Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN OPERASI
Dosen Pengampu : Bapak Agung Dharmawan Buchdadi, M.M., Ph.D.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1. Fajri Hamzah Harahap (1705621110)


2. Irwam Muslim (1705621054)
3. Muhammad Farhan Safaraz (1705621093)
4. Muhammad Rizqi Nugroho (1705621099)

1
METHODS FOR AGGREGATE PLANNING
(METODE PERENCANAAN AGREGAT)

ABSTRAK
Perencanaan agregat merupakan perencanaan jangka menengah yang dibuat
perusahaan terkait dengan penentuan tingkat produksi yang dioperasikan di area
produksi, berdasar pada ramalan jumlah permintaan, perhitungan kapasitas dan
fasilitas produksi yang ada, jumlah tenaga kerja yang tersedia, tingkat nilai
subkontrak, serta perkiraan jumlah persediaan material yang saling berkaitan,
maka rencana produksi bisa dilakukan untuk 3 bulan sampai 12 bulan kedepan
sesuai dengan jumlah permintaan serta kapasitas produksi, sehingga output yang
dihasilkan akan maksimal1) Metode pengendalian tenaga kerja Metode ini
memperlihatkan jumlah produksi sesuai dengan permintaan yang ada pada saat
itu. Bila Permintaan saat itu mengalami kenaikan, maka kapasitas akan dinaikkan,
tetapi bila pada periode berikutnya jumlah permintaan mengalami penurunan,
maka kapasitas juga akan diturunkan. 2) Metode pengendalian persediaan Metode
ini menerapkan tingkat produksi rata-rata, sehingga apabila produksi melebihi
permintaan maka kelebihan produksi tadi akan disimpan sebagai persediaan, dan
apabila produksi kurang dari permintaan, maka persediaan yang ada akan
dikeluarkan untuk menutup jumlah permintaan yang ada. 3) Metode pengendalian
subkontrak Metode ini merencanakan produksi pada tingkat minimal dari
permintaan yang ada.

A. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia saat ini menjadi penting dalam posisinya,
semakin pesat, terutama dalam baik manajemen produksi,
bidang industri. Hal ini berdampak pemasaran, sumber daya manusia
pada persaingan yang semakin maupun keuangan. Selain itu,
ketat antarindustri atau perusahaan manajemen operasi merupakan
yang ada. Berbagai upaya satu fungsi manajemen yang
dilakukan untuk menjadi penting bagi sebuah organisasi atau
industri/perusahaan yang terbaik. perusahaan.
Oleh karena itu, peran manajemen

2
Manajemen operasi merupakan Oleh karena itu, manajemen
kegiatan untuk mengolah sumber daya operasi yang efektif dan efisien
yang tersedia secara optimal dalam dipandang sangat perlu dalam
suatu proses transformasi, sehingga
mencapai tujuan perusahaan secara
menjadi output yang memiliki
keseluruhan. Aktifitas operasional
manfaat lebih dari sebelumnya.
ini mencakup perencanaan,
Manajemen operasi diperlukan
pengorganisasian, pengarahan, dan
untuk menciptakan sesuatu yang
pengendalian untuk mencapai tujuan
baru dan perubahan atau inovasi
perusahaan secara efektif dan efisien.
produk agar menjadi lebih baik.
Seiring perkembangan industri Karena perkembangan dunia,

yang semakin maju, perusahaan khususnya bidang teknologi, telah

dituntut memberikan kualitas yang membawa manusia memasuki era

terbaik terhadap produ ataupun informasi sehingga jaringan bisnis

jasa yang dihasilkan tanpa pun telah semakin meluas.

melupakan dampak lingkungan Manajemen operasi dikatakan


yang dapat merugikan masyarakat. penting karena berkaitan dengan

Manajemen operasi merupakan rangkaian aktivitas pengelolaan

satu dari tiga fungsi utama setiap sumber daya yang dimiliki

organisasi yang sangat erat perusahaan untuk di olah menjadi

hubungannya dengan fungsi bisnis barang/jasa yang mempunyai nilai

lainnya. Hal itu dikarenakan semua tambah. Selan itu, Manajemen

organisasi menjual, menghitung, operasi juga mencakup aktifitas yang

dan memproduksi untuk berkaitan dengan pengelolaan biaya,

mengetahui cara segmentasi kecepatan penyerahan, dan

manajemen operasional pada keluwesan proses produksi (quality,

fungsi-fungsi organisasi. cost, delivery, and flexibility oriented


– QCDF orientation).

3
Berdasarkan pemarapan di atas, baik dalam rangka pencapaian tujuan
fungsi operasi merupakan salah satu secara efektif dan efisien. Dengan
fungsi strategis bagi sebuah demikian seoarang manajer
perusahaan, sehingga manajemen perusahaan harus mampu melakukan
operasional tentunya sangat penting analisis terhadap sistem operasinya
untuk dijalankan dengan dalam sehingga dapat melakukan perbaikan
rangka tercapainya sebuah tujuan terhadap sistem yang ada dengan
perusahaan yang optimal. oleh pendekatan yang lebih sesuai dengan
karena itu, seorang manajer tuntutan pasar yang sedang dihadapi.
perusahaan harus mampu
memahami cara kerja di bagian
produksi agar mampu mengelola B. LANDASAN TEORI

sumber daya yang dimiliki dengan 1. Pengertian Metode

Metode merupakan merupakan perencanaan secara


salah satu strategi atau cara menyeluruh untuk menyajikan
yang digunakan oleh materiproduksi secara teratur,
perusahaan dalam proses tidak ada satu bagian yang
produksi yang hendak dicapai, bertentangan, dan semuanya
semakin tepat metode yang berdasarkan pada suatu
digunakan oleh seseorang pendekatan tertentu.
maka produksi akan semakin Pendekatan bersifat aksiomatis
baik. Metode berasal dari kata yaitu pendekatan yang sudah
methodos dalam bahasa jelas kebenarannya, sedangkan
Yunani yang berarti cara atau metode bersifat prosedural
jalan. Sudjana (2005:76) yaitu pendekatan dengan
berpendapat bahwa metode menerapkan langkah-langkah.

2. Perencanaan dan
Pengendalian Produksi

4
Perencanaan dan secara efisien dan
pengendalian produksi bisa efektif.
diartikan sebagai aktivitas b. Mengusahakan agar
merencanakan dan perusahaan dapat
mengendalikan material menggunakan
masuk, proses, dan keluar dari modal seoptimal
produksi sehingga permintaan mungkin.
pelanggan bisa dipenuhi c. Mengusahakan
dengan jumlah yang tepat, agar pabrik dapat
waktu pengiriman tepat waktu menguasai pasar
dan biaya produksi yang yang luas
rendah. d. Untuk dapat
memperoleh
a. Mengusahakan agar
keuntungan yang
perusahaan
cukup bagi
dapatberproduksi
perusahaan.

GAMBAR 1. HUBUNGAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

a. Meramalkan permintaan
produk yang dinyatakan dalam
Fungsi perencanaan &
pengendalian produksi adalah :

5
jumlah produk sebagai fungsi Fungsi dari perencanaan dan
dari waktu. pengendalian produksi adalah:
b. Memonitor permintaan yang
aktual, membandingkannya
1. Menjamin rencana penjualan
dengan ramalan permintaan
dan rencana produksi konsisten
sebelumnya dan melakukan
terhadap rencana strategis
revisi atas ramalan tersebut jika
perusahaan.
terjadi penyimpangan.
c. Menetapkan ukuran 2. Sebagai alat ukur proses

pemesanan barang yang perencanaan produksi.

ekonomis atas bahan baku yang 3. Menjamin kemampuan produksi


akan dibeli. konsisten terhadap rencana
d. Menetapkan sistem persediaan produksi.
yang ekonomis.
4. Memonitor hasil produksi actual
e. Menetapkan kebutuhan
terhadap rencana produksi dan
produksi dan tingkat
membuat penyesuaian.
persediaan pada saat tertentu.
f. Memonitor tingkat persediaan, 5. Mengatur persediaan produk
membandingkannya dengan jadi untuk mencapai target
rencana persediaan, dan produksi dan rencana strategis.
melakukan revisi rencana 6. Mengarahkan penyusunan dan
produksi pada saat yang pelaksanaan jadwal induk
ditentukan. produksi.
g. Membuat jadwal produksi,
3. Perencanaan Agregat
penugasan, serta pembebanan
mesin dan tenaga kerja yang Perencanaan agregat
terperinci. merupakan perencanaan jangka
menengah yang dibuat perusahaan

6
terkait dengan penentuan tingkat pengganti yang mewakili ke semua
produksi yang dioperasikan di area produk dalam famili.
produksi, berdasar pada ramalan
Tujuan dari Perencanaan
jumlah permintaan, perhitungan
Agregat adalah : a. Mengembangkan
kapasitas dan fasilitas produksi yang
perencanaan produksi yang feasible
ada, jumlah tenaga kerja yang tersedia,
pada tingkat menyeluruh yang akan
tingkat nilai subkontrak, serta
mencapai keseimbangan antara
perkiraan jumlah persediaan material
permintaan dan suplai dengan
yang saling berkaitan, maka rencana
memperhatikan biaya minimal dari
produksi bisa dilakukan untuk 3 bulan
rencana produksi yang dibuat,
sampai 12 bulan kedepan sesuai
walaupun biaya bukan satusatunya
dengan jumlah permintaan serta
bahan pertimbangan.
kapasitas produksi, sehingga output
yang dihasilkan akan maksimal. b. Sebagai masukan terhadap
manager dalam perencanaan sumber
Perencanaan agregat
daya sehingga perencanaan sumber
merupakan bagian dari sistem
daya dikembangkan untuk mendukung
perencanaan produksi yang lebih
perencanaan produksi.
besar, sehingga pemahaman mengenai
keterkaitan antara rencana dan c. Meredam produksi dan

beberapa faktor internal dan eksternal tenaga kerja terhadap fluktuasi

merupakan sesuatu yang berguna permintaan.

dalam proses perencanaan produksi. Parameter Perencanaan

Konsep perencanaan agregat Agregat Faktor yang harus

ini adalah untuk menghitung jumlah dipertimbangkan dalam proses

produk yang harus diproduksi dengan perencanaan agregat adalah semua

mengelompokkan produk-produk ke sumber daya yang ada, jumlah tenaga

dalam famili dan menemukan produk kerja, tingkat persediaan yang


ditentukan dan penjadwalannya.

7
Beberapa hal yang harus diperhatikan pekerja juga perlu dipertimbangkan,
dalam perencanaan agregat sebagai karena pekerja dengan tingkat keahlian
berikut : a. Modal dari perusahaan yang tinggi sudah pasti hasil produksi
sangat menentukan tingkat strategi dan juga akanmempunyai nilai yang baik
penggunaan jenis mesin dan sehingga ongkos pruduk cacat akan
peralatan.Bila modal besar maka berkurang, dan pada akhirnya biaya
perusahaan bisa menggunakan mesin produksi bisa ditekan serendah
dengan tingkat utilitas dan kapasitas mungkin.
yang tinggi. b. Tingkat keahlian

C. METODE PERENCANAAN berikutnya jumlah permintaan


AGREGAT mengalami penurunan, maka kapasitas
1. Metode Heuristik (Trial and juga akan diturunkan.
Error )
2) Metode pengendalian
Metode ini sering disebut dengan persediaan
metode pembuatan grafik dan diagram.
Metode ini menerapkan tingkat
Terdapat Beberapa metode heuristik produksi rata-rata, sehingga apabila
adalah : produksi melebihi permintaan maka
kelebihan produksi tadi akan disimpan
1) Metode pengendalian tenaga
sebagai persediaan, dan apabila
kerja
produksi kurang dari permintaan,
Metode ini memperlihatkan maka persediaan yang ada akan
jumlah produksi sesuai dengan dikeluarkan untuk menutup jumlah
permintaan yang ada pada saat itu. permintaan yang ada.
Bila Permintaan saat itu mengalami
3) Metode pengendalian
kenaikan, maka kapasitas akan
subkontrak
dinaikkan, tetapi bila pada periode

8
Metode ini merencanakan yang dapat dihasilkan. Namun
produksi pada tingkat minimal jumlah tenaga kerja yang
dari permintaan yang ada. dibutuhkan tersebut dapat juga
Sehingga pada saat permintaan dikonversikan menjadi
lebih besar dari tingkat produksi, penambahan waktu kerja bagi
maka akan dilakukan subkontrak. tenaga kerja yang ada atau
biasanya disebut dengan istilah
4) Metode Campuran
Lembur (OT/Overtime). Oleh
Metode ini, tingkat produksi karena itu, Jumlah Tenaga
diatur sesuai kondisi aktual. Kerja dan penggunakan waktu
Tingkat produksi ditentukan lembur merupakan dua variabel
berdasarkan jalur produksi, jumlah yang saling berkaitan yang juga
mesin, jumlah hari kerja, tingkat dapat digunakan sebagai
efisiensi, tingkat utilitas mesin dan strategi dalam perencanaan
jumlah shift. Bila terjadi kelebihan agregat.
maka akan disimpan dan jika Material yang dapat
terjadi kekurangan akan dilakukan berupa bahan baku ataupun
overtime untuk menambah bahan pendukung juga
kapasitas. merupakan variabel yang

D. PEMBAHASAN sangat penting dalam proses

Seperti yang disebutkan produksi. Tidak ada Output

sebelumnya, variabel-variabel yang dapat dihasilkan tanpa

penting dalam suatu sistem adanya Material. Oleh karena

produksi adalah persediaan dan itu, Material harus selalu dijaga

tenaga kerja. Semakin banyak Persediaan dan kondisi

tenaga kerja yang digunakan, pemesanannya.

semakin tinggi pula volume


output atau jumlah unit produk

9
Dalam pembahasan,  Penerimaan karyawan
penulis akan membuat Asumsi memerlukan biaya sebesar 85%
Kondisi Produksi Area dari upah biasa.
produksi mempunyai beberapa  Biaya lembur adalah Rp
informasi sebagai berikut : 190,751.- per hari selama 3 jam
 Jumlah tenaga kerja langsung kerja.
adalah 267 orang.  Tahun fiskal perusahaan
 Kapasitas kerja per hari dimulai bulan April – Maret
adalah 2 shift dengan jumlah tahun berikutnya. Contoh :
hari kerja per minggu sebanyak tahun fiskal 2014 adalah April
5 hari kerja. 2015 sampai dengan Maret
 Satu hari kerja terdapat 8 2015.
jam kerja per shift.  Produk agregat adalah 362
 Efisiensi waktu yang kV GCB, mewakili semua
diharapkan adalah sebesar produk yang dibuat, di sebut
85%. dalam “362 GCB”.
 Biaya tenaga kerja sebesar
Rp 6,000,000.- per orang per
bulan.

10
GAMBAR TABEL 1. DATA PERMINTAAN TAHUN 2014

Tabel 1. di atas menunjukkan per bulan per orang Output per hari=
jumlah permintaan tahun fiskal 2014 0,075/20 = 0.00375 set per hari per
sebanyak 304 set 362 GCB (agregat orang Output per jam : 0,00375 /7 =
produk dari seluruh produk yang 0.000536 set per jam per orang.
diproduksi). Parameter rekrut pekerja : 1)
Perhitungan Perencanaan Rata-rata upah 1 orang pekerja :
Agregat Rp6,000,000.- / bulan 2) Upah 267
Parameter produksi tahun orang pekerja : Rp1,602,000,000.- /
fiskal 2013: 1) Total produksi adalah bulan 3) Biaya perekrutan pekerja : Rp
239 set. 2) Rata-rata produksi per 6,000,000.- x 85% = Rp5,100,000.- /
bulan : Jumlah produksi 1 tahun/ orang RP.5.100.000 /20= Rp. 255,000
periode produksi = 239 / 12 = 20 Set Biaya perekrutan per set
Per bulan. Rp.5.100.000/0,075 = 68.000.000.− /
Rata-rata output : Rata-rata set Biaya Perekrutan = Selisih
produksi per bulan : jumlah pekerja permintaan periode sebelumnya x
langsung = 20/267 = 0,075 set per Rp68,000,000.- (17-13) x Rp
orang atau setiap pekerja 68,000,000.- = Rp272,000,000.-
menyumbang. 0.075 x $68,112.50 = Penghentian pekerja : Biaya penghentian
$5,108 atau $5,108 x Rp 12,500 = Rp pekerja = Rp 6,000,000.- /orang
63,850,000.- per orang per bulan,
$5,108 : 20 = $255.4 atau $255.4 x Rp
12,500.- = Rp 3,192,500.- per orang
per hari. Output per bulan : 0.075 set

Biaya Penghentian pekerja = Selisih Rp80,000,000.-(31–


permintaan periode sebelumnya

11
16)xRp80,000,000.-= = tenaga kerja x Gaji pekerja/bulan
Rp1,200,000,000.- Biaya Tenaga kerja 173.35 x Rp 6,000,000.- =
Rp1,040,098,076.-

Gambar Tabel 2. Rekapitulasi Metode Pengendalian Tenaga Kerja

Metode pengendalian tenaga kerja ini tetap Rp24,322,083,007.-, sehingga


diawal memerlukan biaya sebesar total biaya yang harus dikeluarkan
Rp31,962,083,007.-. Hal ini diatasi oleh perusahaan adalah
dengan pemerataan waktu produksi ke Rp25,274,083,007.-, dengan demikian
dalam 12 bulan menjadi 25 – 26 set terdapat penurunan biaya dari
per bulan dengan penambahan pekerja Rp31,962,083,007.- menjadi
sebanyak 66 orang pekerja di awal Rp25,274,083,007.-. Pemerataan
tahun fiskal, kemudian ditambah lagi beban kerja ini bisa menghemat biaya
pada bulan Desember sebanyak 14 sebesar Rp6,688,000,000.-. Tabel 3. Di
orang. Penambahan pekerja sebanyak bawah ini memperlihatkan setelah
80 orang memerlukan biaya sebanyak beban dibagi dalam periode produksi
Rp 952,000,000.-. Biaya tenaga kerja, per bulan menjadi 25-26 set.

12
Gambar Tabel 3. Rekapitulasi Metode Pengendalian Tenaga Kerja Baru

Metode pengendalian subKontrak pada permintaan yang hanya 304 set


tabel 4. di bawah ini terlihat bahwa setahun, tetapi kita bisa melihat bahwa
tingkat produksi sebesar 21 set per terdapat beberapa bulan dengan tingkat
bulan, total tingkat produksi setahun produksi yang sangat sulit dicapai,
akan mendapatkan total 252 set, karena jumlah tersebut sudah
kemudian jumlah yang harus melampaui kapastias produksi dan
dikeluarkan ke subKontrak adalah 89 kapasitas subKontrak.
set, jadi total produk adalah 341 set.
Jumlah tersebut sudah melebihi

13
Tabel 4. Rekapitulasi Metode Pengendalian Sub Kontrak

Metode pengendalian subKontrak ini Penambahan tenaga kerja 13 orang


diperlukan perhitungan produksi adalah penambahan dari 267 orang
dengan lebih teliti, sehingga dilakukan menjadi 280 orang pekerja.
perencanaan ulang untuk membuat Pemerataan beban kerja adalah
beban pekerjaan hampir sama rata. membuat proses produksi menjadi 25-
Perhitungan awal terdapat total biaya 26 set per bulan dengan perincian 21
sebesar Rp24,561,816,586.-, ditambah set dikerjakan di dalam, dan 4-5 set
penambahan 13 orang tenaga kerja dikerjakan disubKontrak. Biaya
sebesar Rp66,300,000.-, sehingga total subKontrakpun berkurang dari total
biaya adalah Rp24,628,116,586.-. Rp4,400,089,883.- menjadi
kemudian dilakukan pemerataan ulang Rp2,570,839,033,-.
pada tiap bulan produksi sehingga total
biaya turun menjadi
Rp22,732,565,736.- ditambah dengan
biaya penambahan 13 orang tenaga
kerja memerlukan biaya Rp
66,300,000,-, maka total biayanya
adalah Rp 22,798,865,736.- .

Tabel 5. Rekapitulasi Metode Pengendalian Sub Kontrak baru

14
E. KESIMPULAN

Peran manajemen menjadi Kami mengucapkan


penting dalam posisinya, baik terimakasih yang sebesar
besarnya kepada :
manajemen produksi,
Agung Dharmawan Buchdadi,
pemasaran, sumber daya
M.M., Ph.D. selaku dosen
manusia maupun keuangan.
pengampu mata kuliah
Selain itu, manajemen operasi
Manajemen Operasi.
merupakan satu fungsi
manajemen yang penting bagi
sebuah organisasi atau
perusahaan.
Metode merupakan salah satu
strategi atau cara yang
digunakan oleh perusahaan
dalam proses produksi yang
hendak dicapai, semakin tepat
metode yang digunakan oleh
seseorang maka produksi akan
semakin baik.
Perencanaan Agregat bisa
dilakukan menggunakan
metode : Pengendalian Tenaga
Kerja, Pengendalian
subKontrak, dan metode
campuran tenaga kerja dan
kerja lembur.

Ucapan Terimakasih :

15
F. DAFTAR PUSTAKA
Kho, B. (2018, Februari 25). Pengertian Perencanaan Agregat (Aggregate Planning)
dan Strateginya. Retrieved Desember 12, 2022, from
https://ilmumanajemenindustri.com/:
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-perencanaan-agregat-
aggregate-planning-dan-strateginya/
Rusdiana, H. A. (2014). Manajemen Operasi. Jurnal Manajemen Operasi, 4-6.
Retrieved Desember 12, 2022
Sumartono, B., & Prayitna, E. A. (2012). PERENCANAAN AGREGAT PRODUKSI
GAS CIRCUIT BREAKER. Program Studi Teknik Industri, 1-11. Retrieved
Desember 12, 2022
Universitas Kristen Maranatha. (2009). Manajemen Operasi. manajemen operasi
khususnya perencanaan agregat, 1.
UNiVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS SURABAYA. (1). Manajemen
Operasional / Produks. Journal Manajemen, 1. Retrieved Desember 12, 2022
Wardhani, A. R. (2010, Maret). PERENCANAAN AGREGAT DENGAN METODE
TRANSPORTASI PADA PT. X PASURUAN. Staf Pengajar Jurusan Teknik
Industri Universitas Widyagama Malang, 18, 1. Retrieved Desember 12, 2022

16

Anda mungkin juga menyukai