Abstarak : UKM Sari Mandiri merupakan UKM yang bergerak dalam indusri pangan dengan mengasilkan
aneka macam keripik. Permasalahan yang ditemui antara lain yaitu kurangnya hygiene dan sanitasi yang
terdapat pada UKM tersebut, baik dari kebersihan mesin yang digunakan maupun para pekerja yang
melakukan proses produksi dengan tidak menggunakan sarung tangan serta masker. Selain itu UKM Sari
Mandiri juga belum memiliki tata letak ruang yang sesuai dengan urutan proses, sehingga dapat membuat
proses produksi menjadi lama dan tidak efisien. Dari permasalahan tersebut akan dilakukan perbaikan
sistem kerja dengan menggunakan penerapan daftar periksa Good Manufacturing Practice (GMP) dan
Work Improvement In Small Enterprise (WISE) yang bertujuan untuk mengetahui aspek apa saja yang
belum diterapkan oleh UKM tersebut pada saat melakukan proses produksi, dimana dari aspek yang belum
dilakukan penerapan tersebut akan dilakukan perbaikan sistem kerja. Berdasarkan hasil penelitian pada
daftar periksa penilaian GMP ditemukan beberapa penyimpangan aspek yang belum diterapkan oleh UKM
tersebut antara lain yaitu aspek bangunan, fasilitas sanitasi, lokasi dan lingkungan, mesin dan peralatan,
pemeliharaan program sanitasi, serta karyawan. Selain itu untuk hasil dari penilaian daftar periksa WISE
diolah dengan bantuan kuesioner AHP oleh beberapa expert judgment, dimana hasil dari penilaian tersebut
menunjukan bahwa ditemukan beberapa subkriteria yang belum terlaksana antara lain menyediakan alat
pemadam kebakaran, penyediaan wadah untuk sampah, lantai tidak licin, ventilasi alami, pemeriksaan
mesin secara teratur, melampirkan prosedur kerja, pembersihan mesin secara berkala, penggunaan rak
bertingkat, menetapkan kebijakan K3 dan menyediakan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang
memadai bagi semua pekerja, ruangan produksi luas nyaman, memiliki ruang penyimpanan tersendiri,
pemberian jarak cukup lebar antara mesin dan dinding, dan melindungi tempat kerja dari panas luar yang
berlebihan. Sedangkan untuk perancangan fasilitas hasil dari penilitian tersebut didapatkan urutan proses
produksi yang sesuai dengan kebutuhan UKM dan standar keamanan
Kata Kunci: Good Manufacturing Practice, Perancangan Fasilitas, UKM Keripik, Work Improvement In
Small Enterprise
- 23 -
terdapat pada UKM Sari Mandiri ini yaitu berupa industri yang terkait dengan pangan yang berfungsi
kondisi sarana dan prasarana yang kurang untuk meningkatkan mutu hasil produksinya
diperhatikan. Hal ini dilihat dari cara pekerja pada terutama terkait dengan keamanan dan keselamatan
UKM tersebut yang melakukan pekerjaan konsumen yang mengkonsumsi produk yang di
pemotongan singkong dengan menggunakan mesin produksinya. Selain itu GMP juga menjadi salah
pemotong singkong. Alat yang digunakan tidak satu prerequisite program atau program persyaratan
dibersihkan terlebih dahulu, padahal alat pemotong dasar dalam penerapan sistem HACCP yang
tesebut masih mempunyai sisa hasil pemotongan menjamin praktek pencegahan terhadap
sebelumnya pada hari yang berbeda, sehingga dapat kontaminasi yang menyebabkan produk menjadi
membuat produk menjadi terkontaminasi dan tidak aman untuk dikonsumsi (Winarno dan Surono
membuat kualitas produk menjadi menurun. Selain 2002).
itu permasalahan Hygiene dan sanitasi yang Adapun manfaat dari penerapan GMP sebagai
terdapat pada UKM sangat kurang diperhatikan, berikut :
dimana para pekerja yang melakukan packaging 1. Menjamin kualitas dan keamanan pangan yang
produk tidak menggunakan sarung tangan serta dihasilkan oleh UKM itu sendiri.
masker, selain itu juga untuk kondisi sekitar 2. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasaan
lingkungan kerja pada proses produksi terdapat pelanggan dalam keamanan produk dan
banyak tumbuhan liar serta semak belukar. Dan produksi.
untuk yang terakhir yaitu UKM juga belum 3. Mengurangi kerugian dan pemborosan sehingga
memiliki tata letak ruang yang sesuai dengan urutan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
proses sehingga dapat membuat proses produksi 4. Menjadi pendukung dalam pengendalian
menjadi lama dan tidak efisien, dan permasalahan kualitas.
lainnya yaitu mengenai perancangan fasilitas yang b. Work Improvement In Small Enterprises
belum terpenuhi seperti tidak adanya warehouse (WISE)
produk jadi, gudang bahan baku dan tidak adanya Work Improvement In Small Enterprises
tempat packaging produk. (WISE) merupakan sebuah program yang
Permasalahan diatas sangat jelas bahwa UKM dikeluarkan oleh ILO yang diperuntukan pada
Sari Mandiri sangat memerlukan sebuah perbaikan masyarakat dalam menjalankan usaha kecil dan
kondisi kerja dan cara produksi pangan olahan yang menengah (UKM) untuk mengambil tindakan
baik dengan menggunakan penerapan Good praktis dan murah yang bertujuan memperbaiki
Manufacturing Practices (GMP) dan Work produktivitas tenaga kerja dan meningkatkan
Improvement In Small Enterprises (WISE) sebagai kondisi kerja, sehingga dapat memberikan
penyelesaian masalah yang ada pada UKM Sari keuntungan pada pemilik usaha dan pekerja.
Mandiri tersebut, sehingga dapat membantu UKM Berikut merupakan kelebihan WISE adalah sebagai
dalam melakukan perbaikan sistem kerja yang berikut (ILO, 2004).
sesuai dengan daftar periksa GMP dan WISE. 1. Penerapan yang dilakukan lebih murah dan
Sedangkan untuk output dalam penelitian ini yaitu mudah sehingga dapat memberikan keuntungan
sebuah rekomendasi perbaikan proses produksi yang jelas.
keripik dengan tujuan untuk meningkatkan 2. Tindakan yang dilakukan sangat jelas dan
produktivitas pada proses produksi serta kondisi sederhana untuk melakukan perbaikan pada
kerja yang lebih baik dan nyaman dengan suatu usaha yang sedang dijalankan
menggunakan metode GMP sebagai penilaian 3. Dapat menemukan pendekatan yang positif
keamanan pangan di industri makanan serta metode dalam suatu masalah yang dihadapi
WISE sebagai penilaian kondisi kerja dari 4. Menekankan keterlibatan antara kedua belah
pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di pihak baik pemilik usaha dan pekerja dalam
industri kecil dan menengah. mengumpulkan ide, prioritas perbaikan dan
2. Tinjauan Pustaka membuat perubahan nyata pada tempat kerja.
a. Good Manufacturing Practices (GMP) 5. Mendorong kemampuan dan kepercayaan
Good Manufacturing Practices (GMP) antara pemilik usaha dan pekerja untuk
merupakan suatu pedoman bagi industri terutama menerapkan perubahan yang lebih efisien.
- 24 -
c. Perencanaan Fasilitas Mulai
- 25 -
Tabel 1 Hasil Penilaian GMP Tabel 3 Keperluan Tindakan WISE
- 26 -
Tabel 4 Nilai Akhir Subkriteria Tabel 5 Subkriteria Terpilih Pada WISE
c. Perancangan Fasilitas
Perancangan fasilitas merupakan output
dari hasil penelitian, hal ini dilakukan untuk
memberikan rancangan layout baru bagi UKM
Sari Mandiri sehingga dapat memberikan
rekomendasi perbaikan pada perancangan tata
letak fasilitas produksi yang sesuai dengan
kebutuhan UKM tersebut. Selain itu dari hasil
evaluasi yang telah dilakukan dengan
menggunakan metode penerapan GMP dan
WISE, diketahui bahwa salah satu aspek yang
mempengaruhi dalam penerapan tersebut yaitu
terdapat pada bagian aspek bangunan produksi
Langkah selanjutnya menentukan subkriteria
sehingga dari hasil evaluasi tersebut diketahui
paling berpengaruh dari 22 subkriteria yang ada.
bahwa UKM Sari Mandiri sangat membutuhkan
Penentuan ini dilakukan dengan menggunakan
perbaikan pada perancangan fasilitas produksi.
diagram pareto. Pemilihan subkriteria berdasarkan
Berikut merupakan kondisi fasilitas UKM
prinsip 80:20 Dari persentase kumulatif maka akan
dengan mengunakan penerapan Good
dikonversikan ke dalam diagram pareto, kemudian
Manufacturing Practice sebagai evaluasinya.
dicari subkriteria berdasarkan 80% permasalahan.
Tabel 6 Kondisi Fasilitas Ruang Pada UKM
Berikut merupakan diagram pareto yang dibuat
sesuai dengan urutan yang diperoleh dari
perhitungan pada nilai akhir.
- 27 -
Warehouse Produk Jadi
Pengupasan Bahan
Tempat Pemcampuran Tempat
Tempat
Bumbu Pada Produk yang Tempat Penggorengan Pemotongan
Baku
5 Bahan Baku
Telah Digoreng 4
2
1
Kamar 1
4
Tempat Pengupasan
Bahan Baku
8 5
Tempat Pemcampuran 7 Tempat Pemotongan
Bumbu Pada Produk Tempat Penggorengan Bahan Baku
yang Telah Digoreng
3 6
2
Tempat Pencucian Tempat Pencucian Bahan
Kamar Mandi
Peralatan Baku
Kamar 4 Tempat pengemasan
Produk jadi
Kamar 3
1
Warehouse Bahan Baku Pengupasan pada
bahan baku
- 28 -
1. Hasil evaluasi yang telah dilakukan pada International Labour Organization. 2004. Work
penilaian daftar periksa GMP diketahui bahwa Improvement In Small Enterprises
besarnya penerapan yang dilakukan oleh UKM (WISE):Package for Trainers. ILO:
Sari Mandiri berada pada level cukup. Selain itu Winarno, F. G. dan Surono. 2002. HACCP dan
terdapat 6 aspek penyimpangan yang menjadi Penerapannya dalam Industri Pangan. M-
permasalahan dalam cara melakukan Brio Press. Bogor.
Wignjosoebroto, S. (2000). Pengantar Teknik dan
pengolahan pangan yang baik. Sehingga dari
Manajemen Industri. Penerbit Prima Printing,
enam aspek tersebut akan menjadi dasar dalam
Surabaya.
perbaikan sistem kerja. Sedangkan untuk hasil
penilaian daftar periksa WISE didapatkan bobot
Biografi Penulis
kriteria tertinggi terdapat pada kriteria desain
tempat kerja sebesar 0.255 dan bobot kriteria
Afrian Daputra, lahir di Tg Sebauk, Kepulauan
terendah terdapat pada kriteria organisasi
Riau, Kabupaten Natuna pada tanggal 26 April
pekerjaan sebesar 0.046. Selain itu terdapat 13
1999. Anak ketiga dari 5 bersaudara dan merupakan
subkriteria yang menjadi prioritas dalam
putra dari pasangan Tarmizi dan Nurhayati. Peneliti
perbaikan sistem kerja pada UKM Sari Mandiri.
sebelumnya menempuh pendidikan di SDN 005 Tg
2. Pembuatan SOP yang dapat diberikan dari hasil
Sebauk lulus pada tahun 2010, SMP Negeri 02
daftar periksa GMP dan WISE bertujuan untuk
Bunguran Barat Natuna lulus pada tahun 2013, dan
selalu menjaga hygiene dan sanitasi baik dari
SMA Negeri 2 Bunguran Barat Natuna lulus pada
produk yang dihasilkan maupun kondisi kerja
tahun 2016. Penulis menjadi mahasiswa di Jurusan
yang terjadi pada UKM. Sedangkan untuk
Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
penggunaan alat dibuat berdasarkan hasil
Tanjungpura mulai dari tahun 2016 dan
observasi yang dilakukan dengan tujuan untuk
menyelesaikan studi program sarjana dengan gelar
selalu menjaga kebersihan mesin serta
Sarjana Teknik (S.T) pada tahun 2020.
menghindari dari hal-hal yang tidak dinginkan
seperti rusaknya performa mesin pada saat
Tri Wahyudi, lahir di Pontianak, 29 Mei 1981.
melakukan proses produksi dan kecelakaan
Tahun 2005 dia memperoleh gelar Sarjana Teknik
pekerja pada saat pengoprasian mesin.
(ST) dari Universitas Pasundan di Bandung dengan
3. Berdasarkan hasil dari perancangan fasilitas
bidang keahlian Teknik Manajemen Industri.
yang dilakukan pada UKM Sari Mandiri dengan
Kemudian gelar Magister Teknik (MT) dengan
menggunakan metode SLP (Systematic Layout
bidang keahlian Teknik Manajemen Industri di
Planning). Dapat memberikan rekomendasi
peroleh dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada
berupa perubahan layout yang sesuai dengan
tahun 2009. Sejak tahun 2010 sampai dengan
urutan prose produksi, dimana sebelum
sekarang beliau merupakan dosen tetap pada
melakukan perancangan posisi tempat pada
Program Studi Teknik Industri di Fakultas Teknik
proses produksi sangat berantakan dan tidak
Universitas Tanjungpura.
sesuai dengan urutan. Selain itu pada tempat
penggorengan yang berhadapan langsung Silvia Uslianti, lahir di Pontianak, 31 Agustus
dengan toilet sehingga besar terjadinya 1972. Tahun 1996 dia memperoleh gelar Sarjana
persilangan terkontaminasinya produk yang Teknik (S.T.) dari Universitas Islam Indonesia
dihasilkan. Selain itu dari hasil perancangan (UII) dengan bidang keahlian Teknik Industri.
dilengkapi fasilitas yang belum tersedia pada Sedangkan gelar Magister Teknik (M.T.) di peroleh
UKM seperti warehouse bahan baku dan dari ITS dengan bidang keahlian Teknik Industri.
warehouse produk jadi. Sejak tahun 1998 sampai tahun 2008, beliau
merupakan dosen yang mengajar di Jurusan Teknik
REFERENSI
Elektro Universitas Tanjungpura, dan dari tahun
Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan
2008 sampai sekarang beliau merupakan dosen
Pemindahan Bahan. Bandung : Penerbit
tetap pada Jurusan Teknik Industri, Fakultas
ITB.
Teknik, Universitas Tanjungpura.
Hadiguna, Rika Ampuh, dan Setiawan, H., 2008,
“Tata Letak Pabrik”. Yogyakarta: Andi.
- 29 -