Dosen pembimbing :
OLEH :
ANINDY SESILIA MELYN
40040219650081
D4 RPM KELAS DEMAK
DAFTAR ISI........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................49
BAB 1 PENDAHULUAN
Bejana tekan atau istilah dalam teknik adalah tabung tertutup berbentuk silinder, sebagai
penampung tekanan dalam maupun tekanan luar. Adapun komponen-komponen dari suatu
bejana tekan, terdiri dari beberapa bagian utama seperti; dinding (shell), kepala bejana
(head), lobang orang/lubang pembersih (manhole), nosel-nosel (nozzles), dudukan
penyangga (support) dan aksesoris lainnya yang digunakan sebagai alat pendukung, baik
komponen yang berada di dalam maupun luar, sebagai suatu alat proses pemisahan dan
penampungan, baik untuk pemisah minyak mentah, air dan gas atau fluida lainnya yang
akan dipisahkan dalam bejana tekan ini juga akan mengendap secara gravitasi di dalam
bejana tekan tersebut sehingga terpisah secara sendirinya. Adapun material atau bahan yang
digunakan untuk membuat bejana tekan ini adalah pelat baja yang terlebih dahulu
direncanakan dan dihitung ketebalan pelat yang akan digunakan dan spesifikasi material
yang akan direncanakan didalam proses pabrikasi pembuatan bejana tekan ini. Sistem
penyambungan yang digunakan antara komponen yang satu dengan yang lainnya
digunakan sistem pengelasan.Bejana tekan paling sering digunakan sebagai media
penampung fluida cairan, uap air, atau gas pada tingkatan tekanan lebih besar dari tekanan
udara. Bejana tekan menampung suatu unsur yang digunakan secara luas untuk berbagai
aplikasi industri yang mencakup bahan kimia, farmasi makanan dan minuman, minyak dan
bahan bakar, industri nuklir, dan industri plastik.
Tegangan tarik dan kekuatan luluh yang diijinkan dari material yang digunakan
merupakan faktor keamanan bejana tekan yang saling berhubungan. Kedua faktor tersebut
telah tercakup didalam ASME section VIII. ASME section VIII devisi 1 berisi tentang
persyaratan umum, tambahan dan larangan spesifik untuk material bejana tekan. Di
antaranya mengenai metode perancangan, pengujian, fabrikasi, inspeksi, dan sertifikasinya
(ASME, 2008). Dalam merancang bejana tekan dapat dihitung dengan cara manual (hand
calculation) dengan formula dari standar ASME (American Society of Mechanical
Engineers) maupun analisa komputer. Disini penulis menggunakan analisa dengan
komputer yaitu dengan software PV Elite dan tidak membandingkan dengan teori-teori
yang ada.Data yang diambil untuk penulisan ini berdasarkan proyek yang telah dikerjakan.
Tujuan dilakukannya perancangan ulang bejana tekan ini adalah sebagai berikut:
1.Merancang bejana tekan vertikal air receiver secara manual dengan kapasitas,
temperatur desain dan tekanan desain internal.
2.Merancang bejana tekan vertikal air receiver dengan bantuan software PV Elite
2016.
3. Membandingan hasil perancangan secara manual dengan perancangan menggunakan
software PV Elite 2016
1.Perancangan mengikuti data sesuai data sheet fuel gas scrubber milik Qatar petroleum.
2.Perancangan hanya pada komponen bejana tekan saja yaitu shell, head, nozzle, dan
support, tidak termasuk bagian distribusinya.
3.Perancangan pada nozzle K1B dan K2B tidak dilakukan.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang dalam pembuatan laporan Tesis ini, rumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab ini berisi mengenai dasar teori yang digunakan dalam pembuatan laporan Tesis sesuai
dengan bidang yang diambil dalam pembuatan laporan ini.
Berisi mengenai langkah-langkah atau tahapan dalam pembuatan laporan Tesis ini.
Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai data yang diambil, pengolahan data, serta hasil
akhir dari pengolahan data tersebut.
Berisi mengenai pembahasan dan analisis dari hasil pengolahan data yang sudah dilakukan
pada bab sebelumnya.
Berisi mengenai kesimpulan dari laporan Tesis yang telah dibuat serta saran-saran untuk
penelitian selanjutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada umunya bejana tekan berfungsi sebagai wadah untuk menampung fluida bertekanan
yang berupa cairan, uap air, maupun gas bertekanan yang memiliki tekanan melebihi
tekanan dari udara luar, bahwa suatu fluida yang berada dalam bejana tekan akan
mengalami perubahan fase ketika berada didalamnya. Terdapat tegangan-tegangan yang
bekerja didalam bejana tekan yang mampu menyebabkan perubahan dimensi pada bejana
tekan yaitu yang disebut regangan. Bejana tekan biasanya digunakan untuk
menggabungkan antara tekanan tinggi dan suhu tinggi, fluida yang mudah terbakar, atau
material dengan tingkat radio aktif tinggi. Bejana tekan dapat menampung unsur-unsur
secara luas yang mencakup beberapa aplikasi seperti pada industri nuklir, minyak, industri-
industri kimia, serta minyak dan gas.
a. Posisi vertikal
Posisi vertikal (Gambar 2.1) yaitu posisi tegak lurus bejana tekan terhadap
sumbunya. Posisi ini banyak dipakai dalam instalasi anjungan minyak lepas pantai, yang
mempunyai tempat terbatas.
Gambar 2.1 Bejana Tekan Vertikal (Aziz, 2014)
ladang minyak di dataran karena memiliki kapasitas produksi yang lebih besar
SHELL MANHO
L
HEAD
SADDL SADDL
a. Shell
Shell adalah bagian utama dari bejana tekan. Shell biasanya terbuat dari material
baja, namun pada beberapa aplikasi bejana tekan dapat juga menggunakan material lain.
Shell terbuat dari satu atau lebih plat yang difabrikasi dengan metode dilas sehingga
membentuk silinder atau bola.
b. Head
Head adalah bagian penutup dari kedua ujung silinder bejana tekan. Head biasanya terbuat
dari bahan yang sama dengan shell-nya. Fabrikasi head dilakukan dengan cara melakukan
forming pada plat material head sehingga terbentuk head sesuai yang diinginkan, setelah itu
head disambungkan ke bagian shell dengan cara di las.
Ketebalan head merupakan parameter utama yang perlu diperhatikan agar bejana tekan
dapat bekerja pada tekanan oprasionalnya dengan aman. Forming pada head biasanya akan
mengurangi ketebalan dari ketebalan awal plat head. Oleh karena itu ketebalan head setelah
proses forming harus diperhatikan agar dapat menahan tekanan oprasi yang telah
ditentukan. Ada beberapa tipe bentuk head, diantaranya sebagai berikut (Megyesy, 1998):
c. Nozzle
Nozzle merupakan saluran keluar masuk dari suatu bejana tekan yang pada umumnya
berbentuk tabung dan terbuat dari material baja yang diletakkan pada bagian head dan shell
dengan cara dilas. Nozzle memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari 2”:hingga lebih dari
24. Nozzle memiliki beberapa maacam kegunaan, misalnya sebagai bukaan bagi alat
instrumentasi atau sebagai akses keluar masuknya manusia untuk melakukan maintenance
(manhole). Bentuk dari nozzle seperti diilustraikan pada gambar 2.4
1) Saddle
Support jenis ini digunakan untuk menyangga bejana tekan horizontal. Bejana tekan
pada umumnya disangga menggunakan 2 buah saddle. Contoh pemasangan saddle dapat
dilihat pada gambar 2.5.
2) Skirt
Support jenis ini digunakan untuk menyangga bejana tekan silindris vertikal maupun bejana
tekan bola. Skirt dilas pada bejana tekan lalu dipatenkan pada tanah yang telah diberi
pondasi beton. Pada bejana tekan vertikal skirt dilas pada bagial shell bejana tekan atau bisa
juga pada bagian buttom head bejana tekan, sedangkan pada bejana tekan bola skirt dilas
pada bagian tengah shell.
3) Leg
Support jenis ini biasanya digunakan untuk menyangga bejana tekan vertikal berukuran
kecil yang dilas dibagian shell-nya. Rasio maksimum antara panjang leg dengan diameter
shell biasanya 2:1. Banyaknya jumlah leg yang diperlukan tergantung dengan besarnya
ukuran bejana tekan.
e. Reinforcement Pad
Plat penguat atau reinforcement pad adalah plat yang digunakan untuk penguatan nozzle.
Reinforcement pad terletak pada bagian bawah nozzle dan menempel pada bagian shell
dengan cara dilas. Penggunaan reinforcement pad tidak selalu dibutuhkan, melalui
perhitungan yang dilakukan dapat diketahui apakah perlu atau tidaknya menggunakan
reinforcement pad. Ketebalan reinforcement pad menentukan kekuatan dalam penguatan
nozzle.
Keterangan:
Td = Temperatur Desain (oF)
Jika bejana tekan bekerja pada temperatur dibawah -20oF, maka besarnya temperatur
desain sama dengan temperatur terendah dari temperatur operasinya.
Tekanan desain adalah tekanan yang digunakan dalam merancang bejana tekan. Tekanan
fluida atau kandungan lain di dalam bejana tekan harus diperhatikan.
.....................................................................(2.2)
Phs = Tekanan Hidrostatik (Tekanan yang timbul akibat fluida cair di dalam
bejana tekan) [psi]
Tabel 2.1 Penentuan Ketebalan shell dan head Berdasarkan Tekanan Internal dan
Dimensi Dalam (Megyesy, 1998)
Cylindrical Shell
2
Ellipsoidal Head
Untuk , dimana L = 96 in
a. MAWP Shell
.............................(2.4)
Keterangan:
E = Efisiensi Sambungan
b. MAWP head
………………………………(2.5)
Keterangan:
c. MAWP Flange
Penentuan MAWP flange dilakukan dengan memilih ratting yang memiliki nilai
MAWP diatas tekanan desain (Pd) dengan menggunakan tabel ASME B16.5.
d.MAWP Bejana Tekan
Besarnya MAWP bejana tekan ditentukan oleh MAWP terkecil dari tiga
komponen bejana tekan diatas (Komponen shell, head, atau flange).
S dengan Ttest
= 1,3 . Pd . [psi] …………………………….. (2.6)
S denganTdesain
Keterangan:
................................................................................(2.7)
Keterangan:
= . . ……………………………………………………………….
(2.8)
Keterangan:
Jika di sekitar tower terdapat pohon atau gedung (dengan tinggi sekitar 20 ft)
dalam jarak 1 mile dari lokasi (menutup area bejana tekan lebih dari 20%), maka nilai C e
menggunakan kolom
Jika di sekitar tower tidak terdapat pohon atau gedung dalam jarak 1 mile dari
lokasi, maka nilai Ce menggunakan kolom Exp.C.
Qz .....................................................................(2.9)
Keterangan:
G = Faktor Akibat Tekanan Angin (Tabel 2.5) Tabel 2.4 Coefficient G (Megyesy,
1998)
HEIGHT
Above Ground, ft. EXPOSURE B EXPOSURE C EXPOSURE D
Keterangan:
=D.H
Keterangan :
Gambar 2.7 (a) Diagram Distribusi Gaya. (b) Diagram Gaya Geser (Megyesy, 1998)
Gambar 2.7 menunjukkan skema distribusi gaya sepanjang bejana tekan serta diagram
gaya geser yang terjadi.
.................................................. (2.10)
Keterangan:
b. Overtuning Moment
Overtuning moment atau momen guling adalah jumlah momen dari
semua gaya pada bejana tekan
Dengan melihat parameter bejana tekan pada Gambar 2.8, maka dapat dirumuskan:
.................................................(2.11)
............(2.12)
............(2.13)
Keterangan:
..........................................................(2.4)
Keterangan:
W = Berat Tower di Atas Sambungan Skirt ke Head (pada kondisi operasi) [lb]
1.5.12
1.5.13 Desain Penguat Nozzle
Dalam perancangan nozzle dengan plat penguat (Gambar2.9) terdapat beberapa
aturan yang harus dipenuhi, diantaranya:
Tidak perlu mengganti sejumlah logam aktual yang terbuang (akibat lubang nozzle),
tapi hanya sebesar yang diperlukan untuk menahan tekanan internal (A). Tebal bejana pada
opening biasanya lebih kecil dari pada di lokasi lain dari shell atau head.
a. Plat aktual yang digunakan dan leher nozzle biasanya lebih tebal daripada yg
diperlukan sesuai perhitungan. Kelebihan tebal dinding bejana (A1) dan dinding nozzle
(A2) digunakan sebagai penguatan. Hal serupa, juga diperhitungkan sebagai penguatan.
c) Luas yang diperlukan untuk penguatan harus dijamin pada semua bidang melalui pusat
opening & tegak turus permukaan bejana.
Gambar 2.9 Nozzle dengan Plat Penguat (Megyesy, 1998)
Keterangan:
A = luas yang diperlukan untuk menahan tekanan internal pada shell atau head.
A1 = luas kelebihan pada dinding bejana tekan. Besarnya luasan ini dipilih yang
paling besar antara dua persamaan berikut.
Keterangan:
Jika besarnya luas A lebih besar dari jumlah luasan (A1, A2, A3, dan A4) maka nozzle
tersebut tidak memerlukan plat penguat, sedangkan jika nilai A lebih kecil dari jumlah
luasan (A1, A2, A3, dan A4) maka nozzle tersebut memerlukan plat penguat yang luasnya
minimal sebesar A5 atau secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Software PV Elite versi 2016 memiliki beberapa fitur yang terus dikembangkan.
Dibawah ini merupakan fitur yang terdapat pada software PV Elite 2016:
1) Interface yang dapat menambahkan data elemen sekaligus melihat elemen bejana
tekan yang sedang ditambahkan.
2) Dapat digunakan untuk merancang bejana tekan vertikal dan horizontal dengan
head berbentuk elips, torispherical, hemispherical, conical, dan flat.
3) Perhitungan bobot mati dari rincian bejana tekan seperti nozzle, lug, ring, dan insulasi.
4) Perhitungan ketebalan dinding untuk tekanan internal dan eksternal sesuai dengan aturan
ASME Section VIII Divisi I dan II, PD 5500, dan EN-13445.
5) Data angin menggunakan standar ASCE, Uniform Building Code (UBC), The National
(Canadian) Building Code, India standards serta Britis, Mexican, Australian, Jappanese,
dan European standards.
11) Laporan dari hasil analisa keseluruhan (Running) dengan judul untuk setiap
halamannya. Penambahan komentar dapat dimasukkan pada setiap titik dalam outpu
11) Laporan dari hasil analisa keseluruhan (Running) dengan judul untuk setiap
halamannya. Penambahan komentar dapat dimasukkan pada setiap titik dalam outpu
b. Alur Kerja PV Elite
Dalam pengoprasian software PV Elite terdapat tiga langkah kerja yang harus dilakukan,
yaitu: 1) Input Langkah input adalah langkah memasukkan data-data yang dibutuhkan
dalam perancangan bejana tekan.
2) Analisis Tahap analisis adalah dimana data yang telah diinputkan diterjemahkan oleh
software dengan perancangan dan analisis algoritma, menerapkan aturan kode atau standar
yang sesuai, dan menampilkan hasilnya.
3) Output Tahap output menyajikan data berupa laporan akhir yang komprehensif dari hasil
analisis.
c. Antarmuka PV Elite
1. Tampilan Awal
Tampilan awal PV Elite berupa perintah untuk memilih Nozzle Database yang
akan dipakai dalam mendesain bejana tekan.
2. Input Processors
Konten ini dipakai untuk menentukan jenis data yang diperlukan untuk analisis,
design constraints, judul laporan input data general dan input data lainnya seperti beban
gempa dan beban angin. Yang perlu diperhatikan adalah bagian design constrains dimana
analisis keseluruhan untuk bejana tekan dikendalikan dan ditentukan.
3. General Input
Tab ini digunakan untuk mengisi data untuk elemen model bejana tekan yang
dirancang. Untuk memasukkan data ini yaitu dengan cara klik elemen bejana tekan pada
gambar model, kemudian memasukkan data untuk elemen tersebut pada general input tab.
4. Design Constrains
Tab ini digunakan untuk memasukkan data perancangan bejana tekan seperti
tekanan, temperatur, dan ketebalan dinding bejana tekan. Toolbar design constrains
5. Load Case
Tab ini digunakan untuk memasukkan kombinasi beban tegangan dan tekanan
nozzle pada bejana tekan. Toolbar load case.
6. Wind Load
Tab ini digunakkan untuk memasukkan data beban angin. Toolbar wind load
11) Laporan dari hasil analisa keseluruhan (Running) dengan judul untuk setiap
halamannya. Penambahan komentar dapat dimasukkan pada setiap titik dalam outpu
11) Laporan dari hasil analisa keseluruhan (Running) dengan judul untuk setiap
halamannya. Penambahan komentar dapat dimasukkan pada setiap titik dalam outpu
b. Alur Kerja PV Elite
Dalam pengoprasian software PV Elite terdapat tiga langkah kerja yang harus dilakukan,
yaitu: 1) Input Langkah input adalah langkah memasukkan data-data yang dibutuhkan
dalam perancangan bejana tekan.
2) Analisis Tahap analisis adalah dimana data yang telah diinputkan diterjemahkan oleh
software dengan perancangan dan analisis algoritma, menerapkan aturan kode atau standar
yang sesuai, dan menampilkan hasilnya.
3) Output Tahap output menyajikan data berupa laporan akhir yang komprehensif dari hasil
analisis.
c. Antarmuka PV Elite
7. Tampilan Awal
Tampilan awal PV Elite berupa perintah untuk memilih Nozzle Database yang
akan dipakai dalam mendesain bejana tekan.
8. Input Processors
Konten ini dipakai untuk menentukan jenis data yang diperlukan untuk analisis,
design constraints, judul laporan input data general dan input data lainnya seperti beban
gempa dan beban angin. Yang perlu diperhatikan adalah bagian design constrains dimana
analisis keseluruhan untuk bejana tekan dikendalikan dan ditentukan.
9. General Input
Tab ini digunakan untuk mengisi data untuk elemen model bejana tekan yang
dirancang. Untuk memasukkan data ini yaitu dengan cara klik elemen bejana tekan pada
gambar model, kemudian memasukkan data untuk elemen tersebut pada general input tab.
10. Design Constrains
Tab ini digunakan untuk memasukkan data perancangan bejana tekan seperti
tekanan, temperatur, dan ketebalan dinding bejana tekan. Toolbar design constrains
Penambahan detail pada model bejana tekan seperti nozzle, platform, stiffening ring,
tray, dan lain-lain dapat ditambahkan dengan memilih pada menu tools “Details” yang
berada di samping toolbars elemen.
Nozzle merupakan detail yang pasti digunakan kedalam model. Konfigurasi nozzle
yang berbeda dapat dipertimbangkan, diantaranya adalah nozzle tanpa plat penguat dan
dengan plat penguat, nozzle menonjol tanpa plat penguat dan dengan plat penguat, ada pula
nozzle special forged yang tersedia untuk analisis.
16. Output
Untuk mengetahui rincian hasil perhitungan software PV Elite yaitu dengan mengklik
button analyze atau menekan tombol F12 pada keyboard. Pada tampilan hasil perhitungan
PV Elite telah dikelompokkan
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kerangka pikir penelitian, metodologi
penelitian serta tahap-tahap dari proses penelitian ini. Metodologi penelitian merupakan
tahap-tahap penelitian yang harus diterapkan terlebih dahulu sebelum melakukan
pemecahan terhadap permasalahan yang ada sehingga penelitian dapat dilakukan dengan
terarah.