SPSS
Tolak H0 jika thitung > ttabel atau -thitung < - diperoleh nilai thitung untuk variabel tata
ttabel, terima H1 letak (bahan baku) terhadap kelancaran
Tolak H1 jika thitung < ttabel atau -thitung > - proses produksi di PT. Sinarmulia megah
ttabel, terima H0 abadi sebesar 6,267 dan nilai p-value
Dari tabel 5. hasil output SPSS (Sig.) sebesar 0,000. Dikarenakan nilai -
diperoleh nilai thitung untuk variabel thitung lebih besar dari nilai ttabel (6,267 >
penjadwalan produksi berpengaruh 2,034) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05
signifikan terhadap kelancaran proses maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
produksi sebesar 2,079 dan nilai p-value secara parsial tata letak (bahan baku)
(Sig.) sebesar 0,046. Dikarenakan nilai berpengaruh signifikan terhadap
thitung lebih kecil dari nilai -ttabel (2,079 < kelancaran proses produksi di PT.
2,034) dan nilai signifikansi 0,046 < 0,05 Sinarmulia megah abadi.
maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
KESIMPULAN DAN SARAN
secara parsial penjadwalan produksi
berpengaruh signifikan terhadap KESIMPULAN
kelancaran proses produksi di PT. Sinar
Penjadwalan di PT. Sinarmulia
Mulia Megah Abadi.
Megah Abadi secara keseluruhan tidak
Hipotesis PYX2
berjalan dengan maksimal, hal ini
Dengan tingkat signifikan (α) sebesar
disebabkan karena setiap pesanan yang
5%, df = 33, sehingga diperoleh ttabel untuk
datang selalu melebihi target harian
uji dua pihak sebesar -2,034 dan 2,034.
sehingga membebani kapasitas produksi
Kriteria:
harian.

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 28


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

Tata letak (bahan baku) terhadap proses produksi yang baik pula begitupun
kelancaran proses produksi di PT. sebaliknya.
Sarmulia megah abadi belum maksimal Terdapat pengaruh penjadwalan
dilakukan, karena masih mengalami produksi dan tata letak (bahan baku)
hambatan dibagian jarak dan urutan tata terhadap kelancaran proses produksi pada
letak bahan baku jarak yang terlalu PT. Sinarmulia megah abadi, penjadwalan
berekatan sehingga dalam pengambilan produksi dan tata letak (bahan baku)
bahan baku memakan waktu yang banyak merupakan faktor-faktor yang sangat
sehingga mengganggu terhadap kelancran penting dalam mencapai kelancaran dalam
proses produksi. proses produksi yang diharapkan oleh
Proses produksi secara keseluruhan perusahaan, hal ini terlihat dari sering
berjalan dengan baik. Walaupun terjadi keterlambatan pengiriman produk
perusahaan selalu terbebani dalam ke konsumen .
produksinya, sehingga dalam produksi
SARAN
mengalami keterlambatan Karena
Dalam hal pelaksanaan persediaan
terkadang produksi melebihi target harian
penjadwalan harus lebih dimaksimalkan
tetapi perusahaan akan tetap memberikan
kembali, sebaiknya perusahaan harus
pelayanan dan memberikan produk yang
memiliki perhitungan berdasarkan
terbaik serta berkualitas kepada
pengalaman sebelumnya, persediaan
konsumen.
cadangan harus ada agar dapat membantu
Terdapat pengaruh antara
ketika ada pemesanan kembali guna
penjadwalan produksi terhadap kelancaran
mengatasi jumlah pesanan melebihi target
proses produksi di PT. Sinarmulia Megah
harian dari konsumen dan mengantisipasi
Abadi, hal ini terlihat dari semakin baik
keterlambatan pengiriman karena hal ini
melakukan penjadwalan produksi maka
akan berpengaruh terhadap kepercayaan
akan diikuti semakin baiknya kelancaran
kosumen.
proses produksi begitupun sebaliknya,
Perusahaan sebaiknya
karena penjadwalan produksi merupakan
memaksimalkan tata letak (bahan baku)
salah satu faktor yang menentukan lancar
dengan mentukan letak bahan baku sesuai
tidaknya proses produksi.
urutan produksi dan bahan baku di letakan
Terdapat pengaruh tata letak (bahan
sesuai jenisnya masing terpisah dari jenis
baku) terhadap kelancaran proses
bahan baku yang lain agar tidak
produksi di PT. Sinarmulia Megah Abadi,
tertumpuk, agar kelancaran produksi yang
hal ini terlihat dari tata letak (bahan baku)
kurang baik dalam produksi dus (carton
yang baik akan menghasilkan kelancaran
box) dapat ditekan seminimal mungkin,

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 29


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

dengan cara kepala gudang bahan baku letak bahan baku yang berantakan gak
turun langsung mengawasi berjalannya sesuai urutan jadwal produksi dengan cara
penempatan bahan baku sesuai yang mengkoordinasikan yang mengatur
diharapkan perusahaan. penjadwalan produksi kepada kepala
Proses produksi pada PT. Sinarmulia gudang bahan baku agar bahan baku yang
megah abadi secara keseluruhan berjalan dapat diterima tepat dalam peletakanya
dengan baik walaupun sering mengalami sesuai urutan dan tidak di tumpuk.
keterlambatan dalam pengiriman barang, sehingga proses produksi dapat berjalan
oleh karena itu diharapkan PT. Sinarmulia sesuai dengan target dan sesuai dengan
megah abadi ini dapat meminimalisir yang direncanakan, sehingga perusahaan
keterlambatan tersebut, hal tersebut agar bisa meningkatkan proses produksinya.
mempertahankan kepercayaan konsumen Pelaksanaan penjadwalan produksi
terhadap perusahaan. dan tata letak (bahan baku) sangat
Diharapkan untuk untuk bagian diperlukan agar kelancaran proses
kepala produksi agar lebih konsisten produksi sesuai dengan yang di harapkan
dalam melaksanakan tugas penjadwalan oleh PT. Sinarmulia megah abadi. Hal ini
produksi dan bertanggung jawab, dapat meningkatkan kelancaran proses
sehingga penjadwalan produksi dan tata produksi dan perusahaan harus malakukan
letak (bahan baku) dapat berjalan dengan manajemen yang baik dalam proses
baik perusahaan dapat menjamin produksinya mulai dari memeperhatikan
kelancaran proses produksi produknya penjadwalan produksi dan tata letak
untuk dijanjikan ke konsumen dalam (bahan baku) yang dilakukan dan
menarik kepercayaan konsumen pada mengawasi berjalannya proses produksi,
perusahaan. sehingga perusahaan dapat terhindar dari
Diharapkan kepada PT. Sinarmulia keterlambatan dalam proses produksi.
megah abadi agar lebih memperhatikan Dengan begitu perusahaan dapat
penjadwalan produksi yang di lakukan memberikan produk ke konsumen sesuai
agar dapat mengatasi keterlambatan yang diharapkan konsumen.
proses produksi yang disebabkan oleh tata

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 30


SOSIOHUMANITAS, VOL. XX Edisi 1 MARET 2018
ISSN: p1410-9263, e2654-6205

DAFTAR PUSTAKA Diah Sarasti 2013.Simulasi Penjadwalan


Produksi Pada Industri Furniture
Eddy Herjanto. 2010. Manajemen Operasi Sebagai
Edisis Ke Empat. Jakarta:
Endro Prihastono. 2015. “Penjadwalan
Grasindo.
Produksi Border Kain Di CV
Ginting, R.2010. Penjadwalan Mesin, Djarum Mulia Embroidery. Jurnal
Graha Ilmu. Yogyakarta . Teknik Industri 4(4), 7
Husein Umar. 2011. Studi Kelayakan Solusi Estimasi Total Waktu Selesnya
Bisnis Edisi 4 Revisi Jakarta: PT Order. Jurnal Matematika Dan
Gramedia Pustaka Utama. Ilmu Pengetahuan Alam 4(4), 10.
Jay Heizer Dan Render Barry. 2011. Lukas Kristianto. 2014. Perancangan Tata
Manajemen Operasi Buku I Edisis Letak Lantai Produksi Baru Cv.
9. Jakarta : Salemba Empat. Yudha Havana Jurnal Teknik
Industri 5(4), 8
Jeff Madura. 2010. Intrudaction To
Business (Pengatar Bisnis) Edisi Diakses Tanggal 5 April 2017. Tulisan
4 Jakarta: Salemba 4 Anton 2012
Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan http://tulisanon.blogspot.com/2012/09/pen
Bisnis Edisis Revisi Jakarta gertiantataletakpabrik.html#ixzz4
:kencanan Jakarta Td2dO1E
Murdifin Haming Dan Mahfud
Nurnajamuddin. 2014.
Manajemen Produksi Modern
Buku 1edisis 3 Jakarta: PT Bumi
Aksara
Sofjan Assaurri. 2010. Manajemen
Produksi Dan Operasi Edisis
Revisi. Jakarta : Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Sugiono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D :
Alfabeta
T. Hani Handoko. 2011. Dasar-Dasar
Manajemen Produksi Dan
Operasi Buku Edsis
I,Yogyakarta:BPFE
T. Hani Handoko. 2011. Manajemen
Buku Edsis 2,Yogyakarta:BPFE
Russel Dan Taylor, (2011). Operations
Management: Along The Supply
Chain, 7ͭ ͪ Ed.,Nj:Wiley

Aji Nurjaman, Dudi Haryadi; Pengaruh Penjadwalan Produksi … Hal. 31

Anda mungkin juga menyukai