Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Thoha Talib

NIM : D011201043

Kelas : Teknik Sipil A

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN

A. Undang-Undang Dasar 1945


Undang-undang merupakan peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang tertulis
ataupun tidak tertulis. Undang-Undang Dasar adalah kumpulan aturan yang ketentuan
dalam suatu kodifikasi mengenai hal-hal mendasar atau pokok ketatanegaraan suatu
Negara diberikan sifat kekal dan luhur, sedangkan untuk merubahnya diperlukan cara
yang istimewa serta lebih berat kalau dibandingkan dengan pembuatan atau
perubahan peraturan perundang-udangan.
1. Pengertian Hukum Dasar Negara
- Hukum Dasar Tertulis (Undang-Undang Dasar), secara umum undang-
undang dasar adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-
tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan
cara kerja badan-badan tersebut. Jadi pada prinsipnya mekanisme dan
dasar setiap sistem pemerintahan diatur dalam undang-undang dasar.
- Hukum Dasar Tak Tertulis (Konvensi), Konvensi adalah hukuk yang
timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggara negara secara tidak
tertulis. Contohnya : pidato kenegaraan RI, mekanisme pembuatan GBHN,
dan lainnya.

2. Pengertian UUD 1945


UUD 1945 adalah keseluruhan naskah yang terdiri atas; (1) pembukaan yang
terdiri atas 4 alinia; (2) Batang tubuh yang berisi Pasal 1 sampai Pasal 37,
terdiri dari 16 BAB, 3 peraturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan (3)
penjelasan UUD 1945 yang terbagi dalam penjelasan umum dan penjelasan
pasal demi pasal. Sehingga dengan demikian, baik Pembukaan UUD, batang
tubuh dan penjelasan UUD 1945 merupakan satu kesatuan yang utuh yang
merupakan bagian satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan.
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis Negara Republik Indonesia, memuat
dasar Negara dan garis besar hukum penyelenggaraan Negara (TAP MPR
No.III/MPR/2000). UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis, artinya UUD
1945 mengikat pemerintah, setiap lemabga Negara, lembaga masyarakat, dan
seluruh warga engara Indonesia dimanapun mereka berada, dan setiap
penduduk yang berdomisili di wilayah NKRI.

3. Kedudukan UUD 1945


Dalam kerangka tata susunan norma hukum yang berlaku, UUD 1945
merupakan hukum yang menempati kedudukan tertinggi. Setiap produk
hukum seperti undang-undang, peraturan, atau keputusan pemerintah. bahkan
setiap kebijaksanaan pemerintah harus berlandaskan dan bersumber pada
peraturan yang lebih tinggi dan tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan UUD 1945.

4. Sifat UUD 1945


- Merupakan suatu hukum positif yang mengikat pemerintah sebagai
penyelenggara negara, maupun mengikat bagi setiap warga negara.
- Bersifat singkat dan supel, serta memuat aturan-aturan.
- Memuat norma-norma, aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan yang
dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional.
- Merupakan peraturan hukum positif yang tertinggi, disamping itu
sebagai alat kontrol terhadap norma-norma hukum positif yang lebih
rendah dalam hierarki tertib hukum Indonesia.

5. Isi UUD 1945 dan Pembukaan UUD !945


- Isi UUD 1945
Setelah UUD 45 diamandemen 2002, maka tetap 16 bab walaupun Bab
IV tentang Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dihapus, namun
jumlah babnya bertambah sebanyak 22 bab. Demikian pula pasalnya
tetap 37 pasal dan 3 pasal Aturan Tambahan serta 2 pasal Aturan
Tambahan, namun dari pasal-pasalnya dikembangkan dan ditambah
ayat-ayatnya, sehingga jumlah pasalnya sebanyak 72 pasal (lihat
lampiran).
- Pembukaan UUD 1945
Alinea 1, Dalam alinea pertama, Indonesia menegaskan bahwa
penjajahan tidaklah sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Alinea 2, Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari pejuangan
pergerakan masyarakat untuk mencapai kebebasan dari penjajahan.
Alinea 3, Alinea ini berisi mengenai motivasi yang dimiliki leluhur
bangsa Indonesia dalam memperoleh kemerdekaan.
Alinea 4, Alinea ini menjelaskan fungsi dan tujuan negara seperti
melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, hingga melaksanakan
ketertiban dunia. 4. Batang Tubuh UUD 1945

- Batang Tubuh UUD 1945


Batang tubuh UUD’45 ialah peraturan Negara yang memuat
ketentuanketentuan pokok dan menjadi salah satu sumber daripada
peraturan perundangundangan lainnya yang kemudian dikeluarkan
oleh negara itu. Sifat Batang Tubuh UUD 1945 yaitu : Fleksibel, Rigid
(tidak kaku), dan luwes (dapat dilaksanakan setiap masyarakat
Indonesia).

B. Proses Amandemen UUD 1945


Amandemen atas UUD 1945 dimaksudkan untuk mengubah dan memperbaharui
konstitusi negara Indonesia agar sesuai dengan prinsip-prinsip negar demokrasi.
Dengan adanya amandemen terhadap UUD 1945 maka konstitusi kita harapkan
semakin baik dan lengkap menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan dan
kehidupan kenegaraan yang demokratis.
a. Amandemen Pertama Terjadi pada Sidang Umum MPR Tahun 1999, disahkan 19
Oktober 1999
b. Amandemen kedua terjadi pada siding tahunan MPR, disahkan 18 Agustus 2000
c. Amandemen ketiga terjadi pada siding tahunan MPR, Disahkan 10 November
2001
d. Amandemen keempat terjadi pada sidang tahunan MPR, disahkan 10 Agustus
2002
C. Sistem Ketatanegaraan Negara Republik Indonesia
Sistem pemerintahan Indonesia dijelaskan di dalam Penjelasan UUD 1945 (sebelum
amandemen), yang menyebutkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan Indonesia.
Meskipun UUD 1945 telah diamandemen, ketujuh kunci pokok tersebut masih
relevan dalam sistem pemerintahan Indonesia dewasa ini. Ketujuh kunci pokok itu
adalah:
1. Indonesia adalah Negara yang Berdasarkan Hukum, Negara Indonesia adalah
negara yang berdasarkan hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan kekuasaan belaka
(machts-staat). Artinya, setiap tindakan harus berlandaskan hukum, sehingga
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan tekanan yang dilakukan terhadap
hukum juga berarti terhadap kekuasaan.
2. Sistem Konstitusional, Pemerintahan Indonesia bersifat konstitusional, bukan
absolut (tidak terbatas). Pernyattaan itu menunjukkan bahwa pemerintahan
dijalankan menurut sistem konstitusional. Dalam sistem ini, penggunaan
kekuasaan secara sah oleh aparatur negara dibatasi secara formal berdasarkan
UUD 1945. Hal ini menunjukkan bahwa kekuasaan aparatur negara dan
pemerintahan harus bersumber dari UUD 1945 atau undang-undang yang
menyelenggarakan UUD 1945.
3. Kekuasaan Negara yang Tertinggi di Tangan Rakyat, Kedaulatan, berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 1945 (Pasal 1 ayat 2). Badan yang
diberi kewenangan untuk melaksanakan kedaulatan ini adalah MPR, yang
merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia.
4. Presiden adalah Penyelenggara Pemerintah Negara yang Tertinggi di Bawah
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Pasal 4 ayat (I) UUD 1945 menyebutkan
bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan dan tanggung jawab
dalam menjalankan pemerintahan. Dalam melakukan kewajibannya, Presiden
dibantu oleh seorang wakil presiden.
5. Presiden Tidak Bertanggung Jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat, UUD
1945 telah menggariskan kerjasama antara Presiden dan Dewan Perwakilan
Rakyat, antera lain dalam membentuk undang-undang dan menetapkan anggaran
serta belanja negara, pengangkatan duta dan konsul, penganugerahan gelar dan
tanda jasa, pemberian amnesti dan abolisi dan lain-lain.
6. Menteri Negara adalah Pembantu Presiden dan Menteri Negara Tidak
Bertanggung Jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat, UUD 1945
menyatakan bahwa Presiden dibantu oleh. Menteri-menteri negara dan dapat
memberhentikan menteri-menteri negara menurut ketentuan 124 UU (lihat Pasal
17).
7. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Terbatas, Penjelasan UUD 1945 menyatakan
bahwa “Meskipun Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, ia bukan
diktator, artinya kekuasaannya tidak tak terbatas”. Seperti dijelaskan sebelumnya.,
sistem pemerintahan konstitusional tidak bersifat Absolut. Keberadaan DPR dan
menteri negara dapat mencegah terjadinya pemerintahan yang absolut atau
kekuasaan mutlak.
DAFTAR PUSTAKA

Pasaribu, Rowland. 2013. Pendidikan Pancasila. Jakarta : Erlangga

Dosen Pendidikan. 2021. Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan di


https://www.dosenpendidikan.co.id/pancasila-dalam-konteks-ketatanegaraan/ (di akses 25
April)

Anda mungkin juga menyukai