Anda di halaman 1dari 32

SNI ISO 3297:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia

Informasi dan dokumentasi –


International Standard Serial Number (ISSN)
(ISO 3297:2007, IDT)

ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional


“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI ISO 3297:2010

Daftar isi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
Pendahuluan............................................................................................................................ iii
1 Ruang lingkup.................................................................................................................... 1
2 Istilah dan definisi .............................................................................................................. 1
3 Susunan ISSN ................................................................................................................ 21
4 Pemberian ISSN ................................................................................................................ 3
5 Pembuatan judul kunci ...................................................................................................... 3
6 ISSN lekatan (ISSN-L)....................................................................................................... 4
7 Pencetakan dan tampilan ISSN......................................................................................... 4
8 Metadata............................................................................................................................ 5
9 Hak cipta............................................................................................................................ 6
10 Biaya................................................................................................................................ 6
11 Administrasi sistem ISSN ................................................................................................ 6
Lampiran A (normatif) Digit cek untuk ISSN .......................................................................... 7
Lampiran B (normatif) Metadata ............................................................................................ 8
Lampiran C (normatif) ISSN Lekatan (ISSN-L) ................................................................... 10
Lampiran D (normatif) Peran dan tanggung jawab pusat ISSN.......................................... 11
Lampiran E (informatif) Penggunaan ISSN dan ISSN Lekatan (ISSN-L) dengan
sistem pengenal dan lekatan lain......................................................................................... 13
Bibliografi .............................................................................................................................. 21

Tabel B.1 – Metadata yang harus diberikan oleh pemohon ISSN........................................... 8


Tabel B.2 – Metadata yang harus diciptakan dan dipelihara oleh pusat ISSN........................ 9

Gambar E.1 – Contoh versi kode batang untuk sebuah ISSN .............................................. 20

i
SNI ISO 3297:2010

Prakata

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) ini dengan judul Informasi dan dokumentasi –
International Standard Serial Number (ISSN) merupakan adopsi identik dari ISO
3297:2007, Information and documentation - International Standard Serial Number
dengan cara metode terjemahan. SNI ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-03, Informasi
dan Dokumentasi. SNI telah dibahas dalam rapat konsensus pada tanggal 21 November
2007 di Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil dari produsen, kelompok pakar, himpunan
profesi, dan instansi terkait lainnya. Kemudian SNI ini telah melalui tahap Jajak Pendapat
pada tanggal 7 Juli 2008 sampai dengan 7 September 2008, dengan hasil akhir RASNI.

Dengan dirumuskannya SNI ini maka penerapan SNI 19-4196-1996 dinyatakan tidak berlaku
lagi. Pemakai SNI agar dapat menggunakan SNI edisi terakhir.

ii
SNI ISO 3297:2010

Pendahuluan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Kebutuhan akan kode pengenal yang ringkas, unik, dan jelas untuk terbitan berseri
dan sumber daya berlanjut disadari oleh berbagai negara. Pertukaran informasi baik
di antara perpustakaan, produsen abstrak dan pengguna data, maupun di antara
pemasok, distributor dan perantara lainnya mengakibatkan perlunya kode yang
standar. Untuk memenuhi kebutuhan ini, International Standard Serial Number
(ISSN) ditetapkan sebagai kode pengenal untuk terbitan berseri. Kode standar
berbentuk angka dibutuhkan karena sebagian besar produsen dan pemakai terbitan
berseri di dunia tidak menggunakan aksara yang sama.

International Serials Data System (ISDS) dibentuk sebagai organisasi antar


pemerintah dalam rangka program UNESCO/UNISIST. ISDS bertanggung jawab
mengawasi pemberian ISSN.

Standar Nasional Indonesia (SNI ISO 3297:2008) Informasi dan dokumentasi -


International Standard Serial Number merupakan revisi dari SNI 19-4196-1996
Pemberian nomor standar internasional untuk terbitan berseri (ISSN) International
Standard Serial Number yang diadopsi dari ISO 3297:1987. SNI 19-4196-1996 hanya
berlaku untuk terbitan berseri, sedangkan SNI ISO 3297:2009 ini sudah mencakup
karya jenis baru, yaitu ”sumber daya berlanjut”. Di antara produk dalam kategori ini
adalah pangkalan data dan situs Web yang terus menerus diperbarui.

SNI ISO 3297:2009 membatalkan dan menggantikan SNI 19-4196-1996. Standar


Nasional ini memperjelas dan menegaskan bahwa versi media yang berbeda dari
sebuah sumber daya berlanjut memperoleh ISSN yang berbeda pula. Menyadari
kebutuhan yang meningkat dalam lingkungan digital untuk menyatukan dan
membedakan berbagai versi, standar ini memperkenalkan suatu mekanisme, yaitu
“ISSN lekatan” (ISSN-L), untuk mendukung layanan yang mempunyai kemampuan
penelusuran dan pengiriman pada semua versi media.

iii
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI ISO 3297:2010

Informasi dan dokumentasi – International Standard Serial Number (ISSN)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
1 Ruang lingkup

Standar nasional ini menjelaskan dan memasyarakatkan penggunaan kode standar (ISSN)
sebagai identifikasi unik untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya.

Setiap International Serial Standard Number (ISSN) merupakan identifikasi unik untuk
terbitan berseri tertentu atau sumber daya berlanjut lain dalam media tertentu. Standar
internasional ini juga memperkenalkan suatu mekanisme, yaitu “ISSN lekatan (ISSN-L)”,
yang memungkinkan kolokasi atau pelekatan di antara versi media yang berbeda dari
sebuah sumber daya berlanjut.

ISSN dapat diberikan untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lain yang tidak
diterbitkan lagi, masih diterbitkan atau akan diterbitkan atau diproduksi pada saat tertentu di
masa mendatang, apapun media dari publikasi atau produksi tersebut.

Setiap monografi, rekaman suara dan gambar, publikasi musik tercetak, karya pandang
dengar, dan musikal mempunyai sistem penomoran tersendiri serta tidak secara khusus
disebut dalam standar internasional ini. Karya tersebut dapat menggunakan ISSN selain
nomor standar mereka sendiri bila merupakan bagian dari suatu sumber daya berlanjut.

Pedoman operasional yang lebih rinci terdapat dalam ISSN Manual yang dapat diperoleh
dari Otoritas Pendaftaran untuk standar internasional ini. (lihatlah Bab 11).

2 Istilah dan definisi

Untuk keperluan standar ini, istilah dan definisi berikut berlaku.

2.1
sumber daya berlanjut

publikasi, dalam media apapun, yang diterbitkan selama waktu yang tidak ditentukan dan
tersedia untuk umum

CATATAN 1 Publikasi seperti ini biasanya diterbitkan secara berurutan atau dalam edisi yang
merupakan kesatuan dan pada umumnya mempunyai nomor berupa angka dan/atau istilah kronologi.

CATATAN 2 Sumber daya berlanjut meliputi terbitan berseri seperti surat kabar, berkala,
jurnal, majalah, dan sebagainya, maupun karya terpadu yang terus bertambah seperti publikasi
lembar lepas dan situs Web yang diperbarui terus-menerus.

2.2
terbitan berseri

sumber daya berlanjut yang diterbitkan secara berurutan dalam beberapa edisi atau bagian
yang jumlahnya tertentu selama waktu yang tidak ditentukan dan biasanya
mempunyai nomor urut berupa angka dan/atau istilah kronologi

CONTOH Jurnal, majalah, jurnal elektronik, direktori yang terus diperbarui, laporan tahunan, surat
kabar, seri monografi maupun jurnal, majalah dan warta yang diterbitkan selama waktu yang terbatas
tetapi mempunyai ciri terbitan berseri (misalnya warta mengenai peristiwa).

1 dari 22
SNI ISO 3297:2010

2.3

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
sumber daya terpadu sedang berlangsung
sumber daya berlanjut yang ditambah atau diubah dengan cara diperbarui terus-
menerus dan terpadu ke dalam sumber daya berlanjut tersebut secara keseluruhan

CATATAN Pangkalan data, situs Web, dan lembar lepas yang diperbarui selama waktu yang
tidak ditentukan.

2.4
ISSN / International Standard Serial Number
nomor delapan digit, termasuk digit cek, dan didahului oleh singkatan ISSN yang
diberikan kepada sumber daya berlanjut oleh Jaringan ISSN

2.5
Jaringan ISSN
lembaga kolektif yang terdiri atas Pusat Internasional ISSN serta pusat nasional dan
regional yang menjalankan administrasi pemberian ISSN

2.6
judul kunci
nama unik yang diberikan oleh Jaringan ISSN untuk sumber daya berlanjut dan tidak
dapat dipisahkan dari ISSN

CATATAN Judul kunci bisa sama dengan judul karya; atau, agar tercipta keunikan, dapat
disusun dengan menambahkan unsur pengenal dan/atau khusus seperti nama badan yang
menerbitkan, tempat penerbitan, keterangan edisi, dan seterusnya.

2.7
metadata ISSN
data deskriptif yang dicatat sebagai bagian dari proses pemberian ISSN dan
menunjukkan unsur yang mengenali suatu sumber daya dan membedakannya dari
sumber daya lain

2.8
Register ISSN
pangkalan data pendaftaran resmi pada Jaringan ISSN yang berisi cantuman
metadata untuk ISSN yang diberikan kepada sumber daya berlanjut

2.9
ISSN (L) / ISSN lekatan
ISSN yang ditetapkan oleh Jaringan ISSN yang memungkinkan kolokasi atau pelekatan
versi media yang berbeda dari suatu sumber daya berlanjut

3 Susunan ISSN

ISSN terdiri atas delapan digit berupa angka arab 0 sampai 9, kecuali digit terakhir (posisi
paling kanan) yang juga dapat berupa huruf besar X. Digit terakhir dapat menjadi digit
cek. Digit cek dihitung berdasarkan modulus 11 dengan bobot 8 sampai 2 dan X harus
digunakan sebagai digit cek bila digit cek adalah 10. Lihatlah Lampiran A untuk
penjelasan lebih rinci.
ISSN mungkin digunakan dalam konteks yang sama seperti kode yang dirancang
untuk tujuan lain, seperti International Standard Book Number (ISBN) atau nomor
kendali lokal sehingga penyajian ISSN secara tertulis atau tercetak harus dapat
membedakan ISSN dari sistem penomoran lain. Untuk itu, ISSN harus didahului

2 dari 22
SNI ISO 3297:2010

dengan singkatan ISSN dan satu spasi, serta ditampilkan dalam dua kelompok

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
yang masing-masing terdiri atas empat digit yang dipisahkan oleh tanda hubung.

CONTOH:
ISSN 0251-1479
ISSN 1050-124X

4 Pemberian ISSN

4.1 ISSN hanya diberikan oleh pusat dalam Jaringan ISSN.

4.2 Metadata untuk sumber daya berlanjut yang mendapatkan ISSN harus
dikumpulkan dan diserahkan pada waktu yang ditentukan oleh Pusat Internasional ISSN
ke Register ISSN oleh pusat dalam Jaringan ISSN yang mendaftar sumber daya
berlanjut. Lihatlah Lampiran B untuk penjelasan lebih rinci.

4.3 Untuk setiap sumber daya berlanjut dalam media tertentu sebagaimana
ditentukan dalam ISSN Manual hanya diberikan satu ISSN.

4.4 Setiap ISSN terkait selamanya dengan judul kunci yang ditetapkan oleh Jaringan
ISSN pada saat pendaftaran.

4.5 Bila suatu sumber daya berlanjut diterbitkan dalam media yang berbeda dengan
judul yang sama atau berbeda, ISSN dan judul kunci yang berlainan harus diberikan
untuk setiap edisi.

4.6 Bila sumber daya berlanjut mengalami perubahan berarti dalam judul atau
perubahan besar lain seperti yang disebutkan dalam ISSN Manual, ISSN baru harus
diberikan dan judul kunci baru harus dibuat.

4.7 ISSN yang telah diberikan untuk sumber daya berlanjut tidak dapat diubah, diganti
atau digunakan lagi untuk terbitan lain.

4.8 Pemberian ISSN kepada sumber daya berlanjut tidak dapat diartikan atau
dianggap sebagai bukti hukum kepemilikan hak cipta atas suatu terbitan atau isinya.

5 Pembuatan judul kunci

Judul kunci ditetapkan atau disahkan oleh pusat ISSN yang bertanggung jawab
atas pendaftaran sumber daya berlanjut, sesuai dengan peraturan yang terdapat
dalam ISSN Manual.

Judul kunci diperoleh pada saat pendaftaran dari informasi yang terdapat pada
halaman judul sumber daya yang mempunyai halaman judul atau bagian yang
dianggap sebagai halaman judul, atau dari informasi terlengkap yang biasanya
ditampilkan pada sumber daya yang tidak mempunyai halaman judul. Judul sumber
daya menjadi judul kunci bila judul ini belum dipakai dalam Register ISSN pada saat
pendaftaran. Jika judul ini telah ada maka judul kunci adalah judul sumber daya
ditambah istilah seperti nama penerbit, tempat dan/atau tahun penerbitan,
keterangan edisi atau media, agar unik.

3 dari 22
SNI ISO 3297:2010

Semua judul kunci didaftar dalam Register ISSN bersama dengan ISSN. Judul kunci

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
dalam huruf non-Latin harus diubah ke huruf Latin sesuai standar ISO, atau standar
nasional jika tidak terdapat standar ISO.

6 ISSN lekatan (ISSN-L)

Agar ISSN dapat digunakan untuk menemukan atau sebagai penghubung ke sumber
daya berlanjut tanpa memandang media, Jaringan ISSN harus menetapkan ISSN
lekatan.

ISSN lekat harus ditentukan berdasarkan ISSN yang diberikan untuk versi media
yang berbeda dari suatu sumber daya berlanjut. Ketentuan rinci mengenai ISSN lekatan
terdapat dalam Lampiran C.

7 Pencetakan dan tampilan ISSN

7.1 Umum

ISSN harus ditampilkan dalam dua kelompok yang masing-masing terdiri atas
empat digit dan dipisahkan oleh tanda hubung, serta harus didahului dengan singkatan
ISSN dan satu spasi (lihatlah juga Bab 3).

ISSN harus ditampilkan pada posisi yang mudah dilihat pada sampul atau halaman judul
dari edisi pertama terbitan dan pada sampul atau halaman judul dari setiap edisi
selanjutnya dari terbitan berseri, atau dalam setiap versi dari sumber daya terpadu yang
terus diperbarui.

Bila suatu sumber daya mempunyai ISSN maupun nomor standar lain, seperti ISBN
untuk volume terbitan berseri, kedua nomor harus ditampilkan berdekatan dan
masing-masing nomor harus ditandai dengan awalan: “ISSN” dan “ISBN” atau awalan
lain yang tepat.

Bila suatu sumber daya berlanjut mempunyai lebih dari satu ISSN dalam
hubungannya dengan judul sumber daya berlanjut yang berbeda, misalnya
judul seri utama dan subserinya, masing-masing ISSN harus ditampilkan pada setiap
sumber daya berlanjut dan harus dapat dibedakan dengan menambahkan judul lengkap
atau singkatannya dalam tanda kurung sesudah nomor ISSN yang sesuai, atau dengan
menempatkan setiap ISSN sedekat mungkin dengan judul terkait.

Bila suatu sumber daya berlanjut berisi sumber daya berlanjut lain sebagai sisipan
dengan halaman judul yang terpisah, ISSN untuk sisipan harus dicetak pada halaman
judulnya, atau
di tempat yang sesuai pada sisipan tersebut.

Bila terbitan berseri atau sumber daya berlanjut lain diterbitkan dalam berbagai media
yang masing-masing mempunyai ISSN dan judul kunci sendiri, ISSN yang
berkaitan juga boleh ditampilkan pada sampul atau dalam terbitan berseri atau
sumber daya berlanjut lain, masing-masing dengan informasi tambahan yang dapat
membedakan setiap sumber daya.

4 dari 22
SNI ISO 3297:2010

CONTOH

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
ISSN 1562-6865 (Terpasang)
atau ISSN 1063-7710 (Cetak)

Versi terpasang: ISSN 1562-6865


Versi cetak: ISSN 1063-7710
CATATAN Untuk pencetakan dan tampilan ISSN-L, lihatlah Lampiran C.

7.2 Tampilan ISSN pada sumber daya berlanjut tercetak

ISSN harus dicetak pada posisi yang mudah dilihat pada setiap edisi cetak dari
sumber daya berlanjut berdasarkan urutan prioritas berikut: sampul depan, halaman
judul, sirahan sumber daya (caption), pancangan sumber daya (masthead),
sampul belakang, kolofon atau halaman redaksi.

ISSN harus, bila memungkinkan, ditampilkan pada sudut kanan atas dari sampul
depan. Untuk publikasi tete-beche (misalnya dua sumber daya, masing-masing
mempunyai ISSN yang dijilid dalam satu buku dalam posisi terbalik), setiap ISSN
harus dicetak pada bagian yang tepat (sesuai dengan urutan prioritas di atas) dari
sumber daya yang berkaitan.

7.3 Tampilan ISSN pada sumber daya berlanjut elektronik dan media
non-cetak lainnya

Untuk sumber daya berlanjut dalam media elektronik (misalnya sumber daya
berlanjut terpasang, CD-ROM), ISSN harus ditampilkan pada layar judul atau, bila
tidak terdapat layar judul, pada menu utama, dan, bila mungkin, pada label yang
secara permanen melekat pada publikasi. Bila ISSN tidak mungkin ditampilkan
pada sumber daya berlanjut atau labelnya, ISSN dapat ditampilkan pada
kemasannya.

Untuk sumber daya berlanjut terpasang yang menyertakan daftar ruas metadata,
ISSN harus terdapat dalam ruas data “pengenal” atau ruas data yang sejenis dari
suatu metadata.

Untuk sumber daya berlanjut berbentuk mikrofis, ISSN harus diletakkan di tempat
identifikasi pada bagian atas mikrofis dan/atau labelnya.

8 Metadata

8.1 Metadata ISSN

Cantuman ISSN dalam Register ISSN berisi kumpulan ruas data inti yang
sama dari metadata deskriptif yang dikelola oleh pusat ISSN (lihatlah Lampiran B).

Daftar ruas metadata dapat ditambah dengan ruas lain bila diperlukan untuk
kebutuhan nasional, regional, maupun internasional.

8.2 Metadata yang diperlukan untuk pemberian ISSN

Metadata diperlukan, selain contoh atau akses ke sumber daya berlanjut,


sebagai syarat pemberian ISSN (lihatlah Lampiran B)

5 dari 22
SNI ISO 3297:2010

9 Hak cipta

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Hak cipta tidak menyertai pemberian suatu ISSN dan tidak berlaku dalam penggunaan
yang berkaitan dengan sumber daya yang mendapatkan ISSN tersebut
maupun

10 Biaya

ISSN diberikan secara cuma-cuma.

11 Administrasi sistem ISSN

Otoritas Pendaftaran untuk Standar Nasional ini adalah pusat nasional ISSN1). Jaringan
ISSN
diawasi, dikoordinasi, dan dikelola oleh Pusat Internasional ISSN.

Tugas utama Pusat Internasional ISSN maupun pusat nasional dan regional ISSN
dijelaskan dalam Lampiran D.

1) Pusat Internasional ISSN, 20, rue Bachaumont, 75002 Paris, France. Telepon: (+33 1) 44 88
22 20. Fax: (+33 1) 40 26 32 43. E-mail: issn@issn.org. Web site: http://www.issn.org.

6 dari 22
SNI ISO 3297:2010

Lampiran A

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)
Digit cek untuk ISSN

Digit cek membantu menghindarkan kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan


dalam penyalinan data. Digit cek dapat menunjukkan kesalahan letak angka. Digit
cek yang digunakan dalam ISSN dihitung berdasarkan Modulus 11 dengan
menggunakan bobot 8 sampai 2, seperti dijelaskan dalam Tabel A.1.

Tabel A.1 – Prosedur penghitungan digit cek ISSN

Prosedur Contoh
Langkah 1 Ambil tujuh angka pertama ISSN 0 3 1 7 8 4 7
(digit cek adalah digit kedelapan atau
terakhir)
Langkah 2 Pasangkan faktor bobot tetap (8 8 7 6 5 4 3 2
sampai 2) dengan masing-masing
digit
Langkah 3 Gunakan setiap faktor bobot tetap 0 3 1 7 8 4 7
dengan mengalikan masing-masing 8 7 6 5 4 3 2
angka dengan faktor bobot yang = 0 21 6 35 32 12 14
sesuai (misalnya 0x8; 3x7; 1x8 dst.)
Langkah 4 Jumlahkan hasil perkalian tersebut 0 + 21 + 6 + 35 + 32 + 12 + 14= 120
Langkah 5 Bagilah jumlah tersebut dengan 120 : 11 = 10 dan sisanya 10
modulus 11 untuk mendapatkan sisa
Langkah 6 Kurangkan sisa tersebut dari 11 – 10 = 1. Digit cek = 1
modulus 11 untuk mendapatkan digit
cek yang diperlukan
- bila digit cek 10, gunakan digit cek
X
- bila tidak ada sisa, gunakan digit
cek 0 (nol)
Langkah 7 Tempatkan digit cek di sebelah ISSN 0317-8471
kanan tujuh digit pertama untuk
membentuk International Standard
Serial Number (ISSN) delapan angka

7 dari 22
SNI ISO 3297:2010

Lampiran B

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)
Metadata

B.1 Umum

B.1.1 Pusat ISSN harus mengirimkan metadata untuk sumber daya yang diberi
ISSN ke Register ISSN. Metadata yang berkaitan dengan setiap pemberian ISSN
harus dipelihara oleh pusat ISSN.

B.1.2 Spesifikasi mengenai jenis dan format metadata ini harus ditetapkan oleh
Pusat Internasional ISSN bekeja sama dengan masing-masing pusat ISSN dan
harus diterbitkan dalam ISSN Manual.

B.2 Metadata yang diperlukan untuk pemberian ISSN

Pemberian dan pendaftaran ISSN didasarkan terutama pada edisi pertama atau
awal dari terbitan berseri atau versi terbaru dari sumber daya terpadu sedang
berlangsung. Contoh atau pengganti sumber daya diperlukan untuk mendapatkan
ISSN selain metadata yang terdapat dalam Tabel B.1.

Tabel B.1 – Metadata yang harus diberikan oleh pemohon ISSN

Unsur data
Judul
Negara penerbitan
Media penerbitan
Bahasa penerbitan
Nama dan lokasi penerbit
Tahun penerbitan (tahun edisi pertama dan, jika dapat diterapkan, tahun edisi
Status penerbitan (misalnya masih diterbitkan, tidak diterbitkan lagi, tidak
Frekuensi penerbitan

Unsur data berikut harus diberikan jika dapat diterapkan dan tersedia:

Lokasi dan akses elektronik (misalnya URL untuk sumber daya terpasang)
Judul untuk versi non-elektronik lain atau ISSN
Judul terdahulu atau ISSN
Judul pengganti atau ISSN
Judul induk suplemen atau ISSN
Judul edisi suplemen/khusus atau ISSN
Judul seri utama atau ISSN
Judul subseri atau ISSN
Judul hubungan nonspesifik atau ISSN
Judul dari edisi lain atau ISSN
Bentuk judul lain atau ISSN

8 dari 22
SNI ISO 3297:2010

B.3 Metadata ISSN

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Metadata ISSN yang diciptakan dan dikelola oleh Pusat Internasional ISSN dan
pusat nasional atau regional ISSN, harus mencakup ruas data yang dapat dipenuhi
seperti terdaftar dalam Tabel B.2. Definisi dan sifat ruas data (wajib atau pilihan)
dijelaskan dalam ISSN Manual.

Tabel B.2 – Metadata yang harus diciptakan dan dipelihara oleh pusat ISSN

Unsur data
ISSN
ISSN-L
Judul kunci
Negara penerbitan
Media penerbitan
Bahasa terbitan
Nama dan lokasi penerbit
Kode pusat ISSN
Tahun penerbitan (tahun edisi pertama dan, jika dapat diterapkan, edisi terakhir)
Klasifikasi
Judul sebenarnya
Nama badan yang mengeluarkan
Akses dan lokasi elektronik
Judul bentuk fisik tambahan dan ISSN
Judul terdahulu dan ISSN
Judul pengganti dan ISSN
Judul utama suplemen dan ISSN
Judul edisi suplemen/khusus dan ISSN
Judul seri utama dan ISSN
Judul subseri dan ISSN
Judul hubungan nonspesifik dan ISSN
Judul edisi lain dan ISSN
Entri bahasa asli dan ISSN
Singkatan judul kunci
Bentuk judul lain
Status penerbitan (misalnya masih diterbitkan, tidak diterbitkan lagi, tidak
Frekuensi penerbitan
Jenis sumber daya berlanjut
Jenis sumber daya
Aksara judul asli
Coden dan kode lain
Catatan sitiran/referensi

9 dari 22
SNI ISO 3297:2010

Lampiran C

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)
ISSN Lekatan (ISSN-L)

C.1 ISSN lekatan hanya diberikan oleh pusat dalam Jaringan ISSN.

C.2 ISSN pertama yang diberikan, yang tercatat dalam Register ISSN, untuk versi
media apapun dari sebuah sumber daya berlanjut dengan sendirinya juga berfungsi
sebagai ISSN lekatan dan ISSN bagi semua versi media lainnya dari sumber daya
tersebut yang tercatat dalam Register ISSN.

C.3 ISSN lekatan harus diketik di ruas data tersendiri pada setiap cantuman metadata
dari sumber daya yang berkaitan dalam Register ISSN. Oleh karena itu, dalam setiap
cantuman metadata dalam Register ISSN terdapat ISSN khusus media yang diberikan
kepada sumber daya yang dijelaskan dalam cantuman dan ISSN lekatan sebagai ruas
data tersendiri.

C.4 Sebuah ISSN lekatan harus diberikan kepada setiap sumber daya berlanjut
yang terdaftar dalam Register ISSN, meskipun sumber daya tersebut diterbitkan hanya
dalam satu media.

C.5 Hanya satu ISSN lekatan dapat diberikan tanpa melihat berapa banyak versi media
dari suatu sumber daya berlanjut diterbitkan.

C.6 Bila sumber daya berlanjut yang telah mendapatkan ISSN mengalami
perubahan berarti dan karena itu diberi ISSN baru (perubahan besar dalam judul atau
perubahan besar lain sebagaimana ditetapkan dalam ISSN Manual), ISSN
lekatan yang sesuai harus diberikan dan dicatat dalam cantuman metadata baru yang
dibuat karena pemberian ISSN baru tersebut.

C.7 Bila dicetak atau diperlihatkan dalam program yang memungkinkan kolokasi
semua versi media dari suatu sumber daya berlanjut, ISSN lekatan harus dapat
dibedakan dengan penggunaan singkatan ISSN-L. Dalam hal ini, singkatan ISSN-L harus
diketik dengan huruf kapital dan satu spasi diletakkan sebelum angka ISSN lekatan.

CONTOH

ISSN-L 0251-1479

C.8 ISSN lekatan dapat digunakan sebagai bagian dari kode pengenal dan mekanisme
internasional lain (lihatlah contoh dalam Lampiran E). Dalam hal ini, ketentuan khusus
mengenai sintaks mungkin berlaku untuk menampilkan ISSN lekatan dalam sintaks dari
kode pengenal atau mekanisme tersebut.

10 dari 22
SNI ISO 3297:2010

Lampiran D

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)
Peran dan tanggung jawab pusat ISSN

D.1 Umum

Otoritas Pendaftaran untuk standar nasional ini adalah pusat nasional ISSN2).

Organisasi ISSN terdiri atas pusat nasional dan regional ISSN yang dikoordinasi oleh
Pusat Internasioal ISSN. Pusat ISSN internasional, nasional, dan regional secara
bersama-sama disebut sebagai Jaringan ISSN dan bekerja berdasarkan ketentuan
dalam D.2 dan D.3.

D.2 Pusat Internasional ISSN

Pusat Internasional ISSN menjalankan fungsi dan tugas berikut:

a) membuat ketentuan mengenai pembentukan dan tata kerja pusat nasional dan
regional ISSN dengan lembaga pembina pusat tersebut maupun
membatalkan ketentuan semacam itu, jika diperlukan;
b) mengalokasikan blok ISSN kepada pusat nasional atau regional;
c) memelihara dan menyediakan register pusat untuk semua pemberian ISSN secara
tepat waktu;
d) memberikan dan mencatat ISSN dalam pangkalan data, jika diperlukan, untuk
terbitan berseri dan sumber daya berlanjut yang diterbitkan oleh lembaga
internasional atau di negara yang tidak mempunyai pusat nasional atau regional
ISSN;
e) menyusun dan mengelola peraturan, standar, kebijakan dan prosedur bersama
untuk Jaringan ISSN melalui kerja sama dengan pusat nasional dan regional ISSN;
f) menetapkan dan menyediakan ISSN lekatan (ISSN-L), jika diperlukan;
g) mengatur, mengawasi dan memasyarakatkan kebijakan dan tata kerja Jaringan
ISSN sesuai dengan ketentuan standar internasional ini;
h) meninjau dan menetapkan keputusan mengenai permintaan banding yang
diajukan pusat nasional dan regional ISSN dalam hal:
1) penolakan permintaan ISSN
2) perselisihan mengenai kelayakan pemberian ISSN pada terbitan;
i) membantu pusat nasional dan regional ISSN dalam mengadakan pelatihan dan
mengatasi masalah teknis lain sebagaimana seharusnya;
j) menyusun, memelihara, dan menyediakan dokumentasi untuk pusat nasional dan
regional ISSN dan pemakai layanan ISSN;
k) menyusun, memelihara, dan menyediakan bahan promosi dan komunikasi untuk
pusat nasional dan regional ISSN serta pemakai layanan ISSN;
l) mengupayakan koordinasi dan kerja sama yang erat antara Jaringan ISSN dan
lembaga lain dalam bidang yang berkaitan, dan menunjukkan kepentingan Jaringan
ISSN kepada lembaga yang dianggap tepat.

2) Pusat Internasional ISSN, 20 rue Bachaumont, 75002 Paris, France. Telephone: (+33 1) 44 88
22 20. Fax: (+33 1) 40 26 31 43. E-mail: issnic@issn.org. Web site: http//www.issn.org. Peraturan
Pusat Internasional ISSN tersedia di situsnya.

11 dari 22
SNI ISO 3297:2010

D.3 Pusat nasional dan/atau regional ISSN

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Pusat nasional dan regional ISSN melaksanakan fungsi dan tugas berikut:

a) menjalankan tanggung jawab utama dalam pemberian ISSN dan pendaftarannya


untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut yang diterbitkan di negaranya
masing-masing;
b) menyediakan pelayanan ISSN untuk penerbit dan pemakai lain dengan segera jika
diminta;
c) membuat dan memelihara register nasional untuk metadata yang berkaitan dengan
setiap pemberian ISSN di wilayah kerjanya;
d) mengirim metadata setiap ISSN yang telah diberikan ke register pusat Jaringan ISSN
dengan segera dan sesuai dengan ketentuan Pusat Internasional ISSN;
e) bekerja sama dengan Pusat Internasional ISSN dan pusat nasional dan regional
ISSN
f) lainnya menyangkut registrasi terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya;
g) bekerja sama dengan Pusat Internasional ISSN dan pusat nasional dan regional
ISSN dalam penentuan ISSN lekatan (ISSN-L);
h) menaati kebijakan dan prosedur yang disusun oleh Pusat Internasional ISSN dengan
mengikuti ketentuan standar nasional ini;
i) menjalankan perannya sesuai dengan kebijakan kerja Jaringan ISSN dengan
mengikuti ketentuan standar nasional ini;
j) berhubungan dengan penerbit dan pemakai lain dalam semua masalah yang
berkaitan dengan ISSN;
k) memasyarakatkan layanan ISSN dan penggunaan nomor ISSN;
l) bekerja sama dalam pengembangan terus-menerus dari layanan ISSN maupun
prosedur, format dan standarnya melalui partisipasi aktif dalam Jaringan ISSN;

12 dari 22
SNI ISO 3297:2010

Lampiran E

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(informatif)
Penggunaan ISSN dan ISSN Lekatan (ISSN-L) dengan
sistem pengenal dan lekatan lain

E.1 Umum

Kode batang DOI3), OpenURL, URN dan EAN merupakan contoh sistem yang
menggunakan ISSN dan ISSN lekatan (ISSN-L). Penjelasan di bawah ini
disediakan untuk membantu pengguna standar internasional ini memahami
interoperabilitas dari sistem ISSN dengan sistem tersebut. Tidak semua contoh
diberikan dalam lampiran ini. ISO tidak mendukung sistem apapun yang disebut
dalam standar ini dan lampiran ini tidak menyediakan informasi mengenai berbagai
sistem tersebut secara lengkap dan dapat diikuti. Lembaga pengelola sistem
tersebut sebaiknya dihubungi dan dokumen yang tepat dibaca untuk memperoleh
informasi yang lebih lengkap mengenai kode batang DOI, OpenURL, URN, dan EAN.

Standar pengenal baru dan skema URL, misalnya INFO URI, akan terus muncul
dan informasi mengenai penggunaan ISSN dan ISSN-L dalam sistem
semacam itu terus diperbarui dan dapat diperoleh dalam situs Pusat
Internasional ISSN pada http://www.issn.org/.

ISSN dan ISSN-L dapat disisipkan ke dalam sistem pengenal dan pelekatan lain,
termasuk, tetapi tidak terbatas pada, sistem yang terdapat dalam E.2 sampai E.6.
Penggunaan ISSN dalam sistem semacam itu seharusnya dimaksudkan untuk
mengenali atau menciptakan hubungan ke versi media tertentu dari suatu sumber
daya berlanjut, misalnya versi cetak, versi terpasang, versi CD-ROM,
sebagaimana dijelaskan di bawah ini. Dalam kasus identifikasi dan lekatan ke
sumber daya berlanjut diciptakan tanpa melihat media (seperti dalam penulisan
OpenURL yang komponennya mungkin mengandung lekatan ke versi teks lengkap
dalam komputer atau ke lokasi dari sumber daya versi cetak melalui katalog
perpustakaan), ISSN-L harus digunakan.

E.2 DOI

E.2.1 Ikhtisar

Pengenal Objek Digital (Digital Object Identifier, DOI) merupakan sistem pengenal
objek dalam lingkungan digital. DOI merupakan nama yang unik dan permanen
yang diberikan kepada suatu entitas untuk digunakan dalam jaringan digital.
DOI digunakan untuk menyediakan informasi kini, termasuk tempat suatu entitas (atau
informasi mengenai entitas tersebut) berada di Internet. DOI merupakan pengenal yang
permanen dan sekaligus lekatan tertindakkan (actionable). International DOI Foundation
tidak membuat ketentuan mengenai format akhiran selain bahwa akhiran harus
berdasarkan sintaks yang benar. Informasi lebih lengkap dapat diperoleh di
http://www.doi.org.

3) DOI merupakan contoh produk yang tersedia di pasar. Informasi ini dimaksudkan untuk
pengguna standar internasional ini dan bukan merupakan dukungan dari ISO bagi produk ini.

13 dari 22
SNI ISO 3297:2010

E.2.2 DOI dan ISSN

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
E.2.2.1 Sintaks dan contoh

Sintaks DOI ditentukan berdasarkan NISO Z39.84-2005. Kode pengenal yang ada
sekarang dapat dinyatakan dalam bentuk yang sesuai dengan penggunaannya
dalam sistem DOI. Sebuah DOI terdiri atas awalan dan akhiran.
- awalan DOI diberikan kepada suatu lembaga oleh Badan Pendaftaran DOI
- akhiran untuk DOI diciptakan oleh lembaga yang mendepositkan DOI untuk
menempatkan sumber daya dalam sistem DOI.

Informasi yang berkaitan dengan identitas perujuk (referent) terdapat dalam metadata
yang berkaitan dengan DOI.

ISSN dapat menjadi akhiran DOI untuk menunjukkan wujud dari sumber daya
berlanjut (misalnya versi cetak dari majalah). ISSN-L juga dapat menjadi akhiran untuk
menunjukkan sumber daya berlanjut tanpa melihat versi medianya, lihatlah E.2.3.

ISSN dapat ditempatkan dalam DOI dengan berbagai cara. DOI mungkin menyertakan
ISSN dalam bentuk seperti contoh berikut.

CONTOH

doi: 10.1087/0953151054636219

Terbitan ilmiah = ISSN 0953-1513

Untuk menyusun akhiran DOI berbentuk ISSN, awali ISSN (dengan menyertakan
tanda hubung) dengan ”issn” dalam huruf kecil dan titik, seperti dalam contoh rekaan di
bawah ini yang menunjukkan DOI untuk versi cetak dari Nature.

CONTOH

doi.10.1038/issn.0028-0836

CATATAN Contoh ini hanya untuk menjelaskan sintaks; Nature belum mempunyai DOI pada
tingkat majalah.

Setelah sebuah DOI diberikan, rangkaian DOI dianggap tidak bermakna (arti tertentu
tidak dapat ditafsirkan) untuk keperluan sistem DOI.

E.2.2.2 Ketentuan penggunaan

Pelekatan wujud tertentu dari sebuah majalah (cetak, terpasang, CD-ROM) ke


informasi mengenai wujud tersebut, atau informasi yang berkaitan, dapat
dilakukan dengan menggunakan DOI yang mengandung ISSN.

CONTOH Majalah Environmental and Molecular Mutagenesis dari John Wiley and Sons
telah mendapatkan DOI berikut dengan tambahan ISSN untuk versi terpasang dari majalah
tersebut.

doi.10.1002/(ISSN)1098-2280

http://dx.doi.org/10.1002/(ISSN)1098-2280

DOI tersebut menciptakan hubungan ke situs majalah tersebut.

14 dari 22
SNI ISO 3297:2010

E.2.3 DOI dan ISSN-L

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
E.2.3.1 Sintaks dan contoh

ISSN-L dapat menjadi akhiran DOI untuk mengenali sumber daya berlanjut tanpa melihat
versi medianya.

Untuk menyusun akhiran DOI berbentuk ISSN-L, awali dengan ”issn” dalam huruf kecil dan titik,
kemudian tambahkan angka ISSN-L (dengan menyertakan tanda hubung).

CONTOH Penggunaan ISSN-L dalam DOI untuk mengenali semua versi media dari majalah
Nature;

doi.10.1038/issnl.0028-0836

CATATAN Contoh di atas merupakan rekaan untuk menjelaskan sintaks; Nature belum
mempunyai DOI pada tingkat majalah.

Informasi yang berkaitan dengan identitas dari perujuk (referent) terdapat dalam
metadata yang berkaitan dengan DOI.

E.2.3.2 Ketentuan penggunaan

Untuk menciptakan hubungan ke referensi (daftar pustaka) dari artikel dalam sistem
seperti Cross Ref, DOI yang menggunakan ISSN-L sebagai akhiran DOI memungkinkan
pelekatan ke majalah tertentu tanpa melihat format. Penerbit sumber daya berlanjut
seperti terbitan berseri dapat menggunakan ISSN-L sebagai akhiran DOI
sehingga DOI tersebut menciptakan hubungan ke informasi umum mengenai berbagai
versi media yang tersedia.

E.3 OpenURL

E.3.1 Ikhtisar

OpenURL merupakan teknologi pemberdaya yang menggunakan permintaan berbasis


Web untuk menghubungkan metadata dari sumber daya ke layanan untuk sumber daya
tersebut. OpenURL mengirimkan kode pengenal dan/atau metadata deskriptif,
maupun informasi kontekstual, dari sumber metadata ke server lekatan. Ketika
menganalisis permintaan OpenURL yang dikirim oleh pengguna, program pelekatan
dalam komputer pengguna menafsirkan metadata sumber daya yang diterima dengan
memperhatikan koleksi elektronis dan hak akses yang dimiliki lembaga pengguna.
Program lekatan kemudian menciptakan hubungan Web ke layanan yang
penggunanya telah diberi akses, termasuk, sebagai contoh, teks lengkap terpasang
dari suatu artikel. Saat ini metadata sumber daya dan informasi konteks dikirimkan
dengan menggunakan URL (”OpenURL”).

Kerangka OpenURL ditetapkan dalam ANSI/NISO Z39.88-2004, yang selanjutnya


disebut sebagai OpenURL Z39.88-2004 dan tersedia di
http://www.niso.org/standards/standard_detail.cfm?std_id-783.

Dalam kerangka NISO OpenURL, OpenURL dapat diciptakan dengan menggunakan


”profil komunitas” yang telah disetujui dan ditetapkan dalam daftar di luar standar
tersebut. Profil ini mendukung berbagai format metadata (termasuk buku, majalah,
disertasi, dan paten).

Daftar OpenURL NISO Z39.88-2004 dapat diperoleh di http://www.openurl.info/registry.

15 dari 22
SNI ISO 3297:2010

Standar penerapan dan de facto terdahulu dari OpenURL (yaitu OpenURL 0.1),

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
meskipun demikian, masih terus digunakan selama masa transisi. Penjelasan lebih
rinci mengenai OpenURL 0.1 dapat diperoleh di http://www.openurl.info/registry.

Dua versi OpenURL tersebut mempunyai perbedaan yang berarti dalam hal penulisan
kode metadata dan karena itu dijelaskan berturut-turut dalam E.3.2 dan E.3.3 di bawah
ini.

ISSN-L dapat digunakan dalam OpenURL untuk mendapatkan atau menciptakan


hubungan ke sumber daya berlanjut tanpa melihat versi medianya.

ISSN-L sedapat mungkin digunakan dalam menciptakan hubungan OpenURL karena


ISSN-L memberi program pelekatan keluwesan maksimum untuk menciptakan hubungan
ke versi khusus media apa saja dari suatu sumber daya berlanjut yang terdapat
dalam basis pengetahuan (lihatlah E.3.4). Penggunaan ISSN-L juga
memungkinkan program penganalisis hubungan mengembalikan informasi
mengenai berbagai versi khusus media dari suatu sumber daya berlanjut jika basis
pengetahuan berisi informasi semacam itu.

Ruas data ”issn”, bukan ”issnl”, dari metadata OpenURL harus digunakan hanya jika
akses atau hubungan khusus media diinginkan.

E.3.2 OpenURL Z39.88-2004 dan ISSN

E.3.2.1 Sintaks dan contoh

Dalam OpenURL Z39.88-2004, metadata sumber daya dan informasi konteks


dapat dikirimkan sebagai OpenURL ”berdasarkan nilai” atau OpenURL ”berdasarkan
penunjukan”. Pasangan nilai kunci dalam OpenURL ”berdasarkan nilai” dapat
disusun sebagai kode dengan dua cara:

a) format KEV;

b) format XML.

ISSN terdapat dalam format metadata ”majalah” yang ditetapkan dalam Register
OpenURL.

CONTOH 1 Format metadata majalah KEV (info:ofi/fmt:kev:mtxjournal) tempat ISSN harus


dinyatakan dengan kode sebagai:

http://...&rft.issn=0987-5432&

CONTOH 2 Format metadata majalah XML (info:ofi/xml:xsd:journal) tempat ISSN dapat


dinyatakan dengan kode sebagai unsur XML:

<rft:issn>9876-5432<rft:issn>

16 dari 22
SNI ISO 3297:2010

E.3.3 OpenURL 0.1 dan ISSN

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
E.3.3.1 Sintaks dan contoh

Dalam sintaks OpenURL 0.1 metadata dinyatakan sebagai kode dengan


menggunakan serangkaian pasangan ruas data-nilai yang dipisahkan oleh simbol
dan (&). Meskipun demikian, nama ruas metadata OpenURL 0.1 berbeda dari
pasangan ruas data-nilai yang terdapat dalam standar OpenURL Z39.88-2004,
yakni tidak diawali dengan kode yang menyatakan entitas.

CONTOH Penulisan ISSN sebagai kode dalam URL berformat OpenURL.01 adalah:

http://program pelekatan ... issn=9876-5432...

E.3.3.2 Ketentuan penggunaan untuk OpenURL Z39.88-2004 dan OpenURL 0.1

Sejumlah produsen program perpustakaan telah mengembangkan sistem


pelekatan OpenURL yang mengandalkan pelekatan melalui ISSN dari sitiran ke teks
lengkap atau ke layanan lain yang lembaga penggunanya telah diberi akses. Pada
saat ini banyak sistem yang memungkinkan hanya satu ISSN dapat dikaitkan
dengan sebuah judul dalam basis pengetahuan yang mendukung sistem tersebut.
Dalam kasus ini, ISSN-L sebaiknya digunakan. Untuk basis pengetahuan yang
memungkinkan sejumlah ISSN dikaitkan dengan sebuah judul, dapat digunakan
manifestasi ISSN spesifik.

E.3.4 OpenURL Z39.88-2004 dan ISSN-L

E.3.4.1 Sintaks dan contoh

ISSN-L sebaiknya digunakan dalam OpenURL Z39.88-2004 jika memungkinkan,


karena dalam kerangka ini OpenURL dapat diciptakan dengan menggunakan ”profil
komunitas” yang sah dan ditetapkan dalam register di luar standar tersebut. Profil
ini mendukung berbagai format metadata (termasuk buku, majalah, disertasi dan paten).

Register OpenURL NISO Z39.88-2004 terdapat dalam http://www.openurl.info/registry.

Agar ISSN-L dapat ditempatkan sebagaimana ditentukan dalam standar ini, versi
format majalah yang baru harus didaftarkan dalam register OpenURL, sedangkan profil
komunitas baru didaftarkan dengan menyertakan versi format majalah baru ini.
Format majalah baru untuk KEV dan XML dapat menyertakan berturut-turut ruas baru
berikut:

&issnl = and
<xs:nama ruas=”issn” jenis=”xs:rangkaian” minOccurs=”0”>

Unsur baru ini harus digunakan untuk menunjukkan bahwa yang dinyatakan sebagai
kode adalah ISSN-L, seperti tercatat dalam ruas Register ISSN (ISSN Registry).

CONTOH 1 Format KEV (info:ofi/fmt:kev) menyatakan metadata sumber daya dan


informasi konteks sebagai rangkaian ruas data-nilai dan dipisahkan oleh simbol dan (&). Dalam
format metadata majalah KEV yang baru (misalnya info:/ofi/fmt:kev:mtx:majalah2005), ISSN-L
dinyatakan sebagai kode berikut:

http://...&rft.issnl=0987-5432&

17 dari 22
SNI ISO 3297:2010

CONTOH 2 Format XML (info:ofi/fmt:xml) menyatakan metadata sumber daya dan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
informasi konteks sebagai dokumen XML yang mengikuti skema XML yang resmi. Dalam
format metadata majalah XML yang baru (misalnya info:ofi/fmt:xml:xsd:journal2005), ISSN-L
dapat ditulis sebagai unsur XML seperti contoh di bawah ini:

<rft:issnl>9876-5432</rft:issnl>

E.3.4.2 Ketentuan penggunaan

Perpustakaan ABC bermaksud menunjukkan kepada program pelekatan bahwa program


ini harus mengirimkan informasi mengenai semua versi media dari suatu sumber daya
berlanjut dalam basis pengetahuannya atau semua versi dari suatu sumber daya
berlanjut yang saling terhubung. Mencantumkan ISSN-L dalam OpenURL merupakan
cara untuk menyatakan hal ini kepada program pelekatan, bukan dengan menggunakan
ISSN khusus untuk versi. ISSN-L juga dapat digunakan untuk menunjukkan kepada
program pelekatan bahwa hubungan ke versi khusus media apapun dari suatu
sumber daya berlanjut dalam basis pengetahuan dapat diterima. Mengirimkan sebuah
ISSN khusus media merupakan perintah bagi program pelekatan bahwa hanya
hubungan ke satu versi khusus media dari suatu sumber daya berlanjut diinginkan.

E.3.5 OpenURL 0.1 dan ISSN-L

Penggunaan ISSN-L dengan standar OpenURL 0.1 sebaiknya tidak dilakukan.


Dalam standar ini, metadata merupakan unsur dari kode program dalam standar itu
sendiri dan satu-satunya format pengkodean adalah menuliskan parameter sebagai
pasangan ruas data-nilai dalam OpenURL itu sendiri. Karena ruas metadata dalam
OpenURL 0.1 tidak dapat ditambah, standar untuk versi ini tidak memiliki ruas
data ISSN-L. Jika penggunaan OpenURL tidak mungkin dihindari, ISSN-L boleh
digunakan dalam ruas data pengenal pribadi (personal identification area, PID) jika
semua pihak yang terlibat dalam transaksi menyetujui penggunaan ini. Penjelasan
mengenai standar OpenURL 0.1 terdapat dalam http://www.openurl.info/registry.

E.4 URN dan ISSN

E.4.1 Ikhtisar

Nama Sumber Daya Seragam (Uniform Resource Name, URN) merupakan nama
yang dibakukan dan digunakan sebagai pengenal karya yang lestari dan tidak terikat oleh
lokasi. Sistem URN merupakan standar yang dikeluarkan oleh Internet Engineering
Task Force (IETF). Informasi lebih lengkap dapat diperoleh di
http://www.ietf.org/rfc/rfc2141.txt.

E.4.2 Sintaks dan contoh

Dalam URN terdapat sebuah kode Pengenal Ruangnama (Namespace Identifier, NID)
dan sebuah Untaian Khusus Ruangnama (Namespace Specific String, NSS). NID
menunjukkan sistem pengenal yang sedang digunakan untuk URN dan
memudahkan penafsiran NSS. NSS merupakan kode lokal yang digunakan sebagai
pengenal untuk setiap dokumen (lihatlah IETF:RFC 1737 and IETF:RFC 2141).
ISSN merupakan Ruangnama URN yang terdaftar (lihatlah IETF:RFC 3044), yang
ditandai dengan kode ISSN dalam NID.

18 dari 22
SNI ISO 3297:2010

CONTOH

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
urn:ISSN:0259-000X
urn:ISSN:1560-1560

E.4.3 Ketentuan penggunaan

Perpustakaan ABC bermaksud membangun repositori untuk menyimpan koleksi


majalahnya. Kebijakan penyimpanan ini mengharuskan penggunaan pengenal yang
lestari berbentuk URN. Untuk setiap majalah dalam repositori, perpustakaan ini
memberikan sebuah URN berupa ISSN.

E.5 Serial and Item Contribution Identifier (SICI) dan ISSN

E.5.1 Ikhtisar

Standar Sistem Pengenal Karangan dan Edisi Terbitan Berseri (Serial and Item
Contribution Identifier, SICI) ANSI/NISO Z39.56-1996 versi 2 menyediakan suatu
mekanisme yang dapat diperluas sebagai pengenal unik suatu nomor dari sebuah
terbitan berseri atau karangan (misalnya artikel) dalam sebuah terbitan berseri,
tanpa melihat media penyebaran (kertas, elektronik, bentuk mikro dll.).

E.5.2 Sintaks dan contoh

International Standard Serial Number (ISSN) digunakan sebagai nomor pengenal unik
untuk terbitan berseri dan merupakan dasar dari Sistem Pengenal Edisi Terbitan
Berseri (Serial Item Identifier) dan Sistem Pengenal Karangan (Contribution
Identifier). Setiap SICI memerlukan satu ISSN. ISSN digunakan tanpa singkatan
”ISSN”, tetapi tanda hubung di antara dua kelompok angka tetap digunakan.

CONTOH

Item: De Proverb v2#1, 1996


SICI: 1323-4633(1996)2:1<>1.0.CO;2-8

E.5.3 Ketentuan penggunaan

SICI, baik disimpan atau diciptakan secara dinamis, dapat digunakan oleh layanan
abstrak dan indeks untuk memasok dokumen, atau dilimpahkan oleh pusat
tersebut kepada pemasok pihak ketiga. SICI juga dapat digunakan dalam
pelayanan pengiriman dokumen. Dalam sistem penyimpanan khusus di perpustakaan,
SICI dapat digunakan untuk mengenali bacaan terpilih yang disimpan dalam ruangan
terpisah. SICI juga dapat digunakan dalam sistem terotomasi pencatatan dan
pengklaiman terbitan berseri.

E.6 Kode batang EAN dan ISSN

E.6.1 Ikhtisar

Kode 13 batang EAN mengenali produk pada Titik Penjualan Elektronis (Electronic Point
of Sale, EPOS) dan sistem rantai pemasokan lain. EAN diciptakan untuk mengenali
berbagai macam produk, tetapi ketentuan khusus dibuat untuk edisi sumber daya
berlanjut yang telah memiliki ISSN. Sistem kode batang dikelola oleh GS1. Informasi
lengkap terdapat dalam situs Web GS1 pada http://www.gs1.org/.

19 dari 22
SNI ISO 3297:2010

E.6.2 Sintaks dan contoh

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Simbol kode 13 batang EAN merupakan kode untuk 13 angka, yang tersusun dari:

- tiga angka pertama merupakan awalan 977 dari GS1 yang diperuntukkan bagi kode
batang ISSN untuk suatu edisi (nomor) dari sumber daya berlanjut
- tujuh angka berikutnya merupakan ISSN (tanpa tanda hubung maupun angka
kedelapan atau digit cek) yang menunjukkan judul terbitan berseri
- angka kesebelas dan keduabelas merupakan kode serbaguna dan dapat digunakan
untuk menyatakan informasi tambahan yang diberikan oleh penerbit. Angka ini
biasanya digunakan untuk menunjukkan perubahan harga.
- angka terakhir merupakan digit cek yang dihitung berdasarkan modulus 10. Digit cek
yang muncul dalam kode batang mungkin berbeda dari digit cek dalam ISSN.

Pada kode 13 batang juga dapat diberikan kode tambahan berupa dua atau lima
angka. Dengan kode tambahan ini informasi lebih rinci mengenai suatu produk dapat
diberikan. Jika digunakan dengan awalan 977 GS1 untuk kode batang berdasarkan
ISSN, kode tambahan ini biasanya menunjukkan nomor edisi sampai dua angka. Kode
tambahan ini memberikan informasi penting untuk pengelolaan barang yang lebih
efisien. Meskipun demikian tidak semua sistem EPOS dapat memindai kode tambahan
tersebut, sehingga sistem pengelolaan barang secara hastawi atau terkomputer harus
digunakan.

Gambar E.1 – Contoh versi kode batang untuk sebuah ISSN

E.6.3 Ketentuan penggunaan

Kode batang mampu mengenali nomor tertentu dari suatu terbitan berseri
untuk memudahkan pengambilan dan pengiriman data secara elektronis melalui rantai
pemasokan oleh penerbit, distributor, grosir, pengecer dan lain-lain. Data tersebut
dapat mencakup harga, keadaan persediaan dan angka penjualan.

20 dari 22
SNI ISO 3297:2009

Bibliografi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
[1] ISO 4:1997, Information and documentation – Rules for the abbreviation of title words and titles
of publications.

[2] ISO 9:1995, Information and documentation – Transliteration of Cyrillic characters into Latin
characters – Slavic and non-Slavic languages

[3] ISO 233-2:1993, Information and documentation – Transliteration of Arabic


characters into Latin characters – Part 2: Arabic language - Simplified transliteration

[4] ISO 259-2:1994, Information and documentation – Transliteration of Hebrew characters into
Latin characters – Part 2: Simplified transliteration.

[5] ISO 639-2, Codes for the representation of names of languages – Part 2: Alpha-3
code

[6] ISO 843:1997, Information and documentation – Conversion of Greek characters into
Latin characters.

[7] ISO 2108:1992, Information and documentation – International standard book numbering
(ISBN).

[8] ISO 2709:1996, Information and documentation – Format for information exchange

[9] ISO 3166-1, Codes for the representation of names of countries and their subdivisions – Part 1:
Country codes

[10] ISO 3602:1989, Documentation – Romanization of Japanese (kana script).

[11] ISO 7098:1991, Information and documentation – Romanization of Chinese.

[12] ISO TR 21449:2004, Content delivery and rights management: functional requirements for
identifiers and descriptors for use in the music, film, video, sound recording, and publishing
industries.

[13] ISSN Manual. Paris: ISSN International Center, 2003

[14] GS1 General Specifications, Identification of Serial Publications, GS1 Prefix 977.
Overview available from: http://www.gs1.org.

[15] International Standard bibliographic description for serials and other continuing resources
(ISBD(CR)). International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA). Munchen:
Saur, 2002

[16] ANSI/NISO Z39.56-1996 (R2002), Serial Item and Contribution Identifier (SICI).
Bethesda, MD: NISO Press, 2002. ISBN 1-880124-28-9. Available at:
http://www.niso.org/standards/index.html

[17] Rozenfeld, S. Using the ISSN (International Serial Standard Number) as URN
(Uniform Resource Names) within an ISSN-URN Namespace [online]. Request for comments
3044. Internet Engineering Task Force, January 2001 [cited 4 January 2005]. Available at:
http://www.ietf.org/rfc/rfc3044.txt

[18] ONIX for serials [online]. EDItEUR and NISO, [cited 4 January 2005]. Available at:
http://www.editeur.org/onixserials.html

21 dari 22
SNI ISO 3297:2010

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
[19] DOI handbook [online]. Version 4.1. International DOI Foundation, November 2004
[cited 21 December 2004]. Available at: http://www.doi.hb.html

[20] ANSI/NISO Z39.88-2004, The OpenURL Framework for Context-Sensitive Services,


Bethesda, MD: NISO Press, 2005. ISBN 1-880124-61-0. Availlable at:
http://www.niso.org/standards/index.html

[21] Z39.84-2005, Syntax for the Digital Object Identifier,


http://www.niso.org/standards/index.html

[22] IETF: RFC 1737, Functional requirements for Uniform Resources Names.
http://www.ietf.org/rfc/rfc1737.txt

[23] IETF:RFC 2141, URN Syntax, http://www.ietf.org/rfc/rfc2141.txt

[24] IETF:RFC 3044, URN Namespace, http://www.fags.org/rfc/rfc3044.txt

[25] Tim Pusat Bahasa Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005

22 dari 22
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN


Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.go.id

Anda mungkin juga menyukai