Anda di halaman 1dari 32

KESEIMBANGAN

ASAM BASA

Oleh :
Maria Astrid, M.Kep., Sp.KMB
ASAM

• ASAM  ZAT YANG DAPAT MEMBERIKAN ION H+ KE ZAT LAIN (DISEBUT


SEBAGAI DONOR PROTON)
• SUATU ASAM BARU DAPAT MELEPASKAN PROTON BILA ADA BASA
YANG DAPAT MENERIMA PROTON YANG DILEPASKAN
• CONTOH : ASAM HIDROKLORIDA (HCL), YANG BERIONASI DALAM AIR
MEMBENTUK ION- ION HIDROGEN (H+) + ION KLORIDA (CL-)
• ASAM KARBONAT (H2CO3) BERIONISASI DALAM AIR MEMBENTUK ION
(H+) + ION BIKARBONAT (HCO3 - )
Basa
 Basa zat yang dapat menerima ion H+ dari zat lain
(disebut sebagai akseptor proton)
 Contoh : ion bikarbonat (HCO3 - )  suatu basa karena dia
dapat bergabung dengan satu ion hidrogen membentuk
asam karbonat (H2CO3)
 OH-, yang bereaksi dengan H+ untuk membentuk air (H2O)
 Protein- protein dalam tubuh berfungsi sebagai basa
karena beberapa asam amino yang membangun protein
dengan muatan akhir negatif siap menerima ion-ion
hidrogen
KESEIMBANGAN ASAM BASA

• SUATU KEADAAN DIMANA KONSENTRASI ION HIDROGENYANG DIPRODUKSI =


KONSENTRASI ION HIDROGENYANG DIKELUARKAN OLEH SEL
• KESEIMBANGAN ASAM BASA ADALAH KESEIMBANGAN ION HYDROGEN
• DERAJATKEASAMAN (PH) DARAH MANUSIA NORMALNYABERKISARANTARA 7.35
HINGGA 7.45

PROSES METABOLISME DAN FUNGSI ORGAN DAPATBERJALAN OPTIMAL


PRINSIP

 Keseimbangan asam basa dalam tubuh manusia diatur oleh dua sistem organ
yakni paru dan ginjal
 Paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam
pelepasan asam
 Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam atau berkurangnya
jumlah komponen basa
 Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen basa atau berkurangnya
jumlah komponen asam
• Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35 sedangkan
alkalosis bila pH > 7.45
• CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan
sebagai komponen asam. CO2 juga merupakan komponen
respiratorik. Nilai normalnya adalah 40 mmHg
• HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen basa dan
disebut juga sebagai komponen metabolik. Nilai normalnya
adalah 24 mEq/L
Pengaturan keseimbangan asam basa diselenggarakan
melalui koordinasi dari 3 sistem:

1. Sistem Buffer
Ada 4 sistem buffer:
• Buffer bikarbonat
• Buffer protein
• Buffer hemoglobin
• Buffer fosfat
• Sistem buffer ini menetralisir kelebihan ion hidrogen, bersifat
temporer dan tidak melakukan eliminasi
• Proses eliminasi dilakukan oleh paru dan ginjal

• Jangka panjang, kelebihan asam atau basa dikeluarkan


melalui ginjal dan paru
• Jangka pendek, tubuh dilindungi dari perubahan pH dengan
sistem buffer

Mekanisme buffer tersebut bertujuan untuk mempertahankan


pH darah antara 7,35- 7,45.
2. Sistem Paru
- Paru-paru mengendalikan karbondioksida
- Menyesuaikan ventilasi sebagai respons terhadap jumlah
karbon dioksida dalam darah
- Pada keadaan asidosis metabolik, frekuensi pernapasan
meningkat  eliminasi karbon dioksida yang lebih besar
(untuk mengurangi kelebihan asam)
- Pada keadaan alkalosis metabolik, frekuensi pernapasan
diturunkan  penahanan karbondioksida (untuk
meningkatkan beban asam).
3. Sistem Ginjal
- Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan
sekresi dan reabsorpsi ion hidrogen dan ion bikarbonat
Gangguan Keseimbangan
Asam Basa
Asidosis Respiratorik
■ Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang
berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah
sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau
pernafasan yang lambat
■ Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan
jumlah karbondioksida dalam darah
■ Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat
mengeluarkan karbondioksida secara adekuat
■ jika terkumpul karbondioksida, pH darah akan turun dan
darah menjadi asam
Asidosis Metabolik

 Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang


berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar
bikarbonat dalam darah
 Menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih
dalam dan lebih cepat  usaha tubuh menurunkan
kelebihan asam dalam darah dengan cara
menurunkan jumlah karbon dioksida
Alkalosis Respiratorik

 Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana


darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat
dan dalam, sehingga menyebabkan kadar
karbondioksida dalam darah menjadi rendah
 Pengobatan diarahkan untuk memperbaiki ventilasi
Alkalosis Metabolik

 Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana


darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar
bikarbonat
 Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu
banyak asam
Informasi Yang didapat
dari AGD:

– Status asam - basa


– status oksigenasi
– Keadekuatan ventilasi alveolar
KOMPONEN AGD
1. pH
– Mengukur konsentrasi H+ & refleksi status asam basa darah
– Secara proporsional berbanding terbalik dengan jumlah ion
hidrogen (H+) dalam darah. Nilai normal H+ : 35 – 45 nmol/l
– Nilai normal : 7.35 – 7.45
– Asam : < 7.35, Alkali : > 7.45

 H+  pH
 H+  pH
KOMPONEN AGD

2. PaCO2
– Tekanan Partial carbon dioxide di
dalam arteri
– Digunakan untuk mengkaji
efektifitas ventilasi
– Nilai normal : 35 – 45 mmHg
KOMPONEN AGD

3. HCO3
– Mengukur konsentrasi ion
bikarbonat dalam darah
– Komponen utama ginjal dalam
pengaturan asam basa
– Nilai normal : 22 – 26 mEq/L
KOMPONEN AGD

4. Base Excess (BE)


– Indikasi, secara umum, adanya
jumlah buffer darah (hemoglobin dan
plasma bicarbonate)
– Abnormal: nilai tinggi  alkalosis,
nilai rendah  asidosis
– Nilai normal : -2 - +2 mmol/L
KOMPONEN AGD

5. PaO2
– Tekanan oksigen parsial yang terlarut
dalam darah arteri
– Sangat penting namun tidak digunakan
dalam menentukan status asam basa
pasien
– Menentukan kondisi hypoxemia
– Nilai normal : 80 – 100 mmHg
KOMPONEN AGD

6. Saturasi O2 (SaO2)
– Measure the degree to which
hemoglobin is saturated by oxygen.
– Dapat dipengaruhi oleh perubahan
temperature, pH, dan PaCO2
– Nilai normal : 95% - 100 %
INTERPRETASI AGD

Step 1 : Look at the PaO2 & SaO2 level


& answer the question, “Does
the PaO2 level show
hypoxemia?”
Step 2 : Look at the pH level & answer
the question, “Is the pH level on the
acid or alkaline side of 7.40?”
INTERPRETASI AGD

 Step 3 : Look at the PaCO2 level &


answer the question,” Does the PaCO2 level show
respiratory acidosis, alkalosis, or normalcy?”

 Step 4 : Look at the HCO3- level and answer the


question, “Does the HCO3- level show metabolic
acidosis, alkalosis, or normalcy?”
INTERPRETASI AGD

STEP 5 : LOOK BACK AT THE PH LEVEL AND ANSWER THE


QUESTION, “ DOES THE PH SHOW THE COMPANSATED OR AN
UNCOMPANSATED CONDITION?”
KOMPENSASI

Work together as a team to keep body acid base balance


within normal limits
GANGGUAN
KESEIMBANGAN ASAM-BASA

– Respiratori Asidosis : PaCO2  pH 


– Respiratori Alkalosis : PaCO2  pH 

– Metabolik Asidosis : HCO3  pH 


– Metabolik Alkalosis : HCO3  pH 
Cara interpretasi ketidaseimbangan
asam basa : Arrows Approach

Asidosis Alkalosis
Metabolik  pH  pH
 HCO3  HCO3

Respiratori  pH  pH
 PaCO2  PaCO2
KOMPENSASI PENUH

Asidosis Alkalosis

Metabolik pH-Normal< 7.40 pH-Normal > 7.40


HCO3  HCO3 
PaCO2  PaCO2 
Respiratori pH-Normal < 7.40 pH-Normal > 7.40
PaCO2  PaCO2 
HCO3  HCO3 

pH returns to Normal Range


KOMPENSASI SEBAGIAN

Asidosis Alkalosis

Metabolik pH  pH 
HCO3  HCO3 
PaCO2  PaCO2 
Respiratori pH  pH 
PaCO2  PaCO2 
HCO3  HCO3 

pH does not return to normal range


Acid – Base
Imbalances
pH < 7.35
Acidosis

PCO2 > 45 HCO3 < 22


Respiratory Metabolic

HCO3 (N) PCO2 (N)


HCO3 > 26 PCO2 < 35
No No
Compensation Compensation
Compensation Compensation
Acid – Base
Imbalances
pH > 7.35
Alkalosis

PCO2 < 35 HCO3 >26


Respiratoric Metabolic

HCO3 (N) PCO2 (N)


HCO3 < 22 PCO2 > 45
No No
Compensation Compensation
compensation compensation

Anda mungkin juga menyukai