BERBASIS SWANSOFT
DISUSUN OLEH :
GOLONGAN A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,. Yang telah memberikan
nikmat dan karunia berupa Kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan lapporan
akhir praktikum CAD CAM dan CNC dengan tepat waktu. Laporan dengan judul
“CAD CAM dan CNC Berbasis Swansoft” ini ditulis dengan tujuan untuk
memenuhi tugas praktikum akhir proses manufaktur. Dalam laporan ini akan
dibahas mengenai dasar-dasar CAD CAM, Kode Fungsi, Kalibrasi Sinumerik dan
Running Sinumerik.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan
kepada pembaca. Adapun laporan ini masih memiliki kekurangan. Maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
laporan ini.
Penulis
ii
STANDART ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRODI TEKNOLOGI REKAYASA MEKATRONIKA JURUSAN TEKNIK
Baju Sepatu Safety Ear
LAB Gloves
Praktik Safety Glasses Plug
A - Komputer √
- Studio Gambar
B - Elins √ √
- Otomasi
- Energi Terbarukan
C - Msein Perkakas √ √ √ √ √
*Ear plug digunakan untuk kegiatan yang menimbulkan kebisingan diatas
85Db
iii
TAMBAHAN PROSEDUR
UNTUK PRAKTIKUM PADA FASE NEW
NORMAL
iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM
KEWAJIBAN PRAKTIKAN
SANGSI PRAKTIKAN :
1. Setiap praktikan yang terlambat lebih dari 15 menit, harus melapor kepada Dosen
Pengampu Mata Kuliah untuk mendapatkan izin praktikum.
2. Setiap praktikan yang berhalangan hadir harus membuat izin secara tertulis yang
ditunjukkan kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah.
3. Setiap praktikan yang tidak membawa jas lab tidak diperkenankan mengikuti
praktikum pada hari itu.
4. Setiap praktikan yang tidak mengumpulkan Jawaban tidak diperkenankan mengikuti
praktikum pada hari itu.
5. Setiap praktikan yang sengaja atau tidak merusakkan peralatan, kerusakan ditanggung
oleh praktikan.
v
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM CAD CAM DAN CNC ....................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
STANDART ALAT PELINDUNG DIRI (APD) ............................................................iii
TAMBAHAN PROSEDUR...............................................................................................iv
UNTUK PRAKTIKUM PADAFASENEW NORMAL .........................................................iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM ...........................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... viii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Dasar Teori ................................................................................................................ 1
1.1.1. Fungsi Kode CNC ......................................................................................... 1
1.1.2. Dasar – Dasar CAD CAM .............................................................................. 8
1.1.3. Software Swansoft .................................................................................... 10
1.1.4. N.C Program .............................................................................................. 12
1.1.5. Gambar Kerja CAD (2D dan 3D) ................................................................ 18
1.1.6. Sinumerik .................................................................................................. 20
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 28
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 28
BAB 2. METODOLOGI PRAKTIKUM ...................................................................... 29
2.1 Waktu dan Tempat ................................................................................................. 29
2.2 Alat dan Bahan ........................................................................................................ 29
2.3 Prosedur Kerja ........................................................................................................ 29
2.3.1. Cara Membuat Project Baru Di Swansoft ............................................... 29
2.3.2. Setting Tools ........................................................................................... 30
2.3.3. Kalibrasi point pada Sumbu X dan Sumbu Z .......................................... 31
2.3.4. Kalibrasi Tools Management dan Stock Size........................................... 31
2.3.5. Setting Tampilan 2D dan 3D Swansoft ................................................... 34
BAB 3. HASIL DAN ANALISIS ................................................................................... 39
BAB 4. KESIMPULAN .................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 47
LAMPIRAN..................................................................................................................... 48
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
Pemrograman ini menggunakan bahasa numerik yang dikenal sebagai
bahasa kode yang telah distandarisasi oleh DIN dan ISO. Bahasa kode yang
dimasukan ke mesin dapat berupa dalam bentuk kode G, kode M dan kode A.
a. Kode fungsi G
2
G91 Perintah program harga inkrimental
G92 Perintah penetapan titik awal absolut
b. Kode fungsi M
M00 Perintah berhenti program
M03 Perintah sumbu utama berputar searah jarum jam
Perintah sumbu utama berputar berlawanan arah
M04
dengan jarum jam
M05 Perintah sumbu utama berhenti terprogram
M06 Perintah pergantian alat potong dengan cara
terprogram
Perhitungan panjang pahat
M17 Perintah kembali ke program utama/akhir
M30 subprogram
Perintah program berakhir
M98
Perintah kompensasi kelonggaran secara otomatis
M99 Perintah parameter lingkaran
c. Kode fungsi A
A00 Salah perintah fungsi G atau M
A01 Salah perintah fungsi G02 atau G03
A02 Harga ordinat X terlalu besar
A03 Salah harga F (harga asutan)
A04 Harga ordinal Z salah
A05 Kurang perintah M30
A06 Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi untuk
pemrograman ulir
A08 Akhir putaran pada perekaman
A09 Program di disket/kaset tidak ditemukan
A10 Program di disket/kaset aktif
A11 Salah memuat disket/kaset
A12 Salah pengecekan
A13 Pengalihan inchi atau mm dengan pelayanan pemuatan
A14 Salah menetapkan satuan dimensi
A15 Salah harga H (tebal penyayatan)
A17 Salah subprogram
Tabel 1. Kode dan Fungsinya
3
C. Metode pemrograman
Metode yang digunakan dalam pemrograman pada mesin CNC yaitu
sebagai berikut.
1. Metode Inkrimental
2. Metode Absolut
Metode Absolut Adalah suatu metode dimana pemrograman titik
referensinya selalu tetap yaitu satu titik/tempat dijadikan referensi untuk
semua ukuran berikutnya. Untuk memahami lebih jelas liat gambar
berikut ini.
4
D. Menulis dasar program mesin CNC
N G X Z F H
(M) (I) (K) (L,T)
1. Fungsi G00
Perintah atau fungsi dengan sandi G 00 adalah perintah gerakan
lurus, cepat, dan tidak menyayat. Penempatan fungsi ini pada kolom
kedua, pada blok program. Untuk lebih jelas lihat gambar berikut :
5
N G X Z F H
Contoh:
Susunlah program simulasi plotter (tanpa benda kerja) mengikuti alur gerakan
A-B-C-D-E-F-A. Program plotter dibuat dengan metode Absolut dan
Incremental.
6
Metode Absolut
N G X Z F H
00 G92 2200 00
01 M03
02 00 600 00
03 00 600 -800
04 00 1000 -800
05 00 1800 -2500
06 00 2200 2500
07 00 2200 00
08 M30
N G X Z F H
00 M03
01 00 600 00
02 00 00 -800
03 00 200 00
04 00 400 -1700
05 00 200 00
06 00 00 -2500
07 M30
7
1.1.2. Dasar – Dasar CAD CAM
8
dalam waktu yang sama. Pemeriksaan rutin bentuk dan dimensi
disediakan untuk menolong mengurangi kemungkina kesalahan ukuran.
5. Perbaikan dan modifikasi desain
Insinyur dapat memperbaiki dan memodifikasi komponen yang
telah ada untuk mendapatkan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dari
komponen baru.
9
untuk mengontrol sebuah peralatan yang menggerinda, memotong, melakukan
proses milling, menekuk, melubangi atau mengubah bahan mentah menjadi
barang jadi. Sistem NC pada peralatan mesin mengaktifkan peralatan dalam
merespon urutan program printah seperti kecepatan alat potong, tingkat
pemakaian material, aliran, penaksiran, pemilihan alat dan perubahan alat,
dimana program disimpan sebagai data digital Sejumlah instruktur NC
berdasarkan atas data geometris dari basis data CAD, ditambah informasi
tambahan yang disediakan oleh operator.
Manfaat dari penggunaan lunak CAD-CAM adalah sebagai berikut :
1. Pemograman dilakukan lebih cepat dan lebih akurat karena operator
dapat memusatkan perhatian merakapada pemograman tanpa peduli
dengan kerusakan.
2. Program yang sudah selesai dapat dieksekusi dan disimulasikan pada
computer, hal ini memungkinkan untuk modifikasi dan peningkatan
yang lebih cepat sebelum benar-benar membuat bagian pada mesin
CNC.
3. Keuntungan CAD CAM yang kuat termasuk meningkatkan
produktifitas dan membentuk alur kerja yang disederhanakan untuk
proses manufaktur CNC.
4. Simulasi di computer memungkinkan tumbukan dapat dideteksi antara
mesin CNC dan bagian dan workholding dalam situasi virtual versus
pemesinan yang sebenarnya.
5. Sistem Cam memungkinkan penigkatan lintasan pahat dan urutan
pemesinan untuk disesuaikan sebelum pemesinan dimulai.
6. Teknologi Multiaxis Cam membuat pemesinan yang kompleks
sederhana dan hemat biaya.
1.1.3. Software Swansoft
10
mesin CNC virtual yang kuat dan akurat yang di dalamnya terdapat
beberapa sistim kontrol dari produsen mesin CNC.
1. Karakteristik Umum
a. Simulasi mesin mengajarkan pemula tentang penyetelan dan
pengoperasian mesin CNC.
b. Simulasi program CNC dan debugger g-code mangajarkan
pemrograman.
c. Modul server memungkinkan instruktur untuk mengelola para
siswa pemula dan pengadaan tes.
• SSCNC mendukung simulasi mesin CNC 2, 2,5 dan 3
sumbu.
• Software ini mencangkup 65 sistem control berbeda dari
produsen mesin CNC yang berbeda.
2. Simulasi 2D dan 3D
a. SSCNC adalah simulator CNC real time 3D yang
menggunakan OpenGL, untuk pemodelan rendering 3D yang
cepat dan akurat.
b. Rotasi dinamis, zoom, geser, 11ompu penuh, dan
alihantampilan selama simulasi secara real time.
c. Panel control dan panel operator yang secara realistis.
3. Pengeditan Program
a. Program mudah dibuat dalam format ASCII menggunakan
editor teks apa pun.
b. Kemampuan edit seperti potong, salin, dan temple.
c. Penomoran dan penomoran ulang baris.
d. Perubahan pada baris program sederhana dan intuitif.
4. Pengoperasian mesin CNC
a. Preset titik nol G54, G55, G56, G57 dll
b. Preset sumbu pahat X dan Z (bubut) dan ketinggian pahat
(Milling).
c. Hand wheel elektronik tersedia.
11
d. Terdapat fitur mode JOG,MDI,EDIT,SINGLE
BLOCK,AUTOMATIC,DRY RUN,STOP CYCLE, CYCLE
START,DARURAT dll.
e. Selang pendingin dapat disesuaikan.
12
A. Titik Nol dan Titik Referensi
Sebagai contoh pada mesin freis titik nol adalah pojok kiri bawah
dari meja kerja, dan posisi pahat ditentukan koordinat X positif dan Y
positif. Penetapan titik nol ini disebut fixed zero. Yang kedua dan pada
umumnya ditampilkan pada mesin perkakas CNC mutakhir, penetapan
titik nol tergantung keinginan operator dalam berbagai posisi pada meja
kerja mesin, disebut juga dengan floating point. Selain titik nol, mesin
perkakas CNC mempunyai sejumlah titik-titik referensi yang akan
mendukung di dalam operasi proses maupun dalam pemrograman.
13
starting point dari semua sistem koordinat lainnya (bila titik nol
digeser) serta titik referensi di dalam mesin perkakas.
A. Sistem Program NC
1. Sistem Absolut
Pemrograman 14omput absolut merupakan 14omput
pemrograman yang dalam penentuan data-data posisi elemen
14
geometri gambar kerja meengacu pada satu titik referensi. Semua
elemen geometri baik dalam ruang atau bidang 15omput koordinat
yang dipilih, letaknya didefinisikan letaknya dari satu titik referensi
atau titik nol yang bersifat tetap.
2. Sistem Incremental
Pemrograman sistem incremental merupakan sistem
pemrograman yang dalam penentuan data posisi setiap elemen
geometri diukur dari titik referensi yang berpindah-pindah, atau
biasa disebut dengan titik referensi menerus. Posisi elemen geometri
ditentukan dari posisi terakhir gerakan relatif pahat atau pisau. Titik
terakhir dari lintasan pahat dari gerakan relatif yang dilakukan
merupakan titik referensi untuk lintasan berikutnya.
15
Gambar 6. Pengukuran incremental
B. Struktur Program NC
Berdasarkan struktur isinya program NC terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
bagian pembuka, bagian isi, serta bagian penutup. Adapun perbedaan antara
ketiganya yakni bagian pembuka terletak pada bagial awal program, bagian isi
terletak pada bagian tengah program, dan bagian penutup terletak pada bagian akhir
program.
N0000 G54
N0010 G92 X0.000 Y-50.000 Z10.000 Pembuka
N0020 G59
16
N0030 T0101S1200 F250 G94 M03 M08
N0040 G00 X-21.000 Y10.000 Z10.000
N0050 Z-0.500
N0060 G01 X40.000
N0070 Y40.000
N0080 X-21.000
N0090 T0202 S2500 F100 G94 M03
N0100 G56 Isi Program
N0110 G92 X0.000 Y-50.000 Z10.000
N0120 G59
N0130 G00 X-60.000 Y0.000 Z-10.000
N0140 G01 X50.000
N0150 Y50.000
N0160 X0.000
N0170 M09 M05
N0180 T0101 G53 G56 Penutup
N0190 M30
17
Bagian isi suatu program NC merupakan bagian utama atau tahap inti dari
proses permesinan. Perintah perintah pada bagian isi meliputi perintah gerak
18omputer alat sayat terhadap benda kerja menuju titik-titik koordinat yang telah
ditentukan untuk dilakukan proses penyayatan. Proses ini dapat berupagerak
pemosisian, pembuatan alur (grooving), proses penguliran (threading), membuat
lubang (drilling), pembuatan alur (grooving), gerak interpolasi lurus, gerak
interpolasi radius, dan sebagainya sesuai bentuk geometri produk yang akan dibuat.
18
Dalam melakukan proses simulasi, software ini memberikan gambaran dan
detail yang jelas mengenai proses milling pada mesin CNC. Dalam prosesnya,
software ini menggunakan CNC simulator 3D yang telah menggunakan teknologi
OpenGL untuk mendapatkan rendering pemodelan 3D yang cepat dan akurat.
Software ini juga memiliki fitur 2D yang memungkinkan pengguna untuk membuat
model 2D sebelum diproses pada tahap 3D. Fitur 19omputer19 2D yang dimiliki
oleh software ini memiliki banyak fitur yang dapat memudahkan pengguna dalam
membuat model kerja.
Software ini memiliki banyak fitur dalam proses simulasi 2D dan 3D,
diantaranya :
- Memiliki rotasi yang dinamis, zoom, geser, 19ompu penuh, dan perubahan
tampilan yang bisa dipantau secara real time.
- Panel 19ompute dan operator panel yang realistis.
- Memiliki 19omputer19 19ompute mesin tiga dimensi dan 19ompute panel
yang realistis.
- Simulasi jejak pemotong.
- Bisa mensupport beberapa monitor.
- Memiliki proses mesin yang lengkap, mulai dari : memilih benda kerja,
memusatkan benda kerja, memilih dan mengukur alat, memilih metode
operasi yang tepat dan menghapus semua alarm.
- Simulasi mesin memiliki komponen sungguhan seperti pendingin, suara
operasi mesin dan generasi chip.
19
- Memiliki pengaturan dan pemasangan benda kerja. Memungkinkan
pengguna untuk mengatur titik nol dan offset pahat serta penggunaan
penjepit yang berbeda.
- Pengukuran benda kerja secara tiga dimensi setelah dikerjakan.
- Pengukuran kekasaran berdasarkan parameter pahat pemotong.
- Memiliki perpustakaan material, serta mampu mengedit dan memasukan
material baru.
- Memiliki database manajemen alat dan kostumisasi alat.
- Turret bisa diatur untuk 4, 8 atau 12 stasiun (depan atau belakang).
Pengubah alat otomatis untuk proses mesin dapat diatur secara horizontal
atau vertical.
- Menggunakan alat pengukur virtual, seperti penentu ujung, feeler gauge,
mikrometer, jangka sorong, dll.
- Memiliki 20omput Windosw MACRO untuk 20omput perekam dan putar
ulang.
- Proses dapat direkam dan diputar ulang dalam format AVI.
1.1.6. Sinumerik
20
A. Area Pengoperasian
Fungsi-fungsi dasar dikelompokkan dalam area pengoperasian
berikut dalam pengendali
Tampilan (21ompu) dan operasi (cth tombol hardkey dan tombol softkey)
pada antarmuka pengguna SINUMERIK Operate menggunakan panel operator
bagian depan. Pada contoh ini, panel operator bagian depan OP 010 digunakan
untuk mengilustrasikan komponen yang tersedia untuk mengoperasikan pengendali
dan mesin perkakas.
21
• Kontrol dan indikator operator
Keterangan :
(1) Status LED: POWER
(2) Status LED: TEMP (LED yang menyala menunjukkan
meningkatnya keausan)
(3) Grup tombol alfabetis
(4) Grup tombol numerik
(5) Tombol softkey
(6) Grup tombol control
(7) Grup tombol hotkey
(8) Grup tombol panah
(9) Antarmuka USB
(10) Tombol pemilihan menu
(11) Tombol menu maju
(12) Tombol area mesin
(13) Tombol menu kembali
22
C. Tombol-tombol pada panel operator
Tombol pada panel dan kombinasi tombol tersedia untuk
mengoperasikan pengendali dan mesin perkakas.
23
D. Antar muka pengguna
a) Tata letak layar
• pahat aktif T
24
• spindel aktif dengan status saat ini (S)
25
jendela baru atau menjalankan fungsi menggunakan tombol softkey.
Perangkat lunak pengoperasian dibagi menjadi enam area
pengoperasian (mesin, parameter, program, manajer program,
diagnosis, pengaktifan) dan lima mode atau submode pengoperasian
(JOG, MDA, OTOMATIS, TEACH IN, REF POINT, REPOS).
1. Offset pahat
2. Parameter titik nol
3. Data pengaturan
4. Pembuatan program / pengeditan program
➢ Bantuan online pada SINUMERIK OPERATE
26
G. Mengaktifkan dan menonaktifkan
• Mereferensikan sumbu
• Persetujuan pengguna
H. Mode pengoperasian
27
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mensimulasikan CNC menggunakan Swansoft?
2. Bagaimana cara membuat gambar kerja 2D dan 3D pada swansoft?
3. Bagaimana cara kalibrasi sinumerik pada swansoft?
4. Bagaimana cara running sinumerik pada swansoft?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan simulasi CNC menggunakan software
swansoft
2. Mahasiswa dapat memahami cara membuat gambar kerja 2D dan 3D pada
software swansoft
3. Mahasiswa dapat melakukan kalibrasi sinumerik pada software swansoft
4. Mahasiswa dapat melakukan running sinumerik menggunakan software
swansoft
28
BAB 2. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Komputer
2. Software Swansoft
3. Alat Tulis
29
3. Tunggu hingga muncul tampilan seperti dibawah ini.
30
2.3.3. Kalibrasi point pada Sumbu X dan Sumbu Z
1. Klik referensi point, kemudian klik panah sumbu X dan panah sumbu
Z.
31
2. Kemudian ketikan panjang dan diameter yang dibutuhkan (ex.
Diameter = 80, panjang = 120).
32
4. Klik 2× tool No. 001 → pilih type DNMG (55 derajat) → ganti nose
radius dengan 0,8 → klik OK.
33
2.3.5. Setting Tampilan 2D dan 3D Swansoft
34
3. Dekatkan pahat ke benda kerja, dengan cara mengklik panah ke
kiri (sumbu Z) dan keatas (sumbu X).
35
5. Klik menu measure → feature point → ukur diameter dan
panjang benda kerja yang belum dipahat → catat diameter
(sumbu X) dan panjangnya (sumbu Z).
Gam
4. kemudian masukan diameter yang telah dipahat ke measure X.
Gam
36
5. kemudian masukan panjang yang telah dipahat ke measure Z
37
7. Setelah selesai memasukan kode program klik excute
38
BAB 3. HASIL DAN ANALISIS
39
No Code Function (EN) Fungsi (IND)
40
No Code Function (EN) Fungsi (IND)
41
No Code Function (EN) Fungsi (IND)
42
No Kode Fungsi (EN) Fungsi (IND)
43
No Kode Fungsi (EN) Fungsi (IND)
44
11. Klik icon kotak untuk mengubah tampilan menjadi 2D.
12. kemudian masuk ke JOG → nyalakan spinfle
13. Dekatkan pahat ke benda kerja, dengan cara mengklik panah ke kiri (sumbu
Z) dan keatas (sumbu X).
14. Pahat sedikit benda kerjanya → jauhkan pahat → matikan spinfle.
15. Klik menu measure → feature point → ukur diameter dan panjang benda
kerja yang belum dipahat → catat diameter (sumbu X) dan panjangnya
(sumbu Z).
16. kemudian masukan diameter yang telah dipahat ke measure X.
17. kemudian masukan panjang yang telah dipahat ke measure Z
18. kemudian masuk ke offset → klik program.
19. Setelah selesai memasukan kode program klik excute
45
BAB 4. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan analisis yang telah dibahas
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa simulasi CNC menggunakan
swansoft dinilai efektif untuk dilakukan mahasiswa. Adapun beberapa prosedur/
Langkah-langkah yang harus dilakukan saat menjalankan Software Swansoft
adalah sebagai berikut :
46
DAFTAR PUSTAKA
Frommer, Hans G. (1985). Practical CNC-Training for Planning and Shop (part2 :
Examples and exercise). Germany: Hanser Publishers.
Hayes, John H. (1985). Practical CNC-Training for Planning and Shop (part1;
Fundamental). Germany: Hanser Publishers.
Love, George, (1983), The Theory and Practice of Metalwork (thord edition),
Terjemahan (Harun A.R.), Longmand Group Limited.
Pusztai, Joseph and Sava Michael, (1983). Computer Numerical Control. Virgina:
Reston Publishing Company, Inc
47
LAMPIRAN
Daftar Pembagian Tugas
48