Pre Eklamsia
Pre Eklamsia
Dewi Andriani
PROFIL KESEHATAN PROV. JATIM
2018
JANGAN mengangap
preeklamsia : RINGAN
Ischaemia uterus
Ischaemia plasenta
TANDA DAN GEJALA
Manifestasi Eklamsi
• Eklampsia
• Solusio plasenta
• Pendarahan subkapsula hepar
Pada Ibu • Kelainan pembekuan darah ( DIC )
• Ablasio retina
• Gagal jantung hingga syok dan kematian
PER
• e. Bila rawat inap, menetap /memburuk kehamilan
dapat diakhiri pada usiakehamilan 37 minggu
• Persalinan dalam PER dapat dilakukan spt atau dengan bantuan
ekstraksi
1.Energi & semua zat gizi cukup.Dalam keadaan berat : Porsi kecil sering sesuai
kemampuan klienPe+ energi ≠> 300Kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.
2.Garam rendah sesuai retensi garam atau air yg dialamiPenambahan BB iusahakan
<3 kg/bulan atau <1 Kg/minggu.
Syarat 3.Protein tinggi (1½ 2 g/kg berat badan).
Diet 4.Lemak sedang,berupa lemak tdk jenuh tunggal &lemak tdk jenuh ganda.
5.Vitamin cukup; vit C & B6 diberikan sedikit lbh tinggi.
6.Mineral cukup terutama kalsium dan kalium.
7.Bentuk makanan disesuaikan dg kemampuan pasien.
8.Cairan 2500 ml /hariPada oliguria, cairan dibatasi dan disesuaikan balans cairan
Asuhan Keperawatan Preeklamsi
1.PENGKAJIAN
Data Subyektif
Intervensi Rasional
1. Monitor DJJ sesuai indikasi 1. ↑ DJJ indikasi hipoxia, prematur dan
solusio plasenta
1. PENGKAJIAN
Data Subyektif
a.Umur sering terjadi pada primi gravida, < 20 tahun atau > 35 tahun.
b. Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan TD, oedema, pusing.
c. Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, hipertensi kronik, DM.
d. Riwayat kehamilan : riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion
,riwayat kehamilan dengan eklamsia sebelumnya.
e. Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi (pokok /selingan).
f. Psiko sosial spiritual : Emosi yang tidak stabilkecemasan.
B. Data Obyektif :
Intervensi Rasional
1. Kosongkan mulut pasien dari menurunkan risiko aspirasi atau
benda atau zat tertentu atau alat masuknya sesuatu benda asing ke faring
yang lain untu menghindari rahang
mengatup jika kejang terjadi
2. Atur posisi klien miring, meningkatkan aliran secret, mencegah
permukaan datar, miringkan kepala lidah jatuh dan menyumbat jalan nafas
selama serangan kejang
3. Renggangkan pakian didaerah untuk memfasilitasi usaha bernafas atau
leher, dada, dan abdomen. ekspansi dada
4. Lakukan penghisapan sesuai menurunkan risiko aspirasi atau aspiksia
indikasi
5. Berikan tambahan oksigen atau dapat menurunkan hipoksia cerebral
ventilasi manual sesuai kebutuhan
INTERVENSI
Intervensi Rasional
1. Observasi berat badan Untuk menentukan intervensi
pasien. lebih lanjut.
2. Pantau intake cairan. Membantu mengidentifikasi
kebutuhan.
3. Observasi hasil lab Meminimalkan komplikasi.
protein urine.
4. Kolaborasi dengan tim Agar tidak kesalahan dalam
medis dalam pemberian pemberian obat.
obat.
IMPLEMENTASI
Implementasi dilakukan sesuai denganintervensi keperawatan
yang telah direncanakan
Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan akhir dari
proses keperawatan, dimanaperawat menilai hasil
yang diharapkan terhadap perubahan diri ibu dan
menilaisejauh mana masalah ibu dapat di atasi.
KONTROL KEHAMLAN
TERATUR