MANAJEMEN OPERASI
Dosen Pengampu : Bapak Agung Dharmawan Buchdadi, M.M., Ph.D.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1
METHODS FOR AGGREGATE PLANNING
(METODE PERENCANAAN AGREGAT)
ABSTRAK
Perencanaan agregat merupakan perencanaan jangka menengah yang dibuat
perusahaan terkait dengan penentuan tingkat produksi yang dioperasikan di area
produksi, berdasar pada ramalan jumlah permintaan, perhitungan kapasitas dan
fasilitas produksi yang ada, jumlah tenaga kerja yang tersedia, tingkat nilai
subkontrak, serta perkiraan jumlah persediaan material yang saling berkaitan,
maka rencana produksi bisa dilakukan untuk 3 bulan sampai 12 bulan kedepan
sesuai dengan jumlah permintaan serta kapasitas produksi, sehingga output yang
dihasilkan akan maksimal1) Metode pengendalian tenaga kerja Metode ini
memperlihatkan jumlah produksi sesuai dengan permintaan yang ada pada saat
itu. Bila Permintaan saat itu mengalami kenaikan, maka kapasitas akan dinaikkan,
tetapi bila pada periode berikutnya jumlah permintaan mengalami penurunan,
maka kapasitas juga akan diturunkan. 2) Metode pengendalian persediaan Metode
ini menerapkan tingkat produksi rata-rata, sehingga apabila produksi melebihi
permintaan maka kelebihan produksi tadi akan disimpan sebagai persediaan, dan
apabila produksi kurang dari permintaan, maka persediaan yang ada akan
dikeluarkan untuk menutup jumlah permintaan yang ada. 3) Metode pengendalian
subkontrak Metode ini merencanakan produksi pada tingkat minimal dari
permintaan yang ada.
A. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia saat ini menjadi penting dalam posisinya,
semakin pesat, terutama dalam baik manajemen produksi,
bidang industri. Hal ini berdampak pemasaran, sumber daya manusia
pada persaingan yang semakin maupun keuangan. Selain itu,
ketat antarindustri atau perusahaan manajemen operasi merupakan
yang ada. Berbagai upaya satu fungsi manajemen yang
dilakukan untuk menjadi penting bagi sebuah organisasi atau
industri/perusahaan yang terbaik. perusahaan.
Oleh karena itu, peran manajemen
2
Manajemen operasi merupakan Oleh karena itu, manajemen
kegiatan untuk mengolah sumber daya operasi yang efektif dan efisien
yang tersedia secara optimal dalam dipandang sangat perlu dalam
suatu proses transformasi, sehingga
mencapai tujuan perusahaan secara
menjadi output yang memiliki
keseluruhan. Aktifitas operasional
manfaat lebih dari sebelumnya.
ini mencakup perencanaan,
Manajemen operasi diperlukan
pengorganisasian, pengarahan, dan
untuk menciptakan sesuatu yang
pengendalian untuk mencapai tujuan
baru dan perubahan atau inovasi
perusahaan secara efektif dan efisien.
produk agar menjadi lebih baik.
Seiring perkembangan industri Karena perkembangan dunia,
satu dari tiga fungsi utama setiap sumber daya yang dimiliki
3
Berdasarkan pemarapan di atas, baik dalam rangka pencapaian tujuan
fungsi operasi merupakan salah satu secara efektif dan efisien. Dengan
fungsi strategis bagi sebuah demikian seoarang manajer
perusahaan, sehingga manajemen perusahaan harus mampu melakukan
operasional tentunya sangat penting analisis terhadap sistem operasinya
untuk dijalankan dengan dalam sehingga dapat melakukan perbaikan
rangka tercapainya sebuah tujuan terhadap sistem yang ada dengan
perusahaan yang optimal. oleh pendekatan yang lebih sesuai dengan
karena itu, seorang manajer tuntutan pasar yang sedang dihadapi.
perusahaan harus mampu
memahami cara kerja di bagian
produksi agar mampu mengelola B. LANDASAN TEORI
2. Perencanaan dan
Pengendalian Produksi
4
Perencanaan dan secara efisien dan
pengendalian produksi bisa efektif.
diartikan sebagai aktivitas b. Mengusahakan agar
merencanakan dan perusahaan dapat
mengendalikan material menggunakan
masuk, proses, dan keluar dari modal seoptimal
produksi sehingga permintaan mungkin.
pelanggan bisa dipenuhi c. Mengusahakan
dengan jumlah yang tepat, agar pabrik dapat
waktu pengiriman tepat waktu menguasai pasar
dan biaya produksi yang yang luas
rendah. d. Untuk dapat
memperoleh
a. Mengusahakan agar
keuntungan yang
perusahaan
cukup bagi
dapatberproduksi
perusahaan.
a. Meramalkan permintaan
produk yang dinyatakan dalam
Fungsi perencanaan &
pengendalian produksi adalah :
5
jumlah produk sebagai fungsi Fungsi dari perencanaan dan
dari waktu. pengendalian produksi adalah:
b. Memonitor permintaan yang
aktual, membandingkannya
1. Menjamin rencana penjualan
dengan ramalan permintaan
dan rencana produksi konsisten
sebelumnya dan melakukan
terhadap rencana strategis
revisi atas ramalan tersebut jika
perusahaan.
terjadi penyimpangan.
c. Menetapkan ukuran 2. Sebagai alat ukur proses
6
terkait dengan penentuan tingkat pengganti yang mewakili ke semua
produksi yang dioperasikan di area produk dalam famili.
produksi, berdasar pada ramalan
Tujuan dari Perencanaan
jumlah permintaan, perhitungan
Agregat adalah : a. Mengembangkan
kapasitas dan fasilitas produksi yang
perencanaan produksi yang feasible
ada, jumlah tenaga kerja yang tersedia,
pada tingkat menyeluruh yang akan
tingkat nilai subkontrak, serta
mencapai keseimbangan antara
perkiraan jumlah persediaan material
permintaan dan suplai dengan
yang saling berkaitan, maka rencana
memperhatikan biaya minimal dari
produksi bisa dilakukan untuk 3 bulan
rencana produksi yang dibuat,
sampai 12 bulan kedepan sesuai
walaupun biaya bukan satusatunya
dengan jumlah permintaan serta
bahan pertimbangan.
kapasitas produksi, sehingga output
yang dihasilkan akan maksimal. b. Sebagai masukan terhadap
manager dalam perencanaan sumber
Perencanaan agregat
daya sehingga perencanaan sumber
merupakan bagian dari sistem
daya dikembangkan untuk mendukung
perencanaan produksi yang lebih
perencanaan produksi.
besar, sehingga pemahaman mengenai
keterkaitan antara rencana dan c. Meredam produksi dan
7
Beberapa hal yang harus diperhatikan pekerja juga perlu dipertimbangkan,
dalam perencanaan agregat sebagai karena pekerja dengan tingkat keahlian
berikut : a. Modal dari perusahaan yang tinggi sudah pasti hasil produksi
sangat menentukan tingkat strategi dan juga akanmempunyai nilai yang baik
penggunaan jenis mesin dan sehingga ongkos pruduk cacat akan
peralatan.Bila modal besar maka berkurang, dan pada akhirnya biaya
perusahaan bisa menggunakan mesin produksi bisa ditekan serendah
dengan tingkat utilitas dan kapasitas mungkin.
yang tinggi. b. Tingkat keahlian
8
Metode ini merencanakan yang dapat dihasilkan. Namun
produksi pada tingkat minimal jumlah tenaga kerja yang
dari permintaan yang ada. dibutuhkan tersebut dapat juga
Sehingga pada saat permintaan dikonversikan menjadi
lebih besar dari tingkat produksi, penambahan waktu kerja bagi
maka akan dilakukan subkontrak. tenaga kerja yang ada atau
biasanya disebut dengan istilah
4) Metode Campuran
Lembur (OT/Overtime). Oleh
Metode ini, tingkat produksi karena itu, Jumlah Tenaga
diatur sesuai kondisi aktual. Kerja dan penggunakan waktu
Tingkat produksi ditentukan lembur merupakan dua variabel
berdasarkan jalur produksi, jumlah yang saling berkaitan yang juga
mesin, jumlah hari kerja, tingkat dapat digunakan sebagai
efisiensi, tingkat utilitas mesin dan strategi dalam perencanaan
jumlah shift. Bila terjadi kelebihan agregat.
maka akan disimpan dan jika Material yang dapat
terjadi kekurangan akan dilakukan berupa bahan baku ataupun
overtime untuk menambah bahan pendukung juga
kapasitas. merupakan variabel yang
9
Dalam pembahasan, Penerimaan karyawan
penulis akan membuat Asumsi memerlukan biaya sebesar 85%
Kondisi Produksi Area dari upah biasa.
produksi mempunyai beberapa Biaya lembur adalah Rp
informasi sebagai berikut : 190,751.- per hari selama 3 jam
Jumlah tenaga kerja langsung kerja.
adalah 267 orang. Tahun fiskal perusahaan
Kapasitas kerja per hari dimulai bulan April – Maret
adalah 2 shift dengan jumlah tahun berikutnya. Contoh :
hari kerja per minggu sebanyak tahun fiskal 2014 adalah April
5 hari kerja. 2015 sampai dengan Maret
Satu hari kerja terdapat 8 2015.
jam kerja per shift. Produk agregat adalah 362
Efisiensi waktu yang kV GCB, mewakili semua
diharapkan adalah sebesar produk yang dibuat, di sebut
85%. dalam “362 GCB”.
Biaya tenaga kerja sebesar
Rp 6,000,000.- per orang per
bulan.
10
GAMBAR TABEL 1. DATA PERMINTAAN TAHUN 2014
Tabel 1. di atas menunjukkan per bulan per orang Output per hari=
jumlah permintaan tahun fiskal 2014 0,075/20 = 0.00375 set per hari per
sebanyak 304 set 362 GCB (agregat orang Output per jam : 0,00375 /7 =
produk dari seluruh produk yang 0.000536 set per jam per orang.
diproduksi). Parameter rekrut pekerja : 1)
Perhitungan Perencanaan Rata-rata upah 1 orang pekerja :
Agregat Rp6,000,000.- / bulan 2) Upah 267
Parameter produksi tahun orang pekerja : Rp1,602,000,000.- /
fiskal 2013: 1) Total produksi adalah bulan 3) Biaya perekrutan pekerja : Rp
239 set. 2) Rata-rata produksi per 6,000,000.- x 85% = Rp5,100,000.- /
bulan : Jumlah produksi 1 tahun/ orang RP.5.100.000 /20= Rp. 255,000
periode produksi = 239 / 12 = 20 Set Biaya perekrutan per set
Per bulan. Rp.5.100.000/0,075 = 68.000.000.− /
Rata-rata output : Rata-rata set Biaya Perekrutan = Selisih
produksi per bulan : jumlah pekerja permintaan periode sebelumnya x
langsung = 20/267 = 0,075 set per Rp68,000,000.- (17-13) x Rp
orang atau setiap pekerja 68,000,000.- = Rp272,000,000.-
menyumbang. 0.075 x $68,112.50 = Penghentian pekerja : Biaya penghentian
$5,108 atau $5,108 x Rp 12,500 = Rp pekerja = Rp 6,000,000.- /orang
63,850,000.- per orang per bulan,
$5,108 : 20 = $255.4 atau $255.4 x Rp
12,500.- = Rp 3,192,500.- per orang
per hari. Output per bulan : 0.075 set
11
16)xRp80,000,000.-= = tenaga kerja x Gaji pekerja/bulan
Rp1,200,000,000.- Biaya Tenaga kerja 173.35 x Rp 6,000,000.- =
Rp1,040,098,076.-
12
Gambar Tabel 3. Rekapitulasi Metode Pengendalian Tenaga Kerja Baru
13
Tabel 4. Rekapitulasi Metode Pengendalian Sub Kontrak
14
E. KESIMPULAN
Ucapan Terimakasih :
15
F. DAFTAR PUSTAKA
Kho, B. (2018, Februari 25). Pengertian Perencanaan Agregat (Aggregate Planning)
dan Strateginya. Retrieved Desember 12, 2022, from
https://ilmumanajemenindustri.com/:
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-perencanaan-agregat-
aggregate-planning-dan-strateginya/
Rusdiana, H. A. (2014). Manajemen Operasi. Jurnal Manajemen Operasi, 4-6.
Retrieved Desember 12, 2022
Sumartono, B., & Prayitna, E. A. (2012). PERENCANAAN AGREGAT PRODUKSI
GAS CIRCUIT BREAKER. Program Studi Teknik Industri, 1-11. Retrieved
Desember 12, 2022
Universitas Kristen Maranatha. (2009). Manajemen Operasi. manajemen operasi
khususnya perencanaan agregat, 1.
UNiVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS SURABAYA. (1). Manajemen
Operasional / Produks. Journal Manajemen, 1. Retrieved Desember 12, 2022
Wardhani, A. R. (2010, Maret). PERENCANAAN AGREGAT DENGAN METODE
TRANSPORTASI PADA PT. X PASURUAN. Staf Pengajar Jurusan Teknik
Industri Universitas Widyagama Malang, 18, 1. Retrieved Desember 12, 2022
16