Anda di halaman 1dari 7

Septiola Ananda – 04021282126069

Materi Sel
Rangkuman

PENGERTIAN SEL
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari tubuh, yang dapat melaksanakan
kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti
melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan
terhadap rangsangan. Sel disebut satuan struktural makhluk hidup. Sel juga disebut sebagai
satuan fungsional makhluk hidup. Perkembangbiakan dilakukan melalui pembelahan sel dan
pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu mengadakan pembelahan secara
langsung sedangkan sel-sel pada organisme bersel banyak mengalami pembelahan secara
mitosis. Sel mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk hidup.
Dengan adanya materi genetik, sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.
Sel yang khas memiliki komponen-komponen, yaitu:
 Membran plasma
 Sitoplasma
 Sitoskeleton
 Protoplasma (cairan dan ion)
 Materi genetik
Teori sel
1. Semua organisme terdiri dari satu atau lebih sel
2. Sel adalah unit dasar kehidupan
3. Semua sel yang ada berasal dari sel sebelumnya
Sel mempunyai bentuk yang unik sesuai kerjanya. Semua jenis sel berawal dari sel
punca atau stem cells kemudian mengalami diferensiasi.

ANATOMI SEL
Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik. Semua sel
prokariotik mempunyai membran plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA), dan
sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti karena
tidak mempunyai membran inti maka bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan
kontak langsung dengan protoplasma. Ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak memiliki
sistem endomembran (embran dalam), seperti reticulum endoplasma dan kompleks golgi.
Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas, namun
mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor. Sedangkan sel
eukariotik memiliki membrane inti (nukleus).
1. Plasma membran
-Berbentuk fosfolipid bilayer
 Kolestrol
 Spingolipid
 Fosfolipid
- Mempunyai model fluid mosaic
- 75% fosfolipid, 20% kolestrol, dan 5% glikolipid
-Bersifat amfifatik
 Polar: kepala
 Nonpolar: ekor
-Terdapat integral protein: yang menempel di antara ekor fosfolipid
 Sebagian besar protein integral adalah protein transmembran yang juga menjadi
pembatas antara cairan ekstraseluler dan sitosol
 Membran protein integral juga amfifatik
 Sebagian besar protein integral adalah glikoprotein dan membentuk rantai kecil yang
dinamakan glikokalix (karena rantainya berbeda-beda tiap sel, maka disebut sebagai
penanda sel. Contohnya sel darah putih dengan mudah mengenali sel asing dari rantai
glikokalixnya)
 Fungsi dari protein integral bisa sebagai ion channels, transportasi, sebagai katalisator,
ataupun reseptor
- Protein perifer: tempat melekatnya enzim
- Karbohidrat
 Glikolipid
 Glikokaliks: rantai memanjang dari glikolipid
-Untuk reseptor sel

2. Sitoplasma
- Semifluid yang mengandung organel-organel
- Tempat terjadi reaksi kimiawi
- Kalau konsentrasi rendah akan seperti air, kalau konsentrasi tinggi akan seperti gel

3. Ribosom
- Terdiri dari dua subunit, yaitu subunit yang besar dan yang kecil
- Berfungsi untuk sintesis protein
- mRNA, rRNA, Trna

4. Retikulum Endoplasma
: dindingnya menempel di nukleus dan berpori
- Kasar
 Terdapat ribosom yang melekat
 Sintesis glikoprotein dan fosfolipid yang ditransfer ke organel sel. Bisa dimasukkan ke
membrane plasma atau dikeluarkan melalui eksositosis
- Halus
 Memiliki enzim unik sehingga fungsinya lebih beragam dibanding yang kasar
 Sintesis asam lemak dan steroid seperti estrogen dan testosteron
 Detoksifikasi substansi berbahaya
 Transportasi dengan vesikula transport

5. Badan golgi
 Memodifikasi, menyortir, dan mentransportasikan protein yang didapat dari RE kasar
 Membuat vesikula sekresi untuk dibawa ke luar sel melalui eksositosis
 Bekerja sama dengan RE

6. Lisosom
 Semacam vesikula dengan membran tertutup
 Mempunyai enzim hidrolitik yang dapat memecah banyak molekul
 Karena lisosom bekerja lebih baik pada keadaan asam, maka membran lisosom
mengandung pompa transport aktif yang membawa ion H+ sehingga keadaan di dalam
menjadi asam
 Ada autofag, autofagosom, dan autolysis

7. Mitokondria
 Dalam satu sel, bisa terdapat hingga ribuan mitokondria. Jumlah mitokondria
tergantung pada fungsi sel, contohnya seperti sel di liver dan sel di jantung. Orang
yang rajin berolahraga juga akan mengalami kenaikan jumlah mitokondria
 Mitokondria berperan dalam apoptosis, yaitu kematian sel yang terprogram jika sel
termasuki oleh radikal bebas atau kerusakan DNA
 Mitokondrial mempunyai materi genetik sendiri sehingga dapat replikasi dengan
sendirinya tanpa perlu penggandaan organel pada siklus sel

8. Sitoskeleton
 Mikrotubulus
- Tabung panjang yang berongga yang tersusun atas molekul tubulin
- Mempertahankan bentuk asimetrik sel dan mengatur pergerakan sel yang
kompleks
- Penggerakan saat pembelahan sel
 Mikrofilamen
- Rantai heliks molekul aktin
- Sistem kontraktil seluler, termasuk kontraksi otot
 Filamen antara
- Protein tak beraturan yang mirip benang (bervariasi)
- Menahan stres mekanis

9. Nukleus
: mengandung materi genetik untuk menjadi command center of the cell
 Gen terdiri dari intron dan ekstron
- Intron: bagian genetik yang penetik
- Ekstron: non-genetic coding
 Bagian nukleus
- Nukleolus: membuat RNA dan ribosom (kalau dilihat di mikroskop,
warnanya lebih gelap)
- Membran nukleus: fosfolipid bilayer
- Pori nukleus: untuk jalan keluar RNA ke sitoplasma

10. Vakuola
 Kontraktil: protista air, memompa kelebihan air
 Makanan: mencernaan organisme yang terperangka

11. Badan mikro


a. Peroksisom
- Detoksifikasi
- Hidrogen peroksida
- Terdapat banyak di hati
- Terdapat enzim hidrolase dan oksidase
b. Glikosisom
FISIOLOGI SEL
Membran Transport
Membran sel
 Melindungi dan menunjang sel
 Fosfolipid bilayer (kepala hidrofilik, ekor hidrofobik) Terdapat protein membran
yang berfungsi sebagai gerbang untuk masuknya molekul
 Terdapat rantai karbohidrat yang berfungsi sebagai pemberi sinyal pada membran
protein apakah mereka sudah boleh membuka atau tutup
Metode transpor membran
1. Transpor pasif: tidak menggunakan ATP (high to low gradient)
- Osmosis: memindah air dari konsentrasi pelarut tinggi ke rendah. Sel pada ginjal
banyak melakukan osmosis untuk menjaga konsentrasi cairan dalam tubuh
 Hypertonic: konsentrasi terlarut tinggi/konsentrasi pelarut rendah di luar sel
sehingga air keluar dari membran sel
 Isotonic: konsentrasi pelarut/terlarut sel sama dengan yang di luar sel
 Hypotonic: konsentrasi terlarut tinggi/konsentrasi pelarut rendah di dalam sel
sehingga air masuk ke dalam sel
- Difusi
 Difusi adalah suatu transportasi pasif yang disebabkan oleh energi kinetik
partikel melewati membran tanpa perlu fasilitator seperti membran protein,
untuk molekul kecil seperti O2
 Hal-hal yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah temperatur, massa
substansi yang ingin ditransportasikan, luas permukaan, dan jarak difusi
 Difusi difasilitasi: melewati membran transport protein (nonspecific
transporter). Difusi sederhana: tanpa melalui membran transpor protein
- Contoh difusi yang difasilitasi adalah transpor glukosa. Glukosa
terikat pada protein karier, sehingga memberikan sinyal kepada protein
transpor untuk membuka jalan dengan cara mengubah bentuk dalam
agar glukosa dapat masuk. Kemudian glukosa masuk ke dalam sel
 Kanal: lebih cepat, tidak spesifik
 Karier: protein berubah bentuk agar molekul bisa
masuk
2. Transpor aktif: menggunakan ATP (low to high gradient)
- Sodium potassium pump
 Tiga Na+ di sitosol menempel dengan pompa protein
 Ikatan Na+ merangsang hidrolisis ATP menjadi ADP sehingga bentuk pompa protein
berubah dan membuat tiga Na+ tadi keluar ke cairan ekstraseluler. Bentuk protein
pompa sekarang lebih memilih mengikat dua K+ di cairan ekstraseluler pada pompa
protein
 Ikatan K+ ini merangsang pelepasan fosfat dari protein pompa kemudian bentuk
protein pompa kembali berubah
 K+ dilepaskan ke sitosol, kemudian balik ke tahap nomor 1
- Endositosis: menggunakan vesikula sel untuk mengambil zat yang ada di luar masuk ke
dalam
- Eksositosis: menggunakan vesikula sel untuk mengeluarkan zat yang ada di dalam

Cell Division
Unicellular: binary fission (aseksual reproduksi)
Multicellular: mitosis dan meiosis

Cell Cycle
1. Interfase
- G1
 Tumbuh hingga mencapai G0, menentukan apakah sel ingin berdivisi atau tidak
(hanya melakukan kerja sel biasa)
 Sintesis RNA
 Monitoring sel
- S: DNA berreplikasi
 Komplementer: double helix dibuka dan dibuat DNA strand yang berpasang (purin-
pirimidin)
 Semi conservative: double helix dibuka dan strand DNA yang baru memiliki 1 helix
yang lama dan 1 helix yang baru
 Antiparallel: bergerak dari 5’ ke 3’ dan saling berlawanan antarhelix
- G2
 Cek apakah sel sudah siap berdivisi
2. Fase M atau fase divisi
 Profase
- Kromatin menjadi kromatid
 Prometafase
- Membran nukleus hilang
- Sentromer bergerak ke arah kutub
 Metafase
- Kromatid bergerak dan bersejajar di bidang equator
 Anafase
- Sentromer menarik kromatid ke masing-masing kutub
 Telofase
- Kromatid berubah menjadi kromatin
- Membran nukleus mulai terbentuk
 Sitokinesis
- Sel terbelah menjadi dua
3. Tambahan: fase meiosis I
 Profase: kromosom homolog membentuk tetrad dan melakukan kiasma (bertukar
posisi/crossing over)
 Sisanya sama seperti mitosis

Anda mungkin juga menyukai