Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Variabel Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian tindakan yang berbasis kelas(Classroom

Action Research) yang bersifat deskriptif dan bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar sejarah siswakelas VII SMP Negeri 1 Pa’jukukang Bantaeng melalui

pendekatan Kooperatif tipe stad .

2. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini hanya terdiri atas satu variabel, yakni peningkatan hasil

belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini yang sekaligus sebagai.sampel penelitian adalah

kelas VII SMP Negeri 1 Pa’jukukang Bantaeng, tdengan jumlah siswa 30 orang.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pa’jukukang Kabupaten

Bantaeng pada tahun ajaran 2015/2016 pada semester genap. Pelaksanaan

penelitian pada bulan Maret sampai Juli 2016.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus

II.Siklus I dan siklus II dilaksanakan masing-masing dalam 5 kali dan 4 Kali

18
19

pertemuan.Kegiatan-kegiatan pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I jika

masih terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.Adapun desain

model penelitian yang digunakan selama penelitian ini berjalan adalah"Desain

Model Kemmis dan McTaggarrt".Yang dapat dilihat seperti pada gambar berikut

ini: Alur dan tahapan pelaksanaan tindakan kelas seperti di bawah ini

Gambar 3. 1 Skema Penelitian Tindakan Kelas (Model Spiral dari Kemmis dan
Taggart, Dalam Rochiati W. 2007:66)
20

Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan

dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Gambaran Kegiatan Siklus I

Pelaksanaan Siklus I dilakukan selama 5 minggu sebanyak 5 (lima) kali

pertemuan atau 10 jam pelajaran dengan alokasi waktu 10 x 45 menit. Pada siklus I

materi yang diajarkan adalah pokok bahasan mengenai Proses Awal penyebaran

Agama Islam di Indonesia

Prosedur kegiatan siklus I dalam penyajian materi tersebut di atas adalah

sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan tindakan (Planning)

Tahap perencanaan tindakan dalam siklus I penulis melakukan kegiatan sebagai

berikut:

1) Menelaah materi mata pelajaran sejarah kelas VII SMP Negeri 1 Pa’jukukang

Bantaengsemester genap berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran

(KTSP) agar dapat diketahui materi apa yang akan diajarkan.

2) Menentukan materi yang akan diajarkan dalam pelaksanaan Siklus I melalui

pendekatan kooperatif tipe stad , dalam hal ini adalah pengaruh perkembangan

agama dan kebudayaan Islam terhadap masyarakat di berbagai daerah di

Indonesia

3) Peneliti melaksanakan diskusi awal dengan guru mata pelajaran sejarah di lokasi

penelitian, untuk membahas materi yang akan diajarkan dalam penelitian.

4) Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang akan digunakan selama proses belajar-mengajar berlangsung dalam

penelitian ini.
21

5) Mengembangkan alat bantu pengajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

6) Sebelum memulai proses pembelajaran peneliti melakukan pertemuan untuk

mengetahui keadaan siswa ketika proses pembelajaran sejarah berlangsung.

7) Membuat format observasi untuk merekam bagaimana kondisi belajar mengajar

dikelas ketika pelaksanaan tindakan berlangsung.

8) Merancang dan membuat soal, baik soal latihan dikelas, soal tugas pekerjaan

rumah, LKS (lembar kegiatan siswa) dan kuis yang akandiberikan.

9) Membuat tes hasil belajar untuk mengukur hasil belajar sejarah siswa setelah diajar

dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe stad . Tes yang diberikan terdiri

atas 6 (enam) item soal essay.

b. Tahap Pelaksanaan tindakan (Action)

Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini berlangsung selama 4 minggu atau 4

kali pertemuan, setiap minggu 1 kali pertemuan dengan lama waktu setiap pertemuan

(tatap muka) adalah 2 kali 45 menit dan 2 kali 45 menit untuk masing-masing pertemuan.

Pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-5 diisi dengan kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan kooperatif tipe stad. Setelah pertemuan ke-4 diisi dengan

pemberian tes hasil belajar (ulangan harian untuk siklus I).

Secara umum, tindakan yang dilakukan untuk setiap pertemuan (kegiatan

pembelajaran) pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi keadaan awal siswa sebelum penelitian.

2) Latihan penguasaan materi pengajaran sebelum mengajar.

3) Melakukan observasi setiap pertemuan bersama dengan dua orang observer yakni

seorang dari rekan guru dan seorang dari guru bidang studi sejarah dari sekolah yang

sedang diteliti. Ada 10 (sepuluh) indikator yang menjadi jurnal harian ketika
22

melakukan observasi yang meliputi aspek sikap dan kemampuan siswa dalam

proses pembelajaran. Sepuluh indikator yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a) Kehadiran siswa;

b) Siswa yang memperhatikan materi yang diajarkan guru;

c) Siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembahasan materipelajaran;

d) Siswa yang aktif pada pembahsan contoh soal;

e) Siswa yang menjawab ketika diajukan pertanyaan tentang materipelajaran;

f) Siswa yang meminta untuk dijelaskan ulang suatu konsep yang telah dibahas;

g) Siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan tulis;

h) Siswa yang mengerjakan soal di papan tulis dengan benar;

i) Siswa yang menanggapi jawaban dari siswa lain; dan-

j) Siswa yang mampu bekerja sama dengan kelompok.

4) Sebelum proses pembelajaran berlangsung diinformasikan kepada siswa, bahwa

mereka sedang diteliti.

5) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan skenario yang disusun.

Mengusahakan agar terjadi konflik dalam pikiran siswa dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang bersifat membangun daya fikir.

6) Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang belum dimengerti.

7) Menjelaskan hal yang ditanyakan oleh siswa.

8) Agar siswa lebih memahami konsep yang dibenkan, terampil dan kritis dalam

menyelesaikan soal, maka siswa diberi tugas berupa soal latihan dan dikerjakan

dikelas. Selain itu memberikan pertanyaan-pertanyaan lisan untuk mengetahui

sejauh mana materi mereka pahami dengan baik.

9) Memantau keaktifan dan kesungguhan siswa dalam proses pembelajaran berdasarkan


23

pedoman observasi.

10) Memberikan kuis. Kuis diberikan pada awal pembelajaran untuk setiap pertemuan

yang durasi waktunya 2 jam pelajaran. Kecuali pada pertemuan pertama, kuis

diberikan pada akhir pembelajaran.

11) Mengambil tugas, memeriksa dan memberikan umpan balik.

12) Tugas yang telah diperiksa dikembalikan pada siswa dilengkapi dengan umpan

balik berupa menuliskan jawaban yang benar. Selain itu soal yangbanyak siswa

yang kurang tepat dalam menyelesaikannya dibahas bersama di dalam kelas.

13) Memberikan tes diakhir pokok bahasan yang menjadi penutup siklus I.

c. Tahap Observasi (Observation)

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Selain itu memberikan

evaluasi tes hasil belajar setelah 5 kali pertemuan siklus I yang telah disediakan.Jenis tes

berupa essay yang terdiri atas 6 (enam) item soal yang mewakili seluruh materi yang

telah dibahas. Menganalisis data hasil observasi dan tes untuk mengetahui skor akhir

yang diperoleh siswa setelah mengikuti beberapa kali pertemuan dengan pendekatan

kooperatif tipe stad .

d. Tahap Refleksi (Reflection)

Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis dalam

tahap ini. Demikian pula dengan evaluasinya.

Pada tahap ini dilakukan refleksi atau menelaah kembali penelitian ini

berdasarkan hasil observasi dan evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung.

Melibatkan siswa dalam penelitian dengan meminta tanggapan mereka mengenai proses

pelaksanaan pembelajaran. Hal-hal apa yang menurut mereka perlu ditingkatkan, baik
24

segi model pembelajaran yang digunakan maupun teknik penyajian informasi yang

dilakukan oleh peneliti. Mendiskusikan hasil refleksi yang telah dibuat bersama dengan

observer yakni rekan mahasiswa dan guru mata pelajaran sejarah. Dari hasil diskusi yang

diperoleh, peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat sejauh mana faktor-faktor yang

diselidiki pada dataobservasi telah tercapai.Hal-hal yang masih belum berhasil ditindak

lanjuti pada siklus II dan hal-hal yang sudah baik dipertahankan.

Perbaikan-perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

yakni ; meningkatkan perhatian kepada siswa, memberikan kesempatan kepada siswa

untuk memilih anggota kelompoknya, meningkatkan latihan mengerjakan soal di kelas

dan mengurangi tugas rumah dan menekankan kepada siswa untuk mencatat materi yang

diberikan serta memeriksa buku catatan siswa.

Hasil refleksi ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya.

2. Gambaran Kegiatan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pada pelaksanaan tindakan siklus I. Hasil refleksi

tersebut memperlihatkan bahwa pendekatan yang diberikan telah meningkatkan hasil

belajar sejarah siswa.Namun masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki, sehingga

perlu dilaksanakan siklus II sebagai kelanjutan, penyempurnaan dan perbaikan dari

pelaksanaan tindakan siklus I.

Siklus II dilaksakan selama 5 (lima) minggu sebanyak 5 kali pertemuan (10

jam pelajaran). Pada siklus II ini materi yang diajarkan adalah pokok bahasan:

a. Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Islam di Indonesia

b. Menganalisis proses interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Budha, dan Islam di

Indonesia

Prosedur kegiatan pada siklus II ini relatif sama dengan prosedur kegiatan pada
25

siklus I. Hal-hal yang masih belum barhasil diperbaiki pada siklus I ini sehingga hasil

yang diharapkan dapat dicapai.

Langah-langkah dalam siklus II ini meliputi:

a. Merencanakan tindakan akhir sebagai perbaikan dari kekurangan siklus sebelumnya.

b. Siswa lebih diaktifkan dengan mengajukan pertanyaan tentang tugas yang diberikan.

Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengerjakan soal dipapan tulis dan

menanggapi jawaban dari siswa lain.

c. Mengurangi tugas rumah dan menambah soal-soal latihan dikelas. Hal disebabkan

karena banyak siswa yang mengerjakan pekerjaan rumahnya disekolah dan mereka

cenderung dan lebih semangat jika diberikan tugas atau latihan di sekolah.

d. Menganalisis data hasil observasi dan evaluasi.

e. Mengadakan refleksi akhir dari tindakan yang telah dilakukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data dan cara pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut: Data tentang hasil belajar sejarah siswa diperoleh dengan

menggimakan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus. Untuk data mengenai

keaktifan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti proses belajar akan diambil pada

saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pedoman observasi.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari pelaksanaan observasi dianalisis secara kualitatif.

sedangkan data hasil belajar sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pa’jukukang

Bantaeng dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu

skor rata-rata, persentase, standar deviasi, nilai minimun dan nilai maksimum yang
26

dicapai siswa setiap siklus.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar siswa adalah

berdasarkan teknik kategorisasi skala lima. Menurut Depdikbud (1993: 7) bahwa skor

standar umum yang digunakan adalah skala lima yaitu pembagian tingkat penguasaan

yang terbagi atas lima kategori, yaitu:

85-100 dikategorikan "sangat tinggi"

65 - 84 dikategorikan "tinggi"

55-64 dikategorikan "sedang"

35 - 54 dikategorikan "rendah"

0-34 dikategorikan "sangat rendah"

Anda mungkin juga menyukai