Anda di halaman 1dari 4

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING

Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 92 96

EVALUASI ATAS SISTEM PRODUKSI DALAM


HUBUNGANNYA DENGAN EFEKTIVITAS OPERASI
Studi Kasus Pada PT. Goodyear Indonesia, Tbk.
Oleh :
*Edison dan Yuniar
*Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

ABSTRAK
The goal of this research is to evaluate production system applied by manufacture company in
producing tires to reach effective operation. This research used descriptive qualitative data. The result o the
evaluation shows that PT Goodyear Indonesia Tbk. has determined standard cost in carryng out the project
effectively. The effectiveness of work accomplishment depends on how the work accomplishment has met a
demand by yielding tires of good quality and sucure produced by high technology for drivers and passengers in
Indonesia.
Key words: Production system Operational effectiveness

PENDAHULUAN
Berkembangnya sistem akuntansi biaya
dalam perusahaan manufaktur, erat kaitannya
dengan
kegiatan-kegiatan
manajemen
produksi. Didalam perusahaan manufacturing
diperlukannya sistem pengawasan produksi
terdiri dari jaringan prosedur untuk
mengawasi order produksi yang dikeluarkan
agar terjadi koordinasi antara penjualan,
penyediaan barang jadi, fasilitas pabrik dan
penyediaan tenaga kerja guna memenuhi
order tersebut. Sistem produksi merupakan
salah satu alat yang digunakan untuk
mengubah masukan sumberdaya guna
menciptakan barang dan jasa yang
bermanfaat.
Salah
satunya
adalah
menciptakan produk yang dilihat dari segi
kualitas dan kuantitasnya. Sistem produksi
dapat dibedakan menjadi sistem yang
berfokus pada proses yaitu suatu sistem
produksi untuk produk atau jasa pesanan
harus
fleksible
dengan
mempunyai

kemampuan untuk memproduksi menurut


spesifikasi yang diberikan untuk pelanggan
sedangkan sistem yang berfokus pada produk
yaitu suatu sistem permintaan pada sistem
produksi penghasil produk dan jasa.
Saat ini, seiring dengan perkembangan
ekonomi yang juga diikuti oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia usaha
dan perusahaan produksi itu semakin
kompleks. Hal ini mengharuskan suatu
perusahaan untuk menjalankan produksinya
secara efektif dan efisien dan juga mampu
untuk menggunakan segala sumber daya agar
tujuan perusahaan dapat tercapai.
Dalam perusahaan, terdapat fungsi
yang berhubungan dengan pengawasan
produksi, dimana masing-masing fungsi
tersebut terkait satu dengan lainnya. Diantara
sekian banyak fungsi yang dimiliki
perusahaan, ada beberapa fungsi yang
memegang peranan penting dalam menjaga
kelangsungan perusahaan. Fungsi produksi
bertanggungjawab atas pembuatan perintah

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009

produksi bagi fungsi-fungsi yang ada


dibawahnya dan akan terkait dalam
pelaksanaan proses produksi guna memenuhi
permintaan dari fungsi penjualan, fungsi
produksi merupakan fungsi pertama yang
biasanya dibantu oleh fungsi perencanaan dan
pengawasan produksi dalam pembuatan order
produksi.
Selain produksi, fungsi yang lain yang
tidak
kalah
pentingnya
dalam
mempertahankan
kelangsungan
hidup
perusahaan adalah fungsi operasi dan fungsi
penjualan. Fungsi operasi merupakan
kegiatan untuk mengubah masukan menjadi
keluaran sehingga lebih bermanfaat daripada
bentuk aslinya sedangkan fungsi penjualan
yang bertanggungjawab atas penerimaan
order dari langganan dan meneruskan order
tersebut ke fungsi produksi.
Dalam suatu perusahaan, sistem
produksi dan operasi saat ini telah mengalami
perubahan yang cukup dratis sejalan dengan
perkembangan teknologi yang tumbuh
dengan cepat. Keadaan ini menuntut kegiatan
operasi harus memperhatikan prinsip
efektivitas dan keinginan konsumen sebagai
pemakai barang dan jasa.
Oleh karena itu, kebutuhan akan
produksi untuk beroperasi dengan biaya yang
lebih rendah dapat meningkatkan kualitas
produktivitas dan menciptakan produk baru
telah menjadi kekuatan yang mendorong
teknologi
untuk
melakukan
berbagai
terobosan baru, baik yang ditinjau dari
kuantitas dan kualitas hasil kerja maupun
batas waktu yang ditargetkan atau sebagai
produk akhir suatu kegiatan dalam operasi
yang telah mencapai tujuannya.

METODOLOGI PENELITIAN
Penulis melakukan suatu penelitian
yang dilakukan pada dasarnya untuk
mengembangkan teori dengan pemecahan
masalah melalui penelitian yang sistematis.
Sebagai tahap awal untuk melaksanakan
penelitian diperlukan metode penelitian
sebagai berikut :
1. Studi Eksplorasi
Penelitian yang dirinci mengenai objek
tertentu dalam kurun waktu dengan
cukup mendalam dan menyeluruh

2.

termasuk lingkungan dan kondisi masa


lalu.
Studi Deskriptif
Bertujuan menggambarkan sifat sesuatu
yang tengah berlangsung pada saat riset
dilakukan dan memeriksa sebab-sebab
dari suatu gejala tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Evaluasi Atas Sistem Produksi Dalam
Hubungannya
Dengan
Efektivitas
Operasi Pada PT. Goodyear Indonesia,
Tbk.
Sistem produksi dalam perusahaan
merupakan faktor utama dari kegiatan operasi
perusahaan. Sistem produksi merupakan
sebagai alat yang kita gunakan untuk
mengubah masukan sumber daya guna
menciptakan barang dan jasa yang berguna
sebagai keluaran. Dalam memproduksi
berbagai jenis ban biasanya PT. Goodyear
Indonesia Tbk. menggunakan sistem produksi
secara seri dengan memproduksi ban dalam
jumlah banyak dalam satu pabrik. Dalam
sistem produksinya Goodyear melakukan
proses produksi untuk menciptakan atau
menambah
kegunaan
ban
dengan
menggunakan sumber-sumber seperti : tenaga
kerja, bahan baku maupun bahan penolong.
PT. Goodyear Indonesia, Tbk. memproduksi
ban yang berkualitas dengan menggunakan
teknologi tinggi mulai dari mengolah bahan
baku menjadi ban yang siap dipasarkan.
PT. Goodyear Indonesia, Tbk dalam
memproduksi ban sangat memegang prinsip
efektifitas. Efektivitas merupakan suatu
perbandingan masukan keluaran dalam
berbagai kegiatan operasi, sampai dengan
pencapaian tujuan yang ditetapkan, baik yang
ditinjau dari kuantitas dan kualitas hasil kerja
maupun batas waktu yang ditargetkan atau
sebagai produk akhir suatu kegiatan dalam
operasi yang telah mencapai tujuannya tanpa
memperdulikan biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi ban.
Dalam perusahaan biaya produksi,
tidak hanya perlu juga mengetahui biaya
produksi yang dikeluarkan tetapi perlu juga
mengetahui berapa biaya produksi yang
seharusnya dikeluarkan. Biaya standar dapat
93

EDISON dan YUNIAR, Evaluasi atas Sistem Produksi dalam Hubungannya dengan Efektivitas

dijadikan pedoman bagi perusahaan untuk


mengetahui berapa biaya produksi yang
ditentukan dimuka untuk biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Biaya standar ditetapkan berdasarkan
pengalaman masa lalu. Biaya standar
mempermudah
perusahaan
dalam
menentukan
biaya
produksi
dengan
menganalisis selisih biaya produksi. Selisih
biaya
produksi
dilakukan
dengan
membandingkan antara biaya produksi
standar dengan biaya produksi aktual sehingga
diperoleh selisih. Selisih dapat terjadi selisih
yang mengguntungkan, selisih merugikan,
atau tidak terjadi selisih. Tindakan koreksi
biaya produksi dilakukan untuk mengurangi
biaya produksi yang dapat dihindari tanpa
mengurangi mutu dan kualitas ban sehingga
terjadi efisiensi biaya produksi. Jadi, biaya
standar telah berperan dalam pencegahan
terjadinya pemborosan biaya produksi
sehingga penggunaan biaya produksi dapat
dilakukan secara efisien.
Dari keterangan analisis selisih diatas
dapat diketahui, selisih bahan baku
menguntungkan sebesar Rp. 8.500 per unit
atau sebesar Rp. 1.412.207.000 dengan
produksi 166.142 unit per bulan. Pada selisih
tenaga kerja terdapat selisih karena biaya upah
langsung yang terjadi pada PT. Goodyear
Indonesia, Tbk. untuk produksi ban jenis
radial adalah untuk mengejar target produksi
dalam memenuhi permintaan pelanggan tepat
waktu. Sedangkan untuk biaya overhead
pabrik pada model satu selisih mengalami
keuntungan sebesar Rp. 36.420.946.004 dan
pada model dua selisih, model tiga selisih,
maupun empat selisih terjadi selisih
terkendalikan yang tidak menguntungkan (UF
= Unfavorable) sebesar Rp. 36.419.174.001
yaitu Rp.1.772.003 dengan kapasitas produksi
1.993.705 unit per tahun dan tidak terjadi
selisih volume.
Dengan demikian PT. Goodyear
Indonesia, Tbk. juga telah menentukan biaya
standar dalam melaksanakan perkerjaannya
dengan efektif. Efektifnya pelaksanaan kerja
tersebut dikarenakan pelaksanaan telah
memenuhi bagaimana seharusnya perkerjaan
dilaksanakan
dengan
baik
dengan
menghasilkan ban yang berkualitas baik yang
terjamin keamananya dengan menggunakan
94

teknologi yang tinggi untuk para pengendara


di Indonesia.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan oleh
penulis, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1) PT.
Goodyear
Indonesia,
Tbk.
merupakan perintis produsen ban di
Indonesia yang memproduksi berbagai
jenis ban radial. dan merupakan perintis
produsen ban di Indonesia yang
memproduksi berbagai jenis ban radial
penumpang, ban truk, ban pertanian dan
OTR berkualitas tinggi. Goodyear
memproduksi serta memasarkan ban-ban
yang beragam fungsi, termasuk juga
memproduksi dan menjual sabuk tenaga
transmisi, pipa, serta produk-produk
untuk industri transportasi dan industri
lainnya yang berbahan baku karet.
2) Sistem produksi merupakan kegiatan
operasi yang dimulai dari mengolah
bahan baku menjadi ban yang siap
dipasarkan. Sistem produksi PT.
Goodyear Indonesia, Tbk. dilakukan
secara seri yang memproduksi ban dalam
jumlah yang banyak dalam satu pabrik.
Dalam
kegiatan
operasinya
PT.
Goodyear Indonesia, Tbk. Sangat
memperhatikan
prinsip
efektifitas
memproduksi ban sesuai dengan batas
waktu
yang
ditargetkan,
tanpa
memperdulikan biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan ban yang berkualitas
baik.
3) PT.
Goodyear
Indonesia,
Tbk.
memproduksi berbagai jenis ban radial
seperti : Radial Wire (non H/P), Radial
Wire (H/P), Ultra Light Truck Radial,
Light Truck Radial. Dengan memiliki 3
(tiga) unsur biaya produksi seperti : biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik. Biaya overhead pabrik
PT. Goodyear Indonesia, Tbk. terdiri
dari atas biaya overhead pabrik variable
dan biaya overhead pabrik tetap.
4) Selisih bahan baku menguntungkan
sebesar Rp. 8.500 per unit atau sebesar
Rp. 1.412.207.000 dengan produksi

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009

5)

6)

7)

166.142 unit per bulan. Komponen


bahan baku yang terjadi selisih harga
yang menguntungkan ada 6 komponen
antara lain : karet sintesis, karet alam,
sabuk kawat baja, karbon hitam, bahan
kimia, bead kawat baja sedangkan bahan
baku yang mengalami selisih harga nol
atau tidak terjadi selisih ada 1 komponen
yaitu: polyester dan nylon.
Pada selisih tenaga kerja terdapat selisih
karena biaya upah langsung yang terjadi
pada PT. Goodyear Indonesia, Tbk.
untuk produksi ban jenis radial adalah
untuk mengejar target produksi dalam
memenuhi permintaan pelanggan tepat
waktu.
Sedangkan untuk biaya overhead pabrik
pada model satu selisih mengalami
keuntungan sebesar Rp. 36.420.946.004
dan pada model dua selisih, model tiga
selisih, maupun empat selisih terjadi
selisih
terkendalikan
yang
tidak
menguntungkan (UF = Unfavorable)
sebesar Rp. 36.419.174.001 yaitu
Rp.1.772.003 dengan kapasitas produksi
1.993.705 unit per tahun dan tidak
terjadi selisih volume.
PT.
Goodyear
Indonesia,
Tbk.
menentukan biaya standar dalam
pelaksanaan pekerjaannya dengan efektif.
Efektifnya
pelaksanaan
pekerjaan
tersebut dikarenakan pelaksanaan telah
memenuhi
bagaimana
seharusnya
pekerjaan dilaksanakan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan.
2005. Management Control System. Ahli
Bahasa : Kurniawan Tjakrawala, Krist.
Salemba Empat, Jakarta.

Blocher, Edward J., Kung H Chen dan


Thomas W Lin. 2001. Manajemen Biaya,
Dengan Tekanan Strategik, Ahli Bahasa :
A. Susty Ambariani, Salemba Empat,
Jakarta.
Hall,

James A. 2001. Sistem Informasi


Akuntansi, Buku 1. Diterjemahkan oleh
Amir Abadi Yusuf. Salemba Empat,
Jakarta.

Hendra Kusuma. 2004. Manajemen Produksi,


Perencanaan dan Pengendalian Produksi,
BPFE, Yogyakarta.
Lalu Sumayang. 2003. Dasar-Dasar Manajemen
Produksi dan Operasi, Edisi 1, Salemba
Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 3,
Salemba Empat, Jakarta.
Pangestu Subagyo. 2000. Manajemen Operasi,
Edisi 1, Cetakan Pertama, BPFE,
Yogyakarta.
Sawyer, Lawrence B., Mortimer A.
Dittenhofer, dan James H. Scheiner.
2005. Sawyers Internal Auditing Audit
Internal Sawyer, Buku 1, Edisi 5, Ahli
Bahasa : Desi Adhariani, Salemba
Empat, Jakarta.
Sukrisno Agoes. 2004. Auditing (Pemeriksaan
Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik, Jilid 1, Edisi 3, Lembaga
Penerbit
Falkultas
Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Ronney, Marshall B., dan Paul John Steinbart.
2003. Accounting Information System,
Pearson Education. Inc, New Jersey.
Wikipedia Foundation Inc. 2007. Produksi,
http://id.wikipedia.org/wiki.(Diakses
23 Juni 2007).

95

Anda mungkin juga menyukai