Anda di halaman 1dari 8

LOGIKA DAN PENALARAN HUKUM

PENALARAN DEDUKTIF
KASUS KORUPSI DAN SUAP SENGKETA
RATU ATUT CHOSIYAH
KELOMPOK V
1. DIMAS PERMANA PAMUNGKAS (231010200934)
2. ERIS SETIADI (231010200938)
3. GILANG RAHMADDANI (231010200903)
4. INES DWI YANTARI (231010200919)
5. SITI WAHDIATUN NUPUS (231010201505)
Latar Belakang

Korupsi di Indonesia tidak lagi menjadi hal


yang susah diungkap. Begitu pula dengan
sudah tidak terkendalinya korupsi yang
terjadi. Dari berbagai korupsi yang terjadi
selama ini, kebanyakan para pelakunya
berasal dari berbagai kalangan pejabat
pemerintah, politisi, akademisi, pengusaha,
dan aparat hukum.
TERDAKWA KRONOLOGI
- Berawal dari kasus penangkapan Akil Mochtar dan
Ratu Atut Chosiyah, 61 tahun, adalah seorang politikus
Tubagus Chaeri Wardana.
Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Banten
dari Tahun 2007 sampai 2015. Akil Mochtar (mantan ketua MK) dan Tubagus Chaeri
Sebelumnya Ratu Atut Chosiyah terpilih sebagai wagub Wardana adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut
berpasangan dengan Djoko Munandar pada 11 Januari 2002, Chosiyah ditangkap KPK pada 2 oktober 2013, terkait
Ketika Djoko Munandar dicopot dari jabatannya karena dengan kasus suap sengketa Pilkada Lebak di
Mahkamah Konstitusi (MK) senilai Rp 2-3 miliar.
terkait kasus korupsi, ia ditunduk sebagai Pelaksana Tugas
3 oktober 2013, Akil Mochtar dan Wawan ditetapkan
Gubernur Banten.
sebagai tersangka dalam kasus suap sengketa Pilkada
Lebak di MK tersebut sehari setelah penangkapan.
Mula-mula 12 Desember 2013, Ratu Atut ditetapkan Keduanya langsung ditahan oleh KPK. Kasus itu
sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kemudian menyeret Ratu Atut, karena diduga terlibat
kesehatan kedokteran umum di Puskesmas Kota Tangerang dalam kasus suap itu.
Selatan, Banten, tahun anggaran 2012. Dalam kasus ini, - Atut dicekal dan diperiksa untuk pertama kali.
modus yang digunakan untuk menilep uang negara adalah 3 Oktober 2013, Atut dicekal ke luar negeri Setelah Akil
penggelembungan harga perkiraan sementara (HPS) alat Mochtar dan Wawan ditetapkan sebagai tersangka dalam
kesehatan. Kemudian, pada 16 Desember 2013, Atut kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak Banten
menjadi tersangka kasus suap sengketa Pilkada Lebak. senilai Rp 2-3 miliar, Atut juga dicekal ke luar negeri
pada 3 Oktober 2013 untuk jangka waktu enam bulan ke
depan.
11 oktober 2013. Atut diperiksa pertama kali untuk kasus 16 desember 2013, surat perintah penyidikan (sprindik)
suap, KPK memeriksa Atut sebagai saksi untuk adiknya Atut ditandatangani KPK, kasus dugaan suap
Wawan pertama kali pada 11 Oktober 2013, Dia diperiksa pengurusan sengketa pilkada Lebak Banten di
sebagai saksi untuk kasus dugaan suap sengketa Pilkada Mahkamah Konstitusi (MK) dengan tersangka
Lebak. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
- Atut diperiksa kedua, Adiknya ditetapkan tersangka - Rumah Atut digeledah, ditetapkan jadi tersangka,
korupsi Alat Kesehatan lalu ditahan.
Atut Kembali diperiksa oleh KPK pada 19 November 17 desember 2013, KPK menggeledah rumah atut di
2013, atut diperiksa selama 7 jam, Atut mengaku sudah Jalan Bhayangkara Nomor 51 Cipocok, Serang. Dari
memberikan keterangan kepada penyidik terkait dengan penggeledahan tersebut. Atut resmi ditetapkan sebagai
sarana dan prasarana di pemerintahannya /Pemprov tersangka kasus penyuapan mantan Ketua MK Akil
Banten. Mochtar dalam perkara Pilkada Lebak senilai Rp 2-3
-Ekspose kasus Alkes, lalu Sprindik Atut miliar dan korupsi Alkes di Banten senilai 23 miliar
ditandatangani. pada 17 Desember 2013.
Ekspose kasus Alkes di Kota Tangerang Selatan dan 20 Desember 2013, Atut periksa lalu ditahan oleh
Provinsi Banten senilai Rp 23 miliar. KPK sudah KPK. Ratu Atut dititipkan di Rutan Cabang KPK
menemukan dua barang bukti yang cukup keterlibatan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Atut. untuk sementara sudah disepakati yang
bersangkutan (Atut) juga ditetapkan sebagai tersangka.
VONIS REMISI
Pada 1 September 2014, Ratu Atut divonis 4 Ratu Atut mendapatkan remisi hukuman Pada 5
Tahun penjara dan denda Rp. 200 Juta subsider Mei 2022. Terpidana itu mendapat potongan
5 bulan kurungan untuk kasus suap sengketa hukuman 30 hari. Kemudian pada 17 Agustus
Pilkada Lebak. Sementara, dalam kasus 2022, Atut kembali mendapat remisi hukuman 3
pengadaan alat Kesehatan di Tangerang Selatan, bulan
Atut divonis 5 Tahun 6 bulan dan denda Rp.
250 Juta subsider 3 bulan kurungan.

DIPERBERAT BEBAS BERSYARAT


Atut sempat mengajukan banding dalam kasus Ratu Atut akhirnya mendapatkan bebas bersyarat
suap sengketa Pilkada Lebak. Namun, upayanya pada 6 September 2022 dari Lapas Kelas IIA
itu ditolak. pada Februari 2015, Mahkamah Tangerang.
Agung (MA) menolak permohonan Atut.
Hukumannya justru diperberat 3 tahun, dari 4
tahun menjadi 7 tahun penjara.
KESIMPULAN
Tindakan korupsi merupakan Tindakan yang sangat merugikan Negara. Korupsi
mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara, menurunnya
investasi, meningkatkan kemiskinan serta meningkatnya ketimpangan
pendapatan. Korupsi juga dapat mengakibatkan kesengsaraan rakyat.

SARAN
Hukum diindonesia harus dipatuhi dan ditegakkan untuk melindungi kepentingan
masyarakat, melindungi kepentingan bangsa dan negara karena sudah merupakan
kewajiban aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum secara tegas dan
adil. dan siapapun yang melanggar hukum harus diberi hukuman yang setimpal
sesuai dengan Undang-undang yang telah ditetapkan tanpa melihat status sosial.
SEKIAN DARI KELOMPOK
KAMI
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai