OLEH :
KELOMPOK 9
2022
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
disisi lain memerlukan pengeluaran investasi yang relatif besar khususnya dalam
ditentukan oleh faktor-faktor yaitu waktu, mutu, biaya dan sumber daya manusia.
Waktu merupakan salah satu faktor penentu unggulan daya saing. Jika suatu
perusahaan ingin unggul dari faktor waktu maka perusahaan harus dapat melayani
aktivitas yang tidak bernilai tambah, dan mengefisiensikan waktu untuk aktivitas
bernilai tambah. Salah satu alat, agar perusahaan mempunyai keunggulan dari segi
aktivitas produksi, dengan memberikan komponen produksi yang tepat serta pada
waktu dan tempat yang tepat. Operasi Just in time memproduksi komponen
1
untuk mengantisipasi kalau-kalau terjadi sesuatu.
cycle efficiency sebagai alat ukur dan hilangnya aktivitas yang tidak menambah
nilai, maka akan berdampak terhadap efisiensi produksi. Dengan demikian dapat
produktivitas perusahaan.
Tujuan utama Jusf in time System adalah meningkatkan laba dan posisi
filosofi yang memusatkan pada aktivitas yang dfiperluas oleh segmen internal
lainnya dalam suatu organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem just in time
produksi guna memenuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas, biaya, dan waktu
yang tepat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa efisiensi waktu yang
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2005)
dimana hasil penelitian menemukan bahwa Just in time memiliki pengaruh yang
Aprilianti, dan Yusup Rachmat Hidayat (2019) hasil penelitian bahwa test In time
2
memberikan dampak terhadap Efisiensi Biaya Produksi Pada perusahaan.
bergerak dalam bidang produksi air mineral. Sehingga dalam pengelolaan unit
usaha sebagai perusahaan manufaktur dalam bidang produksi air mineral maka
waktu dalam produksi masih kurang optimal sehingga masih perlu diterapkan
Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Produksi Pada PT. Argus Rezky Pratama di
Kabupaten Bulukumba.“
B. Rumusan Masalah
System dalam meningkatkan efisiensi produksi air mineral pada PT. Argus Rezky
C. Tujuan
tîme dalam meningkatkan efisiensi produksi air mineral pada PT. Argus Rezky
3
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teori
b. Manfaat Akademik yaitu sebagai bahan referensi bagi setiap penulis untuk
mineral.
2. Manfaat Praktis
4
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Istilah just in time secara harfiah berarti tepat waktu, yang telah banyak dan
pemasok bahan baku atau komponen untuk menyerahkan pesanan tepat pada saat
dibutuhkan dan pada tingkat yang dibutuhkan saja. Sejak itulah industriawan di
Jepang menyadari bahwa mereka tidak perlu lagi menimbun bahan maupun
komponen di pabrik dalam jumlah besar, karena produsen bahan dan komponen
atau supplier dapat memenuhi kebutuhan mereka secara tepat waktu, tepat jumlah,
dan tepat harga. Secara singkat. lost in time adalah suatu pendekatan yang berusaha
didalam kegiatan produksi dengan menyugukan suku cadang yang tepat pada
penting dalam manajemen biaya. Ide dasar Just in time sangat sederhana, yaitu
produksi hanya apabila ada permintaan (pull system) atau dengan kata Iain hanya
memproduksi sesuatu yang diminta dan hanya sebesar kuatitas yang diminta.
Filosofi Just in time digunakan pertama kali oleh Toyota dan kemudian diadopsi
oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang. Bila just in time merupakan suatau
5
time adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau operasi dengan cara
nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui
(2015:11) yaitu:
permintaan.
c. Menghilangkan pemborosan
g. Menghilangkan ketidakpastian
Istilah josh in Time secara harfiah berarti tepat waktu, yang telah banyak
pemasok bahan baku atau komponen untuk menyerahkan pesanan tepat pada saat
dibutuhkan dan pada tingkat yang dibutuhkan saja. Sejak itulah industriawan di
Jepang menyadari bahwa mereka tidak perlu lagi menimbun bahan maupun
komponen di pabrik dalam jumlah besar, karena produsen bahandan komponen atau
supplier dapat memenuhi kebutuhan mereka secara tepat waktu, tepat jumlah, dan
tepat harga.
6
baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan-persediaan ini dirancang
selama beberapa waktu karena satu dan Iain hal. Namun penyimpanan persediaan-
persediaan itu sudah barang tentu memakan biaya besar. Sistem JIT (just-in-time)
suatu sistem produksi dimana bahan baku hanya dibeli sesuai dengan jumlah yang
pengertian sederhana JIT berarti bahwa jumlah unit kebutuhan bahan yang tepat
sistem oleh permintaan saat ini daripada didorong melalui sistem pada skedul tetap
time hanya membeli bahan baku yang cukup untuk satu hari operasi dalam rangka
memenuhi kebutuhan hari itu. Selain itu, perusahaan tidak memiliki barang-barang
yang masih dalam proses pengolahan pada akhir hari kerja dan semua barang yang
diselesaikan pada hari itu langsung segera dikirimkan kepada para pelanggan
7
sehingga tidak ada barang-barang yang harus disimpan di gudang persediaan
barang jadi.
bahwa sistem tepat waktu (Jusf in bize, JIT) adalah sistem manajemen pabrikasi
dan persediaan komprehensif di mana bahan baku dan berbagai suku cadang dibeli
dan diproduksi pada saat diproduksi dan pada waktu akan digunakan dalam setiap
menghasilkan output dengan kemungkinan lead time yang minimal dan pada total
time adalah suatu filosofi yang memuaskan pada aktivitas yang diperlukan oleh
segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.” Dari definisi di atas JIT
a. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus
pada saat pertama (doing things right the first lime) sehingga produk rusak
dan cacat sedapat mungkin nol, tidak memerlukan waktu dan biaya untuk
8
pengerjakan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat meningkat.
merupakan salah satu upaya agar dapat dihasilkan produk yang bermutu
Namun, bidang fungsional yang telah banyak menerapkan Basf in time adalah
pembelian dan produksi. Pembelian Just in fixe adalah sistem pembelian barang
yang tepat waktu dan jumlah sehingga barang tersebut dapat segera diterima untuk
bahwa just in time adalah filosofi manajemen dari pemecahan masalah yang
komponen ditarik melalui sistem untuk menunjukkan dimana dan kapan mereka
dibutuhkan.
9
sebuah filosofis bisnis yang khusus membahas bagaimana mengurangi waktu
produk. JIT juga membeberkan permasalahan dan kemacetan yang disebabkan oleh
keragaman (varaibilitas). Keragaman ini terjadi karena adanya deviasi dari nilai
optimumum. Just in time juga akan mampu mencapai produksi ramping dengan
mengurangi persediaan.
masalah yang berkelanjutan dan memang harus dihadapi yang dapat menyebabkan
sesuatu terbuang percuma. Menurut Martono (2018:380) Just in Lime pertama kali
Ohno di Jepang, oleh karena itu Taiichi Ohno sering disebut sebagai bapak just in
time (JIT).
akan didatangkan tepat waktu yang diperlukan maka bahan dan komponen tersebut
tidak akan datang mendahului dan juga tidak akan datang terlalu lambat. Bahan dan
komponen tersebut akan datang pada titik waktu yang tepat sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Begitu pula, produk harus sudah selesai ketika langganan
membutuhkannya sehingga produk tidak akan diselesaikan lebih cepat dan juga
tidak akan didatangkan terlambat. Jika produk diselesaikan lebih cepat akan
menimbulkan biaya persediaan yang akan berakibat akan mengurangi laba yang
diperoleh perusahaan, dan jika produk selesai terlambat maka konsumen atau
10
langganan kemungkinan tidak akan mau menerimanya sehingga keterlambatan juga
akan berakibat tidak diterimanya produk oleh konsumen, sehingga juga akan
menutup kemungkinan kepuasan konsumen sudah agak berkurang, dan hal ini juga
akan berakibat kepada pesanan (order) lanjutan dari konsumen di kemudian hari
akan berkurang, dan dalam jangka menengah dan jangka panjang akan sangat
bisnis. Oleh karena itu eliminasi persediaan akan memperkecil biaya persediaan
dan biaya penanganan persediaan di dalam gudang perusahaan. Jika hal ini dapat
dicapai maka kualitas kerja akan semakin baik, dan beban kerja akan semakin
seimbang dan penurunan biaya akan terjadi sehingga efisiensi perusahaan akan
terbina. Konsep yang membahas kebutuhan ini dinamakan dengan konsep just in
time.
Just in time akan selalu berusaha mereduksi biaya persediaan sebab just in
merupakan penahanan aktiva lancar yang tidak menghasilkan jika disimpan dan
hanya akan menghasilkan atau merugikan jika dijual. Menyimpan persediaan jelas
merupakan kerugian meskipun bagi para spekulan untuk minyak gorengtara dapat
dapat dipandang sebagai aktivitas normal sebab spekulasi jangka pendek bersifat
Just in time menekankan pada pembelian bahan baku yang sesuai dengan
kebutuhan proses produksi, tidak kurang dan tidak lebih pada saat bahan-bahan
11
diperlukan untuk membuat produk yang dipesan konsumen baik melalui pesanan
maupun kebutuhan pasar, sehingga tidak ada persediaan bahan baku di gudang
dengan pemasok sehingga bahan dapat tiba segera sebelum digunakan. Diperlukan
partai yang kecil dengan kerusakan nol. Penekanannya adalah pada penurunan
jumlah pemasok dan pada perbaikan mutu sehingga pembelian dapat secara
pemeriksaan.
Dengan JIT, otorisasi untuk suatu jenis suku cadang yang akan dibuat pada
stasiun pekerjaan tertentu akan diberikan berkat adanya permintaan terhadap suku
cadang tersebut pada stasiun kerja berikutnya dalam suatu lini produksi, apabila
suku cadang digunakan pada bagian perakitan terakhir, maka kebutuhan produksi
pengendalian manufaktur dalam hal mana pembelian material (bahan baku) dan
tîme, yakni:
12
1. JIT Manufaktur
produksi.
2. JIT Pembelian
c. Bahan baku dan bahan pembantu dikirim dalam jumlah kecil sesegera
d. Inspeksi minimal pada bahan baku dan bahan pembantu yang diterima
dari pemasok.
13
e. Pembayaran/pelunasan pada setip pemasok dilakukan sesuai jadwal
tersebut. Yang terlibat dalam hal ini adalah manajemen prosesnya, bukan hanya
menyampaikan apa yang dibutuhkan, kapan hal itu dibutuhkan, pada semuatahap
proses produksi, tepat pada saat akan diparikasi, dipasang dan dikirim kepelanggan.
Walaupun kenyataanya tidak ada pabrik yang seperti itu, Just in tîme merupakan
sesuatu yang ideal dan karena itu merupakan tujuan yang layak.
Just in fire berusaha agar biaya setup tersebut nol. Biaya setup sebesar nol
dapat dicapai dengan mengurangi waktu yang diperlukan untuk setup (untuk biaya
(untuk biaya pemesanan). Dengan melaksanakan dua tahap tersebut biaya transaksi
untuk memiliki persediaan dapat didorong ke tingkat yang tidak signifikan. Jika
biaya sebep dan pemesanan menjadi tidak signifikan, hanya tinggal biaya
dan jika mungkin nol. Pendekatan ini menjelaskan mengapa sistem JIT mendorong
14
ke persediaan nol.
mencari cara-cara baru yang lebih efisien dalam melaksanakan setup. Pengalaman
bahwa dengan cara-cara baru tersebut dapat dicapai pengurangan yang besar atas
waktu setup.
memenuhi pengirimam tepat waktu dan cepat tanggap terhadap permintaan pasar.
Just in Time mengurangi waktu tunggu dengan tiga cara yaitu: (a)
tempuh antara mesin dengan persediaan dan sel-sel tersebut dapat juga
unik bagi perusahaan yang menerapkan Just in time karena sebagian besar
perusahaan menerapkan Just in live dapat mengurangi waktu tunggu paling tidak
15
sebesar 90%.
terjadi karena salah satu dari tiga alasan sebagai berikut: (a) kegagalan mesin, (b)
kerusakan bahan atau subperakitan, dan (c) tidak tersedianya bahan atau
kenaikan harga di masa yang akan datang. Tujuan pembelian dalam kualitas besar
adalah mengurangi biaya persediaan. Just in time mempunyai tujuan yang sama
pemecahan masalah yang ditawarkan oleh post in time berbeda dengan pendekatan
tradisional. post in time mencakup tujuan tersebut melalui negosiasi kontrak jangka
merupakan kriteria utama untuk menentukan tata letak pabrik dan merancang
proses standar mutu Just in lime secara aktif berusaha mencapai kerusakan nol.
Mengerjakan sesuatu dengan benar sejak saat pertama (doing it right the first time)
merupakan kondisi penting suatu sistem yang berusaha untuk tidak mencadangkan
16
adanya pengerjaan kembali. Dalam Jusf in time, persediaan dipandang sebagai
sesuatu yang harus dihindari dan perusahaan harus berusaha untuk menguranginya
pada tingkat yang tidak signifikan atau jika mungkin pada tingkat nol.
proses yang tradisional : mengubah dari departemental dan tata letak fungsional
yang terpusat pada lokasi tertentu ke tata letak pemanufakturan bersel dengan
pengerjaan itu sendiri. Hal ini berarti mengubah pekerja yang berorientasi pada
dalam sistem Just in time perlu dilatih untuk melaksanakan berbagai tugas.
17
biasanya terikat kontrak jangka panjang dengan perusahaan. Para pemasok
merupakan bagian vital dari sistem yang membuat josf in time berjalan mulus,
aplikasi sistem just in fire berjalan mulus, perusahaan mestilah belajar untuk
suku cadang, dan pasokan dibeli jauh-jauh hari sebelumnya dan disimpan di
just in time bahan baku dan suku cadang dibeli dan diterima hanya ketika
dibutuhkan saja.
arus lini-lini pabrikasi di dalam pabrik-pabriknya. Arus lini (how line) adalah jalur
fisik yang dilewati oleh sebuah produk pada saat bergerak melalui proses pabrikasi
Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk
formulir terkait dan bergerak cepat guna mengakomodasikan produksi unsur yang
berbeda. Setup fire kerap sedemikian lamanya (dan mahal pula) sehingga begitu
18
terlebih dahulu harus melakukan pengoperasian mesin produksi (production en)
yang lama sebelum berhenti dan siap kembali mengolah unsur yang berlainan.
Permasalahan dengan production ren yang lama adalah bahwa cara ini menumpuk
berbulan- bulan sebelum menjalani pemrosesan lebih lanjut pada stasiun kerja
berikutnya.
karena produk-produk diolah dari bahan baku bermutu tinggi dan inspeksi produk
tradional, dalam sistem josf in time inspeksi dianggap sebagai aktivitas yang tidak
terspesialisasi. Para karyawan dilatih untuk menunaikan satu jenis tugas, misalnya
mengoperasikan mesin gerinda saja. Karena tata letak pabrik dalam lingkungan jusf
19
in time, para karyawan mungkin diminta mengoperasikan beberapa jenis mesin
secara simultan.
penyerahan produk akhir kepada customer maupun produk dari satu tahap produksi
dan ketepatan jumlah produk yang diproduksi oleh tahap tertentu proses produksi
maupun oleh perusahaan secara keseluruhan, dituntut produksi tanpa cacat atau
rusak, dan bahan baku yang dimasukkan proses sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan tanpa cacat, serta kondisi mesin dan ekuipmen produksi tanpa
control (TQC).
5. Pengertian Efisiensi
yang dievaluasi berdasarkan biaya / sumber daya yang digunakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Dalam hal ini, semakin sedikit sumber daya yang digunakan
untuk mencapai hasil yang diharapkan. Maka prosesnya bisa disebut lebih efisien.
Suatu kegiatan dapat dikatakan efisien karena prosesnya membaik. Misalnya, lebih
cepat atau lebih murah. Efisiensi ini dapat diartikan sebagai ketepatan cara didalam
melakukan sesuatu. Serta kemampuan melaksanakan tugas dengan baik serta tepat
antara keluaran dengan masukkan atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu
20
unit Input yang di pergunakan. Pengukuran efisiensi dapat dikembangkan dengan
pembiayaan yang telah ditetapkan, yaitu gambaran tentang tingkat biaya tertentu
yang dapat mengungkapkan berapa besar biaya yang diperlukan untuk dapat
Efisiensi adalah rasio antara output dan input atau jumlah output perunit
dibandingkan input. Pusat pertanggung jawaban A lebih efisien dari pada B jika
yang dihasilkan sama, atau memperoleh hasil yang lebih besar sedangkan input
B. Tinjauan Empiris
In Time System. Berikut ini akan disajikan ringkasan hasil penelitian terdahulu
21
Ratnasari, Dzulkirom AR dan Husaini. (2014) Analisis Just In time Dalam Usaha
Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi (Studi Kasus Pada Perusahaan kecap cap
“kuda” Tulungagung). Penerapan lost in Time System pada perusahaan kecap cap
Biaya Produksi Pada PT. Toyota Boshoku Indonesia. Just In time dan berpengaruh
terhadap Efisiensi Biaya Produksi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji T yang
menunjukkan variabel test In time (X) mempunyai nilai T hitung sebesar 4,415.
Nilai t tabel yang merupakan standar diperoleh nilai T tabel pada tingkat signifikan
0,05 yaitu sebesar 2,018. Hasil analisis menunjukkan T hitung> T tabel (4,415 >
2,018) ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima, atau terdapat pengaruh positif
diantara keduanya.
Efisiensi Biaya Produksi Pada PT. Citra Abadi Sejati Periode 2010-2013. Hasil
dari tahun 2010-2013 mengalami peningkatan yang cukup stabil dan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap efisiensi biaya produksi pada PT. Citra Abadi Sejati.
Hal ini ditandai dengan pengurangan persediaan sampai pada tingkat yang paling
rendah, dengan demikian Just In dine dapat memangkas biaya-biaya yang tidak
22
terhindar dari terjadinya pemborosan sehingga biaya produksi akan menjadi lebih
Efesiensi Produksi Pada PT. Tri Star Mandiri. Hasil penelitiannya adalah Dalam
Penerapan Sistem Just in Time, biaya penyimpanan bahan bakunya sebesar Rp.
16.043.360 Maka dapat menekan biaya penyimpanan bahan baku (material) sebesar
campuran beton dikatakan belum efesien karena waktu yang diperlukan sebelum
belum Efesien Dalam Meningkatkan Produktivitas Perusahaan pada PT. Tri Star
Mandiri.
Penerapan Metode Just in Time Terhadap Efisiensi Biaya Persediaan Bahan Baku
Studi Kasus PT. Siix Electronics Indonesia. Hasil penelitian adalah pengendalian
internal persediaan tidak berjalan dengan baik sehingga tidak ada efisiensi pada
biaya persediaan bahan baku, begitupun dengan penerapan metode just in time tidak
23
C. Kerangka Konsep
produksi air mineral yang dimana dalam menjalankan aktivitas usaha maka
perusahaan perlu meningkatkan efisiensi dan produksi air mineral, salah satu upaya
permintaan pelanggan akan kualitas yang lebih baik serta variasi yang lebih banyak.
Produksi dan pembelian dengan system test in time mewakili usaha terus-menerus
disimpulkan bahwa jika perusahaan PT. Argus Rezky Pratama menerapkan sistem
Just in time, maka efisiensi biaya produksi akan relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan tidak diterapkannya test in time. Karena dalam Jusf in fire segala aktivitas
yang tidak memberikan nilai tambah bagi produk dianggap sebagai pemborosan
efisiensi dan produksi yang dilakukan pada PT. Argus Rezky Pratama Kabupaten
Bulukumba.
kerangka berpikir yang akan memberikan gambar mengenai arah dan sistematika
24
Pt. Argus Rezky Pratama
Kabupaten Bulukumba
Efisien/Tidak Efisien
Rekomendasi
25
BAB III
METODE PENELITIAN
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, jenis penelitian ini tergolong
PT. Argus Rezky Pratama, yakni suatu perusahaan yang aktivitas usahanya
digunakan selama penelitian kurang lebih tiga bulan dimulai dari Januari sampai
sebagai berikut :
26
masalah dalam penelitian.
Jenis data yang dikumpulkan adalah data kualitatif, yaitu data yang tidak
dapat diukur dan dikualifikasi. Jadi data yang dimaksud adalah keterangan-
yang diberikan pada pekerja, cara pemasokan bahan baku perusahaan, sistem
1) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan
persediaan barang.
Just in time adalah suatu sistem produksi dimana bahan baku hanya dibeli sesuai
27
sesungguhnya.
produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh
jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu unit Input yang di pergunakan.
Waktu tunggu
28
DAFTAR PUSTAKA
Aprilianti, A., dan Yusup, R.H. 2019. Pengaruh Just In time Terhadap Efisiensi
Biaya Produksi Pada PT. Toyota Boshoku Indonesia. test In time dan
berpengaruh terhadap Efisiensi Biaya Produksi. Jurnal Logistik Indonesia
Vol. 3, No. 2, Oktober 2019, pp. 125-133 125 E-ISSN 2621-6442.
Ma’arif, M.S., dan Tanjung. 2015. Manajemen Operasi. Edisi Pertama. Jakarta:
Grasindo.
Martono, V.R. 2018. Manajemen Operasi Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Ratnasari, Dzulkirom AR dan Husaini. 2014. Analisis Just In time Dalam Usaha
Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi (Studi Kasus Pada Perusahaan
kecap cap “kuda” Tulungagung). JurnalAdministrasi Bisnis (JAB) Vol. 12
No. 2 Juli 2014 administrasibisnis.studentjournaI.ub.ac.id
Sarda, S., dkk. 2019. Analisis Penerapan Just In t/me Dalam Meningkatkan
29
Efesiensi Produksi Pada PT. Tri Star Mandiri. Jurnal Ekonomi Invoice
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Volume 1 No 1 Tahun 2019
Supriyono, R.A. 2018. Akuntansi Biaya .' Perencanaan dan Pengendalian Biaya
serta Pembuatan Keputusan. Edisi Kedua. Buku Kedua. Yogyakarta: BPFE.
30