JENIS-JENIS PROPOSISI
PROPOSISI
Proposisi Proposisi
Hipotesis DIsyungtif
JENIS-JENIS PROPOSISI
Prposisi Kategoris
Proposisi Partikular Afirmatif
Hubungan Kebiasaan
Hubungan Keharusan
Modalitas Intensional
Modalitas Epistemik
Modalitas Dinamik
Modalitas Aletis
HUKUM-HUKUM PERLAWANAN
Kontraris
A E
I O
Subkontraris
Kontraris
A E
I O
Subkontraris
Contoh:
Contoh :
kalau “Semua mahasiswa memiliki prestasi”, diketahui benar, maka
lawan kontrarisnya “Semua mahasiswa tidak memiliki prestasi” adalah
salah.
Sebaliknya kalau “Semua mahasiswa memiliki prestasi” diketahui
salah, maka lawan kontrarisnya “Semua mahasiswa tidak memiliki
prestasi” dapat benar, tetapi juga dapat salah. Jadi ada kemungkinan
bahwa kedua proposisi yang berelasi secara kontraris dapat sama-sama
salah.
Contoh :
Contoh: Seorang wanita diketahui sedang menjalani tugas skripsi, kemudian esoknya
ditemukan meninggal didalam kos. Para tetangga menyimpulkan bahwa wanita
tersebut meninggal karena stress menggarap skripsi. Kesesatan: padahal saat
didiagnosa dokter, wanita tersebut memiliki asam lambung yang akut karena sering
telat makan.
Kesesatan Bahasa:
1. Kesesatan Aksentuasi, dimana salah satu suku kata tidka diberi tekanan, sehingga
menyebabkan salah arti.
Aksentuasi Verbal, contoh: Mental (kejiwaan) dan mental (terpelanting).
Tahu (masakan, makanan) dan tahu (mengetahui sesuatu).
Aksentuasi non-Verbal, contoh: pernyataan “dengan satu juta rupiah anda bisa
kuliah.” Kenyataannya uang sebesar itu hnaya untuk cicilan pertama saat
masuk kuliah sebagai mahasiswa, untuk selanjutnya pada semester-semester
selanjutnya mahasiswa harus membayar uang kuliah sesuai dengan jumlah
yang ditentukan
2. Kesesatan Ekuivokasi, adalah adanya kesamaan bunyi yang memiliki arti berbeda
Ekuivokasi Verbal, contoh: ‘menjilat’ coklat dengan ‘menjilat’ dalam arti
membesar-besarkan/mengharumkan seseorang dengan maksud dan tujuan
yang ingin dicapai.
Ekuivokasi non-Verbal, contoh: menggunakan kemeja atau baju yang serba
putih diasumsikan orang sebagai orang yang memiliki kebersihan secara
religius, namun di India wanita yang memakai pakaian putih menjadi tanda
bahwa ia telah bercerai dengan suaminya/ janda
3. Kesesatan Amfiboli, atau kesesatan secara gramatikal yang memiliki makna ganda
hingga menyebabkan penafsiran yang berbeda.
Contoh: Andi mencintai kekasihnya, dan demikian pula saya!
Arti 1: Ali mencintai kekasihnya, dan saya juga mencintai kekasih Ali.
Arti 2: Ali mencintai kekasihnya dan saya juga mencintai kekasih saya
4. Kesalahan Metaforis, merupakan kesalahan campuran antara makna kiasan dengan
makna yang sebenarnya.
Contoh:
Pembicara 1: Binatang apa yang haram?
Pembicara 2: Babi
P 1: Binatang apa yang lebih haram dari binatang yang haram?
P 2: ?
P 1: Babi hamil! Karena mengandung babi. Nah, sekarang binatang apa yang
paling haram? Lebih haram daripada babi hamil?
P 2: ?
P 1: Babi hamil di luar nikah! Karena anak babinya anak haram.
Kesesatan Relevansi: