Anda di halaman 1dari 67

TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS CAT GUNA


MENGURANGI TINGKAT KECACATAN
DI PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

Disusun oleh :

M. Prayogo Utomo

1411900017

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2023
LEMBAR PENGESAHAN

i
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI

Nama : Muchamad Prayogo Utomo


NBI : 1411900017
Program Studi : Teknik Industri
Judul Tugas Akhir : ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS CAT
GUNA MENGURANGI TINGKAT KECACATAN
PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

Tugas Akhir telah diuji pada : Tanggal 7 Juni 2023

Panitia Penguji Tugas Akhir Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Ketua Ir. Asmungi, MT NPP. 20410.96.0442


Anggota Erni Puspanantasari Putri, NPP. 20410.96.0479
ST.,M.Eng.,Ph.D
Anggota Herlina, ST., MT. NPP. 20410.15.0679

ii
LEMBARNYATAAN ORIGINALITAS

iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

iv
KATA PENGANTAR

Terimakasih atas karunia Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan dan telah
menyelesaikan proposal tugas akhir di PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA
INDAH. Tujuan dari laporan ini adalah meliputi segala sesuatu yang berhubungan
dengan dunia kerja di PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA INDAH. Tentunya
dalam penyususan laporan ini tidak lepas dari pengelolaan dan pembinaan berbagai
pemangku kepentingan terkait. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
penghargaan dan terimakasih kepada semua pihak atas bantuannya. Pihak – pihak
yang terlibat adalah :
1. Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan nikmat sehat sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini hingga selesai
2. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi dan dukungan yang
sangat besar dari mulai kegiatan kerja praktik dimulai hingga penyusunan laporan
selesai
3. Bapak Dr. Mulyanto Nugroho, MM.,CMA.,CPAI, selaku rektor Universitas 17
agustus 1945 surabaya
4. Bapak Dr. Ir. Sajiyo, M.Kes.,IPU.,ASEAN Eng, selaku dekan fakultas Teknik
Universitas 17 agustus 1945 surabaya
5. Bapak Hery murnawan, ST., MT., selaku ketua program studi beserta Teknik
industri Universitas 17 Agustus 1945 surabaya
6. Bapak Ir.Asmungi, MT, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir Teknik industry
Universitas 17 Agustus 1945 surabaya
7. Bapak Ir. Hantoro Kartono selaku Direktur Operasional PT. PABRIK CAT
TUNGGAL DJAJA INDAH
8. Bapak Sukma Hendrawan, selaku Human Resource Development ( HRD ) dan
bertugas menjadi pengawas dan narasumber
9. Bapak Rudi Cahyono selaku Head Warehouse
10. Bapak Yossia selaku Head PPIC
11. Karyawan PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA INDAH
12. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan ini
Karena dukungan dari semua pihak yang saya sebutkan tadi memungkinkan penulis
untuk menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini sebaik-baiknya. Laporan hasil Tugas
Akhir ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berusaha semaksimal mungkin.
Sekali lagi saya ucapkan terimakasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Muchamad Prayogo Utomo

v
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS CAT
GUNA MENGURANGI TINGKAT KECACATAN
DI PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA INDAH
Nama : Muchamad Prayogo Utomo
NBI 1411900017
Dosen Pembimbing : Ir.Asmungi, MT.
ABSTRAK

Perusahaan menerapkan sistem untuk memantau kualitas hasil produksi agar


mendapatkan standar mutu produk yang mampu menantang persaingan bisnis secara
lokal maupun luar daerah. Target kecacatan produk yang distandarkan perusahaan
adalah sebanyak maksimal 5% dari jumlah target produksi dalam 1 bulan. Ketika
nilai kecacatan produksi mencapai nilai kualitas cacat diatas 5%, maka akan
dilakukan pengetatan target produksi dan penambahan volume produksi untuk
memperoleh jumlah yang diinginkan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan
analisa menggunakan Metode Pengendalian Kualitas Six Sigma.
Metode Pengendalian Kualitas Six Sigma diawali dengan tahapan pertama
six sigma adalah Define, rencana-rencana tindakan yang harus dilakukan untuk
melaksanakan peningkatan dari setiap tahap proses bisnis kunci. Kemudian, tahap
measure untuk memvalidasi permasalahan, mengukur atau menganalisa
permasalahan dari data yang ada. Diikuti analyze dimana dilakukan analisis
penyebab produk cacat yang terjadi menggunakan alat analisis 5W1H. Proses
analisis ini menggunakan pertanyaan untuk menggali faktor penyebab terjadinya
defect. Kemudian improvement dimana diberikan rekomendasi-rekomendasi
perbaikan untuk mengurangi persentase produk cacat yang terjadi. Improvement
dilakukan dengan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) dan metode analisis
Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Dan diproses pengendalian melalui control
dimana dilakukan pemantauan seluruh perbaikan tindakan atau kegiatan agar tetap
stabil dan sesuai dengan batas spesifikasi yang diinginkan.
Penelitian ini dilaksanakan pada minggu kedua hingga minggu keenam.
Dari penelitian ini diperoleh peta kontrol p, terlihat bahwa proporsi kecacatan
berada dalam batas kontrol, hanya pada proporsi kontrol produksi Desember 2022
yang diatas batas normal senilai 0,0578 dari 0,0571. Jenis kecacatan yang paling
dominan adalah cat bintik karena debu dengan 26% nilai kecacatan karena memiliki
nilai persentase tertinggi dengan perhitungan control chart yang masih berada pada
nilai proporsi kecacatan berada dibawah batas kendali. Penyebab tingginya tingkat
kecacatan karena kelalaian manusia, pemilihan material, penggunaan metode, dan
perawatan mesin.

Kata kunci: six sigma, pengendalian kualitas, kecacatan, control

vi
ABSTRACT

The company implements a system to monitor the quality of


production in order to obtain product quality standards that are able to
challenge business competition both locally and outside the region. The
target for product defects standardized by the company is a maximum of 5%
of the total production target in 1 month. When the value of production
defects reaches a quality value of defects above 5%, a tightening of
production targets and an increase in production volume will be carried out
to obtain the desired amount. To overcome this problem, an analysis using
the Six Sigma Quality Control Method is required.
The Six Sigma Quality Control Method begins with the first stage of
six sigma is Define, action plans that must be carried out to carry out
improvements from each stage of the key business processes. Then, the
measure stage is to validate the problem, measure or analyze problems from
existing data. Followed by analyze where an analysis of the causes of
defective products is carried out using the 5W1H analysis tool. This analysis
process uses questions to explore the factors that cause defects. Then
improvement where recommendations for improvement are given to reduce
the percentage of defective products that occur. Improvement is carried out
using Fault Tree Analysis (FTA) and the Failure Mode Effect Analysis
(FMEA) method. And it is processed through control where monitoring is
carried out for all repair actions or activities so that they remain stable and
in accordance with the desired specification limits.
This research was conducted in the second week to the sixth week.
From this study, a p control map was obtained, it can be seen that the
proportion of defects is within the control limits, only the proportion of
production controls in December 2022 is above the normal limit of 0.0578
from 0.0571. The most dominant type of defect is paint spots due to dust with
26% the value of the defect because it has the highest percentage value by
calculating the control chart which is still at a value of the proportion of
defects below the control limit. The cause of the high rate of defects due to
human negligence, material selection, method use, and machine
maintenance.

Keywords: six sigma, quality control, defects, control

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI.....................................................ii
LEMBARNYATAAN ORIGINALITAS..............................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................v
ABSTRAK...............................................................................................................vi
ABSTRACT...........................................................................................................vii
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
BAB 1........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................8
1.4 Batasan Masalah..........................................................................................9
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................9
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................10
BAB II.....................................................................................................................11
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................11
2.1 Kualitas............................................................................................................11
2.1.1. Pengendalian Kualitas.................................................................................11
2.1.2. Manfaat Kualitas..........................................................................................11
viii
2.2 Dimensi Kualitas Produk................................................................................12
BAB III...................................................................................................................20
METODE PENELITIAN......................................................................................20
3.1 Rencana Penelitian...........................................................................................20
3.2 Diagram Alir Penelitian...................................................................................20
3.3 Penjelasan Diagram Alir Penelitian...............................................................22
3.3.1 Tahap Pengumpulan Data...........................................................................22
3.3.2 Tahap Pengolahan Data..............................................................................23
3.4 Tahap Analisa dan Pembahasan....................................................................24
3.5 Tahap Kesimpulan dan Saran.......................................................................24
BAB IV....................................................................................................................25
PENGUMPULAN DATA......................................................................................25
4.1. Tinjauan Umum Perusahaan........................................................................25
4.2. Proses Produksi..............................................................................................25
4.3. Data Jumlah Kecacatan Produksi.................................................................26
4.4 Pengolahan Data..............................................................................................27
4.4.1 Identifikasi Permasalahan...........................................................................27
4.4.1.1 Define.........................................................................................................27
4.4.2 Diagram Pareto (Analyze)............................................................................38
4.4.3 Peta Kontrol (Control Chart)......................................................................40
4.4.4 Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram)................................43
BAB V.....................................................................................................................47
PENUTUP..............................................................................................................47
5.1 Kesimpulan......................................................................................................47
5.2 Saran................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................48

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Cacat Produksi Cat.......................................................................2


Tabel 1.2 Jumlah Total Cacat Produk berdasarkan Jenisnya.............................8
Tabel 2. 1. Rumusan Penelitian Terdahulu..........................................................17
Tabel 4.1 Data Produksi Cat Oktober 2022 – Desember 2022 pada PT Pabrik
Cat Tunggal Djaja Indah.......................................................................................26
Tabel 4.2 Stratifikasi Jenis Kecacatan Bulan Oktober 2022 – Desember 2022 28
Tabel 4.3 Lembar Pemeriksaan Kecacatan Bulan Oktober 2022.......................29
Tabel 4.4 Lembar Pemeriksaan Kecacatan Bulan November 2022...................32
Tabel 4.5 Lembar Pemeriksaan Kecacatan Meja Bulan Desember 2022..........35
Tabel 4.6 Rekapitulasi persentase produk cacat Bulan Oktober 2022 –
Desember 2022.......................................................................................................39
Tabel 4.7 Perhitungan Proporsi Kecacatan.........................................................42

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 1. Proses Produksi................................................................................15


Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian...................................................................18
Gambar 4.1 Diagram Pareto Kecacatan Produk.................................................40
Gambar 4.2 Diagram Peta Kendali......................................................................43
Gambar 4.3 Diagram Sebab Akibat.....................................................................45

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian Tugas akhir......................................50


Lampiran 2. Kartu Revisi Sidang Akhir..............................................................51
Lampiran 3. Kartu Bimbingan Tugas Akhir.......................................................52
Lampiran 4. Foto Bersama HRD PT.Pabrik Cat Tunggal Djaja Indah............53

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya sebuah perusahaan tentunya memiliki pengelolaan kualitas


produksi untuk mendapatkan hasil produk sesuai dengan standar kualitas yang
diinginkan. Kualitas produk merupakan hal penting dalam proses produksi yang
digunakan demi memperoleh nilai penjualan yang diinginkan. Kualitas produksi
perlu dijaga karena standar mutu yang ketat perlu ditetapkan ketika produk harus
diproduksi untuk dijual ke luar daerah agar menjamin kepercayaan konsumen pada
produk yang dimiliki perusahaan. Perusahaan wajib mempertahankan standar
kualitas terhadap suatu produk sebagai prioritas yang paling utama daripada
mendapatkan kritikan dari konsumen yang merasa tidak puas akan sebuah produk.
Menyadari fenomena tersebut, perusahaan perlu mengandalkan kualitas cat, tetapi
perlu membuat nilai tambah jaminan kepercayaan sesuai keinginan dan kebutuhan
konsumen. Sesuatu yang diinginkan oleh konsumen adalah kualitas produk yang
baik dari perusahaan cat tersebut. Kualitas produk yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen dalam menciptakan kepuasan konsumen
Penelitian ini dilakukkan di PT. Pabrik Cat Tunggal Djaja Indah yang
berlokasi di JL. Letjen Suprapto No. 26, Kepuh, Tambakrejo, Kec. Waru,
Kabupaten Sidoarjo, merupakan industri pembuatan cat dengan bahan baku Biocide,
Calcium, Pigmen, Solvent, yang memproduksi cat tembok yang di campur dalam
suatu alat pencampur sederhana dan menggunakan mesin berteknologi tinggi dalam
proses produksi yang dimiliki demi menjamin kualitas produksi yang dihasilkan.
Perusahaan menerapkan sistem untuk memantau kualitas hasil produksi agar
mendapatkan standar mutu produk yang mampu menantang persaingan bisnis secara
lokal maupun luar daerah. Target kecacatan produk yang distandarkan perusahaan
adalah sebanyak maksimal 5% dari jumlah target produksi dalam 1 bulan. Ketika
nilai kecacatan produksi mencapai nilai kualitas cacat diatas 5%, maka akan
dilakukan pengetatan target produksi dan penambahan volume produksi untuk
memperoleh jumlah yang diinginkan.

1
2

Tabel 1.1 Data Cacat Produksi Cat


DATA REPAIR CAT OKTOBER 2022
REPAIR
PRODUKSI Cat Encer Jumlah
PRODUKSI PRODUKSI SHIFT Cat Gumpal (kg) Cat bintik Cacat
(kg) Cat
Tgl SHIFT PAGI SHIFT SIANG MALAM berminyak pada
(Kg) (Kg) (Kg) Dari debu semua
(kg)
(kg) jenis (kg)
1 170 185 170 9 7 6 8 30
2 162 160 178 5 4 8 8 25
3 152 165 172 9 3 8 6 26
4 163 162 166 7 14 6 10 37
5 160 174 164 5 9 14 11 39
6 164 170 161 6 5 0 5 16
7 160 152 159 7 6 0 7 20
8 168 163 155 8 8 14 9 39
9 151 155 167 7 6 10 10 33
10 148 160 169 7 8 4 6 25
11 162 160 169 6 9 4 16 35
12 155 166 170 7 5 10 0 22
13 155 158 175 6 5 5 0 16
14 160 175 177 8 9 9 8 34
15 159 171 165 8 6 10 16 40
16 155 172 166 5 8 4 7 24
3

17 157 168 178 5 4 0 9 18


18 160 163 170 6 10 13 0 29
19 166 167 167 7 12 0 16 35
20 160 169 168 7 2 15 6 30
21 158 166 155 6 5 10 10 31
22 151 165 164 6 9 4 9 28
23 160 160 152 8 9 10 6 33
24 162 174 158 8 5 4 11 28
25 175 172 180 10 7 9 5 31
26 162 173 181 10 7 5 4 26
27 170 169 174 11 0 14 12 37
28 169 188 167 12 14 0 10 36
29 185 146 165 14 7 12 0 33
30 166 162 166 11 6 2 2 21
31 178 177 160 13 4 5 0 22
JUMLAH
(kg) 5023 5167 5188 244 213 215 227 899
% CACAT 32,6 33,5 33,7 27,1 23,6 23,9 25,2 5,8
4

DATA REPAIR CAT NOVEMBER 2022


REPAIR
PRODUKSI
Cat Gumpal Cat Encer Cat Jumlah
PRODUKSI PRODUKSI SHIFT bintik Cacat
(kg) (kg) Cat
Tgl SHIFT PAGI SHIFT SIANG MALAM (Kg) pada
(Kg) (Kg)
berminyak Dari semua
(kg) debu jenis
(kg) (kg)
1 170 178 156 9 7 6 8 30
2 165 170 150 5 4 8 8 25
3 166 169 164 9 3 8 6 26
4 161 168 162 7 14 6 10 37
5 167 176 161 5 9 14 11 39
6 178 179 160 6 5 0 5 16
7 169 178 160 7 6 0 7 20
8 179 170 175 8 8 14 9 39
9 154 168 178 7 6 10 10 33
10 177 169 169 7 8 4 6 25
11 150 160 154 6 9 4 16 35
12 165 165 166 7 5 10 0 22
13 166 165 166 6 5 5 0 16
14 166 165 179 8 9 9 8 34
15 170 180 170 8 6 10 16 40
16 170 177 171 5 8 4 7 24
5

17 173 156 173 5 4 0 9 18


18 188 163 166 6 10 13 0 29
19 154 165 165 7 12 0 16 35
20 164 177 161 7 2 15 6 30
21 178 175 164 6 5 10 10 31
22 166 180 168 6 9 4 9 28
23 178 173 169 8 9 10 6 33
24 159 174 166 8 5 4 11 28
25 160 170 160 10 7 9 5 31
26 160 170 165 10 7 5 4 26
27 177 178 178 11 0 14 12 37
28 181 168 168 12 14 0 10 36
29 179 160 169 14 7 12 0 33
30 162 162 160 11 6 2 2 21
JUMLAH
5052 5108 4973 231 209 210 227 877
(kg)
% CACAT 33,3839952 33,7540474 32,861957 25,6952169 23,2481 23,3593 25,2503 5,7
6

DATA REPAIR CAT DESEMBER 2022


REPAIR
PRODUKS Jumlah
PRODUKSI Cat Cat
PRODUKS I SHIFT Cat Gumpal Cat Cacat
Tgl SHIFT PAGI Encer bintik
I SHIFT MALAM (kg) berminyak pada
(Kg) (kg) Dari
SIANG (Kg) (kg) semua
debu (kg)
(Kg) jenis (kg)
1 170 176 160 19 7 6 8 30
2 178 159 187 5 4 8 8 25
3 165 180 167 9 3 8 6 26
4 166 182 165 7 14 6 10 37
5 164 179 162 5 9 14 11 39
6 162 168 169 6 5 0 5 16
7 178 163 169 7 6 0 7 20
8 179 172 160 8 8 14 9 39
9 169 175 160 7 6 10 10 33
10 160 174 178 7 8 4 6 25
11 160 168 179 6 9 4 16 35
12 160 179 156 7 5 10 0 22
13 164 166 162 6 5 5 0 16
7

14 167 163 161 8 9 9 8 34


15 152 179 160 8 6 10 16 40
16 150 170 170 5 8 4 7 24
17 178 160 180 5 4 0 9 18
18 188 162 183 6 10 13 0 29
19 189 164 169 7 12 0 16 35
20 182 167 169 7 2 15 6 30
21 176 169 169 6 5 10 10 31
22 156 169 164 6 9 4 9 28
23 163 189 163 8 9 10 6 33
24 166 170 167 8 5 4 11 28
25 167 171 170 10 7 9 5 31
26 169 172 178 10 7 5 4 26
27 169 175 174 11 0 14 12 37
28 160 169 157 12 14 0 10 36
29 159 168 168 14 7 12 0 33
30 178 165 169 11 6 2 2 21
JUMLAH 5044 5123 5045 241 209 210 227 897
% CACAT 33,1 33,6 33,1 26,8 23,2 23,3 25,2 5,7
Sumber : data diolah, 2023
8

Pada table 1.1 menunjukkan total sampel produksi dalam 3 periode (Oktober,
November dan Desember 2022), berdasarkan jenis dari masing-masing defect dan
diketahui jenis cacat paling banyak yaitu cat gumpal sebanyak rata-rata diatas 26%
kecacatan produk. Maka peneliti menyusun rekapitulasi permasalahan kecacatan
produk dalam table berikut :
Tabel 1.2 Jumlah Total Cacat Produk berdasarkan Jenisnya
No. Nama Cacat (Defect) Total (kg)
1 Cat Gumpal 716
2 Cat Encer 631
3 Cat Berminyak 635
4 Cat Bintik dari Debu 681
Grand Total 2663
Total Produksi 45723
Presentasi Cacat (Per Bulan) 5,8%
Sumber : Data diolah peneliti, 2023

Pada table 1.2 menunjukkan total produksi dalam 3 periode bulan, berdasarkan jenis
dari masing-masing defect dapat diketahui jenis cacat paling banyak yaitu cat
gumpal sebanyak 716 kg.
Dalam tabel di atas bahwa presentase kecacatan hasil data yang di peroleh
selama 3 bulan dan 3 shift terdapat 2663 data cacat dari total 45723 produksi, Maka
presentase cacat selama 3 bulan dan 3 shift yaitu 5,8%. Nilai presentase tersebut
masih belum mencapai hasil yang di inginkan oleh perusahaan maka perlu di
lakukan pengawasan terhadap proses produksi agar tercapainya tingkat kecacatan
yang di inginkan perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan indikator adanya permasalahan yang dijabarkan dalam latar


belakang di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang dipilih untuk diteliti
adalah sebagai berikut:
1. Jenis kecacatan apa yang terjadi pada produk cat ?
2. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya cacat pada produk cat?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut:
9

1. Mengetahui jenis-jenis kecacatan yang terjadi pada produk cacat.


2. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan kecacatan pada produk cat .

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah tetap berada dalam batasan yang diinginkan dan
tidak menyimpang terlalu jauh melewati batas yang akan dibahas dari permasalahan
sebenarnya, maka diperlukan sebuah pembatasan dengan ruang lingkup antara lain:
1. Data pengamatan diperoleh dari data primer dan sekunder pada data produksi PT.
Pabrik Cat Tunggal Djaja Indah.
2. Data yang di gunakan adalah data produksi cat selama 3 bulan.
3. Hasil penelitian ini hanya sebagai saran, tidak wajib untuk di aplikasikan.
1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan

a) Dengan adanya penelitian ini, perusahaan dapat mengetahui penyelesaian kendala


penggunaan waktu kerja dan fluktuasi kecacatan lebih minim yang dapat dilakukan
setiap harinya.
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi terutama yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan.

2. Bagi mahasiswa

Untuk menambah pengetahuan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah


diperoleh selama perkuliahan dalam membuat pelaksanaan kontrol kualitas produk.
3. Bagi masyarakat
Mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi tentang pemanfaatan
kontrol kualitas produk.
4. Bagi akademik
Sebagai tambahan informasi dan referensi khususnya bagi mahasiswa yang akan
menyusun proposal tugas akhir, serta sebagai pembanding dan bahan bacaan yang
menarik bagi perpustakaan.

9
1

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahan pembaca dan memberikan gambaran umum


pembahasan Laporan Tugas Akhir ini, maka Laporan Tugas Akhir ini disusun
menjadi bab secara sistematis yang terdiri dari 5 Bab, yaitu:
1. BAB 1 Pendahuluan
Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.
2. BAB 2 Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran umum tentang Kualitas Produk
3. BAB 3 Metode Penelitian
Dalam bab ini akan membahas teori – teori yang digunakan sebagai landasan
pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah pokok yang ditemukan pada
penelitian.
4. BAB 4 Hasil dan Pembahasan
Dalam bab ini menguraikan analisis semua permasalahan yang ada. Dimana masalah
– masalah yang muncul akan di selesaikan melalui Tugas Akhir. Laporan Tugas
akhir dilaporkan secara detail penjadwalan terhadap pengelolaan kualitas yang di
buat, baik perencanaan yang lebih spesifik. Pada bab ini juga berisi uraian rinci hasil
yang didapatkan dari penelitian yang di lakukan. Deskripsi hasil penelitian dapat
diwujudkan dalam bentuk teori, grafik atau bentuk – bentuk lain yang representatif.
5. BAB 5 Kesimpulan dan Saran
Bagian ini berisi Kesimpulan dan Saran.
a) Kesimpulan merupakan pertanyaan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil
penelitian dan pembahasan.
b) Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penelitian.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kualitas

Kualitas, sebagaimana didefinisikan oleh Prawirosentono (2007), adalah sejauh


mana kondisi fisik, fungsi, dan sifat suatu produk memenuhi preferensi dan
keinginan pelanggan secara proporsional dengan nilai uang yang dikeluarkan.
Kualitas, sebagaimana didefinisikan oleh Gaspersz (2005), mencakup semua atribut
produk yang berkontribusi pada kesesuaiannya untuk memenuhi persyaratan yang
ditargetkan. Kadir mengklaim bahwa (2001), Memiliki kualitas tinggi secara
konsisten tidak mungkin, seperti yang dikatakan, karena harapan pelanggan lancar.
Ketika tolok ukur baru ditetapkan, pelanggan akan menuntut harga yang lebih tinggi
untuk mendanai pengembangan tolok ukur yang lebih maju. Mencapai standar tinggi
dipandang di sini lebih sebagai proses daripada produk akhir (meningkatkan kualitas
kontinuitas). Jadi, kualitas dapat dilihat sebagai proses perbaikan berkelanjutan
dalam kondisi dan sifat produk yang memungkinkan produk untuk memenuhi
sesedikit mungkin harapan dan keinginan konsumen.

2.1.1. Pengendalian Kualitas


Kegiatan yang dilakukan untuk memantau kegiatan dan menjamin bahwa kinerja
aktual yang dilakukan adalah sesuai rencana," Gasperz (2005) mendefinisikan
kontrol sebagai. Kontrol kualitas adalah teknik manajemen yang kuat yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas saat rendah, menjaganya tetap stabil saat
tinggi, dan mengurangi produk yang rusak, seperti yang dikemukakan oleh
Reksohadiprojo (2000). Besterfield (2004) mendefinisikan kontrol kualitas sebagai
tindakan apa pun yang digunakan untuk memastikan, memelihara, dan
meningkatkan kualitas produk. Dapat disimpulkan bahwa kontrol kualitas adalah
proses melacak tindakan dan kinerja bisnis, serta memastikan bahwa produknya
terus memenuhi kebutuhan pelanggan dan menghasilkan pendapatan.

2.1.2. Manfaat Kualitas

Menurut Edvarsdsson (2011), produktivitas biasanya selalu dikaitkan dengan


kualitas dan profitabilitas. Meskipun demikian ketiga konsep tersebut memiliki
penekanan yang berbeda-beda:

11
1

Langkah pertama dalam meningkatkan produktivitas adalah mengenali nilai


sumber daya yang sudah ada. Produksi dan operasi bisnis adalah perhatian
utamanya. Dua prinsip kualitas yang paling menonjol adalah kebahagiaan pelanggan
dan kesuksesan finansial. Nilai pelanggan diprioritaskan. Interaksi pendapatan,
pengeluaran, dan biaya modal menghasilkan keuntungan. Dengan memberikan
kualitas yang didorong oleh apa yang diinginkan klien dengan harga yang
memberikan nilai yang sangat baik, perusahaan dapat memperluas pangsa pasar
mereka. Nilai yang diperoleh konsumen dari suatu produk atau jasa adalah hasil dari
trade-off yang mereka lakukan untuk memenuhi keinginan atau persyaratan mereka.
Dengan output berkualitas tinggi dan pangsa pasar yang cukup besar, kesuksesan
sudah pasti. Loyalitas pelanggan yang sangat baik, pangsa pasar yang lebih besar,
harga saham yang lebih baik, harga jual yang lebih tinggi, dan peningkatan
produktivitas produk / layanan hanyalah beberapa dari banyak keuntungan yang
datang dari memberikan nilai unggul.

2.2 Dimensi Kualitas Produk


Menurut Laksana ada delapan dimensi kualitas produk yaitu terdiri dari:
a. Performance
Performance berkaitan dengan aspek fungsional dari produk itu dan
merupakan karateristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika akan
membeli suatu produk yaitu meliputi faster berkaitan dengan dimensi waktu yang
menggambarkan kecepatan dan kemudahan atau bagaimana untuk memperoleh
produk ini dan aspek cheaper berkaitan dengan dimensi biaya yang menggambarkan
harga atau ongkos dari suatu produk yang harus dibayarkan oleh pelanggan.
b. Feature
Feature merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi
dasar berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannnya.
c. Reliability
Reliability berkaitan dengan tingkat probabilitas atau kemungkinan suatu
produk melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu.
Dengan demikian kehandalan merupakan karaterisitik yang merefleksikan
kemungkinan atau probabilitas tingkat keberhasilan dalam penggunaan produk.
d. Conformance
Conformance berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
Konformasi merefleksikan derajat dimana karateristik desain produk dan karateristik
operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.
e. Durability
1

Durability merupakan ukuran masa pakai suatu produk. Karateristik ini


berkaitan dengan daya tahan produk.
f. Service Ability
Service Ability merupakan karateristik yang berkaitan dengan kecepatan,
keramahan/kesopanan, kompetinsi, kemudahan serta akurasi dalam perbaikan.
g. Aesthetics
Aesthetics merupakan karateristik yang bersifat subyektif sehingga
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari referensi atau pilihan
individual. Dengan demikian estetika dari suatu produk lebih banyak berkaitan
dengan perasaan pribadi dan mencakup karateristik tertentu.
h. Perceived Quality
Perceived Quality bersifat subyektif berkaitan dengan perasaan pelanggan
dalam mengkonsumsi produk.

2.3 Mengukur Kualitas Produk


Menurut Gummeson yang dikutip oleh Tjiptono ada empat sumber
yang menentukan atau mengukur kualitas suatu produk yaitu:
a. Design Quality, yang menjelaskan bahwa kualitas produk ditentukan pada waktu
pertama produk didesain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
b. Production Quality, yang menjelaskan bahwa kualitas produk ditentukan oleh kerja
sama departemen manufaktur dan departemen pemasaran.
c. Delivery Quality, yang menjelaskan bahwa kualitas produk dapat ditentukan oleh
janji perusahaan kepada pelanggan.
d. Relationship Quality, yang menjelaskan bahwa kualitas produk dapat ditentukan oleh
hubungan profesional dan sosial antara perusahaan dengan stakeholder (pelanggan,
pemasok, agen dan pemerintah, serta karyawan perusahaan).
Menurut Tjipton ada lima gap yang menyebabkan kegagalan penyampaian
kualitas produk, yaitu:
a. Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen
b. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas
produk
c. Gap antara spesifikasi kualitas produk dan penyampaian produk
d. Gap antara penyampian produk dan komunikasi eksternal
e. Gap antara kualitas produk yang dirasakan dan kualitas produk yang diharapkan.

2.4 Indikator Kualitas Produk


Menurut Tjiptono indikator kualitas produk yaitu mencakup :
a. Hasil Produk (Performance)
1

Karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli
kinerja dari produk yang memberikan manfaat bagi konsumen yang mengkonsumsi
sehingga konsumen dapat memperoleh manfaat dari produk yang telah dikonsumsi.

b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features)


Merupakan karakteristik sekunder atau pelengkap dari produk inti
keistimewaan tambahan produk juga dapat dijadikan ciri khas yang membedakan
dengan produk pesaing yang sejenis. Ciri khas yang ditawarkan juga dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk.

c. Kehandalan (Reliability)
Kemungkinan kecil terhadap suatu kegagalan pakai atau kerusakan tingkat
risiko kerusakan produk, menentukan tingkat kepuasan konsumen yang diperoleh
dari suatu produk. Semakin besar risiko yang diterima oleh konsumen terhadap
produk, semakin kecil tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen.
d. Kesesuaian dengan Spesifikasi (Conformance to Specfication)
Kesesuaian kinerja dan kualitas produk dengan standar yang diinginkan.
Pada dasarnya, setiap produk memiliki standar ataupun spesifikasi yang telah
ditentukan. Karakteristik desain operasi memenuhi standar-standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
e. Daya Tahan (Durability)
Berkait dengan berapa lama produk tersebut dapat tersebut digunakan. Daya
tahan biasanya berlaku untuk produk yang bersifat dapat dikonsumsi dalam jangka
panjang.
f. Kegunaan (Serviceability)
Meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi
serta penanganan keluhan yang memuaskan.
g. Estetika (Aesthetics)
Daya tarik produk terhadap panca indera. Konsumen akan tertarik
terhadap suatu produk ketika konsumen melihat tampilan awal dari produk
tersebut.
h. Kualitas yang Dirasakan (Perceived Quality)
Kualitas yang dirasakan adalah kesan kualitas suatu produk yang dirasakan
oleh konsumen. Dimensi kualitas ini berkaitan dengan persepsi konsumen terhadap
kualitas sebuah produk ataupun merek.
1

2.5 Proses Produksi

Gambar 2 1. Proses Produksi

2.6 Metode Six Sigma


Define
Tahapan pertama six sigma adalah Define. Tahapan ini untuk mendefinisikan
rencana-rencana tindakan yang harus dilakukan untuk melaksanakan peningkatan
dari setiap tahap proses bisnis kunci. Sasaran dan identifikasi permasalahan
dilakukan dengan penentuan CTQ. CTQ merupakan batas, karakteristik dan standar
kualitas atas dimensi-dimensi kualitas yang harus dijaga dari sebuah produk.
Measure
Tahapan kedua six sigma adalah Measure. Tahap measure bertujuan untuk
memvalidasi permasalahan, mengukur atau menganalisa permasalahan dari data
yang ada. Tahap measure penelitian ini berupa penyusunan peta kendali kualitas dari
data produk cacat yang. Peta kendali kualitas pada dasarnya merupakan alat analisis
yang dibuat mengikuti metode statistik, dimana data yang berkaitan dengan kualitas
produk atau proses akan diplotkan dalam sebuah peta.
Analyze
Tahap ketiga adalah Analyze dimana dilakukan analisis penyebab produk cacat yang
terjadi menggunakan alat analisis 5W1H. Proses analisis ini menggunakan
pertanyaan untuk menggali faktor penyebab terjadinya defect yaitu dengan
pertanyaan Apa (What), Siapa (Who), Dimana (Where), Kapan (When), Mengapa
(Why) dan Bagaimana (How). Analisis 5W1H dilakukan pada faktor man, machine,
method dan material dimana where menunjukkan lokasi cacat terjadi dan how
merupakan solusi perbaikan.
Improvement
Tahap keempat adalah Improvement dimana diberikan rekomendasi-rekomendasi
perbaikan untuk mengurangi persentase produk cacat yang terjadi. Improvement
dilakukan dengan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) dan metode analisis
Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Langkah-langkah dari penelitian FTA pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan kerusakan apa saja yang terjadi ketika proses produksi sedang
berjalan.
2. Mengumpulkan nama-nama setiap kerusakan suku cadang pada mesin produksi.
3. Membuat akar pohon dari kerusakan yang sering terjadi.
Langkah-langkah dari penelitian FMEA pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan proses yang mempunyai risiko kerusakan yang tinggi pada setiap
mesin.
2. Menyusun diagram proses.
3. Menentukan prioritas failure modes penetapan berdasarkan risk priority number
(RPN).
4. Langkah penentuan RPN yaitu dengan skala kerusakan dari rating 1 sampai 10.
5. Mengidentifikasi asal penyebab masalah dari failure modes.
6. Analisis dan pengujian
proses. Control

16
1

Tahapan terakhir adalah Control dimana dilakukan pemantauan seluruh perbaikan


tindakan atau kegiatan agar tetap stabil dan sesuai dengan batas spesifikasi yang
diinginkan.

2.7 Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah rumusan penelitian terdahulu sebagai acuan tugas akhir,
diantaranya :

Tabel 2. 1. Rumusan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti, Judul Metode Hasil


Tahun
1 Fiqri Pratama, Analisis Kekasaran Metode Hasil dari
Manaseh, Permukaan Mesin Surface penelitian ini
Kuswandi Arifin Cat 3512 Setelah Grinding berdasarkan
(2022) Metal Spray pengukuran
Dengan Metode menghasilkan
Surface Grinding nilai rata-rata
kekasaran 0,7215
μm. Nilai
kekasaran rata
rata pada
pemakanan 0,6
mm yaitu sebesar
5,4205 μm. Pada
pemakanan
finishing 0,2 mm
mendapatkan nilai
sebesar 0,7215
μm nilai ini sudah
termasuk nilai
yang ditentukan
agar mesin dapat
beroperasi dan
layak untuk
digunakan
kembali.
2 Diovita Hilary, Pengaruh kualitas Metode Hasil penelitian
Imam Wibowo Bahan Baku Dan Kuantitif menunjukkan
(2021) Proses Produksi Regresi bahwa bahan baku
Terhadap Kualitas Berganda yang digunakan
Produk PT. harus berada pada
Menjangan Sakti suhu ruangan agar
capat bertahan
kualitasnya
3 R Ginting, M G Production quality Dasar dan Hasil penelitian
Fattah (2020) control with new Seven menunjukkna
seven tools for Quality bahwa tabel
defect Control pemilihan
minimization on keputusan
PT. Dirgantara menjadi solusi
Indonesia pada
permasalahan
yang terjadi dan
dengan adanya
pengawasan,
pemahaman
proses produksi
dan fungsi
kepemimpinan
maka akan
mampu mengatasi
proses kritis
produksi
4 Yosa Permata Production quality Metode Hasil penelitian
Shafira dan Agus improvement Six Sigma menunjukkan
Mansur (2018) analysis of grey bagian yang
cambric using Six berkembang
Sigma Method melalui uji FMEA
adalah residu
yang tidak bersih
dan perantara
yang tidak
terpotong
membuat kendala

18
1

pada pembersihan
mesin serta
terjadinya
malfungsi mesin
5 Rina Fitriana, Production quality Metode Hasil penelitian
Johnson Saragih, improvement of Six Sigma, menunjukkan
Dea Prmaeswari Yamalube Bottle FMEA dan bahwa analisa
Larasati (2020) with Six Sigma, Data pohon keputusan
FMEA, and Data Mining memberikan
Mining in PT. B kontribusi pada
pengaruh
keputusan ditolak,
sedangkan pada
FMEA
menujukkan
berkembangnya
priooritas
ketidakmampuan
pekerja dalam
menyelesaikan
penggunaan bahan
karet.
6 I Wahyuningsih Minimizing failure Metode Hasil penelitian
and N of production Penurunan menunjukkan
Karnaningroem quality from refill Kegagalan bahwa nilai RPN
(2019) drinking water in Kualitas menunjukkan
Gubeng District, Produksi penyebab
Surabaya City, melalui kegagalan yang
using failure mode mode utama adalah
and effect analysis gagal dan pengisian air
analisa melalui proses
pengaruh produksi air
Sumber : data diolah, 2023
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rencana Penelitian


Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, studi penelitian ini dilakukan
untuk mempelajari secara umum tentang perusahaan yang menjadi tempat objek
penelitian di PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA INDAH. Penelitian ini
menerapkan Metode Six Sigma, pada tugas akhir ini bertujuan untuk kontrol
kualitas yang dapat menurunkan potensi kecacatan pada kualitas cat selama proses
produksi dan mengurangi pengurangan biaya penggantian dan tenaga kerja selama
proses produksi dengan mengaplikasikan sistem manufaktur produksi yang lebih
efisien.
Penelitian dimulai dengan studi pendahuluan mengenai proses produksi dan
hasil produksi lalu dilakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan data sekunder perusahaan. Pengolahan data dilakukan dengan
mengukur data kecacatan hasil produksi selama 3 bulan lalu menganalisa
penjadwalan kualitas yang efektif pada mesin produksi.

3.2 Diagram Alir Penelitian


Metode penelitan yang sistematis dan terstruktur disusun dalam bentuk
diagram alir. Berikut adalah langkah - langkah diagram alir :

20
2

Mulai

Studi Lapangan
Studi Literatur
Dokumentasi Perusahaan
Wawancara
Observasi Lapangan

Pengumpulan Data

1. Alur Proses Produksi


2. Data bahan Cacat
3. Data Cacat Produk
4. Data Hasil Produksi

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian


Pengolahan Data

1. Penentuan Kualitas Produksi


2. Perhitungan data kecacatan
3. Penentuan level kecatatan
4. penentuan bobot kecacatan

Analisis dan Pembahasan

Analisis hasil pengukuran kontrol


kualitas dengan metode Six Sigma

Kesimpulan dan Saran

Seles
2

3.3 Penjelasan Diagram Alir Penelitian

Penelitian pengembangan produk dengan fokus mengurangi potensi


kecacatan melalui pengumpulan data produksi dan nilai kecacatan akan mengambil
obyek kualitas produksi pada PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA INDAH.
Proses Produksi terdiri dari dibagi empat bagian, pencampuran, penggilingan,
penghalusan dan pewarnaan. Pada setiap bagian mesin memiliki pola penggunaan
sekali dan beberapa kali, tergantung pada jenis warna dan kualitas yang diinginkan.
Prosesnya mencakup tahap pra pencampuran, tahap pendispersian, tahap stabilisasi,
tahap pra penambahan,, tahap penyaringan, tahap pengalengan dan penyimpanan
sebelum akhirnya dikirimkan.

3.3.1 Tahap Pengumpulan Data

Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan data untuk memperoleh informasi


yang dibutuhkan selama proses penelitian yang terkait dengan objek penelitian. Data
awal yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah proses produksi yang akan
menjadi data informasi aliran dan material berjalan. Data yang diperlukan dalam
penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang dibutuhkan
meliputi:
a. Data bahan baku yang sering digunakan
b. Data tingkat kepentingan mesin
c. Data tingkat kecacatan produk dan perawatan yang dilakukan
d. Data proses penggantian komponen dan biaya yang dikeluarkan
e. Data tingkat kepuasan produk hasil peningkatan kualitas produk
Sedangkan data sekunder yang dibutuhkan meliputi artikel maupun jurnal
yang berkaitan dengan kualitas produksi dan beberapa materi yang berkaitan dengan
pengembangan produk yang dilakukan. Selain itu, juga data yang berkaitan dengan
perusahaan seperti data gambaran umum perusahaan, mesin produksi dan bahan
baku yang digunakan, proses produksi, dan alat-alat produksi yang digunakan.
Data ini di dapat dari observasi dan kuesioner dengan teknik sample jenuh
dari perusahaan karena jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 responden
dengan bantuan wawancara untuk memudahkan responden memahami setiap
pertanyaan yang ada pada kuesioner. Dengan catatan responden bukan end user.
Dalam tahapan pengumpulan data, data yang diperlukan selain hasil kuesioner
adalah profil dan kondisi perusahaan, aliran informasi dan fisik proses produksi dan
pengumpulan dan penentuan jumlah sampel.
2

3.3.2 Tahap Pengolahan Data

Dalam tahap ini dilakukan tahapan pengolahan data terhadap data-data yang
sudah dikumpulkan dan teruji. Pengolahan data dilakukan untuk mendapat informasi
sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian kali ini dilakukan wawancara
pada pemilik dan staf produksi PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA INDAH,
Surabaya lalu dari hasil wawancara dilakukan pengolahan data yang akan
menggunakan metode Six Sigma.
Define
Tahapan pertama six sigma adalah Define. Tahapan ini untuk mendefinisikan
rencana-rencana tindakan yang harus dilakukan untuk melaksanakan peningkatan
dari setiap tahap proses bisnis kunci. Sasaran dan identifikasi permasalahan
dilakukan dengan penentuan CTQ. CTQ merupakan batas, karakteristik dan standar
kualitas atas dimensi-dimensi kualitas yang harus dijaga dari sebuah produk.
Measure
Tahapan kedua six sigma adalah Measure. Tahap measure bertujuan untuk
memvalidasi permasalahan, mengukur atau menganalisa permasalahan dari data
yang ada. Tahap measure penelitian ini berupa penyusunan peta kendali kualitas dari
data produk cacat yang. Peta kendali kualitas pada dasarnya merupakan alat analisis
yang dibuat mengikuti metode statistik, dimana data yang berkaitan dengan kualitas
produk atau proses akan diplotkan dalam sebuah peta.
Analyze
Tahap ketiga adalah Analyze dimana dilakukan analisis penyebab produk cacat yang
terjadi menggunakan alat analisis 5W1H. Proses analisis ini menggunakan
pertanyaan untuk menggali faktor penyebab terjadinya defect yaitu dengan
pertanyaan Apa (What), Siapa (Who), Dimana (Where), Kapan (When), Mengapa
(Why) dan Bagaimana (How). Analisis 5W1H dilakukan pada faktor man, machine,
method dan material dimana where menunjukkan lokasi cacat terjadi dan how
merupakan solusi perbaikan.
Improvement
Tahap keempat adalah Improvement dimana diberikan rekomendasi-rekomendasi
perbaikan untuk mengurangi persentase produk cacat yang terjadi. Improvement
dilakukan dengan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) dan metode analisis
Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Langkah-langkah dari penelitian FTA pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menuliskan kerusakan apa saja yang terjadi ketika proses produksi sedang berjalan.
2. Mengumpulkan nama-nama setiap kerusakan suku cadang pada mesin produksi.
3. Membuat akar pohon dari kerusakan yang sering terjadi.
2

Langkah-langkah dari penelitian FMEA pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan proses yang mempunyai risiko kerusakan yang tinggi pada setiap mesin.
2. Menyusun diagram proses.
3. Menentukan prioritas failure modes penetapan berdasarkan risk priority number
(RPN).
4. Langkah penentuan RPN yaitu dengan skala kerusakan dari rating 1 sampai 10.
5. Mengidentifikasi asal penyebab masalah dari failure modes.
6. Analisis dan pengujian proses.
Control
Tahapan terakhir adalah Control dimana dilakukan pemantauan seluruh perbaikan
tindakan atau kegiatan agar tetap stabil dan sesuai dengan batas spesifikasi yang
diinginkan.

3.4 Tahap Analisa dan Pembahasan


Bagian ini merupakan tahapan analisa dan pembahasan yang
mengintrepretasikan dari tahap pengolahan data. Dalam tahapan ini merupakan
proses lanjutan dari pengolahan yang lebih rinci dan menjelaskan secara lebih
mudah dipahami. Hasil tersebut dianalisis dan dibahas untuk menjawab
permasalahan yang dihadapi dan mendapatkan solusi dari peningkatan efisiensi
kontrol kualitas pada produksi cat.

3.5 Tahap Kesimpulan dan Saran

Bab ini adalah bab penutup yang dimana merupakan langkah terakhir dari
hasil pengolahan data dan analisa pembahasan akan digunakan untuk menarik
kesimpulan agar bisa diperoleh ringkasan jawaban dari perumusan masalah dan
tujuan. Selain itu juga dalam tahap ini juga dapat memberikan saran terhadap
peneliti selanjutnya agar lebih baik lagi.
BAB IV

PENGUMPULAN DATA

4.1. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA INDAH (PT. TDI) merupakan


produsen cat terkemuka di Indonesia dengan pengalaman bertahun-tahun dibidang
industri cat, yang Didirikan di tahun 1963 hingga kini semakin berkembang pesat.

Kualitas mutu Perusahaan selaras dengan sistem manajemen kualitas,


kami berhasil memperoleh penghargaan zero accident dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2013 secara berturut-turut, sedangkan sertifikasi yang dimiliki adalah
ISO 9001:2008 dan Zero accident dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.

Jumlah karyawan di perusahaan yaitu 276 orang yang dibagi menjadi 21


orang staff, 3 orang cleaning service dan 225 orang pada bagian produksi. Untuk
produksi cat tembok dengan 14 warna termasuk warna hitam dan warna putih
diperlukan pekerja berjumlah 27 orang (termasuk bagian QC dan supervisor)

Hari kerja yang diberlakukan perusahaan adalah mulai hari Senin sampai
dengan hari Sabtu. Perusahaan memberlakukan jam lembur untuk kelebihan jam
kerja per harinya. Jam kerja di perusahaan PT. PABRIK CAT TUNGGAL DJAJA
INDAH (PT. TDI) terdiri dari satu shift kerja, dimana produksi dilakukan selama 7
jam yaitu mulai pukul 08.00-16.00 WIB untuk hari Senin sampai dengan hari Jumat,
sedangkan untuk hari Sabtu para operator hanya bekerja setengah hari yaitu mulai
pukul 08.00-12.00.

4.2. Proses Produksi

Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai cat tembok dalam dua kemasan
yaitu kemasan dus dan kemasan pail. Cat tembok dalam kemasan dus berisi 4 buah
kaleng yang masing-masing berisi 5 kg, sedangkan untuk cat tembok dalam
kemasan pail masing-masing berisi 20 kg. Cat tembok yang diproduksi, secara
umum memiliki proses produksi yang sama, yang membedakan hanyalah pada tahap
pengemasannya saja.
Adapun proses produksinya adalah sebagai berikut:
• Tahap persiapan

25
2

Dalam tahap awal ini persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan bahan baku.
Bahan baku tersebut adalah resin, extender, dan solvent. Yang ukurannya sesuai
dengan yang dibutuhkan untuk membuat adonan dasar pada mill base.
• Proses pencampuran bahan
Dalam tahap ini bahan baku yang telah disediakan dimasukkan kedalam mill base
kemudian dicampur dan diaduk hingga adonan siap dipakai untuk proses
selanjutnya. Pencampuran pada tahap ini menggunakan mixer besar dengan
kapasitas 7,5 ton. Pencampuran bahan baku yang berupa resin, extender, dan solvent
dilakukan selama 60 menit.
• Proses pemindahan adonan ke mixer kecil
Tahap ini merupakan tahapan dimana adonan dari mill base yang telah siap,
dipindahkan kedalam tangki berukuran kecil yaitu dengan kapasitas 1,5 ton. Pada
tangki inilah proses pewarnaan akan dilakukan.
• Proses pewarnaan
Pada proses ini adonan yang beasal dari mill base dicampur dengan warna sesuai
dengan komposisi yang telah ada. Pencampuran warna yang dilakukan dengan
menggunakan mixer kecil dengan kapasitas 1,5 ton. Setelah selesai proses
pencampuran warna maka dilakukan pemindahan adonan ketempat penyaringan.
Selama pemindahan adonan inilah inspeksi terhadap hasil produksi dilakukan.
• Proses pengemasan
Proses pengemasan dibagi menjadi dua yaitu kemasan dus dan kemasan dalam pail.
Untuk pengemasan dalam dus melaui 2 tahapan yaitu setelah pengisian dalam
kaleng, kaleng tersebut ditutup. Kemudian proses pengemasan tersebut berlanjut,
semua kaleng yang telah ditutup dimasukkan dalam dus. Dalam satu dus berisi
empat buah kaleng. Sedangkan pengemasan dalam pail hanya memerlukan satu
tahapan saja yaitu setelah pengisian cat kedalam pail, pail ditutup dan proses
pengemasan selesai.

4.3. Data Jumlah Kecacatan Produksi

Data jumlah kecacatan produk cat yang diteliti periode bulan Oktober
2022 sampai bulan Desember 2022 meliputi produksi sebesar 45.723 dengan total
produk cacat sebesar 2.653 serta rata-rata persentase cacat produknya sebesar
17,2%. Berikut dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1 Data Produksi Cat Oktober 2022 – Desember 2022 pada PT Pabrik
Cat Tunggal Djaja Indah
2

No Bulan Produksi Per Produk Cacat Per Persentase


Shift (kg) Shift (kg) Produk Cacat
(%)
1 Oktober (Shift 5023
Pagi)
2 Oktober (Shift 5167
899 5,8%
Siang)
3 Oktober (Shift 5188
Malam)
4 November 5052
(Shift Pagi)
5 November 5108
877 5,7%
(Shift Siang)
6 November 4973
(Shift Malam)
7 Desember 5044
(Shift Pagi)
8 Desember 5123
877 5,7%
(Shift Siang)
9 Desember 5045
(Shift Malam)
Sumber : data peneliti (2023)
4.4 Pengolahan Data

Pada pengolahan data menggunakan metode Six Sigma yaitu dengan


menggunakan kegiatan pengendalian berupa Define, Measure, Analyze,
Improvement dan Control. Pengolahan data menggunakan Check Sheet, FMEA dan
Peta Kontrol dengan dilanjutkan metode Six Sigma.

4.4.1 Identifikasi Permasalahan

4.4.1.1 Define

Stratifikasi pada PT. Pabrik Cat Tunggal Djaja Indah untuk dilakukan
pencatatan jumlah kecacatan yang terjadi pada masing-masing jenis kecacatan yang
meliputi identifikasi jenis kecacatan serta spesifikasi pada masing-masing kriteria
2

berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun identifikasi jenis kecacatan yang terjadi
yaitu dijelaskan dalam table berikut:

Tabel 4.2 Stratifikasi Jenis Kecacatan Bulan Oktober 2022 – Desember 2022

Jenis Cacat
Cat Jumlah
Bulan Produksi Cat Cat Cat bintik Produk
(Shift) (kg) Gumpal Encer berminyak Dari Cacat
(kg) (kg) (kg) debu (kg)
(kg)
Oktober 5023 70 69 69 80 288
(Shift
pagi)
Oktober 5162 69 65 76 75 285
(Shift
siang)
Oktober 5188 87 83 75 81 326
(Shift
malam)
November 5052 72 63 72 71 278
(Shift
pagi)
November 5108 66 70 71 85 292
(Shift
siang)
November 4973 87 80 75 75 317
(Shift
malam)
Desember 5222 71 70 76 79 296
(Shift
pagi)
Desember 528 70 71 78 79 298
(Shift
siang)
Desember 5211 75 74 75 79 303
(Shift
malam)
2

4.4.1.2 Measure
Adapun hasil pengumpulan data produk cacat yang diperoleh melalui
dokumentasi Departemen QC pada PT . Pabrik Cat Tunggal Djaja Indah dengan
rentang produksi 3 bulan dan 3 shift. Dengan meliputi 4 jenis kecacatan yang telah
diterapkan dan menjadi standar perusahaan yaitu dijelaskan dalam tabel check sheet
berikut :
Tabel 4.3 Lembar Pemeriksaan Kecacatan Bulan Oktober 2022
Jenis Cacat (set)
Produk
Shift Produksi Cat Cat Cat Cat bintik
Tanggal Cacat
(org) (kg) Gumpal Encer berminyak Dari debu
(kg)
(kg) (kg) (kg) (kg)
Pagi
01/10/2022 14 170 2 3 4 5 14
Siang
01/10/2022 7 185 2 3 3 2 10
Malam
01/10/2022 8 170 1 1 2 2 6
Pagi
02/10/2022 12 162 2 3 1 1 7
Siang
02/10/2022 8 160 2 2 6 2 12
Malam
02/10/2022 9 178 1 2 1 2 6
Pagi
03/10/2022 14 152 2 1 3 4 10
Siang
03/10/2022 9 165 2 2 1 1 6
Malam
03/10/2022 6 172 5 2 2 1 10
Pagi
04/10/2022 15 163 4 2 2 2 10
Siang
04/10/2022 8 162 2 4 2 1 9
Malam
04/10/2022 6 166 5 6 4 3 18
Pagi
05/10/2022 10 160 2 3 2 3 10
Siang
05/10/2022 8 174 4 2 2 2 10
Malam
05/10/2022 11 164 6 7 2 4 19
Pagi
06/10/2022 15 164 2 2 2 3 9
Siang
06/10/2022 8 170 1 1 2 2 6
Malam
06/10/2022 6 161 1 0 0 0 1
Pagi
07/10/2022 8 160 2 1 1 3 7
Siang
07/10/2022 9 152 2 1 2 2 7
Malam
07/10/2022 12 159 1 1 2 2 6
Pagi
08/10/2022 10 168 2 3 4 5 14
08/10/2022 Siang 163 2 1 2 6 11
3

9
Malam
08/10/2022 10 155 5 2 4 3 14
Pagi
09/10/2022 12 151 3 2 2 3 10
Siang
09/10/2022 10 155 2 3 3 4 12
Malam
09/10/2022 5 167 3 1 3 4 11
Pagi
10/10/2022 12 148 2 3 3 2 10
Siang
10/10/2022 9 160 2 2 3 2 9
Malam
10/10/2022 8 169 1 1 2 2 6
Pagi
11/10/2022 13 162 3 3 1 2 9
Siang
11/10/2022 7 160 2 2 3 4 11
Malam
11/10/2022 9 169 4 5 2 4 15
Pagi
12/10/2022 12 155 2 2 2 2 8
Siang
12/10/2022 8 158 4 2 1 1 8
Malam
12/10/2022 9 170 2 2 1 1 6
Pagi
13/10/2022 15 155 2 2 2 1 7
Siang
13/10/2022 8 158 1 1 1 1 4
Malam
13/10/2022 6 175 2 1 1 1 5
Pagi
14/10/2022 9 160 3 2 2 3 10
Siang
14/10/2022 9 175 4 2 2 2 10
Malam
14/10/2022 11 177 5 4 2 3 14
Pagi
15/10/2022 12 159 4 2 2 3 11
Siang
15/10/2022 10 171 2 2 5 5 14
Malam
15/10/2022 9 165 4 5 4 2 15
Pagi
16/10/2022 12 155 2 2 2 2 8
Siang
16/10/2022 8 175 1 1 2 3 9
Malam
16/10/2022 9 166 4 2 1 2 9
Pagi
17/10/2022 9 157 2 1 2 2 7
Siang
17/10/2022 10 168 1 1 2 2 6
Malam
17/10/2022 10 178 1 1 1 2 5
Pagi
18/10/2022 13 160 2 2 2 2 8
Siang
18/10/2022 10 163 3 2 2 2 9
Malam
18/10/2022 6 170 2 3 4 3 12
Pagi
19/10/2022 8 166 2 3 2 4 11
3

Siang
19/10/2022 10 167 2 2 3 3 10
Malam
19/10/2022 11 167 3 4 5 2 14
Pagi
20/10/2022 15 160 2 2 3 3 10
Siang
20/10/2022 9 169 3 2 3 4 12
Malam
20/10/2022 5 168 2 2 2 2 8
Pagi
21/10/2022 10 158 3 2 2 2 9
Siang
21/10/2022 10 166 1 4 2 2 9
Malam
21/10/2022 9 155 4 2 3 4 13
Pagi
22/10/2022 12 151 2 4 2 2 10
Siang
22/10/2022 10 165 2 2 2 2 8
Malam
22/10/2022 7 164 2 3 3 2 10
Pagi
23/10/2022 12 160 3 2 2 3 10
Siang
23/10/2022 8 160 3 2 3 2 10
Malam
23/10/2022 9 152 2 3 3 5 13
Pagi
24/10/2022 10 162 2 2 2 2 8
Siang
24/10/2022 10 174 3 2 2 3 10
Malam
24/10/2022 9 158 2 2 2 4 10
Pagi
25/10/2022 14 175 2 2 3 3 10
Siang
25/10/2022 9 172 2 3 3 2 10
Malam
25/10/2022 6 180 2 3 4 2 11
Pagi
26/10/2022 9 162 2 2 2 3 9
Siang
26/10/2022 9 173 2 2 4 2 10
Malam
26/10/2022 11 181 2 2 2 1 7
Pagi
27/10/2022 15 170 2 3 2 3 10
Siang
27/10/2022 8 169 3 2 2 2 7
Malam
27/10/2022 6 174 5 4 4 5 18
Pagi
28/10/2022 12 169 2 2 3 2 9
Siang
28/10/2022 8 188 3 2 2 3 10
Malam
28/10/2022 9 167 3 4 5 5 17
Pagi
29/10/2022 12 185 2 2 3 2 9
Siang
29/10/2022 7 146 3 3 2 2 10
Malam
29/10/2022 10 165 3 5 2 4 14
30/10/2022 Pagi 166 1 2 2 2 7
3

14
Siang
30/10/2022 8 162 1 2 2 2 7
Malam
30/10/2022 7 166 2 2 1 2 7
Pagi
31/10/2022 12 178 2 2 2 1 7
Siang
31/10/2022 10 177 2 3 2 2 9
Malam
31/10/2022 7 160 2 1 1 2 6

Tabel 4.4 Lembar Pemeriksaan Kecacatan Bulan November 2022


Jenis Cacat (kg)
Jumlah
Shift Produksi Cat Cat Cat Cat bintik
Tanggal Produk
(Org) (kg) Gumpal Encer Berminyak dari debu
cacat (kg)
(kg) (kg) (kg) (kg)
pagi
01/11/2022 10 170 2 2 4 2 10
siang
01/11/2022 9 178 2 2 3 2 9
malam
01/11/2022 10 156 2 3 4 2 11
pagi
02/11/2022 12 165 2 2 2 2 8
siang
02/11/2022 8 170 1 2 3 4 10
malam
02/11/2022 9 150 2 2 1 2 7
pagi
03/11/2022 11 166 2 2 3 2 9
siang
03/11/2022 9 169 4 2 2 2 10
malam
03/11/2022 9 164 2 2 2 1 7
pagi
04/11/2022 12 161 2 3 2 3 10
siang
04/11/2022 8 168 4 2 5 3 14
malam
04/11/2022 9 162 4 5 2 2 13
pagi
05/11/2022 8 167 5 2 2 2 11
siang
05/11/2022 11 176 2 3 3 4 12
malam
05/11/2022 8 161 6 2 3 5 16
pagi
06/11/2022 12 178 2 2 1 1 6
siang
06/11/2022 8 179 2 2 1 1 6
malam
06/11/2022 9 160 1 1 1 1 4
pagi
07/11/2022 9 169 2 2 1 3 8
siang
07/11/2022 10 178 1 1 3 2 7
malam
07/11/2022 10 160 1 2 1 1 5
08/11/2022 pagi 179 3 3 2 3 11
3

8
siang
08/11/2022 10 170 2 4 5 2 13
malam
08/11/2022 11 175 3 5 5 2 15
pagi
09/11/2022 9 154 2 3 4 5 14
siang
09/11/2022 12 168 2 2 2 3 9
malam
09/11/2022 8 178 4 3 1 2 10
pagi
10/11/2022 9 177 2 2 2 2 8
siang
10/11/2022 12 169 3 1 3 3 10
malam
10/11/2022 8 169 2 2 2 1 7
pagi
11/11/2022 11 150 3 3 2 2 10
siang
11/11/2022 9 160 1 2 4 4 11
malam
11/11/2022 9 154 5 2 4 3 14
pagi
12/11/2022 10 165 2 2 1 1 6
siang
12/11/2022 10 165 1 2 2 2 7
malam
12/11/2022 9 166 2 2 2 3 9
pagi
13/11/2022 16 166 2 1 2 1 6
siang
13/11/2022 9 165 2 1 1 1 5
malam
13/11/2022 4 166 2 1 1 1 5
pagi
14/11/2022 12 166 2 2 3 2 9
siang
14/11/2022 12 165 2 4 2 5 13
malam
14/11/2022 5 179 2 2 3 5 12
pagi
15/11/2022 12 170 4 2 2 3 11
siang
15/11/2022 10 180 3 3 2 4 12
malam
15/11/2022 9 170 3 4 5 5 17
pagi
16/11/2022 10 170 5 2 2 1 10
siang
16/11/2022 9 177 2 2 1 3 8
malam
16/11/2022 8 171 2 2 1 1 6
pagi
17/11/2022 10 173 1 1 2 2 6
siang
17/11/2022 10 156 2 1 1 2 6
malam
17/11/2022 9 173 1 2 2 1 6
pagi
18/11/2022 10 188 2 2 3 2 9
siang
18/11/2022 13 163 3 2 2 1 8
malam
18/11/2022 6 166 2 4 2 4 12
3

pagi
19/11/2022 9 154 4 3 2 2 11
siang
19/11/2022 12 165 3 2 2 3 10
malam
19/11/2022 8 165 5 4 2 3 14
pagi
20/11/2022 9 164 2 2 3 3 10
siang
20/11/2022 10 177 3 3 2 2 10
malam
20/11/2022 10 161 3 2 3 2 10
pagi
21/11/2022 12 178 2 2 3 2 9
siang
21/11/2022 12 175 2 3 2 3 10
malam
21/11/2022 5 164 3 3 4 2 12
pagi
22/11/2022 9 166 2 2 3 4 11
siang
22/11/2022 12 180 3 2 2 5 12
malam
22/11/2022 8 168 1 2 1 1 5
pagi
23/11/2022 13 178 2 2 3 4 11
siang
23/11/2022 11 173 2 2 2 3 9
malam
23/11/2022 5 169 4 2 2 5 13
pagi
24/11/2022 12 159 2 2 3 2 9
siang
24/11/2022 10 174 1 2 2 4 9
malam
24/11/2022 7 166 4 2 2 2 10
pagi
25/11/2022 13 160 3 1 2 3 9
siang
25/11/2022 12 170 2 3 2 4 11
malam
25/11/2022 4 160 1 4 2 4 11
pagi
26/11/2022 12 160 2 2 3 2 9
siang
26/11/2022 10 170 2 2 2 2 8
malam
26/11/2022 7 165 3 2 2 2 9
pagi
27/11/2022 15 177 2 3 3 3 11
siang
27/11/2022 8 178 1 4 2 5 12
malam
27/11/2022 6 178 5 5 2 2 14
pagi
28/11/2022 14 181 2 2 2 2 8
siang
28/11/2022 10 168 4 3 5 2 14
malam
28/11/2022 5 168 5 2 4 3 14
pagi
29/11/2022 12 179 2 2 3 2 9
siang
29/11/2022 12 160 2 4 2 2 10
29/11/2022 malam 169 4 2 4 4 14
3

5
pagi
30/11/2022 12 162 2 2 2 3 9
siang
30/11/2022 10 162 2 2 1 2 7
malam
30/11/2022 9 160 1 2 1 1 5

Tabel 4.5 Lembar Pemeriksaan Kecacatan Meja Bulan Desember 2022


Jenis Cacat (kg)
Jumlah
Produksi Cat Cat Encer Cat Cat
Shift (Org) Produk
Tanggal (kg) Gumpal (kg) Berminyak bintik
cacat
(kg) (kg) dari debu
(kg) (kg)
pagi
01/12/2022 14 170 2 3 3 3 11
siang
01/12/2022 7 176 4 2 2 2 10
malam
01/12/2022 8 160 2 2 3 2 9
pagi
02/12/2022 12 178 2 3 2 2 9
siang
02/12/1900 8 159 2 2 2 2 8
malam
02/12/2022 9 187 1 2 2 3 8
pagi
03/12/2022 14 165 2 2 3 2 9
siang
03/12/2022 9 180 2 2 4 2 10
malam
03/12/2022 6 167 2 2 2 1 7
pagi
04/12/2022 15 166 2 3 2 4 11
siang
04/12/2022 8 182 2 3 2 2 9
malam
04/12/2022 6 165 4 4 4 5 17
pagi
05/12/2022 10 164 4 2 2 3 11
siang
05/12/2022 8 179 2 3 3 4 12
malam
05/12/2022 11 162 4 2 4 6 16
pagi
06/12/2022 15 162 1 2 2 1 6
siang
06/12/2022 8 168 1 1 2 1 5
malam
06/12/2022 6 169 2 1 1 1 5
pagi
07/12/2022 8 178 2 2 1 2 7
siang
07/12/2022 9 163 2 2 1 2 7
malam
07/12/2022 12 169 1 2 1 2 6
3

pagi
08/12/2022 10 179 2 3 3 3 11
siang
08/12/2022 9 172 2 4 5 4 15
malam
08/12/2022 10 160 2 3 5 3 13
pagi
09/12/2022 12 169 2 2 3 4 11
siang
09/12/2022 10 175 2 2 2 5 11
malam
09/12/2022 5 160 4 2 2 3 11
pagi
10/12/2022 12 160 2 1 2 2 7
siang
10/12/2022 9 174 2 2 1 2 7
malam
10/12/2022 8 178 3 2 2 4 11
pagi
11/12/2022 13 160 5 2 2 2 11
siang
11/12/2022 7 168 3 3 3 3 12
malam
11/12/2022 9 179 2 4 4 2 12
pagi
12/12/2022 12 160 2 2 2 2 8
siang
12/12/2022 8 179 2 2 2 2 8
malam
9 6
12/12/2022 156 1 1 2 2
pagi
13/12/2022 15 164 2 1 1 1 5
siang
13/12/2022 8 166 1 2 1 2 6
malam
13/12/2022 6 162 2 1 1 1 5
pagi
14/12/2022 9 167 3 3 4 2 12
siang
14/12/2022 9 163 2 2 5 2 11
malam
14/12/2022 11 161 4 5 1 1 11
pagi
15/12/2022 12 152 4 2 2 6 14
siang
15/12/2022 10 179 5 2 3 3 13
malam
15/12/2022 9 160 4 2 3 4 13
pagi
16/12/2022 12 150 2 2 2 3 9
siang
16/12/2022 8 170 1 2 2 2 7
malam
16/12/2022 9 170 1 2 2 3 8
pagi
17/12/2022 9 178 2 2 2 1 7
17/12/2022 siang 160 2 2 1 1 6
3

10
malam
17/12/2022 10 180 1 1 2 1 5
pagi
18/12/2022 13 188 2 3 2 3 10
siang
18/12/2022 10 162 2 2 3 2 9
malam
18/12/2022 6 183 3 2 2 3 10
pagi
19/12/2022 8 189 2 3 2 2 9
siang
19/12/2022 10 164 4 2 3 4 13
malam
19/12/2022 11 169 2 5 2 4 13
pagi
20/12/2022 15 182 2 3 3 2 10
siang
20/12/2022 9 167 2 4 5 2 13
malam
20/12/2022 5 169 2 2 2 1 7
pagi
21/12/2022 10 176 2 2 2 3 9
siang
21/12/2022 10 169 4 2 3 2 11
malam
21/12/2022 9 169 4 2 4 1 11
pagi
22/12/2022 12 156 2 2 4 2 10
siang
22/12/2022 10 169 2 2 2 2 8
malam
22/12/2022 7 164 2 2 4 2 10
pagi
23/12/2022 12 163 2 3 3 4 12
siang
23/12/2022 8 189 2 2 2 2 8
malam
23/12/2022 9 163 3 4 2 4 13
pagi
24/12/2022 10 166 2 2 4 2 10
siang
24/12/2022 10 170 2 2 2 4 10
malam
24/12/2022 9 167 2 2 2 2 8
pagi
25/12/2022 14 167 2 2 3 4 11
siang
25/12/2022 9 171 2 2 4 2 10
malam
25/12/2022 6 170 2 2 2 4 10
pagi
26/12/2022 9 169 2 2 2 3 9
siang
26/12/2022 9 172 2 2 2 2 8
malam
26/12/2022 11 178 2 2 2 3 9
3

pagi
27/12/2022 15 169 3 3 3 3 12
siang
27/12/2022 8 175 2 4 2 4 12
malam
27/12/2022 6 174 4 2 5 2 13
Pagi
28/12/2022 12 160 3 2 2 2 9
Siang
28/12/2022 8 169 3 1 2 4 10
Malam
28/12/2022 9 157 2 2 2 1 7
Pagi
29/12/2022 12 159 2 2 3 2 9
Siang
29/12/2022 7 168 2 3 3 3 11
Malam
29/12/2022 10 168 3 5 2 3 13
Pagi
30/12/2022 14 178 2 2 2 2 8
Siang
30/12/2022 8 165 2 3 2 2 9
Malam
30/12/2022 7 169 1 1 1 1 4
Pagi
31/12/2022 12 178 2 2 3 2 9
Siang
31/12/2022 10 165 2 2 2 3 9
Malam
7 12
31/12/2022 166 3 3 2 4

4.4.2 Diagram Pareto (Analyze)

Berdasarkan jumlah kecacatan yang ada maka dibuatlah diagram pareto


yang berfungsi untuk melihat presentase perbandingan jumlah produk cacat yang
terjadi. Jenis kecacatan diurutkan berdasarkan perhitungan persentase tertinggi
kemudian persentase kumulatifnya. Persentase cacat dapat dihitung dengan rumus :
Σ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
% cacat = Σ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Berikut ini perhitungan persentase jenis kecacatan :
1. Cat Gumpal
Σ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
% cacat = Σ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
667
= 2683
= 24,9%
2. Cat Encer
Σ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
% cacat = Σ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
3

645
= 2683
= 24,1%
3. Cat Berminyak
Σ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
% cacat = Σ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
667
= 2683
= 24,8%
4. Cat Bintik dari debu
Σ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
% cacat = Σ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
704
= 2683
= 26,2%
Berikut ini tabel hasil rekapitulasi persentase dari jumlah dan jenis kecacatan
produk bulan Oktober 2022 – Desember 2022 yaitu :
Tabel 4.6 Rekapitulasi persentase produk cacat Bulan Oktober 2022 –
Desember 2022

No. Jenis Kecacatan Jumlah Kecacatan Persentase Persentase


(kg) Cacat Kumulatif
1 Cat Gumpal 667 24,9% 24,9%
2 Cat Encer 645 24,1% 49%
3 Cat Berminyak 667 24,8% 73,8%
4 Cat Bintik dari 704 26,2% 100%
debu
Total 100%
Sumber : data peneliti (2023)
Dari tabel diatas maka dibuat grafik batang pada gambar yang memperlihatkan
komposisi jumlah produk cacat beserta persentase dari masing-masing jenis
kecacatan yaitu sebagai :
4

Diagram Pareto
800 120,00%
700 100,00%
600 80,00%
500 60,00%
400 40,00%
300 20,00%
200 0,00%
100 Cat GumpalCat EncerCat Berminyak Cat Bintik dari
0 debu

1 2 3 4 Total

Jumlah Kecacatan (kg) Persentase Cacat Persentase Kumulatif

Gambar 4.1 Diagram Pareto Kecacatan Produk

Dari hasil gambar 4.1 diagram pareto diatas dapat dilihat bahwa persentase
kecacatan tertinggi terdapat pada jenis kecacatan yaitu, cat gumpal dengan
persentase sebesar 24,9% , lalu ada jenis kecacatan cat encer 24,1%, ada juga cat
berminyak 24,8% dan cat bintik dari debu 26,2%. Oleh karena itu masalah yang
dominan dan harus diprioritaskan adalah kecacatan produk bintik dari debu karena
mempunyai persentase kecacatan tertinggi.

4.4.3 Peta Kontrol (Control Chart)

a. Analisa Peta P pada Produk Cacat Gumpal


1. Menghitung Proporsi Kecacatan (P) Oktober
899
P1 (Oktober) = 𝑛𝑃1 = = 0,0585
𝑛1 15373

Keterangan :
nP1 : Jumlah produk cacat (Oktober)
nP1 : Jumlah produksi (Oktober)

2. Menghitung Proporsi Kecacatan (P) November


877
P2 (November) = 𝑛𝑃1 = = 0,058
Keterangan : 𝑛1 15133
4

nP1 : Jumlah produk cacat (November)


nP1 : Jumlah produksi (November)

3. Menghitung Proporsi Kecacatan (P) Desember


897
P1 (Desember) = 𝑛𝑃1 = = 0,0571
Keterangan : 𝑛1 15721

nP1 : Jumlah produk cacat (Desember)


nP1 : Jumlah produksi (Desember)
Dengan rumus perhitungan yang sama , maka didapat hasil P untuk bulan Oktober
2022 – Desember 2022.
4. Menghitung garis pusar (CL)
Σ𝑛𝑃
𝑃̅ (𝐶𝐿 ) = = 2683 = 0,0578
Σ𝑛 46227
Keterangan :
ΣnP : Total jumlah produk cat
Σn : Total jumlah produksi

5. Menghitung batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL)
a. Batas Kendali Produksi Oktober
UCL = ̅
3 𝑃̅+(1−𝑃̅)
𝑃+ √ 𝑛𝑖
̅ 3 𝑃̅+(1− 𝑃̅) 3 0,0578+(1−0,0578)

UCL (Oktober) = 𝑃 + √ 𝑛 (𝑂𝑘𝑡𝑜𝑏𝑒𝑟) = 0,0578 + √ 15373


= 0,0578 + 0,04021 = 0,09801
LCL = ̅
3 𝑃̅+(1−𝑃̅)
𝑃− √ 𝑛𝑖
̅ 3 𝑃̅+(1− 𝑃̅) 3 0,0578+(1−0,0578)
LCL (Oktober) = 𝑃 − √ = 0,0578 − √
𝑛 (𝑂𝑘𝑡𝑜𝑏𝑒𝑟) 15373
= 0,0578 − 0,04021 = 0,01759

b. Batas Kendali Produksi November


UCL = ̅
3 𝑃̅+(1−𝑃̅)
𝑃+ √ 𝑛𝑖
3 𝑃̅+(1− 𝑃̅) 3 0,0578+(1−0,0578)
UCL (November) = 𝑃 + √
𝑛 (𝑁𝑜𝑣𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟) = 0,0578 + √ 15133
= 0,0578 + 0,0404 = 0,0982
LCL = ̅
3 𝑃̅+(1−𝑃̅)
𝑃− √ 𝑛𝑖
4

3 𝑃̅+(1− 𝑃̅) 3 0,0578+(1−0,0578)


̅
LCL (November) = 𝑃 − √
𝑛 (𝑁𝑜𝑣𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟) = 0,0578` − √ 15133
= 0,0578 − 0,0404 = 0,0174

c. Batas Kendali Produksi Desember


UCL = ̅
3 𝑃̅+(1−𝑃̅)
𝑃+ √ 𝑛𝑖
3 𝑃̅+(1− 𝑃̅) 3 0,0578+(1−0,0578)
UCL (Desember) = 𝑃 + √
𝑛 (𝐷𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟) = 0,0578 + √ 15721
= 0,0578 + 0,0399 = 0,0977
LCL = ̅
3 𝑃̅+(1−𝑃̅)
𝑃− √ 𝑛𝑖
3 𝑃̅+(1− 𝑃̅) 3 0,0578+(1−0,0578)
LCL (Desember) = 𝑃 − √ 𝑛 (𝐷𝑒𝑠𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟) = 0,0578` − √ 15721
= 0,0578 − 0,0399 = 0,0179

Dengan rumus perhitungan yang sama, maka didapat hasil UCL dan LCL untuk
bulan Oktober 2022 – Desember 2022 yang disajikan dalam bentuk tabel dibawah
ini :
Tabel 4.7 Perhitungan Proporsi Kecacatan

Bulan Jumlah Jumlah Proporsi CL UCL LCL


Produksi Cacat per unit
(kg) (kg)
Oktober 15.373 899 0,0585 0,0578 0,09801 0,01759
2022
November 15.133 877 0,058 0,0578 0,0982 0,0174
2022
Desember 15.721 897 0,0571 0,0578 0,0977 0,0179
202
Berdasarkan hasil peta kontrol p, terlihat bahwa proporsi kecacatan berada
dalam batas kontrol, hanya pada proporsi kontrol produksi Desember 2022 yang
diatas batas normal senilai 0,0578 dari 0,0571. Berikut ini gambar 4.2 adalah hasil
dari peta kendali p :
4

Peta Kendali P Kecacatan Produk Cat


0,12
0,09801 0,0982 0,0977
0,1

0,08

0,0585 0,058 0,0578 CL


0,06 0,0578
0,0571 UCL
0,0578
0,04 LCL

0,01759 0,0174 0,0179


0,02

0
Oktober 22 Nopember 22 Desember 22

Gambar 4.2 Diagram Peta Kendali

Dari diagram peta kendali membuktikan bahwa proporsi kecacatan berada dalam
batas kontrol, hanya pada proporsi kontrol produksi Desember 2022 yang diatas
batas normal. Maka, dapat disimpulkan bahwa kecacatan produk yang dimiliki
masih dalam batas kontrol yang dilakukan oleh departemen Quality Control,
sehingga bisa dipastikan pengendalian yang dilakukan pada produksi masih berlaku
walau dalam skala kecacatan periode yang terlihat mengalami tingkat kecacatan
tinggi.

4.4.4 Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect Diagram)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian QC (Quality Control) di


perusahaan PT Pabrik Cat Tunggal Djaja Indah dan pengamatan secara langsung.
Penyebab kecacatan dapat dikelompokkan ke dalam faktor-faktor penyebab utama
yaitu :
a. Material
Berupa kondisi bahan material yang digunakan afkir
b. Metode
Berikut penyebab terjadinya masalah dalam faktor metode :
• Pencampuran cat yang tidak sesuai takarannya
• Penggunaan box pengaduk yang tidak bersih
Penyebab terjadinya masalah dalam faktor metode adalah metode pencampuran dan
4

kebersihan peralatan proses produksi, metode yang digunakan masih konvensional


dan belum ada improvement.
c. Manusia
Berikut penyebab terjadinya masalah dalam faktor manusia :
• Tidak Melakukan Pengecekan Kebersihan
• Bahan material yang diambil dari Gudang tidak melalui proses filter ulang
Dalam faktor manusia ini biasanya terdapat masalah human error yaitu
ketidaktelitian material dan kebersihan tempat kerja.
d. Mesin
Berupa kebersihan mesin yang tidak terawat sehingga menimbulkan masalah seperti
penggumpalan cat. Estimasi kesalahan pada mesin mixing besar sebanyak 14% dan
pada mesin mixing kecil 8%.

4.4.4.1 Perbaikan (Improvement)


Solusi untuk faktor-faktor penyebab diatas sebagai berikut :
a. Material
Pemilihan bahan baku diawali mulai ketika penerimaan secara menyeluruh pada
bagian Gudang
b. Metode
Metode pencampuran dan kebersihan peralatan proses produksi harus memenuhi
checklist pengerjaan, sehingga walaupun metode yang digunakan masih
konvensional bisa dilakukan perbaikan kualitas.
c. Manusia
Dalam faktor manusia ini harus memenuhi checklist kebersihan tempat kerja.
Pengecekan kebersihan mesin sebagai standar operasional dan kebersihan bahan
baku yang akan diproses.
d. Mesin
Potensi kebersihan mesin melalui pengecekan terlebih dahulu dari leader shift yang
melakukan pengawasan dan penyortiran material bahan baku yang harus dilakukan
pengecekan sebelum melalui proses mixing mesin kecil. Diagram fishbone dapat
dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini :
4

Material Manusia
Tidak Melapor pengambilan bahan baku pada gudang

Kurang Pelatihan
Tidak Dilakukan Sortir Gudang

Tidak cek Keberhan Bahan baku yang dipakai b

Bahan baku afkir, tidak sesuai SOP


Kurang teliti

Dilakukan manual
Tidak ada perawatan
Tidak diperiksa

uran cat yang tidak sesuai standar SOP


Kebersihan
Penggunaan box pengaduk yang tidakmesin
bersihtidak dijaga sesuai SOP

Metode Mesin

Gambar 4.3 Diagram Sebab Akibat

Berdasarkan gambar 4.3 diagram sebab akibat diatas merupakan faktor-faktor yang
menyebabkan produk cacat cat pada proses cat bintik dari debu. Sehingga solusi
yang diberikan adalah :
1. Kepala bagian memberikan briefing kepada para karyawan sebelum bekerja yaitu
dilakukan setiap seminggu sekali dalam pembahasan yang pasti mengenai kualitas,
absensi, kinerja karyawan, keluhan atau kesulitan dalam bekerja untuk mencapai
hasil yang diinginkan perusahaan.
2. Pengaturan pemindahan karyawan sementara untuk menyelesaikan tahap yang
4

rawan terjadinya penumpukan bahan dilakukan saat dimana akan melakaukan


pergantian ukuran atau melakukan pergantian dimana bertujuan agar bahan – bahan
yang menumpuk disalah satu stasiun kerja dapat segera terselesaikan dan tidak
terjadinya pencampuran bahan dengan kode selanjutnya yang akan dikerjakan.
3. Membuat pencatatan dan penakaran penimbangan produk catat setiap dari masing-
masing jenis material, yang dilakukan oleh karyawan masing- masing bagian.
4. Membuat penjadwalan pengecekan mesin yaitu pada mesin multi rip dilakukan
pengecekan dilakukan saat pagi hari sebelum start dan saat selesai istirahat sebelum
memulai aktivitas kembali.

4.4.4.2 Pengendalian (Control)


Setelah pembuatan usulan perbaikan pada tahap improve, langkah
selanjutnya adalah tahap control. Tahap ini adalah tahap terakhir dari metode
sebelumnya yang bertujuan untuk mengendalikan proses sehingga berjalan sesuai
dengan tujuan awal dan diharapkan tidak akan terulang kembali. Konsep
pengendalian yang diberikan pada dasarnya berupa petunjuk kerja atau instruksi
kerja pada saat melakukan proses produksi. Beberapa tindakan pengendalian yang
diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perawatan mesin dan perbaikan mesin secara berkala.
2. Melakuakan pengawasan terhadap bahan baku dan karyawan bagian produksi agar
mutu barang yang dihasilkan lebih baik.
3. Melakukan pencatatan dan penimbangan produk catat setiap hari dari masing-
masing jenis dan mesin, yang dilakukan oleh karyawan masing- masing bagian.
4. Melaporkan hasil penimbangan produk cacat berdasarkan type produk catat kepada
supervisor.
5. Menjadwalkan training praktek dalam hal penimbangan produk untuk setiap
karyawan baru dan refreshment training untuk karyawan lama
6. Total produk cacat dicantumkan dalam Daily Secondary SPV yang dilakukan
oleh karyawan bagian Finishing.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, beberapa hal dapat


disimpulkan sebagai berikut :
Penelitian yang menggunakan data produksi PT Pabrik Cat Tunggal Djaja
Abadi diolah menggunakan metode Six Sigma dengan data check sheet, diagram
pareto, peta control dan diagram sebab akibat. Jenis kecacatan yang paling dominan
adalah cat bintik karena debu dengan 26% nilai kecacatan karena memiliki nilai
persentase tertinggi dengan perhitungan control chart yang masih berada pada nilai
proporsi kecacatan berada dibawah batas kendali. Penyebab tingginya tingkat
kecacatan karena kelalaian manusia, pemilihan material, penggunaan metode, dan
perawatan mesin.
Usulan perbaikan yang dilakukan adalah pengendalian melakukan
perawatan mesin dan perbaikan mesin secara berkala. Perlu adanya pemilihan bahan
baku dan karyawan bagian produksi agar mutu barang yang dihasilkan lebih baik.
Standar dalam pencatatan dan penimbangan produk catat setiap hari dari masing-
masing jenis dan mesin, yang dilakukan oleh karyawan masing- masing bagian.
Perlu menjadwalkan training praktek dalam hal penimbangan produk untuk setiap
karyawan baru dan refreshment training untuk karyawan lama.
5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, saran yang dapat diberikan yaitu :


1. Pengendalian kualitas dengan statistical quality control diharapkan dapat menjadi
acuan untuk kebijakan dalam menganalisa faktor penyebab kecacatan produk.
2. Penelitian menggunakan metode Six Sigma mendorong adanya pengembangan
dalam pembahasan kualitas dan pengendalian yang terarah demi meningkatkan mutu
produk.
3. Perusahaan perlu melakukan pengecekan kualitas dan pergantian pengawas QC
demi peningkatan kualitas yang terjadi dalam standar perusahaan.

47
4

DAFTAR PUSTAKA

Alkatiri, H. A., Adianto, H., & Novirani, D. 2015. Implementasi Pengendalian


Kualitas Untuk Mengurangi Jumlah Produk Cacat tekstil Kain Katun
Menggunakan Metode Six Sigma pada PT SSP. Reka Integra Itenas, III, 148-
159.

Darmadi, Muhsin Zubair. Analisis Pengendalian Mutu Dengan Metode Six Sigma
pada PT. Sinar Gowa Industry di Makassar. Makassar: Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Hasanudin, Skripsi, 2018.

Grant,R,M. 1996. Pengendalian Mutu Statistis, Edisi Ke Enam, Penerbit

Handayani, N. U., & Triyanni, T. R. 2017. Analisis Pengendalian Kualitas


Produk Kain Grey dengan Metode Six Sigma pada Proses Weaving di PT
Tiga Manunggal Synthetic Industries. Seminar Nasional IENACO, 481-488.

Handoko, A. (2017). Implementasi Pengendaian Kualitas dengan Menggunakan


Pendekatan PDCA dan Seven Tools pada PT. Rosandex Putra Perkasa di
Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 6(2).88

Hariri, Rifan, Retno Astuti dan Dhita Morita Ikasari. Penerapan Metode Six
Sigma Sebagai Upaya Perbaikan Untuk Mengurangi Pack Defect Susu
Greenfields. Malang: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya,
2013.

Irawan SFI, Pendekatan Metode Six Sigma (DMAIC) Dan Proses Audit (CPPP)
Untuk Peningkatan Kualitas di PT.IGP, PASTI UMB Volume VIII No 3,
411 – 422.

Jannah, M .2017. Analisis Produk Cacat Dan Produk Rusak (Studi Kasus CV
Aneka Karya Glass Pabelan .Surakarta : IAIN Surakarta.

Kusuma, Lianto. Laporan Kerja Praktek Penjaminan Mutu Di Departement


Quality Assurance & Inspection PT. TD Automotive Compressor Indonesia.
Jakarta: Fakultas Teknologi Industri Universitas Borobudur, 2015.

Kuswoyo, Dika. Usulan perbaikan kualitas dengan menggunakan metode six


sigma dengan pendekatan DMAIC pada proses produksi muffler truk TD di
PT. Pamindo Tiga T. Jakarta: Fakultas Teknologi Industri Universitas
Borobudur, Skripsi, 2013.
4

Saputra, A. E., & Mahbubah, N. A. (2021). Analisis Seven Tools pada


Pengendalian Kualitas Proses Vulkanisir Ban 1000 Ring 20 di CV Citra
Buana Mandiri Surabaya. Satuan Tulisan Riset dan Inovasi Teknologi, 5(3), 252-
262

Sirine, Hani.,dan Elisabeth Penti Kurniawati. Pengendalian Kualitas Menggunakan


Metode Six Sigma di PT. Diras Concept Sukoharjo. Salatiga: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UKSW, 2017.

Suprianto, E. (2016). Pengendalian Kualitas Produksi Menggunakan Alat Bantu


Statistik (Seven Tools) dalam Upaya Menekan Tingkat Kerusakan Produk.
Indept, 6(2), 10-18.

Usman, Ramly. Pengendalian Dan Penjaminan Mutu. Jakarta: Universitas


Trisakti, 2017.

Wulandari, Ismi dan Merita Bernik. Penerapan Metode Pengendalian Kualitas Six
Sigma Pada Heyjacker Company. Bandung:Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Padjadjaran, 2016.

Yamit, Z., 2010, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Ekonisia, Yogyakarta.
5

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian Tugas akhir


5

Lampiran 2. Kartu Revisi Sidang Akhir


5

Lampiran 3. Kartu Bimbingan Tugas Akhir


5

Lampiran 4. Foto Bersama HRD PT.Pabrik Cat Tunggal Djaja Indah

Anda mungkin juga menyukai