Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


ANALISA ELIMINASI WASTE DALAM AKTIVITAS PRODUKSI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN LEAN
MANUFACTURING
PADA PT.YUTAKA MANUFACTURING INDONESIA







Oleh :
Masukan nama anda



Program Studi Manajemen Logistik
Politeknik Kelapa Sawit
Citra Widya Edukasi
Bekasi
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan berusaha untuk menciptakan proses-proses yang efisien,cepat
dan responsif.supply chain pada hakekatnya juga mengelola banyak proses, baik
proses-proses yang inti yang berfungsi untuk membantu mentransformasikan
bahan mentah menjadi produk jadi maupun proses-proses penunjang yang
membantu secara tidak langsung proses-proses inti.Dengan mengetahui proses-
proses yang ada didalam aktivitas supply chain management kita dapat
menghilangkan sub proses yang tumpang tindih,menyederhanakan proses, atau
mengubah urutan pengerjaan sub-proses yang dapat mengakibatkan terjadinya
pemborosan(waste) pada perusahaan. Ketatnya persaingan dalam dunia industri
semakin memacu perusahaan manufacturing untuk meningkatkan terus menerus
hasil produksinya. Usaha yang nyata dalam satu produksi barang adalah
mengurangi pemborosan yang tidak mempunyai nilai tambah dalam berbagai hal
termasuk penyediaan bahan baku, lalu lintas bahan, pergerakan operator,
pergerakan alat dan mesin, menunggu proses kerja, ulang dan perbaikan. Untuk
dapat memenangkan dan memenuhi tingginya tuntutan konsumen maka efisiensi
pada seluruh aspek baik internal maupun eksternal perusahaan menjadi suatu hal
yang harus diperhatikan dan perusahaan memerlukan strategi-strategi yang tepat
dalam usaha peningkatan efisiensi khususnya untuk mereduksi pemborosan yang
terjadi. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang membutuhkan proses
dengan penggunaan material yang cukup banyak dan tentunya hal ini akan
mengakibatkan perusahaan tersebut mempunyai waste yang tidak sedikit dalam
posesnya. Waste atau pemborosan didefinisikan sebagai seluruh aktivitas yang
mengkonsumsi waktu, sumber daya serta ruang tetapi tidak berkontribusi untuk
memuaskan kebutuhan konsumen. Terdapat macam-macam pemborosan yaitu,
menunggu, transportasi, proses yang tidak tepat, persediaan yang tidak perlu, serta
kecacatan. Dalam usaha peningkatan produktivitas, perusahaan harus mengetahui
kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan
/jasa) dan menghilangkan (waste), oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan
lean. Lean berfokus pada identifikasi dan eliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak
bernilai tambah (non value added activities) dalam desain, produksi (untuk bidang
manufaktur) atau operasi (untuk bidang jasa) dan supply chain management yang
berkaitan langsung dengan pelanggan.

1.2 Rumusan Masalah
Permasalah ini saya angkat dikarenakan keingintahuan saya mengenai :
1. Apa saja aktivitas pada kegiatan produksi yang menjadi waste bagi
perusahaan?
2. Bagaimana cara eliminasi waste pada kegiatan produksi di perusahaan ?

1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang penulis kaji adalah:
a. Penelitian difokuskan kepada metode pengidentifikasian waste
b. Penulis tidak melakukan penelitian pada analisis biaya.
c. Penelitian dilakukan pada lini produksi.
d. Penelitian akan dilakukan mulai tanggal 24 Februari 2014 s/d 7 Juni 2014

1.4 Tujuan
Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini ada dua yakni Tujuan Umum dan Tujuan
Khusus, yaitu:
1.4.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari Praktik Kerja Lapangan ini yaitu:
a. Untuk mengetahui aktivitas kerja sebelum memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya
b. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang telah
didapatkan selama perkuliahan dengan memberikan kontribusi pengetahuan
pada instansi.
c. Untuk lebih dapat memahami konsep-konsep non-teknis di dunia kerja nyata,
antara hubungan atasan-bawahan, cara beradaptasi dengan lingkungan dunia
kerja dan pengalaman yang tidak dapat selama masa perkuliahan.


1.4.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan kajian ini adalah:
a. Mengidentifikasi waste yang terjadi di perusahaan.
b. Merancang suatu perbaikan yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
meminimasi waste yang telah timbul di perusahaan.
c. Memberikan usulan perbaikan untuk meningkatan efektifitas dan efisiensi
kegiatan produksi.
























BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pemborosan (Waste)
Didefiniskan sebagai segala aktivitas pemakaian sumber daya ( resources ) yang
tidak memberikan nilai tambah ( value added ) pada produk.
Eleminasi waste adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan. JIT mendefinisikan ada 7 jenis waste yang tidak
memberikan nilai dalam proses bisnis atau manufaktur, antara lain adalah
sebagai berikut (Liker, 2006):
1.Over-producing
2.Waiting
3.Transportation
4.Over-processing
5.Work In Process
6.Unnecessary motion
7.Defective product
Kegiatan identifikasi waste ini adalah kegiatan untuk menemukan waste yang
muncul dalam lini produksi secara keseluruhan. Dengan menemukan waste, maka
permasalahan yang timbul bisa diketahui penyebabnya dan dicari solusi yang
tepat untuk dilakukan perbaikan.
2.2 Pendekatan Lean Manufacturing
Pendekatan lean bisa dianggap sebagai perpanjangan dan kombinasi dari dua
pendekatan yaitu craft production dan mass production.fokus utama
pendekatan lean ini adalah efesiensi tanpa mengurangi efektivitas
proses.pendekatan lean juga menyadari bahwa penciptaan proses-proses yang
efektif dan efesien juga berarti perusahaan harus melihat sumber-sumber
pemborosan(waste) keluar organisasi. Lean pada awalnya merupakan
terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan yang
dilakukan di industri otomotif jepang yaitu Toyota untuk membedakannya
dengan pendekatan produksi massal yang ada dibarat. Pendekatan lean yang
diterapkan dipabrik Toyota kemudian disarikan oleh Womack dan Jones dalam
bukunya Lean Thinking menjadi lima prinsip berikut :
1. Identifikasi apa yang memberikan nilai tambah dan apa yang tidak dilihat
dari sudut pandang pelanggan dan bukan dari perspektif organissi,fungsi
atau departemen.
2. Identifikasikan langkah-langkah yang diperlukan untuk
merancang,memesan,dan memproduksi produk sepanjang aliran proses
nilai tambah untuk menandai adanya waste.
3. Buat kegiatan yang memberikan nilai tambah mengalir tanpa gangguan ,
berbalik , atau menunggu.
4. Buatlah hanya yang diminta oleh pelanggan.
5. Berupayalah untuk sempurna dengan secara kontinyu mengurangi waste















BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2014 s.d. 7
Juni 2014.
3.2 Tempat
Praktek Kerja Lapangan akan dilaksanakan di PT.Yutaka Manufacturing
Indonesia(Plant2), Kawasan Industri MM2100 Jl.Halmahera Blok EE-1/1 ,
Cikarang Barat-Bekasi 17520.
3.3 Metode Praktek Kerja Lapangan
Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan cara:
a) Metode literature, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan
data dengan cara mengumpulkan, mengidentifikasi, mengolah data tertulis
dan metode kerja yang digunakan
b) Metode observasi, yaitu metode yang digunkan untuk mendapatkan data
dengan cara survey secara langsung (terjun/turun langsung kelapangan)
c) Wawancara
3.4 Alur Penelitian
MULAI
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Observasi
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Menggunakan Metode
Pendekatan Lean
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
SELESAI
A
A


3.5 Gantt Chart
Adapun jadwal penelitian yang telah direncanakan yaitu dapat dilihat pada Gantt Chart
berikut:
Aktivitas
Waktu Pelaksanaan
Bulan I Bulan II Bulan III
I II III IV I II III IV I II III IV
pendekatan ke karyawan
Wawancara
pengumpulan data
penulisan proposal
menyusun kajian
Konsultasi bimbingan



3.6 Pembimbingan
Proses pembimbingan dilakukan dalam 3 tahap:
1. Tahap Pertama: Bimbingan Pra Praktek Lapangan
Bimbingan ini dilakukan oleh pihak staff pengajar Politeknik Kelapa Sawit
dilingkungan kampus, guna memberikan arahan awal sebelum pelaksanaan
Praktek Lapangan.
2. Tahap Kedua: Bimbingan Selama Praktek Lapangan
Bimbingan dilaksanakan dilokasi praktek lapangan dengan pembimbing
langsung dari staff PT.Yutaka Manufacturing Indonesia yang telah ditunjuk
oleh Manajemen PT.Yutaka Manufacturing Indonesia.
3. Tahap Ketiga: Bimbingan Review dan Presentasi
Bimbingan ini dilakukan sekembalinya ke Kampus (setelah selesai masa
Praktek Lapangan) dengan tujuan untuk me-review kembali apa saja yang telah
dipelajari dan dilaksanakan. Dalam hal ini akan digelar dalam sesi presentasi
per peserta dengan didampingi oleh masing-masing staff pengajar terkait
BAB IV
PENUTUP

Ketatnya persaingan dalam dunia industri semakin memacu perusahaan
manufacturing untuk meningkatkan terus menerus hasil produksinya dalam
bentuk kualitas, harga, jumlah produksi, pengiriman tepat waktu, dengan tujuan
yang lebih nyata adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan. Usaha yang
nyata dalam suatu produksi barang adalah mengurangi pemborosan(waste) yang
tidak mempunyai nilai tambah dalam berbagai hal termasuk penyediaan bahan
baku, lalu lintas bahan, pergerakan operator, pergerakan alat dan mesin,
menunggu proses, kerja ulang dan perbaikan. Ide utamanya adalah pencapaian
secara menyeluruh efisiensi produksi dengan mengurangi pemborosan yang pada
akhirnya adalah meningkatkan daya saing perusahaan itu sendiri. Dan eliminasi
pemborosan(waste) itu sendiri dapat dilakukan dengan melakukan metode
pendekatan lean manufacturing.



















DAFTAR PUSTAKA

Fanani, Zaenal. (2011). Implementasi Lean Manufacturing Untuk Perbaikan
Proses Produksi (Studi Kasus di PT. Ekamas Fortuna Malang). Tesis. Magister
Manajemen Teknologi. Institut Teknologi Sepuluh November.Surabaya.
Indrajit, R.G dan Djokopranoto. 2005. Strategi Manajemen Pembelian dan Supply
Chain Management. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
I Nyoman Pujawan.2005.Supply Chain Management.Gunawidya.Surabaya.


























LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Nama : -
Nim : -
Prodi : -
Semester : -


Disetujui :


Pembimbing I Pembimbing II



Dosen pembing anda Dosen pembing anda
NIDN. --------------- NIK. -----------------

Anda mungkin juga menyukai