A. TINJAUAN KASUS
3) Riwayat kehamilanini
a) Tempat persalinan : RS PKU Muhammadiyah Gombong
b) Penolong :Bidan Mina.
c) Jenispersalinan : Spontan
d) Komplikasi/kelainan dalam persalinan: Presbo
e) Placenta:
(1) Beratplacenta : 450gram
(2) Panjang : 35cm
(3) Jumlah kotiledon :22
(4) Cairanketuban : Hijau lekat, jumlah ± 40cc.
(5) Insersitalipusat : Centralis
(6) Kelainan : tidak adakelainan
(7) Lamapersalinan :
Kala I :9 Jam - Menit
4) Riwayatpenyakit
a) Riwayat penyakit saat hamil:
Ibu mengatakan saat hamil tidak sedang menderita penyakit
yang dirasakan seperti : flu, batuk dan pilek.
b) Dahulu :
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menurun (DM,
Hipertensi), menahun (jantung, ginjal, hati), menular (HIV/AIDS,
hepatitis, TBC)
c) Sekarang
Ibu mengatakan tiding sedang menderita penyakit menurun (DM,
hipertensi), manahun (jantung, ginjal, hati) menular (HIV/AIDS,
hepatitis, TBC)
d) Keluarga
Ibu mrngatakan keluargannya tidak pernah menderita penyakit
menurun (DM, hipertensi), menular (HIV/AIDS, hepatitis, TBC),
menahun (jantung, ginjal, hati)
e) Reproduksi
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit reproduki
seperti mioma, Ca servik, Ca mammae, Kista
f) Riwayat operasi:
Ibu mengatakan pernah melakukan tindakan operasi pada
saat melahirkan anak pertama dan kedua.
c. Pemeriksaanfisik
1) Pemeriksaan khusus apgarscore
Data Dasar :
1) Datasubyektif
a) Ibu mengatakan anaknya yang ketiga lahir pada tanggal
30 Januari 2021, pukul 10.55WIB
b) Ibu mengatakan jenis kelamin anaknyaperempuan
2) Dataobyektif
a) Nilai Apgar Score : 3 – 5 –8
b) Pemeriksaanfisik:
(1) Warna kulit :kebiruan
(2) Hidung : terdapat nafas cuping hidung, terdapat
sekret, tidak ada benjolan.
(3) Mulut : kebiruan, tidak ada labioskisisatau
labiopalatoskisis.
(4) Dada :gerakan dada sesuai pola bernafas,
terdapat retraksi
c) Vitalsign
S : 36OC
Denyutjantung : 100 x/menit.
R : 28x/menit
d) Pemeriksaanreflek:
(1) Reflek moro : ada,kuat.
(2) Rooting : ada,lemah.
(3) Suching : ada,lemah.
c. Kebutuhan
Pemberian lampu sorot pada bayi, mengeringkan tubuh bayi
III. Diagnosapotensial
Potensial terjadi Asfiksia Berat
IV. Tindakansegera
Keringkan bayi, bebaskan jalan nafas, atur posisi, suction bayi, kolaborasi
dengan dokter Sp. A dalam pemberianterapi:
1) Oksigen 2 liter/menit, pernasal.
2) Injeksi Vit. K 1 mg secaraIM.
3) Cefotaxim 1 x 125 mg, secaraIV.
VI. Pelaksanaan
Tanggal : 23April2013
pukul : 11.30WIB
a. Melakukan pendekatan dengan keluarga pasien dengan cara
memberi tahu keadaan bayinya saat ini masih dalam pengawasan
dokter.
Evaluasi : Setelah dilakukan pendekatan pada pasien bayi sudah mulai
bisa menangis dan keadaan bayi sudah mulaimembaik.
b. Mengeringkan tubuh bayi dengan cara mengganti kain bersih dan
kering.
Evaluasi : Tubuh bayi telah dikeringkan dan bayi sudah diganti
dengan kain yang bersih dankering.
c. Meletakkan bayi di bawah lampu sorot dengan jarak 60cm.
Evaluasi : Bayi telah didekatkan di dekat lampu sorot dengan jarak 60cm
d. Memposisikan kepala bayi sedikit ekstensi dengan cara mengganjal
bahu bayi 2-3cm.
Evaluasi : Kepala bayi sudah di resposisi menggunakan ganjal bahu
setinggi 2-3 cm dan posisi bayi sudah sedikitekstensi.
e. Membersihkan jalan napas dari mulut hingga hidung dengan cara
menghisap lender pada mulut 5 cm dan hidung 3cm.
Evaluasi : Telah dibersihkan jalan nafas dan bayi menangiskuat.
f. Memberikan rangsangan taktil pada telapak kaki dan punggung bayi
dengan caramenepuk.
Evaluasi : Telah diberikan rangsanga taktil pada telapak kaki dan
punggung bayi dengan cara menepuk dan pernafasan mulai teratur
serta bayi sudah menangiskuat.
g. Mengobservasi tanda-tanda vital bayi, terutama pernafasan tiap
4jam.
Evaluasi : Setelah dilakukan observasi tanda-tanda vital pada bayi
setiap 4 jam denganhasil:
Tabel 4.2 Tanda-tanda vital
Jam Denyut jantung Respirasi Suhu
(WIB) (x/menit) (x/Menit) (ºC)
11.05 120 28 36
15.05 120 28 36
19.05 126 40 36,2
Sumber : Data primer, 2021
h. Melaksanakan advis dokter dengan memberikanterapi:
1) Oksigen 2 liter/menit, pernasal.
2) Injeksi Vit. K 1 mg secaraIM.
3) Cefotaxim 1 x 125 mg, secaraIV.
4) Pemasangan RL 12 tpm
Evaluasi : Setelahdiberikanterapi:oksigen2liter/menitpernasal,
injeksiVit. K 1mg secara IM, Cefotaxim 1 x 125 mg secara
IV, Pemasangan RL 12 tpm,bayi sudah bisa bernafas dan
keadaannya sudah mulai membaik.
i. Melakukan perawatan bayi dengan inkubator dengan suhu36,6oC.
Evaluasi : Setelah dilakukan perawatan bayi dengan inkubator
dengan suhu 36,6o C maka suhu tubuh bayi sudah mulai
meningkat yaitu 36,2°C
k. MemberikankebutuhancairanpadabayiberupaASIsebanyak ± 25cc/3
jam melalui dot.
Evaluasi : Setelah dilakukan pemberian cairan berupa susu formula
dengandosis ±25 cc/3 jam melalui dot bayi sudah bisa menelan
susu sedikit demi sedikit.
BAK
Frekuensi : 5-6x/hari
Warna : kuningjernih.
BAB
Konsistensi :padat
Warna : coklatkehitaman
m. Memeriksa reflek
Evaluasi : Telah dilakukan pemeriksaan reflek denganhasil:
1) Moro : ada,kuat.
2) Suching : ada,kuat.
3) Rooting : ada,kuat.
4) Tonickneck : ada,lemah.
5) Swallowing : ada,lemah.
DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal : 31 Januari 2021
pukul : 07.45WIB
S :Subyektif
1. Keluarga mengatakan bayinya menangiskeras.
2. Keluarga mengatakan bayinya sudah mulai bisa menghisap dan
menelan saat minumsusu.
O :Obyektif
1. Keadaan umum bayi baik dan bergerakaktif.
2. Tanda – tanda vital bayi :
Denyut jantung : 120 x/ menit.
R : 42 x/menit
S :36,6oC
3. Warna kulitkemerahan.
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal : 1 Februari 2021
Pukul : 07.45WIB
S :Subyektif
1. Keluarga mengatakan bayinya sudahdimandikan.
2. Keluarga mengatakan bayinya sudah mulai menyusui dengankuat.
O :Obyektif
1. Reflek isap bayi sudahbaik.
2. Tanda – tanda vital bayi:
Denyut jantung : 142x/menit.
R :42x/menit.
S :36,6oC
Warnakulit : Merahmuda
3. Tonus otot leherbaik.
4. Gerakan dada sesuai dengan polabernapas.
5. Pergerakan tangan dan reflekbaik.
A :Assesment
Bayi Ny.C Umur 2 hari dengan Riwayat Asfiksia perawatan hari kedua.
P :Planning
Tanggal : 1 Februari 2021
Pukul : 08.00WIB
1. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan menjaga bayi tetap
terbungkus, agar suhu tubuh bayi tetapnormal.
Evaluasi : Bayi telah terbungkus bedong dan suhu bayi sudahdiperhatikan.
2. Mengobservasi tanda- tandavital.
Evaluasi : Telah dilakukan observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam pada
bayi dengan hasil:
Tabel. 4.4 Tanda-tanda vital
Jam Denyut Respirasi Suhu
jantung
(WIB) (x/menit) (x/Menit) (ºC)
08.00 142 42 36,6
12.00 142 42 36,6
Warnakulit : Merah muda
Sumber : Data Primer, 2013
3. Mengobservasi output padabayi.
a) BAK
Frekuensi : 7-8x/hari
Warna : kuningjernih.
b) BAB
Frekuensi : 2-3x/hari
Konsistensi :padat
Warna : coklatkehitaman
B. PEMBAHASAN
1. Pengkajian
Pengkajian dengan pengumpulan data dasar yang merupakan
data awal dari manajemen kebidanan menurut Varney, dilaksanakan
dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kepustakaan dan
studi dokumentasi.
Bayi baru lahir dengan Asfiksia merupakan suatu keadaan pada
bayi baru lahir yang mengalami gagal bernafas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir. Sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan
tidak dapat mengeluarkan zat asam arang ditubuhnya (Dewi, 2011). Pada
pengkajian Bayi Ny. C dengan Asfiksia diperoleh data subyektif dengan
keluhan bayi lemah, dan bayi tidak menangis spontan. Data obyektif
dilakukan pemeriksaan khusus Apgar Score diperoleh hasil nilai Apgar
Score 3-5-8, pemeriksaan umum keadaan umum bayi lemah,
pemeriksaan reflek swallowing dan tonick neck pada bayi diperoleh hasil
positif tetapi masih lemah, pemeriksaan antropometri dan diperoleh hasil
normal. Jadi dalam pengkajian tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan praktik dilapangan.
2. InterpretasiData
Interpretasi data terdiri dari penentuan diagnosa, menentukan
masalah, dan kebutuhan pada bayi baru lahir dengan Asfiksia. Interpretasi
data terdiri dari diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan
dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnosa kebidanan yang dikemukakan dari hasil pengkajian atau yang
menyertai diagnosa masalah pada bayi baru lahir dengsan Asfiksia yaitu
hipotermi, resiko infeksi dan nutrisi (Varney, 2007). Sedangkan
kebutuhan pada bayi baru lahir dengan Asfiksia yaitu pemberian lampu
sorot, pencegahan infeksi dan pemberian ASI pada bayi baru lahir
(Dewi,2011).
Pada kasus ini penulis mendapatkan diagnosa kebidanan Bayi
Ny. C umur 10 menit dengan Asfiksia. Masalah yang ditemukan pada
bayi baru lahir Ny. C adalah hipotermi. Kebutuhan yang diberikan adalah
pemberian lampu sorot kepada bayi agar bayi tetap merasa hangat.
Adapun yang mendasari penulis menentukan diagnosa kebidanan
tersebut adalah dari anamnesa, pemeriksaan khusus, pemeriksaan umum,
pemeriksaan reflek, dan pemeriksaan antropometri. Jadi pada langkah ini
tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktiklapangan.
3. DiagnosaPotensial