Anda di halaman 1dari 7

PERANCANGAN STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) PADA PROSES

PRODUKSI FROZEN FOOD

Yaning Tri Hapsari1, Kurniawanti2


1,2
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas PGRI Yogyakarta
Email: yaning.yth@upy.ac.id

Abstract. SME Minanisa is an SME in the field of frozen food industry. The production process at UKM
Minanisa does not yet have written standards or procedures. This allows the occurrence of work
accidents and the large variety of products produced in the production process. The purpose of this
service is to design a written document that describes the sequence of work steps in production activities
(SOP). This service is carried out by interview and observation to the business location. The result of this
dedication is the design of SOP which is expected to improve the production process to run better.
Keywords: Frozen Food, SOP, Production Process

Abstrak. UKM Minanisa merupakan UKM yang bergerak di industri frozen food. Proses produksi pada
UKM Minanisa belum memiliki standar atau prosedur yang tertulis. Hal ini memungkinkan terjadinya
kecelakaan kerja dan banyaknya variansi produk yang dihasilkan di proses produksi. Tujuan dari
pengabdian ini adalah merancang suatu dokumen tertulis yang menjelaskan urutan langkah-langkah kerja
dalam kegiatan produksi (SOP). Pengabdian ini dilaksanakan dengan wawancara dan observasi di lokasi
usaha. Hasil pengabdian ini adalah rancangan SOP yang diharapkan dapat memperbaiki proses produksi
berjalan lebih baik.
Kata kunci : Frozen Food, SOP, Proses Produksi

PENDAHULUAN telah menyalahi prosedur. Menurut Brodbeck


Suatu perusahaan tidak terlepas dari (2002), “…procedures are defined as
aktivitas-aktivitas yang mendukung ‘organization design statements’ written by an
berlangsungnya perusahaan. Salah satu aktivitas organization for managing an aspect of a
perusahaan adalah kegiatan produksi. Kegiatan businesses operation or subsystem”. Definisi ini
produksi perusahaan dapat berjalan dengan lancar menyatakan bahwa prosedur merupakan
jika karyawan yang bekerja mengikuti instruksi pernyataan organisasi dalam mengelola bisnis
atau langkah-langkah produksi yang sudah atau subsistem. Prosedur yang baik membantu
ditetapkan dan dijelaskan oleh perusahaan. menstabilkan gaya kerja berbagai pekerja untuk
Penjelasan langkah produksi bisa dalam bentuk mencapai tingkat kualitas yang sama terlepas dari
dokumen (tertulis) atau secara lisan (tidak siapa yang menjalankan fungsinya (Fitsimmons,
tertulis). 2012).
Standarisasi diartikan sebagai kegiatan Instruksi atau langkah tertulis yang
yang memberikan solusi untuk aktivitas berulang mendokumentasikan kegiatan rutin atau aktivitas
untuk berbagai masalah disiplin ilmu termasuk yang dilakukan berulang-ulang yang diterapkan
sains dan ditujukan untuk mencapai tingkat di suatu organisasi atau perusahaan inilah yang
urutan optimal dalam konteks tertentu disebut dengan SOP (Standar Operasional
(Manghani, 2011). Menurut Irawati dan Prosedur) (Lelieveld et al, 2005). Fungsi dari
Hardiastuti (2016), prosedur merupakan SOP agar aktivitas dalam perusahaan dapat
serangkaian urutan aktivitas yang terdiri dari berjalan secara konsisten sehingga kualitas
langkah-langkah kegiatan yang dilakukan oleh produksi juga dapat terjaga. Beberapa manfaat
manusia secara berulang dan seragam yang dari adanya SOP adalah membantu menjamin
dibuat untuk dijalankan dengan keteraturan dan kualitas dan konsistensi pelayanan, membantu
apabila dilanggar maka orang tersebut dianggap mencegah kebingungan dalam melakukan

8
Perancangan Standar Operational Prosedur (SOP) pada … 9

pekerjaan (role clarification), dan menjamin dan akan terjadi kesalahan yang dapat
pekerjaan dilakukan dengan baik (Bhattacharya, menyebabkan kecelakaan kerja.
2015). Berdasarkan hal tersebut, maka
Menurut Prasanna (2013), SOP diperlukan suatu dokumen tertulis yang
membantu dalam implementasi dan pengerjaan menjelaskan urutan langkah-langkah kerja dalam
suatu fungsi atau aktivitas tertentu supaya kegiatan produksi, atau yang disebut dengan
berjalan dengan efektif dan efisien. Penggunaan SOP. Tujuan dari pengabdian ini adalah
SOP diperlukan dalam berbagai bidang, termasuk perancangan SOP pada proses produksi di UKM
dalam industi yang bergerak di bidang makanan. Mina Nisa. Pembuatan SOP di UKM Mina Nisa
SOP merupakan komponen penting pada sistem diharapkan dapat memperbaiki proses produksi
keamanan makanan karena SOP dapat menjadi lebih lancar serta mengurangi kesalahan
memastikan setiap aktivitas agar tetap konsisten dalam proses produksi. SOP juga dapat
setiap harinya. Selain itu, SOP dapat mengurangi variansi produk yang dihasilkan.
mempermudah dan memperlancar proses atau Perancangan SOP harus dapat menjelaskan
aktivitas sehingga dapat berjalan dengan aman langkah-langkah aktivitas secara urut dan jelas
dan terkendali (Brewton et al, 2011). SOP dapat sehingga dapat dipahami oleh seluruh orang
mengurangi kesalahan kerja sehingga dapat dalam perusahaan.
meningkatkan kinerja perusahaan.
Penggunaan SOP juga dapat menjaga METODE PELAKSANAAN
kualitas makanan, seperti penelitian Hesse, et al. Pengabdian ini dilaksanakan pada bulan
(2017) yang menyatakan bahwa SOP memiliki Februari sampai April 2018. Sasaran dalam
dampak positif terhadap pendapatan produsen pengabdian ini adalah industri makanan yang
atau industri. Winata (2016) menggunakan SOP memproduksi frozen food yaitu UKM Minanisa
untuk mengatasi kualitas produk yang tidak yang berlokasi di Yogyakarta. Pelaksanaan
terkontrol dengan baik pada perusahaan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan
Chocolab. dengan menggunakan metode
Penelitian Ramadhan (2015) interview/wawancara dan observasi lapangan
menghasilkan SOP (Standard Operating yang bertujuan mencari informasi secara detail
Procedure) berpengaruh positif dan signifikan mengenai perusahaan, peristiwa-peristiwa yang
terhadap produktivitas kerja pada karyawan terjadi, proses dan alur produksi sehingga dapat
bagian distribusi PT Unirama Duta Niaga diketahui permasalahan mitra dan pemecahan
Surabaya. Artinya, bahwa dengan adanya masalah tersebut.
penerapan SOP yang baik dan sesuai kebutuhan Alur kegiatan dimulai dari identifikasi
perusahaan dapat memberikan pengaruh dalam masalah, analisis masalah dan solusi masalah.
meningkatkan produktivitas kerja karyawan Alur kegiatan pengabdian kepada masyarakat
karena SOP berisi prosedur kerja yang nantinya dapat dilihat pada Gambar 1.
dilakukan dan dikerjakan oleh setiap karyawan. a. Identifikasi masalah
UKM Mina Nisa merupakan UKM yang Identifikasi masalah dilakukan dengan
bergerak di industri frozen food. Industri frozen cara melakukan wawancara dengan perusahaan,
food merupakan industri yang memproduksi baik karyawan maupun pimpinan. Wawancara
makanan beku, seperti nugget, sosis, dan bakso. dilakukan untuk mengetahui kendala atau
Proses produksi pada UKM Minanisa dengan masalah apa yang ada di perusahaan. Selain
mengikuti langkah-langkah yang sudah wawancara, pengabdi melihat secara langsung
ditetapkan. Namun, langkah-langkah ini masih proses produksi dan kegiatan di perusahaan.
belum didokumentasikan secara tertulis. b. Analisis masalah
Walaupun kegiatan produksi masih dapat Setelah melakukan wawancara dan
berlangsung dengan langkah-langkah atau melihat kegiatan yang ada di perusahaan,
prosedur yang belum tertulis, namun kegiatan pengabdi melakukan analisis terhadap masalah
produksi tidak dapat berjalan dengan konsisten yang ada di perusahaan. Analisis ini bertujuan
10 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 7, Nomor 1, Januari 2022, hlm. 8-14

untuk memberikan solusi kepada perusahaan pengabdi mengusulkan solusi untuk merancang
terkait masalah yang dihadapi mengenai kegiatan SOP. Perancangan SOP bertujuan agar kegiatan
produksi. produksi berlangsung lebih konsisten, aman, dan
c. Solusi masalah terkendali. Selain itu, SOP dapat mengurangi
berdasarkan wawancara didapatkan kesalahan yang terjadi selama proses produksi
bahwa kegiatan produksi yang berlangsung di sehingga kualitas produksi dapat lebih baik.
perusahaan belum menerapkan SOP, sehingga

Identifikasi Masalah

Analisis Masalah

Solusi: Perancangan

SOP
Gambar 1. Alur Kegiatan Pengabdian

HASIL DAN PEMBAHASAN olahan ikan yang dibekukan atau yang disebut
Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dengan frozen food. Produk yang dihasilkan
dimulai dari wawancara pada bulan Februari sebagian besar merupakan hasil olahan ikan tuna.
2018. Pengabdi melakukan wawancara secara Pengabdi melakukan wawancara dengan pemilik
langsung dengan pemilik dan karyawan dari mengenai proses pembuatan produk olahan tuna
UKM Minanisa. Wawancara ini dilakukan untuk seperti cordon blu, kaki naga, nugget, dan otak-
mengetahui proses pembuatan produk di UKM otak bandeng. Hasil produksi frozen food UKM
tersebut. UKM Minanisa mengasilkan produk Minanisa bisa dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Produksi Frozen Food UKM Minanisa

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh pengerjaan). Berdasarkan rumusan masalah


bahwa dalam proses pembuatan produk-produk tersebut, pengabdi mengusulkan untuk
tersebut ternyata belum ada aturan atau standar merancang SOP proses pembuatan produk frozen
tertulis yang mengarahkan karyawan dalam food di UKM Minanisa.
membuat produk. Aturan atau standar ini sering Proses pembuatan cordon blue, nugget,
disebut dengan standar operasional prosedur dan kaki naga dimulai dari tahap persiapan,
(SOP). Salah satu fungsi dari SOP antara lain dimana bahan baku yang digunakan adalah ikan
mengurangi adanya variansi produk yang tuna. Kemudian dipersiapkan bahan pendukung
dihasilkan (ukuran produk, rasa, langkah berupa tepung kanji, tepung terigu, tepung panir,
Perancangan Standar Operational Prosedur (SOP) pada … 11

telur, roti tawar, wortel, daun bawang dan daun panir sebanyak dua kali, dan dilekatkan ke stick
pisang. Bumbu yang dihaluskan adalah bawang ice cream. Kaki naga dikukus selama 20 menit,
merah, bawang putih, ketumbar, jahe, sereh, dan setelah matang dinginkan dan lapisi dengan
merica. Peralatan masak yang digunakan antara tepung kanji cair dan lapisi lagi dengan tepung
lain kompor, panci, pisau, dan sendok pengaduk. panir.
Tahap selanjutnya yaitu siangi ikan tuna, Setelah tahap pembentukan kaki naga,
pisahkan ikan tuna dari durinya, kemudian cuci nugget, dan cordon blue, produk dikemas dengan
hingga bersih. Ikan tuna yang sudah bersih lalu mesin vakum kedap udara. Kemasan kaki naga,
digiling dengan mesin penggiling. Setelah daging nugget, dan cordon blue disimpan dalam lemari
halus tambahkan garam dan bumbu halus, aduk pendigin (freezer). SOP proses produksi cordon
hingga kalis dan kenyal. Adonan daging blue, kaki naga, dan nugget yang pengabdi
kemudian ditambahkan tepung terigu, tepung usulkan dapat dilihat pada Gambar 3.
kanji, dan telur dengan perbandingan 1 kg daging Pada proses pembuatan otak-otak
tuna: 2 ons tepung terigu: 2 butir telur. bandeng, bahan utamanya adalah ikan bandeng.
Selanjutnya tambahkan potongan wortel dan Bahan pendukung yang digunakan yaitu tepung
daun bawang ke adonan daging. kanji, tepung terigu, telur, daun pisang, wortel,
Langkah berikutnya yaitu proses dan daun bawang. Selanjutnya haluskan bawang
pembuatan cordon blue, nugget, dan kaki naga. putih, ketumbar, kunyit, dan garam. Peralatan
Pada tahap pembentukan ini prosesnya berbeda masak yang perlu dipersiapkan antara lain
untuk masing-masing produk. Pada proses kompor, panci, pisau, dan sendok pengaduk.
pembuatan cordon blue, pementukan adonan Peralatan pendukung yang dibutuhkan antara lain
dimulai dengan cara memipihkan roti tawar lalu mesin giling, plastik pengemas, dan mesin
diisi adonan. Kemudian digulung dan direkatkan vakum.
dengan tepung kanji cair. Adonan berbentuk Ikan bandeng selanjutnya disiangi,
bulat memanjang, kemudian dibungkus dengan pisahkan daging dari duri, kulit, dan tulangnya
daun pisang dan dikukus selama 20 menit. dan selanjutnya dicuci. Giling daging ikan
Setelah dikukus, dinginkan dan lapisi dengan bandeng dengan mesin penggiling kemudian
tepung kanji cair dan lapisi dengan tepung panir. tambahkan garam dan bumbu halus, aduk adonan
Untuk proses pembentukan nugget, hingga tercampur rata. Diamkan adonan selama
adonan dibentuk menjadi bulat memanjang 30 menit, dan selanjutnya tambahkan wortel dan
kemudian dibungkus dengan daun pisang. daun bawang yang sudah dipotong kecil-kecil.
Selanjutnya adonan yang sudah dibungkus, Adonan kemudian dimasukkan ke kulit
dikukus selama 30 menit. Setelah dikukus, ikan, kemudian dipresto dengan dialasi daun
nugget didinginkan dan dipotong sekitar 1 cm. pisang. Presto 1 kg ikan selama 90 menit, setelah
Potongan nugget dilapisi dengan kanji cair, dan masak dinginkan dan siap untuk dikemas dengan
dilapisi dengan tepung panir. mesin vakum kedap udara. Kemasan otak-otak
Sedangkan untuk proses pembentukan ikan di lemari pendingin (freezer). SOP proses
kaki naga, adonan dibentuk bulatan kecil dengan pembuatan otak-otak bandeng dapat dilihat pada
diameter sekitar 2 cm. Selanjutnya lapisi tepung Gambar 4.
12 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 7, Nomor 1, Januari 2022, hlm. 8-14

Gambar 3. SOP Proses Pembuatan Cordon Blu, Nugget, Kaki Naga


Perancangan Standar Operational Prosedur (SOP) pada … 13

Gambar 4. SOP Proses Pembuatan Otak-otak Bandeng

SIMPULAN DAN SARAN proses pembuatan produk frozen food.


Pengabdian ini menghasilkan rancangan Pembuatan dan penggunaan SOP proses produksi
SOP proses produksi cordon blu, nugget, kaki pembuatan frozen food di UKM Minanisa
naga, dan otak-otak bandeng. Pemilik UKM diharapakan dapat membuat proses produksi
Minanisa lebih memahami pentingnya SOP
14 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 7, Nomor 1, Januari 2022, hlm. 8-14

berjalan lebih lancar dan mengurangi kesalahan Irawati, R. & Hardiastuti, E.B.W. (2016).
dalam proses produksi. Perancangan Standard Operating Procedure
Saran untuk kegiatan pengabdian (SOP) Proses Pembelian Bahan Baku,
masyarakat selanjutnya adalah penerapan dan Proses Produksi dan Pengemasan pada
evaluasi penerapan SOP yang telah dirancang di Industri Jasa Boga (Studi Kasus pada PT.
UKM Minanisa. Evaluasi dari segi waktu proses KSM Catering & Bakery Batam). Jurnal
produksi agar tercapai efektifitas kerja dan Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis,
kemudahan serta kelancaran proses produksi. Vol. 4, No. 2, 186-193.
Lelieveld H.L.M., Mostert, M.A., & Holah, J.
UCAPAN TERIMAKASIH (2005). Handbook of Hygiene Control in the
Terima kasih kepada UKM Minanisa Food Industry. Cambridge: Woodhead
yang telah bersedia menjadi mitra dalam Publishing Limited.
pengabdian ini, sehingga pengabdian ini berjalan Manghani, K. (2011), Quality Assurance:
dengan baik. Importance Of Systems And Standard
Operating Procedures. Perspectives in
DAFTAR PUSTAKA Clinical Research, Vol. 2, No. 1, 34-37.
Prasanna, K. (2013). Standard Operating
Bhattacharya, J. (2015). Guidance for Preparing Procedures for Standalone Hotels. Research
Standard Operating Procedures (Sops). Journal of Management Sciences, Vol. 2(7),
IOSR Journal Of Pharmacy, Vol. 5 No. 1, 1-9.
pp. 29-36. Ramadhan, A.M., Syaharudin, M., & Prajitiasari,
Brewton, O., Culbreth, T., & Groeger, H. (2011). E.D. (2015). Pengaruh Penerapan SOP
Not Your Normal SOP: Prepare and Present (Standard Operating Procedure) dan Sistem
Standard Operating Procedures Differently Penghargaan (Reward System) Terhadap
to Improve Quality and Compliance. Quality Produktivitas Kerja Pada Karyawan Bagian
Progress: American Society for Quality. Distribusi PT Unirama Duta Niaga
Brodbeck, P.W. (2002). Complexity Theory and Surabaya. Artikel Ilmiah Mahasiswa, 1-5.
Organization Procedure Design. Business Winata, S.V. (2016). Perancangan Standard
Process Management Journal, Vol. 8, No. 4, Operating Procedure (SOP) Pada Chocolab.
pp 377-402. PERFORMA: Jurnal Manajemen dan Start-
Fitsimmons, G. (2012). The Policy/Procedure Up Bisnis, Vol. 1, No. 1, 77-86.
Manual, Part II: Procedures That
Complement GoodPolicies, The Bottom
Line, Vol. 25 Issue: 1, pp.13-15.
Hesse, A, Bertulat, S., & Heuwieser, W. (2017).
Survey of Work Processes on German Dairy
Farms. Journal of Dairy Science, Vol. 100,
No. 8.

Anda mungkin juga menyukai