PENDAHULUAN
Nasional, maka pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan mulai dari jenjang
sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Salah satu jenjang pendidikan tersebut adalah
Oleh karena itu dituntut peningkatan kualitas pengajaran, agar diperolah hasil
belajar yang lebih optimal sehingga menunjang peningkatan kualitas pendidikan. Hal
ini menjadi tugas dan tanggung jawab semua aparat pendidikan termasuk guru. Guru
sebagai salah satu komponen pendidikan mempunyai peran yang cukup besar
mengingat posisi dan peranan guru yang bersentuhan langsung dengan siswa melalui
proses belajar mengajar di sekolah. Maka guru dituntut untuk dapat lebih peka terhadap
kondisi atau faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan dalam hal ini
adalah hasil belajar siswa. Dalam upaya peningkatan kualitas, baik proses maupun hasil
pengajaran yang merupakan tugas dan tanggung jawab guru. Maka salah satu upaya
yang ditempuh adalah melalui pengajaran yang menekankan kepada cara belajar siswa
aktif.
tentang kesulitan siswa dalam mempelajari sejarah menyatakan bahwa siswa dalam
diajarkan oleh guru. Guru mengajar secara menotong, metode yang digunakan tidak
bervariasi, informasi berpusat pada guru, guru mengajar secara konvensional. Siswa
1
2
tidak konsentrasi dalam mengikuti pelajaran karena kurangnya minat siswa terhadap
pelajaran yang tidak terlalu penting.Siswa tidak terbiasa mengungkap ide-ide yang
dimilikinya, serta tidak adanya rasa percaya diri dalam mengungkap gagasan atas
kreatif dan antisipatif para guru Sejarah dalam praktek pembelajaran untuk
memaksimalkan peranan siswa dewasa ini masih belum optimal. Hal ini diduga
sebagai salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas dan kuantitas proses dan produk
pembelajaran Sejarah. Kualitas proses pembelajaran Sejarah dewasa ini dapat dilihat
strategi, metode yang kurang bervariasi. Proses belajar mengajar cenderung dimulai
dengan orientasi dan penyajian informasi yang berkaitan dengan konsep yang akan
dipelajari oleh siswa, pemberian contoh soal, dilanjutkan dengan memberikan tes
pelajaran sejarah kurang fokus pada siswa, siswa merasa jenuh dengan metode belajar
yang diberikan oleh guru, bahkan siswa mengerjakan pekerjaan lain saat proses
dapat dilihat dari perolehan nilai rapor dalam mata pelajaran sejarah yang relatif
Tabel 1.1 Ketuntasan belajar Sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pa’jukukang
Bantaeng pada akhir semester ganjil tahun ajaran 2015/2016
Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses
belajar mengajar di kelas harus selalu dilakukan. Salah satu upaya tersebut adalah dengan
melaksanakan Pene'itian Tindakan Kelas (PTK). Dengan PTK kekurangan atau kelebihan
yang terjadi dalam proses belajar mengajar dapat teridentifikasi untuk selanjutnya dicari
solusi yang tepat. Berbagai penelitian yang dilakukan para ahli telah mengembangkan
berbagai model pengajaran yang dapat digunakan dalam mengajar sesuai dengan
kurikulum yang berlaku. Salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah model
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah kegiatan belajar
mengajar yang terjadi di kelas. Diantaranya adalah model pembelajaran yang digunakan.
Oleh karena itu perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa sehingga siswa dapat menyerap konsep-konsep yang sedang
dipelajarinya.
selanjutnya, tetapi dapat pula mempersulit siswa. Karena itu guru harus mengetahui
terlebih dahulu konsepsi awal siswa mengenai konsep yang akan diajarkan. Guru harus
menciptakan kegiatan dalam pembelajaran yang dapat mengubah konsepsi awal siswa
yang belum sesuai dengan konsep yang sedang dipelajari atau menyempurnakan konsep
awal yang kurang lengkap. Oleh karena itu diperlukan suatu model mengajar yang
Oleh karena itu melalui model pembelajaran kooperatif tipe stad ini
diharapkan dapat menigkatkan hasil belajar jika digunakan dalam pengajaran sejarah
4
hasil belajar siswa diharapkan baik, walaupun belum tentu bahwa hasil belajar siswa
yang baik itu hanya karena dalam peiajaran sejarah digunakan model pembelajaran
pengajaran sejarah, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini, dan
Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan hasil belajar Sejarah Siswa kelas VII
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah duraikan di atas maka masalah yang
Kooperatif Tipe Stad dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas VII
C. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak pada rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1
2. Untuk mengetahui aktivitas dan minat siswa dalam meningkatkan hasil belajar
sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pa’jukukang Bantaeng melalui pendekatan
peningkatan hasil belajar sejarah pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
2. Bagi guru, khususnya guru mata pelajaran sejarah pada kelas VII SMP Negeri 1
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan dan