Anda di halaman 1dari 8

1.

Lemari asam
 Prinsip kerja
Pertama udara dihisap dari depan pintu lemari asam. Setelah itu dikeluarkan oleh blower
hisap. Prinsip Kerja Lemari Asam Laboratorium ini kemudian menuju keluar dari
gudang atau bahan penyaring.
 Fungsi
Untuk melindungi personil dari suatu bahaya yang cukup mengancam yaitu terhirup nya
suatu gas yang beracun selama proses pengujian, riset, ataupun pembelajaran yang
mungkin secara sengaja dilakukan di laboratorium.
2. Oven
 Prinsip kerja
Oven memanfaatkan udara kering yang bertemperatur tinggi untuk melakukan sterilisasi
peralatan. Suhu panas dalam oven ini akan diabsorbsi ke permukaan peralatan yang
disterilkan. Kemudian merambat ke bagian dalam permukaan sampai suhu sterilisasi
tercapai. Sehingga mikroorganisme mati melalui oksidasi dari suhu panas tersebut.
Proses sterilisasi ini biasanya menggunakan suhu yang tinggi yaitu 180 derajat celcius,
dan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 jam. Dalam penggunaan oven laboratorium
ini, beberapa peralatan yang akan disterilkan biasanya perlu dilapisi alumunium foil. Hal
ini bertujuan untuk menghindari adanya kontaminasi tehadap peralatan laboratorium
tersebut.
 Fungsi
Untuk mengeringkan atau memanaskan peralatan laboratorium. Selain itu juga berfungsi
untuk melakukan sterilisasi peralatan laboratorium menggunakan suhu panas yang
diberikan oleh oven tersebut, sehingga peralatan laboratorium akan tetap steril dan dapat
digunakan untuk melakukan penelitian-penelitian yang lain. Oven laboratorium juga
berfungsi untuk mendapatkan bobot konstan.
3. Neraca digital
 Prinsip kerja
a. Prinsip kerja ini dimulai dari saat benda diletakkan di piringan, di mana massa benda
tersebut akan didistribusikan secara merata ke seluruh area piringan timbangan.
Gaya beban kemudian diarahkan ke load cell timbangan. Adanya pertambahan
massa dari benda tersebut menyebabkan load cell melengkung ke bawah.
b. Selanjutnya, gaya beban pun menyebabkan deformasi pada bagian strain gauge yang
terdiri dari metal tracks atau alur-alur metal yang terhubung ke papan sirkuit. Jika
metal tracks ini mengalami tegangan, maka papan sirkuit akan meregang.
c. Setelahnya, strain gauge akan mengubah deformasi menjadi sinyal listrik. Load cell
yang melengkung ke bawah tersebut juga memiliki muatan listrik, sehingga akan ada
perubahan pada hambatan listrik. Inilah yang menyebabkan munculnya sinyal listrik
saat proses timbangan.
d. Sinyal listrik ini akan dihantarkan lewat converter, melewati microchip yang akan
menerjemahkan data hasil timbangan, dan angka massa benda pun akan muncul di
panel display timbangan.
 Fungsi
Untuk menimbang benda dalam massa yang sangat kecil, yaitu ukuran sub miligram.
Secara garis besar, timbangan analitik mengukur tekanan untuk menimbang massa,
bukan mengukur massa real sebuah benda. 
4. Neraca analitik
 Prinsip kerja
Prinsip kerja timbangan neraca analitik adalah mengukur tekanan (gaya tolak) yang
dibutuhkan untuk menghitung massa, bukan mengukur massa real. Prinsip kerja ini
didukung dengan penerapan teknologi elektromagnetik pada alat agar dapat
menghasilkan gaya tolak pada bahan yang ditimbang. Dengan demikian, sebuah neraca
analitik akan mengeluarkan hasil akhir yang kita butuhkan dari proses mengukur
besarnya gaya tolak untuk membuat kondisinya menjadi setimbang.
 Fungsi
(1) Mengukur massa zat cair atau padat yang sangat kecil
(2) Mengukur massa zat dengan ketelitian tinggi yakni (0.001 – 0,0001 gram)
(3) Menentukan persentase massa zat terhadap zat yang lain.
5. Desikator
 Prinsip kerja
Prinsip atau cara kerja desikator adalah mengikat kadar air yang ada pada sampel. Silika
gel akan mengikat H2O sebelum akhirnya sampel benar-benar hilang kadar airnya.
Sampel uji yang dimasukan ke dalam desikator dan memiliki kelembaban karena air
akan di ikat oleh silika gel yang berada di dalamnya. Silika gel kemudian akan
mengalami perubahan warna yang menandakan bahwa air sudah terikat. Apabila silika
sudah berubah warna sebaiknya keringan silikia di dalam oven dengan suhu 105 derajat
celsius atau ganti dengan silika yang baru jika perlu.
 Fungsi
Untuk menghilangkan kadar air dalam suatu sampel uji. Alat ini juga dapat
digunakan untuk menghilangkan kristal dalam sampel pengujian. Desikator sering
digunakan dalam analisa pengujian kadar air dengan bantuan silika gel di dalamnya.
Silika gel ini berfungsi sebagai zat penguap yang dapat mengikat air yang ada dalam
sampel.
6. Rangkaian alat fitrasi

a. Filtrasi umum adalah bentuk filtrasi paling dasar yang menggunakan gaya gravitasi untuk
menyaring campuran.

Prinsip kerja : Campuran dituangkan dari atas ke media saring (misalnya kertas saring) dan
adanya gaya gravitasi akan menarik cairan ke bawah. Padatan selanjutnya akan tertinggal
pada filer, sedangkan cairan mengalir di bawahnya.

b. Fitrasi vakum

Prinsip kerja dari filtrasi vakum adalah labu Buchner dan selang difungsikan dalam menarik
vakum untuk menyedot cairan melalui saringan. Filtrasi vakum dapat mempercepat
pemisahan campuran dan bisa digunakan untuk mengeringkan padatan. Pompa vakum
diperlukan sebagai pendorong aliran air melewati media filter agar lebih cepat. Vakum yang
dibutuhkan untuk filtrasi tidak perlu tekanan absolut yang terlalu besar.

c. Filtrasi dingin digunakan untuk mendinginkan larutan secara cepat dan mendorong
terbentuknya kristal kecil. Teknik ini akan menghasilkan pembentukan kristal yang sangat
kecil dengan cara mendinginkan larutan di bawah suhu kamar. Metode yang umum
dilakukan dalam filtrasi dingin adalah menempatkan wadah dengan  larutan dalam bak es
sebelum penyaringan.

d. Filtrasi panas digunakan untuk memisahkan padatan dari larutan panas untuk mencegah
pembentukan kristal dalam corong saring dan peralatan lainya saat kontak dengan larutan.
Akibatnya, peralatan dan larutan yang digunakan dipanaskan untuk mencegah penurunan
suhu yang cepat, pada gilirannya akan menyebabkan kristalisasi dari padatan di corong dan
menghambat proses penyaringan

e. Fitrasi hampa
Prinsip kerja filtrasi hampa sering digunakan untuk batch kecil larutan agar dapat
mengeringkan kristal kecil. Teknik penyaringan ini membutuhkan  corong Buchner dan
kertas saring dengan diameter lebih kecil untuk terhubung dengan sumber vakum. Metode
ini mengacu pada penggunaan lapisan berlubang atau mesh tunggal untuk mempertahankan
partikel besar sambil membiarkan partikel berukuran lebih kecil keluar. Filter memilik
banyak lapisan dan cairan akan mengikuti saluran di media untuk melewati filter terssebut.

7. Buret
 Fungsi buret adalah mengukur volume suatu cairan yang dikeluarkan dengan tepat.
Berdasarkan ukurannya, tingkat keakurasian buret dapat dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu:
 Buret Mikro : Buret ini memiliki kapasitas 50 mL dengan skala estimasi
ketidakpastian sebesar 0.10 mL.
 Buret Semi-Mikro : Buret ini memiliki kapasitas 25 mL dengan skala estimasi
ketidakpastian sebesar 0.050 mL.
 Buret Makro : Buret ini memiliki kapasitas 10 mL dengan skala estimasi
ketidakpastian sebesar 0.020 mL.
 Berdasarkan kegunaannya:
 Buret Asam : terbuat dari serat kaca, digunakan untuk pengujian yang menggunakan
larutan bersifat asam
 Buret Basa : digunakan untuk pengujian yang menggunakan larutan bersifat basa
 Buret Amberglas : buret yang berwarna gelap, (umumnya coklat), digunakan untuk
pengujian kimia yang sampel pengujiannya mudah mengalami oksidasi apabila
terkena sinar matahari. Umumnya terdapat pada pengujian yang menggunakan
kalium permanganat dan iodium.
 Buret Universal : buret yang dapat digunakan untuk semua jenis pengujian
laboratorium, baik itu bersifat basa maupun asam.
 Prinsip Kerja : sek gatau
Buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan. Sebelum titrasi dimulai,
pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran karena menyebabkan kesalahan saat
melakukan titrasi.

8. Pipet Volume 
 Fungsi pipet volume bagian tengah atau bagian menggembung berguna untuk
memindahkan dan mengambil cairan atau larutan dengan volume tertentu sesuai dengan
label volume yang terdapat pada bagian yang menggembung. Pipet volume merupakan
salah satu alat ukur kuantitatif yang memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. 
 Prinsip kerja dari pipet volume adalah memipet atau memindahkan volume cairan
dengan akurasi atau tingkat ketelitian yang tinggi.
 Fungsi pipet tetes untuk mengambil larutan dalam jumlah kecil ( tetes )
 Prinsip Kerja menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume tepat

9. Fungsi Bola Hisap


 Fungsi bola hisap/Karet penghisap/ pipet ball / dragball merupakan sebuah alat dari karet
yang berfungsi untuk menghisap atau mengambil zat cair dengan menggunakan pipet
ukur dan pipet volume  
 Prinsip kerja dari karet penghisap ini hampir sama dengan pipet tetes yakni dengan
memanfaatkan tekanan udara yang ada dalam karet untuk menaikkan zat cair menuju
pipet. Dalam karet penghisap kita dapat membuat tekanan ataupun melepaskan tekanan
melalui bola karet dan beberapa kontrol yang tersedia

10. Oven Glass Reactor


 Oven glass reactor/ oven laboratorium adalaha memanaskan atau mengeringkan peralatan
laboratorium atau objek-objek lainnya. Peralatan laboratorium itu termasuk gelas, zat-zat
kimia, pelarut organik, hingga bisa juga untuk mengukur kadar air.
 Prinsip kerja dari oven adalah melakukan pemansan secara tertutup sehingga suhu dan
waktunya bias diatur.

11. Centrifuge
 Centrifuge adalah alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel
yanglebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Centrifuge digunakan untuk
memisahkan partikel organel yang larut sehingga membentuk endapan yang terpisah
berdasarkan perbedaan massa jenis dari partikel pembentuk larutan tersebut.
 Prinsip kerja centrifuge adalah dengan memisahkan partikel yang terkandung di dalam suatu
larutan menurut ukuran, bentuk, kerapatan molekul, viskositas dari medium tersebut serta
kecepatan rotor. Centrifuge memanfaatkan gaya sentrifugal, yakni gaya putar yang menjauhi
pusat lingkaran sehingga pada suatu cairan, partikel yang lebih besar akan secara otomatis
menjauh, sedangkan partikel yang lebih kecil akan berkumpul dan membentuk endapan di
bagian tengah cairan.

12. Agitator
 Agitator adalah sebuah bagian dari tangki yang berfungsi sebagai pengaduk.

 Prinsip kerja dari agitator ini sama seperti mixer pada umumnya yaitu mengaduk cairan
produk dalam tangki dengan blade agitator sebagai pendorong produk yang akan diaduk.

13. Sieve Shaker

 Sieve shaker adalah alat yang digunakan untuk memisahkan padatan dengan
menggunakan peralatan penyaringan berlapis serta adanya nilai mesh saringan yang
berbeda-beda. Peralatan ini memanfaatkan getaran yang memudahkan bahan yang
hendak dipisahkan untuk melewati saringan.

 Prinsip kerja yaitu digerakkan dengan electro magnetik yang bergerak dengan
menggunakan sistem pegas yang mana getaran yang dihasilkan dialirkan ke ayakan dan
dilengkapi dengan kontrol waktu

14. Fungsi Conductivity Meter (Konduktometer)

 Conductivity Meter (Konduktometer) untuk mengukur kemampuan Daya Hantar Listrik


(DHL) atau nilai konduktivitas listrik suatu larutan ataupun air dalam suatu perairan.

 Prinsip kerja konduktometer adalah bagian konduktor atau yang di celupkan dalam
larutan akan menerima rangsang dari suatu ion-ion yang menyentuh permukaan
konduktor, lalu hasilnya akan diproses dan dilanjutkan pada outputnya yakni berupa
angka . Semakin banyak konsentrasi suatu misel dalam larutan maka semakin besar
nilai daya hantarnya karena semakin banyak ion-ion dari larutan yang menyentuh
konduktor dan semakin tinggi suhu suatu larutan maka semakin besar nilai daya
hantarnya, hal ini karena saat suatu partikel berada pada lingkungan yang suhunya
semakin bertambah maka pertikel tersebut secara tidak lansung akan mendapat
tambahan energi dari luar dan dari sinilah energi kinetik yang dimiliki suatu partikel
semakin tinggi (gerakan molekil semakin cepat). Sehingga semakin sering suatu
konduktor menerima sentuhan dari ion-ion larutan.

15. Rotary Evaporator

 Rotary evaporator adalah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.Rotary Evaporator
mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang
terbentuk dari cairan.

 Prinsip kerja dari rotary evaporator adalah untuk menguapkan pelarut ekstraksi dan
hanya meninggalkan senyawa hasil diekstraksi disebut ekstrak. Selanjutnya sampel
tersebut dimasukkan dalam wadah gelas dan ditambahkan methanol untuk ekstraksi
selanjutnya.

16. Kromatografi Gas

 Kromatografi gas (KG) merupakan jenis kromatografi yang umum digunakan dalam
analisis kimia untuk pemisahan dan analisis senyawa yang dapat menguap tanpa
mengalami dekomposisi. Secara umum, fungsi kromatogragi gas untuk pemisahan
senyawa-senyawa dalam suatu campuran, penetapan kadar senyawa dalam suatu
campuran, lengujian kemurnian senyawa tertentu, identifikasi senyawa yang ada pada
suatu sampel, menyiapkan suatu senyawa murni dari suatu campuran (fungsi preparatif).

 Pada umumnya kromatografi gas memiliki prinsip kerja yang didasari dari pemisahan
fisik senyawa organik pada suhu tertentu, di mana senyawa tersebut dibawa oleh suatu
gas pembawa menuju kolom partisi. Setiap senyawa akan memiliki kecepatan yang
berbeda-beda dalam melewati kolom sesuai dengan nilai kepolaran.

17. Tray Drayer

 Tray dryer merupakan salah satu jenis alat pengering rak atau pengering kabinet yang
dapat digunakan untuk mengeringkan berbagai jenis bahan baku makanan.

 Prinsip kerja pengering tray dryer yaitu dapat beroperasi dalam keadaan vakum dan
dengan pemanasan tak langsung. Uap dari zat padat dikeluarkan dengan ejector atau
pompa vakum. Pengeringan zat padat memerlukan waktu sangat lama dan siklus
pengeringan panjang yaitu 4-8 jam per tumpak.

18. Bioreaktor

 Bioreaktor atau dikenal juga dengan nama fermentor adalah sebuah peralatan atau
sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis yang dapat menunjang
terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang dikehendaki.
 Prinsip stirred tank bioreactor adalah menghasilkan aerasi dengan menggunakan agitasi
mekanis, yaitu dengan impeller. Pada bubble column bioreactor, udara dalam bentuk
gelembung dimasukkan ke media melalui sparger untuk aerasi.

19. Rotary Evaporator

 Rotary Evaporator adalah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.Rotary Evaporator
mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang
terbentuk dari cairan.

 Prinsip kerja dari rotary evaporator adalah untuk menguapkan pelarut ekstraksi dan
hanya meninggalkan senyawa hasil diekstraksi disebut ekstrak. Selanjutnya sampel
tersebut dimasukkan dalam wadah gelas dan ditambahkan methanol untuk ekstraksi
selanjutnya.

20. Steam Distilation

 Metode penyulingan dengan sistem kukus berfungsi untuk menghasilkan uap dan panas
yang stabil oleh karena tekanan uap yang konstan.

 Prinsip kerja metode ini adalah membuat uap bertekanan tinggi didalam boiler,
kemudian uap tersebut dialirkan melalui pipa dan masuk ketel yang berisi bahan baku.
Uap yang keluar dari ketel dihubungkan dengan kondensor. Cairan kondensat yang
berisi campuran minyak dan air dipisahkan dengan separator yang sesuai berat jenis
minyak. Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk bahan baku yang
membutuhkan tekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak dari sel tanaman,
misalnya gaharu, cendana, dll.

Anda mungkin juga menyukai