METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Action Research) yang bersifat deskriptif dan bertujuan untuk meningkatkan hasil
2. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini hanya terdiri atas satu variabel, yakni peningkatan hasil
B. Subyek Penelitian
kelas VII SMP Negeri 1 Pa’jukukang Bantaeng, tdengan jumlah siswa 30 orang.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua Siklus, yaitu Siklus I dan Siklus
18
19
masih terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.Adapun desain
Model Kemmis dan McTaggarrt".Yang dapat dilihat seperti pada gambar berikut
ini: Alur dan tahapan pelaksanaan tindakan kelas seperti di bawah ini
Gambar 3. 1 Skema Penelitian Tindakan Kelas (Model Spiral dari Kemmis dan
Taggart, Dalam Rochiati W. 2007:66)
20
pertemuan atau 10 jam pelajaran dengan alokasi waktu 10 x 45 menit. Pada siklus I
materi yang diajarkan adalah pokok bahasan mengenai Proses Awal penyebaran
sebagai berikut:
berikut:
1) Menelaah materi mata pelajaran sejarah kelas VII SMP Negeri 1 Pa’jukukang
pendekatan kooperatif tipe stad , dalam hal ini adalah pengaruh perkembangan
Indonesia
3) Peneliti melaksanakan diskusi awal dengan guru mata pelajaran sejarah di lokasi
penelitian ini.
21
5) Mengembangkan alat bantu pengajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
8) Merancang dan membuat soal, baik soal latihan dikelas, soal tugas pekerjaan
9) Membuat tes hasil belajar untuk mengukur hasil belajar sejarah siswa setelah diajar
dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe stad . Tes yang diberikan terdiri
kali pertemuan, setiap minggu 1 kali pertemuan dengan lama waktu setiap pertemuan
(tatap muka) adalah 2 kali 45 menit dan 2 kali 45 menit untuk masing-masing pertemuan.
Pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-5 diisi dengan kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan pendekatan kooperatif tipe stad. Setelah pertemuan ke-4 diisi dengan
3) Melakukan observasi setiap pertemuan bersama dengan dua orang observer yakni
seorang dari rekan guru dan seorang dari guru bidang studi sejarah dari sekolah yang
sedang diteliti. Ada 10 (sepuluh) indikator yang menjadi jurnal harian ketika
22
melakukan observasi yang meliputi aspek sikap dan kemampuan siswa dalam
a) Kehadiran siswa;
f) Siswa yang meminta untuk dijelaskan ulang suatu konsep yang telah dibahas;
8) Agar siswa lebih memahami konsep yang dibenkan, terampil dan kritis dalam
menyelesaikan soal, maka siswa diberi tugas berupa soal latihan dan dikerjakan
pedoman observasi.
10) Memberikan kuis. Kuis diberikan pada awal pembelajaran untuk setiap pertemuan
yang durasi waktunya 2 jam pelajaran. Kecuali pada pertemuan pertama, kuis
12) Tugas yang telah diperiksa dikembalikan pada siswa dilengkapi dengan umpan
balik berupa menuliskan jawaban yang benar. Selain itu soal yangbanyak siswa
13) Memberikan tes diakhir pokok bahasan yang menjadi penutup siklus I.
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Selain itu memberikan
evaluasi tes hasil belajar setelah 5 kali pertemuan siklus I yang telah disediakan.Jenis tes
berupa essay yang terdiri atas 6 (enam) item soal yang mewakili seluruh materi yang
telah dibahas. Menganalisis data hasil observasi dan tes untuk mengetahui skor akhir
yang diperoleh siswa setelah mengikuti beberapa kali pertemuan dengan pendekatan
Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis dalam
Pada tahap ini dilakukan refleksi atau menelaah kembali penelitian ini
Melibatkan siswa dalam penelitian dengan meminta tanggapan mereka mengenai proses
pelaksanaan pembelajaran. Hal-hal apa yang menurut mereka perlu ditingkatkan, baik
24
segi model pembelajaran yang digunakan maupun teknik penyajian informasi yang
dilakukan oleh peneliti. Mendiskusikan hasil refleksi yang telah dibuat bersama dengan
observer yakni rekan mahasiswa dan guru mata pelajaran sejarah. Dari hasil diskusi yang
diperoleh, peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat sejauh mana faktor-faktor yang
diselidiki pada dataobservasi telah tercapai.Hal-hal yang masih belum berhasil ditindak
dan mengurangi tugas rumah dan menekankan kepada siswa untuk mencatat materi yang
Hasil refleksi ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus berikutnya.
belajar sejarah siswa.Namun masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki, sehingga
jam pelajaran). Pada siklus II ini materi yang diajarkan adalah pokok bahasan:
Indonesia
Prosedur kegiatan pada siklus II ini relatif sama dengan prosedur kegiatan pada
25
siklus I. Hal-hal yang masih belum barhasil diperbaiki pada siklus I ini sehingga hasil
b. Siswa lebih diaktifkan dengan mengajukan pertanyaan tentang tugas yang diberikan.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengerjakan soal dipapan tulis dan
c. Mengurangi tugas rumah dan menambah soal-soal latihan dikelas. Hal disebabkan
karena banyak siswa yang mengerjakan pekerjaan rumahnya disekolah dan mereka
cenderung dan lebih semangat jika diberikan tugas atau latihan di sekolah.
Jenis data dan cara pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: Data tentang hasil belajar sejarah siswa diperoleh dengan
menggimakan tes hasil belajar pada setiap akhir siklus. Untuk data mengenai
keaktifan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti proses belajar akan diambil pada
sedangkan data hasil belajar sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pa’jukukang
skor rata-rata, persentase, standar deviasi, nilai minimun dan nilai maksimum yang
26
Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar siswa adalah
berdasarkan teknik kategorisasi skala lima. Menurut Depdikbud (1993: 7) bahwa skor
standar umum yang digunakan adalah skala lima yaitu pembagian tingkat penguasaan
65 - 84 dikategorikan "tinggi"
35 - 54 dikategorikan "rendah"